Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 2, Februari 2024
EXPERIENTIAL MARKETING DALAM MEMASARKAN
INOVASI PRODUK PERSONALIZED HANGER BELLICIMO
Caroline
Silvia, Kansha Sabila Fithri Herwien, Deddy Muharman
Program
Pascasarjana Ilmu Komunikasi, Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR,
Jakarta, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Gaya
hidup masyarakat modern yang dipengaruhi perkembangan tren menciptakan
tantangan bagi pelaku bisnis dalam hal metode komunikasi pemasaran untuk
menjual produk dan jasa yang mereka tawarkan. Situasi ini membuat pelaku bisnis
memusatkan perhatian kepada pasar yang sekarang berorientasi kepada pelanggan
dan konsumen, serta memadukan berbagai metode komunikasi agar mereka dapat
mencapai tujuan bisnisnya. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
pengaruh Experiential Marketing terhadap penyampaian pesan dari Bellicimo
terkait produk yang mereka tawarkan. Menggunakan metode penyampaian informasi
produk atau jasa kepada konsumen dengan melibatkan mereka melalui komunikasi
dua arah yang membawa kepribadian mereka pada kehidupan konsumen untuk
berkembang dan menambah nilai produk. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data primer melalui
wawancara dengan Yolanda Silvia sebagai narasumber utama dan sekunder dari data
kepustakaan. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Experiential Marketing
berpengaruh positif terhadap hanger Bellicimo yang terindikasi oleh Sense,
Feel, Think, Act yang membuat konsumen dan audiens menerima respon emosional
dari pesan yang disampaikan Bellicimo melalui produknya.
Kata Kunci: Experiential
Marketing, Penyampaian Pesan, Konsumen, Personalisasi, Bellicimo
Abstract
The
lifestyle of modern society which is influenced by the development of trends
creates challenges for businesses in terms of methods to sell the products and
services they offer. This situation led to businesses focusing on the market
that is customer oriented by combining various communication methods with the
aim of achieving their business goals. This study aims to determine the effect
of Experiential Marketing on the delivery of messages from Bellicimo regarding
the products they offer. Using the method of delivering information about their
product or service to consumers by involving them in two-way communication that
brings the message to consumers' lives and lets it develop and add product
value. The research method used in this study is qualitative with primary data
collection methods through interviews with Yolanda Silvia as the main and
secondary resource persons from library data. The results of this study shows that Experiential Marketing has a positive effect on
the Bellicimo hanger which is indicated by Sense, Feel, Think, Act and makes
consumers and audiences receive emotional responses from messages conveyed by
Bellicimo through their products.
Keywords:
Experiential Marketing, Message Delivery, Consumer, Personalised, Bellicimo
Pendahuluan
Perkembangan
teknologi yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari membuat informasi dan
pesan dapat disebarluaskan dengan cepat di antara masyarakat luas. Hal yang
terdampak dari situasi ini adalah cepatnya persebaran tren yang mempengaruhi
gaya hidup masyarakat (Habibah, 2021).
Situasi ini menjadi peluang bagi para pelaku bisnis untuk dapat melakukan
berbagai metode pemasaran untuk menonjolkan produk atau layanan yang mereka
tawarkan. Aktivitas pemasaran yang berpusat pada pelanggan menjadi tantangan
besar bagi para pelaku bisnis dalam mewujudkan perencanaan komunikasi pemasaran
yang efektif dan efisien (Panuju, 2019).
Diperlukan perencanaan dan pengukuran yang matang terhadap strategi yang ingin
dilakukan, serta manajemen yang kompeten agar usaha hubungan keterlibatan
dengan konsumen dapat meningkatkan kualitas dan jumlah konsumen, pelanggan,
prospek, serta pemangku kepentingan yang lain (Yunus, 2016).
Hal ini akan membantu bisnis mengarah kepada tujuan utama mereka, yakni
meningkatkan profitabilitas.
Pelaku
bisnis di Indonesia melihat fenomena ini sebagai peluang untuk mereka melakukan
ekspansi terhadap bisnis dan merk yang mereka bangun. Salah satunya adalah
Bellicimo, bisnis dari pengrajin lokal yang menawarkan produk cinderamata
berupa gantungan pakaian atau hanger. Nilai yang dimiliki Bellicimo dalam
pembuatan cinderamatanya dilandaskan oleh tradisi yang berkembang di masyarakat
yang menjadikan cinderamata sebagai buah tangan dari pernikahan. Pemilihan
cinderamata ini dipilih dan dipersiapkan semata-mata untuk meninggalkan kesan
kepada penerimanya, sehingga produk yang berkualitas serta fungsional menjadi
hal yang dipertimbangkan. Hal ini dilakukan agar barang yang diberikan tidak
sia-sia, dalam artian dapat digunakan setelah beberapa saat.
Pada
awalnya, Bellicimo terinspirasi dari budaya dan tradisi di Eropa yang
menjadikan aksesoris sebagai hadiah atau cinderamata pada momentum pernikahan.
Hal ini membuat Bellicimo berfokus kepada penyediaan properti yang digunakan
sebagai pelengkap dengan tujuan estetika untuk kebutuhan pemotretan foto
pranikah, hingga sebagai aksesoris cantik penghias bagi calon pengantin wanita.
Gantungan baju dari Bellicimo yang memiliki keunggulan dapat dipersonalisasi
membuatnya mendapat banyak permintaan untuk digunakan sebagai cinderamata atau
hadiah yang diberikan kepada tamu undangan yang menghadiri acara pernikahan.
Pemilik Bellicimo melihat hal ini sebagai peluang baginya untuk memperlebar
cakupan bisnis dari gantungan baju yang dia buat.
Seiring
berjalannya waktu, Bellicimo terus berinovasi dan memperluas target pasarnya
yang datang dari berfokus kepada acara pernikahan, menjadi produk yang dapat
digunakan dan diperuntukkan kepada berbagai acara lainnya seperti ulang tahun,
hadiah di hari perayaan besar, atau hadiah khusus untuk merayakan momen
tertentu seperti kelahiran anak. Namun, Bellicimo yang menargetkan pemasaran
produknya kepada wanita, utamanya yang tengah mempersiapkan pernikahan, dan
juga tergolong kelas ekonomi ke atas, Bellicimo tetap menjalankan sistem
pembelian dengan minimum agar menjaga citra eksklusivitas yang mereka ciptakan.
Bagi
perusahaan yang memasarkan produk, inovasi pada produk merupakan faktor yang
esensial. Adanya permintaan dan penawaran menjadi dorongan kuat untuk melakukan
inovasi dalam produk (Sisca et al., 2021).
Perkembangan produk diperlukan untuk mempertahankan relevansi produk pada
target pasarnya yang keinginan dan kebutuhannya terus berubah. Dalam proses
inovasi produk, pelaku bisnis akan melakukan analisis mendalam kepada target
pasarnya untuk mengetahui hal-hal yang sedang diminati oleh mereka (O. H. Sari et al., 2021).
Hal ini dilakukan agar para pelaku bisnis dapat menyempurnakan, mengembangkan,
dan memperbaiki produk yang dihasilkan (Ayunda, 2020).
Inovasi
pada produk akan membantu merek dan perusahaan bersaing dalam kompetisi yang
ada di pasar (C. A. S. Sari, 2017).
Keunggulan ini akan menambah nilai untuk perusahaan jika dilakukan dengan
konsisten. Target pasar akan lebih mudah mengenali produk dan merek jika nilai
ini dapat dijaga dalam jangka waktu yang panjang (Ayunda, 2020).
Inovasi
produk yang didorong oleh permintaan dan tuntutan dari pasar juga mempengaruhi
perubahan dari komunikasi yang pelaku bisnis lakukan. Keunggulan yang dimiliki
merek dan perusahaan tidak akan ada artinya jika tidak dapat masuk ke
preferensi konsumen dan pelanggan (Sudarso et al., 2020).
Kebutuhan merek dan perusahaan akan berpindah dari yang sebelumnya berorientasi
pada produk, harga, promosi dan lokasi, menuju pendekatan yang berfokus kepada
penawaran yang ditujukan pada pelanggan (Wirapraja et al., 2021).
Transisi pasar yang digerakan oleh pelanggan akan memadukan sisi permintaan
dengan komunikasi yang persuasif untuk konsumen yang dituju dalam waktu ke
waktu (Schultz di dalam (Percy, 2018))
Membangun
hubungan yang kuat dengan pelanggan seringkali dilakukan dengan membidik
keterkaitan dalam emosional (Gobe, 2005).
Tujuan untuk menciptakan kesan di pengalaman serta memenuhi kebutuhan emosional
dari pelanggan akan membantu menciptakan citra yang baik serta menanamkan nilai
dalam perspektif konsumen dalam jangka panjang (Adhari, 2021).
Bellicimo menjadikan hal ini sebagai landasan mereka dalam strategi komunikasi
mereka yakni menggunakan Experiential Marketing dalam menyampaikan pesan di
produk gantungan baju yang dapat dipersonalisasi atau personalised hanger.
Strategi
pemasaran Experiential Marketing menggunakan konsep bukan hanya memberikan
nilai unggul dalam produk dan jasa, namun juga menitikberatkan pengalaman
pelanggan ketika menggunakan produk dan jasa yang ditawarkan. Experiential
Marketing juga dapat menumbuhkan ketertarikan pelanggan serta membangun
kesetiaan terhadap merek. Hal ini dikarenakan pelanggan mendapatkan pesan dan
informasi dari merek, serta melihatnya sebagai kesempatan bagi mereka untuk
mendapatkan kesan dan pengalaman yang baik ketika mereka berhubungan dengan
merek atau produk dan layanan yang ditawarkan (Yuliawan & Ginting, 2016).
Dari
penjelasan yang telah disebutkan sebelumnya, penulis bertujuan untuk meneliti
terkait strategi dan metode pemasaran dari Bellicimo yang memasarkan inovasi
produknya menggunakan Experiential Marketing untuk menciptakan kesan dan
pengalaman baik untuk pelanggan dan konsumen gantungan baju Bellicimo yang dapat
dipersonalisasi, serta mencapai kepuasan dari konsumen dan menumbuhkan citra
positif bagi Bellicimo. Maka dari itu, dalam penelitian ini penulis mengambil
judul Experiential Marketing Dalam Memasarkan Produk Personalized Hanger
Bellicimo. Penelitian ini bertujuan
untuk memahami kegiatan Experiential Marketing dalam memasarkan produk
personalised hanger Bellicimo.
Metode Penelitian
Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode atau desain
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk
mengetahui bagaimana Bellicimo melakukan penyampaian sebuah pesan melalui
experiential marketing menggunakan hasil inovasi produk Personalized Hanger
yang selanjutnya diinterpretasikan untuk menjawab masalah penelitian.
Williams
(dalam (Moelong, 2018))
mengartikan penelitian kualitatif sebagai penggunaan metode alami untuk
mengumpulkan data di lingkungan alami / alamiah dan dilakukan oleh orang atau
peneliti yang berkepentingan secara alamiah. Sedangkan menurut Denzin dan
Lincoln (dalam Moleong, 2017, p. 5), penelitian kualitatif dijelaskan sebagai
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan lingkungan alamiah untuk
menjelaskan terjadinya fenomena dan dilakukan melalui berbagai metode yang ada.
Dalam
penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode alamiah
yang diperoleh dari teknik pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara
dan teknik pengumpulan data sekunder dengan mengumpulkan data-data dari
informasi buku – buku, majalah, internet, dan catatan.
Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis data yang berupa gabungan dari
beberapa teknik, yaitu terdiri dari teknik reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan (Huberman & Miles, 1992).
Teknik tersebut dijelaskan dengan tiga tahap sebagai berikut:
1. Reduksi
Data
Merupakan proses pengubahan suatu data
yang muncul dengan tujuan untuk menyederhanakan, memfokuskan, abstraksi. Proses
ini dilakukan dengan cara merekam atau mengamati hasil data yang diperoleh dari
lapangan dalam bentuk sebuah catatan, lalu diteliti lebih dalam untuk
menyederhanakan hasil dari catatan tersebut sehingga sesuai dengan tujuan dari
penelitian yang dibuat.
2. Penyajian
Data
Ialah tahap yang dilakukan setelah
mendapatkan data yang sudah diperoleh dari proses pertama yang sudah
disederhanakan dan disesuaikan dengan topik penelitian. Dalam proses ini,
setiap data yang didapatkan diurutkan secara sistematis, hingga keseluruhan
data yang diperoleh merupakan hasil yang dapat menjelaskan dari permasalahan
yang sedang diteliti. Membuat matrik merupakan salah satu cara untuk memudahkan
perolehan kesimpulan dari hasil data yang didapatkan di lapangan.
3. Mengambil
Kesimpulan
Didalam proses yang terakhir adalah
mengambil kesimpulan, ketika proses ini sering disebut juga sebagai verifikasi.
Kesimpulan yang diambil berdasarkan hasil analisis data yang sudah melalui
proses reduksi dan penyajian, sehingga kesimpulan yang diambil masih merupakan
hasil sementara. Hasil ini masih dapat diuji lagi keabsahannya melalui data
lapangan untuk mendapatkan hasil yang lebih nyata.
Penelitian
ini menggunakan model Triangulasi sumber data yang akan dipakai agar dapat
memperoleh kredibilitas data untuk dapat mengecek data yang diperoleh dari
sumber yang ada. Triangulasi sumber dilakukan agar dapat memeriksa data yang
diperoleh melalui sumber yang ada, kemudian melakukan uji kebenaran dari data
yang telah diperoleh. Triangulasi dapat dilakukan dengan cara mendapatkan data
yang diberikan dari narasumber internal yaitu Yolanda Silvia selaku pemilik
merek Bellicimo, kemudian mendapatkan data dari narasumber external yaitu loyal
costumer, new costumer, dan scouting costumer dari Bellicimo.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka
dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
1.
Pesan
Komunikasi
Berdasarkan
hasil wawancara dengan Yolanda Silvia selaku pemilik merek Bellicimo, dapat
disimpulkan bahwa Bellicimo melakukan bisnis atau mengembangkan dan berinovasi
sebuah produk Personalized Hanger bukan atas kepentingan bisnis saja, namun di
situ ada tujuan lain yang hendak disampaikan. Pesan-pesan yang ingin
disampaikan oleh Bellicimo disampaikan melalui sebuah produk yaitu Personalized
Hanger, semua pesan yang hendak disampaikan dirangkum dalam sebuah produk.
Yolanda menyatakan bahwa Ia memang memproduksi barang cantik sesuai dengan nama
brand Bellicimo dan ingin selalu hadir menjadi bagian dari momen spesial setiap
orang (konsumennya).
Yolanda Silvia menyatakan bahwa pesan atau
nilai sentimen yang hendak disampaikan kepada audiens ialah untuk recall
memories karena produknya yang fully customizable dan fully personalized based
on customer’s request, produk dibuat sesuai dengan keinginan konsumen sehingga
dapat mempercantik dan dapat menjadi alasan untuk konsumen mengingat sebuah
momen saat melihat / menggunakan produk personalized hanger sesuai dengan motto
dari Bellicimo yaitu brings back memory of the special moment.
Selain
itu, Yolanda juga menyatakan bahwa Ia ingin bergabung dalam merayakan momen-momen
spesial konsumennya dengan memberikan yang terbaik sesuai dengan keinginan
konsumen.
2.
Experiential
Marketing
a.
Sense
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada sesuatu yang memancing audiens
dan konsumen untuk melakukan pembelian atau bahkan hanya mengikuti Bellicimo di
Instagram. Mereka menyatakan bahwa awalnya memang melihat dari bentuk fisiknya
secara online, bahwa kualitas dan keunikan dari produk Personalized Hanger yang
membuat mereka merasa tertarik. Selain itu, ada juga nilai estetika yang dapat
diterima seperti dapat mempercantik lemari pakaian mereka. Produk ini juga
dianggap dapat menambah personalisasi terhadap diri sang pengguna ataupun
sebagai dekorasi.
b.
Feel
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bellicimo menyentuh konsumen dengan
pesan melalui produknya. Konsumen merasa senang dan bersemangat saat membeli
produk ini karena bentuk fisiknya yang cantik dan unik. Selain itu, karena
produk ini dibuat secara eksklusif dan handmade sesuai permintaan konsumen,
maka produk tiap-tiap konsumen pasti berbeda sehingga tidak pasaran dan
konsumen merasa lebih spesial.
c.
Think
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bellicimo menghasilkan sebuah produk
yang unik dan tidak pasaran, terlebih karena produk hanger-nya yang dapat di
personalized dan dibuat sesuai keinginan konsumen. Hal ini dapat dibuktikan
dari audiens yang merasa bahwa produk ini adalah produk dengan bentuk dan makna
yang unik karena jarang ditemukan di pasaran. Mereka menganggap bahwa produk
ini sangat artsy sehingga menarik mereka untuk membelinya untuk mempercantik
momen maupun sebagai tambahan dekorasi.
d.
Act
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bellicimo berhasil membuat konsumen
yang sudah melakukan pembelian, memiliki keinginan atau ketertarikan untuk
membeli kembali, entah untuk diri sendiri maupun untuk orang lain di
momen-momen tertentu karena ada kepuasan terhadap produk yang dihasilkan. Hal
ini dapat disimpulkan karena konsumen merasa pembeli maupun penerima akan
merasa bahagia dan senang saat menerima atau menggunakan produk ini.
e.
Relate
Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Bellicimo melakukan pendekatan dalam
indikator relate dengan cara membangun hubungan antara karakter Bellicimo dan
audiens. Hal ini dapat dibuktikan dari salah satu narasumber eksternal
sekaligus konsumen Bellicimo merasa relate atau merasakan adanya hubungan
dengan Bellicimo maupun produk hangernya. Ia menyatakan bahwa Ia menyukai
barang-barang yang dapat di custom, unik, tidak pasaran, juga ada value maupun
nilai estetika. Hal-hal tersebut Ia berhasil temukan dalam produk hanger
Bellicimo.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.
Pesan
yang disampaikan
Pesan-pesan
yang disampaikan Bellicimo melalui produk Personalized Hanger-nya menunjukkan
fungsi sebagai recall memories. Artinya, pesan-pesan itu mengingatkan konsumen
kepada momen-momen spesial karena produk yang sepenuhnya disesuaikan dengan
masing-masing konsumen secara individual (fully customizable dan fully
personalized). Hal itu dilakukan berdasarkan permintaan konsumen. Produk ini
juga dapat membuat momen-momen atau acara spesial konsumen menjadi lebih
disukai, terkesan cantik dan spesial, serta terasa penuh kenangan (memorable), sehingga
jika suatu saat konsumen melihat atau menggunakan kembali produk ini, mereka
akan teringat akan saat-saat (momen) spesialnya. Hal itu sesuai juga dengan
salah satu pesan utama Bellicimo melalui motto yang diusungnya, yakni bahwa
konsumen dapat mengingat kembali kenangan manis yang istimewa (brings back
memory of the special moment).
2.
Experiential
Marketing yang dilakukan
Bellicimo
melakukan Experiential Marketing melalui produknya yaitu Personalized Hanger
dan berhasil memenuhi semua indikator. Bellicimo melakukan Experiential
Marketing melalui pengalaman konsumen terhadap produknya yang personalized atau
sesuai dengan keinginan dan permintaan konsumen, sehingga secara otomatis
produk yang dimiliki tiap-tiap konsumen pasti berbeda. Experiential Marketing
yang dilakukan oleh Bellicimo juga menghasilkan efek secara emosional dari sisi
konsumen yang termasuk dalam indikator feel.
Pada
indikator Sense, Bellicimo memperlihatkan kepada konsumen bentuk fisik
Personalized Hanger unik dan memiliki kualitas yang baik, juga memiliki nilai
estetika yang mampu menambah “personalisasi” bagi pengguna (konsumen) ataupun
sebagai dekorasi.
Pada
indikator Feel, dimana indikator ini juga berperan dan menghasilkan efek dari
segi konsumen, Bellicimo berhasil membuat konsumen merasa senang dan
bersemangat sebelum, saat, dan sesudah membeli dan menggunakan produknya karena
bentuk fisiknya yang cantik dan unik, karena produk ini dibuat secara eksklusif
dan handmade sesuai permintaan konsumen. Dengan demikian konsumen merasa (feel)
bahwa produk yang mereka beli (gunakan) bukan merupakan sesuatu yang “biasa
saja”, tetapi memiliki keistimewaan saat digunakan.
Pada
indikator Think, Bellicimo mempengaruhi pikiran konsumen sehingga konsumen
berpikir dan menganggap bahwa produk Personalized Hanger adalah produk dengan
bentuk dan makna yang unik, serta jarang ditemukan di pasaran. Konsumen juga
menganggap produk ini adalah produk yang sangat artsy sehingga konsumen ingin
menggunakannya untuk mempercantik momen spesialnya ataupun sebagai tambahan
dekorasi.
Pada
indikator Act, Bellicimo berhasil membuat konsumen memiliki keinginan untuk
membeli ataupun melakukan pembelian ulang untuk diri sendiri maupun orang lain
sebagai pelengkap suatu momen, Bellicimo membuat pembeli merasa bahagia dan
senang saat menerima dan menggunakan produknya.
Pada
indikator terakhir yaitu Relate, Bellicimo membuat konsumen merasakan adanya
kesamaan atau hubungan antara karakter Bellicimo dan audiens, hal ini dapat
dibuktikan dari bagaimana Bellicimo berusaha merealisasikan keinginan konsumen
sehingga kebanyakan konsumen Bellicimo merasakan adanya hubungan (relations)
dengan karakteristik dan identitas Bellicimo maupun produk Personalized Hanger,
kebanyakan audiens atau konsumen Bellicimo adalah mereka yang menyukai
barang-barang buatan tangan (hand-made) yang dapat disesuaikan secara khusus
(customized), unik, tidak pasaran, dan memiliki value maupun nilai estetika.
Kesimpulan
Bellicimo
melakukan experiential marketing dengan tujuan untuk menyampaikan pesan. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa experiential marketing memberikan
kesempatan untuk audiens dan konsumen untuk memperoleh suatu pengalaman dari
berbagai aspek dari sebuah merek dan Bellicimo berhasil memenuhi semua
indikator experiential marketing. Sense memberikan pengalaman kepada konsumen
untuk merasakan produk atau jasa yang ditawarkan secara fisik. Indikator Sense
ini merupakan salah satu faktor penting bagi konsumen untuk keberhasilan
experiential marketing karena akan berpengaruh dan memberikan dampak minat beli
ulang. Indikator feel berperan dan menghasilkan efek pada sisi perasaan
konsumen, apakah konsumen merasa puas dan senang terhadap produk / jasa yang
ditawarkan. Indikator selanjutnya yaitu Think adalah aspek dimana seller
mempengaruhi pikiran konsumen, Bellicimo membuat konsumen berpikir bahwa produk
nya adalah produk yang unik dan spesial. Indikator selanjutnya yaitu Act dimana
pada indikator ini, seller mempengaruhi tindakan / sikap konsumen kedepannya.
Bellicimo berhasil membuat konsumen memiliki keinginan untuk membeli ataupun
melakukan pembelian ulang untuk diri sendiri maupun orang lain sebagai pelengkap
suatu momen. Sementara indikator terakhir yaitu Relate, yaitu merupakan
gabungan dari indikator-indikator yang lain. Pada indikator ini, Bellicimo
berhasil membuat konsumen merasakan adanya hubungan dengan Bellicimo dengan
value yang dimilikinya.
Tingkatan jalinan kerja sama anatara guru dan orang tua dalam
pengelolaan kelas untuk mendampingi anak
selama masa pendidikan. Dengan adanya kerjasama dapat menyamakan persepsi dalam
mendidik, membimbing, dan mengasuh anak sehingga anak juga tidak bingung dalam
menerapkan apa yang diajarkan. Sebab, jika antara guru dan orang tua memiliki
cara yang berbeda-beda dalam mendidik, membimbing, dan mengasuh anak, maka akan
terjadi ketidaksesuaian diantara keduanya yang menimbilkan kebingungan bagi
anak dan berdampak pada tumbuh kembang anak yang menjadi tidak maksimal.
Kerjasama yang baik membantu anak untuk bertumbuh berkembanga secara holistic
Adhari, I.
Z. (2021). Kepuasan Pelanggan & Pencapaian Brand Trust (Vol. 1). CV.
Penerbit Qiara Media.
Ayunda.
(2020). Inovasi Produk: Pengertian, Tujuan, Fungsi dan Manfaatnya dalam
Pengembangan Bisnis. Accurate.Id. https://accurate.id/marketing
manajemen/inovasi-produk/.
Gobe,
M. (2005). Emotional branding: paradigma baru untuk menghubungkan merek
dengan pelanggan. ESENSI
Habibah,
A. F. (2021). Era Masyarakat Informasi sebagai Dampak Media Baru. Jurnal
Teknologi Dan Sistem Informasi Bisnis-JTEKSIS, 3(2), 350–363.
https://doi.org/10.47233/jteksis.v3i2.255.
Huberman,
M., & Miles, M. B. (1992). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru. UIPress. Jakarta.
Moelong,
L. J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakartat: Rosda Karya.
Panuju,
R. (2019). Komunikasi pemasaran: pemasaran sebagai gejala komunikasi
komunikasi sebagai strategi pemasaran. Prenada Media.
Percy,
L. (2018). Finalizing and implementing the IMC plan. In Strategic Integrated
Marketing Communications (pp. 268–289). Routledge.
Sari,
C. A. S. (2017). Teknik Mengelola Produk dan Merek. Gramedia Pustaka
Utama.
Sari,
O. H., Halim, F., Tanjung, R., Permadi, L. A., Prasetio, A., Hasnidar, H.,
Dewi, I. K., Arfandi, S. N., Sudarso, A., & Hasyim, H. (2021). Manajemen
bisnis pemasaran. Yayasan Kita Menulis.
Sisca,
S., Simarmata, H. M. P., Grace, E., Purba, B., Dewi, I. K., Silalahi, M.,
Fajrillah, F., Sudarso, A., & Sudarmanto, E. (2021). Manajemen Inovasi.
Yayasan Kita Menulis.
Sudarso,
A., Kurniullah, A. Z., Halim, F., Purba, P. B., Dewi, I. K., Simarmata, H. M.
P., Purba, B., Sipayung, R., Sudirman, A., & Manullang, S. O. (2020). Manajemen
Merek. Yayasan Kita Menulis.
Wirapraja,
A., Sudarso, A., Mardia, M., Tojiri, M. Y., Simarmata, H. M. P., Sulasih, S.,
Permadi, L. A., Purba, B., Tjiptadi, D. D., & Lie, D. (2021). Manajemen
Pemasaran Perusahaan. Yayasan Kita Menulis.
Yuliawan,
E., & Ginting, M. (2016). Pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan
nasabah pada pt bank mandiri cabang medan balai kota. Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil, 6(1), 1–12. https://doi.org/10.55601/jwem.v6i1.253.
Yunus,
E. (2016). Manajemen Strategis. Yogyakarta: ANDI.
Copyright holder: Caroline Silvia, Kansha Sabila Fithri Herwien,
Deddy Muharman (2024) |
First publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |