������ ���������� ����������������� �Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

����� e-ISSN : 2548-1398

����� Vol. 3, No 5 Mei 2018

 

 


PENGARUH HUTANG LANCAR� DAN MODAL KERJA TERHADAP LABA

Samsul Anwar

Fakultas Ekonomi Universitas Wiralodra Indramayu

Email: : [email protected]

 

Abstrak

Setiap perusahaan diharuskan mempunyai modal yang memadai dalam pemenuhan kebutuhnnya. Perusahaan yang sehat akan memiliki dana cadangan dalam operasionalnya. Karena perusahaan memiliki kebutuhan yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang. Kebutuhan tersebut berupa operasional pegawai, pajak, kredit atau hutang dan lain sebagainya yang perlu dibayar. Namun dalam pengelolaan hutang atau kredit perusahaan, dibutuhkan kecermatan sehingga dapat meminimalisir dana kredit tersebut. Karena pada dasarnya penggunaan hutang akan memiliki implikasi pada pembiayaan dan waktu. Modal kerja adalah bagian dari masalah urgen yang sangat berpengaruh bagi perusahaannya, karena pada dasarnya perusahaan dalam ketika mengelola modal adalah bagian dari aktiva. Dimana modal dikeluarkan untuk menarik keuntungan atau laba dari perusahaan. Laba adalah ukuran dari perusahaan dalam menilai kegiatan usaha dagangnya. Jika perusahaan mengeluarkan biaya besar dan tanpa diimbangi dengan penjualan yang besar pula, maka kemungkinan perusahaan itu akan mengalami kerugian, namun jika biaya usaha diimbangi dengan penjualan yang besar pula, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba.

 

 

Kata Kunci: Hutang Lancar, Modal Kerja dan Laba.

 

 

Pendahuluan

Berkembangnya dunia ekonomi, maka akan berimplikasi pada munculnya persaingan antar perusahaan terlebih perusahaan tersebut memiliki produk atau jenis kegaitan yang relatif sama, maka akan semakin berat. Bagi seorang manajemen, hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi seorang manager dalam perusahaan. Karena itu manajemen seharusnya mampu mengorganisir dan mengelola perusahaan secara efektif. Salah satunya adalah bagi manajemen keuangan merupakan bagian fungsi penting dalam mengatur keuangan perusahaan karena setiap kegiatan perusahaan membutuhkan dana, apabila penggunaan dana tidak diatur maka kemungkinan besar dalam operasionalnya perusahaan akan megalami kesulitan dalam penggunaan anggaran.

Manajemen keuangan tidak bisa lepas dari hasil laporan keuangan, laporan keuangan yang benar akan memudahkan pemimpin perusahaan dalam mengambil kebijakan. Dengan berkembangnya suatu usaha maka perusahaan tidak terlepas dari yang namanya hutang, seperti pada perusahaan UD. Fajrin Jaya. Perusahaan UD. Fajrin Jaya merupakan perusahaan yang bergerak dibidang usaha dagang ayam atau RPA (Rumah Potong Ayam). Dengan adanya hutang maka perusahaan akan lebih banyak mengeluarkan biaya untuk menjalankan usaha. Untuk lebih mudah menjalankan usahanya, perusahaan UD. Fajrin Jaya menggunakan hutang lancar karena pembayarannya dilakukan dengan jangka waktu yang pendek yaitu satu tahun. Selain itu, hutang lancar juga mempunyai tujuan perencanaan keuangan jangka pendek yaitu untuk menjaga likuiditas perusahaan.

Kontribusi hutang lancar terhadap aktiva lancar bertujuan agar perusahaan tidak mendapatkan masalah dalam kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan UD. Fajrin Jaya ini mengharapkan agar usaha yang dijalaninya tetap bertahan hidup dan berkembang, untuk itu perusahaan ini juga memperhatikan modal kerja agar bisa membayar kewajibannya secara tepat.

Modal kerja sangatlah penting pada perusahaan UD. Fajrin Jaya ini, karena selalu dibutuhkan dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola modal usahanya untuk upah pegawai, pajak, dan lain sebagainya. Namun dalam masalah kredit dan utang piutang perusahaan, dibutuhkan kecermatan dalam mengambil keputusan karena hal tersebut memiliki dampak resiko yang cukup berpengaruh bagi perusahaan baik dalam masalah resiko biaya dan waktu. Dengan demikian hal tersebut menjadi perhatian dalam kebijakan dalam menggunakan hutang, perusahaan

UD. Fajrin Jaya memperhatikan antara perimbangan modal sendiri dan modal luar yang akan digunakan. Pengelolaan dana yang ditanam untuk penambahan modal perusahaan diharapkan mampu menghasilkan laba. Upaya tersebut dilakukan agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usaha dan mampu bertahan. Penggunaan hutang lancar pada UD. Fajrin Jaya harus dapat digunakan seefisien mungkin untuk operasi perusahaan yang bekerja di dalamnya. Di dalam perusahaan UD. Fajrin Jaya modal kerja adalah bagian dari hal yang urgen dan yang sangat berpengaruh bagi perusahaannya. Perusahaan UD. Fajrin Jaya ini dituntut untuk meningkatkan efisiensi kinerjanya sehingga dicapai tujuan yang diinginkan perusahaan yaitu mencapai laba secara optimal. Perusahaan harus memiliki sumber dan yang berimbang karena tentu dengan hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi perusahaan. Selain itu modal dana tersebut juga menjadi cadangan untuk perusahaan dalam menghadapi krisis dan persoalan finansial lain yang dapat mengancam perusahaan.

Namun, jika perusahaan memiliki modal kerja yang berlebihan, maka akan menimbulkan penggunaan dana yang tidak efektif sebaliknya pula dengan adanya kekurangan dalam modal kerja adalah sebab utama kegagalan suatu perusahaan. Laba adalah ukuran perusahaan UD. Fajrin Jaya dalam menilai kegiatan usaha dagangnya. Jika perusahaan UD. Fajrin Jaya mengeluarkan biaya yang besar dan tanpa diimbangi dengan penjualan yang besar pula, maka kemungkinan perusahaan itu akan mengalami kerugian, namun jika perusahaan UD. Fajrin Jaya mengeluarkan biaya usaha diimbangi dengan penjualan yang besar pula, memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan atau laba. Laba merupakan imbalan atas usaha yang dilakukan dalam menghasilkan suatu barang atau jasa. Seperti contoh pada suatu perusahaan yang mendapatkan laba dari setiap penjualannya, artinya laba diperoleh dari misal nya pada perusahaan UD. Fajrin Jaya berdasarkan hasil kelebihan pendapatan atas semua dana yang digelontorkan untuk operasional.

�����������

Metode Penelitan����������������������������������������

Metode penelitian yang di pakai dalam penelitian ini adalah menggunakan metode asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang memiliki tujuan untuk mencari informasi mengenai pengaruh antara dua variabel atau lebih. Adapun Teknik analisis penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif (statistik). Adapun jenis penelitian ini termasuk pada penelitian lapangan.

 

1.    Populasi dan Sampel ������������������������������������������������������������������������������

Dalam penelitian ini peneliti mengambil populasi yaitu sejak tahun 1990-an sampai dengan sekarang tahun 2015, data yang terdiri dari hutang lancar, modal kerja dan laba yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan UD. Fajrin Jaya. Dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil oleh peneliti adalah data yang terdiri hutang lancar,modal kerja dan laba yang diperoleh dari laporan keuangan selama kurun waktu enam (6) periode yaitu dari tahun 2009 � 2014.

 

2.    Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini melakukan pengumpulan data langsung pada obyek dimana peneliti melakukan penelitian. Metode ini dilaksanakan dengan cara :

1)      Wawancara

Merupakan tekniik komunikasi langsung dengan pegawai yang berwenang yang memiliki kaitan dengan masalah penelitian. Teknik pengumpulan data dengan wawancara ini dapat dijadikan alat untuk mencari informasi dan mendalami obyek teliti melalui komunikasi dengan narasumber. Narasumber ditentukan melalui tekni populasi dan sampel sebagaimana dijelaskan dalam metode penelitian. Wawancara ini dibutuhkan dalam menggali informasi penelitian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2)      Observasi

Adalah bagian dari teknik penelitian dengan tujuan untuk meninjau lapangan melalui instrumen pengamatan. Teknik observasi dibutuhkan agar peneliti dapat mengamati obyek penelitian sehingga dapat menentukan data yang akan diambil. Sebelum melakukan metode pengumpulan data yang lain, peneliti dapat menggunakan metode observasi sebagai bahan awal data penelitian.

 

3.      Analisis Data

Analisis Korelasi Tunggal

Teknik ini akan dipakai guna mencari tahu sebereapa kuat hubungan kedua variabel dalam masalah penelitian ini. Menurut Sugiyono (2012 : 303) menyatakan bahwa :

Rumus yang dapat digunakan adalah :

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

r = 0 menyatakan hubungan kedua variabel sangat lemah bahkan mungkin tidak mempunyai hubungan sama sekali

r = -1 menyatakan kedua variabel sangat kuat dan bersifat negative (terbalik)

r = 1 menyatakan kedua variabel sangat kuat dan bersifat positif (searah)

n = Periode

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

����������� Nilai r terbesar adalah +1 dan r terkecil adalah -1. r = +1 menunjukkan hubungan positif sempurna,sedangkan r = -1 menunjukkan hubungan negatif sempurna. r tidak mempunyai satuan atau dimensi. Tanda + atau �hanya menunjukkan hubungan. Interprestasi r:

Panduan dalam interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,00 � 0,199

0,20 � 0,399

0,40 � 0,599

0,60 � 0,799

0,80 � 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2012:231)

 

Hasil dan Pembahasan

Berdasarkan data yang sudah dijelaskan bahwa hutang lancar yang ada pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam periode dari tahun 2009-2014, kondisinya naik turun. Hal ini disebabkan karena perusahaan membutuhkan modal untuk penambahan aktiva lancar sehingga perusahaan melakukan pinjaman kembali ke perusahaan lain yaitu dengan hutang dagang dan karena sebagian hutang yang sudah dibayar. Adapun rata- rata hutang lancar selama enam periode tersebut adalah sebesar Rp. 88.117,83.

1.    Analisis Modal Kerja

Dibagian ini akan membahas mengenai dinamika modal kerja pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun yaitu dari 2009-2014. Modal Kerja adalah keseluruhan dari aktiva lancar pada perusahaan. Dalam analisis modal kerja dengan cara membandingkan modal kerja tahun lalu dengan modal kerja tahun berjalan.

 

 

 

Analisis Modal Kerja

Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu

Tahun 2009 � 2014

(Dalam ribuan)

Tahun

Kas

(Rp)

Piutang

(Rp)

Persediaan

(Rp)

Perlengkapan

(Rp)

Jumlah

Modal Kerja

(Rp)

2009

95.500

125.700

101.200

4.500

326.900

2010

105.950

159.800

137.450

5.000

408.200

2011

94.200

172.350

201.320

5.500

473.370

2012

180.290

285.000

172.900

6.000

644.190

2013

143.000

252.020

154.600

6.500

556.120

2014

136.940

278.000

284.700

7.500

707.140

(Sumber : data data primer yang sudah diolah)

 

Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan modal kerja pada perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu dapat dilihat pada tabel berikut :

 

Perkembangan Modal Kerja

Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu

Tahun 2009 - 2014

(Dalam Ribuan)

 

Tahun

Modal Kerja

(Rp)

Naik/Turun

(Rp)

Perubahan

(%)

2009

326.900

-192.420

-58,86%

2010

408.200

-111.120

-27,22%

2011

473.370

-45.950

-9,71%

2012

644.190

124.870

19,38%

2013

556.120

36.800

6,62%

2014

707.140

187.820

25,56%

Jumlah

3.115.920

 

 

Rata-rata

519.320

 

 

(Sumber : data data primer yang sudah diolah)

 

Dari tabel diatas dapat dilihat kondisi modal kerja yang diperoleh pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun.

�  Keadaan modal kerja rata-rata pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu dari tahun 2009-2014 adalah sebesar Rp. 519.320

�  Pada tahun 2009, modal kerja perusahaan sebesar Rp. -192.420 atau sebesar -58,86% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp.519.320.

�  Pada tahun 2010, modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp. -111.120 naik sebesar -27,22% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.

�  Pada tahun 2011, modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp. -45.950 atau naik sebesar -9,71% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.

�  Pada tahun 2012, modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp. 124.870 atau naik sebesar -19,38% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.

�  Pada tahun 2013, modal kerja mengalami penurunan sebesar Rp. 36.800 atau turun sebesar 6,62% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.

�  Pada tahun 2014, modal kerja mengalami kenaikan sebesar Rp. 187.820 atau naik sebesar 25,56% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 519.320.

 

2.    Analisis Laba

Bagian ini membahas mengenai manajemen pengelolaan modal perusahaan sehingga menghasilkan keuntungan atau laba pada perusahaan UD. Fajrin Jaya selama enam tahun yaitu dari tahun 2009 sampai dengan 2014. Dalam analisis laba dengan cara membandingkan laba tahun lalu dengan laba tahun berjalan pada Perusahaan UD. Fajrin JayaIndramayu.

 

Perkembangan Laba

Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu

Tahun 2009 - 2014

(Dalam Ribuan)

 

Tahun

Laba

(Rp)

Naik/Turun

(Rp)

Perubahan

(%)

2009

127.845

-85.912,5

-67,20%

2010

201.393

-12.364,5

-6,14%

2011

223.020

9.262,5

4,15%

2012

173.340

-40.417,5

23,32%

2013

275.265

61.689,5

22,41%

2014

281.682

67.924,5

24,11%

Jumlah

1.282.545

 

 

Rata-rata

213.757,5

 

 

(Sumber : data data primer yang sudah diolah)

 

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kondisi Laba pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu selama enam tahun dari tahun 2009 - 2014 , yaitu sebagai berikut :

�  Laba pada tahun 2009 sebesar -85.912,5 atau sebesar -67,20% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar Rp. 213.757,5.

�  Laba pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar -12.364,5 atau sebesar -6,14% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.

�  Laba pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 9.262,5 atau sebesar

�4,15% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.

�  Laba pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar -40.417,5 sebesar -23,32% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.

�  Laba pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 61.689,5 atau sebesar 22,41% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.

�  Laba pada tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar 67.924,5 atau sebesar 24,11% dibandingkan dengan rata-rata selama enam periode sebesar 213.757,5.

Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kondisi besarnya keuntungan dari hasil penjualan bersih mengalami peningkatan secara bersama-sama setiap tahunnya. Adapun nilai rata-rata laba sebesar 213.757,5%, artinya laba pada UD. Fajrin Jaya Indramayu dapat dikatakan baik karena masih diatas standar .

 

Tabel Perbandingan Antara Hutang Lancar

Modal Kerja Dan Laba

Pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu

����������� Tahun 2009-2014

����������� (Dalam ribuan)

 

 

Hutang Lancar

(Rp)

Modal Kerja

(Rp)

Laba

(Rp)

2009

64.800

326.900

127.845

2010

52.300

408.200

201.393

2011

96.383

473.370

223.020

2012

85.308

644.190

173.340

2013

128.801

556.120

275.265

2014

101.115

707.140

281.682

Jumlah

528.707

3.115.920

1.282.545

(Sumber : data primer yang sudah diolah)

������������������������������������������������������������������������������������

 

Analisis Data Asosiatif

a.      Analisis Koefisien Korelasi Tunggal

Dalam analisis ini peneliti akan mencari tahu seberapa kuat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja dan laba pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu. Teknis analisis dengan menggunakan product moment person. Berikut adalah perhitungannya:

b.   Analisis Koefisien Koerelasi Antara X1 (Hutang Lancar) Terhadap�� X2 (Modal Kerja).

Hutang lancar menjadi variabel independen dan modal kerja menjadi variabel dependen. Berikut adalah perhitungan dari analisis X1 terhadap X2:

 

Tabel Penolong Untuk Analisis Koefisien Korelasi
�(Hutang Lancar) Terhadap (Modal Kerja)

 

N

X1

X2

X12

X22

X1X2

1

64

326

4096

106.276

20864

2

52

408

2704

166.464

21216

3

96

473

9216

223.720

45408

4

85

644

7225

414.736

54740

5

128

556

16384

309.136

71168

6

110

707

10201

499.849

71407

Jumlah

535

3114

49.826

1.720.190

291.166

(Sumber :data primer yang sudah diolah)

 

� = 0,324 (rendah)

 

c.       Analisis Koefisien Koerelasi Antara X2 (Modal Kerja) Terhadap Y (Laba).

Modal Kerja menjadi variabel independen dan laba menjadi variabel dependen. Analisis besarnya modal kerja terhadap laba adalah sebagai berikut :

 

Tabel Penolong Untuk Analisis Koefisien Korelasi
�(Modal Kerja) Terhadap (Laba
)

 

N

X2

Y

X22

Y2

X2Y

1

326

12

106.276

144

3912

2

408

20

166.464

400

8160

3

473

22

223.729

484

10406

4

644

17

414.136

289

10948

5

556

27

309.136

729

15012

6

707

28

499.849

784

19796

Jumlah

3114

126

1.720.190

2830

68234

(Sumber : data primer yang sudah diolah)

 

� = 0,724 (kuat)

 

 

 

 

 

 

 

3.    Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi dipakai sebagai alat ukur peneliti dalam mencari tahu seberapa kuat pengaruh kedua variabel penelitian tersebut.

 

a.    Analisis Koefisien Determinasi Hutang Lancar pada Modal Kerja

Fungsinya adalah mengukur berapa besar kontribusi pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja, maka digunakan rumus koefisien determinasi, yaitu:

 

Perhitungan diatas menunjukan hasil koefisien determinasi sebanyak 10,4%. Hal ini menunjukan bahwa modal kerja dipengaruhi oleh hutang lancar sebesar 10,4% sedangkan sisanya 89,6% di pengaruhi faktor lain, yang tidak diteliti diantaranya seperti laba ditahan, hutang jangka panjang dan modal sendiri.

 

b.   Analisis Koefisien Determinasi Modal Kerja pada Laba

Untuk mengukur berapa besar kontribusi pengaruh modal kerja terhadap laba, maka memakai rumus koefisien determinasi:

Perhitungan diatas menunjukan hasil koefisien determinasi sebesar 52,42. Hal ini menunjukan bahwa laba dipengaruhi oleh modal kerja sebesar 52,42 sedangkan sisanya 47,58% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti diantaranya seperti profit margin, piutang dan penjualan.

 

4.    Uji Hipotesis (Uji T)

a.      Uji Hipotesis Pengaruh Hutang Lancar Terhadap Modal Kerja

Untuk menguji koefisien korelasi diatas, maka akan digunakan uji t, untuk membandingkan dengan. adapun hipotesisnya:

□ Jika = 0 tidak ada pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja

���� □ Jika ≠ 0 terdapat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja�����������������������

��� Melalui data yang didapatkan maka besarnya t adalah:

0,685

 

Berdasarkan perhitungan diatas, diketahui Thitung sebesar 0,685 digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan 10% dan derajat keabsahan (dk) 6-2 = 4 didapatkan nilai 2,132 karena Thitung < Ttabel (0,685 < 2,132), maka H1a diterima H1o ditolak artinya hutang lancar terhadap modal kerja tidak berpengaruh.

 

Analisis Hipotesis Dua Pihak X1 Terhadap X2

 

 

 

 

 

 


������������������� -2,132���������������������� -0,685���������� 0������������������� 0,685������������������ 2,132

 

 

 

 

 

b.   Uji Hipotesis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Laba

Untuk menguji koefisien korelasi diatas, maka akan digunakan uji t, untuk membandingkan dengan. adapun hipotesisnya:

□ Jika = 0 tidak ada pengaruh antara modal kerja terhadap laba

□ Jika ≠ 0 terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap laba

Berdasarkan data yang diperoleh maka besarnya t adalah sebagai berikut :

2,214

 

Perhitungan diatas menunjukan bahwa Thitung sebesar 2,214 digunakan uji dua pihak, dengan taraf signifikan 10% dan derajat keabsahan (dk) 6-2 = 4 didapatkan nilai 2,132 karena Thitung > Ttabel (2,214 > 2,132), maka H2a diterima H2o ditolak artinya terdapat pengaruh antara modal kerja terhadap laba.

 

Analisis Hipotesis Dua Pihak X2Terhadap Y

 

 

 

 

 

 

 


������

����������� ������ -2,214��������������������� -2,132����������� 0����������������� 2,132����� ����������� 2,214��

 

 

 

 

 

 

 

 

Kesimpulan

Melalui perhitungan dan analisis yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai Pengaruh Hutang Lancar Terhadap Laba Melalui Modal Kerja pada Perusahaan UD. Fajrin Jaya Indramayu, maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1.        Seberapa kuat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja pada perusahaan UD. Fajrin Jaya. Hal terebut dapat dilihat dari hasil analisis korelasi (r) variabel Hutang Lancar (X1) terhadap Modal Kerja (X2);

�           Dari perhitungan korelasi diatas maka diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,324 yang berarti koefisien korelasinya mempunyai hubungan yang rendah dan positif (searah).

�           Berdasarkan perumusan koefisien determinasi maka diperoleh sebesar 10,4%. Berarti pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja mampu mencapai 10,4% dan sisanya 89,6% di pengaruhi oleh masalah lain seperti laba atau utang jangka panjang.

�           Berdasarkan hasil Uji hipotesis (t) maka nilai yang didapatkan thitung sebesar 0,685 digunakan uji dua pihak, artinya tidak terdapat pengaruh hutang lancar terhadap modal kerja.

2.        Seberapa kuat pengaruh modal kerja terhadap laba pada perusahaan UD. Fajrin Jaya, bisa diketahui melalui analisis korelasi (r) variabel X2 terhadap Y;

�           Dari perhitungan korelasi diatas maka diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,724 yang berarti koefisien korelasinya mempunyai hubungan yang kuat dan positif (searah).

�           Berdasarkan hasil perumusan koefisien determinasi maka diperoleh sebesar. Berarti modal kerja mampu meningkatkan laba hingga mencapai 52,42% dan sisanya 47,58% dipengaruhi masalah lain diluar obyek penelitian, seperti profit margin, piutang dan penjualan.

�           Berdasarkan hasil Uji hipotesis (t) maka nilai yang didapatkan dari thitung sebesar 2,214 digunakan uji dua pihak, dengan demikian bahwa ada pengaruh modal kerja terhadap laba.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Adiningsih, Sri dkk. 1998. Perangkat Analisis dan Teknik Analisis Investasi Di Pasar Modal Indonesia. Jakarta: PT. Bursa Efek Jakarta.

Bambang, Riyanto. 2000. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan.Edisi Keempat. Yogyakarta. BPFE.

H. E. Erdman. Passing Monopoly as an aim of cooperative.

Kartasapoetra. 2003. Manajemen Penanaman Modal Asing. Penerbit Bina Aksara. Bandung.

Ninik Widiyanti dan Y.W.Sunidhia. 2004. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Rineka Cipta : Jakarta.

Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi:Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Subandi. 2015. Manajemen Koperasi : Teori dan Praktek. Alfabeta : Bandung.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian Indonesia