Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 12,
Desember 2022
PENGARUH
DISIPLN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN ETOS KERJA
SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Uci Rahma Dayanti Siregar, Mustapa Khamal Rokan
Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Email:
[email protected]
[email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan secara simultan yang didukung oleh etos kerja
sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif,
dengan data primer yang berasal dari penyebaran kuesioner berbasis skala likert
kepada pegawai, serta penggunaan teknik analisis uji hipotesis dengan uji t dan
metode MRA untuk menginteraksi variabel moderasi. Hasil dari penelitian ini
adalah disiplin kerja tidak memberikan pengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah. Untuk
variabel lingkungan kerja memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah. Etos kerja yang
berguna sebagai variabel moderasi tidak bisa memperkuat pengaruh disiplin kerja
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank Syariah Indonesia KC
Palang Merah.
Kata
Kunci:
Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja Karyawan, Etos Kerja.
Abstract
The purpose of
this study was to determine of work discipline and work environment on employee
performance simultaneously which is supported by work ethic as a moderating
variable. The research uses quantitative analysis research, with primary data
derived from distributing Likert scale-based questionnaires to employees and
using hypothesis testing analysis techniques with t-test and MRA methods to
interact with moderating variables. The results of this study are work
discipline does not have a significant effect on employee performance at PT.
Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah. For work environment variables have a
significant influence on employee performance at PT. Bank Syariah Indonesia KC
Palang Merah. Work ethics which is useful as a moderating variable cannot
strengthen the effect of work discipline and work environment on the
performance of employees of PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah.
Keywords: Work Discipline,
Work Environment, Employee Performance, Work ethic.
Pendahuluan
Di dalam dunia kerja
peran pekerja atau yang sering disebut dengan seorang karyawan dalam
menjalankan serta melaksanakan tugasnya menjadi peran penting bagi sebuah
perusahaan tersebut. Karena dengan peran tersebut bisa memberikan hasil yang
diminta oleh perusahaan yang dijalankan. Telah disampaikan sebelumnya bahwa
kualitas karyawan ataupun pegawai menjadi unsur yang penting, karena manusia selalu
berperan penting dalam sebuah organisasi.
����������� Untuk
membentuk karyawan atau pegawai yang handal dalam menjalankan tugas diperlukan
atau yang dibutuhkan adalah orang yang memiliki pendidikan yang berkualitas,
bimbingan mental, pelatihan-pelatihan dan juga lapangan pekerjaan yang dapat
menghasilkan kerja yang optimal untuk mencapai target atau tujuan bersama dalam
sebuah organisasi.
����������� Pemaparan
sebelumnya telah menjelaskan dalam penciptaan kinerja yang optimal harus
ditentukan dengan pencapaian sebuah target pada saat bekerja, sebuah perusahaan
membutuhkan seorang karyawan yang disiplin dalam bekerja. Melayu S.P Hasibuan
menjelaskan bahwa kedisiplinan adalah adanya kesadaran dan kesedian seorang
karyawan atau pergawai untuk mentaati segala peraturan dan norma-norma yang ada
dalam suatu organisasi pemerintah (Abdullah, 2015). Dengan adanya
ini dapat mendorong gairah atau semangat kerja, dan mendorong terwujudnya
tujuan organisasi. Para pegawai dengan semangat yang tinggi merasa bahwa mereka
diikutsertakan tujuan organisasi, patut diberi perhatian yang mencerminkan
bahwa usaha-usaha mereka dikenal dan dihargai. Pegawai atau karyawan dengan
semangat yang tinggi memberikan sikap yang positif, seperti kesetiaan,
kegembiraan bersama, kerjasama, kebanggaan dalam dinas dan ketaatan kepada
kewajiban.
����������� Disiplin
kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan atau
pegawai faktor lainnya adalah lingkungan kerja. Karena pada dasarnya,
lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kinerja sehingga dapat
meningkatkan kinerja karyawan ataupun pegawai perusahaan tersebut. Semakin baik
lingkungan kerja di perusahaan tersebut, maka semakin meningkat pula kinerja
para karyawan ataupun pegawai perusahaan. Maka dari itu, perusahaan seharusnya
menyediakan lingkunga kerja yang baik pula. Hal ini di dukung dengan adanya
sebuah teori dari seorang ahli Sedarmayanti yang mengatakan bahwa lingkungan
kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan
sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya
baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok (Sedarmayant, 2009).
Permasalahan kinerja
karyawan merupakan permasalahan yang umum dihadapi setiap organisasi tak
terkecuali kinerja karyawan pada PT. Bank Syariah Indonesia Palang Merah Medan
khususnya pegawai RFO BSI Palang Merah Medan yang berjumlah 25 orang. Manajemen
dituntut untuk memberikan motivasi dalam menggerakkan karyawan agar karyawan
dapat bekerja secara maksimal, dengan demikian seluruh karyawan diharapkan
dapat meningkatkan kinerjanya. Namun dalam prakteknya banyak kendala dan
hambatan yang dihadapi terutama yang berkaitan dengan permasalahan secara
organisasi maupun individual. Peningkatan kinerja berkaitan dengan disiplin
kerja, lingkungan kerja, dan etos kerja menjadi tema penting dalam penelitian
ini. Kinerja sebagai pencapaian persyaratan pekerjaan tertentu yang terkait
dengan hasil pelaksanaan yang bersifat fisik / material maupun non fisik
ataupun non material.
Berdasarkan pengamatan
peneliti pada disiplin kerja di PT. Bank Syariah Indonesia Palang Merah Medan
khususnya pegawai RFO BSI Palang Merah Medan tingkat kehadirannya fluktuatif
dan belum sepenuhnya karyawan berdisiplin, ada beberapa karyawan hadir ke
kantor belum tepat waktu.
Dan untuk lingkungan
kerja PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah Medan khususnya pegawai RFO
BSI Palang Merah Medan masih memerlukan pembenahan seperti, beberapa ruangan
yang masih terlihat kurang penerangannya, warna ruangan yang menimbulkan rasa
sejuk masih kurang dan sirkulasi udara yang belum stabil.
Permasalahan yang
dipaparkan diatas membuat penulis tertarik mengangkat judul Pengaruh Disiplin
Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Etos Kerja Sebagai
Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang
Merah). Adapun Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi serta
mengetahui pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan dengan etos kerja sebagai variabel moderasi.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data primer dibutuhkan
dalam penelitian yang dikumpulkan terlebih dahulu lewat penyebaran kuesioner
berbasis skala likert serta ditujukan kepada populasi penelitian ini
yaitu pegawai PT. Bank Syariah Indonesia Palang Merah Medan. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh yang menjadikan seluruh
populasi sebagai sampel (Sugiyono, 2013), untuk kasus kali
ini sebanyak 25 orang pegawai dijadikan sampel penelitian. Teknik analisis data
menggunakan uji hipotesis dengan berfokus kepada uji t yang membedakan pengaruh
dari tiap variabel dan dikelola menggunakan bantuan SPSS. Tidak hanya uji
hipotesis, metode Moderated Regession Analysis (MRA) digunakan juga
untuk melihat interaksi antara variabel independen dengan variabel moderasi
yang digunakan sehingga bisa ditarik kesimpulan terkait penelitian yang
dilakukan.
Hasil dan Pembahasan
Uji t (Parsial) Model 1
Uji t parsial digunakan
untuk melihat seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian
ini dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α = 5%) (Ghozali, 2018). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria:
H1 diterima: jika nilai signifikan
≤ 0,05 (koefisien� regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel disiplin kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan PT. Bank Syariah
Indonesia KC Palang Merah.
H2 diterima: jika nilai signifikan
≤ 0,05 (koefisien� regresi
signifikan). Ini berarti secara parsial variabel lingkungan kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable kinerja karyawan PT. Bank Syariah
Indonesia KC Palang Merah.
Tabel 1 Uji t Model 1 Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-6,232 |
5,173 |
|
-1,205 |
,241 |
X1 |
,288 |
,180 |
,191 |
1,604 |
,123 |
|
X2 |
1,031 |
,141 |
,869 |
7,308 |
,000 |
|
a. Dependent
Variable: Y |
Sumber: Olah data SPSS
25.
Berdasarkan tabel pada uji t di atas dapat dilihat nilai t hitung dan
signifikansi setiap variabel independen, maka dihasilkan kesimpulan:
a. Variabel
disiplin kerja memperoleh t hitung 1,604 < t tabel 1,714 dengan nilai
signifikani sebesar 0,123 > 0,05 maka variabel disiplin kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial dalam
penelitian ini. Dengan demikian H1 ditolak.
b. Variabel
lingkungan kerja memperoleh t hitung 7,308 > t tabel 1,714 dengan nilai
signifikani sebesar 0,000 < 0,05 maka variabel lingkungan kerja berpengaruh
signifikan terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial dalam penelitian
ini. Dengan demikian H2 diterima.
Uji t Model 2 dengan Metode Moderated
Regession Analysis (MRA)
Uji
MRA digunakan untuk melihat pengaruh variabel moderasi yang dihasilkan dari
menginteraksikan dua atau lebih variabel independen dengan variabel moderasi
yang berguna untuk melohat apakah penambahan variabel moderasi ini dapat
memperkuat atau malah memperlemah pengaruh variabel independen dengan variabel
dependen (Sujarweni, 2019).
Tabel 2 Uji t Model 2 Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-112,138 |
103,194 |
|
-1,087 |
,291 |
X1 |
2,527 |
3,027 |
1,672 |
,835 |
,414 |
|
X2 |
4,457 |
2,936 |
3,757 |
1,518 |
,145 |
|
M |
5,620 |
5,443 |
3,201 |
1,032 |
,315 |
|
X1.M |
-,114 |
,159 |
-2,149 |
-,720 |
,481 |
|
X2.M |
-,188 |
,161 |
-2,846 |
-1,171 |
,256 |
|
a.
Dependent Variable: Y |
Sumber:
Olah data SPSS 25.
Uji t pada model regresi yang kedua ini
dilakukan untuk melihat apakah interaksi antara variabel bebas dengan variabel
moderasi dapat memperkuat atau dapat memperlemah variabel terikat. Variabel
independen yang telah diinteraksikan oleh variabel moderasi akan mendapatkan
hasil yang memperkuat atau memperlemah pengaruh terhadap variabel dependen, pengujian
hipotesisnya sebagai berikut:
H3 diterima : jika nilai signifikan
≤ 0,05 (koefisien� regresi
signifikan). Ini berarti etos kerja mampu memperkuat pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah.
H4 diterima : jika nilai signifikan
≤ 0,05 (koefisien� regresi
signifikan). Ini berarti etos kerja mampu memperkuat pengaruh lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah.
Berdasarkan tabel uji t model 2 di atas dapat diketahui hubungan
variabel bebas dengan variabel moderasi sebagai berikut:
1.
Hubungan variabel disiplin kerja dan variabel etos kerja yang telah
diinteraksi memperoleh hasil uji t hitung -0,720 < t tabel 1,714 dan
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,481 > 0,05. Maka variabel disiplin
kerja dan variabel etos kerja tidak mampu memperkuat dan memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial dalam
penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H3 ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian milik Yuliarti (2016), dikatakan bahwa
dengan etos kerja tidak akan memberikan pengaruh yang besar terhadap disiplin
kerja. Meskipun disiplin kerja dikatakan berpengaruh terhadap kinerja karyawan
akan tetapi pengaruh ini tidak bisa bertahan setelah dilakukan interaksi dengan
etos kerja.
2.
Hubungan variabel lingkungan kerja dan variabel etos kerja yang telah
diinteraksi memperoleh hasil uji t hitung -1,171 < t tabel 1,714 dan memiliki
nilai signifikansi sebesar 0,256 > 0,05. Maka variabel lingkungan kerja dan
variabel etos kerja tidak mampu memperkuat dan memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial dalam penelitian
ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak. Penelitian
ini juga senada dengan penelitian Yuliarti (2016) yang secara bersamaan
membahas disiplin kerja dan lingkungan kerja serta etos kerja. Menurutnya
lingkungan yang baik datang dari masing-masing individu dan tidak berhubungan
dengan etos kerjaa, maka dari itu, etos kerja tidak dapat memperkuat lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan.
Hasil dan Pembahasan
1. Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Dalam penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan bahwa
variabel disiplin kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan, hal ini dapat
dilihat dari t hitung 1,604 < t tabel 1,714 dengan nilai signifikansi
sebesar 0,123 > 0,05 dan dilihat dari standar koefisien Beta variabel
disiplin kerja hanya menghubungkan variabel kinerja karyawan sebesar 0,191 atau
setara 19,1% tidak sampai 20%, itu artinya sangat kecil kemungkinan memberikan
pengaruh.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya
dari Hendri Rasminto, Febryantahanuji dan Danang (2020), yang menyatakan bahwa
disiplin kerja berpengaruh dan memberikan efek positif atas kinerja karyawan.
Peneliti menyimpulkan kenapa pada PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah
tidak dipengaruhi oleh disiplin kerja karena terlalu banyak dan ketatnya
peraturan yang diberikan perusahaan yang menjadikan setiap karyawan enggan atau
berat untuk bisa mematuhi aturan yang ada, serta tidak bisanya mengatur
jadwal-jadwal yang padat yang diberikan perusahaan membuat pegawai menjadi
kesusahan dalam bekerja hal ini dapat dibuktikan dengan keterlambatan beberapa
karyawan pada saat apel pagi. Kurangnya disiplin kerja membuat beberapa
karyawan tidak memunculkan gairah dalam bekerja sehingga beberapa goals dari
pegawai tidak tercapai. Seharusnya peraturan-peraturan disesuaikan dengan
kemampuan pencapaian pegawai agar kinerja yang diberikan meningkat pesat.
2.
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Penelitian ini menjelaskan bahwa pengaruh lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan PT. Bank Syariah Indonesia KC Palang Merah
sangat kuat dan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
variabel dependen. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang lebih
kecil dari alpha (0,000 < 0,05) dan nilai t hitung > t tabel (7,308 >
1,714). Nilai standar koefisien Beta juga sebesar 0,869 yang artinya hubungan
variabel ini dengan kinerja karyawan sebesar 86,9%. Itu artinya lingkungan
kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Lingkungan kerja yang kondusif, baik dan tertata rapi
akan membuat semangat kerja para pegawai semakin membara dan meningkat sehingga
kinerja yang diberikan akan semakin baik dan tercapailah tujuan dari
perusahaan. Penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya dari Yuli Yantika,
Toni Herlambang dan Yusron Rozzaid (2018), yang menyatakan bahwa lingkungan
kerja memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
3. Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Etos Kerja sebagai Variabel
Moderasi
Dilihat dari penelitian ini etos kerja sebagai
variabel moderasi tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan, hal ini
dibuktikan dengan hasil uji SPSS 25 memiliki nilai signifikan diatas nilai
alpha (0,315 > 0,05). Maka dari itu secara parsial etos kerja tidak mampu
mempengaruhi kinerja karyawan sehingga variabel ini tidak bisa menjadi penguat
variabel disiplin kerja dan hasilnya variabel disiplin kerja dengan etos kerja
sebagai variabel moderasi semakin memperlemah pengaruhnya dengan kinerja
karyawan. Karena pada dasarnya etos kerja sudah ada pada diri masing-masing
orang yang dibentuk tanpa adanya bantuan dari perusahaan, etos kerja ini sudah
menjadi bagian dari perusahaan dan setiap orang wajib melakukan etos kerjanya.
Hal ini berbeda dengan penelitian dari Arif Afandi
(2021) yang menyatakan bahwa sebagai variabel mediasi etos kerja mampu
memberikan pengaruh tambahan terhadap disiplin kerja. Peneliti memberikan
tanggapan terkait hal ini, etos kerja tidak mampu memperkuat disiplin kerja
karena pada dasarnya nilai-nilai dalam disiplin kerja dipengaruhi oleh faktor
lainnya seperti gaya kepemimpinan atau cara memimpin atasan yang berbeda dari
setiap perusahaan. Pemimpin yang banyak memberikan berbagai macam tekanan akan
menyebabkan para pekerja sukar untuk melakukan kerja dan bersikap disiplin
dengan baik. Dengan hal ini, meskipun etos kerja yang dimiliki para pekerja
baik, tidak akan merubah disiplin kerja menjadi baik dikarenakan faktor
internal yang berasal dari perusahaan.
4. Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan dengan Etos Kerja sebagai Variabel
Moderasi
Diawal pembahasan sebelum melakukan uji Moderated
Regession Analysis (MRA), hasil dari lingkungan kerja berpengaruh terhadap
kinerja karyawan. Setelah dilakukannya interaksi dengan variabel etos kerja,
lingkungan kerja tidak bisa mempengaruhi kinerja karyawan, itu artinya etos
kerja memperlemah pengaruh lingkungan kerja. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikan 0,256 > 0,05 dan untuk koefisien Beta bernilai -0,188 dapat
dikatakan bahwa pengaruh yang diberikan tidak ada dan menjadi negatif. Etos
kerja ada pada diri masing-masing pekerja dan tidak akan terpengaruh dengan
lingkungan kerja, kewajiban setiap karyawan dalam menyelesaikan kerjanya
merupakan bagian dari etos kerja sehingga lingkungan seperti apapun tidak akan
merubah etos kerja dari diri setiap karyawan.
Yuliarti dalam penelitiannya menyebutkan bahwa etos
kerja adalah seperangkat perilaku kerja positif yang berakar pada kerjasama
yang kental, keyakinan yang fundamental, disertai komitmen yang total pada
paradigma kerja yang integral (Yuliarti, 2016). Peneliti berpendapat bahwa
dengan etos kerja yang ditingkatkan dengan baik akan meningkatkan nilai-nilai
etos kerja dalam kinerja yang dituangkan para pekerja. Lain halnya dengan
lingkungan yang merupakan tempat dari para pegawai bekerja, dengan sikap dan
perilaku yang berbeda lingkungan yang nyaman bisa berubah pada masing-masing
orang, sikap menjaga kebersihan berbeda dari setiap orang, perubahan ini bisa
membuat orang lain menjadi tidak nyaman. Etos kerja tidak dapat menjadi
motivasi seseorang dalam menjaga lingkungan, karena setiap orang memiliki
standar kebersihan yang berbeda-beda sehingga etos kerja sulit untuk merubah
sifat dari setiap pekerja.
5. Penjelasan
Etos Kerja Kecocokan Sebagai Variabel Moderasi
Fitriyani mengungkapkan dalam penelitiannya tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja (Fitriyani, Sundari & Dongoran,
2019). Menyebutkan bahwa lingkungan dan disiplin merupakan bagian dari etos
kerja, sehingga pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dianggap rendah secara
keseluruhan. Penelitian ini juga mengatakan bahwa disiplin yang mempengaruhi
etos kerja bukan etos kerja yang mempengaruhi disiplin, hal ini dapat dilihat
dari jumlah responden yang memilih pengaruh disiplin terhadap etos kerja
sebanyak 14 orang keseluruhan dari responden.
Maka dari itu, penelitian kali ini menyebutkan bahwa tidak
adanya pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan yang di moderasi dengan etos
kerja, karena disiplin merupakan bagian dari etos kerja. Seseorang yang
menganggap disiplin penting dari diri sendiri akan menyebabkan meningkatnya
etos kerja melalui kebiasaan perilaku disiplin yang dimiliki, jika seseorang
tidak memperdulikan perilaku disiplin seperti kasus penelitian kali ini,
disiplin tidak akan meningkatkan etos kerja.
Menurut penjelasan diatas peneliti berpendapat bahwa
etos kerja pada penelitian kali ini tidak cocok untuk dijadikan variabel
moderasi. Tidak dihasilkannya pengaruh baik secara parsial maupun simultan dari
etos kerja ini, sehingga pengaruh yang diberikan menjadi semakin lemah.
Berdasarkan hal tersebut variabel etos kerja sebagai variabel moderasi ini
disebut dengan homologiser moderasi yaitu kondisi dimana variabel moderasi
tidak mampu memberikan pngaruh serta tidak bisa memperkuat pengaruh interaksi
antara variabel independen dengan moderasi (Liana, 2009).
Kesimpulan
Karyawan pada PT. Bank
Syariah Indonesia KC Palang Merah dari segi kinerja karyawannya tidak
dipengaruhi oleh disiplin, karena disiplin merupakan hal yang harus ada pada
diri sendiri. Meningkatkan disiplin kerja tidak diharuskan dengan cara yang
ekstrim, gaya kepemimpinan serta komunikasi yang baik antar petinggi perusahaan
dan pegawai akan membuat nyaman satu sama lain. Mempertahankan sikap saling
menghargai akan membuat disiplin kerja semakin terjaga. Sedangkan lingkungan
kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan dibuktikan dengan nilai
sig. < α (0,000 < 0,05). Karena lingkungan yang nyaman akan membuat
karyawan lebih termotivasi dalam bekerja. Untuk mempertahankan kinerja ini,
karyawan maupun perusahaan harus mempertahankan keadaan lingkungan yang
strategis dengan menjaga setiap fasilitas yang digunakan ketika bekerja. Untuk
variabel moderasi etos kerja, tidak mampu memperkuat variabel disiplin dan
lingkungan dalam mempengaruhi kinerja karyawan karena kedua elemen yang dibahas
termasuk kedalam bagian etos kerja, sehingga akan memperlemah pengaruh yang
diberikan. Model variabel moderasi ini disebut dengan homologiser moderasi.
Etos kerja diharuskan untuk ditingkatkan dan ditanamkan didalam diri karyawan
agar terciptanya kinerja yang baik bagi perusahaan, untuk itu pihak perusahaan
bisa meningkatkan etos kerja dengan membuat beberapa kegiatan positif yang
berhubungan dengan etos kerja.
�Abdullah, W. (2015). Disiplin Kerja
Dalam Islam. Jurnal Minds: Manajemen Ide dan Inspirasi, 155.
Alex S, N. (2004).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Anoraga, P. (1992).
Psikolog Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Azis, A. (2013). Etika
Bisnis Perspektif Islam. Bandung: ALFABETA.
Fitriani, D., Sundary, O
& Dongoran, J. (2019). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja. Jurnal
Ilmu Sosial dan Humanoira. 24
Ghozali, I. (2018).
Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Lubis, S. H. (2013).
Aspek-Aspek Etos Kerja dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Humas
PKN-STAN.
Muryani, E. (2022).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Unisma Press.
Sedarmayant. (2009).
Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.
Sinambela, L. P. (2017).
Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sinarno. (2015). Etos
Kerja Profesional. Jakarta: PT. Spirit Mahardika.
Sugiyono. (2002). Metode
Penelitian Administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode
Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, W. (2019).
Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Wirawan. (2009). Evaluasi
Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba
Empat.
Yuliarti. (2016).
Pengaruh Disiplin Kerja, Komitmen Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Perumahan dan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Monowari
Dengan Etos Kerja Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Katalogis, 101-108
Copyright holder: Uci Rahma Dayanti Siregar, Mustapa Khamal
Rokan (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |