How to cite:
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto (2022) Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
di Rumah Sakit X Jakarta Selama Periode Januari Mei 2020, Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia (7)12,
http://dx.doi.org/
E-ISSN:
2548-1398
Published by:
Ridwan Institute
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia pISSN: 2541-0849 e-
ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 12, Desember 2022
PREVALENSI KOMPLIKASI KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS DI
RUMAH SAKIT X JAKARTA SELAMA PERIODE JANUARI MEI 2020
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Jakarta, Indonesia
Abstrak
Komplikasi maternal berhubungan dengan kejadian morbiditas dan mortalitas maternal.
Apabila tidak ditangani dengan tepat, maka dapat meningkatkan risiko kesakitan dan
kematian ibu. Sampai pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia maupun di
dunia masih sangat tinggi. Jumlah kematian ibu di Provinsi DKI Jakarta pada tahun
2018-2019 adalah 198 orang. Salah satu faktor penyebab tingginya AKI adalah
terjadinya komplikasi maternal, meliputi komplikasi saat kehamilan, persalinan dan
nifas yang merupakan penyebab langsung dari kematian ibu, seperti perdarahan, sepsis,
eklampsia, partus macet, dan komplikasi aborsi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui prevalensi komplikasi maternal, sehingga nantinya diharapkan berbagai
pihak dapat bekerjasama untuk meningkatkan upaya dalam hal menurunkan angka
kejadian komplikasi maternal, seperti dukungan dari tenaga kesehatan agar ibu
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, mengupayakan tercapainya fasilitas
kesehatan dan tenaga medis yang memadai hingga ke tingkat daerah, dan ibu termotivasi
untuk rutin melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC). Dengan menurunnya angka
kejadian komplikasi maternal, diharapkan AKI juga ikut menurun. Jenis penelitian ini
bersifat deskriptif dengan desain penelitian cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di
Rumah Sakit X Jakarta dengan menggunakan 164 subjek penelitian dari data sekunder
rekam medik. Data yang diobservasi yaitu karakteristik subjek penelitian, meliputi usia
dan metode persalinan, serta gambaran komplikasi maternal, meliputi komplikasi
kehamilan, persalinan dan nifas. Dari hasil pengumpulan data, sebesar 80.49% subjek
penelitian memiliki rentang usia 20 35 tahun dan 96.34% persalinan dilakukan dengan
metode seksio sesarea. Subjek penelitian terbanyak untuk komplikasi kehamilan adalah
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) yaitu sebesar 30%, untuk komplikasi persalinan
adalah Cephalopelvic Disporpotion (CPD) (84%), dan untuk komplikasi nifas adalah
subinvolusio uteri (85%).
Kata Kunci: AKI, komplikasi kehamilan, persalinan, dan nifas, metode persalinan,
prevalensi, usia.
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18541
Abstract
Maternal complications are associated with the incidence of maternal morbidity and
mortality. However, if not handled properly, it can increase the risk of maternal
morbidity and mortality. Up to now, Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia and
worldwide is still concerningly high. Maternal deaths in DKI Jakarta in 2018-2019 was
around 198. One of the factors of high AKI is the occurrence of maternal complications,
including complications during pregnancy, labor and postpartum which are the causes
of maternal death, such as bleeding, sepsis, eclampsia, obstructed labor, and
complications of abortion. This study aims to determine the prevalence of maternal
complications and it is hoped that various sides can work together to increase the effort
in terms of reducing the incidence of maternal complications, such as support from
health workers and mothers get good quality of health services, achieve adequate health
facilities and medical personnel to every part of the region, and hopefully mothers will
be motivated to get Antenatal Care (ANC) regularly. The decrease in the incidence of
maternal complications in hopes of AKI decreases too. This type of research is
descriptive with a cross- sectional research design. This research was conducted at
Hospital X Jakarta using 164 research subjects from secondary medical record data.
The data that observed were the characteristics of the research subjects, including age
and method of delivery, as well as descriptions of maternal complications, including the
complications of pregnancy, childbirth and the puerperium. The results showed that
80.49% of the research subjects had an age range of 20-35 years and 96.34% of
deliveries were carried out by caesarean section. Most of the research subjects for
pregnancy complications were Hypertension in Pregnancy, which were 30%, childbirth
complications were Cephalopelvic Disproportion (CPD) (84%), and postpartum
complications were uterine subinvolution (85%).
Keywords: MMR, pregnancy, labor and postpartum complications, delivery methods, age,
prevalence.
Pendahuluan
Komplikasi maternal berhubungan dengan kejadian morbiditas dan mortalitas
maternal, karena apabila tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan risiko kesakitan
dan kematian ibu (Carolin & Widiastuti, 2019). Komplikasi maternal dapat berupa
komplikasi saat kehamilan, persalinan dan nifas yang merupakan penyebab langsung dari
kematian ibu, seperti perdarahan, sepsis, eklampsia, partus macet, dan komplikasi aborsi.
Perdarahan yang terjadi, sebagian besar merupakan perdarahan pasca persalinan, baik karena
sisa plasenta maupun atonia uteri (Weliyati, 2019).
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) merupakan salah
satu indikator untuk melihat tingkat keberhasilan suatu daerah dalam berbagai upaya yang
telah dilakukan terhadap kesehatan ibu (Rachmawati et al., 2017). AKI adalah rasio atau
perbandingan jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang
disebabkan oleh kehamilan, persalinan dan nifas atau pengelolaannya, tetapi bukan karena
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18542 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau insidental di setiap 100.000 kelahiran hidup
(Lovandia et al., 2022). Sampai pada saat ini, AKI di Indonesia maupun di dunia masih sangat
tinggi (Mahmud, 2020).
World Health Organization (WHO) memperkirakan setiap harinya ada 810 kasus
kematian di seluruh dunia akibat kehamilan dan persalinan. Pada tahun 2017, AKI secara
global adalah 211 per 100.000 kelahiran hidup (Sakilla, 2021). Angka ini masih jauh dari
target Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada tahun 2030 terjadi penurunan AKI
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup (Setyaningsih et al., 2020).
Berdasarkan data dari Ditjen Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI,
2020 (data per 27 Maret 2020), jumlah kematian ibu di Provinsi DKI Jakarta pada tahun
2018-2019 adalah 198 orang (Rachman, 2021). Penyebabnya yaitu perdarahan obstetri 26%,
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) 20%, infeksi 9%, gangguan sistem peredaran darah
(seperti penyakit jantung, stroke) 3%, gangguan metabolik (seperti Diabetes Mellitus) 1%,
lain-lain 41% (Nurfatimah et al., 2020). Perdarahan obstetri merupakan penyebab utama
kematian ibu di seluruh dunia, yaitu sebesar 27,1% dari seluruh kematian ibu (Gustri et al.,
2016).
Menurut WHO, sekitar 127.000 kematian ibu setiap tahunnya disebabkan oleh
perdarahan obstetri dan kebanyakan terjadi di negara berkembang (Yunita, 2018). Di wilayah
Asia Tenggara, kematian akibat perdarahan obstetri terjadi sebanyak 29,9% (Kristianingsih
et al., 2019). Di Indonesia, kematian akibat perdarahan obstetri terjadi sebanyak 30,3% dan
merupakan penyebab terbesar kematian ibu selama tahun 2019, yaitu sebanyak 1280 kasus
dari total 4221 kasus (Romadhoni, 2022).
Pertolongan persalinan yang bukan dilakukan oleh tenaga kesehatan juga dapat
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi karena pada dasarnya, mereka tidak memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk membantu persalinan secara profesional,
serta tidak mengenal tanda-tanda komplikasi yang dapat terjadi selama persalinan (Mikrajab
& Rahmawati, 2012). Ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang tinggi memiliki
kemungkinan yang lebih kecil untuk terjadi komplikasi obstetri dan kematian maternal
(Hariyani et al., 2019). Dengan adanya pelayanan Antenatal Care (ANC), diharapkan
komplikasi yang dapat terjadi selama masa kehamilan dapat terdeteksi sedini mungkin,
sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat selama kehamilan
hingga nifas. Oleh karena itu, kepatuhan ibu hamil terhadap ANC mempunyai peran penting
untuk mengupayakan penurunan AKI (Qudriani & Hidayah, 2017).
Kendala yang terjadi saat ini adalah masih tingginya AKI serta kejadian komplikasi
maternal yang apabila tidak ditangani dengan tepat selama masa kehamilan, persalinan dan
nifas dapat mengakibatkan kematian ibu (Handriani & Melaniani, 2015). Dengan
diketahuinya angka prevalensi komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas yang tinggi,
diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa keingintahuan masyarakat mengenai
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18543
risiko dan tanda bahaya selama kehamilan, serta meningkatkan kepatuhan terhadap ANC
rutin pada fasilitas pelayanan kesehatan.
Dari data prevalensi penyebab kematian maternal pada tahun 2017-2019 yang
diperoleh, penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui prevalensi
komplikasi maternal meliputi komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan nifas di Rumah
Sakit X Jakarta selama periode Januari Mei 2020.
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain cross-
sectional (potong-lintang), dimana subjek dari penelitian ini adalah ibu yang mengalami
komplikasi selama masa kehamilan, persalinan dan nifas di Rumah Sakit X Jakarta selama
periode Januari Mei 2020. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
rekam medis pasien dengan kasus komplikasi maternal selama masa kehamilan, persalinan
dan nifas di Rumah Sakit X Jakarta selama periode Januari Mei 2020. Pada penelitian ini,
pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan besar sampel dihitung
menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif dengan jumlah sampel yang
dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebanyak 61 subjek. Perkiraan besar sampel untuk
masing-masing variabel disajikan dalam Tabel 1.
Tabel 1. Perhitungan Besar Sampel Masing-Masing Variabel
No.
Variabel
p
n
1.
Abortus
0,13
43
2.
Anemia
0,05
18
3.
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
0,10
35
4.
Ketuban Pecah Dini (KPD)
0,08
28
5.
Perdarahan antepartum
0,05
18
6.
Pre-eklampsia
0,03
11
7.
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
0,04
15
8.
Perdarahan post-partum
0,11
38
9.
Persalinan lama (distosia)
0,05
18
Variabel terikat (dependen) pada penelitian ini adalah komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas. Kemudian, variabel bebas (independen) pada penelitian ini adalah
karakteristik ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas, meliputi usia dan metode
persalinan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data rekam medis pasien
dengan kasus komplikasi maternal selama masa kehamilan, persalinan dan nifas selama
periode Januari Mei 2020 yang diperoleh dari Rumah Sakit X Jakarta. Data yang diperoleh
akan diolah dengan menggunakan perangkat lunak analisis data (Microsoft Excel) dan
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18544 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. Penelitian ini sudah mendapatkan ijin etik dari
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Fakultas Kedokteran Universitas
Tarumanagara.
Hasil dan Pembahasan
Prevalensi subjek penelitian
Penelitian ini menggambarkan prevalensi komplikasi maternal yang meliputi
komplikasi saat kehamilan, persalinan, dan nifas. Berdasarkan data rekam medis pasien
selama periode Januari Mei 2020 di Rumah Sakit X Jakarta, diperoleh 57.74% subjek tanpa
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, 32.54% dengan komplikasi, serta 9.72%
dikategorikan sebagai unclassified dikarenakan keterbatasan data penelitian (Gambar 1).
Gambar 1. Gambaran Kejadian Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Karakteristik subjek penelitian
Selama periode Januari Mei 2020, diperoleh 164 subjek penelitian, dengan rentang
usia 18 47 tahun. Pada periode ini, subjek penelitian terbanyak adalah rentang usia 20 35
tahun (80.49%) serta persalinan dengan metode seksio sesarea (96.34%). Data karakteristik
subjek penelitian disajikan pada Tabel 2 dan karakteristik komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas berdasarkan usia dan metode persalinan disajikan pada Gambar 2, dan Gambar 3.
Tabel 2. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik
Usia
< 20 tahun
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18545
20 35 tahun
> 35 tahun
Metode Persalinan
Delivery by Caesarean Section
Single Spontaneous Delivery
Spontaneous Vertex Delivery
Gambar 2. Karakteristik Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas berdasarkan Usia
Gambar 3. Karakteristik Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
berdasarkan Metode Persalinan
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18546 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Komplikasi maternal diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu komplikasi pada saat
kehamilan, persalinan, dan nifas. Berdasarkan data rekam medis pasien selama periode
Januari Mei 2020, diperoleh 164 subjek yang mengalami komplikasi kehamilan, persalinan
dan nifas dengan subjek penelitian terbanyak untuk komplikasi kehamilan adalah Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) yaitu sebesar 30%, untuk komplikasi persalinan adalah
Cephalopelvic Disproportion (CPD) (84%), dan untuk komplikasi nifas adalah sisa plasenta
(85%). Data komplikasi subjek penelitian selama kehamilan, persalinan dan nifas disajikan
pada Tabel 3 dan gambaran komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di Rumah Sakit X
Jakarta selama periode Januari Mei 2020 disajikan pada Gambar 4, Gambar 5, dan
Gambar 6.
Tabel 3. Distribusi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Jumlah (%)
Komplikasi Kehamilan
Abortus
7 (4%)
Anemia
8 (5%)
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
9 (6%)
Hiperemesis Gravidarum (HEG)
5 (3%)
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
49 (30%)
Infeksi dalam kehamilan
2 (1%)
Kehamilan ektopik
1 (1%)
Ketuban Pecah Dini (KPD)
20 (12%)
Oligohidramnion
29 (18%)
Perdarahan antepartum
2 (1%)
Plasenta Previa
8 (5%)
Polihidramnion
4 (3%)
Pre-eklampsia
16 (10%)
Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
1 (1%)
Komplikasi Persalinan
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
26 (84%)
Perdarahan post-partum
4 (13%)
Persalinan lama (Distosia)
1 (3%)
Komplikasi Nifas
Dehidensi luka post-operasi
2 (6%)
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18547
Infeksi nifas
3 (9%)
Sisa plasenta
29 (85%)
Gambar 4 Gambaran Komplikasi Kehamilan di Rumah Sakit X Jakarta
selama Periode Januari Mei 2020
Gambar 5. Gambaran Komplikasi Persalinan di Rumah Sakit X Jakarta
selama Periode Januari Mei 2020
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18548 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
Gambar 6. Gambaran Komplikasi Nifas di Rumah Sakit X Jakarta
selama Periode Januari Mei 2020
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia < 20 tahun
Berdasarkan data rekam medis pasien selama periode Januari Mei 2020, diperoleh
4 subjek yang berusia < 20 tahun (2.44%). Komplikasi selama kehamilan yang dialami oleh
subjek yang berusia < 20 tahun adalah Ketuban Pecah Dini (KPD), Oligohidramnion,
Plasenta Previa, Pre-eklampsia yang masing-masing sebesar 25%. Selain itu, satu-satunya
komplikasi selama persalinan yang terjadi pada subjek yang berusia < 20 tahun adalah
Cephalopelvic Disproportion (CPD) (100%). Pada subjek penelitian yang berusia < 20 tahun,
tidak terdapat komplikasi yang terjadi selama masa nifas, sehingga diagram untuk komplikasi
nifas pada subjek penelitian yang berusia < 20 tahun di Rumah Sakit X Jakarta selama
Periode Januari Mei 2020 tidak dapat digambarkan. Data komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan nifas pada subjek penelitian dengan usia < 20 tahun disajikan pada Tabel 4
dan gambaran komplikasi selama kehamilan dan persalinan pada subjek penelitian dengan
usia < 20 tahun di Rumah Sakit X Jakarta selama periode Januari Mei 2020 disajikan pada
Gambar 7 dan Gambar 8.
Tabel 4. Distribusi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia < 20 tahun
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Jumlah (%)
Komplikasi Kehamilan
Abortus
0 (0%)
Anemia
0 (0%)
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
0 (0%)
Hiperemesis Gravidarum (HEG)
0 (0%)
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
0 (0%)
Infeksi dalam kehamilan
0 (0%)
Kehamilan ektopik
0 (0%)
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18549
Ketuban Pecah Dini (KPD)
1 (25%)
Oligohidramnion
1 (25%)
Perdarahan antepartum
0 (0%)
Plasenta Previa
1 (25%)
Polihidramnion
0 (0%)
Pre-eklampsia
1 (25%)
Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
0 (0%)
Komplikasi Persalinan
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
1 (25%)
Perdarahan post-partum
0 (0%)
Persalinan lama (Distosia)
0 (0%)
Komplikasi Nifas
Dehidensi luka post-operasi
0 (0%)
Infeksi nifas
0 (0%)
Sisa plasenta
0 (0%)
Gambar 7. Gambaran Komplikasi Kehamilan pada Usia < 20 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18550 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
Gambar 8. Gambaran Komplikasi Persalinan pada Usia < 20 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia 20 35 tahun
Berdasarkan data rekam medis pasien selama periode Januari Mei 2020, sebagian
besar subjek berusia 20 35 tahun, yaitu sebanyak 132 subjek (80.49%). Komplikasi selama
kehamilan yang terbanyak dialami oleh subjek yang berusia 20 35 tahun adalah Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) yaitu sebesar 25%. Selain itu, komplikasi selama persalinan yang
paling banyak terjadi pada subjek penelitian yang berusia 20 35 tahun adalah Cephalopelvic
Disproportion (CPD) (86%) dan komplikasi terbanyak yang terjadi selama masa nifas pada
subjek penelitian yang berusia 20 35 tahun adalah sisa plasenta yaitu sebesar 92%. Data
komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas pada subjek penelitian dengan usia 20
35 tahun disajikan pada Tabel 5 dan gambaran komplikasi selama kehamilan, persalinan dan
nifas pada subjek penelitian dengan usia 20 35 tahun di Rumah Sakit X Jakarta selama
periode Januari Mei 2020 disajikan pada Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11.
Tabel 5. Distribusi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia 20 35
Tahun
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Jumlah (%)
Komplikasi Kehamilan
Abortus
5 (4%)
Anemia
6 (5%)
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
8 (6%)
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18551
Hiperemesis Gravidarum (HEG)
5 (4%)
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
32 (25%)
Infeksi dalam kehamilan
2 (1%)
Kehamilan ektopik
0 (0%)
Ketuban Pecah Dini (KPD)
18 (14%)
Oligohidramnion
25 (19%)
Perdarahan antepartum
2 (2%)
Plasenta Previa
6 (5%)
Polihidramnion
3 (2%)
Pre-eklampsia
16 (12%)
Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
1 (1%)
Komplikasi Persalinan
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
25 (86%)
Perdarahan post-partum
3 (10%)
Persalinan lama (Distosia)
1 (4%)
Komplikasi Nifas
Dehidensi luka post-operasi
1 (4%)
Infeksi nifas
1 (4%)
Sisa plasenta
25 (92%)
Gambar 9. Gambaran Komplikasi Kehamilan pada Usia 20 35 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18552 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
Gambar 10. Gambaran Komplikasi Persalinan pada Usia 20 35 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Gambar 11. Gambaran Komplikasi Nifas pada Usia 20 35 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia > 35 tahun
Berdasarkan data rekam medis pasien selama periode Januari Mei 2020, diperoleh
28 subjek berusia > 35 tahun (17.07%). Komplikasi selama kehamilan yang terbanyak
dialami oleh subjek yang berusia > 35 tahun adalah Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
yaitu sebesar 53%. Selain itu, satu-satunya komplikasi selama persalinan yang terjadi pada
subjek penelitian yang berusia > 35 tahun adalah perdarahan post-partum (100%) dan
komplikasi terbanyak yang terjadi selama masa nifas pada subjek penelitian yang berusia >
35 tahun adalah sisa plasenta yaitu sebesar 57%. Data komplikasi selama kehamilan,
persalinan dan nifas pada subjek penelitian dengan usia > 35 tahun disajikan pada Tabel 6
dan gambaran komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas pada subjek penelitian
dengan usia > 35 tahun di Rumah Sakit X Jakarta selama periode Januari Mei 2020
disajikan pada Gambar 12, Gambar 13, dan Gambar 14.
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18553
Tabel 6. Distribusi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas pada Usia > 35 tahun
Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Jumlah (%)
Komplikasi Kehamilan
Abortus
2 (6%)
Anemia
2 (6%)
Diabetes Mellitus Gestasional (DMG)
1 (3%)
Hiperemesis Gravidarum (HEG)
0 (0%)
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK)
17 (53%)
Infeksi dalam kehamilan
0 (0%)
Kehamilan ektopik
1 (3%)
Ketuban Pecah Dini (KPD)
1 (3%)
Oligohidramnion
3 (10%)
Perdarahan antepartum
0 (0%)
Plasenta Previa
1 (3%)
Polihidramnion
1 (3%)
Pre-eklampsia
3 (10%)
Twin to Twin Transfusion Syndrome (TTTS)
0 (0%)
Komplikasi Persalinan
Cephalopelvic Disproportion (CPD)
0 (0%)
Perdarahan post-partum
1 (100%)
Persalinan lama (Distosia)
0 (0%)
Komplikasi Nifas
Dehidensi luka post-operasi
1 (14%)
Infeksi nifas
2 (29%)
Sisa plasenta
4 (57%)
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18554 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
Gambar 12. Gambaran Komplikasi Kehamilan pada Usia > 35 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Gambar 13. Gambaran Komplikasi Persalinan pada Usia > 35 tahun di
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Gambar 14. Gambaran Komplikasi Nifas pada Usia > 35 tahun di
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18555
Rumah Sakit X Jakarta selama Periode Januari Mei 2020
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit X Jakarta selama
periode Januari Mei 2020 terhadap 504 subjek penelitian, didapatkan hasil 164 subjek
dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas, yang artinya prevalensi kejadian
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas di Rumah Sakit X Jakarta selama periode Januari
Mei 2020 adalah sebesar 32.54%. Sebesar 80.49% subjek penelitian memiliki rentang usia
20 35 tahun dan 96.34% persalinan dilakukan dengan metode seksio sesarea. Berdasarkan
data yang diperoleh, subjek penelitian terbanyak untuk komplikasi kehamilan adalah
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) yaitu sebesar 30%, untuk komplikasi persalinan adalah
Cephalopelvic Disproportion (CPD) (84%), dan untuk komplikasi nifas adalah sisa plasenta
(85%).
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto
18556 Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022
BIBLIOGRAFI
Carolin, B. T., & Widiastuti, I. (2019). FaktorFaktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Persalinan Preterm di Rumah Sakit Muhammadiyah Taman Puring Kebayoran Baru
Jakarta Selatan Periode Januari-Juni Tahun 2017. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan
Kebidanan Nasional, 1(1).
Gustri, Y., Sitorus, R. J., & Utama, F. (2016). Determinan kejadian preeklampsia pada ibu
hamil di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat,
7(3).
Handriani, I., & Melaniani, S. (2015). Pengaruh Proses Rujukan Dan Komplikasi Terhadap
Kematian Ibu. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 400411.
Hariyani, F., Murti, N. N., & Wijayanti, E. (2019). Hubungan usia, paritas, dan kelas ibu
hamil dengan komplikasi persalinan di RSKB Sayang Ibu Balikpapan. MMJ (Mahakam
Midwifery Journal), 4(1), 361374.
Kristianingsih, A., Mukhlis, H., & Ermawati, E. (2019). Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Kejadian Perdarahan Post Partum di RSUD Pringsewu. Wellness And Healthy
Magazine, 1(2), 139149.
Lovandia, D., Silaban, T. D. S., & Ramadhani, S. P. (2022). Analisis Faktor Risiko
Terjadinya Perdarahan Post Partum Pada Ibu Bersalin. Jurnal Ilmiah PANNMED
(Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist), 17(1), 131
136.
Mahmud, Y. (2020). Studi Pemanfaatan Antenatal Care Pada Ibu hamil di Puskesmas Aeng-
Towa. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 505511.
Mikrajab, M. A., & Rahmawati, T. (2012). Peran kader kesehatan dalam program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi pada ibu hamil di posyandu di kota
Mojokerto, provinsi Jawa Timur. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(4), 21360.
Nurfatimah, N., Mohamad, M. S., Entoh, C., & Ramadhan, K. (2020). Gambaran Faktor
Risiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester III: Overview
of Risk Factors for Hypertension in Pregnancy among Third-Trimester Pregnant
Women. Poltekita: Jurnal Ilmu Kesehatan, 14(1), 6875.
Qudriani, M., & Hidayah, S. N. (2017). Persepsi ibu hamil tentang kehamilan resiko tinggi
dengan kepatuhan melakukan antenatal care di desa Begawat Kecamatan Bumijawa
Kabupaten Tegal Tahun 2016. Prosiding 2nd Seminar Nasional IPTEK Terapan
(SENIT), 2(1), 197203.
Rachman, A. W. (2021). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Imunisasi
Prevalensi Komplikasi Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Rumah Sakit X Jakarta Selama
Periode Januari Mei 2020
Syntax Literate, Vol. 7, No. 12, Desember 2022 18557
Dasar Lengkap pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Nanga Pinoh Kabupaten
Melawi Tahun 2020. Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Rachmawati, A. I., Puspitasari, R. D., & Cania, E. (2017). Faktor-faktor yang memengaruhi
kunjungan antenatal care (anc) ibu hamil. Jurnal Majority, 7(1), 7276.
Romadhoni, F. A. (2022). Pemodelan Regresi Logistik Ganda pada Faktor Risiko Kejadian
Preeklampsia pada Ibu Hamil di Puskemas Balen, Bojonegoro. Jurnal Penelitian
Kesehatan" SUARA FORIKES"(Journal of Health Research" Forikes Voice"), 13(3),
808814.
Sakilla, M. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kunjungan Antenatal Care
Di Provinsi Sumatera Utara (Analisis Data SDKI 2017). Universitas Islam Negeri
Sumatera Utara.
Setyaningsih, D., Ariyanti, I., Oktaviani, D. A., & Yunadi, F. D. (2020). Terapi Murrotal Al-
Mulk Dalam Penurunan Kecemasan Ibu Dengan Pre Eklamsi. Jurnal Kebidanan
Malahayati, 6(3), 388393.
Weliyati, W. (2019). Determinan Kematian Ibudi Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2008-
2010. Jurnal Kesehatan Metro Sai Wawai, 5(1), 1019.
Yunita, P. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Perdarahan Post Partum
Pada Ibu Bersalin. Jurnal Kebidanan Malahayati, 3(3).
Copyright holder:
Agnes Stephanie Tanuwijaya, Ricky Susanto (2022)
First publication right:
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
This article is licensed under: