Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
ANALISIS KELAYAKAN LEARNING MANAGEMENT
SYSTEM (LMS) LEARNPRESS BAGI PEMBELAJARAN DARING PADA STARTUP BERBASIS
PENDIDIKAN
Narendra
Bagus Adiyaksa, Irfan Ardiansah, Amili Yohari
Fakultas
Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran Sumedang, Indonesi
Email:
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Sebagai
ujung tombak pendidikan guru diharapkan untuk mampu melaksanakan proses
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain melakukan tugas utama
mengajar, guru juga mengerjakan tugas atau kegiatan lain dalam lingkungan
sekolah. Dalam upaya meningkatkan teacher performance banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya adalah teacher emotional labor, teacher work
engagement dan teacher commitment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh teacher emotional labor, teacher work engagement, dan teacher
commitment terhadap teacher performance. Subjek penelitian adalah 71 guru yang
mengajar di sekolah SMP Strada Cabang JPBS. Desain penelitian ini adalah
analisis jalur dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa teacher emotional labor mempengaruhi teacher performance secara positif,
teacher work engagement mempengaruhi teacher performance secara positif, dan
teacher commitment mempengaruhi teacher performance secara positif pula.
Ditunjukkan pula bahwa teacher commitment memediasi pengaruh positif teacher
emotional labor terhadap teacher performance. Teacher commitment memediasi
pengaruh positif teacher work engagement terhadap teacher performance.
Kata Kunci: Teacher Emotional�� Labor,��
Teacher�� Work�� Engagement,��
Teacher Commitment, Teacher Performance.
Abstract
As
the spearhead of teacher education, it is hoped that they will be able to carry
out the learning process according to the needs of students. In addition to
carrying out the main task of teaching, teachers also carry out other
assignments or activities in the school environment. In an effort to improve
teacher performance, many factors influence it, including teacher emotional
labor, teacher work engagement and teacher commitment. This study aims to
determine the effect of teacher emotional labor, teacher work engagement, and
teacher commitment on teacher performance. The research subjects were 71
teachers who taught at Strada Junior High School, JPBS Branch. The research
design is path analysis with a quantitative approach. The results of this study
indicate that teacher emotional labor positively influences teacher
performance, teacher work engagement positively influences teacher performance,
and teacher commitment positively influences teacher performance. It was also
shown that teacher commitment mediates the positive influence of teacher
emotional labor on teacher performance. Teacher commitment mediates the
positive effect of teacher work engagement on teacher performance.
Keywords:
Teacher Emotional�� Labor,�� Teacher��
Work�� Engagement,�� Teacher Commitment, Teacher Performance.
Pendahuluan
Indonesia merupakan
negara yang berkembang dan dalam pengembangan berkesinambungan sebuah negara
(sustainable development) ditegakkan diatas tiga pilar yaitu environment
ecology (ekologi lingkungan), economy (ekonomi), dan society (masyarakat)
namun, ketiga pilar tersebut berdiridiatas sebuah fondasi yang sangat penting
yaitu education (Pendidikan) seperti yang ditulis oleh (Xu & Yue, 2019). Pentingnya
pendidikan juga ditegasan dalam program PBB dalam Sustainable Development goals
(SDGs) nomor 4 yaitu quality eduction point B yang salah satu targetnya adalah
memperluas secara global jumlah mahasiswa yang tersedia untuk negara-negara
berkembang secara substansial, terkhusus pada negara-negara masih berkembang
dan kurang berkembang dan juga negara negara bertempat di Afrika dan berbentuk
kepulauan kecil, untuk mendaftar di pendidikan tinggi, yang di dalamnya
terdapat pembelajaran mengenai teknologi informasi, komunikasi, teknik dan
ilmiah, di negara maju negara dan negara berkembang lainnya (PBB, 2019).
Menurut direktorat
jendral Pendidikan Tinggi, terdapat 8.483.213 mahasiswa terdaftar secara
nasional dan 7% atau 602,208 mahasiswa putus kuliah pada tahun 2020 saja (Handini et al., 2020). Menurut Tinto
melalui teori interaksional (Wild & Heuling, 2020) menyimpulkan,
bahwa mahasiswa yang memutuskan pendidikannya di perguruan tinggi sebelum
waktunya pada dasarnya didorong oleh perasaan terisolasi, sebagai dampak dari
kegagalan dalam memadukan lingkungan akademik dan sosial di perguruan tinggi
yang diikutinya. Perasaan �terisolasi� ini diharapkan dapat diminimalisir
dengan menggunakan metode pembelajaran online karena Materi pembelajaran
digambarkan dalam berbagai bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga
pelajar akan terdorong untuk melibatkan diri lebih aktif dalam proses
pembelajaran tersebut (Cahyani et al., 2020).
Sebagai salah satu
perusahaan yang membidangi online course, Nurstech.id bertujuan untuk
memberikan pembelajaran yang unggul untuk mahasiswa khususnya pada Fakultas
Keperawatan. Nurstech.id yang merupakan sebuah perusahaan startup saat naskah
ini ditulis, masih dalam tahap riset dan pengembangan maka dari itu, diperlukan
analisis berupa perbandingan format Learning Management System yang tersedia.
Kebutuhan akan perbandingan tersebut menyebabkan perlunya membuat riset
berjudul �Analisis Kelayakan Learning Management System (LMS) Learnpress bagi
Pembelajaran Daring Pada Startup Berbasis Pendidikan� untuk membantu perusahaan
dalam menentukan format Learning Management System yang unggul dan membantu
dalam mencapai target SDGs.
Perlunya Nurstech.id akan
penelitian ini diakibatkan oleh Nurstech.id yang menginginkan pembelajaran
unggul tersebut dilaksanakan secara online, dapat dilakukan secara asynchronous
dan tersedia pelayanan transaksi yang terintegritas dan terpusat dalam satu
format yang sama. Maka dari itu peneliti perlu menganalisis pelayanan yang
diberikan oleh learnpress LMS apakah dapat memadai kebutuhan tersebut atau
tidak. Selain itu, pada saat program kerja lapangan dilaksanakan, Nurstech.id
pun belum memiliki pelayanan pembelajaran dalam bentuk apapun yang membantu
memperkuat kebutuhan akan penelitian ini untuk segera dilaksanakan yang
diharapkan dapat memberikan pilihan LMS yang dapat dipakai oleh Nurstech.id
untuk segera memiliki tempat sebagai media pembelajarannya. Bedasarkan uraiajn
yang telah dipaparkan, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimana
membangun website online course pada Nurstech.id.
Tujuan penelitian ini
adalah menilai Learning Management System Learnpress dalam memenuhi kebutuhan
online course sehingga dapat membantu Nurstech.id sebagai referensi dalam
menentukan Learning Management System yang akan digunakan untuk mengelola
pembelajaran, penjualan, dan penilaian yang informasinya dapat digunakan oleh
NursTech.id itu sendiri, perusahaan sejenis dan juga khalayak umum lainnya
untuk bidang riset dan pengembangan media pembelajaran.
Hasil dari Program Kerja
Lapangan ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan juga dapat melengkapi
penelitian-penelitian empiris dalam bidang sistem informasi untuk penelitian
selanjutnya. Hasil dari Program ini juga diharapkan dapat membantu Nurstech.id
dalam megelola pembelajaran dan transaksi.
Metode Penelitian
Kerangka kerja yang
digunakan di laporan program kerja ini merupakan pengembangan terhadap tiap
langkah kerja yang telah direncanakan sehingga kerja lapangan yang dilakukan
dapat dilakukan dengan baik dan benar juga terstruktur.
Gambar 1. Kerangka Kerja Penelitian
Deskripsi masalah terdiri
dari merumuskan masalah yang diidentifikasi oleh sistem. Formulasi berarti
mengkonseptualisasikan, merumuskan, menyusun, dan mengklarifikasi apa yang
telah diidentifikasi sebelumnya. Merumuskan masalah sangat diperlukan dalam
penelitian agar dapat dikonseptualisasikan, dirumuskan, disusun, dan ditarik
kesimpulan yang jelas. Dalam penelitian ini, masalah dirumuskan dengan topik
�Analisis Kelayakan Learning Management System (LMS) Learnpress untuk
Nurstech.id�.
Nurstech.id didirikan
sejak sejak tahun 2021, didirikan oleh Faiza Z. dan Ryan Hara P, MN., dimana
perusahaan ini bergerak di bidang penyedia layanan pembelajaran daring untuk
pendidikan keperawatan berkelanjutan. NursTech.id berlokasi di Bandung, Jawa
Barat. Nurstech.id dikembangkan melalui jaringan sosial seperti Whatsapp,
Instgram, Youtube, dan Website.
Hasil dan Pembahasan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Bentley dan Whitten, 2007), analisis sistem adalah suatu cara dalam menemukan jawaban untuk masalah sistem saat ini dengan mengelompokkan komponen menjadi komponen yang lebih kecil agar jawaban yang ditemukan memenuhi kebutuhan sistem.
Selama fase analisis sistem, ada langkah-langkah dasar yang perlu dilakukan oleh analis sistem:
1. Identify, yaitu menemkan masalah
yang terdapat didalam
sistem
2. Understand, yaitu mengetahui cara kerja dari sistem yang ada
3. Analyze, yaitu meneliti komponen
dalam sistem
4. Report, yaitu menyusun laporan
berupa hasil dari analisis sistem
Sistem yang terdapat di NursTech.id saat ini, masih bersifat mentah atau barebone, sehingga proses dari membuat course dan lessons, proses transaksi hingga cara customer mengakses course dan lessons masih belum ada. sistem belajar mengajar yang merupakan kegiatan utama dalam usaha Nurstech.id masih belum ada di halaman Nurstech.id sehingga diperlukan adanya akses untuk berjalannya kegiatan utama tersebut.
Analisis sistem yang berjalan saat ini dilakukan untuk memahami proses yang sedang digunakan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menilai, memperbaiki, dan mengusulkan visualisasi rancangan pemecahan permasalahan yang ditemukan. Langkah-langkah yang saat ini digunakan adalah sebagai berikut:
1. Nurstech.id baru memiliki halaman
website berupa homepage
yang meliputi halaman tentang kami.
2.
NursTech.id belum memiliki sebuah
media untuk mengupload courses, dan lessons
3. Nurstech.id belum memiliki metode pembayaran yang dapat dipilih
untuk customer mendaftarkan diri.
4. Nurstech.id
belum memiliki sistem penilaian untuk menilai kompetensi dan peningkatan dalam
pembelajaran.
Dari visualisasi mengenai analisis sistem yang sedang berjalan di Nurstech.id, maka dapat disadari beberapa kelemahan atau kekurangan yang diantaranya sebagai berikut:
Tabel 1.
Masalah dan solusi untuk sistem yang telah
berjalan di NursTech.id
No. |
������������������������� Masalah |
Solusi |
1 |
Media
pembelajaran berupa lessons dan course yang belum ada |
Membuat halaman web lessons dan course sebagai wadah proses belajar mengajar dengan bantuan Learnpress learning management system. |
2 |
Sistem
penilaian terhadap pelajar yang belum ada. |
Menggunakan fitur penilaian secara otomatis yang dapat diatur yang telah tersedia di Learnpress learning management system. |
3 |
Belum adanya akses cepat untuk mengalihkan user ke halaman course dan lessons pada homepage nurstech.id |
Menyematkan link yang mengalihkan user ke halaman course di Learnpress learning management system. |
4 |
Belum adanya wadah transaksi pada NursTech.id. |
Menggunakan fitur transaksi dengan banyak metode pembayaran yang telah tersedia di Learnpress LMS. |
Berdasarkan analisa sistem yang ada, belum ada wadah pembelajaran berupa lessons dan course yang menjadi kegiatan utama dalam perusahaan Nurstech.id. Setelah kebutuhan sistem ditemukan maka prosedur selanjutnya yaitu merancang sistem transaksi dan pendaftaran pelajar yang memiliki tujuan untuk mecapai kebutuhan customer dalam melaksanakan transaksi pembelian dengan efektif dan efisien.
Dikarenakan oleh permasalahan tersebut, perlu dibuat suatu wadah atau media untuk mengolah pengajaran dan transaksi sebagai tempat untuk memberikan lessons dan course kepada customer yang telah terdaftar transaksi yang terintegritas agar penjualan dapat dilaksanakan dengan baik. Dengan dibutuhkannya wadah tersebut maka dipilihlah Learnpress LMS karena Learnpress adalah plug-in WordPress gratis yang berfungsi dengan tema apa pun dan memiliki opsi add-on berbayar. Tampaknya Learnpress LMS memiliki dukungan yang baik, basis pengguna yang besar, ulasan yang baik dan memiliki semua fungsi yang dibutuhkan. Dengan keinginan untuk menjaga proses pembuatan tetap sederhana dan menghindari terlalu banyak kapasitas teknis untuk membuat kursus (Bow, 2017).
Berikut adalah prosedur
Learning Management System yang
diusulkan pada NurstTech.id:
1. Author mebuat
halaman course yang meliputi
lessons dan quiz
2. Customer memilih course yang� akan�
diikutinya disertai transaksi�
yang dilakukan secara online.
3. Customer melakukan
log-in dengan akun wordpress
sebelum melaksanakan transaksi. Customer yang
belum mempunyai akun diwajibkan untuk melakukan sign-up (pendaftaran) terlebih dahulu sebelum
mendaftarkan sebagai pelajar.
4. Customer memesan (place
order) course yang telah
dipilihnya.
5. Customer membayar sesuai order dan memilih metode pembayaran
yang telah tersedia.
6. Sistem mengkonfirmasi transaksi yang telah
dilakukan customer lalu memberikan customer akses untuk course yang telah dipilihnya
7. Customer langsung terdaftar dalam course yang telah dipilihnya secara otomatis.
8. Customer yang telah mendapatkan akses course yang
telah dipilihnya dapat mengakses materi berupa lessons dan ujian berupa quiz
secara terbatas.
9. System menilai hasil dari ujian berupa quiz yang dilakukan oleh customer.
10. Customer dan instructor dapat melihat penilaian dari hasil quiz yang telah
dilaksanakannya.
11. Customer mendapatkan evaluasi dari instructor.
12. Customer dapat menyelesaikan sesi coursenya atau ditarik
aksesnya bila waktu batas akses course telah berakhir.
Gambar 2. Analisis Sistem
Informasi yang Diusulkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada NursTech.id, sistem belajar mengajar secara online yang merupakan kegiatan utama dari perusahaan ini masih belum ada. Maka dari itu perancang menganalisis kelayakan LMS Learnpress untuk dijadikan media untuk melakukan kegiatan utama tersebut dengan harapan NursTech.id bisa mencapai tujuan perusahaannya.
Untuk mengimplementasikan LMS Learnpress, dibutuhkan spesifikasi server yang mencakup beberapa element yaitu: RAM, database version, processing power, disk space dan web server yang digunakan. Berikut merupakan tabel kebutuhan spesifikasi server untuk LMS Learnpress:
Tabel 2.
Tabel kebutuhan
minimum spesifikasi server LMS Learnpress
No. |
Element |
Spesifikasi |
1 |
Web Server |
NginX atau Apache |
2 |
Disk Space |
1 GB |
3 |
PHP Version |
7.4 atau
lebih tinggi |
4 |
Database |
MySQL 5.015
atau lebih tinggi,
atau MariaDB 10.1
atau lebih tinggi |
6 |
RAM |
512
MB |
7 |
CPU |
1.0
GHz |
(sumber: (Ravoof, 2016))
Seperti yang tercantum pada tabel 2., spesifikasi minimum yang diperlukan untuk menjalankan Learnpress LMS mencakup web server dengan pengoperasian NginX atau Apache, kapasitas diskspace sebesar 1 GB, PHP version dengan versi 7.4 atau lebih tinggi, database dengan database management system yang beroperasi dengan MySQL dengan versi 5.015 atau MariaDB dengan versi10.1 atau lebih tinggi, RAM dengan kapasitas 512 MB, dan CPU dengan kecepatan 1.0GHz.
Dari sisi pembeli, pembeli dapat mengikuti pembelajaran secara online tanpa harus dating atau berhadapan dengan pengajar secara fisik. Selain itu, customer juga dapat belajar dan mengakses pelajaran yang telah dipilihnya kapan saja di mana saja tanpa perlu terikat dengan komitmen terhadap jadwal yang telah disetujui oleh pengajar dan pelajar lainnya. Customer juga dapat hanya memilih course yang dirasa perlu tanpa perlu mengikuti pelajaran lain yang customer rasa telah dikuasai, dan juga customer dapat melihat cuplikan dari course yang dipilihnya tanpa perlu membeli terlebih dahulu seta melihat ulasan dari students yang telah mengikuti course tersebut.
Dalam halaman ini, customer dapat melihat kumpulan course yang telah dibuat oleh admin. Customer dapat melihat waktu akses yang ditunjukkan pada gambar (10 weeks), tingkat kesulitan dari course yang akan diambil yang meliputi tingkat all levels, beginner, advance, dan yang lainnya, melihat jumlah lessons dan quiz yang terkandung di dalam course tersebut, jumlah pelajar lain yang terdaftar di dalam course, deskripsi singkat mengenai course, harga course dan juga cuplikan singkat mengenai course bila: customer menekan tautan view more pada course.
Gambar 3. Tampilan
Halaman Courses
Pada gambar 3, dapat dilihat tampilan courses yang ditampilkan kepada user. tampilan courses pada halaman ini hanya memuat informasi dasar seperti waktu courses, tingkat kesulitan, jumlah lessons, jumlah quiz, jumlah students, serta deskripsi courses yang dijelaskan secara singkat. Selain informasi tersebut, informasi mengenai harga courses juga ditampilkan dibagian bawah course tersebut. Informasi dasar tersebut digunakan untuk menjelaskan course tanpa memenuhi tampilan halaman.
G. Halaman View More pada Course
Gambar 4. Tampilan
halaman view more
Pada gambar 4. diatas dari beberapa
pilihan course yang tersedia user dapat menekan
tautan tombol �view more�
pada pada course yang
ingin diketahui lebih lanjut
isi dari course yang dipilih berupa
kilasan singkat mengenai course itu sendiri
tanpa menampilkan informasi
yang ditujukan merupakan
konten berbayar yang hanya dapat diakses bila customer telah terdaftar dalam course tersebut.
Gambar 5. Tampilan
cuplikan curriculum yang terkandung didalam view more
Pada gambar 5, customer dapat melihat isi kurikulum dari course yang akan diambilnya sebelum customer mendaftarkan diri sebagai student dalam course tersebut. Hal
ini dapat membuat customer menjadi
lebih tertarik apabila kurikulum yang
dibutuhkannya terkandung didalam course tersebut
tanpa perlu membeli course
itu terlebih dahulu.
Gambar 6. Tampilan
identitas instructor pada view more
Pada halaman ini (gambar
6.), customer dapat melihat
overview dari course yang diminati
dari seksi overview, selanjutnya pada seksi curriculum, customer
dapat melihat judul isi konten lessons
dan quiz (yang akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian lesson dan quiz)
yang diminati dan pada seksi instructor, customer dapat melihat
profil pencipta dari course untuk meyakinkan customer mengenai integritas dari course yang akan dipilihnya.
H. Halaman Register (Customer)
Gambar 7. Tampilan
halaman log-in/ sign-up saat customer ingin berlangganan �salah
Saat customer menekan tautan �buy now�
pada course maka tampilan akan dialihkan ke halaman log-in/ sign-up (gambar 7.) atau LP Checkout seperti diatas, customer perlu
mengisi nama atau email yang telah terdaftar dalam akun learnpress atau,
mendaftarkan dirinya terlebih dahulu dengan tombol sign-up apabila customer belum memiliki akun web LMS Nurstech
sebelumnya.
Gambar 8. Tampilan Halaman
LP checkout
Setelah customer telah
mengkonfirmasi keinginan untuk berlangganan dengan
log-in dengan akun learnpress dan menekan tombol
�place order� seperti pada gambar 8., maka selanjutnya customer akan ditampilkan nota
elektronik di halaman LP Checkout (Learnpress Checkout) seperti pada gambar 8. bila course yang
akan diikuti merupakan course berbayar
maka customer akan ditunjukkan berbagai
metode pembayaran yang telah disediakan oleh admin.
Metode transaksi yang disediakan oleh Learnpress LMS diantaranya terdapat
Paypal, WooCommerce, Stripe Payment, dan metode lainnya.proses
transaksi yang dilakukanoleh customer dilakukan dengan memasukkan kode unik yang dinamai Order Number (gambar 8.) yang dapat dimasukkan ke informasi transaksi
menggunakan aplikasi pihak
ketiga sesuai metode
pembayaran yang telah
dipilih.
Gambar 9. Tampilan halaman
view more pada course setelah terlaksana proses transaksi
Setelah proses transaksi dilaksanakan, customer dapat
Kembali ke halaman view more pada course yang telah dibelinya dan dapat melihat
halaman yang identik dengan halaman view more sebelumnya namun, terdapat satu perubahan pada tombol �buy now�
yang sekarang telah berganti menjadi
tombol �continue� menunjukkan bahwa customer telah
mendapatkan akses terhadap course yang telah dibelinya seperti yang
dapat dilihat pada gambar 9. Setelah customer melalui proses ini maka customer dinyatakan sebagai
students dari course tersebut.
I. Halaman Lessons
Gambar 10. Tampilah
halaman lessons yang menampilkan media berupa video
Gambar 11. Tampilan halaman
lessons yang menampilkan gambar dan tulisan
Gambar 12. Tampilan halaman
lessons yang menampilkan media berupa google docs dan google slides.
Pada halaman lessons, instructor dapat
mencantumkan pembelajaran dengan berbagai media seperti video, audio, image, google slides,
google docs, dan masih banyak format media yang didukung selain itu yang membuat pengalaman belajar menjadi lebih
interaktif sepertiyang dapat dilihat di gambar
10 sampai 12.
Gambar 13. Tampilan
yang ditampilkan bila students
menekan tombol complete
Setelah students menyelesaikan pembelajaran pada lessons tertentu, maka students dapat menyelesaikannya secara sistematis dengan menekan tombol �complete� (gambar 13.) sehingga
students dapat terlihat oleh instructor. bahwa student telah
menyelesaikan pembelajaran pada lessons tersebut. Melewatkan proses penyelesaian secara sistematis dengan menekan tombol �complete� dapat dilakukan oleh students namun, perilaku
seperti ini akan menyulitkan instructor dalam
memantau kelajuan pembelajaran students. Namun, terdapat juga lessons yang perlu diselesaikan dengan menekan tombol �complete� terlebih dahulu untuk dapat
mengakses locked lessons.
Gambar 14. Tampilan
halaman locked lessons yang
dikunci
Student dapat
menjumpai locked lessons (gambar 14.)
atau lessons yang dikunci oleh instructor apabila lessons tersebut
dinilai perlu pendahuluan dari lessons sebelumnya untuk dapat memahami
isi dari locked lessons ini. Hal ini mewajibkan students untuk
mengambil lessons sebelumnya terlebih
dahulu sebelum melanjutkan lessons lessons lainnya.
J. Halaman Quiz
Fitur quiz merupakan sebuah fitur yang
ditujukan untuk menguji student akan
komprehensi terhadap subject yang
telah dipelajarinya di dalam course yang
sama. Fitur ini memiliki banyak
pemilihan dalam pengaturannya seperti, waktu
pengerjaan, jumlah soal, jumlah soal dalam setiap page, jumlah jawaban dalam multiple choice question, jumlah jawaban yang benar dalam multiple choice question, bahkan dapat diatur untuk menerima
jawaban fill in the blank. Penggunaan fitur quiz pada NursTech.id diharapkan dapat membantu instructor
dalam menyorot letak kekurangan dari pemahaman students terhadap subject lessons
secara spesifik.
Gambar 15. Tampilan
halaman awal quiz.
Quiz dapat
diatur untuk menampilkan sebuah halaman awalan dari quiz (gambar 15.) yang dapat digunakan untuk memperlihatkan berbagi
macam informasi tentang
quiz yang meliputi namun tak terbatas
pada, jumlah pertanyaan, waktu pengerjaan, peraturan
mengerjaan, subject yang akan diangkat dalam quiz.
Gambar 16. Tampilan
contoh soal quiz pilihan multiple choice
jawaban multiple answer
Multiple choice question atau soal pilihan ganda (gambar 16.) menjadi salah satu bentuk pertanyaan yang dapat dipakai untuk menguji
komprehensi students akan subject yang
dipelajarinya. Dalam Learnpress LMS, multiple choice question dapat diatur untuk memiliki satu atau lebih jawaban
yang benar untuk memberikan keringanan atau justru mengecoh
student dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Gambar 17. Tampilan
contoh soal quiz true or false
Selain multiple choice question, instructor juga dapat menyusun
pertanyaan berupa jawaban true or
false yang membuat kemungkinan jawaban benar menjadi 50/50 seperti yang dapat dilihat
pada gambar 17.
Gambar 18. Tampilan
contoh soal quiz dengan jawaban fill in the blank
Soal berupa fill in the blank (gambar 19.) yang
menyerupai essay yang mengharuskan student untuk menulis jawaban dengan benar dan dapat dinilai secara otomatis oleh sistem. Hal yang
membuat jenis pertanyaan seperti ini jadi lebih
menantang adalah soal tidak memperlihatkan jawaban yang benar sama sekali. Namun, kesulitan yang dapat
dijumpai oleh student adalah, student harus menulis jawaban yang persis dengan jawaban yang telah di input
oleh instructor tanpa ada kesalahan penulisan sama sekali. Kesulitan tersebut membuat jenis pertanyaan ini hanya cocok apabila
jawaban sederhana yang hanya terdiri dari beberapa
kata saja dan bukan jawaban yang menerangkan sesuatu konsep yang membutuhkan satu kalimat atau lebih.
Penyesuaian nilai dari instructor dapat membantu
kesulitan ini karena sistem hanya menyatakan benar apabila jawaban benar benar persis dengan apa yang instructor input saat membuat
quiz. Penyesuaian ini perlu dilakukan satu persatu secara manual oleh
instructor yang sangat menyulitkan
apabila seorang instructor menangani banyak student
dalam course-nya.
Gambar 19. Tampilan
hasil penilaian quiz bila
passing grade tercapai
Setelah student menyelesaikan quiz dengan
menekan tombol �finish quiz� seperti
pada gambar, maka sistem
langsung menampilkan hasil dari penilaian yang
menilai student secara otomatis
dengan menampilkan waktu pengerjaan, point atau score yang diraih oleh student,
jumlah jawaban benar, jumlah jawaban salah, dan jumlah jawaban
yang dilewati. Pada gambar diatas (gambar 19), menunjukkan halaman
yang ditampilkan oleh sistem apabila
hasil dari pengerjaan quiz telah mencapai atau melampaui
passing grade yang telahditentukan oleh instructor
yang dinyatakan oleh kotak hijau bertuliskan �passed� di dalamnya.
Gambar 20. Tampilan
hasil penilaian quiz bila
passing grade belum tercapai
Sebaliknya, pada gambar diatas
(gambar 20.), memperlihatkan halaman yang
ditampilkan sistem apabila hasil yang diraih tidak mencapai passing grade dan ditandai oleh kotak merah
bertuliskan �failed�
di dalamnya.
Gambar 21. Tampilan
lanjutan dari hasil quiz
Bila student mengulir halaman hasil ke bawah, maka student dapat melihat
tombol �retake� yang mengizinkan student untuk
mengulangi quiz sebanyak angka yang ditunjukkan di dalam tombol yang sama. Hal ini memperbolehkan student untuk
meremedial quiz yang telah dilakukannya untuk menghindari kesalahan yang dapat disebabkan oleh masalah teknis seperti jaringan
atau listrik. Mengulangi quiz bukan
berarti menghilangkan hasil sebelumnya seperti
yang ditunjukkan pada gambar diatas,
student maupun instructor
dapat melihat hasil quiz sebelumnya dalam tabel �last attepted�
seperti yang terdapat di
gmbar 21.
K. Dari Sisi Nurstech.id (Admin)
Dari sisi Nurstech.id (Admin), kami berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer. Admin yang merupakan pengelola dapat mengatur tampilan dari courses
yang dimilikinya dengan bantuan author
sebagai penulis dari course itu sendiri,
dan juga instructor yang
bertugas untuk mengajarkan sebagai komponen manusia
dalam learning management system
ini sendiri.
L. Pembuatan Course
Setelah membuat
Add new Course pada
kolom course, author dapat menggunakan platform ini untuk
penjelasan pendahuluan mengenai kelas yang akan
diajarkan, di platform ini author dapat menggunakan font, paragraph sesuai yang diinginkan.
Gambar 22. Tampilan pembuatan course
Kemudian setelah selesai mengatur font, pada laman berikut nya author dapat
menambahkan gambar dan mengatur sesuai yang diinginkan. Selain font,
author juga dapat mengubah
pengaturan tulisan seperti
pilihan bold, italic, warna font, dan juga strikethrough pada tulisan seperti yang dapat dilihat pada gambar di atas
(gambar 22).
Gambar 23. Bentuk penempelan media berupa image
pada course
Laman selanjutnya menjelaskan tentang
fitur pada penulisan deskripsi course yang
meliputi kuotasi, penambahan media seperti image, video dan
audio, penambahan tautan atau link yang dapat mempermudah student berpindah ke tautan lain yang
bersangkutan dengan lessons seperti
yang yang dapat dilihat pada gambar 23. Kemudian author dapat menggunakan special character
yang dapat digunakan
untuk menulis deskripsi
dan mempermudah student untuk memahami
isi dari tulisan
seperti yang terlihat
pada gambar 24.
Gambar 25. Tampilan
special character yang tersedia
dalam learnpress
Di fitur Add new
course, author juga dapat melihat tulisan yang telah dibuatnya dalam bentuk code
dengan mengubah mode dari visual mode
menjadi text mode pada kanan atas tulisan sepertiyang dapat dilihat pada
gambar 26. Dengan ini, author dapat membuat tulisan menggunakan
aplikasi lain yang dapat memudahkan penlisan
dengan memanfaatkan fitur
copy dan paste.
Gambar 25. Tampilan mode text mode dalam pembuatan course
Di bagian paling
bawah, dapat ditemukan curriculum dan
course setting. Pada bagian curriculum, author dapat
menambahkan lessons atau quiz yang
nantinya dapat dilihat terlebih dahulu oleh customer yang belum membeli course tersebut seperti yang telah dijelaskan pada bagian customer sebelumnya.
Gambar 26. Tampilan
pembuatan lessons dan quiz langsung dari page course
Untuk menambahkan lessons pada
course, author dapat
langsung menambahkan lessons
pada bagian curriculum dan dapat
langsung meng-edit lessons tersebut dengan
edit item seperti gambar
diatas (gambar 26.).
M.
Penggunaan
Fitur Lesson
Gambar 27. Tampilan halaman
pembuatan lessons yang serupa dengan pembuatan course
Dengan menekan edit item pada
halaman curriculum (gambar 28.),
author bisa langsung masuk ke halaman lessons dan meng-edit dengan
tool yang sama dengan pengaturan
pada course.
�
Gambar 28. Tampilan
lessons setting
Setting yang dapat diatur pada halaman lessons juga
dapat diatur durasinya dan juga apakah dapat melakukan comment atau tidak. Pengaturan ini dapat membatasi students dalam
mengambil lessonsnya apabila author menginginkannya seperti pada gambar 28.
Gambar 29. Tampilan
pembuatan comments pada lessons setting
Pada bagian comments (gambar 29.), author
juga dapat mengisi comment dan
menjadikan comment menjadi media diskusi apabila
student memiliki pertanyaan mengenai
lessons yang telah diambilnya yang dapat dilihat
oleh semua students sehingga author tidak perlu menjawab pertanyaan yang sama berulang
kali dari student yang
berbeda.
�
Gambar 30. Tampilan penambahan tautan pada comments
Pada bagian comment, baik author maupun student juga
dapat memberikan tautan ke web lain sehingga fungsi kolom comment sebagai media diskusi juga dapat dijadikan penambahan
referensi yang lebih luas dari sumber yang
beragam dari web yang dapat ditambahkan sepertiyang diperlihatkan pada gambar
30.
N.
Pembuatan
Quiz
Gambar 31. Tampilan pembuatan
quiz
Proses peng-editan quiz (gambar 31.) diawali dengan halaman deskripsi quiz yang juga sama dengan proses pengeditan course dan lessons. Deskripsi ini dapat diisi
dengan peraturan dalam
mengerjakan quiz atau iformasi
lain seperti kisi-kisi quiz yang dapat
digunakan oleh author.
Gambar 32. Tampilan
question setting
Jawaban dari quiz dapat diatur menjadi
true or false, multiple choice, single choice ataupun fill in th blanks yang memberikan
keberagaman pada quiz dan
juga memudahkan instructor dalam
menilai kepemahaman dari students akan
lessons yang telah dipelajarinya seperti yang dapat dilihat pada gambar 32.
Gambar 33. Tampilan pembuatan
soal dalam quiz
Setiap soal yang dibuat oleh admin juga dapat diberikan petunjuk yang telah ditulis oleh admin dalam kolom hint dan
juga dapat diberikan penjelasan mengenai soal dalam kolom explaination bila jawaban dari student salah. Selain itu, bobot soal juga dapat diatur point yang didapat bila menjawab
pertanyaan tersebut sehingga author dapat mengatur besarnya point bila terdapat soal yang tergolong rumit penambahan ini dapat
dilakukan dengn cara yang diperlihatkan pada gambar 33.
Gambar 34. Tampilan
quiz setting
Pada setting quiz, author dapat mengatur banyak peraturan
dari quiz yang meliputi durasi quiz, passing grade dalam
bentuk persentase point yang benar berbanding dengan seluruh point, instant check yang memperlihatkan benar atau salahnya jawaban dari students secara langsung
setelah student mengunci jawabannya tanpa harus menunggu
quiz berakhir, negative marking yang
memberlakukan point minus
apabila student menjawab dengan
jawaban yang salah sejumlah
point yang berlaku untuk soal tersebut dan juga point minus untuk soal yang dilangkahi sebanyak point yang
berlaku untuk soal tersebut. Bukan hanya pengaturan mengenai
peraturan, author juga dapat mengatur apakah quiz dapat diulangi
atau di-remedial, jumlah soal setiap page,
review
setelah quiz berakhir, dan�
juga apakah ditunjukkan jawaban yang benar
saat student mejawab dengan salah sepertiyang diperlihatkan pada gambar 34 dan �35.
Gambar 35. Tampilan
lanjutan dari quiz setting
Gambar 36. Tampilan
penambahan quiz melalui curriculum dalam
course
Cara admin mengakses halaman editing
quiz juga dapat diakses melalui cara
yang sama dengan mengakses halaman pengaturan lessons yaitu melalui edit item pada menu curriculum di halaman course
seperti yang diperlihatkan pada gambar 37.
O. Course Setting
Pada menu pengaturan di halaman course, admin dapat mengatur banyak pengaturan mengenai course yang dibagi menjadi empat pengaturan utama yaitu general, pricing, extra information, assestment dan
juga author.
Gambar 37. Tampilan
menu general pada course setting
Pada bagian general, admin dapat
mengatur durasi yang menentukan lamanya course tersebut dapat diakses oleh students. Setelah
durasi selesai admin
juga dapat menentukan apakah students
dapat mengakses course setelah students menyelesaikan course-nya atau dapat menunggu hingga durasi yang telah ditentukan diraih.
Pengaturan general juga dapat mengatur apakah students yang sama dapat membeli
kembali course yang sama dengan mencentang menu repurchase
atau students diperolehkan untuk mengambil kembali course yang sama tanpa perlu membeli kembali dengan mengisi kolom allow retake dengan angka sesuai dengan jumlah pengulangan course yang
diperbolehkan dengan mengatur
seperti yang diperlihatkan pada gambar 37.
Terakhir pada menu general, admin juga dapat mengatur
tampilan yang ditampilkan pada halaman view more pada course dengan menampilkan featured
list yang membuat
course tersebut tampil di halaman
utama dari banyaknya course yang ada, featured review yang
memberikan admin kemampuan untuk menyorot ulasan baik dari students yang telah menjalankan course tersebut sehingga dapat membantu
mempromosikan course kepada customer lainnya, dan external link yang
biasanya dipakai untuk memberikan irformasi
mengenai halaman kontak admin.
Gambar 38. Tampilan
menu pricing pada course setting
Pada menu pricing, admin dapat
mengatur harga pada kolom regular price yang harus
diisi dengan harga yang telah dikonversi menjadi US dollar atau membiarkan kolomnya kosong bila admin
mengiginkan course tersebut dapat diakses secara gratis. Admin juga dapat memberikan harga special dengan cara yang sama seperti memasukkan harga regular price di kolom special price. Harga special
price dapat dijadwalkan secara otomatis dengan menekan tulisan yang berwarna
biru bertuliskan schedule untuk
memperingati hari besar atau diskon-diskon pada tanggal tertentu
sepertiyang diperlihatkan pada gambar 38.
Gambar 39. Tampilan menu extra information pada
course setting
Pada menu extra information (gambar 40.) yang memberikan informasi tambahan yang dapat ditampilkan di halaman
view more pada course. admin dapat
mengatur requirement yaitu syarat
tertentu yang diperlukan oleh customer
untuk mengikuti course, target audience
yaitu students yang diharapkan
dan menjadi target dari dibuatnya course tersebut, key features yang menyebutkan fitur-fitur yang dikandung oleh course
seperti audio, video, SCORM atau fitur lainnya
yang membantu pemahaman students dalam memahami lessons, dan FAQs atau frequently asked
question yaitu pertanyaan yang sering ditanyakan beserta jawabannya yang diharapkan dapat menjawab keraguan
customer mengenai course yang akan dibelinya tanpa harus bertanya
terlebih dahulu.
�
Gambar 40. Tampilan
menu assessment pada course setting
Pengaturan evaluasi juga dapat diatur metodenya
melalui evaluation pada menu assessment
(gambar 40). Evaluasi dapat
dilakukan melalui �evaluate via lessons�, dievaluasi melalui hasil
dari ujian akhir dengan �evaluate via final
quiz�, berdasarkan jumlah ujian
yang tercapai passing gradenya dengan
�evaluate via quizzes passed�, dievaluasi secara langsung saat student menjawab pertanyaan dengan salah melalui �evaluate via question�, dan juga �evaluate via mark� yang mengevaluasi
student apabila nilai students
tersebut kurang dari passing grade. Pengaturan pengaturan tersebut dapat
dilakukan secara otomatis oleh sistem dan bentuk evaluasinya dapat disesuaikan pula oleh instructor bentuknya. Passing grade juga dapat diatur persentasenya dari jawaban yang berhasil dijawab
benar oleh students sesuai dengan bobot nilainya dibanding dengan jumlah keseluruhan nilai dalam bentuk persen. Hal ini yang dapat mengotomatisasi evaluasi assesment tersebut.
Gambar 41. Tampilan menu author pada course setting
Menu terakhir dalam pengaturan course adalah author (gambar 41.). Menu ini hanya
dapat mengatur informasi mengenai author atau
pembuat dari course berkaitan. Pengaturan
ini dimaksud dapat
mempromosikan course dengan memperlihatkan profil author kepada customer.
Gambar 42. Tampilan
menu excerpt pada course setting
Pengaturan excerpt (gambar 43.) atau kutipan
dapat diisi oleh penulis yang
biasanya diisi dengan kesimpulan dari konten yang terdapat dalam course yang di-publish. Hal ini dapat dilakukan untuk memudahkan
customer dalam memahami isi konten
dengan cepat tanpa harus membeli
course terlebih dahulu.
P. Statistic
Pengaturan statistic dapat dijupai oleh admin
yang diperuntukkan dalam membantu admin dalam mengelola Nurstech.id yang
memiliki banyak course. Statistic
dapat memperlihatkan admin data-data
yang berguna mengenai banyak hal
tentang usahanya dengan mudah dan cepat untuk dipahami dalam bentuk diagram.
Gambar 43. Tampilan
general statistic pada statistics
Diagram dalam statistic terdapat general (gambar
44.) atau umum yang memuat data umum seperti
public, pending, paid, dan free.
Garis public menunjukkan
sorotan public atau customer mengenai course yang telah dibuat dengan menunjukkan view dan lain sebagainya. Pending menunjukkan course yang belum selesai dibuat dan di-publish oleh
author yang dimiliki. Paid menunjukkan jumlah course yang bersifat berbayar untuk
diakses, dan garis free menunjukkan jumlah course yang diakses
secara gratis oleh customer.
�
Gambar 44. Tampilan
order statistic pada statistics
Statistic order atau pemesanan dapat menunjukkan statistik penjualan yang dapat menunjukkan secara kasar
mengenai pemasukkan dari usaha yang telah dilakukan
degan sajian berupa
diagram yang diperlihatkan pada gambar 45.
Q. Add-Ons
Add-ons atau fitur tambahan yang dapat dimasukkan kedalam pengaturan course
tersedia banyak pilihan yang dapat digunakan secara gratis atau berbayar. Add-ons yang
tersedia dalam learnpress berjumlah puluhan namun untuk menyederhanakan penjelasan peneliti hanya
akan membahas beberapa add-ons yang
cocok digunakan oleh Nurstech.id.
Gambar 45. Tampilan
penambahan add-ons assignment
Add-on assignment (gambar 46.) yaitu add-on yang dapat mempermudah instructor
dalam memberikan tugas tanpa mengatur ulang course dalam waktu kapan saja yang dapat dinilai langsung
oleh instructor seperti learning management system lainnya seperti
google classroom. Add-on ini
sangat berguna dan dapat digunakan
secara gratis terutama
saat instructor merasa perlunya
penyesuaian terhadap syllabus atau kurikulum baru.
Gambar 46. Tampilan berbagai
macam add-ons yang dinilai
dapat membantu
Add-ons random quiz (gambar 46.) yang dapat mengacak
urutan pertanyaan pada quiz seharga $29.99 yang dapat mengurangi kemungkinan kecurangan dalam mengerjakan quiz yang
sangat berguna terutama
dengan metode pembelajaran
secara online yang memudahkan students bekerja sama dalam mengerjakan quiz tanpa
terdeteksi. Tepat berada di sebelah
add on random quiz, add on announcement yang dapat
memberikan notifikasi kepada students atau customer mengenai update terbaru
seperti diskon, course baru, atau lain sebagainya secara terpusat yaitu
melalui learnpress seharga
$29.99.
�
Gambar 47. Tampilan
add-ons students list yang
dapat membantu
Student list add on (gambar 48.) memiliki fungsi untuk
mendata students yang mengikuti course tertentu
sehingga admin dapat dengan mudah mendata dan menyesuaikan course terhadap mayoritas segmen students yang
mengikutinya. Add on yang
berguna ini dapat ditambahkan oleh admin secara gratis.
Gambar 48. Tampilan berbagai
macam add-ons transaksi yang perlu ditambahkan
Berbagai macam add-on metode tansaksi yang kemungkinan merupakan add on terpenting.
Learnpress telah menyediakan beberapa metode transaksi yang memperbolehkan customer
melaksanakan transaksi melalui metode yang
telah disediakan oleh admin dengan menambahkan metode pembayaran itu sendiri secara gratis yang
diantaranya diperlihatkan pada gambar 49. Kategori add-ons ini
sangatlah penting karena,
apabila admin tidak menambahkan add-ons metode
transaksi maka customer tidak dapat
melaksanakan transaksi sama sekali.
Gambar 49. Jajaran add-ons lainnya yang dapat dipilih
admin untuk ditambahkan
Add-on grade book merupakan add-on yang dapat membuat raport elektronik secara otomatis yang dapat memberikan transparansi assessment
kepada students yang telah menyelesaikan coursenya. Add-on ini
dapat digunakan secara gratis
juga oleh admin yang lebih dari
alasan transparansi juga dapat memberikan kesan keresmian lebih dengan menyertakan sertifikasi terhadap students-nya seperti
yang dapat dilihat
pada gambar 50.
R. Tools
Gambar 50. Tampilan menu tools
Dalam pengaturan tools (gambar 50.), terdapat menu reset course progress, reset user progress, dan reset
item progress for an user. fitur reset
ini dapat mengatur ulang progress
baik me-reset course secara sepeneuhnya, me-reset progress seorang students dari awal, atau me-reset sebuah item baik lessons ataupun quizzes pada seorang students.
Hal ini dapat dilakukan apabila terdapat keperluan
untuk mengulangi seperti
quiz tidak sengaja ter-submit, indikasi
kecurangan atau hal lain yang memberikan keperluan
untuk pengulangan.
Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang
dapat diambil dari analisis sistem learnpress learning management system
terhadap permasalahan yang ada dalam perancangan sistem informasi online course
pada Nurstech.id adalah sebagai Learnpress learning management system dapat memadai
mayoritas dari keperluan Nurstech.id dalam membangun usaha online coursenya.
Kebutuhan fitur lain yang belum dapat difasilitasi oleh learnpress LMS dapat
difasilitasi dengan menggunakan bantuan add-ons yang tersedia baik berbayar
maupun yang gratis. Hal hal yang belum dapat difasilitasi oleh add-ons yang
tersedia dapat difasilitasi menggunakan media aplikasi lain yang dapat membantu
dalam mencapai tujuan Nurstech.id.
Bow, C. (2017).
Activating Community-Based Indigenous Language and Culture Resources for
University Teaching: Report on the Development of a Digital Shell and Pilot
Delivery. Departement of Education and Training.
http://language-shell.cdu.edu.au/
Cahyani, A., Listiana, I.
D., & Larasati, S. P. D. (2020). Motivasi Belajar Siswa SMA pada
Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid-19. IQ (Ilmu Al-Qur�an): Jurnal
Pendidikan Islam, 3(01), 123�140. https://doi.org/10.37542/iq.v3i01.57
Ellis, R. K. (2009). A
Field Guide to Learning Management Systems (Learning Circuits). the American
Society for training & Development (ASTD).
Ginting, E. (2013).
Aplikasi Penjualan Berbasis Web (E-COMMERCE) Menggunakan JOOMLA pada Mutiara
Fashion.
Handini, D., Hidayat, F.,
Naser Rafi�i attamimi, A., Alif Vatul Putri, D., Fasha Rouf, M., & Raly
Anjani, N. (2020). Statistik Pendidikan tinggi 2020 (F. Hardiyanto & D. A.
Akbar, Eds.; Vol. 5). Sekretaris Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Jesukiewicz, P. (2004).
Sharable Content Object Reference Model (R) 2004 4th Edition Content
Aggregation Model Version 1.0. ADLNet.gov
Koopmans, C., &
Mouter, N. (2020). Cost-benefit analysis. In Advances in Transport Policy and
Planning (Vol. 6, pp. 1�42). Elsevier B.V.
https://doi.org/10.1016/bs.atpp.2020.07.005
Kordaki, M., &
Daradoumis, T. (2009). Critical Thinking as a Framework for Structuring
Synchronous and Asynchronous Communication within Learning Design-Based
E-Learning Systems.
Liang, Y., Dai, K., &
Matthews, K. E. (2020). Students as Partners: A New Ethos for the
Transformation of Teacher and Student Identities in Chinese Higher Education.
In International Journal of Chinese Education (Vol. 9, Issue 2, pp. 131�150).
Brill Academic Publishers. https://doi.org/10.1163/22125868-12340124
Mukhtar, K., Javed, K.,
Arooj, M., & Sethi, A. (2020). Advantages, Limitations and Recommendations
for Online Learning During Covid-19 Pandemic Era. Pakistan Journal of Medical
Sciences, 36(COVID19-S4), S27�S31.
https://doi.org/10.12669/pjms.36.COVID19-S4.2785
Murphy, E., Rodr�guez-Manzanares,
M. A., & Barbour, M. (2011). Asynchronous and Synchronous Online Teaching:
Perspectives of Canadian High School Distance Education Teachers. In British
Journal of Educational Technology (Vol. 42, Issue 4, pp. 583�591).
https://doi.org/10.1111/j.1467-8535.2010.01112.x
PBB. (2019). Review of
SDG Implementation and Interrelations Among Goals Discussion on SDG 4-Quality
Education. sustainabldevelopment.un.org/hlpf/2019 Picciano, A. G. (2002).
Beyond Student Perceptions: Issues of Interction, Presence, and
Performance in an Online
Course. In JALN (Vol. 6, Issue 1).
Ravoof, S. (2016, June
16). The Ideal WordPress PHP and Server Requirements.
https://kinsta.com/blog/wordpress-server-requirements/
Satzinger, J. W.,
Jackson, R. B., & Burd, S. D. (2010). System Analysis and Design in
aChanging World. www.cengage.com/highered
Sekhon, H., Ennew, C.,
Kharouf, H., & Devlin, J. (2014). Trustworthiness and Trust: Influences and
Implications. Journal of Marketing Management, 30(3�4), 409�430.
https://doi.org/10.1080/0267257X.2013.842609
Stefan Hratinski. (2008).
Asynchronous & Synchronous E-Learning (4th ed., Vol. 4) Educause Quarterly.
Sterne, J. (2019).
Plug-in. In Encyclopedia Britanica. Ecyclopedia Britannica. Supratman, Arianto,
T., & Maiyana, E. (2020). Development of Local Web-Based
Learning (LWBL) as
Low-Cost Digital Learning Efforts. Journal of Physics: Conference Series,
1471(1), 2. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1471/1/012003
Tata Sutabri. (2012).
Konsep Sistem Informasi (Inunk Nastiti, Ed.). CV ANDI OFFSET. Whitten Professor
Lonnie D Bentley Professor, J. L., Burr Ridge, B., Dubuque, I., &
Madison, lA. (2007).
System Analysis and Design Methods.
Wild, S., & Heuling,
L. S. (2020). Student Dropout and Retention: An Event History Analysis Among
Students in Cooperative Higher Education. International Journal of Educational
Research, 104, 101687.
Xu, P., & Yue, X.
(2019). Talent Leadership Strategies Enhance Teacher�s Professional
Competencies in 21st Century Education for Sustainable Development. IOP
Conference Series: Earth and Environmental Science, 373(1).
https://doi.org/10.1088/1755-1315/373/1/012003
Yakub. (2012). Pengantar
Sistem Informasi (1st ed., Vol. 1). GRAHA ILMU.
Copyright holder: Narendra Bagus Adiyaksa, Irfan Ardiansah,
Amili Yohari (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |