IMPLEMENTASI
STRATEGI PEMASARAN KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (KPR) DI BANK MUAMALAT CABANG
CIREBON
Ikhsan Nendi
Syntax Corporation
Jl. Perjuangan Majasem Cirebon 45135, Jawa Barat, Indonesia.
Telp: +6289680104255� Email: nendi026@gmail.com
ABSTRAK
Dunia perbankan, khususnya pada
perbankan Syariah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dengan begitu maka
persaingan antara produk - produk perbankan tidak dapat terhindarkan dan semakin
ketat. Salah satunya yaitu pada produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Perbankan
syariah harus memiliki stretegi pemasaran yang efektif dan efisien, serta
terukur untuk menguasai segmen pasar, serta pula memiliki daya tarik untuk
memasarkan produk KPR agar dapat menarik minat konsumen serta bersaing dengan
perbankan lainnya termasuk Bank Konvensional.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana perumusan strategi pemasaran, implemenntasi serta evaluasi
yang digunakan oleh Bank Muamalat Cabang Cirebon. Metodologi
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu
dengan melakukan penelitian kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan
menggunakan sumber tertulis. Penelitian lapangan, yaitu teknik pengumpulan data
dengan metode observasi, wawancara dengan bagian Marketing KPR, Bagian HUMAS,
dan Back Office Bank Muamalat Cabang Cirebon yang bertanggung jawab atas
pemasaran produk KPR sehingga mendapatkan data yang akurat pada proses
penelitian yang diteliti.
Melalui wawancara dan observasi dapat
diketahui bahwa strategi pemasaran� yang
dilakukan Bank Muamalat Cabang Cirebon dalam memasarkan produk Kredit
Kepemilikan Rumah (KPR) adalah melalui promosi diberbagai� media, bekerja sama dengan
developer-developer, Ustadz dan mengikuti berbagai macam event tertentu pada sebuah perkantoran, mall dan acara
kemasyarakatan di tiap waktu dan berbagai tempat.
Kata
kunci : Strategi, Pemasaran, KPR Syariah
Latar Belakang Masalah
Sejak awal kelahirannya, perbankan syariah dilandasi
dengan kehadiran dua gerakan renaissance
Islam Modern: neo revivalis dan modernis. Tujuan utama dari pendirian lembaga
keuangan berlandaskan etika ini adalah sebagai upaya kaum muslimin untuk
mendasari segenap aspek kehidupan ekonominya berladandaskan Al-Qur�an dan
As-sunah.
Upaya awal penerapan sistem profit dan loss Sharing
tercatat di Pakistan dan Malaysia sekitar tahun 1940-an, yaitu adanya upaya
mengelola dan jamaah haji secara nonkonvensional. Rintisan institusional
lainnya adalah Islamic Rural Bank di Desa Mit Ghamr pada tahun 1963 di kairo,
Mesir. Setelah dua rintisan awal yang cukup sederhana itu, bank islam tumbuh
dengan sangat pesat. Sesuai dengan analisa Prof. Khursid Ahmad dan laporan International Association of Islamic Bank,
hingga akhir 1999 tercatat lebih dari dua ratus lembaga keuangan islam yang
beroperasi di seluruh dunia, baik di negara-negara berpenduduk muslim maupun di
Eropa, Australia, maupun Amerika. (Antonio:2001)
Berkembangnya bank � bank syariah di negara-negara
Islam berpengaruh kepada� Indonesia.
Prakarsa untuk mendirikan Bank Islam di Indonesia dilakukan pada tahun 1990.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 menyelenggarakan
Lokakarya Bunga Bank dan Perbankan di Cisarua , Bogor, Jawa Barat. Hasil
Lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV MUI yang
berlangsung di Hotel Sahid Jaya Jakarta, 2-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat
Munas IV MUI, dibentuk kelompok kerja untuk mendirikan Bank Islam Di Indonesia.
Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut.
Akte Pendirian PT Bank Mualamat Indonesia di tandatangani pada tanggal 1
November 1991. Pada saat penandatanganan akte pendirian ini terkumpul komitmen
pembelian saham sebanyak Rp. 84 miliar. (Antonio:2001)
Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia,
keberadaan bank syariah ini belum mendapat perhatian yang optimal dalam tatanan
industri perbankan nasional. Landasan hukum operasi bank yang menggunakan
sistem syariah ini hanya dikategorikan sebagai �bank dengan sistem bagi hasil�;
tidak terdapat rincian landasan hukum syariah serta jenis-jenis usaha yang
diperbolehkan. Hal ini sangat jelas tercermin dari Undang-undang nomor. 7 Tahun
1992. Di mana pembahasan perbankan dengan sistem bagi hasil diuraikan hanya
sepintas lalu dan merupakan �sisipan� berkala. (Antonio:2001)
Dengan
begitu perbankan syariah saling bersaing dan meluncurkan produk-produk, salah
satunya yaitu produk Kredit Kepemilikan Rumah�
(KPR), sebagai lembaga bisnis, perbankan syariah harus memiliki daya
tarik untuk memasarkan produk KPR dalam menarik konsumen. Hal ini dikarenakan
semakin meningkatnya pertumbuhan pasar KPR dan daya saing yang meningkat pada
setiap perbankan syariah, karena bisnis KPR dianggap sebagai instrumen
investasi yang menguntungkan serta daya beli masyarakat yang bertambah setiap
tahunnya dalam produk KPR.
Dalam
menghadapi persaingan tersebut, perbankan syariah harus memiliki strategi yang
efektif untuk memasuki segmen pasar. Salah satu strategi yang banyak digunakan
adalah startegi pemasaran. Startegi pemasaran mempunyai peranan yang sangat
penting untuk keberhasilan dalam perusahaan pada umumnya dan pada bidang
pemasaran khususnya. Dalam pemasaran perlu ditinjau segi kemampuan perusahaan
menyediakan produk dalam jumlah yang tepat seperti yang diminta konsumen.
Selain itu perlu dikaji harga, saluran distribusi iklan dan promosi penjualan
yang lain. (Reksohadiprodjo:1987). Dengan demikian startegi
pemasaran harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan terarah tentang apa
yang dilakukan perusahaan dalam menggunakan setiap kesempatan atau panduan pada
beberapa sasaran pasar guna mencapai tujuan tersebut.
Bank
Muamalat merupakan salah satu bank yang memiliki produk pembiayaan kredit
pemilikan rumah (KPR). Produk KPR Bank Muamalat diberi nama muamalat iB. KPR
Muamalat iB adalah produk pembiayaan yang akan membantu nasabah untuk memiliki
rumah tinggal, rumah susun, apartemen dan condotel termasuk renovasi dan
pembangunan serta pengalihan (take-over) KPR dari bank lain dengan dua pilihan akad yaitu akad murabahah
(jual-beli) atau musyarakah mutanaqishah (kerjasama sewa).
Metodelogi Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif yaitu penelitian yang lebih
menekankan rumusan bahasa yang bermakna dari pada kuantifikasi dan analisis
data. (Conyy R. Semiawan:2007). Analisis data dilakukan dengan cara semua data
yang telah ada diklasifikasikan kemudian dianalisis sampai mendapatkan jawaban
atas pertanyaan yang ada dalam penelitian ini. Pengambilan sampel menggunakan Purposif sampling
atau mengambil sampel sesuai dengan kebutuhan peneliti. Sampel yang dipilih
adalah Bank Muamalat Cirebon untuk dilakukan studi field research
terhadap program KPR. Data didapat dari data primer yaitu dari hasil observasi
dan wawancara sedangkan data sekunder didapat dari kajian literature. Teknik Pengumpulan Data yang ditempuh dalam penelitian ini adalah
Studi dokumenter, Wawancara dan Studi Pustaka. Sedangkan instrumen penelitian
ini menggunakan panduan wawancara dan panduan dokumentasi. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengumpulan Data (Data
Collection), Reduksi Data (Data Reduction), Display Data, Verifikasi
dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification). (Bungi:2006). Dalam memenuhi
keabsahan data penelitian ini dilakukan triangulasi sumber yang dilaksanakan
dengan membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.
Perumusan Strategis
Strategi
pemasaran yang dilakukan Bank Muamalat dalam memasarkan produk KPR yaitu dengan
cara bauran pemasaran terdiri dari empat komponen yaitu product, price. place, dan promotion:
1.
Product (Produk)
Bank Muamalat mengeluarkan produk
unggulannya yaitu produk KPR Syariah yang dikenal dengan nama KPR iB muamalat
yang merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang diberikan
kepada anggota masyarakat untuk membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk
ruko, rusun, rukun, apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta
rumah indent, yang besarnya diseuaikan dengan kebutuhan pembiayaan dan kemampuan
membayar kembali masing-masing calon.
a. Keunggulan KPR iB Muamalat:
1)
Proses lebih cepat dengan
persyaratan yang mudah sesuai dengan prinsip syariah.
2)
Minimal pembiayaan Rp. 25.000.000,- dan
maksimum Rp.
5.000.000.000,-
3)
Jangka waktu pembiayaan sampai dengan waktu 15
tahun kecuali untuk pembelian kavling maksimal 10 tahun dan disesuikan dengan
kemampuan pembayaran
4)
Uang muka ringan yang dikaitkan dengan
penggunaan pembiayaan.
5)
Angsuran tetap tidak berubah sampai
lunas.
6)
Pembayaran angsuran melalui debet rekening
secara otomatis atau dapat dilakukan di seluruh Kantor Cabang Bank Muamalat.
b.
Persyaratan umum
pada produk KPR iB Muamalat:
1)
Pemohon minimal berusia minimal 21
tahun, pada saat pembiayaan lunas berusia maksimum:
2)
55 tahun untuk pegawai (usia pensiun)
3)
60 tahun untuk pengusaha, professional.
4)
Karyawan /wiraswasta/profeionl dengan
masa kerja minimal 2 Tahun.
5)
Mempunyai penghasilan tetap dan mampu
mengangsur.
6)
Memenuhi persyaratan berdasarkan
penilaian Bank.
2. Price (Harga)
Menurut Kepala Humas Bank Muamalat, Tatiek bahwa uang muka KPR Bank Muamalat yaitu luas bangunan di bawah 70� meter persegi, uang mukanya 20 %, sementara untuk luas bangunan lebih dari 70 meter persegi menetapkan uang muka minimal 30 %.
3.
Place (tempat)
Bank Muamalat memilih lokasi yang
strategis yaitu di Jalan Siliwangi Kesenden Kota Cirebon. Kota Cirebon merupakan salah satu
kota yang menjadi pusat bisnis di daerah wilayah III Cirebon serta mudah
dijangkau oleh konsumen sehingga tidak menyebabkan kegiatan ekonomi terganggu,
sarana dan prasarana yang memadai, potensi masyarakat yang bagus serta dekatnya
dengan pusat-pusat perbelanjaan.
4.
Promotion (Promosi)
Promosi yang
dilakukan Bank Muamalat dilakukan
dengan cara:
a. Melalui
periklanan (Advertising) dengan
berbagai macam media diantaranya
media cetak. Untuk mengetahui keefektifan promosi pada media
cetak lihat tabel 1
dibawah ini:
Tabel
1.
Keefektifan Promosi media cetak
Media Cetak |
Efektif |
Nama Media |
Majalah |
5 % |
Info Bank,
Investasi |
Koran |
15 % |
Rakyat
Cirebon, Fajar Cirebon |
Flayer |
10 % |
- |
Brosur |
40 % |
- |
Banner |
30
|
- |
Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa media cetak yang paling
efektif dalam mempromosikan produk KPR iB Muamalat Cabang Cirebon kepada masyarakat yaitu melalui brosur.
b.
Media promosi berikutnya yang digunakan adalah media Elektronik yaitu media
yang digunakan dalam memasarkan produk KPR Muamalat yaitu televisi, radio dan
internet untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat. Untuk mengetahui
keefektifan media elektronik dalam mempromosikan produk KPR Bank Muamalat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel
2. Kefektifan
Media Elektronik
Media Cetak |
Efektif |
Nama Media |
Televisi |
30
% |
Semua
Saluran |
Internet |
50
% |
Website
Bank Muamalat, Sosial Media, dll |
Radio |
20
|
- |
Dari
data di atas dapat disimpulkan yang paling efektif dalam mempromosikan produk
KPR Bank Muamalat cabang Cirebon kepada masyarakat yaitu melalui internet,
karena dengan menggunakan media� internet
promosi dapat disampaikan kepada masyarakat yang lebih luas.
c. Selain itu, promosi lainnya dilakukan melalui
promosi penjualan (Sales Promotion)
yaitu dengan mengikuti berbagai macam event
tertentu perkantoran, mall.
d. Publisitas
(Publicity) yaitu dengan mengikuti� acara
kemasyarakatan di tiap waktu dan berbagai tempat.
e. Melakukan
penjualan pribadi (Personal Selling)
yaitu pendekatan
dengan nasabah-nasabah yang potensial atau menengah keatas.
Implementasi
Strategi Pemasaran KPR iB Muamalat Cabang Cirebon
Semakin
pesatnya petumbuhan perbankan di Indonesia, menyebabkan intensitas persaingan
semakin tinggi dan ketat. Oleh karena itu Bank Muamalat Cabang Cirebon harus
mengimplementasikan strategi pemasaran yang terdiri dari product,
price, place, dan promotion dengan
efektif dan efesien agar dapat menguasai sasaran pasar serta membangun
kepercayaan masyarakat yang tinggi, karena kepercayaan dari masyarakat
merupakan salah satu modal penting dalam kegiatan usaha bank. Ada beberapa tahapan dalam strategi
pemasaran yang dapat mendukung terwujudnya visi dan misi perusahaan:
1. Tahap
perkenalan
Dalam
meluncurkan produk baru, manajemen pemasaran dapat menetapkan tingkat yang
tinggi atau rendah untuk setiap variabel pemasaran seperti harga, promosi dan
kualitas produk. Penentuan harga pada produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon
merupakan salah satu aspek penting dalam strategi pemasaran karena harga
menentukan laku tidaknya produk KPR tersebut. Bank Muamalat Cabang Cirebon menentukan margin yang lebih rendah dan
nasabah tidak dikenakan biaya administrasi, serta proses yang dilakukan lebih
cepat dan lebih murah. Tujuannya untuk menjadikan produk KPR laku di pasaran
dan di harapkan dapat menarik banyak konsumen. Penetapan
harga yang telah di tentukan agar dapat diketahui dan di kenal masyarakat, maka
perlu dilakukan promosi atau sosialisasi tujuanya agar nasabah dapat merasakan
kelebihan produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon di bandingkan produk pesaing. Dalam praktiknya sasaran promosi
yang digunakan Bank Muamalat Cabang Cirebon dalam
mempromosikan produk KPR, melalui periklanan (adversiting) merupakan salah satu bentuk
dari komunikasi impersonal yang digunakan
perusahaan barang dan jasa. Periklanan yang dilakukan Bank Muamalat Cabang Cirebon dalam memasarkan produk KPR
yaitu dengan media cetak dan media elektronik. Tujuanya
untuk memberikan informasi tentang produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon, membujuk, mengingat dan
memantapkan konsumen dalam menggunakan produk KPR. Selain
periklanan, promosi yang dilakukan
Bank Muamalat Cabang Cirebon untuk produk KPR adalah dengan
menggunakan promosi penjualan (sales Promotion), publisitas (Publicity) dan penjualan
pribadi
(Personal Selling).
Menurut
Humas Bank Muamalat cabang Cirebon, ibu
Tatiek, dalam
memasarkan produk KPR iB Muamalat dengan cara menyewa direct sales. Direct sales adalah karyawan outsoursing
yang ada di kontrak dari perusahaan jasa outsoursing yang berkecimpung di bidang khusus marketing yang tugasnya
menawarkan produk kepada nasabah.
2. Tahap
Pertumbuhan
Tahap
pertumbuahan ditandai dengan lonjakan cepat dalam penjualan. Hal ini dapat
dilihat dari pertumbuhan dan perkembangan produk KPR Bank Muamalat Cabang
Cirebon. Dalam tahap ini, Bank
Muamalat Cabang Cirebon harus dapat menahan cepatnya pertumbuhan pasar selama
mungkin, yaitu :
1)
Meningkatkan kualitas produk dan
menambahkan ciri baru pada produk dan peningkatan gaya. Dalam produk KPR Bank
Muamalat Cabang Cirebon selalu meningkatkan kulitas produk serta pelayanan
kepada nasabah, selain itu, margin
yang di gunakan selalu di update
tujuanya untuk bersaing dengan bank lain agar dapat menarik lebih banyak
konsumen.
2)
Memasuki segmen pasar baru
Dalam memasuki segmen pasar yang baru, Bank Muamalat melihat potensi pasar
dan memanfaatkan peluang yang muncul di pasar. �Hal
ini dilakukan dengan cara mencari perumahan baru yang akan di
buka untuk dipasarkan kepada masyarakat. Selain itu dalam memasarkan produk KPR
tersebut Bank Muamalat Cabang Cirebon melakukan kerja sama dengan berbagai
pihak diantaranya kerja sama dengan para developer-developer, serta kerja sama
dengan perusahan-perusahan yang bonafide untuk menyediakan kredit rumah secara
korporat.
3)
Meningkatkan sosialisasi atau promosi
untuk memberikan pemahamam yang lebih pada nasabah dan calon nasabah. Dalam hal
ini Bank Muamalat Cabang Cirebon dalam mempromosikan dan mensosialisasikan produk KPR selalu ditingkatkan dan
lebih gencar untuk menarik banyak minat konsumen perumahan. Hal ini dilakukan karena masih belum
terbukanya di mata masyarakat, tentang peran penting Bank Syariah dalam melakukan pembiayaan KPR, atau
pembiayaan merenovasi rumah sesuai syariat Islam. Kebanyakan masyarakat mengunakan KPR yang
konvensional dalam membeli rumah secara kredit karena kurangnya sosialisasi
bank syariah sehingga masyarakat kurang
mengerti dan faham.
Kebanyakan masyarakat beranggapan bahwa bank syariah hanya di
khususkan untuk orang yang beragama Islam saja. Untuk itu perlu diadakan sosialisasi agar
masyarakat dapat memahami tentang Bank Syariah secara lebih jelas
Evaluasi
Strategi Pemasaran produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon
Bisnis
usaha KPR merupakan bisnis yang menguntungkan tetapi lingkungan ekonomi yang memiliki sifat berubah-ubah dan
tidak tetap sehingga memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perputaran
roda bisnis perumahan khususnya di bidang bisnis KPR. Antara bisnis perumahan dengan lingkungan ekonomi tersebut akan saling mempengaruhi sejalan dengan situasi dan kondisi ekonomi. Hal
ini berarti dengan situasi dan
kondisi
lingkungan ekonomi yang mengalami gelombang
pasang surut akan berdampak� pada bisnis
perumahan yang mengalami penurunan.
Kondisi ini diperparah
dengan persaingan yang sangat kuat
pada setiap perbankan dalam bisnis produk KPR, sehingga strategi pemasaran yang
efektif sangat penting untuk dapat menarik banyak konsumen dan menguasai
sasaran pasar.
Strategi
pemasaran Bank Muamalat Cabang Cirebon dalam memasarkan produk KPR melalui
bauran pemasaran sudah sangat baik, terlihat dari kualitas pelayanan Bank
Muamalat Cabang Cirebon yang bagus sehingga tercermin dari kepuasan nasabah
dalam mengunakan produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon yang di tawarkan.
Dalam memberikan pelayanan yang berkualitas diharapkan dapat menarik banyak nasabah
serta mampu untuk mempertahankanya, sehingga dapat menciptakan nasabah yang
loyal. Selain itu Bank Muamalat Cabang Cirebon memiliki sumber daya manusia
yang cukup memadai, khususnya pada bidang pemasaran KPR. Marketing yang dimiliki yang dimiliki
Bank Muamalat Cabang Cirebon pada
bidang pemasaran sebanyak 2 (dua) orang. Akan tetapi SDM tersebut kurang memiliki pemahaman, salah satu penyebabnya adalah tidak
adanya training khusus untuk produk KPR. Oleh karena itu maka perlu dibutuhkan training
khusus pada produk KPR yang profesional untuk dapat lebih melaksanakan
aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan
oleh perusahaan.
Menurut
Ibu Tatiek, dalam memasarkan produk KPR, Bank Muamalat Cabang Cirebon memiliki
banyak pesaing, baik di sekitar lokasi maupun di luar lokasi. Pesaing yang
paling dominan di sekitar lokasi Bank Muamalat Cabang Cirebon yaitu Bank
Syariah Mandiri (BSM) karena lokasinya yang saling berdekatan. Sementara
pesaing di luar lokasi yaitu bank BNI Syariah dan BTN. Dengan begitu untuk
menghadapi persaingan tersebut maka Bank Muamalat Cabang Cirebon perlu
mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif dan terkoordinir serta
langkah-langkah yang di perlukan dalam menghadapi persaingan tersebut.
Beberapa kendala dihadapi dalam memasarkan produk KPR, salah satunya
adalah adanya
nasabah yang memiliki kredit macet dalam membayar angsuran KPR serta akomodasi
dan fasilitas yang digunakan dalam memasarkan produk KPR terbatas sehingga
harus bergantian dengan kantor cabang pembantu lainnya. Untuk itu, Bank Muamalat Cabang
Cirebon perlu menambahkan akomodasi dan fasilitas untuk memasarkan produk KPR
sehingga kegiatan pemasaran dapat berjalan lancar dan tidak tergangu.
Menurut
penulis strategi pemasaran produk KPR Bank Muamalat Cabang Cirebon yang
dilakukan sudah sangat baik tetapi belum terstruktur. Hal ini terlihat dari
tahapan strategi pemasaran yang dilakukan. Produk KPR Bank Muamalat Cabang
Cirebon dalam kedepanya diharapkan dapat semakin meningkat, karena bertambahnya
minat masyarakat dari tahun ke tahun untuk pembiayaan KPR. Selain itu produk KPR Bank Muamalat
Cabang Cirebon di harapkan dapat menjadi produk KPR yang unggul di mata
masyarakat dan sebagai pencitraan bank syariah yang bagus. Selain itu dilihat
dari kebutuhan masyarakat rumah sudah menjadi kebutuhan pokok, maka dipandang
perlu untuk terus meningkatkan marketing dan terutama dalam hal SDM.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.
Implementasi
Strategi-strategi yang dilakukan Bank Muamalat dalam pemasaran produk KPR
diantaranya dengan tahapan-tahapan agar terwujudnya visi dan misi perusahaan.
Tahapan yang pertama yaitu tahapan perkenalan dimana Bank Muamalat mengenalkan
produk serta keunggulannya kepada masyarakat tujuannya untuk dikenal
masyarakat. Dalam mengenalkan produk dan keunggulannya kepada masyarakat Bank
Muamalat melakukan promosi dengan menggunakan periklanan, promosi penjualan (sales promotion), publisitas (publicity) dan penjualan pribadi (personal selling). Tahapan yang kedua
yaitu tahap pertumbuhan yang meliputi meningkatkan kualitas produk dan ciri
baru produk dalam hal ini, Bank Muamalat selalu mengupdate margin untuk
bersaing dengan bank lain, memasuki segmen pasar baru dengan cara melihat
potensi pasar dan meningkatkan promosi kepada masyarakat.
2.
Evaluasi dari
implementasi strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh Bank Muamalat Cabang
Cirebon yaitu menemui beberapa kendala dalam melakukan pemasaran produk KPR,
diantaranya persaingan yang ketat di dalam dan luar lokasi kantor, adanya
kredit macet serta kurangnya pengetahuan marketing pemasaran KPR secara
mendalam tentang produk KPR karena tidak adanya training khusus untuk produk
KPR dan akomodasi dan fasilitas yang terbatas dalam memasarkan produk KPR.
Referensi
Antonio,
Muhammad Syafi�I, (2001). Bank Syariah
Teori dan Praktik. (Jakarta: Gema Insani Press)
Arikunto, Suharsimi. (1993). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Ascarya, (2007). Akad dan produk Bank syariah, (Jakarta
Raja Grafindo Persada).
Catur, Rismiati dan Bondan Suratno, (2005), Pemasaran Barang
dan Jasa, cetakan pertama, Penerbit : Kanisius, Jakarta.
Hanafi, M. Hamdun, (2003). Manajemen, Yogyakarta: Unit Penerbit.
Karim,
Adiwarman A., (2007) Bank Islam Analisis
Fiqih dan keuangan, Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada)
Kasmir,
(2005). Pemasaran Bank,� (Jakarta: kencana)
Kotler,
Philip, (1995) Manajemen Pemasaran di Indonesia: Analis Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat).
Kuncoro,
Mudraja. (2006) Strategi Bagaimana Meraih
Keunggulan Kompetiti. Jakarta : Erlangga.
Mahmud, Machfoedz, (2010), Komunikasi Pemasaran, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit :
Cakra Ilmu, Yogyakarta
Muhadjir,
Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif
(Yogyakarta: PT Baui Indra Grafik) cet. 7.
Rangkuti, Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif, edisi pertama, cetakan pertama,
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Reksohadiprodjo, Sukanto, (1987). Manajemen Strategik, (Yogyakarta: BPFE), Cet.-1.
Semiawan,
Conyy R., (2007). catatan kecil tentang
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Jakarta: cet. 1.
Siagian, Sondang P. 2008. Manajemen
Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Sunarto, 2003, Manajemen
Pemasaran, cetakan kedua, Penerbit : BPFE-UST, Yogyakarta.
Sunyoto, Danang, (2015). Perilaku Konsumen Dan Pemasaran, PT Buku Seru
Jakarta
Suryana, (2006), Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat
Patria.
Wahjono, Sentot Iman. (2010). Manajemen Pemasaran Bank. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wiroso.
(2005). Jual beli Murabahah,.Yogyakarta:
UII Press.
Qardhawi, Yusuf, (1997). Ijtihad, Fi Syariat Al-Islamiyyah (
terj. A. Syathori),� Jakarta: Bulan
Bintang.
Yayasan Penyelenggara Penerjemah
Kitab Suci Al Qur�an, Al Qur�an dan Terjemahnya, 2012
Internet
�KPR
Syariah�, artikel diakses pada 28 Agustus 2016 dari http://lisensiuinjkt.files.� wordpress.com/2010/05/kpr-syariah.pdf
Gambaran
Umum Bank Muamalat, artikel diambil pada tanggal 26 Agustus 2016. http:// www.bankmuamalat.co.id/.
KPR
pada Bank Muamalat, artikel diambil pada tanggal 28 Agustus 2016. http:
//www.bankmuamalat.co.id/pembiayaan-consumer/kpr-ib-muamalat