Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

PENERAPAN PERATURAN BERBAHASA ARAB DAN INGGRIS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-YUSRIYAH

 

Iman Hanafi Harahap, Akmal Walad Ahkas

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Indonesia

Email: [email protected], [email protected]

 

Abstrak

Dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah memiliki sistem peraturan berbahasa. Para santri dididik dan diwajibkan berkomunikasi menggunakan bahasa Arab dan Inggris.. Namun pada kenyataanya masih ada beberapa santri yang bahasa Arab dan Inggrisnya masih lemah dan tertinggal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris serta mengetahui hasil penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris terhadap motivasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Subyek penelitiannya adalah ketua bidang bahasa, guru bahasa Arab, musyrif asrama, pengurus OSPA bagian bahasa, mudabbir asrama, dan santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Al-Yusriyah sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya peraturan berbahasa Arab dan Inggris membuat motivasi belajar santri meningkat sehingga kemampuan bahasa santri terus meningkat, dengan hal itu santri menjadi lebih cepat memahami pelajaran di kelas dan prestasi santri meningkat, serta mampu memenangkan berbagai perlombaan bahasa Arab dan Inggris.

 

Kata Kunci: Peraturan Berbahasa, Motivasi Belajar, Santri.


 

Abstract

In improving the ability to speak Arabic and English, Al-Yusriyah Islamic Boarding School students have a language regulation system. The students are educated and are required to communicate using Arabic and English. However, in reality there are still some students whose Arabic and English are still weak and left behind. The purpose of this study was to determine the application of Arabic and English regulations and to determine the results of the application of Arabic and English regulations on the learning motivation of Al-Yusriyah Islamic Boarding School students. This type of research is qualitative research. The research subjects were the heads of the language department, Arabic teachers, dormitory musyrifs, OSPA administrators for the language division, dormitory administrators, and students at the Al-Yusriyah Islamic Boarding School. The technique used in determining the subject of research is purposive sampling technique. Data collection techniques with interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques performed were data collection, data reduction, data presentation, and verification. The results of this study indicate that the application of regulations in Arabic and English at the Al-Yusriyah Islamic Boarding School has been going well. With the existence of regulations in Arabic and English, the learning motivation of students increases so that students' language skills continue to increase, with this students understand lessons more quickly in class and students' achievements increase, and are able to win various competitions in Arabic and English.

 

Keywords: Language Rules, Learning Motivation, Santri.

 

Pendahuluan

Bahasa Arab sekarang tetap merupakan bahasa keagamaan seorang muslim, tetapi juga telah menjadi bahasa komunikasi, politik, dan budaya yang dapat menghubungkan antara satu individu dengan lainnya (Arif & Musgamy, 2021). Dikatakan demikian, lantaran pengaruh bahasa Arab semakin luas dalam pergaulan dunia internasional, yaitu sejak tahun 1973 bahasa Arab diakui secara resmi bahasa yang sah dipergunakan di lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), selain bahasa Inggris, bahasa Cina, bahasa Perancis, dan bahasa Belanda (Yostiroh & Kurniawan, 2022).

����������� Bahasa Arab merupakan bahasa Agama Islam dan umat Islam, karena Alquran dan Hadis sebagai sumber hukumnya adalah berbahasa Arab (Zainal, 2020). Secara prinsip, untuk mendalami Alquran dan hadis dengan baik tentunya harus menguasai bahasa Arab dengan baik (Albantani, 2018). Diantara lembaga pendidikan lain, pondok pesantren memiliki kekhususan dalam sistemnya sebab para anak didik (santri) tinggal bersama guru ngaji, sehingga mampu menumbuhkan ciri khas pesantren (Rochmat et al., 2022). Pendidikan pesantren seharusnya bisa bernilai lebih unggul karena mampu mengintegrasikan ilmu-ilmu umum dengan ilmu-ilmu agama, karena sistem pesantren yang sangat ketat karena selama dua puluh empat jam santri dalam bimbingan ustadz atau guru, selama dua puluh empat jam tersebut dalam bimbingan guru mampu mengurangi santri dari pengaruh buruk dari luar sekolah (Shaleh, 2022). Selain itu, di lingkungan pesantren para santri diajarkan pola hidup kebersamaan, kesederhanaan dan yang paling utama adalah akhlak mulia (Sumardi, 2012). Kedisiplinan di pesantren amat sangat penting dalam upaya mengajar dan mendidik santri, dan para santri harus mampu menyesuaikan diri dengan hidup berdisiplin (Herawati & Yani, 2014). Dalam mendidik kedisiplinan ada beberapa hal yang menjadi focus guru untuk menanamkan kedisiplinan pada anak.

Disiplin peraturan berbahasa amat sangat membantu bagi para santri dalam meningkatkan motivasi belajar pelajaran di kelas, dengan mereka rajin dan berdisiplin berbahasa maka secara tidak langsung mereka telah menambah kosakata baru dan hafal dengan mempraktekkan dalam percakapan sehari-hari (Mansur Syafi, 2019), hal tesebut membuat mereka akan cepat paham dengan materi pelajaran bahasa Arab dan Inggris serta pelajaran-pelajaran yang menggunakan pengantar bahasa Arab dan Inggris (Solkan, 2021). Tapi walaupun sudah diterapkannya program bahasa dan berbagai peraturan berbahasa namun masih ditemukan sebagian santri yang kurang atau tertinggal dalam berbahasa Arab dan Inggris sehingga dapat terlihat dari ketidakpahamannya ketika mengikuti pelajaran di kelas. Hal tersebut di karenakan motivasi untuk bisa berbahasa arab dan Inggris yang sangat lemah dan kurang, bahkan ada sebagian santri yang bisa dikatakan terpaksa dalam mengikuti program bahasa, sehingga sering melanggar dan malas dalam menggunakan bahasa Arab dan inggris dalam percakapan sehari-hari . Dan masih banyak sebab yang lain.

����������� Dari hal tersebut maka penulis ingin mempelajari dan meneliti seberapa besar efektivitas penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris terhadap motivasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah.

 

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif (Sugiyono, 2018). Subyek penelitiannya adalah ketua bidang bahasa, guru bahasa Arab, musyrif asrama, pengurus OSPA bagian bahasa, mudabbir asrama, dan santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah. Teknik yang digunakan dalam menentukan subjek penelitian adalah teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.

 

Hasil dan Pembahasan

A.  Pondok Pesantren Al-Yusriyah

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang unik, tidak saja karena keberadaannya yang sudah sangat lama, tetapi karena kultur, metode dan jaringan yang diterapkan (Oktari & Kosasih, 2019). Karena keunikannya, C. Geertz menyebutnya sebagai sub kultur masyarakat Indonesia (khususnya Jawa). Pendidikan pesantren memiliki kultur khas yang berbeda dengan budaya di sekitarnya, sehingga disebut sebagai sebuah subkultur yang bersifat idiosyncratic (Baharuddin, 2014). Akar historis-kultural pesantren tidak terlepas dari masuk dan perkembangan Islam di Indonesia yang bercorak sufistik dan mistik. Pesantren banyak menyerap budaya masyarakat Jawa pedesaan yang pada saat itu cendrung statis dan sinkretis. Di samping karena basis pesantren adalah masyarakat pinggiran yang berada di desa, pesantren sering disebut sebagai masyarakat atau Islam tradisional (Asnawi, 2016).

Menurut (Steenbrink, 1986), istilah pesantren sendiri seperti halnya mengaji, bukan berasal dari istilah Arab, melainkan dari India. Demikian juga istilah pondok, langgar di Jawa, surau di Minangkabau, rangkang (dayah) di Aceh, bukan merupakan istilah Arab, tetapi dari istilah yang terdapat di India.� Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang dibuat dari bambu. Berbeda dengan Zamakhsari Dofier yang menyatakan bahwa pesantren berasal dari kata santri, dengan awalan pe di depan dan akhiran an, berarti tempat tinggal para santri. Zamakhsari Dhofier memprediksikan istilah pondok barangkali berasal dari pengertian asrama para santri yang disebut pondok atau tempat tinggal yang dibuat dari bambu, atau barangkali dari kata Arab, funduq yang berarti hotel atau asrama (Halim, 2022).

Pondok Pesantren� Al Yusriyah yang terletak di desa Sei Meran Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat didirikan pada tahun 1989 dengan masa belajar selama 6 tahun. Oleh pendirinya yaitu H. Muhammad Yusuf Simanjuntak (Almarhum), sepulangnya beliau dari Tanah Suci Mekah melaksanakan ibadah haji bersama istri beliau tercinta yaitu Hj. Rubiah Sembiring.

Pesantren ini didirikan atas dasar niatan suci pendiri yang semenjak semula telah prihatin dengan kondisi masyarakat serta kurangnya pendidikan agama di lokasi pesantren dan sekitarnya pada masa itu, dan konsennya beliau terhadap berbagai masalah sosial keagamaan yang berkembang dalam masyarakat. Pertama sekali pendidikan ini ditekankan pada pembinaan kaum muda di sekitar pesantren yang terletak di pelosok desa dan masih minim sekali dengan pengetahuan agama bagi orang � orang yang tidak mampu membiayai anaknya bersekolah atau keluarga miskin namun tidak menutup diri untuk siapapun yang ingin belajar di pesantren ini.

Selain pembelajaran keagamaan di Pondok Pesantren Al-Yusriyah juga di ajarkan tentang kepemimpinan dengan dibentuknya Organisasi Pondok Pesantren Al-Yusriyah yang mempunyai peran penting dalam keberlangsungan kegiatan di Pondok Pesantren tersebut pengurus organisasi tersebut adalah santri-santri tahun kelima. Salah satu program Organisasi Santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah adalah pembentukan lingkungan bahasa guna untuk keberhasilan pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Arab di pondok pesantren tersebut.

B.  Hasil Penerapan Peraturan Berbahasa Arab dan Inggris terhadap motivasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah

Dengan diterapkannya peraturan berbahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Al-Yusriyah membuat para santri semakin bersemangat dalam mempelajari pelajaran bahasa ketika di kelas, para santri menjadi lebih antusias saat pembelajaran dan lebih cepat memahami pelajaran di kelas, karena para santri sudah sering diberikan kosakata dan telah membiasakan menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan seharihari.

Mata pelajaran yang dipelajari oleh santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah itu bermacam-macam ada mata pelajaran umum dan agama, untuk mata pelajaran agama lebih banyak yang menggunakan bahasa Arab antara lain pelajaran tamrin lughoh, qowaid, dan muthola‟ah oleh karena itu dengan adanya peraturan berbahasa Arab dan Inggris mampu meningkatkan bahasa para santri sehingga diharapkan dapat dengan mudah memahami mata pelajaran yang menggunakan bahasa pengantar Arab ataupun Inggris. Jika para santri sudah banyak hafal kosakata Arab dan Inggris maka mereka akan sangat mudah dalam mengikuti pelajaran di kelas dan hal tersebut amat sangat membantu guru dalam menjelaskan materi pelajaran.

Selain menambah motivasi belajar di kelas, dengan adanya peraturan berbahasa Arab dan Inggris ini juga membuat para santri lebih membiasakan diri untuk bercakap-cakap menggunakan bahasa Arab dan Inggris sehingga mereka menjadi terbiasa dan tidak sulit dalam berkomunikasi serta para santri menjadi lebih percaya diri dalam berkomunikasi, hal ini dibuktikan ketika datang tamu dari Mesir para santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah banyak yang ikut berkomunikasi dengan tamu tersebut dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa dengan sangat baik. Dengan meningkatnya kemampuan bahasa santri secara tidak langsung juga akan meningkatkan prestasi Pondok Pesantren Al-Yusriyah, hal ini dibuktikan dengan seringnya para santri mendapatkan Juara dalam berbagai perlombaan, walaupun tidak selalu mendapatkan juara 1, terkadang juara 2 ataupun 3, namun hal ini sudah sangat membanggakan.

Peraturan berbahasa ini amat mendorong santri dalam motivasi belajar mereka terutama dalam meningkatkan kemampuan bahasa Arab dan Inggris, namun perlu diketahui bahwa peraturan berbahasa ini tidak membantu sepenuhnya santri dalam meningkatkan kemampuan bahasa mereka, semua kembali lagi pada diri santri masing-masing, jika peraturan berbahasa ini sudah berjalan dengan baik namun dari diri santri sendiri kurang bersemangat maka hasilnya pun tidak akan maksimal. Jadi kesimpulannya peraturan berbahasa ini hanya mendorong agar santri lebih termotivasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa Arab dan Inggris sisanya kembali pada diri santri masing-masing.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris mampu meningkatkan motivasi belajar santri Pondok Pesantren Al-Yusriyah, namun masih ada sebagian santri yang belum sadar akan pentingnya bahasa Arab dan Inggris dalam masa depan.

 

Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa penerapan peraturan berbahasa Arab dan Inggris di Pondok Pesantren Al-Yusriyah sudah berjalan dengan baik. Dengan adanya peraturan berbahasa Arab dan Inggris membuat motivasi belajar santri meningkat, sehingga kemampuan bahasa santri terus meningkat. Dengan hal itu maka santri menjadi lebih cepat memahami pelajaran di kelas serta mampu meningkatkan prestasi dengan memenangkan berbagai perlombaan bahasa Arab dan Ingris.


 

BIBLIOGRAFI

 

Albantani, A. M. (2018). Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah: Sebuah Ide Terobosan. Attadib: Journal of Elementary Education, 2(2), 160�173. https://doi.org/10.32507/attadib.v2i2.417. Google Scholar

 

Arif, M., & Musgamy, A. (2021). Pengembangan Motivasi Belajar Bahasa Arab: Studi Analisis Teori Motivasi Pembelajaran. A Jamiy: Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 10(2), 326�334. https://doi.org/10.31314/ajamiy.10.2.326-334.2021. Google Scholar

 

Asnawi, A. (2016). Pesantren dan Pemberdayaan Masyarakat. Al-Ihda�: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran, 11(2), 1�24. Google Scholar

 

Baharuddin, I. (2014). Pesantren dan Bahasa Arab. Thariqah Ilmiah: Jurnal Ilmu-Ilmu Kependidikan Dan Bahasa Arab, 1(1). https://doi.org/10.24952/thariqahilmiah.v1i01.253. Google Scholar

 

Halim, A. (2022). Pesantren dan Metode Pembelajaran Kitab Al-Miftah lil Ulum Sidogiri (Studi Metode Pembelajaran Kitab Kuning di Al-Nahdlah Islamic Boarding School Depok). Program Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur�an (IIQ) Jakarta. Google Scholar

 

Herawati, F., & Yani, M. T. (2014). Strategi Pembinaan Kemandirian dan Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Darul Ibadah Al Baiad Surabaya. Kajian Moral Dan Kewarganegaraan, 3(2), 1012�1030. Google Scholar

 

Mansur Syafi, F. (2019). Penerapan Peraturan Berbahasa Arab dan Inggris terhadap Motivasi Belajar Santri Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta. Universitas Islam Indonesia. Google Scholar

 

Oktari, D. P., & Kosasih, A. (2019). Pendidikan Karakter Religius dan Mandiri di Pesantren. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 28(1), 42�52. https://doi.org/10.17509/jpis.v28i1.14985. Google Scholar

 

Rochmat, C. S., Tryawan, A., & Cahya, C. C. (2022). Analisis Kegiatan Penunjang Materi Pendidikan Agama Islam menggunakan Pengantar Bahasa Arab dan Inggris (Studi Kasus Pengalaman di Pondok Modern Baitussalam). Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan. Google Scholar

 

Shaleh, M. (2022). Pengaruh Kemampuan Berbahasa Asing (Arab-Inggris) Tehadap Prestasi Belajar Siswa (Study Kasus Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Pondok Di Pondok Pesantren Daar El-Qolam Ii). UIN Syarif Hidayatullah Jakarta �. Google Scholar

 

Solkan, A. (2021). Problematika Pembelajaran Bahasa Arab Siswa MI Miftahul Falah Jakenan Pati. Edulab: Majalah Ilmiah Laboratorium Pendidikan, 5(2), 183�196. https://doi.org/10.14421/edulab.2020.52-06. Google Scholar

 

Steenbrink, K. A. (1986). Pesantren, madrasah, sekolah: pendidikan Islam dalam kurun moderen. Jakarta: Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Google Scholar

 

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Google Scholar

 

Sumardi, K. (2012). Potret Pendidikan Karakter di Pondok Pesantren Salafiah. Jurnal Pendidikan Karakter, 3(3), 280�292. https://doi.org/10.21831/jpk.v0i3.1246. Google Scholar

 

Yostiroh, S., & Kurniawan, R. R. (2022). Urgensi Bahasa Arab Dalam Memahami Al-quran. OSF Preprints. Google Scholar

 

Zainal, N. E. (2020). Urjensi Bahasa Arab. OSF Preprints.

 

Copyright holder:

Iman Hanafi Harahap, Akmal Walad Ahkas (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: