Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN:
2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
STRATEGI
PENGEMBANGAN AGROWISATA SAWAH PEMATANG JOHAR MENGGUNAKAN SOAR
Helena
Tatcher Pakpahan1, Donny Ivan Samuel Simatupang2, Siti
Normi Sinurat3, Selsa Juita Nababan4
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia1,2,4
Fakultas Ekonomi Universitas Methodist Indonesia3
Email: [email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Agrowisata
sawah adalah objek wisata berupa konsep alam yang menggunakan lahan pertanian
untuk memberikan pelajaran terkait sektor pertanian. Ketertarikan wisatawan pada objek wisata berupa konsep alam dan
ramah lingkungan membuat agrowisata sawah menjadi wisata baru yang banyak
diminati. Agrowisata sawah Desa Pematang Johar masih baru dibuka pada
tahun 2020 dan sepanjang tahun 2021 mengalami fluktuasi jumlah kunjungan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang
faktor internal dan eksternal yang memiliki pengaruh terhadap pembangunan
agrowisata sawah Desa Pematang Johar dan memperoleh strategi pengembangan
agrowisata sawah Desa Pematang Johar. Penentuan lokasi
dilakukan secara purposive berdasarkan pertimbangan agrowisata sawah
Desa Pematang Johar masih terbilang baru di Kecamatan Labuhan Deli dan
mendapatkan antusias tinggi dari wisatawan. Metode pengolahan dan
analisis data menggunakan matriks IFE (Internal Factor Evaluation), EFE
(Eksternal Factor Evaluation) dan matriks SOAR. Hasil penelitian yang
didapat yaitu diperoleh diperoleh 13 faktor internal dan 14 faktor eksternal
yang menghasilkan 14 alternatif strategi dalam pengembangan agrowisata sawah
Desa Pematang Johar.
Kata
Kunci:
Agrowisata Pematang Johar, Strategi Pengembangan, Analisis SOAR.
Abstract
Rice field
agrotourism is a tourist attraction in the form of a natural concept that uses
land agriculture to provide lessons related to the agricultural sector, Tourist
interest tourism objects in the form of natural and environmentally friendly
concepts make rice field agro-tourism become a tourist bar that is in great
demand. Rice field agrotourism in Pematang Johar Village is still just opened
in 2020 and throughout 2021 there will be fluctuations in the number visit.
This study purpose was obtained information about internal and external factors
that can affect the development of rice field agrotourism in Pematang Johar
Village and obtained a strategy for developing rice field agro-tourism in
Pematang Johar Village. The location determination was done purposively based
on the consideration of rice field agrotourism Pematang Johar Village is still
relatively new in Labuhan Deli District and has high
enthusiasm of tourists. Methods of processing and analyzing data used a matrix
IFE (Internal Factor Evaluation), EFE (External Factor Evaluation) and SOAR.
The results obtained 13 internal factors and 14 factors external which produces
14 alternative strategies in the development of rice field agro-tourism
Pematang Johar Village.
Keywords: Pematang Johar
Agrotourism, Development Strategy, SOAR Analysis.
Pendahuluan
Indonesia mengandalkan sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan industri dalam negeri, peningkatan ekspor, peningkatan pendapatan petani serta dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata (Rompas et al, 2015). Pariwisata menjadi salah satu sektor yang mempunyai peran penting sebagai penyumbang devisa negara yang cukup besar (Paputungan et al, 2017).
Pengembangan sektor pertanian menjadi salah satu tujuan wisata diketahui sebagai agrowisata mempunyai potensi yang prospektif. Agrowisata memberikan kesempatan kepada petani untuk mendayagunakan sumber daya yang ada guna mengoptimalkan kualitas kehidupan petani (Handayani, 2016).
Optimalisasi hasil pertanian harus dilaksanakan melalui pelaksanaan inovasi di bidang pertanian akan tetapi tetap mempertahankan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu perlu usaha untuk memanfaatkan perkembangan teknologi di bidang pertanian. Bentuk upaya yang telah dan terus dilaksanakan adalah pelaksanaan program pertanian berkelanjutan terutama pada upaya peningkatan produksi padi (Simatupang et al, 2022).
Pariwisata saat ini kembali pada konsep gaya hidup alam (back to nature) dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam menjadi agrowisata karena dianggap sebagai tempat yang cocok untuk menyegarkan pikiran dari aktivitas manusia setiap harinya (Ramdani & Karyani, 2020).
Agrowisata merupakan salah satu bentuk atraksi wisata yang terus berkembang di Indonesia. Hal ini didorong oleh kenyataan bahwa Indonesia dikaruniai dengan berbagai macam sumber daya di bidang pertanian.� Agrowisata dapat dimaknai sebagai suatu kegiatan agrobisnis yang mana para petani melayani topur kepada wisatawan terhadap usaha tani yang dilaksanakan. Melui agrowisata para wisatawan dpat mendapatkan pengalaman tentang cocok tanam, pemeliharaan tanaman, pemanenan, dan pengolahan hasil pertanian (Suparmin et al,� 2020).
Agrowisata merupakan kegiatan wisata sekaligus menjadi pembelajaran bagi wisatawan untuk mengetahui proses produksi pada sektor pertanian dan sebagai tempat menikmati hidangan produk pertanian secara langsung (Swastika et al, 017).
Agrowisata merupakan perjalanan wisata ke suatu daerah yang tujuan utamanya adalah kegiatan pertanian� misalnya memancing, berkebun, kehutanan, dan lain-lain. Pertumbuhan pariwisata di Indonesia berkembang pesat terbukti dengan banyaknya turis dari berbagai macam negara yang kedatangannya terus meningkat dari tahun ke tahun (Simatupang et al, 2021).
Agrowisata juga sebagai sarana promosi yang baik untuk menjual produk� hasil pertanian unggulan. Agrowisata memungkinkan pengunjng untuk menikmati produk pertanian secara langsung di daerah pertanian. Selain itu, pengunjung dapat menikmati alam� dengan berbagai macam keindahan dan keunikan yang belum dirasakan sebelumnya (Simatupang et al, 2022).
Agrowisata memberikan pelayanan untuk memenuhi keinginan konsumen untuk menikmati keindahan alam guna menyegarkan pikiran dan dimanfaatkan sebagai sarana promosi hasil pertanian untuk membuka peluang diversivikasi hasil pertanian (M. S. Handayani et al., 2019). Agrowisata memberi kontribusi penting bagi pembangunan khususnya masyarakat pedesaan (Pioh, 2017).
Agrowisata sawah merupakan bentuk atraksi wisata yang digemari pengunjung dan memiliki potensi untuk diberdayakan (M. S. Handayani et al., 2019). Objek wisata berupa konsep alam dan ramah lingkungan menimbulkan ketertarikan wisatawan dan menjadi indikasi tingginya permintaan akan agrowisata sawah sebagai wisata baru yang banyak diminati (Fauzan & Rahmadani, 2018).
Daerah yang sudah mengembangkan area persawahan menjadi agrowisata diantaranya Tegallang Rice Terrace di Bali, Desa Wisata Pentingsari di Yogyakarta, Desa Wisata Kemetul di Jawa Tengah, Desa Wisata Jatiluwih di Bali, Wisata Sawah Desa Pematang Johar di Sumatera Utara (Simatupang et al, 2021).
Agrowisata sawah Desa Pematang Johar merupakan wisata yang baru dibuka pada tahun 2020 yang menawarkan pemandangan alam khas pedesaan dengan berbagai fasilitas serta spot foto menarik. Kinerja manajemen agrowisata untuk menentukan sasaran pengunjung, menyediakan dan mengemas paket wisata yang menarik bagi wisatawan dan melakukan promosi yang tepat sesuai dengan kekuatan yang dipunyai merupakan faktor kunci yang menentukan tingkat keberhasila untuk menarik pengunjung melakukan kunjungan ke lokasi agrowisata tersebut (Imaculata, 2017).�
Agrowisata sawah Desa Pematang Johar belum sepenuhnya dipromosikan. Oleh karena itu masyarakat yang ada di luar wilayah belum banyak yang mengetahui bekeradaan agrowisata tersebut. Hal ini menyebabkan jumlah kunjungan ke agrowisata belum optimal. Penelitian ini dilaksanakan untuk menentukan faktor� internal dan eksternal yang berpengaruh pada pembangunan agrowisata sawah di Desa Pematang Johar.
Metode Penelitian
Populasi penelitian adalah pengelola agrowisata sawah Desa Pematang Johar
1 (satu) orang, masyarakat setempat 40 (empat puluh) orang, wisatawan 65 (enam
puluh lima) orang, pemerintah Desa Pematang Johar 1
(satu) orang dan pemerintah Dinas Pariwisata Kabupaten Deli Serdang 1 (satu)
orang yang ditetapkan secara �Purposive
Sampling� dengan pertimbangan tertentu. Data primer
dikumpulkan melalui wawancara secara langsung oleh responden serta pengamatan
secara langsung di lokasi penelitian. Data sekunder
merupakan data pelengkap berupa laporan bulanan mengenai jumlah wisatawan yang
diperoleh dari pihak pengelola agrowisata sawah Desa Pematang Johar.
Data yang sudah dikumpulkan dilakukan
analisis dengan metode SOAR (Strengths,
Opportunities, Aspirations, Results). Melalui metode analisis ini didapatkan keterangan dan data tentang
kekuatan, peluang, aspirasi dan hasil. Model yang diterapkan dalam
penelitian ini adalah dengan cara menentukan
faktor-faktor yang menjadi kekuatan atau peluang (Internal Factor Evaluation) serta faktor aspirasi atau hasil (External Factor Evaluation) dan Matriks
SOAR.
Perencanaan dalam proses
tradisional SWOT meliputi kekuatan, peluang, kelemahan dan ancaman yang membuat
seseorang secara inheren akan berfokus pada hal-hal
negatif karena mengalokasikan setengah waktunya untuk poin positif dan setengah
lainnya untuk poin negatif. Poin negatif tersebut dapat mengarah pada
pengabaian kekuatan dan peluang (Khorasani et al., 2017). Melalui analisis SOAR
didapatkan kekurangan dan ancaman yang dapat menimbulkan rasa negatif yang beperngaruh
terhadap motivasi seseorang untuk berbuat yang terbaik (Fuadi, 2020).
SOAR merupakan penggabungan
dari teknik SWOT dan Appreciate Inquiry (AI)
yang berfokus langsung pada elemen-elemen positif sehingga dapat menutupi
kelemahan dan ancaman (Khorasani et al., 2017). SOAR dilaksanakan dengan
pendekatan 5-I yang dimulai dengan menginisiasi, mencari tahu, membayangkan,
menginovasi dan menginspirasi (Rothwell et
al, (2015) dalam (Suryadi, 2016).
Sumber: Stavros, 2015
Matrik SOAR akan menghasilkan empat alternative strategi yaitu SA, SR, OA dan OR. Strategi SA merupakan strategi yang dilaksanakan melalui pemanfaatan semua kekuatan� untuk mendapatkan aspirasi yang diinginkan. Strategi SR meruipakan suatu stategi yang dilaksanakan melalui penerapan kekuatan untuk mencapai hasil yang diharapkan. Stategi OA merupakan strategi yang dilaksanakan dengan menentukan dan memenuhi aspirasi� pemangku kepentingan yang didasarkan pada peluang yang ada. Strategi OR merupakan strategi yang didasarkan pada peluang untuk mendapatkan hasil yang terukur (Ramadhanti & Pradana, 2020).
Hasil dan Pembahasan
A. Identifikasi Faktor Internal Pengembangan
agrowisata sawah Desa Pematang Johar
Kinerja agrowisata dapat mempengaruhi kepuasan pengunjung sehingga meningkatkan minat pengunjung. Kinerja agrowisata dapat dilihat dari urutan prioritas item kualitas pelayanan yang perlu ditingkatkan (Simatupang et al, 2021).
Berdasarkan hasil analisis SOAR diperoleh 13 faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan peluang yang memiliki pengaruh pada pembangunan agrowisata sawah di Desa Pematang Johar. Deskripsi berikut memberikan narasi tentang kekuatan dan peluang agrowisata sawah di Desa Pematang Johar.
B. Kekuatan
Ada 8 indikator
yang merupakan kekuatan guna mengembangkan agrowisata sawah Desa Pematang Johar
yaitu panorama agrowisata, harga tiket, fasilitas yang ditawarkan, keamanan,
akses jalan, modal usaha, kebersihan dan pelayanan yang sudah baik kepada
wisatawan.
1.
Panorama
agrowisata yang indah
Data hasil kuesioner yang ditujukan kepada pengunjung dan
masyarakat menunjukkan bahwa 56% wisatawan setuju bahwa agrowisata sawah Desa
Pematang Johar memiliki panorama yang indah. Terdapat
fasilitas saung, spot foto dan danau buatan yang menambah keindahan lokasi
wisata tersebut.
2.
Akses
jalan
Kondisi aspal yang mulus mempermudah kendaraan dalam berkendara
menuju agrowisata sawah Desa Pematang Johar. Lokasi agrowisata terletak
di antara pemukiman warga Desa Pematang Johar dan Martubung yang ramai
penduduknya sehingga mudah ditemukan melalui aplikasi google map.
3.
Harga
Tiket Masuk yang Terjangkau
Harga tiket masuk ke agrowisata sawah Desa Pematang Johar sebesar
Rp.5000/orang. Harga ini termasuk dalam kriteria
terjangkau sehingga masyarakat dari berbagai kalangan masih dapat memenuhi
besarnya biaya tersebut.
4.
Fasilitas
yang Memadai
Agrowisata sawah
Desa Pematang Johar menawarkan fasilitas yang cukup memadai diantaranya toilet
yang sangat dijaga kebersihannya, area parkir yang luas, mushola sebagai tempat
ibadah, kantin, tempat sampah dibeberapa area dan atribut sanitasi pandemi
Covid-19 berupa keran cuci tangan, sabun dan hand sanitizer.
5.
Keamanan
Lokasi
Setiap warga Desa Pematang Johar wajib menjaga keamanan dan
kenyamanan sekitar lokasi agrowisata. Bentuk keamanan
yang dilakukan adalah dengan tersedianya area parkir yang mana petugas yang
berjaga dalam keamanan kendaraan merupakan warga Desa Pematang Johar itu
sendiri.
6.
Modal
awal tersedia
Selain melalui dana desa, modal usaha untuk membangun agrowisata sawah Desa
Pematang Johar diperoleh dari dana hibah mitra yang bekerjasama dengan PT. KIM
melalui dana CSR-nya.
7.
Kebersihan
Tempat sampah disediakan di beberapa area sehingga jarang terlihat
sampah berserakan. Pihak pengelola membuat jadwal
kepada karyawan untuk membakar sampah dan membersihkan lingkungan.
8.
Pelayanan
yang sudah baik
Hal ini diakui pengunjung dan masyarakat mengenai ke ramah-tamahan
karyawan dalam bekerja, staf kasir yang cepat dalam melayani pembayaran dan
karyawan yang tanggap terhadap keluhan wisatawan. Pelayanan
dalam bentuk atribut yang ditawarkan berupa fasilitas ibadah, area parkir dan
toilet.
C. Peluang
Selain memiliki
berbagai kekuatan, agrowisata sawah Desa Pematang Johar juga memiliki beberapa
peluang yang bisa dimanfaatkan, seperti selera wisatawan terhadap wisata
bernuansa pedesaan, dukungan yang penuh dari penduduk, meningkatnya jumlah
wisatawan saat hari libur, banyaknya pengguna media sosial dan kerjasama mitra.
1.
Selera
konsumen terhadap wisata bernuansa pedesaan
Selera wisatawan
terhadap wisata bernuansa pedesaan semakin meningkat khususnya bagi generasi
milenial yang saat ini gencar mencari spot foto yang aesthetic dan instagramable.
Agrowisata sawah Desa Pematang Johar menawarkan pemandangan
alam yang masih asri khas pedesaan dengan hamparan sawah yang dimiliki dan furniture yang terbuat dari bamboo.
2.
Penduduk
Desa Pematang Johar mendukung agrowisata sawah Desa Pematang Johar
Hasil wawancara kepada penduduk Desa Pematang Johar menunjukkan
bahwa agrowisata sawah Desa Pematang Johar mendapat dukungan penuh karena dapat
membantu beberapa kepentingan masyarakat seperti bantuan sembako kepada
masyarakat yang membutuhkan, biaya berobat dan santun anak yatim.
3.
Meningkatnya
jumlah wisatawan saat hari libur
Agrowisata sawah
Desa Pematang Johar mengalami kenaikan jumlah pengunjung pada saat akhir pekan
dari berbagai kalangan usia dan daerah. Hal ini menjadi kesempatan bagi agrowisata maupun pengusaha yang
ada didalamnya untuk meningkatkan pendapatan.
4.
Banyaknya
pengguna media sosial
Di Indonesia,
pengguna media sosial semakin banyak dari waktu ke waktu. Pengguna
media sosial terus mengikuti perkembangan teknologi terutama pada jaringan
internet. Hal ini dapat menjadi salah satu alat bagi
agrowisata dalam mempromosikan wisatanya melalui media sosial.
5.
Kerjasama
dengan mitra lain
Selain menjalin kerjasama dengan PT. KIM, agrowisata sawah Desa
Pematang Johar juga sudah menjadi bagian dari destinasi wisata di Kabupaten
Deli Serdang. Saat ini agrowisata sawah Desa Pematang Johar juga sudah
bekerjasama dengan Bank Sumut dan diharapkan kedepannya dapat bekerjasama
dengan bank lain maupun pemerintah dari sektor lain.
D. Identifikasi Faktor Eksternal Pengembangan
agrowisata sawah Desa Pematang Johar
Aspirasi dan hasil adalah indikator yang dapat berpengaruh pada
pembangunan agrowisata sawah Desa Pematang Johar. Disamping
kekuatan, peluang yang muncul harus digunakan untuk memberikan dukungan untuk
mengembangkan agrowisata oleh para pemangku kepentingan terkait.
E. Aspirasi
1. Penambahan fasilitas
2. Promosi yang aktif teruatama pada media sosial
3. Promo potongan harga atau voucher tiket masuk
4. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan
5. Meningkatkan pendapatan usaha masyarakat Desa Pematang Johar
6. Menjadi salah satu tujuan wisata budaya
7. Memperkenalkan agrowisata lebih luas
Anggota harus diberikan inspirasi melalui guna tercapainya hasil terbaik yang terukur. Perumusan strategi pengembangan agrowisata sawah Desa Pematang Johar dengan menggunakan analisis SOAR sebagai berikut:������
Tabel
1.
Matriks SOAR
Pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar
��� IFE ������������������������������������������� EFE |
Strength (S) |
Opportunities (O) |
1. Panorama agrowisata 2. Harga tiket 3. Fasilitas 4. Keamanan 5. Akses jalan 6. Modal usaha 7. Kebersihan 8. Pelayanan kepada wisatawan sudah baik |
1. Selera wisatawan terhadap wisata bernuansa pedesaan 2. Penduduk Desa Pematang Johar mendukung agrowisata sawah 3. Meningkatnya jumlah wisatawan saat hari libur 4. Banyaknya pengguna sosial media 5. Kerjasama mitra |
|
Aspirations
(A) |
SA |
OA |
1. Penambahan fasilitas 2. Promosi yang aktif terutama pada sosial media 3. Promo potongan harga atau voucher 4. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan 5. Meningkatkan pendapatan usaha masyarakat sekitar agrowisata 6. Menjadi tujuan wisata budaya 7. Memperkenalkan agrowisata lebih luas |
1. Penambahan fasilitas (S3 � A4). 2. Edukasi pelayanan yang ramah tamah dan beretika dan edukasi varian
produk kepada karyawan dan masyarakat (S8 � A4, A5). 3. Harga tiket yang stabil dan voucher berdasarkan kunjungan (S2 � A3, A4) 4. Inovasi sektor lain seperti festival dan wisata kuliner tradisional (S3
� A5, A6, A7). |
1. Mengadakan pelayanan saat akhir pekan dengan menawarkan paket wisata
dan adanya kupon minuman (O3 � A3, A5). 2. Memaksimalkan penggunaan media sosial dalam memasarkan dan
memperkenalkan agrowisata sawah Desa Pematang Johar (O4 � A2, A4, A7). 3. Membuka kesempatan kepada pelajar PKL dan menghadiri acara yang
menyangkut pengembangan agrowisata (O5 � A7). |
Result (R) |
SR |
OR |
1. Hubungan yang baik dengan masyarakat dan mitra 2. Menambahkan fasilitas hiburan 3. Menarik pengunjung dengan adanya desain tempat yang mengikuti tren 4. Meningkatkan target pasar dengan mencakup semua kalangan 5. Pengembangan wisata berbasis budaya 6. Pemanfaatan bakat dan kemampuan masyarakat untuk kegiatan dan acara
yang di adakan (festival) 7. Terpenuhinya kebutuhan pengunjung |
1. Menambah sarana hiburan seperti waterboom dan live music
untuk melengkapi wisata (S3 � R2, R7). 2. Penambahan fasilitas unik seperti kuliner diatas danau buatan dan
tempat foto untuk pre wedding (S3, S8 � R3) 3. Memanfaatkan modal usaha dari mitra kerjasama untuk pembangunan saung,
perbaikan jembatan dan penambahan fasilitas (S6 � R1). |
1. Mengadakan camping ground di atas hamparan sawah (O1 � R3). 2. Edukasi masyarakat mengenai usaha yang inovatif dalam rangka
peningkatan ekonomi seperti penjualan souvenir, kuliner tradisional dan
penjualan produk pertanian (O2 � R1). 3. Seleksi masyarakat yang mempunyai bakat dan kemampuan untuk mengisi
festival yang di adakan oleh agrowisata sawah Desa Pematang Johar (O2 � R6) 4. Melakukan promosi di setiap media sosial seperti Instagram, Facebook, Youtube dan TikTok dengan target berbagai
kalangan (O4 � R4). |
Sumber:
Diolah dari data primer, 2022
Hasil analisis dengan menerapkan matrik SOAR didapatpan 4 strategi yang dapat dilaksanakan. Strategi tersebut antara lain:
F.
Strategi
SA
Penambahan
fasilitas umum (wifi), tempat sampah organik dan non organik, penambahan
saung/pondok, peningkatan spot foto yang aesthetic,
memanfaatkan lahan yang dalam sebagai kolam pancing, menambah sarana permainan
anak, membentuk jalanan sawah khususnya untuk rute sepeda keliling.
Edukasi pelayanan
yang ramah tamah dan beretika kepada setiap karyawan, edukasi varian produk
kepada masyarakat dan edukasi bagaimana petani dapat menunjukkan cara bercocok tanam padi hingga panen kepada pengunjung.
Harga tiket masuk yang tetap stabil bahkan ketika akhir pekan,
adanya potongan harga makanan dan voucher tiket masuk kepada pengunjung yang
sudah melakukan kunjungan sebanyak tiga kali. Inovasi melalui sektor lain khususnya pada saat
masa panen dengan mengadakan festival layanngan, festival burung, lomba
memancing ikan, mengukir batik dengan tema padi sawah dan wisata kuliner
tradisional.
G. Strategi OA
Mengadakan pelayanan agrowisata pada akhir pekan dengan menawarkan paket wisata sepeda keliling. Memaksimalkan penggunaan media sosial yang kreatif dalam memasarkan dan memperkenalkan agrowisata. Membuka kesempatan kepada pelajar yang ingin melakukan praktek kerja lapangan serta menghadiri acara yang menyangkut pengembangan agrowisata.
H. Strategi SR
Menambah sarana
hiburan (waterboom dan live music), penambahan fasilits unik
yang tidak dimiliki agrowisata lain berupa hidangan kuliner di atas danau
buatan dan adanya jajanan kuliner di atas perahu. Memanfaatkan modal usaha dengan sebaik-baiknya
dalam hal pengembangan agrowisata seperti perbaikan
jembatan dan penambahan fasilitas.
I.
Strategi
OR
Mengadakan sewa camping ground kepada pengunjung yang ingin bermalam dan merasakan suasana tinggal di pedesaan. Edukasi kepada masyarakat mengenai usaha yang inovatif berupa penjualan souvenir, kuliner tradisional dan penjualan produk pertanian. Seleksi terhadap masyarakat yang mempunyai bakat dan kemampuan menyanyi maupun menari untuk melengkapi kegiatan yang diadakan agrowisata setiap akhir pekan. Promosi di setiap media sosial yang sering digunakan berbagai kalangan usia seperti Instagram, Facebook, Youtube dan Tik Tok.
Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat melalui hasil penelitian yaitu faktor internal yang menjadi kekuatan dalam pengembangan agrowisata sawah Desa Pematang Johar adalah panorama agrowisata yang indah, akses jalan yang baik, harga tiket masuk yang terjangkau, fasilitas yang ditawarkan memadai, keamanan lokasi agrowisata baik, modal usaha tersedia, kebersihan lokasi agrowisata terjaga dengan baik dan pelayanan yang diberikan kepada wisatawan sudah baik. Faktor peluang yang teridentifikasi yaitu besarnya selera konsumen terhadap wisata bernuansa pedesaan, meningkatnya jumlah wisatawan saat hari libur, dukungan penuh dari penduduk desa, banyaknya pengguna media sosial dan kerjasama dengan mitra lain. Faktor peluang yang teridentifikasi yaitu penambahan fasilitas, promosi yang aktif terutama pada sosial media, promo potongan harga atau voucher tiket masuk, meningaktkan jumlah kunjungan, meningkatkan pendapatan penduduk Desa, menjadi salah satu tujuan wisata budaya dan memperkenalkan agrowisata lebih luas. Faktor hasil dalam pengembangan agowisata sawah Desa Pematang Johar yaitu memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat dan mitra, menambah fasilitas hiburan, menarik pengunjung dengan adanya desain tempat yang mengikuti tren, meningkatkan target pasar yang mencakup semua kalangan, pengembangan wisata berbasis budaya, pemanfaatan bakat masyarakat dan terpenuhinya kebutuhan pengunjung. Strategi yang sesuai untuk pengembangan agrowisata sawah Desa Pematang Johar adalah strategi SA (strengths aspirations), yaitu menambah fasilitas umum, penambahan saung, spot foto, kolam pancing, edukasi pelayanan, edukasi bercocok tanam padi, harga tiket stabil dan pengadaan festival. Strategi OA (opportunities aspirations), yaitu mengadakan paket wisata, memaksimalkan penggunaan media sosial dan membuka kesempatan bagi pelajar yang ingin melakukan praktek kerja lapangan. Strategi SR (strengths results), yaitu menambah sarana hiburan, menambah fasilitas unik serta perbaikan jembatan melalui modal usaha. Strategi OR (opportunites results), yaitu mengadakan camping ground, edukasi masyarakat produk yang inovatif, dan seleksi masyarakat yang mempunyai bakat dan kemampuan dalam bernyanyi maupun menari.
Fauzan, R., & Rahmadani, S. (2018). Strategi
Pengembangan Agrowisata Dengan Menggunakan Blue Ocean Strategy Model . Studi
Kasus Perkebunan Kopi Green Sago Kabupaten 50 Kota. Jurnal Ekonomi, 21(1),
21�33.
Fuadi, A. (2020). Analisis Strategi SOAR Balai Diklat
Aparatur Kementerian Kelautan dan Perikanan Menuju Corporate University. Jurnal
Pendidikan Kewarganegaraan, 7(1), 35.
Handayani, M. S., Jamhari, Waluyati, L. R., & Mulyo, J.
H. (2019). Contribution of Wetland Rice Agro Tourism to Household Income at
Various Categories of Tourism Villages. AGRARIS: Journal of Agribusiness and
Rural Develpoment Research, 5(1).
Handayani, S. M. (2016). Agrowisata Berbasis Usahatani Padi
Sawah Tradisional Sebagai Edukasi Pertanian (Studi Kasus Desa Wisata
Pentingsari). Habitat, 27(3), 133�138.
Imaculata, F. (2017). Pengembangan Agrowisata Padi Sawah
Berbasis Pertanian Berkelanjutan di Kecamatan Maurole. Agrica, 10(2),
62�74.
Khorasani, M., Hatami, L., & Kiakojoori, D. (2017).
Strategic Planning of Rural Tourism Development Using SOAR Model: A Case Study
of Kandovan Village. Journal of Sustainable Rural Development, 1(2),
171�188.
Paputungan, H. F., Tamod, Z. E., & Pioh, D. D. (2017).
Strategi Pengelolaan Agrowisata Kebun Kopi Di Desa Purworejo Timur, Kabupaten
Bolaang Mongondow Timur. Agri-Sosioekonomi, 13(3), 77.
Pioh, D. D. (2017). Hardiana Fujiadisti Paputungan. 13(November),
77�86.
Ramadhanti, A., & Pradana, B. I. (2020). Strategi
Pengembangan Bisnis Pada Thrift � S Trove. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 8(1),
1�10.
Ramdani, Z., & Karyani, T. (2020). Partisipasi Masyarakat
Dalam Pengembangan Agrowisata Dan Dampaknya Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat.
Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis, 6(2), 675�689.
Rompas, J., Engka, D., & Tolosang, K. (2015). Potensi
Sektor Pertanian dan Pengaruhnya Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten
Minahasa Selatan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, 15(04),
124�136.
Simatupang, D. I., Pakpahan, H. T., & Chrismash, D.
(2021). Visitors� Perceptions of Service Quality In Taman Eden 100
Agro-Tourism. International Journal of Science, Technology & Management,
2(6), 1961�1969.
Simatupang, D.I.S., Pakpahan, H. T., & Nazara, D. C. B.
(2022). Sikap Petani terhadap Adopsi Inovasi Sistem Tanam Jajar Legowo. 9(2),
131�145.
Simatupang, Donny Ivan Samuel, Pakpahan, H. T., &
Chrismash, D. (2021). Visitors� Perceptions of Service Quality In Taman Eden
100 Agro-Tourism. International Journal of Science, Technology &
Management, 2(6), 1961�1969.
Simatupang, J. P., Pakpahan, H. T., & Panataria, L. R.
(2022). Strategi Pengembangan Agrowisata Jeruk Petik Sendiri di Kecamatan
Merek Kabupaten Karo. 9(1), 65�74.
Suparmin, A., Wicaksono, I. A., & Widiyantono, D. (2020).
Strategi Pengembangan Potensi Agrowisata Desa Nampurejo Kecamatan Purwodadi
Kabupaten Purworejo. Surya Agritama, 9(September), 204�214.
Suryadi, S. (2016). Penerapan Analisis SOAR Dalam Strategi
Pengembangan Bisnis Clothing Line Parasite Cloth. 1�9.
Swastika, I. P. D., Sri Budhi, M. K., & Urmila Dewi, M.
H. (2017). Analisis Pengembangan Agrowisata Untuk Kesejahteraan Masyarakat Di
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Udayana, 12, 4103.
Helena Tatcher
Pakpahan, Donny Ivan Samuel Simatupang, Siti Normi Sinurat, Selsa Juita
Nababan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |