Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 5, No. 4 April 2020
�
ANALISIS
KUALITAS LAYANAN DAN MOTIVASI YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM
MENABUNG PADA BANK BNI����������
Koesharijadi
Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Mitra Indonesia
Email:
[email protected]
Abstract
This study is
aimed at, among others, providing a picture of the quality
service and motivation, as well the decision made by customers in general.
Knowing the influence of motivation and service quality on the customer�s decision to save. The study
was conducted at the Bank
Negara Indonesia, Pasuruan. The population of this study comprised civil government officials having
an account at the bank under investigation. One hundred and forty (140) customers were used as samples.
Multiple linear regression analysis
with microstat statistic programming was
used. The results of the study indicate that (1) motivation to
have significant influence in consumer decision to save, (2) service quality to
have significant influence in consumer
decision to save, (3) motivation and service quality played a significant role
in consumer decision to save
Keywords: Quality
service, Motivation, Consumer decision to save
Abstrak
Penelitian ini bertujuan, antara lain, memberikan
gambaran tentang kualitas layanan dan motivasi, serta keputusan yang dibuat
oleh pelanggan pada umumnya. Mengetahui pengaruh motivasi dan kualitas layanan
pada keputusan pelanggan untuk menabung. Penelitian dilakukan di Bank Negara Indonesia,
Pasuruan. Populasi penelitian ini terdiri dari pejabat pemerintah sipil yang
memiliki rekening di bank yang sedang diselidiki. Seratus empat puluh (140)
pelanggan digunakan sebagai sampel. Analisis regresi linier berganda dengan
pemrograman statistik microstat digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
(1) motivasi memiliki pengaruh yang signifikan dalam keputusan konsumen untuk
menabung, (2) kualitas layanan memiliki pengaruh yang signifikan dalam
keputusan konsumen untuk menabung, (3) motivasi dan kualitas layanan memainkan
peran penting dalam keputusan konsumen. untuk menyimpan.
Kata kunci: Kualitas layanan, Motivasi, Keputusan konsumen untuk menabung
Pendahuluan
Perbankan didirikan sebagai
organisasi yang berorientasi pada profit (profit
oriented), maka tantangan bagi
pertumbuhan perbankan terletak pada pembinaan manajemen, peningkatan kualitas
layanan (service quality) dan
bagaimana perbankan tersebut dalam memahami keinginan, harapan dan kebutuhan
masyarakat yang terkait mengapa mereka termotivasi mau menginvestasikan dananya
pada perbankan. Motivasi masyarakat terkait mengapa mereka mau menginvestasikan
dananya pada perbankan tidak terlepas dari keinginannya untuk memperoleh
berbagai keuntungan atau manfaat yang akan mereka dapat. Motif merupakan suatu
ransangan keinginan dan daya penggerak seseorang, setiap motif mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai (Hasibuan, 2002).
Motivasi
adalah daya dorong yang dimiliki seseorang untuk mencapai dan/atau melakukan
apa yang ingin dia lakukan. Apabila dikaitkan dengan belajar, maka Pengembangan
Model Jerold melalui Kartu Kalimat motivasi belajar dapat diartikan sebagai suatu dorongan dan/atau upaya
yang dilakukan seseorang untuk belajar dengan lebih baik dibanding tidak
memiliki motivasi (Saputro & Soeharto, 2015). Analisis motivasi memusatkan perhatian pada faktor-faktor
yang mendorong dan mengarahkan kegiatan seseorang (Mills & Hatfield,
1999). Perbankan harus
memahami motivasi ini sehingga mendapatkan pemahaman yang baik mengapa
masyarakat berperilaku tertentu dalam membeli suatu produk yang ditawarkan.
Keberadaan motivasi mengacu pada timbulnya kebutuhan dalam artian tanpa adanya
kebutuhan tidak akan ada motivasi. Konsumen mau menginveskan dananya pada
perbankan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhannya yang diyakini akan
memberikan beberapa manfaat. Masing-masing perbankan mempunyai produk dengan
karakterisik manfaat yang ditawarkan berbeda-beda. Beberapa manfaat yang
ditawarkan perbankan ini akan memotivasi masyarakat untuk mendapatkan manfaat
tersebut. Motivasi ini ada yang bersifat ekonomis (motivasi ekonomis), keamanan
dana (motivasi keamanan), manfaat praktis (motivasi praktis) dan motivasi
emosional. Dorongan yang berbeda akan menyebabkan tingkah laku yang berbeda
pula.
Keempat sifat motivasi ini dapat
mempengaruhi pertimbangan masyarakat dalam tingkat yang berbeda, mengapa mereka
mau menginvestasikan dana pada perbankan. Kebutuhan yang berbeda akan menjadi
tanggapan yang berbeda atas stimuli karena kebutuhan akan menentukan perilaku
sehingga mendorong (motivator) dalam menentukan pilihan diantara berbagai
alternatif sesuai dengan kebutuhan. Pemahaman tentang keempat motivasi tersebut
akan membantu pihak perbankan dalam mengambil kebijakan tentang produk yang
ditawarkan dengan dukungan promosi yang tetap.
Pemahaman tentang motivasi
masyarakat mengapa mereka menginvestasikan dana pada perbankan merupakan
�pekerjaan� perbankan yang bersifat eksternal. Bagian internal perbankan
(kualitas layanan) perlu diwujudkan perbankan untuk memberikan pelayanan
terbaik bagi nasabah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mewujudkan
kualitas layanan yang baik pada industri jasa khususnya perbankan. Pertama,
kemampuan kontak personil yaitu perhatian terhadap individu (empathy) yang terwujud dalam hubungan
yang baik dan pemahaman yang mendalam terhadap individu nasabah. Kedua,
kepercayaan masyarakat terhadap perbankan (reliability)
yaitu kemampuan dalam memenuhi kesepakatan-kesepakatan dan �janji-janji� dalam
program promosi yang pernah dilakukan. Ketiga, ketersedianya dan berfungsinya
berbagai fasilitas fisik (tampilan fisik) sebagai penunjang sistem layanan yang
representatif bagi karyawan dan nasabah.
Dimensi tangibility berhubungan langsung dengan fasilitas fisik, penampilan,
peralatan personil (Hardiyansyah, 2018).
Kualitas layanan merupakan ukuran
penilaian menyeluruh atas tingkat layanan yang baik (Parasuraman et al., 1985). Kualitas layanan yang
diwujudkan oleh organisasi (perbankan) merupakan daya tarik setelah nasabah
melakukan evaluasi (membandingkan) antara harapan sebelum mendapatkan pelayanan
dengan kinerja layanan yang sebenarnya. Antar perbankan tentu terjadi persaingan
yang ketat dalam memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah. Sistem
manajemen kinerja adalah merupakan suatu hal yang sangat penting untuk
mengkomunikasikan, memotivasi dan memberikan balas jasa kepada karyawan yang
mendukung terwujudnya tujuan-tujuan bisnis. Penyesuaian-penyesuaian rencana
insentif dengan tujuan-tujuan bisnis agar mendukung perilaku menuju kinerja
yang lebih baik. Pada
sisi yang lain perbankan berusaha menghimpun dana yang sebanyak-banyaknya dari
masyarakat, sehingga dikwatirkan banyak networking dari perbankan yang
hanya didasarkan pada mutual benefit dan kurang perhatian pada mutual
respect (Koesharijadi,
2016). Kelemahan fundamental
dari sisi internal perbankan itu terutama dalam penerapan good corporate
governance yang diwarnai dengan kualitas manajemen bank yang masih buruh. Manajemen kurang
memiliki komitmen pada sistem kualitas, kurangnya pengetahuan tentang konsep
kualitas, kurangnya pemahaman tentang prioritas dalam penerapan sistem kualitas
dan budaya kerja yang baik.
�Kualitas layanan yang baik mencerminkan jalannya organisasi yang efektif,
memahami lingkungan, hubungan baik dengan masyarakat tanpa diskriminasi (Koesharijadi, 2017).
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan explanatory research. Populasi penelitian
ini Pegawai Negeri Sipil. Karakteristik sampel yang diuji adalah PNS yang hanya
menjadi nasabah pada satu bank BNI. Pengambilan
sampel secara acak (random sampling) karena sampel
diprediksi mampu merepresentasikan populasi dan mengerti topik yang diteliti.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, wawancara dan studi dokumen. Penentuan
skor untuk item pernyataan menggunakan skala Likert, dengan skor 5 (lima), 4
(empat),� 3 (tiga), 2 (dua) dan 1 (satu)
dengan gradasi sangat positif sampai sangat negatif. Data penelitian data
primer dan� data sekunder.
Hasil
dan Pembahasan
Jenis kelamin responden sebagian
besar adalah pria (67,86%). Usia responden sebagian besar antara 35 sampai 45
tahun (60,70%). Tingkat pendidikan responden sebagian besar SMA (77,86%).
Tingkat penghasilan responden sebagian besar antara Rp. 1.000.000 sampai Rp.
2.000.000 (68,09%). Sebagian besar menjadi nasabah selama lebih dari 3 tahun
(61,42%).
1. Pengaruh motivasi
terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H1)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi (X1) terhadap variabel keputusan konsumen dalam
menabung (Y), mempunyai multiple
regression sebesar 0,7769 maka dapat dikatakan hubungan tersebut cukup kuat
dan hal ini juga ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 0,5918%. Hal
ini artinya bahwa kontribusi motivasi terhadap keputusan konsumen dalam menabung
sebesar 59,18% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian
ini. Berdasarkan uji F terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 51,370. Nilai F
hitung ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar 1,94
dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Dengan dimikian hipotesis yang
menyatakan �Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen dalam menabung�
dinyatakan dapat diterima.
Tabel
1
Rekapitulasi
hasil regresi variabel motivasi (X1)
dengan
variabel keputusan konsumen dalam menabung (Y)
Variabel |
Koefisien |
t |
Prob. |
r |
Ket. |
M.
Ekonomis M.
Emosional |
0,3909 0,2067 0,2788 -0,0224 |
10,2690 2,6790 2,5810 -0,9090 |
0,0000 0,0083 0,0192 0,3647 |
0,4386 0,5105 0,4270 0,0261 |
diterima
diterima diterima
ditolak |
Variabel tergantung Y |
|||||
Konstanta����� 12,8444�������������������� Probabilitas������������������ = 0,0000��� F hitung��������� 51,370��������������������� Adj. R Squared� ������������= 0,6918 |
2. Pengaruh motivasi
ekonomis terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H1.1)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi ekonomis (X1.1) terhadap variabel keputusan
konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,0000 dan nilai r sebesar
0,4386 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis: �Ada pengaruh motivasi
ekonomis terhadap keputusan konsumen dalam menabung� dapat diterima.
3. Pengaruh motivasi
keamanan terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H1.2)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi keamanan (X1.2) terhadap variabel keputusan
konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,0083 dan nilai r sebesar
0,5105. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis: �Ada pengaruh
motivasi keamanan terhadap keputusan konsumen dalam menabung� dapat diterima.
4. Pengaruh motivasi
praktis terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H1.3)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi praktis (X1.3) terhadap variabel keputusan
konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,0192 dan nilai r sebesar
0,4270. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis: �Ada pengaruh
motivasi praktis terhadap keputusan konsumen dalam menabung� dapat diterima.
5. Pengaruh motivasi
emosional terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H1.4)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi emosional (X1.4) terhadap variabel keputusan
konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,3647 dan nilai r sebesar
0,0261. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis: �Ada pengaruh
motivasi emosional terhadap keputusan konsumen dalam menabung� ditolak.
6. Pengaruh kualitas
layanan terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H2)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel kualitas layanan (X2) terhadap variabel keputusan
konsumen dalam menabung (Y), mempunyai multiple
regression sebesar 0,7697, maka dapat dikatakan hubungan tersebut cukup
kuat dan hal ini juga ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar 0,5835%.
Artinya bahwa kontribusi kualitas layanan terhadap keputusan konsumen dalam
menabung sebesar 58,35% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini. Berdasarkan uji F terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 65,908.
Nilai F hitung ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai F tabel sebesar
1,94 dan nilai probabilitasnya sebesar 0,000. Dengan dimikian hipotesis yang
menyatakan �Ada pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan konsumen dalam
menabung� dinyatakan dapat diterima.
Tabel
2
Rekapitulasi
hasil regresi variabel kualitas layanan (X2) dengan variabel keputusan konsumen
dalam menabung (Y)
Variabel |
Koefisien |
t |
Prob. |
r |
Ket. |
Perht.Individu |
0,2862 |
2,5930 |
0,0105 |
0,4071 |
diterima
diterima ditolak |
Variabel tergantung Y |
|||||
Konstanta����� 11,6740�������������������� Probabilitas������������������ = 0,0000��� F hitung��������� 65,908��������������������� Adj. R Squared������������� = 0,5835 |
�����������������������������
7. Pengaruh kualitas
layanan dari perhatian individu terhadap keputusan konsumen dalam menabung
(H2.1)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel kualitas layanan dari perhatian individu (X2.1) terhadap
variabel keputusan konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,0105
dan nilai r sebesar 0,4071. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis: �Ada pengaruh kualitas layanan dari perhatian individu terhadap
keputusan konsumen dalam menabung� dapat diterima.
8. Pengaruh kualitas
layanan dari kepercayaan terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H2.2)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel kualitas layanan dari kepercayaan (X2.2) terhadap
variabel keputusan konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,0000
dan nilai r sebesar 0,5059. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
hipotesis: �Ada pengaruh kualitas layanan dari kepercayaan terhadap keputusan
konsumen dalam menabung� dapat diterima.
9. Pengaruh kualitas
layanan dari tampilan fisik terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H2.3)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel kualitas layanan dari tampilan fisik (X2.3) terhadap
variabel keputusan konsumen dalam menabung (Y), mempunyai nilai Prob. 0,2763
dan nilai r sebesar 0,0087. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis:
�Ada pengaruh kualitas layanan dari tampilan fisik terhadap keputusan konsumen
dalam menabung� ditolak.
10. Pengaruh motivasi dan
kualitas layanan terhadap keputusan konsumen dalam menabung (H3)
Berdasarkan
uji pengaruh variabel motivasi (X1) dan variabel kualitas layanan (X2) terhadap
variabel keputusan konsumen dalam menabung (Y), mempunyai multiple regression sebesar 0,8391, maka dapat dikatakan hubungan
tersebut cukup kuat dan hal ini juga ditunjukkan dengan koefisien determinasi
sebesar 0,6884%. Hal ini artinya bahwa kontribusi motivasi terhadap keputusan
konsumen dalam menabung sebesar 68,84% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel
lain diluar penelitian ini. Berdasarkan uji F terlihat bahwa nilai F hitung sebesar
44,874. Nilai F hitung ini lebih besar jika dibandingkan dengan nilai F tabel
sebesar 1,94 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000. Dengan dimikian hipotesis
yang menyatakan �Ada pengaruh motivasi dan kualitas layanan terhadap keputusan
konsumen dalam menabung� dapat diterima.
Tabel
3
Rekapitulasi
hasil regresi variabel motivasi (X1) dan kualitas layanan (X2) dengan variabel
keputusan konsumen dalam menabung (Y)
Konstanta����� 10,2522�������������������� Probabilitas������������������ = 0,0000��� F hitung��������� 44,874��������������������� Adj. R Squared����� ��������= 0,6884 |
��
Motivasi
adalah sampai seberapa tingkat seseorang menabung karena didorong untuk
memperoleh berbagai manfaat dari sisi ekonomis, keamanan, praktis dan
emosional. Dari sisi motivasi ekonomis berdasarkan dari 5 item yang disediakan
untuk 140 responden, sebagian besar yaitu sebanyak 119 responden (85%),
menyatakan bahwa mereka menabung karena didorong untuk mendapat hasil bunga
dari uang yang diinvestasikan. Maka kesimpulannya adalah keputusan konsumen
dalam menabung karena ingin mendapatkan bunga. Bunga bank merupakan faktor
pendorong utama untuk mendapatkan manfaat ekonomis sebagai balas jasa dari dana
yang diinvestasikan pada perbankan.
Dari
sisi motivasi keamanan berdasarkan dari 5 item yang disediakan untuk 140
responden, sebagian besar yaitu sebanyak 113 responden (80,9%), menyatakan
bahwa mereka menabung karena didorong oleh motivasi keamanan. Maka
kesimpulannya adalah keputusan konsumen dalam menabung karena ingin mendapatkan
keamanan dari uang yang tersimpan pada bank. Faktor keamanan dana merupakan
pertimbangan yang utama bagi nasabah untuk menginvestasikan dananya pada
perbankan yang dilihat dari motivasi keamanan.
Pada
sisi motivasi praktis berdasarkan dari 5 item yang disediakan untuk 140
responden, sebagian besar yaitu sebanyak 89 responden (63,5%), menyatakan bahwa
mereka menabung karena didorong oleh motivasi praktis dari sisi fasilitas on-line. Maka kesimpulannya adalah keputusan
konsumen dalam menabung karena ingin mendapatkan manfaat praktis dari uang yang
tersimpan pada bank dapat diambil kapanpun dan dimanapun, karena bank
memberikan pelayanan fasilitas on-line
diseluruh cabang.
Dari
sisi motivasi emosional berdasarkan dari 5 item yang disediakan untuk 140 responden,
sebagian besar yaitu sebanyak 61 responden (44,0%), menyatakan bahwa mereka
menabung karena didorong oleh motivasi emosional untuk mendapatkan hadiah. Maka
kesimpulannya adalah keputusan konsumen dalam menabung karena ingin mendapatkan
hadiah dari uang yang tersimpan pada bank. Berbagi hadiah yang dapat ditawarkan
dan dipamerkan oleh perbankan selama ini ternyata kurang cukup menarik konsumen
perbankan untuk menginvestasikan dananya.
Selanjutnya
berdasarkan uji yang dilakukan terlihat bahwa diantara keempat motivasi yang
menunjukkan memiliki pengaruh terbesar yang mendorong keputusan konsumen dalam
menabung adalah motivasi ekonomis yang ditunjukkan dengan nilai r partial
sebesar 0,4386. Sedangkan urutan berikutnya konsumen melakukan kegiatan menabung
karena didorong motivasi praktis. Hasil yang cukup menarik ternyata bahwa konsumen
perbankan dalam menginvestasikan dananya bukan karena terdorong oleh motivasi
emosional. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji yang dilakukan menunjukkan bahwa
nilai r partial untuk motivasi emosional terhadap keputusan untuk menabung
hanya sebesar 0,0061. Hal ini dapat disimpulkan bahwa yang mendorong konsumen
perbankan untuk menginvestasikan dananya (menabung) pada bank karena ingin mendapatkan
manfaat ekonomis dan praktis yang diberikan oleh perbankan, bukan karena ingin
mendapatkan manfaat secara emosional.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa motivasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menabung yang
ditunjukkan dengan multiple regression
0,7769 dan F hitung sebesar 51,370 lebih besar dari nilai F tabel sebesar 1,94.
Hal ini berarti motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
konsumen dalam menabung pada taraf uji sebesar 5%. Sehingga hipotesis yang
menyatakan �Ada pengaruh motivasi terhadap keputusan konsumen dalam menabung�
dapat diterima.
Analisis
regresi linier berganda selanjutnya adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
layanan terhadap keputusan konsumen dalam menabung dapat ditunjukkan dengan
nilai multiple regression sebesar
0,7697. Selanjutnya dapat diketahui nilai F hitung sebesar 65,908 lebih besar
dari nilai F tabel sebesar 1,94, maka dapat dikatakan bahwa kualitas layanan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan konsumen dalam menabung pada taraf
signifikansi sebesar 5%. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesis yang
menyatakan �Ada pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan konsumen dalam
menabung� dapat diterima.
Berdasarkan
uji bersama-sama dengan analisis regresi linier berganda dapat ditunjukkan bahwa
motivasi dan kualitas layanan mempunyai pengaruh yang cukup kuat dengan nilai
multiple regression sebesar 0,8391 dengan nilai F hitung sebesar 44,874 lebih
besar dari nilai F tabel sebesar 1,94. Hal ini berarti mempunyai pengaruh yang
signifikan pada taraf signifikansi sebesar 5%. Sehingga hipotesis yang
menyatakan �Ada penganuh motivasi dan kualitas layanan terhadap keputusan
konsumen dalam menabung� dapat diterima.
Variabel
pilihan berdasarkan nilai loading tertinggi pada masing-masing faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam menabung yaitu:
a.
Bank yang mempunyai
kredibilitas dan likuiditas keuangan yang baik, dapat disimpulkan bank tersebut
memiliki tingkat kepercayaan (reliability)
yang baik dimata masyarakat dalam memberikan pelayanan. Kepercayaan (reliability) dalam pelayanan ini
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap pengambilan keputusan konsumen
dalam menabung.
b.
Motivasi konsumen yang
paling dominan berpengaruh untuk menanamkan uangnya ke bank adalah untuk
mendapatkan hasil bunga, hal ini dikelompokkan kedalam motivasi ekonomis.
c.
Pertimbangan menabung
untuk keamanan uang yang disimpan, dikelompokkan kedalam motivasi keamanan.
d.
Bank yang dapat
memberikan layanan sepenuh hati terhadap berbagai kepentingan dan keperluan konsumen,
dikelompokkan kedalam kualitas layanan dalam hal perhatian individu (empathy).
e.
Adanya fasilitas on-line antar berbagai wilayah cabang
bank hal ini mempengaruhi keputusan konsumen dalam menabung dikelompokkan kedalam
motivasi untuk memperoleh manfaat praktis.
BIBLIOGRAFI
Hardiyansyah, K. &. (2018). Public Service Quality of the
Tax Service Office of Pratama Palembang: Qualitative Study of Taxpayer Service.
Humanities and Social Sciences. http://saspjournals.com/sjahss
Hasibuan, M. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
Revisi. Cetakan keenam. Jakarta: Bumi Aksara.
Koesharijadi. (2016). Factors Affecting Loyalty Customer
Services Banking Industry in East Java. International Journal of Business
and Management, 11(6), 177.
Koesharijadi, H. & S. (2017). Improving the Quality of
Public Services Based on Information Technology through Development of Human
Resources Management in Palembang. Journal of Public Administration and
Governance, 7(4). https://doi.org/10.5296/jpag.v7i4.11857.
http://jpag.macrothink.org
Mills, A. J., & Hatfield, J. (1999). From imperialism to
globalization: Internationalization and the management text. Global
Management: Universal Theories and Local Realities, 37�67.
Parasuraman, A., Zeithaml, V. A., & Berry, L. L. (1985).
A conceptual model of service quality and its implications for future research.
Journal of Marketing, 49(4), 41�50.
Saputro, H. B., & Soeharto, S. (2015). Pengembangan media
komik berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran tematik-integratif kelas
IV SD. Jurnal Prima Edukasia, 3(1), 61�72.