Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 2, Februari 2021
EFEKTIVITAS
BIAYA MULTIVITAMIN PADA MASA KEHAMILAN TRISEMESTER III PASIEN RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK KOTA BANDUNG
Indah
Laily Hilmi, Lely Sulfiani Saula, Ellin Rachamwati dan
Yuli Yuliani
Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia
Rumah Sakit Humana Prima Bandung,
Indonesia
Email: Indah.laily@fkes.unsika.ac.id, lely.sulfiani@fkes.unsika.ac.id, lyn_ellin@yahoo.com dan lianiyuli10@gmail.com
Abstract
Multivitamins
that contain Vitamins, Minerals, and Folic Acid function to supplement
nutrition in the third trimester of pregnancy. Pregnancy
Trisemester III is the final trimester, pregnancy in this period of fetal
development is in the range of 28-40 weeks and the fetus is at the stage of
refinement.In this period the nutritional and
nutritional needs of the mother's body and fetal development are very
important. The purpose of this study was to determine the picture of therapy
and the cost-effectiveness of multivitamin drugs for the fetus.This
research is retrospective and conducted using pharmacoeconomic methods,
which is a cost-effectiveness analysis using multiple multivitamin drugs for
fetuses in determining the cost-effectiveness of Tri-Semester III Pregnancy
patients in one of Bandung's Mother and Child Hospitals.The
study was conducted on 104
patients and the outcome statistical test results with the one way ANOVA test
showed all significant values <0.05, meaning that there were differences in
outcome in the groups tested, or the administration of all types of different
multivitamin tests had a significant effect on outcome.Multivitamin
therapy with the lowest ACER is Prenamia® IDR. 512.19 / gr.
Keywords: multivitamin;
farmakoekonomi; pregnac.
Abstract
Multivitamin yang mengandung
Vitamin, Mineral, dan Asam Folat berfungsi melengkapi nutrisi pada kehamilan trisemester
III. Kehamilan Trisemester III adalah Trisemester akhir, kehamilan pada periode
ini perkembangan janin pada rentang 28-40 minggu dan janin berada pada tahap
penyempurnaan. Pada periode ini kebutuhan gizi dan nutrisi bagi tubuh ibu dan
perkembangan janin sangatlah penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran terapi dan efektivitas biaya obat multivitamin untuk janin.
Penelitian ini bersifat retrospektif dan dilakukan dengan menggunakan metode
farmakoekonomi yaitu analisis efektivitas biaya yang menggunakan beberapa obat
multivitamin untuk janin dalam menentukan efektivitas biaya pada pasien
Kehamilan Trisemester III di salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Bandung.
Penelitian dilakukan terhadap 104 pasien hasilnya bahwa pasien ibu hamil
terbanyak pada penelitian Trisemester III paling banyak berusia 26-30 tahun. Terapi multivitamin dengan rasio efektivitas biaya (REB) terendah yaitu Prenamia® Rp. 512.19/gr dan hasil uji statistik outcome dengan uji one way anova
menunjukkan semua nilai signifikan <0,05, artinya terdapat perbedaan outcome
pada kelompok yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang
berbeda berpengaruh signifikan terhadap outcome.Terapi multivitamin dengan REB
terendah yaitu Prenamia® Rp. 512.19/gr.
Kata Kunci:
multivitamin; farmakoekonomi; kehamilan.
Pendahuluan
Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin, kehamilan berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari ) di hitung dari hari pertama
haid terakhir (HPHT) (Altahira, 2014). Kehamilan trisemester III adalah trisemester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-40 minggu dan janin berada pada tahap penyempurnaan (Manuaba, Manuaba, & Manuaba, 2007). Menurut profil kesehatan tahun 2018 pelayanan kesehatan ibu hamil harus
memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester. Pada periode
ini kebutuhan gizi dan nutrisi bagi tubuh ibu
dan perkembangan janin sangatlah penting (Maulana, 2008).
Gizi memegang peranan penting dalam siklus
hidup manusia. Masa kehamilan merupakan periode yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) di masa depan, karena
tumbuh kembang anak sangat ditentukan
oleh kondisinya saat masa janin dalam kandungan.
Pada saat di dalam kandungan, janin akan tumbuh dan berkembang melalui pertambahan berat badan dan panjang badan, perkembangan otak serta organ-organ lainnya seperti jantung, hati, dan ginjal. Kekurangan gizi pada ibu hamil
dapat mengakibatkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR ialah bayi baru lahir
yang berat badannya saat lahir kurang
dari 2500 gram (RI, 2012). Saat ini BBLR masih
tetap menjadi masalah dunia khususnya di
negara-negara berkembang. Di Indonesia pada tahun 2010, prevalensi BBLR sebesar 8,8 persen. Kejadian BBLR ini, besar kemungkinan berasal dari ibu hamil
dengan kondisi kurang energi, terutama kekurangan gizi dan nutrisi pada saat kehamilan trisemester III (RI, 2012). Kehamilan
trisemester III adalah trisemester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan
janin dalam rentang waktu 28-40 minggu dan janin berada pada tahap
penyempurnaan (Manuaba et al., 2007). Pada periode ini kebutuhan gizi dan nutrisi
bagi tubuh ibu dan perkembangan janin sangatlah penting (Maulana, 2008). Masalah
kesehatan mental selama
kehamilan pada ibu hamil
(Glynn, Maclean, Forte, & Cohen, 2009) dan Stres kerja baik secara fisik, psikologis, atau keduanya (Hobel & Culhane, 2003) mempengaruhi
BBLR. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan bayi baru lahir
di Jawa Barat tahun 2016 sebanyak 921.521 jiwa, atau 103,9% dari perkiraan jumlah lahir hidup, dari
penimbangan tersebut ditemukan bayi dengan berat badan BBLR tidak hanya dapat
terjadi pada bayi prematur, tapi juga pada bayi cukup bulan
(Dinas Kesehatan, 2016). Persentasi BBLR di Jawa Barat antara 0,1 – 5,7 dan 2,2% berasal
dari jumblah bayi yang ditimbang, jumlah BBLR Kota Bandung sebesar
1,8%. Masalah BBLR terutama
pada kelahiran prematur terjadi karena ketidakmatangan sistem organ pada
bayi tersebut, bayi berat lahir
rendah mempunyai kecenderungan kearah peningkatan terjadinya infeksi dan mudah terserang komplikasi (Dinas Kesehatan, 2016).
Bayi BBLR dapat berakibat jangka panjang terhadap tumbuh kembang anak di masa
yang akan datang. Dampak dari BBLR ini adalah pertumbuhan akan lambat,
kecenderungan memiliki penampilan intelektual yang lebih rendah dari bayi yang
lahir berat badannya normal. Bayi BBLR dapat mengalami gangguan mental dan
fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya, sehingga membutuhkan biaya perawatan yang
tinggi (Little, Keenan, Niermeyer, Singhal, & Lawn, 2011).
Kejadian BBLR dapat terjadi di berbagai rumah sakit, diantaranya di salah satu Rumah Sakit
Ibu dan Anak Kota Bandung.Bermula sebuah
Balai Pengobatan pada tahun 2000. Balai Pengobatan ini berkembang menjadi rumah bersalin pada tahun 2009, dan pada bulan Januari 2012 telah berubah statusnya menjadi salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota
Bandung. Salah satu Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Bandung BBLR termasuk
kategori sebagai salah satu kasus dalam
sepuluh besar. Data tahun 2018 menunjukan kejadian BBLR sebesar 4,7%. Untuk menurunkan angka BBLR dengan memberikan obat multivitamin yang
biasa diberikan kepada ibu hamil
trisemester III kebanyakan menggunakan Folamil Genio®, Iberet®Folic 500 dan Prenamia®. Dimana ketiga alternatif multivitamin tersebut berfungsi melengkapi nutrisi (vitamin, mineral dan asam
folat) pada kehamilan trisemester III dan membantu perkembangan janin dalam kandungan dengan dosis pemberian
dalam sehari satu kapsul.
Kendala yang dihadapi pada ibu hamil trisemester III adalah biaya obat
multivitamin yang relatif mahal selama
kurang lebih tiga bulan, serta
pemeriksaan dokter dan pemeriksaan USG yang relatif
mahal. Maka dari itu dibutuhkan studi khusus untuk
perhitungan biaya agar lebih efisien. Studi khusus yang mempelajari hal tersebut dikenal dengan nama farmakoekonomi
(Trisna, 2010). Kajian farmakoekonomi dengan penghitungan
rasio efektivitas-biaya rerata pengobatan (average
cost-effectiveness ratios/ACER)
seringkali digunakan untuk membandingkan dua atau lebih intervensi kesehatan
yang memberikan besaran efek yang berbeda (KL., 2009).
Farmakoekonomi dapat didefinisikan sebagai perhitungan antara biaya yang dikeluarkan dengan dampaknya pada penyembuhan penyakit. Penerapan farmakoekonomi dapat dilakukan untuk mengukur kelebihan suatu obat dibandingkan
dengan obat lain berdasarkan analisis farmakoekonomi (Ammari, 2008).
Sejauh ini belum ditemukan
penelitian Farmakoekonomi tentang pemberian Multivitamin
Pada Masa Kehamilan Trisemester
III. Salah satu yang mendekati
adalah artikel pada salah satu jurnal penelitian
yang berjudul “Hubungan Pemberian Suplemen Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Dengan Berat
Badan Rendah (BBLR) di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda” (Iriyani, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang, “Analisis Efektivitas Biaya Multivitamin
Pada Masa Kehamilan Trisemester
III Pasien Rawat Jalan Di Salah Satu Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kota
Bandung”, yang nantinya diharapkan
dapat menjadi acuan untuk menghitung
biaya penggunaan
multivitamin pada ibu hamil
trisemester III.
Metode Penelitian
Penelitian
ini merupakan penelitian analisis kualitatif dengan menggunakan metode
analisis farmakoekonomi yang digunakan untuk menganalis Analisis
Efektitifitas Biaya (AEB).
Analisis
Efektifitas Biaya dinyatakan dengan Rasio Efektifitas Biaya (REB) rata-rata (Average Cost Effectiveness Ratio/ACER)
atau sebagai Rasio Efektifitas Biaya tambahan (Incremental Cost- Effectiveness Ratio/ICER) (Andayani, 2013). REB adalah perhitungan rasio biaya
rerata yang digunakan untuk membandingkan biaya yang dikeluarkan antara
penggunaan dua intervensi yang berbeda dengan tujuan yang sama dengan memasukan
data biaya (cost) dan hasil
pengobatan (outcome) kedalam rasio
pada kedua atau lebih obat tersebut (KemenKes RI, 2013). Dengan hasil outcome
yang dilakukan
dengan menggunakan USG yang digunakan untuk mengukur efektifitas terapi
multivitamin yang diberikan pada pasien ibu hamil dengan melihat kenaikan berat
badan janin, dimana ibu hamil memiliki berat badan janin yang ideal (2.500
gram-4.000 gram). Data yang diambil dari setiap pasien merupakan data
penambahan berat badan janin selama pemberian terapi multivitamin pada pasien
Kehamilan Trisemester III. Dengan kriterian Obat yang akan dianalisis
adalah multivitamin yang digunakan dengan dosis yang diberikan pada kedua alternatif
tersebut adalah 1x sehari setelah makan, sebagai terapi pada pasien kehamilan
trisemester III. Analisis
statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikan atau tidaknya
kelompok biaya dan outcome pemberian multivitamin
pada Kehamilan Trisemester III di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Humana Prima.
Hasil dan Pembahasan
A.
Distribusi Populasi Dan Sampel
Pengumpulan
data dilakukan dari bulan Mei – Juli 2019 di bagian Rekam Medikdi salah satu
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kota Bandung. Dari hasil penelitian tercatat 104
pasien yang mendapatkan terapi multivitamin pada trisemester III selama tahun
2018 yang memenuhi kriteria inklusi.
Pada
penelitian ini jumblah pasien terbanyak yaitu pada umur 26-30 tahun sebanyak 42
orang. Umumnya pada usia tersebut secara mental sudah jauh lebih siap yang akan
berdampak pada prilaku merawat dan menjaga kehamilannya secara hati-hati. Data
bisa dilihat pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dibawah :
Tabel 1
Jumlah
Pasien Berdasarkan Umur
No |
Umur |
Pasien |
% |
1. |
21-25 tahun |
34 |
33 |
2. |
26-30 tahun |
42 |
40 |
3. |
31-35 tahun |
28 |
27 |
|
Jumlah |
104 |
100% |
Gambar 1
Jumlah
Pasien Berdasarkan Umur
Sedangkan
dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa jumblah pasien ibu hamil trisemester
III lebih banyak mendapatkan terapi obat multivitamin Iberet® Folic, pada usia
Kehamilan Trisemester III tersebut sangat penting untuk ibu hamil mengkonsumsi zat besi. Alasannya adalah dapat
membantu mencegah kelahiran prematur dan juga untuk menghindari anemia pada ibu
hamil karena dapat meningkatkan resiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Data
bisa dilihat pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 dibawah:
Tabel 2
Data Pasien
Kehamilan Trisemester III
No |
Jenis Obat |
Pasien |
% |
1. |
Prenamia® |
21 |
20 |
2. |
Iberet®
Folic 500 |
42 |
41 |
3. |
Folamil
Genio® |
41 |
39 |
|
Jumlah |
104 |
100% |
Gambar 2
Data Pasien
Kehamilan Trisemester III
B.
Hasil Penentuan outcome
1.
Penentuan Outcome Setiap Alternatif
Rata-rata
kenaikan berat badan janin sampai bayi lahir yang dihasilkan dari masing-masing
alternatif dapat terlihat outcome paling tinggi yaitu Prenamia® sebesar 2.018
gr. Salah satu penyebabnya selain terapi multivitamin bisa didukung dengan makanan
yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama kehamilan sampai trisemester III dan
melahirkan. Data dapat dilihat dari Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 dibawah ini :
Tabel 3
Kenaikan
Berat Badan Janin Sampai Lahir
Nama Obat |
Jumlah Kenaikan BB Janin (gr) |
Jumlah Pasien |
Rata-rata Kenaikan BB Janin (Jml Kenaikan/Jml Pasien) (gr) |
Prenamia® |
82.762 |
41 |
2.018 |
Iberet®
Folic |
78.045 |
45 |
1.858 |
Folamil
Genio® |
38.160 |
21 |
1.817 |
Gambar 3
Data
Rata-rata Kenaikan Berat Badan Janin Sampai Lahir
2.
Analisis Statistik Outcome
Sebelum
dilakukannya analisis statistik outcome pengobatan,dilakukan uji normalitas
data terlebih dahulu untuk mengetahui hasil distribusi data dari
penelitian.Jika hasil uji normalitas berdistribusi normal maka analisis
statistik yang akan dilakukan adalah statistik parametrik, namun jika hasil uji
normalitas data tidak berdistribusi normal maka analisis statistik yang
dilakukan adalah statistik non parametrik. Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4
Hasil Uji
Normalitas Outcome
Tests of Normality |
|||
Jenis Obat |
Kolmogorov-Smirnova |
||
Statistic |
Df |
Sig. |
|
Prenamia® |
0,874 |
40 |
0,021 |
Iberet folic® |
0,431 |
41 |
0,074 |
Folamil Genio® |
0,478 |
21 |
0,049 |
Karena
jumlah sampel lebih dari 50 maka uji yang digunakan yaitu Kolmogorov-smirrov.
Kriteria
pengujian :
Distribusi normal :
bila nilai sig.> 0,05
Tidak berdistribusi normal :
bila nilai sig. <0,05
Pada
tabel di atas didapat hasil untuk jenis terapi atau jenis obat menunjukkan data
berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan nilai signifikan pada ketiga sampel
uji >0,05.
Data
hasil uji statistik normalitas kolmogorov-smirnov hipotesis ditentukan jika
nilai sig >0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai sig<0,05
maka data tidak berdistribusi normal. Pada tabel diatas hasil uji normalitas
nilai Sig yang diperoleh pada terapi Prenamia®0,021 ,Iberet folic® 0,074, dan
Folamil Genio® 0,049. Diketahui nilai p pada seluruh outcome menunjukkan nilai
signifikan >0,05 maka data yang digunakan berdistribusi normal maka hasil
penelitian ini termasuk kedalam analisis statistik parametrik.
Selanjutnya untuk menentukan
kebermaknaan pengaruh pemberian ketiga jenis multivitamin terhadap outcome
berupa kenaikan berat badan bayi maka dilakukan uji parametrik one way ANOVA.
Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 5
Uji Parametrik
One Way ANOVA
|
|||||
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Between Groups |
45321.220 |
2 |
2266.511 |
43.214 |
0.001 |
Within Groups |
4217.211 |
104 |
40.550 |
|
|
Total |
49538.431 |
106 |
|
|
|
H0:
tidak terdapat perbedaan outcome pada kelompok yang diuji, atau pemberian semua
jenis multivitamin uji yang berbeda tidak berpengaruh signifikan terhadap
outcome.
H1:
paling sedikit ada satu μi≠0; terdapat perbedaan outcome pada
kelompok yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang berbeda
berpengaruh signifikan terhadap outcome ; α=0,05.
Uji
Dari data tabel di atas, dapat diketahui dalam uji one way anova menunjukkan
semua nilai signifikan <0,05, maka semua data valid dan menunjukkan bahwa
menerima H1 dan menolak Ho yang artinya terdapat perbedaan outcame pada
kelompok yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang berbeda
berpengaruh signifikan terhadap outcome.
C.
Hasil Penentuan Biaya
1.
Analisis Biaya Satuan
Analisis
biaya satuan adalah analisi yang menjelaskan biaya semua per produk obat
multivitamin yang dibandingkan. Harga Prenamia®Rp. 1.454 lebih rendah
dibandingkan dengan harga Iberet®Folic Rp. 4.611 dan Folamil Genio®Rp. 4813
dikarenakan ada beberapa kandungan dari masing-masing obat yang berbeda. Data
dapat dilihat dari Tabel 4.6 dan Gambar 4.4dibawah :
Tabel 6
Data Harga
Satuan Obat
No |
Jenis Obat |
Harga Satuan (Rp) |
1. |
Prenamia® |
1.454 |
2. |
Iberet
folic® |
4.611 |
3. |
Folamil
Genio® |
4813 |
Gambar 4
Grafik Data
Harga Satuan Obat
D.
Analisis Biaya Total
Biaya total rata-rata setiap terapi yaitu untuk Prenamia®
Rp. 128.608, Iberet®Folic Rp. 409.988, Folamil Genio® Rp. 431.566. Data dapat
dilihat pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.5 dibawah ini :
Tabel 7
Biaya total
rata-rata setiap obat
Jenis Obat |
Total Biaya (Rp) |
Jumlah Pasien |
Rata-rata total biaya (total biaya/jumlah pasien) (Rp) |
Prenamia® |
9.062.879 |
21 |
431.566 |
Iberet®
Folic |
17.219.510 |
42 |
409.988 |
Folamil
Genio |
5.272.934 |
41 |
128.608 |
Gambar 5
Grafik Data Rata-rata
Total Biaya Obat
Biaya
total rata-rata setiap terapi ditambah pendaftaran, USG, dan pemeriksaan dokter
yaitu untuk Prenamia® Rp.1.033.608, Iberet®Folic Rp.1.314.988, dan Folamil
Genio® Rp.1.336.608. Pemeriksaan dokter selama pemberian multivitamin minimal
3-7 kali pemeriksaan. Data dapat dilihat pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.6 dibawah
ini :
Tabel 8
Rata-Rata Biaya Total Dan Pemeriksaan Dokter, USG,
Pendaftaran
No |
Jenis Obat Multivitamin |
Rata rata biaya total (Rp) |
Pemeriksaan dokter, usg,
pendaftaran (Rp) |
Total (Rp) |
1 |
Folamil Genio® |
431.566 |
905.000 |
1.336.566 |
2 |
Iberet® Folic |
409.988 |
905.000 |
1.314.988 |
3 |
Prenamia® |
128.608 |
905.000 |
1.033.608 |
Gambar 6
Grafik Data Rata-rata Total Biaya
Obat dan Pemeriksaan Dokter
E.
Analisis Statistik Biaya
Analisis
statistik biaya adalah analisis yang menjelaskan tentang keseluruhan biaya
secara rinci berdasarkan data yang didapatkan dari hasil penelitian dengan
menggunakan uji Normalitas. Data dapat dilihat pada Tabel 4.9 dibawah ini :
Tabel 9
Hasil Analysis of Varians (ANOVA)
Multiple Comparisons |
|||||||
Dependent
Variable: Total Biaya Tukey HSD |
|||||||
(I)
Jenis Obat |
(J)
Jenis Multivitamin |
Mean
Difference (I-J) |
Std.
Error |
Sig. |
95%
Confidence Interval |
||
Lower
Bound |
Upper
Bound |
|
|||||
Prenamia® |
Prenamia® |
|
|
|
|
|
|
Iberet®Folic |
46267,38* |
31245,45 |
,001 |
750007,52 |
105512,11 |
|
|
Folamil Genio® |
51896,40* |
30478,32 |
,000 |
43231,54 |
82348,36 |
|
|
Iberet folic® |
Prenamia® |
-60198,17* |
41327,40 |
,003 |
12357,82 |
3231,75 |
|
Iberet®Folic |
|
|
|
|
|
|
|
Folamil Genio® |
38940,20* |
35478,12 |
,002 |
5894,61 |
34218,11 |
|
|
Folamil Genio® |
Prenamia® |
63241,12* |
60785,21 |
,007 |
35628,39 |
464209,80 |
|
Iberet®Folic |
65420,41* |
45212,022 |
,000 |
21238,11 |
423458,61 |
|
|
Folamil Genio® |
|
|
|
|
|
|
H0:
tidak terdapat perbedaan biaya pada kelompok yang diuji, atau pemberian semua jenis
multivitamin uji yang berbeda tidak berpengaruh signifikan terhadap biaya
H1:
paling sedikit ada satu μi≠0; terdapat perbedaan biaya pada kelompok
yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang berbeda
berpengaruh signifikan terhadap biaya; α=0,05.
Uji
Dari data tabel di atas, dapat diketahui dalam uji one way anova menunjukkan
semua nilai signifikan <0,05, maka semua data valid dan menunjukkan bahwa
menerima H1 dan menolak Ho yang artinya terdapat perbedaan biayapada kelompok
yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang berbeda
berpengaruh signifikan terhadap biaya.
Maka
uji Anova dilanjutkan ketahap Post Hoc.Didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji
Post hoc Tukey
Total Biaya |
|||
Tukey HSD |
|||
Jenis Obat |
N |
Subset |
|
1 |
2 |
||
Prenamia® |
41 |
64534,44 |
|
Iberet®Folic |
42 |
|
21234,90 |
Folamil Genio® |
22 |
|
34532,10 |
Sig. |
|
1,000 |
0,324 |
Dari
data tabel di atas dapat diketahui bahwa jenis mutivitamin Prenamia®
menunjukkan perbedaan signikan terhadap jenis obat yang lainnya.
F.
Rasio Efektivitas Biaya
Rasio
efektivitas biaya dihitung dengan cara membandingkan biaya penggunaan obat
multivitamin pada kehamilan Trisemester III dengan nilai efektivitas atau
outcome klinis berdasarkan data yang dihasilkan. Efektivitas biaya dianalisis
dengan rumus rasio efektivitas biaya rerata pengobatan (REB) yang dihitung
berdasarkan biaya total terhadap kenaikan berat badan janin sampai bayi lahir.
Hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 4.11 dan Gambar 4.7 dibawah ini :
Tabel 11
Nilai REB(ACER) Penggunaan Obat Multivitamin
No |
Jenis Obat Multivitamin |
Biaya (Rp) |
Outcome (gr) |
REB (Rp/gr) |
1 |
Prenamia® |
1.033.608 |
2018 |
512,19 |
2 |
Iberet® Folic |
1.314.988 |
1858 |
707,74 |
3 |
Folamil Genio® |
1.336.608 |
1817 |
735,61 |
Gambar 7
REB
Penggunaan Obat Multivitamin
Setelah Melakukan perhitungan dengan menggunakan REB untuk
mengetahui efektivitas biaya dari pilihan terapi multivitamin pada ibu hamil
trisemester III yang menggunakan multivitamin Prenamia®memiliki efektivitas Rp.
512,19/gr, Iberet® Folic Rp. 707,74/gr, dan untuk Folamil Genio®Rp. 735,61,
sehingga dapat diketahui multivitamin Iberet® Folic memiliki efektivitas biaya
besar dengan outcome tinggi dibandingan dengan Prenamia® dan Folamil Genio®.
Hal tersebut dipengaruhi oleh outcome masing-masing obat multivitamin tersebut.
G.
Tabel Efektivitas Biaya
Pada Kolom C (juga kolom B dan F) dimana
efektivitas lebih rendah dengan biaya sama (kolom B) atau efektivitas sama
dengan biaya tinggi (kolom F) apalagi efektivitas lebih rendah dengan biaya
lebih tinggi (kolom C), tidak perlu dipertimbangkan sebagai alternatif tidak
perlu diikutsertakan dalam perhitungan
AEB, posisi seimbang kolom E suatu intervensi kesehatan yang menawarkan
efektivitas dan biaya yang sama (kolom E) masih boleh dipilih. Dan untuk posisi
yang memerlukan pertimbangan efektivitas-biaya adalah kolom A dan I, dimana
jika suatu intervensi kesehatan yang menawarkan efektivitas yang lebih rendah
dengan biaya yang lebih rendah pula (kolom A), sebaliknya jika efektivitas
menawarkan efektivitas yang lebih tinggi dengan biaya yang lebih tinggi (kolom
I) untuk melakukan pemilihan perlu memperhitungkan RIEB (Menkes,
2013).
Tabel 12
Kelompok Alternatif Berdasarkan Efektivitas-Biaya
Efektivitas biaya |
Biaya lebih rendah |
Biaya sama |
Biaya lebih tinggi |
Efektivitas lebih rendah |
A (Perlu Perhitungan RIEB) |
B |
Folamil
Genio® terhadap Iberet® Folic 500 Iberet®
Folic 500 terhadap Prenamia® |
Efektivitas sama |
D |
E |
F |
Efektivitas lebih tinggi |
Prenamia®
terhadap Iberet® Folic
500 Prenamia®
terhadap Folamil Genio® |
H |
I (Perlu Perhitungan RIEB) |
Pada tabel efektivitas biaya antara miltivitamin Prenamia®,
Iberet® Folic 500, dan Folamil Genio®, dapat dililhat bahwa miltivitamin
Prenamia®menunjukkanbiaya lebih rendah tetapi efektivitasnya lebih tinggi dibandingkan
dengan Iberet® Folic 500, dan Folamil Genio®.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan analisis efektivitas biaya antara pasien Kehamilan
Trisemester III di salah satu
Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kota Bandung, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pasien ibu
hamil terbanyak pada penelitian Trisemester III paling
banyak berusia 26-30 tahun. Terapi multivitamin dengan rasio efektivitas
biaya (REB) terendah yaitu Prenamia® Rp. 512.19/gr dan
hasil analisis statistik outcome dengan uji oneway anova menunjukkan semua nilai signifikan <0,05, artinya terdapat perbedaan outcome pada kelompok
yang diuji, atau pemberian semua jenis multivitamin uji yang berbeda
berpengaruh signifikan terhadap outcome.
BIBLIOGRAFI
Altahira,
Sutrisna. (2014). Asuhan Kebidanan (kehamilan). Bau bau: akbidykin.
Ammari,
Jala. (2008). Hubungan Kualitas Pelayanan Farmasi Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kepuasan Dan Keputusan Beli Ulang Obat Di Ifrs Jala Ammari Makassar.
Andayani,
Tri Murti. (2013). Farmakoekonomi prinsip dan metodologi. Yogyakarta: Bursa
Ilmu, 3–37.
Dinas
Kesehatan. (2016). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat., Bandung .hal
102.
Glynn,
Keva, Maclean, Heather, Forte, Tonia, & Cohen, Marsha. (2009). The
association between role overload and women’s mental health. Journal of
Women’s Health, 18(2), 217–223.
Hobel,
Calvin, & Culhane, Jennifer. (2003). Role of psychosocial and nutritional
stress on poor pregnancy outcome. The Journal of Nutrition, 133(5),
1709S-1717S.
Iriyani,
K. (2017). Hubungan Pemberian Suplemen Zat Besi (Fe) Pada Ibu Hamil Dengan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal
Ilmiah Manuntung, 2(1), 56–59.
KL.,
Rascati. (2009). Essentials of pharmacoeconomics. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkies.
Little,
George A., Keenan, William J., Niermeyer, Susan, Singhal, Nalini, & Lawn,
Joy E. (2011). Neonatal nursing and helping babies breathe: an effective
intervention to decrease global neonatal mortality. Newborn and Infant
Nursing Reviews, 11(2), 82–87.
Manuaba,
Ida Bagus Gde, Manuaba, I. A. Chandranita, & Manuaba, IBGF. (2007).
Pengantar kuliah obstetri. Jakarta: Egc, 450–455.
Maulana,
Mirza. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan. Jogyakarta: Kata Hati.
Menkes,
R. I. (2013). Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Direktorat Jenderal
Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan. Jakarta.
RI,
Kemenkes. (2012). Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi Dalam Rangka Seribu
Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
Trisna,
Yilia. (2010). Aplikasi
Farmakoekonomi. Materi Perkembangan Farmasi Nasional. Ikatan Apoteker
Indonesia, Jakarta