Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 12,
Desember 2022
PENGARUH
DIGITAL MARKETING TERHADAP KUNJUNGAN PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT: STUDI
SYSTEMATIC REVIEW
Sri
Mardiati, Anhari Achadi
Program
Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Indonesia Depok, Indonesia
Email:
[email protected]
Abstrak
Kemajuan teknologi
berkembang sangat pesat mendorong perusahaan untuk memasuki era digital. Perusahaan
yang menerapkan teknologi akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan konsumen
sedangkan perusahaan dengan strategi tradisional akan tertinggal secara
perlahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh digital marketing
terhadap kunjungan pasien baru di Rumah Sakit. Systematic review melalui tiga
database dan menggunakan jurnal yang diterbitkan pada bulan Januari 2019 hingga
bulan Maret 2022. Systematic review dilakukan sesuai dengan kaidah PRISMA 2020
(Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Proses
tersebut menghasilkan 5 artikel yang memenuhi kriteria inklusi. Berdasarkan
analisis artikel didapatkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi efektifitas
strategi digital marketing adalah pemilihan platform digital marketing.
Pemilihan platform harus disesuaikan dengan karakteristik sasaran publik.
Strategi digital marketing melalui sosial media dapat memfasilitasi penyebaran
opini, pendapat dan penyebaran informasi secara instan. Penggunaan pemasaran
sosial media tetap harus memperhatikan permasalahan etik dalam penerapannya.
Digital marketing tidak selalu menjadi jawaban dalam upaya menarik pasien baru.
Kata
Kunci:
Digital Marketing, Pasien Baru, Rumah Sakit, Kunjungan.
Abstract
Technological
advances are developing very rapidly encouraging companies to enter the digital
era. Companies that implement technology will find it easier to interact with
consumers while companies with traditional strategies will slowly fall behind.
This study aims to determine the effect of digital marketing on new patient
visits at the hospital. Systematic review through three databases and using
journals published from January 2019 to March 2022. The systematic review was
carried out in accordance with the PRISMA 2020 (Preferred Reporting Items for
Systematic Reviews and Meta-Analyses) rules. The process resulted in 5 articles
that met the inclusion criteria. Based on the analysis of the article, it was
found that the main factor that affects the effectiveness of the digital
marketing strategy is the selection of a digital marketing platform. The choice
of platform must be adapted to the characteristics of the target public.
Digital marketing strategies through social media can facilitate the dissemination
of opinions,� and the dissemination of
information instantly. The use of social media marketing still has to pay
attention to ethical issues in its application. Digital marketing is not always
the answer in an strategy to attract new patients.
Keywords: Digital
Markerting, New Patients, Hospital, Visits.
Pendahuluan
Kemajuan teknologi
berkembang sangat pesat beberapa tahun terakhir, penyedia internet semakin
banyak dan akses konsumen untuk transaksi semakin mudah. Perubahan tersebut
mendorong perusahaan untuk memasuki era digital. Perusahaan yang menerapkan
teknologi akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan konsumen terkait produk
dan jasa sehingga perusahaan dengan strategi tradisional akan tertinggal secara
perlahan (Durmaz & Efendioglu, 2016). Hal tersebut
juga penting bagi rumah sakit karena keberhasilan dan keberlangsungan rumah sakit
bergantung pada keuntungan, bahkan rumah sakit nirlaba juga bergantung dengan
hasil keuntungan yang didapat. Rumah sakit dengan keuntungan minimal akan sulit
untuk berkembang sehingga tidak bisa memperbaiki fasilitas dan layanan, maka
penting bagi rumah sakit untuk memiliki strategi pemasaran dalam menjaga
loyalitas pasien dan memperluas pasar dengan menarik pasien baru (Durmaz & Efendioglu, 2016).
Pemasaran adalah
serangkaian proses untuk menyampaikan penawaran yang memiliki nilai bagi
pelanggan, klien, mitra atau masyarakat. Dalam pemasaran terdapat empat
kegiatan utama antara lain menciptakan, mengomunikasikan, menyampaikan dan
bertukar penawaran. Terdapat dua jenis pemasaran, jenis yang pertama adalah
pemasaran tradisional yaitu pemasaran yang menggunakan media offline seperti
radio, brosur, selebaran dan televisi. Jenis pemasaran yang kedua adalah
pemasaran digital atau digital marketing yang dikenal juga dengan internet
marketing yaitu pemasaran yang menggunakan internet sebagai medianya (Muljono, 2018).
Digital marketing adalah
metode pemasaran produk atau jasa yang dilakukan dengan menggunakan media
digital. Media yang bisa digunakan adalah situs web, media sosial dan email.
Internet memungkinkan digital marketing menjangkau pasar yang lebih luas
sehingga rumah sakit dapat terhubung dengan konsumen dan mengenalkan produk
yang ditawarkan (Susanto, 2017). Penerapan
digital marketing juga didukung dengan adanya peta demografi pengguna internet
dan sosial media di Indonesia. Pengguna internet di Indonesia pada bulan
Januari 2021 mencapai 202,6 juta. Angka tersebut menunjukkan peningkatan
sebesar 16% dari tahun sebelumnya. Indonesia menempati peringkat ketiga dengan
pengguna internet terbanyak di Asia setelah China dan India. Data pengguna
media sosial pada bulan Januari 2021 mencapai 170 juta pengguna dengan facebook
menjadi platform dengan market share terbesar yaitu sebesar 70% (Nurhayati, 2021); (Iskandar, 2021).
Penelitian sebelumnya
menunjukkan efektifitas digital marketing terhadap rumah sakit. Penelitian
systematic review (Prasetyo & Sulistiadi, 2019) menyebutkan bahwa
digital marketing merupakan kebutuhan bagi rumah sakit untuk promosi, edukasi
dan penyampaian informasi terkait pelayanan medis sehingga bisa memperluas
bisnis. Strategi yang bisa dilakukan yaitu menarik pasien baru dan lama untuk
menawarkan pelayanan medis berkualitas dan terjangkau serta meyakinkan kepuasan
terkait pelayanan yang akan diterima. Penelitian (Radu et al., 2017) juga menyebutkan
bahwa platform komunikasi bisa mendorong perilaku tertentu yang memengaruhi
pengambilan keputusan. Rumah sakit tetap bisa berinteraksi dengan pasien lama
dan pasien baru melalui media sosial. Media sosial juga bisa menjadi sumber
informasi untuk diskon, penawaran dan promosi keunggulan sebuah produk.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka Peneliti melakukan systematic review untuk
mengeksplorasi lebih lanjut terkait pengaruh digital marketing terhadap
kunjungan pasien baru di rumah sakit sehingga didapatkan informasi terkait
target demografi yang tepat dan pilihan komponen digital marketing yang dapat
diterapkan. Hal yang dipertimbangkan dalam demographic targetting adalah jenis
kelamin, usia dan tempat tinggal. Berdasarkan analisis demografis, pihak
marketer bisa mendapatkan pandangan terkait kebutuhan dan ketertarikan dari
kelompok target sehingga dapat ditemukan interesting framing dari target (Kaspar et al., 2019). Komponen digital
marketing yang dapat digunakan cukup variatif yaitu media sosial, pemasaran
konten, iklan banner, pemasaran email dan SEM [Search Engine Marketing].
Digital marketing memungkinkan marketer untuk mendapatkan waktu, perhatian dan
dukungan dari konsumen, sedangkan bagi konsumen bisa menjadi sumber edukasi dan
hiburan (Minculete & Olar, 2018).
Metode Penelitian
Studi literatur dilakukan
dengan menggunakan database internasional seperti google scholar, PubMed dan
ScienceDirect dengan istilah pencariannya adalah digital marketing, pemasaran
digital, new patient, pasien baru, hospital dan rumah sakit. Studi yang digunakan
adalah jurnal yang diterbitkan pada bulan Januari 2019 hingga bulan Maret 2022.
Systematic review dilakukan sesuai dengan kaidah PRISMA 2020 (Preferred
Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses). Pada pedoman PRISMA
terbaru skrining awal studi yang sudah teridentifikasi dilakukan berdasarkan
adanya duplikat dan standar kelayakan. Pada PRISMA 2020 menggunakan 27
checklist dalam proses ekstraksi data (Page et al., 2021).
Pemilihan studi dilakukan
dengan skrining bertahap melalui pencarian database, eliminasi duplikat,
skrining judul dan abstrak serta jurnal yang didapat bisa diakses secara
lengkap tidak berbayar. Kriteria inklusi yang digunakan adalah penelitian
dengan fokus pengaruh digital marketing terhadap pasien baru, penelitian yang
melaporkan pertimbangan faktor demografis dalam digital marketing, penelitian
yang melaporkan pemilihan media dalam penerapan digital marketing, penelitian
berbahasa Indonesia atau Inggris. Kriteria eksklusi yang digunakan adalah
artikel pendapat, artikel komentar dan teks lengkap yang tidak tersedia.
Penilaian artikel yang dianalisis dalam systematic review menggunakan dua
metode antara lain CASP (Critical Appraisal Skills Programme) dan MMAT (Mixed
Method Appraisal Tool). Penilaian penelitian kualitatif menggunakan CASP dan
penilaian penelitian kuantitatif menggunakan MMAT (CASP, 2018). Ekstraksi data
dilakukan dengan format terstandardisasi yaitu judul, tahun publikasi, penulis,
lokasi penelitian, desain penelitian dan jenis penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Proses pencarian literatur ditampilkan pada gambar
3.1. Berdasarkan strategi pencarian literatur maka didapatkan sejumlah 4.041
artikel, 276 artikel adalah duplikat dan 3.672 artikel dieksklusi berdasarkan
skrining judul ataupun abstrak, 23 artikel tidak memenuhi syarat, 6 artikel
tidak sesuai dengan desain penelitiannya, 6 artikel tidak sesuai populasinya,
dan 13 artikel tidak memenuhi syarat karena tidak tersedia akses teks lengkap.
Proses tersebut menghasilkan 5 artikel yang dipublikasi antara bulan Januari
2019 hingga bulan Maret 2022. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan
termasuk dalam studi systematic review ditampilkan pada tabel 1.
Gambar 1. Alur PRIMSA
Systematic Review
Tabel 1. Karakteristik
Artikel yang Termasuk dalam Systematic Review
Nomor |
Penulis |
Judul |
Tahun Publikasi |
Lokasi
Penelitian |
Jenis
Penelitian |
Desain
Penelitian |
1 |
Antonacci et.al |
Success of
Various Marketing Strategies for a New-to-the-Area Orthopedic Practice |
2021 |
Amerika Serikat |
Kuantitatif |
Cohort� prospective |
2 |
Kikut et.al |
Evaluation of
a multimedia marketing campaign to engage African American patients in
glaucoma screening |
2020 |
Amerika Serikat |
Kuantitatif |
Cohort
prospective |
3 |
Subramaniam et.al |
Role of
Digital Marketing to Enhance Medical Tourism in Hospitals of Dubai |
2019 |
Uni Emirat Arab |
Kualitatif |
Cross-Sectional |
4 |
Klietz et.al |
Social Media
Marketing: What Do Prospective Patients Want to See? |
2019 |
Jerman |
Kualitatif |
Literature
review |
5 |
Militello et.al |
Social Media
and Ethical Challenges for the Dermatologist |
2021 |
Amerika Serikat |
Kuantitatif |
Cohort
Prospective |
�Penilaian artikel dilakukan sesuai dengan
jenis penelitian pada artikel tersebut. Terdapat dua penelitian dengan studi
kualitatif yang dilakukan penilaian melalui CASP (Critical Appraisal Skills
Programme) sedangkan dua artikel lain merupakan penelitian kuantitatif dan
dilakukan penilaian MMAT (Mixed Method Appraisal Tool). Pada dasarnya artikel
dengan studi kualitatif sudah cukup baik kualitasnya tetapi banyak penelitian
yang tidak mempertimbangkan hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian.
Pada artikel dengan studi kuantitatif masih diperlukan detail tambahan terkait
metode penelitian. Penilaian kualitas artikel ditampilkan dalam tabel 2 dan 3.
Tabel 2. Quality
Assessment Studi Kualitatif
Critical
Appraisal Skills Program (CASP) n = 2 |
||
No. |
Daftar pertanyaan |
Literatur yang masuk sesuai kriteria |
1 |
Apakah
ada pernyataan yang jelas tentang tujuan penelitian? |
2/2 |
2 |
Apakah
penggunaan metodologi kualitatif sudah tepat? |
2/2 |
3 |
Apakah
desain penelitian sesuai dengan tujuan penelitian? |
2/2 |
4 |
Apakah
strategi rekrutmen sesuai dengan tujuan penelitian? |
1/2 |
5 |
Apakah
data dikumpulkan dengan cara yang sesuai dengan masalah penelitian? |
2/2 |
6 |
Apakah
hubungan antara peneliti dan partisipan telah dipertimbangkan secara memadai? |
1/2 |
7 |
Apakah
masalah etika telah dipertimbangkan? |
2/2 |
8 |
Apakah
analisis data cukup sudah dilakukan dengan baik? |
2/2 |
9 |
Apakah
ada pernyataan temuan yang jelas? |
2/2 |
Tabel 3. Quality
Assessment Studi Kuantitatif
MMAT (Mixed Method Appraisal Tool) n = 3 |
||
No. |
Daftar pertanyaan |
Literatur yang masuk sesuai
kriteria |
1 |
Apakah ada pertanyaan penelitian
kualitatif dan kuantitatif yang jelas, atau pertanyaan metode campuran yang
jelas? |
2/3 |
2 |
Apakah data yang dikumpulkan
memungkinkan menjawab pertanyaan penelitian (objektif)? Misalnya,
pertimbangkan apakah periode tindak lanjut cukup lama untuk menghasilkan
hasil (untuk studi longitudinal atau komponen studi) |
3/3 |
3 |
Apakah strategi pengambilan sampel
relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian kuantitatif? |
3/3 |
4 |
Apakah sampel mewakili populasi
yang diteliti? |
3/3 |
5 |
Apakah pengukuran sesuai (asal
jelas, atau validitas diketahui, atau instrumen standar)? |
3/3 |
6 |
Apakah ada tingkat respons yang
dapat diterima (60% atau lebih)? |
3/3 |
Penelitian
Antonacci et.al (2021) membandingkan berbagai strategi pemasaran untuk klinik
orthopedi dalam upaya menarik pasien di Amerika Serikat di wilayah
Philadelphia, Pennsylvania dan New Jersey. Pada penelitian dilakukan survei
terhadap 300 pasien baru terkait bagaimana pasien tersebut menemukan klinik
orthopedi dalam kunjungan pertamanya. Hasil survei tersebut diproses dalam uji
statistik untuk mengetahui perbedaan alokasi anggaran terhadap jenis strategi
pemasaran yang diterapkan dan alasan pasien dalam memilih lokasi klinik
orthopedi. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa digital marketing yang telah
dilakukan melalui situs web, Search Engine Optimization (SEO) dan sosial media
hanya memengaruhi 27 partisipan atau 9% dari total partisipan. Faktor yang
paling memengaruhi pilihan pasien dalam penelitian tersebut adalah rujukan
dokter yaitu sebesar 27,4%. Berdasarkan alokasi dana, strategi pemasaran yang
paling hemat adalah marketing liaison (penghubung pemasaran). Strategi
penghubung pemasaran berhasil menarik 42,7% pasien baru dengan alokasi dana hanya
8% dari total anggaran sementara strategi pemasaran digital marketing hanya
mampu menarik 9% pasien baru dengan alokasi dana 25% dari total anggaran.
Penelitian
Kikut et.al (2020) melakukan evaluasi pemasaran multimedia untuk menarik
kelompok pasien etnis Afrika-Amerika untuk melakukan skrining glaukoma di area
Philadephia Amerika Serikat. Digital marketing yang dilakukan antara lain
buletin elektronik melalui email, facebook dan situs web. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode pemasaran melalui radio menjadi strategi pemasaran
paling efektif, sementara buletin elektronik dan facebook gagal menarik pasien
untuk skrining, sedangkan situs web berhasil menarik 1 pasien untuk skrining.
Penelitian
Subramaniam et.al (2019) menilai pengaruh digital marketing terhadap wisata
medis yang ada di Dubai. Pada dasarnya marketer saat ini berusaha untuk
menerapkan digital marketing supaya bisa terhubung dan membangun hubungan
jangka panjang dengan konsumen, meningkatkan kesadaran produk dan mendapatkan
masukan. Melalui wawancara mendalam terhadap 12 profesional ahli pemasaran
didapatkan bahwa terdapat dampak positif digital marketing dalam meningkatkan
wisata medis melalui citra merek sehingga memengaruhi pilihan pasien. Media
digital marketing melalui situs web, pemasaran email, pemasaran sosial media,
pemasaran video dan pemasaran influencer merupakan strategi paling efektif.
Penelitian
Klietz et.al (2019) menjelaskan terkait strategi pemasaran sosial media yang
tepat untuk bisa menarik pasien prospektif di Jerman. Penelitian ini diharapkan
bisa menjadi petunjuk bagi penyedia layanan kesehatan dalam melakukan promosi.
Penelitian dilakukan dengan cara menggunakan akun instagram yang dibuat dengan
nama doctor aesthetics. Foto yang digunakan diambil dari kamera hp konvensional
ataupun database internet tanpa menggunakan foto pasien. Konten dikategorikan
menjadi konten ilmiah, konten personal dan konten penyakit. Akun doctor
aesthetics dalam waktu 5 bulan berhasil mengunggah 37 konten dan mendapatkan
10.500 followers serta 24.030 likes. Konten personal menjadi kategori konten
dengan like dan subscription terbesar.
Penelitian
Militello et.al (2021) yang dilakukan di Amerika Serikat menjelaskan bahwa
sosial media merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari dan bisa menjadi media
edukasi, jejaring dan strategi pemasaran bagi ahli dermatologis untuk
mempromosikan klinik tetapi pada dasarnya kode etik tetap menjadi batasan dalam
penerapan pemasaran sosial media. Seorang dermatologis harus berhati-hati dalam
melindungi privasi pasien ketika mengunggah foto yang menampilkan kulit pasien
karena identitas pasien tersebut berisiko untuk dikenali seperti tato, tanda
lahir atau lesi. Di sisi lain pemasaran sosial media merupakan metode yang
efektif karena lebih dari 20% pasien mengetahui ahli dermatologisnya melalui
sosial media.
Systematic
review �Pengaruh Digital Marketing terhadap Kunjungan Pasien Baru di Rumah
Sakit� merangkum beberapa informasi penting terkait penerapan digital
marketing. Penelitian Antonacci et.al (2021) dan Kikut et.al (2020) menyebutkan
bahwa digital marketing bukan merupakan strategi pemasaran yang hemat biaya.
Terkait dengan pernyataan tersebut harus diketahui faktor yang memengaruhi
efektifitas dari strategi pemasaran yakni pemilihan platform digital harus disesuaikan
dengan sasaran publik (Purcarea, 2019). Penerapan digital marketing juga harus dilakukan
dengan pendekatan yang tepat. Pendekatan digital marketing menurut Kottler
et.al (2017) adalah pemasaran yang terhubung, terkonfirmasi sesuai dengan
komunitas pelanggan, penyesuaian karakter merek, dan komersialisasi dari
marketing mix co-creation, currency, communal activation, dan conversation.
Jenis digital marketing juga berperan penting dalam kesuksesan usaha pemasaran
karena tujuan utama dalam digital marketing adalah pemilihan strategi digital
marketing itu sendiri. Sosial media merupakan media yang paling baik untuk
meningkatkan pengenalan produk. Strategi pemasaran afiliasi dan strategi
jaringan pencarian google merupakan channel yang tepat untuk menghasilkan
penjualan, sementara Search Engine Optimization (SEO) merupakan metode yang
tepat untuk meningkatkan lead generation. (Tritama &
Tarigan, 2016); (Ghosal et al., 2020).
Pemasaran
sosial media merupakan salah satu strategi digital marketing yang sering
digunakan. Penelitian Klietz et.al (2019) menyebutkan sosial media instagram
cukup efektif untuk menjangkau pasien, dalam waktu 5 bulan akun instagram pada
penelitian tersebut berhasil menjangkau 10.500 followers. Efektifitas pemasaran
sosial media juga didukung dengan pernyataan Gupta et.al (2013) yang menyatakan
bahwa pemasaran sosial media merupakan media pemasaran yang terjangkau dan
dapat memfasilitasi penyebaran opini, pendapat dan penyebaran informasi secara
instan. Terdapat enam jenis sosial media antara lain proyek kolaboratif
(wikipedia), blog dan mikroblog (twitter), komunitas konten (youtube), situs
jejaring sosial (instagram, facebook) (Gupta et al., 2013). Penggunaan pemasaran sosial media tetap harus
memperhatikan permasalahan etik dalam penerapannya. Penelitian Militello et.al
(2021) mengkhawatirkan dampak penerapan pemasaran sosial media terhadap privasi
pasien ketika ahli dermatologis tidak berhati-hati dalam unggahannya. Menurut
Denecke et.al (2015), rumah sakit bisa tetap melanjutkan pemasaran sosial media
tetapi harus memperhatikan penerapannya dari sudut pandang legalitas dan
mengidentifikasi kemungkinan permasalahan etika serta permasalahan hukum yang
menyertainya sehingga rumah sakit harus selalu update terkait aturan pedoman
etika pemasaran rumah sakit (Denecke et al.,
2015).
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di
atas didapatkan kesimpulan bahwa digital marketing tidak selalu menjadi jawaban
dalam upaya menarik pasien baru. Penerapan digital marketing harus dilakukan
dengan pendekatan yang tepat agar strategi tersebut berhasil. Pemilihan
platform digital marketing juga menjadi kunci utama dalam menarik pasien baru.
Pemasaran sosial media merupakan salah satu platform yang murah dengan
efektifitas yang baik karena mampu menjadi media promosi word of mouth bagi
rumah sakit, namun rumah sakit harus tetap waspada karena permasalahan legal
ataupun etika kerap terjadi dalam penerapan pemasaran sosial media. Penelitian
ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai
pihak. Terimakasih Peneliti ucapkan kepada keluarga besar, pembimbing akademik,
dosen mata kuliah Penelitian dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana Kajian
Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesi atas semua masukan dan sarannya
sehingga publikasi ini bisa diselesaikan dengan baik.
CASP, C. (2018). CASP
qualitative checklist. In Critical Appraisal Skills Programme.
Denecke, K., Bamidis, P.,
Bond, C., Gabarron, E., Househ, M., Lau, A. Y. S., Mayer, M. A., Merolli, M.,
& Hansen, M. (2015). Ethical issues of social media usage in healthcare. Yearbook
of Medical Informatics, 24(01), 137�147.
https://doi.org/10.15265/IY-2015-001.
Durmaz, Y., &
Efendioglu, I. H. (2016). Travel from traditional marketing to digital
marketing. Global Journal of Management and Business Research, 16(2),
34�40. https://doi.org/10.1007/s11606-018-4448-0.
Ghosal, D., Prasad, B.,
& Behera, M. (2020). Impact of Affiliate marketing on e-buying behavior of
Millennial�A TAM based Approach with Text Analysis. Available at SSRN
3638929.
Gupta, A., Tyagi, M.,
& Sharma, D. (2013). Use of social media marketing in healthcare. Journal
of Health Management, 15(2), 293�302.
https://doi.org/10.1177/0972063413489058.
Iskandar, V. B. (2021). Pengguna
Internet Indonesia Peringkat ke-3 Terbanyak di Asia. Katadata.Co.Id.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/14/pengguna-internet-indonesia-peringkat-ke-3-terbanyak-di-asia.
Kaspar, K., Weber, S. L.,
& Wilbers, A.-K. (2019). Personally relevant online advertisements: Effects
of demographic targeting on visual attention and brand evaluation. PloS One,
14(2), e0212419. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0212419.
Minculete, G., &
Olar, P. (2018). Approaches to the modern concept of digital marketing. International
Conference Knowledge-Based Organization, 24(2), 63�69..
Muljono, R. K. (2018). Digital
Marketing Concept. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Nurhayati, H. (2021). Social
media in Indonesia - statistics & facts. Statista.Com.
https://www.statista.com/topics/8306/social-media-in-indonesia/.
Page, M. J., McKenzie, J.
E., Bossuyt, P. M., Boutron, I., Hoffmann, T. C., Mulrow, C. D., Shamseer, L.,
Tetzlaff, J. M., Akl, E. A., & Brennan, S. E. (2021). The PRISMA 2020
statement: an updated guideline for reporting systematic reviews. Systematic
Reviews, 10(1), 1�11. https://doi.org/10.1186/s13643-021-01626-4.
Prasetyo, A. A. R., &
Sulistiadi, W. (2019). Effect of Digital Marketing in Hospitals: A Systematic
Review. The 5th International Conference on Public Health, 509�512.
https://doi.org/10.26911/theicph.2019.04.47.
Purcarea, E. V. L.
(2019). The impact of marketing strategies in healthcare systems. Journal of
Medicine and Life, 12(2), 93�96.
Radu, G., Solomon, M.,
Gheorghe, C. M., Hostiuc, M., Bulescu, I. A., & Purcarea, V. L. (2017). The
adaptation of health care marketing to the digital era. Journal of Medicine
and Life, 10(1), 44.
Susanto, G. M. (2017). The
power of Digital marketing. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tritama, H. B., &
Tarigan, R. E. (2016). The effect of social media to the brand awareness of a
product of a company. CommIT (Communication and Information Technology)
Journal, 10(1), 9�14. https://doi.org/10.21512/commit.v10i1.1667.
Copyright holder: Sri Mardiati, Anhari Achadi (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |