Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 12,
Desember 2022
OPTIMASI
LIPOSOM SEBAGAI SISTEM PENGHANTARAN OBAT
Sri
Mulyanthy Tanuwidjaja, Dhea Quraeny Herawan, Dedeh Indah, Indriani Sukmawati,� Safitri, Sri Ayu Winarti, Windi
Ikhtianingsih, Nia Yuniarsih
Universitas
Buana Perjuangan Karawang, Indonesia
Email:
[email protected] [email protected].
Abstrak
Teknologi
formulasi sediaan farmasi dan sistem penghantaran obat memegang peranan penting
dalam proses penemuan terapi farmasetis baru pada publik. Pertimbangan
fisikokimia dan molekuler meliputi kesetimbangan ion-molekul, kesetimbangan
hidrofilik-lipofilik, proses biofarmasetika, metabolisme dan biodegradasi,
afinitas obat-reseptor, pertimbangan fisiologis, serta biokompatibilitas dari
sistem menjadi faktor utama. Liposom merupakan sediaan farmasi yang
dikembangkan dalam dunia farmasi karena liposom memiliki kelebihan, diantaranya
meningkatkan efikasi dan indeks terapi serta meningkatkan stabilitas obat
dengan sistem enkapsulasi. Liposom biasanya terbentuk dari suatu fosfolipid,
yang umum digunakan untuk mengubah profil farmakokinetik dari suatu obat, senyawa
bahan alam, vitamin ataupun enzim. Liposom telah banyak diteliti untuk senyawa
bahan alam. Karena sifatnya yang unik maka liposom dapat digunakan untuk
meningkatkan performa produk herbal dengan cara meningkatkan kelarutan,
memperbaiki BA, meningkatkan uptake intrasel, mengubah profil farmakokinetika
dan biodistribusi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui optimalisasi liposom
sebagai system penghantaran obat. Penelitian ini menggunakan metode Literature
Review. Hasil penelitian menunjukan bahwa liposom dapat memperbaiki aktivitas
terapetik dan keamanan obat, khususnya dengan menghantarkan obat pada sisi aksi
dan mengatur kadar obat pada konsentrasi terapetik dalam jangka waktu yang diperpanjang.
Kata
Kunci:
Optimasi, liposom, sistem penghantaran obat.
Abstract
Pharmaceutical
preparation formulation technology and drug delivery systems play an important
role in the process of discovering new pharmaceuticals therapies to the public.
Physicochemical and molecular considerations including ion-molecular equilibrium,
hydrophilic-lipophilic equilibrium, biopharmaceutical processes, metabolism and
biodegradation, drug-receptor affinity, physiological considerations, and
biocompatibility of the system are the main factors. Liposomes are
pharmaceutical preparations developed in the pharmaceutical world because
liposomes have advantages, including increasing efficacy and therapeutic index
and increasing the stability of drugs with an encapsulation system. Liposomes
are usually formed from a phospholipid, which is commonly used to change the
pharmacokinetic profile of a drug, natural ingredient compounds, vitamins or
enzymes. Liposomes have been widely researched for compounds of natural
materials. Due
to its unique properties, liposomes can be used to improve the performance of
herbal products by increasing solubility, improving BA, increasing
intracellular uptake, changing pharmacokinetic and biodistribution profiles.
The purpose of this study is to determine the optimization of liposomes as a
drug delivery system. This research used the Literature Review method. The
results showed that liposomes can improve therapeutic activity and drug safety,
especially by delivering drugs on the action side and regulating drug levels at
therapeutic concentrations in an extended period of time.
Keywords: Optimization,
liposomes, drug delivery system.
Pendahuluan
Teknologi formulasi
sediaan farmasi dan system penghantaran obat memegang peranan penting dalam
proses penemuan terapi farmasetis baru pada publik. Pertimbangan fisikokimia
dan molekuler meliputi kesetimbangan ion-molekul, kesetimbangan
hidrofilik-lipofilik, proses biofarmasetika, metabolisme dan biodegradasi,
afinitas obat-reseptor, pertimbangan fisiologis, serta biokompatibilitas dari
sistem menjadi faktor utama (Ronny Martien et al,2012).
Liposom merupakan sediaan
farmasi yang dikembangkan dalam dunia farmasi karena liposom memiliki
kelebihan, diantaranya meningkatkan efikasi dan indeks terapi serta
meningkatkan stabilitas obat dengan sistem enkapsulasi (Akbarzadeh et al,
2013). Meskipun liposom sebagai sistem penghantaran senyawa aktif, dalam bidang
farmasi, liposom memiliki beberapa kelemahan, yaitu degradasi yang cepat dan
ketidakmampuan untuk mencapai pemberian obat secara berkelanjutan. Selain itu,
sistem berbasis liposom diketahui memiliki keterbatasan seperti ketidakstabilan
akibat adanya perubahan suhu dan ph, mautan permukaan, maupun komposisi lipid
(Yaroslavov AA et al,2011). Liposom memiliki masalah terkait kestabilan yaitu
dapat terjadinya kerusakan pada penyimpanan yang menyebabkan kebocoran obat
dari vesikell (Sausan Rihhadatulaisy et al,2020).liposom dikembangkan sebagai
sediaan topikal karena sediaan liposom memiliki penetrasi yang baik di kulit
(Rini Dwiastuti et al,2016). Maka dalam artikel ini mengkaji untuk lebih fokus
pada peningkatan atau mengoptimalisasi�
efektivitas liposom pada penghantaran obat dalam jumlah yang tepat.
Metode Penelitian
Metode� pada�
penelitian� ini� yaitu Literature� Review Article (LRA) yang� berfokus�
pada� evaluasi beberapa� hasil�
penelitian� sebelumnya� yang�
berkaitan� dengan� gambaran�
penggunaan metformin� pada� pasien�
diabetes� mellitus. Artikel� ilmiah�
disusun� dengan� data�
primer� berupa� jurnal�
nasional� dan� internasional�
yang didapatkan� melalui� penelusuran�
menggunakan elektronik� based
dengan� sumber� yang terakreditasi/terindeks� sinta,�
seperti� Google� Scholar,�
Sciencedirect� atau� PubMed�
dengan rentang� tahun� terbit�
5 - 10� tahun� terakhir.
Hasil dan Pembahasan
Liposom adalah sistem penghantaran obat berbentuk vesikel spheric yang terdiri atas
membran fosfolipid bilayer dengan bagian kepala polar atau hidrofilik dan ekor
non
polar atau hidrofobik. Liposom telah dilaporkan dapat digunakan sebagai pembawa
dari zat aktif dalam pengobatan. Liposom memiliki ukuran yang beragam, mulai
dari nanometer hingga mikrometer yang umumnya dalam rentang 25 nm-2,5 �m.
Liposom merupakan partikel sferis yang mengenkapsulasi suatu fraksi pelarut,
sehingga pelarut tersebut dapat berdifusi ke bagian dalam. Liposom dapat
terdiri dari satu, beberapa atau banyak membran. konsentris. Liposom terbentuk
dari senyawa lemak polar yang dikarakterisasi dengan bagian lipofilik dan
hidrofilik pada molekul yang sama. Ketika berinteraksi dengan air, maka lipid
polar berkumpul dan membentuk partikel koloid (Ramadon, 2016).
Uniknya, liposom dapat mengenkapsulasi baik senyawa
hidrofilik maupun lipofilik. Senyawa senyawa hidrofilik akan terjerap pada
bagian tengah dari liposom dan senyawa yang larut lemak akan beragregasi pada
bagian lemak. Liposom biasanya terbentuk dari suatu fosfolipid, yang umum
digunakan untuk mengubah profil farmakokinetik dari suatu obat, senyawa bahan alam,
vitamin ataupun enzim. Liposom telah banyak diteliti untuk senyawa bahan alam.
Karena sifatnya yang unik maka liposom dapat digunakan untuk meningkatkan
performa produk herbal dengan cara meningkatkan kelarutan, memperbaiki BA,
meningkatkan uptake intrasel,
mengubah profil farmakokinetika dan biodistribusi (Aulia, 2022).
Berdasarkan penelitian (Sriwidodo, 2022) liposom dapat
memperbaiki aktivitas terapetik dan keamanan obat, khususnya dengan
menghantarkan obat pada sisi aksi dan mengatur kadar obat pada konsentrasi
terapetik dalam jangka waktu yang diperpanjang. Keuntungan utama dari
penggunaan liposom, yaitu :
Proses pembentukan liposom terjadi secara spontan yaitu
ketika fosfolipid lapis tipis terhidrasi dalam medium buffer atau akuos, air
akan masuk diantara bilayer-bilayer dalam fosfolipid sehingga luas permukaan
bilayer tersebut akan naik kemudian mengembang serta membentuk benjolan-benjolan
yang mengandung air, benjolan tersebut akan segera terpisah dan membentuk
multilamelar liposom ketika diberi energi berupa pengocokan. Proses pembentukan
liposom ini terjadi karena adanya gaya tolakan sterik dan van der Waals. Untuk
mengubah bentuk liposom multilamellar menjadi unimelar liposom diperlukan
pemberian energi berupa ekstrusi maupun sonikasi (Rihhadatulaisy et al., 2020).
Pengaruh Kestabilan Liposom
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan liposom
diantaranya suhu dan pH.
Dilaporkan bahwa pH dan suhu mempengaruhi tingkat hidrolisis fosfolipid pada
masa
penyimpanan. Ketika liposom dipreparasi dalam medium, komponen liposom berusaha
untuk menyeimbangkan energi yang diperoleh dengan membentuk struktur yang
sesuai. Ketika kontak pada pH tertentu, struktur fosfolipid akan terprotonisasi
sehingga
dapat menginisiasi pemecahan struktur fosfolipid karena menurunnya kekuatan
antar
ikatan, hal tersebut juga begantung pada komposisi lipid. Disisi lain, pada
kondisi suhu
yang meningkat, interaksi asosiatif antara molekul fosfolipid menurun, sehingga
mengakibatkan fluidisasi membran. Dengan meningkatnya suhu, rantai hidrokarbon
dari
bilayer menjadi acak, sehingga mengurangi kekakuan membran dan membentuk
kerusakan seperti pori atau disk bilayer.
Hal ini pada akhirnya mengurangi stabilitas
obat yang tersalut dalam liposom. Faktor lain seperti, muatan permukaan liposom
juga
mempengaruhi kestabilan liposom (Verawaty et
al., 2016).
Stabilisasi Liposom
Agar produk farmasi dapat bertahan di pasaran, produk
tersebut harus memiliki
kemampuan dalam menjaga sifat fisikokimianya selama penyimanan. Liposom dapat
terdegradasi secara kimia melalui oksidasi dan hidrolisis. Sedangkan degradasi
fisika
sering dikaitkan dengan perubahan struktur liposom. Terdapat beberapa metode
untuk
menjaga stabilitas liposom diantaranya metode pengeringan beku yang dapat
meningkatkan masa simpan liposom, penambahan bahan lain seperti surfaktan,
modifikasi dengan kitosan, dan polimer gel khusus untuk sediaan topical
(Verawaty et al., 2016).
Karakterisasi Liposom
Kemanjuran terapeutik dari molekul obat diatur oleh
stabilitas liposom yang melibatkan
langkah-langkah pembuatan, penyimpanan, dan distribusi. Studi stabilitas, salah
satunya evaluasi parameter fisik yang menjamin integritas produk selama
penyimpanan. Beberapa kelemahan liposom yang telah disebutkan dan berbagai
tantangan yang masih ada pada sebagian besar metode persiapan adalah kontrol
atas
ukuran, polidispersitas, dan efisiensi penjerapan. Maka dari itu, penting untuk
mengkarakterisasi secara fisik sistem liposom. Parameter fisik perlu dipantau
agar bisa
memastikan bahwa persiapan liposom dapat diproduksi dan mengoptimalkan
fungsinya. Parameter fisik liposom didasarkan pada pengukuran bentuk vesikel,
morfologi
permukaan, ukuran rata-rata vesikel dan distribusi ukuran partikel, muatan
permukaan,
serta penjerapan obat (Verawaty et al.,
2016).
Liposom sebagai sistem penghantaran obat memiliki masalah
dalam hal stabilitas
diantaranya kerusakan pada penyimpanan yang menyebabkan kebocoran obat dari
vesikel yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti suhu, pH, muatan
permukaan,
maupun komposisi lipid. Masalah stabilitas diatasi dengan metode aktivasi tepi
dengan
surfaktan seperti tween dan polietilen glikol, modifikasi permukaan liposom
dengan
kitosan, polisakarida, dan polielektrolit, pengeringan beku, serta penggabungan
dengan
polimer gel. Dalam menilai kestabilan liposom dapat dilakukan beberapa
karakterisasi
seperti efisiensi penjerapan, ukuran dan distribusi partikel, morfologi permukaan,
dan
muatan permukaan liposom (winarti, 2022).
Tabel 1. Tabulasi Liposom
No |
Zat aktif |
Masalah |
Metode stabilitas |
Stabilisator |
Referensi |
1 |
Lecithin |
Aktivitas
biologi sbg liposom kurang dr 100nm |
Sonifikasi
60C wkt 30 menit |
Putri
et al 2017 |
Putri
et al., 2017 |
2 |
Polifenol |
Bau
telur busuk, penyimpanan yg lama bisa mengurangi penyerapan aktititas biologi
sebagai anti oksidan |
Hidralasi
lapis tipis |
Dpph,
kolesterl, epc |
Verawati
et al., 2016 |
3 |
Katelichitin |
Tidak
stabil� cepat terdegradasi, aktivitas
biologi sbg penyembuh luka |
Enkapsulasi |
Liposom |
Dewi
et al., 2017 |
4 |
Asiatikosid
(glikosida) |
Perubahan
warna menjadi buram lapis tipis f1 jika tdk memakai kolesterol, aktititas
biologi sebagai penyembuh luka |
Hidralasi
lapis tipis |
TECA,
kolesterol |
Febriyenti
et al., 2018 |
5 |
Kitosan |
|
Tingkat
keasaman |
Polivinil
alkohol |
Martien
et al., 2012 |
6 |
Antosianin |
Warna
dr antosianin cepat terokdidasi, aktivitas biologi sbg antioksidan |
Hidralazi
lapis tipis |
Kolesterol
dan lecitin |
Purwanto
et al., 2017 |
7 |
Lesitin |
|
Pemanasan |
Variasi
ph atau konsentrasi garam dalam formula |
Putri
et al., 2017 |
8 |
Cathelicidin |
Keterbatasan
dalam hal stabilitas karena penguraian enzimatik oleh peptidase dan interaksi
dengan soesies anionik Cathelicidin
mengakibatkan penurunan sitotoksisitas |
Emulsi-leleh |
|
Dewi
et al., 2021 |
9 |
Pro-Retinol
A, retinol, vitamin A |
|
Enkapsuli
dan liposom |
Lecitin
,kolesterol ,dpph |
Sundari
& Anushere,2017; Ahmad, et al,
2018 |
10 |
kitosan |
|
tingkat keasaman |
polivinil alkohol |
Martien et al., 2012 |
11 |
Epidermal growth factor (EGF) |
Mudah terdegrasi |
Modifikasi permukaan liposom |
Polisakarida xanthan dan
galactomannan |
Luo H et al.,2019 |
12. |
Epidermal growth factor (EGF) |
Mudah terdegrasi |
Modifikasi permukaan liposom |
kitosan |
WHO., 1991 |
13 |
Human epidermal growth factor
(hEGF) |
Bioavailabilitas buruk |
Aktivasi tepi dengan surfaktan |
Polietilen (PEG) |
Chavda VP et al., 2021 |
14 |
Neuropeptida |
Waktu paruh pendek |
Modifikasi permukaan liposom |
Kitosan |
Salunkhe V.R et al., 2021 |
15 |
Budesonid |
Waktu paruh pendek |
Pengeringan beku |
Trehalosa sebagai krioprotektan |
Sharma P et al., 2016 |
16 |
Mupirosin |
Waktu paruh pendek |
Modifikasi permukaan liposom |
Kitosan |
Samad A et al., 2007 |
17 |
Amfoterisin |
Efek samping toksik |
Penggabungan dengan polimer gel |
Gel poloksamer |
Verma N et al., 2015 |
18 |
Rosmarin us officinalis extract |
penambah penetrasi yang lebih baik |
Plester luka |
Hydrogenated Soybean Phoshatidylcho line (HSP) dan cholesterol |
Aslan, İ. & Kurt, A. A.
(2021). |
19 |
Nux vomica |
Peningkatan� stabilitas |
Hydrogenated soybean phosphatidylch
oline (HSPC) dan soybean phosphatidylch oline (SPC |
Pembuatan herbal lipososme, dapat meningkatkan stabilitas
alkaloid dalam darah |
Chen, Jun & Zhang, Ting &
Cai, Baochang & Chen, Minglei & Fang, Yun. 2010. |
20 |
Sylibum
marianum (Silymarin ) |
mengatasi masalah ketidakstabilan
yang biasa terjadi di GIT dan meningkatkan kelarutan SLM dalam air sehingga
meningkatkan aktivitas |
Kolesterol dan disetilfosfat |
Hepatopr Otektif |
Di Costanzo, A., & Angelico,
R. 2019. |
21 |
Capsicum frutescen s (Capsaici n) |
Peningkatan permeasi dan
perpanjangan efek terapi |
75:20:5 (DPPC:Cholest erol:DSPE/PE G2000) |
Peningkatan aktivitas dan selektivits |
Al-Samydai, A., Alshaer, W.,
Al-Dujaili, E., Azzam, H., & Aburjai, T. (2021). |
22 |
Tamarind
Seed Oil |
meningkatkan aktivitas |
Kolesterol : soya lesitin (1:1) |
Pelepasan obat secara invitro
meningkat hingga 44,45% |
Singh, Aditya. Shubhrat
maheshwari. 2020. |
23 |
Centella asiatica (alkaloid) |
Mengurangi fenomena histopatologi |
Fosfatidilkolin, dioksan |
Menghambat degradasi dari efek lintas pertama
dihati |
Ju Ho P et al 2018 |
24 |
Curcuma domestica Vahl. (Curcumin ) |
Peningkatan
keamanan dan efektivitas |
Fosfatidilkolin Diklorometana n-heksan |
Fitosom
pada dosis ekuivalen 100 mg/kg kurkumin menunjukkan pemulihan kerusakan hati
lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa kurkumin dosis ganda (200 mg/kg) |
Pastorelli et al 2018 |
25 |
Quersetin |
Peningkatan
stabilitas |
Fosfatidilkolin (PC) dan kolesterol (CH). |
meningkatkan
stabilitas fisik nano phytosome selama lebih dari tiga minggu. |
Di Pierro F et al 2021 |
26 |
Ginkgo biloba (flavonoid dan terpenoid) |
Peningkatan
stabilitas dan memperpanja ng efek terapi |
Fosfatidilkolin Etanol anhidrat |
meningkatkan
penyerapan konstituen flavonoid dan terpene secara signifikan dibandingkan
dengan ekstrak bebas |
Alharbi waleed et al 2021 Rimkiene et al 2021 |
Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan
berdasarkan pembahasan bahwa liposom bisa sebagai penghantar obat yang terapeutiknya
jangka panjang dan zat aktifnya harus mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga
mempunyai efek terapetik yang ditargetkan.
�Yaroslavov AA, Sybachin a v.,
Kesselman E, et al.2011. Liposome Fusion Rates Depend Upon The Conformation Of
Polycation Catalysts. J Am Chem Soc. 133(9):2881- 2883.
Sausan
Rihhadatulaisy.2020. Stabilisasi Liposom Dalam Sistem Penghantaran Obat.
Majalah Farmasetika, vol.5 .hal 257-272.
Ronny Martien et al.2012,
Perkembangan Teknologi Nanopartikel Sebagai Sistem Penghantaran Obat. Majalah
Farmaseutik, vol. 8 no.1.
Akbarzadeh, A.,
Rezaei-sadabady, R., Davaran, S., Joo, S.W., Zarghami, N., 2013.
Liposome : Classification , Preparation , And Applications. Nanoscalereslett,
Vol 8, 1�9.
Rini D,. Sri
N,.Enadepi,.Marchaban.2016. Metode Pemanasan Dan Sonikasi Menghasilkan
Nanoliposom Dari Fosfolipid Lesitin Kedelai (Soy Lecithin). Jurnal Farmasi
Sains Dan Komunitas.Vol 13.hal 23-27.
Aulia, RN., Sriwidodo.
2022. Sistem Penghantaran Ekstrak Herbal dalam Formulasi dan Aplikasi Biomedis.
Majalah Farmasetika. 7(5) : 424-458.
Ramadon, D., Munim, A.
2016. Pemanfaatan Nanoteknologi dalam Sistem Penghantaran Obat Baru untuk
Produk Bahan Alam. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia. 14(2) : 118-127.
Rihhadatulaisy, S.,
Sriwidodo., Putriana, NA. 2020. Stabilisasi Liposom dalam Sistem Penghantaran
Obat. Majalah Farmasetika. 5(5) : 257-272.
Sriwidodo. 2022. Liposom
Sebagai Sistem Penghantaran Obat Untuk Obat Herbal Bahan Alam. Jurnal Sains
Farmasi dan Klinis. 2(3) : 110-119.
Verawaty., Halim, A.,
Febriyenti. 2016. Efektivitas Sistem Penghantaran Liposom pada Katekin Sebagai
Antioksidan. Jurnal Sains Farmasi dan Klinis. 2(2) : 176-182.
Winarti, L. 2022. Sistem
Penghantaran Obat Tertarget, Macam, Jenis-Jenis Sistem Penghantaran, dan
Aplikasinya. Stomatognatic (J. K. G Unej). 10(2) : 75-81.
Aslan, İ. &
Kurt, A. A. (2021). In-vitro comparison release study of novel liposome and
conventional formulation containing Rosmarinus officinalis extract . Current
Perspectives on Medicinal and Aromatic Plants (CUPMAP) , 4 (1) , 13-21 . DOI:
10.38093/cupmap.848115
Chen, Jun & Zhang,
Ting & Cai, Baochang & Chen, Minglei & Fang, Yun. 2010.
Pharmaceutical properties of novel liposomes containing total alkaloids from
seed of Strychnos nux-vomica. Zhongguo Zhong yao za zhi = Zhongguo zhongyao
zazhi = China journal of Chinese materia medica. 35. 35-9.
10.4268/cjcmm20100107.
Di Costanzo, A., &
Angelico, R. 2019. Formulation Strategies for Enhancing the Bioavailability of
Silymarin: The State of the Art. Molecules (Basel, Switzerland), 24(11), 2155.
https://doi.org/10.3390/molecules24112155
Al-Samydai, A., Alshaer,
W., Al-Dujaili, E., Azzam, H., & Aburjai, T. (2021). Preparation,
Characterization, and Anticancer Effects of Capsaicin-Loaded Nanoliposomes.
Nutrients, 13(11), 3995. https://doi.org/10.3390/nu13113995
Singh, Aditya. Shubhrat
maheshwari. 2020. Extraction, Development, and Characterization of Tamarind
Seed Oil Based Liposome. International Journal of Pharmaceutical Research | Jul
- Sep 2020 | Vol 12 | Issue 3
Dewi, A. D. S. P., Jufri,
M., & Iskandarsyah (2018). Development and In Vitro��������� penetration test of ethosomal
cream-containing pegagan (centella asiatica) herbal extract. International
Journal of Applied Pharmaceutics, 10(Special Issue 1), 120-125.
https://doi.org/10.22159/ijap.2018.v10s1.25
Alharbi, Waleed S., Fahad
A. Almughem., Alshaimaa M. Almehmady., Somayah
J. Jarallah .,Wijdan K.
Alsharif., Nouf M. Alzahrani 2 and Abdullah A. Alshehri. 2021 Phytosomes as an
Emerging Nanotechnology Platform for the Topical Delivery of Bioactive
Phytochemicals. Pharmaceutics 2021, 13, 1475
Di Pierro F, Khan A,
Bertuccioli A, Maffioli P, Derosa G, Khan S, et al. Quercetin Phytosome� as a
potential candidate for managing COVID-19. Minerva Gastroenterol 2021;67:190-5.
DOI: 10.23736/S2724-5985.20.0277
Rimkiene, Laura., Juste
Baranauskaite., Mindaugas Marksa., Laurynas Jarukas and Liudas Ivanauskas.2021.
Development and Evaluation of Ginkgo biloba L. Extract Loaded into
Carboxymethyl Cellulose Sublingual Films. Appl. Sci. 2021, 11(1), 270;
https://doi.org/10.3390/app11010270
Ju Ho P, Jun Sung J, Ki
Cheon K, Jin Tae H. Anti-inflammatory effect of Centella asiatica phytosome in
a mouse model of phthalic anhydride-induced atopic dermatitis. Phytomedicine.
2018 Apr 1;43:110-119. doi: 10.1016/j.phymed.2018.04.013. Epub 2018 Apr 6.
PMID: 29747743
Gregoriadis, Gregory.
2017. Liposome Technology. 1st edition. England : CRC Press.
Salunkhe, V. R., Patil,
P. S., Wadkar, G. H. and Bhinge, S. D. (2021) �Herbal Liposomes: Natural
Network for Targeted Drug Delivery System�, Journal of Pharmaceutical Research
International, 33(29B), pp. 31-41. doi: 10.9734/jpri/2021/v33i29B31586.
Copyright holder: Sri Mulyanthy Tanuwidjaja, Dhea Quraeny
Herawan, Dedeh Indah, Indriani Sukmawati,�
Safitri, Sri Ayu Winarti, Windi Ikhtianingsih, Nia Yuniarsih (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |