http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v5i12.1907 1591
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia pISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 5, No. 12, Desember 2020
INDIKATOR PENENTU NAIK TURUNNYA HARGA SAHAM PADA
PERUSAHAAN HIGH DEVIDEN 20 PERIODE TAHUN 2014-2019
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Universitas Pendidikan Nasional Denpasar Bali, Indonesia
Email: [email protected] dan sridarma@undiknas.ac.id
Abstract
This study aims to analyze and ascertain the current ratio, debt to equity, return on
assets, return on equity, along with the level of net income to dividend payout ratio
and stock prices. The data used in this research is secondary data. The population
taken in this research is a company that is included in the IDX High Dividend 20
Index. The period used throughout the 6 years is from 2014-2019. The analytical
method used is Smart PLS. The research results show that the current ratio, debt to
equity ratio, and return on assets have a positive impact on the dividend payout.
Return on equity and net profit margin have a negative effect on the dividend payout
ratio. Current ratio, return equity, and net profit margin have an impact on stock
prices. Debt to equity and return on assets have a negative effect on stock prices.
This research hopes to be a reference and an input for company management when
managing companies as well as for investors when making investment decisions.
Keyword: current ratio, dividend payout ratio, debt to equity, return on equity, return
on assets, net profit margin, stock price, idx high dividend 20.
Abstrak
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis serta memastikan current ratio,
debt to equity, return on asset, return on equity, bersama tingkatan laba bersih
terhadap dividend payout ratio serta harga saham. Data yang dipakai pada riset ini
yakni data sekunder. Populasi yang diambil pada riset ini merupakan perusahaan
yang termasuk Indeks IDX High Dividend 20. Periode yang digunakan sepanjang 6
tahun ialah dari tahun 2014- 2019. Metode analisis yang dipakai ialah Smart PLS.
Hasil riset menampilkan kalau current ratio, debt to equity ratio, serta return on asset
memiliki dampak positif pada dividend payout. Return on equity serta net profit
margin memiliki pengaruh negatif pada terhadap dividen payout ratio. Current ratio,
return equity, serta net profit margin memiliki dampak pada harga saham. Debt to
equity serta return on assets memiliki pengaruh negatif pada harga saham. Riset ini
berharap jadi refrensi serta menjadi masukan untuk manajemen perusahaan ketika
mengatur perusahaan serta untuk investor ketika membuat keputusan dalam
berinvestasi.
Kata kunci: current ratio, dividend payout ratio, debt to equity, return on equity, return
on assets, net profit margin, harga saham, idx high dividend 20.
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1592 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Pendahuluan
Dengan investor yang melakukan investasi diharapkan mampu meningkatkan
kekayaan di masa depan, yakni dengan menerima dividen serta capital gain. Investor
tersebut memerlukan laporan yang cermat untuk mampu memberi keuntungan di
kemudian hari (Megawati & Linda, 2013). Beragam keterangan yang didapat boleh
digunakan menjadi subjek kajian saham secara fundamental ataupun teknikal. Pasar
modal menggambarkan sektor berarti dari ekonomi dunia di masa kini. Kebanyakan
perusahaan menggunakan pasar modal sebagai wadah untuk mengadakan investasi guna
meningkatkan posisi keuangannya. Pasar modal berperan bagaikan mediator antara
investor dengan perusahaan ataupun pemerintah melalui transaksi instrumen keuangan
(Rusdin, 2008).
Menurut peneliti terdahulu (Adnyasuari & Darma, 2017; Budiasni & Darma, 2016;
Handayani et al., 2018; Patni & Darma, 2017; Sukariana & Darma, 2015; Sari & Sudjarni,
2015; Sukerta dan Darma, 2014), ditemukan current ratio serta debt equity mempunyai
dampak yang relevan atas dividend payout. Selanjutnya (Lapian & Dewi, 2018),
mengemukakan return equity mempunyai dampak yang relevan atas dividend payout.
Akan tetapi penelitian lain menjumpai ketidaksamaan hasil penelitian, oleh (Cahyani &
Badjra, 2017), menjumpai current ratio tidak mempunyai dampak atas dividend payout.
(Pamungkas et al., 2017), ditemukan debt equity serta return equity tidak mempunyai
dampak atas dividend payout ratio. (Samrotun, 2015) menemukan return assets
berdampak positif atas dividend payout. (Yasa & Wirawati, 2016) menemukan bahwa net
profit margin mempunyai pengaruh terhadap dividend payout.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, maka terdapat ketidak konsistenan.
Sehingga penulis terdorong untuk mengkaji lagi aspek-aspek yang bisa memberi
pengaruh dividend payout serta harga saham atas perusahaan yang termuat di IDX
Dividend 20. Indeks IDX Dividend 20 dipilih oleh penulis karena perusahaan yang
termasuk IDX Dividend 20 dapat membagikan dividen untuk para pemegang saham (PT
Bursa Efek Indonesia, 2018a). Berlandaskan latar belakang tersebut lalu rumusan
masalah pada riset ini ialah dampak dari rasio laporan keuangan enam periode dari 2014
hingga 2019 yang tergolong IDX Dividend 20.
Pasar modal ialah pasar beragam instrumen keuangan jangka panjang yang bisa
di perjualbelikan, antara lain saham, derivatif, obligasi, reksa dana, dan instrumen lain.
Pasar modal adalah media bagi perusahaan dan lembaga lainnya (seperti pemerintah)
untuk menyediakan dana, sekaligus menjadi sarana untuk kegiatan investasi. Pasar modal
memegang kontribusi berharga pada perekonomian sebuah negara, lantaran pasar modal
mempunyai dua kegunaan yakni selaku media pembiayaan usaha, ataupun menjadi media
perusahaan mendapat dana oleh kelompok investor. Dana yang dihasilkan pasar modal
bisa dipakai sebagai ekspansi, peningkatan modal dan lainnya. Selanjutnya pasar modal
tersebut sebagai media masyarakat buat investasi atas instrumen keuangan semacam
obligasi, reksa dana, serta saham. Dengan begitu, masyarakat mampu mengalokasikan
dana cocok dengan karakter keuntungan serta risiko tiap-tiap instrument (PT Bursa Efek
Indonesia, 2018b).
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1593
Penjelasan laporan keuangan berdasarkan (Harjito & Martono, 2012): laporan
keuangan menguraikan status keuangan perusahaan di waktu tertentu. Kemudian menurut
(Brigham & Houston, 2010), laporan keuangan ialah sejumlah lembar kertas atas angka
yang tercantum di atasnya, selain itu berguna juga untuk mempertimbangkan aset
sebenarnya dibalik angka yang tertera. Kemudian menurut (Fahmi, 2011) merupakan
laporan yang menguraikan status keuangan perusahaan, dan informasi selanjutnya bisa
dipakai sebagai ilustrasi kinerja keuangan perusahaan.
Analisis laporan keuangan ialah telaah kuantitatif yang dipakai sebagai nilai
berbagai bagian operasi serta kinerja keuangan perusahaan bersumber pada laporan yang
terdapat di laporan keuangan perusahaan (seperti laporan arus kas, neraca, serta laporan
laba rugi). Rasio keuangan boleh digunakan untuk manajemen perusahaan, kreditur
maupun pemberi pinjaman, dan investor serta pemilik saham (Sarjanaekonomi.co.id,
2020). Analisis sekuritas serta institusi pemeringkat kredit dapat menggunakan rasio
keuangan demi menilai kekuatan serta kelemahan dari beragam instansi yang akan
mereka analisis. Menurut (Kasmir, 2014) Rasio keuangan ialah aktivitas membandingkan
angka pada informasi keuangan melalui kaidah memecah satu angka atas angka lainnya.
Pertimbangan bisa dilaksanakan antara suatu komponen atas laporan keuangan, serta
pertimbangan bisa dilakukan melalui bagian yang terdapat pada laporan keuangan.
Menurut (Kasmir, 2014) menyatakan rasio likuiditas ialah rasio yang
mengilustrasikan kesanggupan perusahaan untuk memenuhi hutang jangka pendek
(hutang). Dalam riset ini memakai rasio lancar (current ratio), Menurut (Fahmi, 2011)
rasio lancar biasanya digunakan sebagai ukuran solvabilitas jangka pendek yaitu
keterampilan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan hutang ketika jatuh tempo.
Menurut (Fahmi, 2013) menyatakan bahwa leverage adalah ilustrasi kesanggupan
perusahaan untuk menyempurnakan dan mempertahankan kinerjanya untuk selalu
melunasi kewajiban hutang tepat waktu. Menurut (Sutrisno, 2009) rasio leverage
mengilustrasikan seberapa besar modal yang dibutuhkan perusahaan untuk membanjiri
utangnya. Dalam riset ini, menggunakan debt equity ratio. Menurut (Sutrisno, 2009) debt
equity ialah rasio yang dipakai buat membandingkan rasio hutang atas ekuitas.
Menurut (Munawir, 2014) profitabilitas ialah menunjukkan kesanggupan
perusahaan untuk memperoleh laba dalam jangka waktu tertentu. Supaya mendapatkan
laporan yang berguna dari catatan keuangan perusahaan ialah melaksanakan analisis rasio
keuangan, yaitu dengan rasio profitabilitas. Menurut (Fahmi, 2015) menyatakan bahwa
rasio ini menakar keefektifan seluruh manajemen, yang tujuannya adalah untuk
memperoleh tingkat profit terkait dengan penjualan atau investasi. Dalam riset ini
menggunakan tiga rasio profitabilitas, yakni Net Profit Margin, Return Assets, Return
Equity.
Menurut (Sutrisno, 2009) menyatakan bahwa net profit margin ialah kesanggupan
perusahaan untuk menghasilkan laba dibandingkan dengan realisasi penjualan. Menurut
(Kasmir, 2014) return asset ialah rasio yang mengungkapkan hasil dari total aset yang
digunakan oleh perusahaan. Menurut (Sartono, 2013) return equity menakar kesanggupan
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1594 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan bagi pemegang
sahamnya.
Dividen adalah pemilik saham biasa memiliki hak untuk dapat menerima sebagian
keuntungan dari perusahaan. Apabila perusahaan menentukan buat memberikan
keuntungan menjadi dividen, seluruh pemilik saham biasa mempunyai hak yang setara.
(Ii & Pustaka, 2001). Menurut (Warren et al., 2005) dividen ialah pembagian keuntungan
perusahaan kepada pemegang sahamnya. Sedangkan menurut (Reeve et al., 2010)
dividen ialah arus kas yang dikasih kepada pemegang saham. Bisa ditarik kesimpulan
dividen ialah manfaat yang diterima perusahaan yang dibagikan ke pemegang saham.
Salah satu konsep dasar manajemen keuangan ialah target manajemen keuangan
untuk mengoptimalkan nilai perusahaan. Kepada emiten, tujuan itu bisa diraih dengan
mengoptimalkan nilai pasar dari harga saham yang berkaitan. Menurut (Sartono, 2013)
harga saham diciptakan dengan teknik penawaran serta permintaan pada pasar modal.
Jika saham memiliki permintaan yang banyak, maka harga saham menjurus meningkat.
Sebaliknya jika pasokan terlalu banyak maka harga saham menjurus turun. Sedangkan
menurut (Hartono, 2013) harga saham yang muncul pada pasar modal di waktu khusus
dibentuk oleh pemain pasar serta dipastikan atas permintaan serta penawaran saham
berkaitan pada pasar modal. Tata cara riset yang digunakan dalam pemecahan kasus
tercantum tata cara analisis. Keterangan gambar diletakkan jadi bagian dari judul gambar
(figure caption) bukan jadi bagian dari gambar. Metode-metode yang digunakan dalam
penyelesaian riset dituliskan di bagian ini.
H1: Semakin besar Current Ratio maka Devidend Payout Ratio akan semakin besar.
H2: Semakin besar Debt to Equity Ratio maka Devidend Payout Ratio akan semakin
rendah.
H3: Semakin besar Return on Assets maka Devidend Payout Ratio akan semakin besar.
H4: Semakin besar Return on Equity maka Devidend Payout Ratio akan semakin besar.
H5: Semakin besar Net Profit Margin maka Devidend Payout Ratio akan semakin besar.
H6: Semakin besar Current Ratio maka Harga Saham pula akan semakin besar.
H7: Semakin besar Debt to Equity Ratio maka Harga Saham pula akan semakin rendah.
H8: Semakin besar Return on Assets maka Harga Saham pula akan semakin besar.
H9: Semakin besar Divident Payout Ratio maka Harga Saham pula akan semakin besar.
H10: Semakin besar Return on Equity maka Harga Saham pula akan semakin besar.
H11: Semakin besar Net Profit Margin maka Harga Saham pula akan semakin besar.
Kerangka pemikiran menggambarkan kaitan antar variabel current ratio, debt
equity, return assets, return equity, net profit margin atas dividend payout serta harga
saham. Current ratio, debt equity, return assets, return equity, net profit margin adalah
variabel independent yang bisa dipengaruhi dividend payout serta harga saham menjadi
variabel dependen, baik dengan cara langsung maupun tidak secara langsung.
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1595
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Sumber: Diolah penulis, 2020
Metode Penelitian
Penelitian memperoleh data berupa informasi keuangan pada Bursa Efek
Indonesia, bisa diakses lewat www.idx.co.id. Penelitian dilakukan di Bursa Efek
Indonesia sepanjang 6 tahun dari tahun 2014 hingga 2019. Bursa Efek dijadikan sebagai
wadah riset ini dikarenakan Bursa Efek Indonesia dinilai memiliki data terlengkap dan
terorganisir dengan baik. Populasi adalah semua data sebagai pusat perhatian peneliti
dalam rentang serta waktu yang sudah ditentukan. Populasi berhubungan dengan data-
data (Margono, 2013). Objek riset ini ialah semua perusahaan yang termasuk IDX
Dividend 20 selama periode 2014-2019.
Metode pemilihan sampel yang dipakai pada riset ini ialah Purposive Sampling.
(Sugiyono, 2013) mengemukakan purposive sampling ialah teknik pemungutan sampel
atas pandangan tertentu. Kriteria penentuan sampel penelitian adalah dengan
memasukkan IDX Dividend 20 selama selama 6 tahun sepanjang 2014-2019. Perusahaan
sudah menerbitkan laporan keuangan selama 6 tahun sepanjang 2014-2019, mempunyai
data yang dibutuhkan untuk penelitian ini, dan memberikan laporan berkala. Bursa Efek
Indonesia menyampaikan laporan keuangan serta menerbitkan di situs resmi BEI. Teknik
pengumpulan data yang dipakai pada riset ini yaitu metode dokumentasi data dari
sumber-sumber data sekunder, yaitu pengumpulan data dari sumber data pembantu, yaitu
melalui observasi, pencatatan dan pengumpulan.
Teknik analisis yang dipakai pada riset ini yakni Structural Equation Modeling
dengan Partial Least Square (SEM-PLS). SEM-PLS adalah teknik lain dalam analisis
SEM, data yang dipakai tidak perlu berdistribusi normal multivariat. Dalam SEM-PLS,
CURRENT RATIO
DEBT TO EQUITY
RATIO
RETURN ON
ASSET
HARGA SAHAM
DEVIDEND PAYOUT
RATIO
RETURN ON
EQUITY
NET PROFIT
MARGIN
H2
H1
H3
H4
H7
H5
H6
H9
H8
H10
H11
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1596 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
nominal variabel laten bisa diestimasi berdasarkan gabungan linier dari variabel manifest
yang terkait atas variabel laten, dan diolah untuk mengganti variabel manifest.
Hasil dan Pembahasan
A. Perancangan Model Struktural (Inner Model)
Keterangan variabel laten beserta variable manifestnya yakni seperti:
1. Variabel laten eksogen Current Ratio (X1) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Current Ratio Tahun 2014 dinyatakan oleh X1.1; Current Ratio
Tahun 2015 dinyatakan oleh X1.2; Current Ratio Tahun 2016 dinyatakan oleh
X1.3; Current Ratio Tahun 2017 dinyatakan oleh X1.4; Current Ratio Tahun
2018 dinyatakan oleh X1.5; serta Current Ratio Tahun 2019 dinyatakan oleh
X1.6.
2. Variabel laten eksogen Debt Equity (X2) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Debt Equity Tahun 2014 dinyatakan oleh X2.1; Debt Equity
Tahun 2015 dinyatakan oleh X2.2; Debt Equity Tahun 2016 dinyatakan oleh
X2.3; Debt Equity Tahun 2017 dinyatakan oleh X2.4; Debt Equity Tahun 2018
dinyatakan oleh X2.5; dan Debt Equity Tahun 2019 dinyatakan oleh X2.6.
3. Variabel laten eksogen Return Assets (X3) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Return Assets Tahun 2014 dinyatakan oleh X3.1; Return Assets
Tahun 2015 dinyatakan oleh X3.2; Return Assets Tahun 2016 dinyatakan oleh
X3.3; Return Assets Tahun 2017 dinyatakan oleh X3.4; Return Assets Tahun 2018
dinyatakan oleh X3.5; serta Return Assets Tahun 2019 dinyatakan oleh X3.6.
4. Variabel laten eksogen Return Equity (X4) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Return Equity Tahun 2014 dinyatakan oleh X4.1; Return Equity
Tahun 2015 dinyatakan oleh X4.2; Return Equity Tahun 2016 dinyatakan oleh
X4.3; Return Equity Tahun 2017 dinyatakan oleh X4.4; Return Equity Tahun
2018 dinyatakan oleh X4.5; serta Return Equity Tahun 2019 dinyatakan oleh
X4.6.
5. Variabel laten eksogen Net Profit Margin (X5) mempunyai enam variabel
manifest (indikator) yakni, Net Profit Margin Tahun 2014 dinyatakan oleh X5.1;
Net Profit Margin Tahun 2015 dinyatakan oleh X5.2; Net Profit Margin Tahun
2016 dinyatakan oleh X5.3; Net Profit Margin Tahun 2017 dinyatakan oleh X5.4;
Net Profit Margin Tahun 2018 dinyatakan oleh X5.5; serta Net Profit Margin
Tahun 2019 dinyatakan oleh X5.6.
6. Variabel laten eksogen Dividend Payout (Y) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Dividend Payout Tahun 2014 dinyatakan oleh Y1.1; Dividend
Payout Tahun 2015 dinyatakan oleh Y1.2; Dividend Payout Tahun 2016
dinyatakan oleh Y1.3; Dividend Payout Tahun 2017 dinyatakan oleh Y1.4;
Dividend Payout Tahun 2018 dinyatakan oleh Y1.5; serta Dividend Payout Tahun
2019 dinyatakan oleh Y1.6.
7. Variabel laten eksogen Harga Saham (Z) mempunyai enam variabel manifest
(indikator) yakni, Harga Saham Tahun 2014 dinyatakan oleh Z1.1; Harga Saham
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1597
Tahun 2015 dinyatakan oleh Z1.2; Harga Saham Tahun 2016 dinyatakan oleh
Z1.3; Harga Saham Tahun 2017 dinyatakan oleh Z1.4; Harga Saham Tahun 2018
dinyatakan oleh Z1.5; serta Harga Saham Tahun 2019 dinyatakan oleh Z1.6.
Waktu melakukan evaluasi model pengukuran tabulasi data laporan keuangan
IDX Dividend 20, indikator yang dipakai valid serta reliabel. Sehingga didapatkan
struktur yang pantas untuk riset ini, yakni seperti:
B. Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Pada analisis evaluasi model pengukuran tersusun atas tiga tahap yakni uji
validitas konvergen, uji validitas diskriminan serta uji reliabilitas komposit.
1. Uji Validitas Konvergen
Uji validitas pada riset ini memakai indikator reflektif dilaksanakan untuk
memakai korelasi antara skor indikator dan skor konstruknya. Pengukuran atas
indikator reflektif menampilkan adanya perubahan di sebuah indikator di suatu
konstruk bila indikator lain pada konstruk yang sama berganti. Selanjutnya hasil
perhitungan memakai SEM PLS versi 3.2.2.
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1598 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
p2 =0,279
Sig = 0,000
p3= 0,279
Sig = 0,000
p1=0,371
Sig = 0,000
Menurut (Ghozali, 2014) suatu korelasi bisa dibilang memenuhi validitas
konvergen bila mempunyai nilai loading sebesar lebih dari > 0,5. Output
menunjukan nilai yang diberikan oleh loading faktor lebih besar dari nilai yang
direkomendasikan, yaitu sama dengan 0,5, namun ada 2 indikator dibawah 0,5.
Sehingga indikator yang dipakai dalam riset ini sudah memenuhi kriteria validitas
konvergen (convergent validity).
2. Uji Validitas Diskriminan
Pada indikator reflektif harus dijalankan pengujian validitas diskriminan
(discriminant validity) dengan membandingkan nilai atas table cross loading.
Suatu indikator dibilang valid jika memiliki nilai loading faktor tertinggi atau
terbesar, dibandingkan variabel lain yang dituju dibandingkan nilai loading factor
pada konstruk lain.
Gambar 3
Output Loading Faktor yang diolah
Sumber: Output pls algorithym, 2020.
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1599
Tabel 1
Output Cross Loading
Current
Ratio
Debt
to Equity
Return
on Assets
Return
on
Equity
Net
Profit
Margin
Dividend
Payout
Ratio
Harga
Saham
X1
X2
X3
X4
X5
Y
Z
X1.1
0,700
-0,356
-0,141
-0,343
-0,243
0,407
0,169
X1.2
0,955
-0,382
0,181
-0,177
-0,204
0,528
0,088
X1.3
0,980
-0,433
0,159
-0,209
-0,255
0,525
0,124
X1.4
0,964
-0,477
0,201
-0,197
-0,284
0,432
0,048
X1.5
0,928
-0,353
0,137
-0,212
-0,210
0,346
0,017
X1.6
0,926
-0,469
0,063
-0,271
-0,204
0,286
0,162
X2.1
-0,419
0,684
0,060
0,312
0,228
-0,175
-0,205
X2.2
-0,439
0,988
-0,463
-0,158
0,349
-0,373
-0,414
X2.3
-0,434
0,984
-0,462
-0,155
0,353
-0,368
-0,400
X2.4
-0,389
0,871
-0,426
-0,145
0,479
-0,465
-0,274
X2.5
-0,383
0,981
-0,528
-0,254
0,312
-0,365
-0,474
X2.6
-0,253
0,019
0,006
-0,030
0,182
0,124
-0,204
X3.1
0,221
-0,436
0,981
0,839
-0,208
0,682
0,402
X3.2
0,091
-0,332
0,959
0,395
-0,146
0,571
0,360
X3.3
0,105
-0,401
0,986
0,891
-0,193
0,608
0,372
X3.4
0,087
-0,483
0,985
0,851
-0,201
0,538
0,358
X3.5
0,062
-0,471
0,928
0,824
-0,183
0,501
0,388
X3.6
0,100
-0,479
0,987
0,870
-0,209
0,554
0,434
X4.1
-0,171
-0,037
0,626
0,683
-0,062
0,211
0,139
X4.2
-0,259
-0,039
0,818
0,945
0,050
0,330
0,273
X4.3
-0,250
-0,104
0,874
0,996
-0,002
0,396
0,326
X4.4
-0,251
-0,179
0,878
0,981
0,013
0,357
0,355
X4.5
-0,237
-0,186
0,863
0,954
-0,019
0,370
0,346
X4.6
-0,236
-0,169
0,860
0,977
0,013
0,396
0,371
X5.1
-0,066
0,356
-0,149
-0,005
0,876
-0,048
0,146
X5.2
-0,109
0,430
-0,118
0,056
0,873
-0,116
0,108
X5.3
-0,067
0,347
-0,104
0,036
0,864
-0,081
0,076
X5.4
-0,277
0,385
-0,177
-0,001
0,980
-0,370
-0,033
X5.5
-0,319
0,383
-0,217
-0,009
0,965
-0,457
-0,037
X5.6
-0,209
0,290
-0,207
-0,030
0,943
-0,249
-0,026
Y1.1
0,645
-0,389
0,246
-0,019
-0,301
0,809
0,011
Y1.2
0,131
-0,407
0,647
0,482
-0,405
0,748
0,218
Y1.3
0,243
-0,215
0,588
0,474
-0,199
0,817
0,135
Y1.4
0,474
-0,409
0,496
0,307
-0,304
0,945
0,347
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1600 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Current
Ratio
Debt
to Equity
Return
on Assets
Return
on
Equity
Net
Profit
Margin
Dividend
Payout
Ratio
Harga
Saham
X1
X2
X3
X4
X5
Y
Z
Y1.5
0,554
-0,366
0,455
0,257
-0,179
0,823
0,258
Y1.6
0,023
0,313
0,223
0,190
-0,238
0,279
-0,113
Z1.1
0,086
-0,402
0,400
0,353
0,052
0,228
0,956
Z1.2
0,360
-0,383
0,588
0,424
0,004
0,415
0,859
Z1.3
0,012
-0,344
0,410
0,379
0,012
0,264
0,94
Z1.4
0,020
-0,360
0,350
0,333
-0,110
0,209
0,948
Z1.5
0,026
-0,395
0,272
0,249
-0,060
0,086
0,931
Z1.6
0,062
-0,356
0,035
0,003
0,053
-0,047
0,886
Sumber: Output data primer diolah, 2020.
Bersumber pada informasi tabel yang tertera diatas bisa dikenal tiap
indikator dalam variabel riset mempunyai nilai cross loading terbesar atas
variabel yang dihasilkan, dibandingkan nilai cross loading variabel lain. Dapat
ditarik kesimpulam bahwa indikator yang dipergunakan pada studi ini telah
mendapat discriminant validity yang bagus dalam penyusun variabel.
Tidak hanya nilai cross loading, discriminant validity pula bisa dilihat
melalui tata cara yang lain, ialah dengan mengecek nilai average variant extracted
(AVE). Untuk tiap indikator dipersyaratkan memiliki nilai > 0,5 untuk model
yang baik.
Tabel 2
Average Variant Extracted (AVE)
Sumber: Output data primer yang diolah, 2020.
Nilai Average Variant Extracted (AVE) untuk variabel current ratio, debt
equity, return assets, return equity, net profit margin, dividend payout serta harga
saham > 0,5. Oleh sebab itu dapat ditarik kesimpulan dari tiap-tiap variabel
mempunyai discriminant validity yang baik.
3. Uji Reliabilitas Komposit
Variabel
Ave
Current Ratio (X1)
0,835
Debt to Equity (X2)
0,689
Return on Assets (X3)
0,943
Return on Equity (X4)
0,863
Net Profit Margin (X5)
0,843
Dividend Payout Ratio (Y)
0,588
Harga Saham (Z)
0,848
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1601
(Sarwono & Narimawati, 2015) menyimpulkan sebuah variable laten bisa di
bilang memiliki realibilitas yang baik bila nilai composite reliability lebih dari 0,7
serta nilai Cronbach’s alpha lebih dari 0,7.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Laten
Sumber: Output data primer diolah, 2020.
Tabel di atas menggambarkan bahwa Cronbach's Alpha serta Composite
Reliability dari semua variabel laten yang diukur dalam riset ini lebih tinggi dari
0,7, maka bisa dinyatakan variabel laten tersebut reliabel.
C. Evaluasi Model Struktural (Inner Model)
Evaluasi model struktural di SEM-PLS melalui uji path coefficient, uji
goodness of fit serta uji hipotesis.
1. Uji Path Coefficient
Evaluasi path coefficient dipakai memperlihatkan seberapa kuat dampak
variabel independen maupun dampak pada variabel dependen. Sementara itu,
coefficient determination (R-Square) dipakai untuk menghitung tingkat pengaruh
variabel lain terhadap variabel endogen. Chin menyatakan hasil R
2
sebesar 0,67
ke atas untuk variable laten endogen didalam model structural menunjukan
dampak variable eksogen (yang mempengaruhi) atas endogen (yang dipengaruhi)
tergolong kedalam kategori baik. Sedangkan bila hasilnya 0,33 0,67 tergolong
kedalam kategori sedang, serta bila hasilnya sebesar 0,19 0,33 masuk kedalam
kategori lemah. Output untuk nilai R
2
memakai program komputer smartPLS 3.2:
Gambar 4
Output Perhitungan R2 R-Square
Sumber: Output data primer diolah, 2020
Konstrak
Cronbach's
Alpha
Composite
Reliability
Keterangan
Current Ratio (X1)
0,958
0,968
reliabel
Debt to Equity (X2)
0,863
0,917
reliabel
Return on Assets (X3)
0,988
0,990
reliabel
Return on Equity (X4)
0,967
0,974
reliabel
Net Profit Margin (X5)
0,971
0,970
reliabel
Dividend Payout Ratio (Y)
0,838
0,888
reliabel
Harga Saham (Z)
0,964
0,971
reliabel
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1602 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Tabel diatas menunjukan nilai R
2
pada variabel dividend payout (Y) sebesar
0,554 yang dipengaruhi oleh variabel independen, dapat disimpulkan nilai R-
square tergolong dalam kategori sedang. Sedangkan variabel Harga saham (Z)
sebesar 0,274 yang di pengaruhi oleh variabel independent dan intervening, maka
tergolong dalam kategori lemah.
Tabel 4
Output inner model
Sumber: Output data primer diolah, 2020
Berdasarkan uraian hasil tersebut, terlihat bahwa path coefficient semua
variabel dalam model adalah positif serta negatif. Hal tersebut menggambarkan
semakin tinggi nilai dari variabel independent atas variabel dependen serta
variabel intervening, sehingga makin kuat pengaruh antar variabel tersebut. Untuk
nilai negatif memiliki makna yang berbanding terbalik, jika satu variabel turun
maka variabel lain akan naik begitu sebaliknya.
2. Uji Kebaikan Model (Goodness of Fit)
Nilai R-Square diperoleh dari pengolahan data yang dilaksanakan dengan
memakai program smartPLS 3.2.2, seperti berikut ini:
Tabel 5
Nilai R-square
Sumber: Output data primer diolah, 2020.
Original Sample
Estimate (O)
Current ratio (X1) -> Dividend Payout Ratio (Y)
0,414
Debt to Equity (X2) -> Dividend Payout Ratio (Y)
0,120
Return on Assets (X3) -> Dividend Payout Ratio (Y)
0,597
Return on Equity (X4) -> Dividend Payout Ratio (Y)
-0,031
Net Profit Margin (X5) -> Dividend Payout Ratio (Y)
-0,168
Current ratio (X1) -> Harga Saham (Z)
0,114
Debt to Equity (X2) -> Harga Saham (Z)
-0,467
Return on Assets (X3) -> Harga Saham (Z)
-0,305
Dividend Payout Ratio (Y) -> Harga Saham (Z)
0,010
Return on Equity (X4) -> Harga Saham (Z)
0,569
Net Profit Margin (X5) -> Harga Saham (Z)
0,146
Variabel
Nilai R-square
Dividend Payout Ratio (Y)
0,554
Harga Saham (Z)
0,274
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1603
Dapat dilihat bahwa nilai R-square untuk variabel intervening yaitu dividend
payout ratio adalah 0,554. Nilai tersebut menunjukan bahwa presentase besarnya
dividend payout ratio bisa digambarkan melalui variabel independen current
ratio, debt equity, return assets, return equity serta net profit margin sebesar
55,4%. Kemudian nilai R-Square yang diperoleh variabel dependen yaitu sebesar
0,274 untuk harga saham. Nilai tersebut menjelaskan bahwa presentase besarnya
harga saham bisa dijelaskan variabel independen dan intervening current ratio,
debt equity, return assets, return equity, net profit margin, serta dividend payout
sebesar 27,4%.
Penilaian goodness of fit diketahui dari nilai Q-square. Nilai Q-Square
mempunyai makna yang sama atas coefficient determination (R-square) di
analisis regresi, dimana semakin tinggi Q-Square maka model tersebut bisa
dinyatakan lebih baik maupun lebih sesuai untuk data. Hasil perhitungan nilai Q-
square yakni seperti:
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh nilai Q-Square sebesar 0,676. Hal
ini memperlihatkan bahwa heterogennya data riset yang bisa digambarkan oleh
model riset ialah 67,7%. Sedangkan 32,3% sisanya digambarkan oleh faktor lain
yang berada di luar model riset ini. Dengan demikian hasil tersebut maka model
riset ini bisa dinyatakan telah mempunyai goodness of fit yang baik.
3. Uji Signifikansi dan Hipotesis
Dalam riset ini, uji signifikansi pada SEM dengan program PLS memiliki
tujuan untuk melihat dampak variabel eksogen pada variabel endogen. Uji
hipotesis dengan tata cara SEM PLS dikerjakan dengan cara melaksanakan proses
Bootstrapping dengan dukungan program computer smartPLS 3.2.2 sehingga
diperoleh keterikatan pengaruh variabel eksogen atas variabel endogen seperti
berikut:
Q-Square = 1




= 1






= 1
 
= 10,324
= 0,676
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1604 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Tabel 6
Hasil Perhitungan Bootstrapping Data Penelitian
Sumber: Output data primer yang diolah, 2020
Sebelum dilaksanakan uji hipotesis, perlu diketahui nilai T-tabel untuk
tingkat kepercayaan sebesar 95% ( sebesar 5%) serta derajat kebebasan (df) = n-
2 = 120-2 = 118 adalah sebesar 1,980. Pengujian hipotesis untuk tiap-tiap
hubungan variabel laten ditunjukan seperti berikut:
1. Pengaruh variabel current ratio (X1) terhadap dividend payout ratio (Y)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,804 < 1,980 dan P Value sebesar 0,442
> 0,05 yang mendapat pengaruh variabel current ratio (X1) atas dividend
payout (Y) tidak signifikan. Nilai original sample estimate menyatakan nilai
positif sebesar 0,414 yang memiliki arti arah hubungan variabel current ratio
(X1) atas dividend payout (Y) ialah positif. Sehingga hipotesis yang
menyampaikan semakin besar current ratio (X1) maka dividend payout (Y)
akan semakin besar maka teruji kebenarannya.
2. Pengaruh variabel debt to equity (X2) terhadap dividend payout ratio (Y)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,220 < 1,980 dan P Value sebesar 0,826
> 0,05 yang mendapat pengaruh variabel debt equity (X2) atas dividend payout
(Y) tidak signifikan. Nilai original sample estimate menyatakan nilai positif
sebesar 0,120 yang memiliki arah hubungan variabel debt equity (X2) atas
dividend payout (Y) ialah positif. Sehingga hipotesis yang menyampaikan
semakin besar debt equity (X2) maka dividend payout (Y) akan semakin
rendah maka tidak teruji kebenarannya.
Original
Sample
Estimate (O)
Sample
Mean
(M)
Standard
Deviation
(STD)
T Statistic
(IO/STDEV)
P
VALUE
Current ratio (X1) ->
Dividend Payout Ratio (Y)
0,414
0,284
0,515
0,804
0,442
Debt to Equity (X2) ->
Dividend Payout Ratio (Y)
0,120
0,187
0,546
0,220
0,826
Return on Assets (X3) ->
Dividend Payout Ratio (Y)
0,597
0,935
1,719
0,348
0,728
Return on Equity (X4) ->
Dividend Payout Ratio (Y)
-0,031
-0,321
1,457
0,022
0,983
Net Profit Margin (X5) ->
Dividend Payout Ratio (Y)
-0,168
-0,162
0,378
0,445
0,657
Current ratio (X1) -> Harga
Saham (Z)
0,114
-0,071
0,653
0,174
0,862
Debt to Equity (X2) ->
Harga Saham (Z)
-0,467
-0,351
0,675
0,691
0,490
Return on Assets (X3) ->
Harga Saham (Z)
-0,305
0,431
2,171
0,140
0,888
Dividend Payout Ratio (Y) -
> Harga Saham (Z)
0,010
-0,122
0,634
0,016
0,987
Return on Equity (X4) ->
Harga Saham (Z)
0,569
-0,103
1,836
0,310
0,757
Net Profit Margin (X5) ->
Harga Saham (Z)
0,146
0,117
0,548
0,267
0,790
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1605
3. Pengaruh variabel return on assets (X3) terhadap dividend payout ratio (Y)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,348 < 1,980 dan P Value sebesar 0,728
> 0,05 yang menyatakan bahwa pengaruh variabel return assets (X3) atas
dividend payout (Y) tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat
nilai positif sebesar 0,597 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel
return assets (X3) atas dividend payout (Y) ialah positif. Sehingga hipotesis
yang menyampaikan semakin besar return assets (X3) maka dividend payout
(Y) akan semakin besar maka teruji kebenarannya.
4. Pengaruh variabel return on equity (X4) terhadap dividend payout ratio (Y)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,022 < 1,980 dan P Value sebesar 0,983
> 0,05 yang menyatakan bahwa pengaruh variabel return equity (X4) atas
dividend payout (Y) tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat
nilai negatif sebesar -0,031 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel
return equity (X4) atas dividend payout (Y) ialah negative, yang memiliki arti
berbanding terbalik. Sehingga hipotesis yang menyampaikan semakin besar
return equity (X4) maka dividend payout (Y) akan semakin besar maka tidak
teruji kebenarannya.
5. Pengaruh variabel net profit margin (X5) terhadap dividend payout ratio (Y)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,445 < 1,980 dan P Value sebesar 0,657
> 0,05 yang menyatakan bahwa pengaruh variabel net profit margin(X5) atas
dividend payout (Y) tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat
nilai negatif sebesar -0,168 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel
net profit margin (X5) atas dividend payout (Y) ialah negative, yang memiliki
arti berbanding terbalik. Sehingga hipotesis yang menyatakan semakin besar
net profit margin (X5) maka dividend payout (Y) akan semakin besar maka
tidak teruji kebenarannya.
6. Pengaruh variabel current ratio (X1) terhadap harga saham (Z) mempunyai
nilai T Statistic sebesar 0,174 < 1,980 dan P Value sebesar 0,862 > 0,05 yang
menyatakan bahwa pengaruh variabel current ratio (X1) atas harga saham (Z)
tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapatnilai positif sebesar
0,114 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel current ratio (X1) atas
harga saham (Z) ialah positif. Sehingga hipotesis yang menyampaikan
semakin besar current ratio (X1) maka harga saham (Z) akan semakin besar
maka teruji kebenarannya.
7. Pengaruh variabel debt to equity (X2) terhadap harga saham (Z) mempunyai
nilai T Statistic sebesar 0,691 < 1,980 dan P Value sebesar 0,490 > 0,05 yang
menyatakan bahwa pengaruh variabel debt equity (X2) atas harga saham (Z)
tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat nilai negatif sebesar
-0,467 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel debt equity (X2) atas
harga saham (Z) ialah negatif, yang memiliki arti berbanding terbalik.
Sehingga hipotesis yang menyampaikan semakin besar debt equity (X2) maka
harga saham (Z) akan semakin rendah maka teruji kebenarannya.
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
1606 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
8. Pengaruh variabel return on assets (X3) terhadap harga saham (Z) mempunyai
nilai T Statistic sebesar 0,140 < 1,980 dan P Value sebesar 0,888 > 0,05 yang
menyatakan bahwa pengaruh variabel return assets (X3) atas harga saham (Z)
tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat nilai negatif sebesar
-0,305 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel return assets (X3)
atas harga saham (Z) ialah negatif, yang memiliki arti berbanding terbalik.
Sehingga hipotesis yang menyampaikan semakin besar return equity (X3)
maka harga saham (Z) akan semakin besar maka tidak teruji kebenarannya.
9. Pengaruh variabel dividend payout ratio (Y) terhadap harga saham (Z)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,016 < 1,980 dan P Value sebesar 0,987
> 0,05 yang menyatakan bahwa pengaruh variabel dividend payout (Y) atas
harga saham (Z) tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat
nilai positif sebesar 0,010 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel
dividend payout (Y) atas harga saham (Z) ialah positif. Sehingga hipotesis
yang menyampaikan semakin besar dividend payout (Y) maka harga saham
(Z) akan semakin besar maka teruji kebenarannya.
10. Pengaruh variabel return on equity (X4) terhadap harga saham (Z) mempunyai
nilai T Statistic sebesar 0,310 < 1,980 dan P Value sebesar 0,757 > 0,05 yang
menyatakan bahwa pengaruh variabel return equity (X4) atas harga saham (Z)
tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat nilai positif sebesar
0,569 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel return equity (X4) atas
harga saham (Z) ialah positif. Sehingga hipotesis yang menyampaikan
semakin besar return equity(X4) maka harga saham (Z) akan semakin besar
maka teruji kebenarannya.
11. Pengaruh variabel net profit margin (X5) terhadap harga saham (Z)
mempunyai nilai T Statistic sebesar 0,267 < 1,980 dan P Value sebesar 0,790
> 0,05 yang menyatakan bahwa pengaruh variabel net profit margin (X5) atas
harga saham (Z) tidak signifikan. Nilai original sample estimate mendapat
nilai positif sebesar 0,147 yang menyatakan bahwa arah hubungan variabel
net profit margin (X5) atas harga saham (Z) ialah positif. Sehingga hipotesis
yang menyampaikan semakin besar net profit margin (X4) maka harga saham
(Z) akan semakin besar maka teruji kebenarannya.
Kesimpulan
Implikasi kebijakan bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan perusahaan
perlu mengontrol rasio lancar dan rasio hutang lancar yang dimiliki perusahaan. Sebab
riset ini mendapati current ratio, debt equity serta return assets memiliki dampak yang
positif atas dividend payout sedangkan retur equity serta net profit margin memiliki
dampak negatif. Perusahaan yang nilai current ratio serta debt equity yang tinggi
menyebabkan perusahaan dalam membagi dividen semakin rendah. Perusahaan mesti
menaikan laba bersih yang didapatkan perusahaan untuk menciptakan harga saham lebih
tinggi. Karena dalam riset ini menemukan dividend payout ratio memiliki pengaruh
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1607
positif atas harga saham. Hal ini memiliki makna harga saham suatu perusahaan akan
naik bila pembagian dividen yang dibagikan tinggi. Implikasi kebijakan bagi investor,
hasil dari riset ini diharapkan investor mampu mengambil perusahaan yang mempunyai
nilai current ratio tinggi, debt equity rendah, return assets yang tinggi, return equity
rendah serta net profit margin yang rendah agar dividen yang diterima oleh investor jadi
semakin besar. Selain itu investor bisa memilih perusahaan yang mempunyai nilai return
equity yang cenderung tinggi sehingga harga saham dari perusahaan itu pula akan
semakin naik, karena return equity yang tinggi hal ini bisa menjadi tolak ukur
keberhasilan dari sebuah perusahaan.
Riset ini menemui batasan penelitian perusahaan yang menjadi sampel penelitian
hanya berjumlah 20 perusahaan yang tergolong IDX High Dividen 20 yang di terbitkan
oleh Bursa Efek Indonesia, periode data yang dipakai yaitu selama 6 pariode 2015-2019.
Selain itu riset ini memakai 5 variabel independent yakni current ratio, debt equity, return
asset, return equity serta net profit margin. Variabel berikutnya yaitu variabel intervening
dan dependen yaitu dividend payout ratio dan harga saham. Oleh sebab itu, penelitian
setelah ini diharapkan mampu melengkapi kekurangan serta keterbatasan pada riset ini
dengan memakai variabel lain diluar variabel pada riset ini seperti rasio keuangan lainnya.
Kemudian penelitian selanjutnya diharapkan mampu memperpanjang periode
pengamatan lebih dari 6 tahun dan memakai tahun yang lebih terbaru sehingga hasil riset
selanjutnya mampu menciptakan hasil yang mengikuti tren serta lebih cermat. Lalu riset
selanjutnya bisa mengambil objek penelitian indeks-indeks yang telah diterbitkan oleh
Bursa Efek Indonesia seperti IDX 80, IDX BUMN 20, LQ45, KOMPAS 100, dan lainnya.
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
1608 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
BIBLIOGRAFI
Adnyasuari, P. A. S., & Darma, G. S. (2017). Technology Acceptance Model and E-
Satisfaction in Mobile Banking. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 14(2), 13.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan-Buku 1
Edisi 11. Jakarta: Salemba Empat.
Budiasni, N. W. N., & Darma, G. S. (2016). Penerapan Corporate Social Responsibility
pada Lembaga Keuangan Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Manajemen dan Bisnis,
15(2), 151174.
Cahyani, N. L. A. P., & Badjra, I. B. (2017). Pengaruh Leverage dan Likuiditas terhadap
Kebijakan Dividen dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening di BEI.
None, 6(10), 254591.
Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Fahmi, I. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Fahmi, I. (2015). Pengantar Manajemen Keuangan: Teori dan Soal Jawab. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, I. (2014). Structural Equation ModelingMetode Alternatif dengan Partial Least
Squares (PLS). Universitas Diponogoro.
Handayani, K. A. T., Maradona, A. F., & Darma, G. S. (2018). Firm Size, Business Risk,
Asset Structure, Profitability, and Capital Structure. Jurnal Manajemen dan
Bisnis, 15(2), 4857.
Harjito, A., & Martono. (2012). Manajemen Keuangan Edisi 2. Jakarta: Ekonesia.
Hartono, J. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. http://opac.uin-
alauddin.ac.id//index.php?p=show_detail&id=6592
Ii, B. A. B., & Pustaka, T. (2001). Common Stock. 931.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Depok: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo.
Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Press.
Lapian, Y., & Dewi, S. K. S. (2018). Peran Kebijakan Dividen dalam Memediasi
Pengaruh Profitabilitas dan Leverage Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 7(2), 816.
Margono. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Indikator Penentu Naik Turunnya Harga Saham pada Perusahaan High Deviden 20
Periode Tahun 2014-2019
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1609
Megawati, & Linda, M. R. (2013). Pengaruh EPS, DPS, PER, NPM, dan ROA Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Go Public di Bursa Efek Indonesia.
Veterinary Parasitology, 70(13), 201206.
Munawir, S. (2014). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
Pamungkas, N., Rusherlistyani, & Janah, I. (2017). Pengaruh Return On Equity, Debt To
Equity Ratio, Current Ratio, Earning Per Share Dan Investment Opportunity Set
Terhadap Kebijakkan Dividen. Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, 1(1),
3441.
Patni, S. S., & Darma, G. S. (2017). Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, Net
Interest Margin, BOPO, Capital Adequacy Ratio, Return on Asset and Return on
Equity. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 14(2), 166184.
PT Bursa Efek Indonesia. (2018a). BEI Luncurkan 3 Indeks Saham Baru.
Www.Idx.Co.Id. https://www.idx.co.id/berita/press-release- detail/?emitenCode-
891
PT Bursa Efek Indonesia. (2018b). Pengantar Pasar Modal. Www.Idx.Co.Id.
https://www.idx.co.id/investor/pengantar-pasar-modal/
Reeve, J. M., Warren, C. S., Duchac, J. E., Wahyuni, E. T., Soepiyanto, G., Jusuf, A. A.,
& Djakman, C. D. (2010). Pengantar Akuntansi -Adaptasi Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Rusdin. (2008). Pasar Modal. Cetakan 2. Jakarta: Alfabeta.
Samrotun, Y. C. (2015). Yuli Chomsatu Samrotun Dosen FE Universitas Islam Batik
(UNIBA) Surakarta Size terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Industri
Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selama Periode
tahun 2011-2014. Jurnal Paradigma, 13(01), 92103.
Sari, K. A. N., & Sudjarni, L. K. (2015). Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan
Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan
Manufaktur di BEI. 4(10), 33463374.
Sarjanaekonomi.co.id. (2020). Analisis Rasio Keuangan. Https://Sarjanaekonomi.Co.Id.
https://sarjanaekonomi.co.id/analisis-rasio-keuangan/
Sartono, A. (2013). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE.
Sarwono, J., & Narimawati, U. (2015). Membuat Skripsi, Tesis, dan Disertasi dengan
Partial Least Square SEM (PLS-SEM). Yogyakarta: Andi.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Jakarta: Alfabeta.
Indra de Yong dan Gede Sri Darma
1610 Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020
Sukariana, I. W. S., & Darma, G. S. (2015). Peran Audit Dalam Pengendalian Internal
Serta Pengungkapan Kerugian Meterial. Jurnal Manajemen dan Bisnis, 15(2),
151174.
Sukerta, I. P. G., & Darma, G. S. (2014). Application Of Information Technology
Integrated System To Improving The Quality and Financial Performance. Jurnal
Manajemen dan Bisnis, 15(2), 151174.
Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi (Cet. 7).
Yogyakarta: Ekonisia.
Warren, C. S., Niswonger, C. R., & Fess, P. E. (2005). Pengantar Akuntansi. Jakarta:
Salemba Empat.
Yasa, K. D. M., & Wirawati, N. G. P. W. (2016). Pengaruh Net Profit Margin, Current
Ratio, Dan Debt To Equity Ratio pada Dividend Payout Ratio. E-Jurnal
Akuntansi, 16(2), 921950.