Implikasi Kebijakan Australia Operation Sovereign Borders (OSB) terhadap Kerjasama Pertahanan-Keamanan Indonesia dan Australia (2013-2018)

  • Hendra Maujana Saragih Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta, Indonesia
  • Hasta Aisyah Trida Pramita Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta, Indonesia
Keywords: Operation Sovereign Borders (OSB), Irregular Maritime Arrivals (IMAs), kebijakan luar negeri, kerjasama pertahanan-keamanan

Abstract

Australia merupakan salah satu negara tujuan utama pencari suaka yang datang melalui jalur laut. Meskipun para pencari suaka bukan merupakan imigran ilegal, namun pemerintah Australia menkategorikan mereka sebagai Illegal Maritime Arrivals (IMAs), mengingat status entri kedatangan mereka. Setiap tahunnya, jumlah kedatangan IMAs di Australia semakin meningkat. Oleh sebab itu di bawah pemerintahan Perdana Menteri Tony Abbott, Australia menerapkan kebijakan luar negeri. Operation Sovereign Borders (OSB). OSB merupakan kebijakan pengembalian kapal IMAs ke negara asalnya, yang dimulai diterapkan pada tahun 2013 dan berlaku hingga saat ini. Penerapan OSB ternyata berimplikasi pada kerjasama pertahanan-keamanan Indonesia dan Australia. Hal ini disebabkan karena penerapan OSB telah melanggar kedaulatan Indonesia dengan mengembalikan kapal atau perahu IMAs ke wilayah perairan Indonesia sebanyak enam kali sejak Desember 2013-Januari 2014. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implikasi yang ditimbulkan akibat kebijakan OSB yang diterapkan oleh Australia untuk mengurangi jumlah kedatangan IMAs kaitannya dengan kerjasama pertahanan-keamanan Indonesia dan Australia pada tahun 2013-2018, dengan menggunakan konsep kebijakan luar negeri dan kerjasama internasional.

 

Downloads

Download data is not yet available.
Published
2020-10-20