Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

PERAN, TEKNIK, MEDIA DAN KARYA ILUSTRASI CAT AIR (WATERCOLOR) DENGAN PENGAMATAN OBJEK ILLUSTRATOR I.P

 

Rezki Nurramadhani

Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Indonesia

Email: [email protected]

 

Abstrak

I.P ini merupakan seorang illustrator dengan menggunakan cat air (Aquarel) yang berasal dari Makassar. Profesinya adalah sebagai guru, sekaligus illustrator yang biasa membuat karya lukis potret berbasis cat air (aquarel). Produktivitasnya dalam bekarya membuat illustrator dikenal oleh masyarakat dan penikmat seni. Karyanya banyak diketahui melalui media social. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji seputar teknik yang illustrator gunakan, peran dalam membuat suatu karya dengan menggunakan media cat air, serta hasil karyanya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bersifat mengamati illustrator sebagai objek, bagaimana suatu proses pembuatan ilustrasi dengan menggunakan teknik manual dan media cat air. Hasil penelitian ini adalah deskripsi tentang profil I.P, mengklasifikasi berbagai macam teknik yang digunakan, serta menganalisis beberapa karyanya. Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana edukasi dalam mempelajari lukis cat air untuk para pemula.

 

Kata Kunci: Illustrasi, Teknik Watercolor, Teknik Manual.

 

Abstract

I.P is an illustrator using watercolor (Aquarel) from Makassar. His profession is as a teacher, as well as an illustrator who usually makes portrait paintings based on watercolor (aquarel). His productivity in his work makes the illustrator known to the public and art connoisseurs. His work is widely known through social media. This study aims to examine the techniques that the illustrator uses, the role in making a work using watercolor media, and the results of his work. This study uses a qualitative method that is observing the illustrator as an object, how is a process of making illustrations using manual techniques and watercolor media. The results of this study are a description of I.P's profile, classifying the various techniques used, and analyzing some of his works. This research is useful as an educational tool in learning watercolor painting for beginners.

 

Keywords: Illustration, Watercolor Technique, Manual Technique.

 

 

 

Pendahuluan

Perkembangan dalam berkarya seni rupa memang akan selalu terjadi setiap zaman (Wiratno, 2018). Dimulai dari zaman Paleolithikum yang berkarya seni melalui benda runcing dan terbuat dari batu atau bahan alami lainnya, pada masa Mesolithikum yang menciptakan tombak dari batu, hingga pada zaman kini yang menggunakan alat dan bahan berteknologi tinggi dan mutakhir (Purhita, 2022). Kini segala lapisan masyarakat dapat menikmati keindahan seni rupa seperti ilustrasi maupun lukisan dengan berbagai aliran dan teknik (Sulastianto, 2006).

Menggambar dengan ilustrasi manual memiliki prinsip mendasar dalam ilustrasi. Gambar adalah landasan bagaimana pencitraan tersebut terbentuk (Witabora, 2012). Gambar adalah suatu dasar dari semua gaya ilustrasi, dari ilustrasi yang realis hingga ilustrasi abstrak (Patria, 2018). Di dalam pembuatan suatu karya, illustrator harus dapat memahami suatu objek yang akan di buat, sehingga dapat disajikan secara layak untuk ditampilkan dan menggambar berperan dalam setiap tahap tersebut (Sinaga, 2019). Dalam observasi dan mengamati suatu objek merupakan suatu bagian dari pembelajaran ilustrasi (Patriani, 2019). Penguasaan membuat suatu karya ilustrasi secara objektif dan analitis akan memberikan pengetahuan pada illustrator secara detail tentang subjek dan menghasilkan imajinasi yang baik untuk berkreasi (Sholihah, 2021).

Kesatuan ide dan konsep pada ilustrator dan pengarang merupakan salah satu kolaborasi yang utuh dalam satu kesatuan, sementara Ilustrator dapat mengekspresikan gagasannya melalui bahasa visual menurut gaya dan keahliannya masing-masing (Banindro, 2018). Teknik penggunaan alat dan bahan adalah cara khusus yang digunakan seorang Ilustrator dalam membuat suatu karyanya (Tinambunan et al., 2021). Sehingga dikatakan bahwa setiap seorang Ilustrator mempunyai cara dan gaya tersendiri dalam mengeksplorasikan alat dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan suatu karya ilustrasi (Ramadhan & Islam, 2022).

Isnaini Putri sebagai objek pengamatan seorang Ilustrator menerapkan teknik tersendiri dalam menggunakan media cat air. Menggunakan beberapa teknik yang digunakan pada media cat air yang diterapkan oleh Isnaini putri menggunakan media cat air di tiap gambar atau karya pada ilustrasinya.

Penggunaan alat, bahan dan waktu pengerjaan salah satu poin yang sangat perlu diperhitungkan dalam menggunakan media cat air (Ramli, 2012). Teknik aquarel merupakan salah satu teknik dengan media cat air yang cukup banyak digunakan dalam membuat suatu karya atau ilustrasi 2 dimensi dengan menggunakan cat air dengan sapuan atau suatu goresan warna yang tipis (Irawan, 2022). Hal ini disebabkan cat yang disapukan dengan tipis sehingga memerlukan waktu yang tidak lama menunggunya hingga kering, saat ingin menimpa warna sebelumnya dengan warna lain akan memerlukan waktu yang tidak lama menunggu warna pertama kering terlebih dahulu. Selain itu pula, penggunaan cat air yang bersifat aquarel lebih hemat cat.

Selain menggunakan teknik aquarel, Ilustrator juga menggunakan beberapa teknik lain dalam proses pembuatan karyanya yaitu, teknik wet on dry yang di mana teknik ini salah satu mengaplikasikannya dengan sapuan warna dasar yang tentunya dengan kuas yang basah pada permukaan dasar kertas yang kering. Kemudian teknik lainnya yaitu, teknik lifting off yang di mana teknik ini merupakan salah satu cara untuk menghapus atau menghilangkan warna pada kertas.

 

Gambar 1. Karya Ilustrasi

Sumber: karya Isnaini putri

 

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif (Sugiyono, 2018) sehingga metode penelitian ini dilakukan suatu pengamatan secara langsung oleh peneliti yang dilakukan dimana tempat objek membuat suatu karya ilustrasi. Penelitian kualitatif yang bergantung realita dilapangan. Sumber data didapatkan dengan hasil yang apa adanya dan tidak dibuat-buat

Objek Penelitian atau sering juga disebut unit pengamatan sesuatu yang akan menghasilkan karakteristik-karakteristik atau sifat-sifat yang akan menjadi perhatian peneliti (Bachrudin & Tobing, 2003). Tempat penulis melakukan penelitian serta mendapatkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini dijadikan sebagai unit analisis atau subjek penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah melihat langsung suatu proses dan Langkah-langkah pada saat illustrator membuat suatu karya ilustrasi.

Data yang dikumpulkan terdiri dari data berupa gambar, kata-kata dan bukan berupa angka. Sedangkan,untuk lokasi penelitian dilakukan di kediaman narasumber yang berada di kawasan Makassar. Berdasarkan faktor spasial, lokasi dipilih karena letaknya yang cukup mudah dijangkau oleh peneliti, jika berdasarkan faktor temporal, dirasa mampu untuk menyelesaikan penelitian ini secara tepat waktu. Sutrisno Hadi (1986) dalam (Sugiyono, 2018) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan yang dilakukan secara langsung tanpa menggunakan bantuan perantara. Sedangkan wawancara dilakukan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.

