Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 5, No. 4 April 2020
������
KEPRIBADIAN DAN AKTUALISASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PASUNG JIWA
KARYA OKKY MADASARI
Maryanto Wibowo,
Yumna Rasyid dan Herlina
Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
Email: [email protected], [email protected] dan
Abstract
This research is a qualitative descriptive
study. This study aims to determine the direction of the analysis of Pasung
Jiwa�s novel Particles by Okky Madasari. So that the
issues to be discussed can be effective and in accordance with the formulation
of the problem. This research is not bound by place and time because this
research is based on content analysis grouped in library research. So that this
research is directed and according to the target, the researcher will provide a
time span of completion for three months until the writing of the research
report. Data collection techniques used in this study are reading and
note-taking techniques. The research instrument used in this study was a data
card. Data cards are used to record data about the personality and
self-actualization of the main characters in the novel Particles by Okky
Madasari. Another instrument in this study is the researcher. This instrument
has a central function to observe, interpret, describe, categorize and provide
conclusions based on data obtained.
Keywords: Personality and character actualization in Pasung Soul Novel
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah
analisis novel �Pasung Jiwa episode Partikel Karya
Okky Madasari. Sehingga permasalahan yang akan dibahas dapat menjurus dan efektif
sesuai dengan
rumusan masalah. Penelitian ini tidak terikat oleh tempat
dan waktu karena penelitian ini mendasarkan pada analisis isi yang
dikelompokkan pada penelitian kepustakaan. Agar penelitian ini terarah dan
sesuai target maka peneliti akan memberikan rentang waktu penyelesaian selama
tiga bulan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian. Teknik pengumpulan
data
yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
teknik baca dan catat. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini berupa kartu data.�� Kartu�
�data��
digunakan untuk� �mencatat data�� tentang� �kepribadian� �dan aktualisasi
diri tokoh utama dalam novel Partikel Karya Okky
Madasari. Instrumen
lain dalam penelitian ini adalah
peneliti. Instrumen ini berfungsi
sentral untuk mengamati, menginterpretasi, mendeskripsikan, mengkateorikan dan
memberikan
kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh.
Kata kunci: Kepribadian dan aktualisasi
tokoh dalam Novel Pasung Jiwa
Pendahuluan
Pendidikan
Seni di sekolah adalah salah satu mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
kepribadian siswa yang mandiri, kreatif dan memiliki gagasan-gagasan yang
inovatif sehingga dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki
siswa. Untuk mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan pembelajaran seni perlu
memeperhatikan model-model inovasi pembelajaran yang memacu siswa menjadi lebih
mandiri, kreatif di dalam proses pembelajaran, dimana guru sebagai fasilitator
yang membimbing dan mengarahkan siswa dalam belajar (Tusliawati, 2017).
Karya sastra merupakan hasil pola pikir manusia memproyeksikan
kejadian nyata di
dunia. Karya sastra dapat dikatakan sebagai refleksi kehidupan nyata yang diminiaturkan dalam bentuk teks sehingga
di
dalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan dan kehidupan yang dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Penjelasan ini sesuai
dengan fungsi sastra
menurut Horace, yaitu dulce
et utisle
(Wellek,
Warren, & Budianta, 1995).
Sastra
adalah suatu
kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek et
al., 1995). Sastra menghadirkan kisah dengan rangkaian permasalahan yang terjalin sehingga dapat dinikmati dan dihayati.
�Suatu karya sastra dikatakan
baik dan sukses apabila dapat membuat pembaca �masuk� ke dalam alur cerita,
sehingga tidak ada batasan lagi antara dunia nyata dan fiksi.
Selain itu, Siswanto mengemukakan bahwa
tujuan umum pembelajaran sastra adalah agar (1) peserta didik mampu menikmati
dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas
wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; dan
(2) peserta didik menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai
khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia (Siswanto,
2013). Macam-macam jenis sastra diantaranya
adalah novel.
Menurut Abrams dalam (Akbar
& Winarni, 2013)
menyatakan novel dalam bahasa Italia novella
dan Jerman novelle. Secara harfiah
novella berarti barang baru yang kecil dan diartikan sebagai �cerita pendek
dalam bentuk prosa�. Menurut (Radmila,
2017).
Prosa dalam bahasa Inggris, prose. Kata ini mengacu pada pengertian yang
lebih luas, tidak kecuali hanya mencakup pada tulisan yang digolongkan sebagai
karya sastra, tapi juga karya fiksi dan non fiksi, seperti artikel, esai, dan
lain-lain.
Novel Pasung jiwa merupakan novel heroik pembangun jiwa yang menarik
yaitu mengeksplorasi pertanyaan mani
manusia dan manusia dalam novel terbarunya. Pertarungan muncul di antara dua
karakter utama, Sasana dan Jaka Wani, dalam usaha mencari kebebasan dari segala
hambatan-dari pikiran dan tubuh, hingga hambatan yang dipaksakan oleh tradisi
dan keluarga, masyarakat dan agama, hingga dominasi ekonomi dan belenggu
Otoritas. Pasung jiwa yang
pertama kali diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2014. Dalam
novel ini peneliti tertarik untuk menganalisis Kepribadian tokoh utama yang
terjadi, yaitu kepribadian tokoh utama dalam narasi cerita maupun kepribadian
tokoh utama dialog antar tokoh yang meliputi Kesadaran, Ketidak sadaran
personal, bayangan persona, anima dan animus.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi. Emzir menyatakan
bahwa metode analisis isi melibatkan suatu jenis analisis, dimana isi
komunikasi (percakapan, teks tertulis, wawancara, fotografi dan sebagainya)
dikategorikan dan di klasifikasi
(Emzir,
2010). Analisis
isi adalah suatu metode yang digunakan untuk memahami pesan simbolik dari
wacana atau teks, dalam hal ini adalah karya sastra. Dengan objek penelitian ini adalah kepribadian tokoh utama dalam novel berjudul
Pasung Jiwa episode Partikel
Karya Okky Madasari.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analsiis peneliti
mengenai kepribdaian, konflik, dan aktualisasi diri tokoh utama dalam novel Pasung
Jiwa. dapat disimpulkan bahwa kepribadian tokoh utama dalam novel tersebut
yaitu tokoh utama Sasana memilki kepribadian ganda. Sementara tokoh utama Jaka
Wani memiliki kepribadian penakut.
Dan konflik yang dialami oleh tokoh utama Sasana adalah cenderung mengalami
konflik phsychological, berbeda
dengan dengan tokoh utama Jaka Wani tokoh ini cenderung mengalami konflik sosial.
Kenyataan itu muncul pada
penelitian ini seperti yang diuarai pada bab IV temuan-temuan penelitian.
Temuan-temuan tersebut akan dibahas lebih jauh sebagai berikut.
1.
Kepribadian
Tokoh Utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Mandasari.
Masalah
psikologi ini akan menjelaskan bagaimana keadaan proses mental,� baik normal maupun abnormal dan pengaruhnya
pada perilaku seseorang. Aspek� psikologi
yang telah dikemukakan di dalam novel terbagi menjadi lima unsur,� yaitu mentalitas, keinginan, sikap moral dan
intelektual. Dari segi mentalitas, hal yang paling menonjol dalam psikologi
tokoh Sasana ialah minder. Sadar sebagai seorang transgender, Sasana melihat
kekurangan yang ada pada dirinya. Untuk menjadi seorang perempuan tidak semudah
yang ia bayangkan, karena pada dasarnya fisik laki-laki dan perempuan itu
berbeda.
2.
Konflik
yang di alami tokoh utama dalam novel Pasung Jiwa karya Okky Mandasari.
Konflik
dalam sebuah karya sastra dapat digolongkan menjadi tiga yaitu pshychologycal conflict, socio conflict
dan elemen conflict.� Dalam novel Pasung jiwa ini tokoh utama Sasana dan Jaka Wani banyak mengalami
konflik pshychological.
a. Tokoh Sasana
Pada
tokoh Sasana meski
tak lagi tinggal bersama orangtuanya, Sasana tinggal bersama Ibunya di sebuah
kontrakan, mereka bisa memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papannya yang
berasal dari uang ibunya. Ketika Sasana dan ibunya tinggal bersama pun,
kebutuhan akan rasa aman sudah terpenuhi sebab tak ada insiden yang
berarti pasca Orba lengser pada Sasana. Sementara rasa cinta dan memiliki
terpenuhi seiring mereka hidup bersama seperti ada kutipan dibawah
ini:
�Setelah beberapa minggu
hidup bersama, aku dan ibu sudah sperti dua sahabat yang saling percaya dan mau
membuka rahasia. Dia bukan lagi ibu yang menuntut kesempurnaan dari
anak-anaknya, yang kecewa dan marah ketika anaknya tak memenuhi harapannya�. (hal 281)
Jadi,
bisa dikatakan, keempat unsur kebutuhan bertingkat sudah terpenuhi ketika
Sasana akan mengaktualisasikan dirinya bersama Ibunya. Akan tetapi, pada novel
Pasung Jiwa, aktualisasi diri yang dilakukan Sasana terlihat sebenarnya sudah
dia lakukan sejak dia menyukai dangdut dan berusaha untuk tampil di depan
banyak. Dari banyaknya panggung yang sudah dia buat, mulai dari panggung di
kamarnya sendiri, panggung 17 di tahun 1993, panggung ketika rumah sakit jiwa,
hingga panggung di pasar sebelum dihajar preman pasar, hingga panggung ketika
memasuki tahun 1998 di mana dia bertemu mahasiswa yang akan demo menuntut
pemerintahan orde baru.
b. Tokoh Jaka Wani
Toko
Jaka Wani dalam novel mendapatkan aktualisasi diri setelah mengalami berbagai
macam konflik dalam hidupnya. Dari ketika ia hidup di Malang dan bertemu Sasana, Jaka Wani adalah
sosok pandai mempengaruhi orang, termasuk Sasana yang
berhasil di bujuk untuk pindah kontrakan dan tinggal bersama dengannya. Dan
ketika dia mampu mempengaruhi Sasana dan teman-teman
lainnya untuk beraksi membela Marsini, walaupun akhrinya kejadian itu membuat
mereka terpisah.
Jaka
Wani
kemudian hijrah
ke Batam dan menjadi buruh pabrik milik Jepang. Konflik yang dialami disini pun
beragam mulai dari bermasalah dengan supervisor dan mandor pabrik hingga ia
harus menjadi boronan. Dan ia harus lari melaut untuk menghindari pencarian
orang-orang.
Hingga
akhirnya ia hijrah lagi ke Jakarta dengan niatan
untuk bertemu dengan Sasana yang selama ini ia rindukan. Dan di Jakarta dia
bisa bertemu dengan orang-orang laskar pembela agama. Jaka Wani bergabung dengan
laskar
ini, dan dari sinilah titik awal Jaka Wani merasa menjadi� orang yang hebat, berani, dan di hargai.
Seperti pada kutipan di bawah ini:
Sepanjang
jalan kami terus mengacungkan senjata di tangan kanan sambil menyerukan� nama Allah. Ada rasa bangga terselip di
hatiku. Aku kini jagoan. Aku prajurit yang gagah berani berperang untuk membela
Tuhan.� (hal 255)
Aku
kini benar-benar si Jaka
yang baru. Jaka yang berbeda dari sebelumnya. Untuk jadi penanda, kujadikan itu
namaku yang baru. (hal 264)
Kini
aku Jaka Baru, pejuang untuk agama dan Tuhanku. Orang� bersih yang dihormati. Orang berani yang
ditakuti. Kata-kataku adalah perintah, kemarahanku adalah ancaman besar. Aku
bisa berbuat apa saja. Aku punya kekuatan, aku punya kekuasaan. Dua hal yang
tak aku miliki sepanjang hidupku sebelumnya. (hal 265)
Aku
tersenyum puas. Inilah yang disebut laskar professional. Kami
buhanya gerombolan-gerombolan liar. Kami benar-benar diakui resmi. Apa yang
kami lakukan benar-benar dihargai. (hal 272).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis peneliti
dalam novel Pasung Jiwa Karya Okky Mandasari maka dapat simpulkan bahwa,
kepribadian tokoh utama dalam novel ini adalah tokoh utama memiliki kepribadian
introvert.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
pembentukan kepribadian manusia diantaranya adalah pengalaman, lingkungan atau
budaya, kondisi fisik, daya tarik, emosi, nama, kecerdasan, penerimaan sosial, lingkungan
keluarga dan perubahan fisik.
Sedangkan konflik yang dialami oleh
tokoh utama Sasana dan Jaka Wani dilihat dari banyaknya kutipan-kutipan yang
menceritakan bagaimana kedua tokoh ini banyak mendapatkan perla kuan yang tidak
menyenangkan, sehingga menyebabkan munculnya rasa gelisah, ketakutan, marah dan
kecewa. Oleh karena itu peneliti menyimpulkan bahwa tokoh utama dalam novel
Pasung Jiwa Karya Okky Mandasari dikategorikan mengalami konflik batin atau phsychologycal
conflict.
Sementara aktualisasi diri tokoh
utama dalam novel Pasung Jiwa Karya Okky Mandasari adalah bagaimana sosok
Sasana ingin mengaktualisasikan diri sebagai sosok Sasa atau sebegai
transgender,
namun tokoh ini mewujudkan sisi perempuanya
hanya pada penggunaan kostum yang lazim digunakan perempuan dan hanya pada
aktivitas sebagai biduan.
Sedangkan tokoh Jaka Wani mengaktualisasikan
dirinya sebagai sosok yang berani dan berjasa membela Agama.
BIBLIOGRAFI
Akbar, S., & Winarni, R.
(2013). Kajian Sosisologi Sastra Dan Nilai Pendidikan Dalam Novel � Tuan Guru .�
Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 1(1), 54�68.
Emzir.
(2010). Metodologi Penelitian Kualitatif: Analisis Data. Jakarta:
Rajawali Pers.
Radmila,
D. H. & K. D. (2017). Hakikat prosa dan unsur-unsur cerita fiksi. Jurnal
Bahasa, 1(1), 1�6.
Siswanto,
W. (2013). Pengantar Teori Sastra. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Tusliawati,
T. (2017). Penerapan Metode Demonstratif Eksperimen Untuk Meningkatkan
Kreativitas Siswa Dalam Proses Pembelajaran Seni Rupa Terapan. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(1), 91�101.
Wellek,
R., Warren, A., & Budianta, M. (1995). Teori kesusastraan. Penerbit
PT gramedia Pustaka Utama.