 

Hasil dan Pembahasan

Sebetulnya, cat air bukanlah kata umum melainkan istilah (khusus) yang digunakan berdasarkan arti kata dari istilah dalam bahasa Inggris yaitu watercolour yang bermakna media lukis berbasis air yang bersifat transparan, sehingga media lukisan selain yang tidak bersifat transparan (aquarel) tidak bisa disebut cat air. Cat air memiliki kelebihan tidak berbau, mudah dibersihkan, dan cepat kering. Secara umum, cat air digunakan karena sifat transparansinya. Tidak seperti aclyric, gauace, cat poster dan lain-lain yang cenderung memiliki pigmen warna konsentrasi tinggi yang membutuhkan teknik seperti plakat, opaque dan impasto, dalam aplikasinya. Hasil karya lukisan cat air biasanya bersifat sangat ekspresif, atau sebaliknya sangat impresif, tergantung teknik yang digunakan (Suprijono, 2009).

Isnaini Putri sebagai objek, juga menggunakan teknik yang umum digunakan biasanya dihasilkan dari lapisan-lapisan yang saling ditimpakan setelah lapisan sebelumnya telah kering sehingga menghasilkan gradasi warna, demikian halnya teknik wet-on-wet yang menimpakan warna di atas lapisan yang masih basah, juga membutuhkan ketelitian tinggi untuk mendapatkan hasil maksimal.

A.  Gaya Menggunakan Kuas

Pada dasarnya terdapat berbagai cara dan gaya menggunakan kuas cat air dalam melukis cat air. Biasanya, tidak semua gaya digunakan oleh seniman pelukis cat air untuk menciptakan sebuah lukisan. Mungkin hanya 2 atau 3 cara saja. Gaya Isnaini Putri sebagai illustrator juga menggunakan dua (2) gaya cara memegang kuas, salah satunya yaitu,

1.    gaya menulis (gaya klasik)

Gaya klasik menggenggam kuas cat air adalah sama seperti cara memegang/ menggenggam pensil/pulpen atau alat tulis lain pada umumnya saat kita menulis. Perbedaannya adalah, bila kuas cat air menghasilkan goresan bidang berwarna, sedang pensil/pulpen menghasilkan goresan tulisan berbentuk garis.

2.    Cara menjepit

Batang kuas dengan ujung jari-jari tangan cara menggunakan kuas cat air dengan gaya menjepit batang kuas dengan ujung jari-jari tangan ini bertujuan untuk menghasilkan bentuk warna yang agak memanjang dan agak tebal pada bidang kertas gambar.

B.  Teknik Sapuan Kuas

Adapun beberapa teknik sapuan kuas cat air pada media kertas gambar yang digunakan pada objek.

1.    Teknik cara sapuan kuas tebal dan berulang penggunaan

Teknik keterampilan sapuan kuas ini bertujuan untuk membuat bentuk-bentuk garis yang memanjang, berulang dan sejajar dengan sekali sapuan kuas, dimana antara bentuk-bentuk tersebut terdapat jarak bidang berwarna putih yang membatasinya.

2.    Teknik yang ke dua dengan sapuan kuas yang tebal dan tipis

Sapuan kuas tebal dan tipis secara bergantian dengan sekali tarikan kuas. Dengan membuat sapuan kuas yang menghasilkan garis warna yang tebal-tipis secara berulang dengan jarak tertentu, dimana setiap sapuan kuas tersebut dilakukan hanya dengan sekali tarikan/sapuan saja (dengan warna yang berbeda), maka akan menghasilkan komposisi bentuk yang estetis.

3.    Teknik kuas di mencontrengkan/mengibaskan kuas

Teknik ini dilakukan untuk menghasilkan bentuk warna yang tajam mengecil pada ujungnya. Biasanya, cara ini digunakan pada saat melukiskan ujung objek yang dilukiskan dalam skala kecil. Namun dapat pula yang dilakukan pada kondisi berbeda yang kita inginkan untuk menghasilkan komposisi bentuk artistik.

4.    Sapuan kuas secara penuh

Sapuan kuas secara penuh dilakukan untuk menghasilkan ukuran bentuk garis berwarna sama dengan ukuran sebatang kuas, diman nuansa warnanya relatif sama dan senada. Artinya, hanya dengan sekali sapuan kuas, kita sudah bisa menghasil bentuk yang diinginkan, tanpa melakukan sapuan berulang kali. Teknik ini cara sapuan kuas secara penuh Sapuan kuas secara penuh dilakukan untuk menghasilkan ukuran bentuk garis berwarna sama dengan ukuran sebatang kuas, diman nuansa warnanya relatif sama dan senada. Artinya, hanya dengan sekali sapuan kuas, kita sudah bisa menghasil bentuk yang diinginkan, tanpa melakukan sapuan berulang kali.

5.    Teknik cara menekan kuas secara tegak

Menekan kuas secara tegak seperti batang kuas tegak-lurus dengan bidang kertas pada saat menekankan kuas ke bidang kertas gambar. Hasilnya menyerupai bentuk bulat/ lonjong yang bergerigi pada bagian sisi luarnya. Dan teknik yang ke enam sebagai teknik yang terakhir objek gunakan yaitu membuat bentuk-bentuk geometris tertentu Latihan ini bertujuan untuk membuat bentuk-bentuk geometris, dimana pada sisi-sisi terluarnya tampak rapi.

C.  Teknik Aquarel

Cat air yang biasa juga di sebut teknik aquarel. Bahan pewarnanya baik dalam bentuk pasta yang terbuat dari pigmen halus atau serbuk warna (dye) yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk memberikan warna menjadi kental dan daya rekat pikmen warna ke permukaan medium. Dalam pengaplikasiaannya untuk menghasilkan sebuah lukisan cat air, dan digunakan pelarut berupa air, dan cara idealnya diterapkan diatas permukaan media kertas. Meskipun selain kertas, medium yang digunakan bisa saja bervariasi, seperti media pada papyrus, kulit, kain, kayu, dan media kanvas.

Cat air dibuat dengan pigmen warna yang dilarutkan dengan air dan diletakkan pada media seperti kertas, kayu maupun kanvas dengan efek yang pada umumnya bersifat aquarel. Cat air memiliki warna karakteristik seperti warna yang cerah dan terlihat bersih. Sehingga untuk mencapai warna yang diinginkan, cat air harus dilakukan timpaan warna dan air secara berlapis-lapis. Teknik pengerjaannya, menurut (Said & Arifin, 2016) �Pewarnaan lukisan cat air dimulai dari warna paling terang hingga warna yang lebih gelap. Jika warna gelap dimulai lebih dahulu, efeknya akan kusam�. Dan wet media merupakan topik dari melukis (painting). Contoh dry media yaitu charcoal, pastel, pensil warna, marker, pen (ballpoint). Kemudian contoh wet media yaitu cat air, cat poster, acrylic, dan aquarel pencil�.

D.  Alat dan Bahan

Isnaini Putri menggunakan beberapa alat dan bahan yaitu seperangkat bahan-bahan cat air dengan air dan cat air, kemudian alat yang biasa digunakan yaitu; kuas, palet, kertas khusus cat air, tisu, pensil dan penghapus. Kuas yang digunakan untuk membuat ilustrasi dengan cat air merupakan kuas yang berbulu halus, karena cocok digunakan untuk cat air. Kekuatan penyerapan pada kertas dapat diukur dari jenis kertas dan jumlah gelatin yang terkandung pada kertas yang di khususkan dalam pembuatan watercolor. Kertas yang digunakan untuk media cat air tersedia terutama dalam tiga jenis permukaan, yaitu hot press, cold press dan rough.

 

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan penelitian yang sudah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan yaitu membuat suatu karya dengan menggunakan teknik manual dengan media watercolor sebagai media karya ilustrasi dengan ditemukannya salah satu teknik yang digunakan dalam pengamatan ini yaitu teknik aquarel yang artinya adalah suatu kegiatan melukis dengan cara menggambar dengan menggunakan cat air dengan sapuan warna yang hasil perwarnaan yang tipis sehingga warna yang dihasilkan transparan dan gradasi pada warna juga terlihat natural dan penggunaan teknik tersebut juga menghasilkan suatu karya seni dua dimensi.

Dengan penggunaan teknik aquarel ini juga tentunya memiliki beberapa teknik yang digunakan seperti mengenai pada sapuan kuas pada objek gambar. Dan pemilihan objek gambar juga memerlukan keahlian yang profesional. Dengan gradasi warna yang tepat sehingga membuat objek gambar terlihat lebih hidup dan menarik untuk dilihat. Selain dalam hal itu yang harus dierhtungkan mengenai suatu penempatan pencahayaan yang tepat sehingga mampu menggoreskan kuas agar menghasilkan objek yang terlihat lebih nyata.

BIBLIOGRAFI

 

Bachrudin, A., & Tobing, H. L. (2003). Analisis data untuk penelitian survey dengan menggunakan lisrel 8. Bandung: FMIPA UNPAD. Google Scholar

 

Banindro, B. S. (2018). KAPITA SELEKTA: Pengkajian Seni Rupa, Desain, Media dan Budaya. Dwi-Quantum. Google Scholar

 

Irawan, D. (2022). Proses Berkarya Seni Ilustrasi dengan Menggunakan Teknik Cat Air pada Peserta Didik di Kelas XI SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar. Universitas Muhammadiyah Makassar. Google Scholar

 

Patria, A. S. (2018). Gambar Ilustrasi Buku Sekolah Dasar Ditinjau dari Teori Psikologi Persepsi. INA-Rxiv. Google Scholar

 

Patriani, S. R. (2019). Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Gaya Realis. SNHRP, 381�389. Google Scholar

 

Purhita, E. J. (2022). Desain Seni Rupa Klasik. Penerbit Yayasan Prima Agus Teknik, 8(1), 1�59. Google Scholar

 

Ramadhan, M. F. D. A., & Islam, M. A. (2022). Perancangan Ilustrasi Cerita Rakyat Kebo Kicak Karang Kejambon pada T-Shirt Sebagai Suvenir Kabupaten Jombang. BARIK, 4(1), 62�76. Google Scholar

 

Ramli, M. (2012). Media dan teknologi pembelajaran. Antasari Press. Google Scholar

 

Said, A. A., & Arifin, I. (2016). Dasar-dasar Melukis Cat Air. Tanra, 3(2), 9�18. Google Scholar

 

Sholihah, K. (2021). Penggunaan Media Gambar (Studi Analisis Buku Image Science). IAIN Ponorogo. Google Scholar

 

Sinaga, D. A. (2019). Penciptaan Ilustrasi Buku Legenda Si Raja Lontung dengan Teknik Arsir di Atas Kertas. Universitas Negeri Medan. Google Scholar

 

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Google Scholar

 

Sulastianto, H. (2006). Seni dan Budaya. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama. Google Scholar

 

Suprijono, A. (2009). Cooperative learning: teori & aplikasi PAIKEM. Pustaka Pelajar. Google Scholar

 

Tinambunan, N., Triyanto, R., & Azis, A. C. K. (2021). Ilustrasi Cerpen Renjaya Siahaan pada Koran Analisa. Gorga: Jurnal Seni Rupa, 10(1), 56�61. https://doi.org/10.24114/gr.v10i1.22612. Google Scholar

 

Wiratno, T. A. (2018). Seni Lukis Konsep dan Metode. INA-Rxiv. Google Scholar

 

Witabora, J. (2012). Peran dan perkembangan ilustrasi. Humaniora, 3(2), 659�667. https://doi.org/10.21512/humaniora.v3i2.3410. Google Scholar

 

Copyright holder:

Rezki Nurramadhani (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: