Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol.
7, No. 12,
Desember 2022
Analisis
Pengaruh Persepsi dan Minat Masyarakat Terhadap Kepercayaan Pada Bank Syariah
Indonesia (Pada Masyarakat Kota Medan)
Muhammad
Taufik Hidayat, Nurlaila
Universitas
Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia
Email:
[email protected], [email protected]
Abstrak
Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan minat masyarakat
terhadap kepercayaan pada Bank Syariah Indonesia di kota Medan secara parsial.
Untuk mngetahui pengaruh persepsi dan minat masyarakat terhadap kepercayaan
pada Bank Syariah Indonesia di kota Medan secara simultan. Pendekatan yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan
kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah Berdasarkan persepsi
atau pandangan masyarakat kota Medan terhadap kepercayaan pada Bank Syariah
Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dan bernilai positif yang
dibuktikan dengan nilai sig < α (0,000 < 0,05). Berdasarkan minat
masyarakat kota Medan terhadap kepercayaan pada Bank Syariah Indonesia memiliki
pengaruh yang signifikan dan bernilai positif juga, yang dibuktikan dengan
nilai sig < α (0,000 < 0,05). Secara bersamaan pengaruh yang diberikan
persepsi dan minat masyarakat kota Medan terhadap kepercayaan pada Bank Syariah
Indonesia dapat dikatakan signifikan dengan nilai signifikannya sebesar 0,000
< 0,05 dan pengaruh secara bersamaan yang diberikan sebesar 50,7%.
Kata
Kunci:
Persepsi, Minat Masyarakat, Kepercayaan.
Abstract
The purpose of
this study was to partially determine the effect of public perceptions and
interests on trust in Indonesian Sharia Banks in Medan. To know the influence
of public perceptions and interests on trust in Indonesian Sharia Banks in the
city of Medan simultaneously. The approach used in this study is a research
with a descriptive quantitative approach. The results of this study are based
on the perceptions or views of the Medan city community towards trust in
Indonesian Sharia Banks which have a significant influence and are positive as
evidenced by the sig value <α (0.000 <0.05). Based on the Medan city
community's interest in trust in Bank Syariah Indonesia, it has a significant
and positive influence as well, as evidenced by the sig value < α
(0.000 < 0.05). Simultaneously, the influence exerted by the perceptions and
interests of the Medan city community on trust in Indonesian Sharia Banks can
be said to be significant with a significant value of 0.000 <0.05 and a simultaneous
influence of 50.7%.
Keywords: Perception,
Public Interest, Trust.
Pendahuluan
Perkembangan perbankan
syariah di Indonesia yang semakin bertumbuh dapat dilihat pada market share
perbankan syariah yang mencapai 6,52 % dimana BUS memiliki porsi asset mencapai
64,80%, sementara UUS mencapai 32,74% dan BPRS sebesar 2,46%. Hal ini
peningkatan market share tersebut menunjukkan perkembangan positif, dapat
dilihat pada jumlah asset Rp. 646,21 Triliun, dana pihak ketiga (DPK) dengan
jumlah Rp. 503,83 Triliun dan pembiayaan yang disalurkan (PYD) perbankan
syariah dengan jumlah Rp. 413,31 Triliun yang terus bertumbuh (OJK,
2021).
Pada tahun 1992
perkembangan perbankan syariah di Indonesia sudah beroperasi secara informal
sebelum diresmikannya kerangka hukum secara formal sebagai landasan operasional
pada perbankan syariah. Hal ini menjadikan industri perbankan syariah terus
berkembang dalam menciptakan persaingan usaha antar bank syariah. Untuk
melakukan persaingan, bank dapat melihat keinginan dan kebutuhan nasabah berdasarkan
perilaku konsumen (Syahrial,
2018).
Menurut (Syahrial,
2018)
minat menabung merupakan perilaku yang timbul sebagai respon pada objek yang
menunjukkan keinginan pelanggan dalam melakukan pembelian. Tahapan komsumsi
berada pada proses keputusan konsumen atau nasabah, yang secara langsung
mempengaruhi minat untuk menggunakan produk maupun jasa.
�Sementara pada tahun 1997 industri perbankan
Indonesia sempat mengalami kondisi krisis secara global. Krisis ekonomi global
merupakan peristiwa dimana seluruh sektor ekonomi pasar dunia mengalami
penurunan yang berimbas pada seluruh sektor lainnya. Dimana keadaan saat itu
aset tertentu dibekukan atau dilikuidasi bank, sehingga bank yang bermasalah
ditutup oleh Bank Indonesia. Penurunan simpanan bank ditandai dengan penarikan
dana yang besar-besaran dan signifikan. Penyebab krisis 1997- 1998 bermula pada
negara Thailand yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan ekonomi makro di
Indonesia. Krisis nilai tukar rupiah terutama USD mengakibatkan kepercayan
masyarakat menurun yang berimbas terhadap sektor perbankan dan pemerintah.
Beberapa hal yang dapat
dilakukan pemerintah antara lain, pembatasan transaksi valuta asing oleh
perbankan syariah, perubahan sistem nilai tukar dan pengetatan likuiditas perbankan
(Fakhruddin,
2016).
Selanjutnya pada awal tahun 2020 Indonesia mengalami pandemi Covid- 19, dimana
salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk pemulihan ekonomi dengan melakukan
merger bank syariah BUMN. Di masa pandemi Covid-19 menjadikan kondisi pasar
kurang stabil, kondisi yang terjadi menyebabkan perusahaan yang terkena dampak
dari pandemi terpaksa menghentikan operasionalnya. Hal ini menjadikan bank
syariah yang melakukan merger harus memperhatikan lebih selektif kepada calon
maupun nasabah yang melakukan pembiayaan ditengah pandemi Covid-19 (Fiqri,
Azzahra, Branitasandini, & Pimada, 2021).�
Kebijakan yang diambil
untuk mewujudkan perbankan yang sehat dan modal yang kuat yaitu dengan
dilakukannya merger. Namun dalam pelaksanaan merger dari segi kacamata
masyarakat sering menimbulkan kerancuan. Karena itu, bank yang melakukan merger
harus memperhatikan pendekatan dalam aspek keterbukaan yang menyangkut baik
kondisi kekayaan maupun keuangan, namun keterbukaan ini tidak boleh berlawanan
dengan aspek kerahasian bank (Prihrtono,
2018). �
�Peneliti memilih nasabah dan calon nasabah
Bank Syariah Indonesia pada masyarakat kota Medan sebagai responden karena
penduduk Kota Medan meliliki beraneka ragam jenis budaya, suku, agama, ras dan
etnis yang berbeda dan merupakan salah satu kota yang berada di Jawa Barat.
Melihat nilai asset Bank Syariah di Indonesia yang tersebar pada 10 Provinsi
dengan nilai asset terbesar termasuk Provisi Sumatera Utara menempati posisi
keenam dengan total 2,56% (OJK,
2021).
Dengan adanya keberadaan Bank Syariah Indonesia di kota Medan diharapkan dapat
menarik minat masyarakat terutama masyarakat muslim untuk menggunakan bank
syariah.
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan minat masyarakat terhadap kepercayaan
pada Bank Syariah Indonesia di kota Medan secara parsial dan untuk mngetahui
pengaruh persepsi dan minat masyarakat terhadap kepercayaan pada Bank Syariah
Indonesia di kota Medan secara simultan.
Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif
deskriptif. Pendekatan kuantitatif deskriptif adalah pendekatan yang menekankan
pada pengujian teori-teori atau hipotesis-hipotesis melalui pengukuran
variabelvariabel dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statis
dan permodelan sistematis.bpenelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena
sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena dijabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variabel dan indicator (Rahmani,
2016).
Hasil dan Pembahasan
a.
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin |
Frekuensi� |
Persentase |
Laki-Laki |
46 |
46% |
Perempuan |
54 |
54% |
Total |
100 |
100% |
Sumber:
Data diolah peneliti.
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin memiliki mayoritas terbanyak perempuan
dengan jumlah 54 orang sedangkan laki-laki sejumlah 46 orang.
b.
Responden Berdasarkan Umur
Tabel
2. Responden Berdasarkan Umur
Umur |
Frekuensi |
Persentase |
< 20 Tahun |
13 |
13% |
21-29 Tahun |
20 |
20% |
30-39 Tahun |
24 |
24% |
40-49 Tahun |
28 |
28% |
> 50 Tahun |
15 |
15% |
Total |
100 |
100% |
Sumber:
Data diolah peneliti.
Berdasarkan karakter responden menurut umur, dari 100
responden yang memiliki umur < 20 tahun sebanyak 13 orang, dengan umur 20-29
tahun sebanyak 20 orang, umur 3039 tahun sebanyak 24 orang, umur 40-49 tahun
sebanyak 28 orang dan yang memiliki umur > 50 tahun sebanyak 15 orang.
c.
Responden Berdasarkan Pendidikan
Tabel
3. Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan |
Frekuensi |
Persentase |
SMA |
22 |
22% |
Diploma |
26 |
26% |
Sarjana |
34 |
34% |
Pascasarjana |
10 |
10% |
Lainnya |
8 |
8% |
Total |
100 |
100% |
Sumber:
Data diolah peneliti.
Dari 100 responden yang mengisi kuesioner data dengan
bermacam-macam pendidikan yang ditempuh, untuk jenjang pendidikan SMA memiliki
frekuensi sebanyak 22 orang, diploma sebanyak 26 orang, sarjana sebanyak 34
orang, pascasarjana sebanyak 10 orang dan lainnya sebanyak 8 orang.
d.
Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel
4. Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan |
Frekuensi |
Persentase |
Pelajar/Mahasiswa |
18 |
18% |
Karyawan |
26 |
26% |
Pengusaha |
13 |
13% |
Ibu Rumah Tangga |
20 |
20% |
ASN/PNS |
16 |
16% |
Lainnya |
7 |
7% |
Total |
100 |
100% |
Sumber:
Data diolah peneliti.
Responden berdasarkan pekerjaan dengan pekerjaan
sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 18 orang, karyawan sebanyak 26 orang,
wirausaha sebanyak 13 orang, ibu rumah tangga sebanyak 20 orang, ASN/PNS
sebanyak 16 orang dan dengan pekerjaan lainnya sebanyak 7 orang.
Tabel
5. Statistik Deskriptif
� |
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
|||||
Persepsi |
100 |
18 |
30 |
26,35 |
2,904 |
|||||
Minat |
100 |
15 |
30 |
25,60 |
3,381 |
|||||
Kepercayaan |
100 |
18 |
30 |
25,77 |
3,234 |
|||||
Valid N (listwise) |
100 |
|
|
|
|
|||||
Sumber:
Uji SPSS.
Berdasarkan tabel statistik deskriptif pada tabel 5 dapat
diterangkan sebagai berikut:
a.
Untuk variabel persepsi (X1)
memiliki nilai minimum 18, nilai maksimum 30, nilai rata-rata 26,35 dan dengan
standar deviasi sebesar 2,904.
b.
Untuk variabel minat (X2)
memiliki nilai minimum 15, nilai maksimum 30, nilai rata-rata 25,60 dan dengan
standar deviasi sebesar 3,381.
c.
Untuk variabel kepercayaan (Y) memiliki
nilai minimum 18, nilai maksimum 30, nilai rata-rata 25,77 dan dengan standar
deviasi sebesar 3,234.
Uji ini digunakan untuk melihat kevalidan setiap butir
pertanyaan yang disebarkan melalui kuesioner. Keputusan diambil berdasarkan
nilai r, jika r hitung > r tabel maka butir pertanyaan yang digunakan valid (Sujarweni,
2014).
Tabel
6. Uji Validitas
Butir Pernyataan |
r hitung |
r tabel |
Keterangan |
|
Persepsi (X1) |
|
|
X1.1 |
0,699 |
>0,197 |
Valid |
X1.2 |
0,783 |
>0,197 |
Valid |
X1.3 |
0,797 |
>0,197 |
Valid |
X1.4 |
0,818 |
>0,197 |
Valid |
X1.5 |
0,835 |
>0,197 |
Valid |
X1.6 |
0,709 |
>0,197 |
Valid |
|
Minat (X2) |
|
|
X2.1 |
0,822 |
>0,197 |
Valid |
X2.2 |
0,752 |
>0,197 |
Valid |
X2.3 |
0,795 |
>0,197 |
Valid |
X2.4 |
0,826 |
>0,197 |
Valid |
X2.5 |
0,775 |
>0,197 |
Valid |
X2.6 |
0,865 |
>0,197 |
Valid |
|
Kepercayaan (Y) |
|
|
Y.1 |
0,831 |
>0,197 |
Valid |
Y.2 |
0,899 |
>0,197 |
Valid |
Y.3 |
0,867 |
>0,197 |
Valid |
Y.4 |
0,886 |
>0,197 |
Valid |
Y.5 |
0,891 |
>0,197 |
Valid |
Y.6 |
0,815 |
>0,197 |
Valid |
�� Sumber: Data diolah peneliti.
Berdasarkan tabel validitas 6 dapat dikatakan bahwa
seluruh butir pertanyaan kuesioner yang disebar valid, yang dibuktikan dengan
nilai r hitung seluruhnya melebihi r tabel.
Uji ini digunakan untuk melihat kestabilan dari setiap
variabel kuesioner yang mengandung butir pertanyaan didalamnya. Uji ini jiga
menunjukkan bahwa responden bisa dipercaya dan tidak asal menjawab pertanyaan
yang disediakan. Penilaiannya dilakukan dengan melihat nilai cronbach's alpha jika nilainya pada tabel
7 adalah 0,7 maka dikatakan reliabel (Sujarweni,
2014).
Tabel
7. Uji Reliabilitas
Variabel |
Cronbach�s Alpha |
Keterangan |
Persepsi (X1) |
0,865 |
Reliabel |
Minat (X2) |
0,889 |
Reliabel |
Kepercayaan (Y) |
0,933 |
Reliabel |
Sumber:
Data diolah peneliti.
Berdasarkan tabel 7 dikatakan bahwa setiap variabel
reliabel karena nilai cronbach's alpha
yang melebihi 0,7 dengan nilai masing-masing variabel yaitu 0,865, 0,889 dan
0,934.
Uji ini digunakan untuk melihat kenormalan data yang
dipakai dalam penelitian, data dikatakan normal apabila nilainya melebihi 0,05 (Basuki
& Yuliadi, 2015).
Tabel
8. Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N |
|
100 |
Normal Parametersa,b
|
Mean |
,0000000 |
|
Std. Deviation |
,90570250 |
Most Extreme
Differences |
Absolute |
,077 |
|
Positive |
,063 |
Negative |
-,077 |
|
Test Statistic |
|
,077 |
Asymp. Sig.
(2-tailed) |
|
,148c |
a. Test
distribution is Normal.
b.Calculated from data.
c. Lilliefors
Significance Correction.
�� Sumber: Uji SPSS.
Tabel uji 8 menunjukkan angka signifikan melebihi 0,05
yaitu 0,148 itu artinya data yang digunakan terdistribusi dengan normal.
Gambar 1. Uji Normalitas P-Plot
Sumber: Uji SPSS.
Uji normalitas yang diuji berdasarkan gambar
dinyatakan normal karena datanya menyebar mengikuti garis diagonal.
Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat data
yang digunakan tidak terdapat permasalahan multikolinearitas atau korelasi yang
berlebih, hal ini dapat dilihat dari nilai VIF dan Tolerance, jika nilai VIF
< 10 dan tolerance > 0,1 maka dikatakan tidak terdapat gejala
multikolinearitas pada data (Basuki
& Yuliadi, 2015).
Tabel
9. Uji Multikolinearitas
Collinearity
Statistics
Model |
|
Tolerance |
VIF |
1 |
Persepsi |
,649 |
1,541 |
|
Minat |
,649 |
1,541 |
a.
Dependent Variable: Kepercayaan
Sumber:
Uji SPSS.
Berdasarkan tabel uji yang dilakukan dapat diambil
keputusan bahwa tidak terdapat gejala multikolinearitas lada data tersebut.
Karena nilai VIF dan tolerance masing-masing berada pada syarat uji
multikolinearitas.
Uji heterokedastisitas digunakan untuk melihat data
yang dipakai tidak terjadi kelainan variance dari tiap residu yang diamati. Uji
yang baik seharusnya tidak terjadi gejala heterokedastisitas (Santoso,
2018).
Tabel
10. Uji Heterokedastisitas
Model |
|
Unstandardized Coefficients ��������� B ���������� Std.
Error |
Standardized Coefficients Beta |
t |
Sig. |
|
1 |
(Constant) |
1,242 |
,315 |
� |
3,939 |
,000 |
|
|
|||||
Persepsi |
-,011 |
,014 |
-,097 |
-,794 |
,429 |
|
Minat |
-,020 |
,012 |
-,196 |
-1,616 |
,109 |
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber: Uji
SPSS.
Berdasarkan tabel 10 terlihat bahwa nilai signifikan
> 0,05 maka dari itu dinyatakan bahwa data ini bebas dari masalah
heterokedastisitas.
Gambar 2. Uji Scatterplot
Sumber: Uji SPSS.
Selain menggunakan uji gambar 2 gejala
heterokedastisitas juga bisa dilakukan dengan menggunakan uji scatterplot, uji ini dilihat berdasarkan
sebaran data. Jika data menyebar diantara angka 0 dan tidak membentuk pola
apapun maka tidak terdapat masalah pada data. Berdasarkan gambar scatterplot di
atas disimpulkan bahwa data layak digunakan.
Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk
mengetahui besar pengaruh dan arah dari variabel bebas� terhadap variabel terikat. Dalam uji ini
digunakan estimasi untuk menentukan pengaruh dari tiap variabel, model estimasi
yang digunakan berdasarkan data penelitian yaitu sebagai berikut (Ghozali,
2018):
Y = α + β1X1
+ β2X2 + e
Dengan:
Y�� = Kepercayaan (konstanta) β1
& β2� = koefisien
beta
X1
& X2� ������� = variabel persepsi dan minat e ��������� ����������� =
standart error yang digunakan sebesar 5% (0,05).
Tabel
11. Analisis Regresi Linear Berganda
Model |
|
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
4,047 |
2,196 |
� |
1,843 |
,068 |
|
|
|||||
Persepsi |
,514 |
,099 |
,461 |
5,213 |
,000 |
|
Minat |
,320 |
,085 |
,334 |
3,776 |
,000 |
a.
Dependent Variable: Kepercayaan
Sumber:
Uji SPSS.
Berdasarkan
data 11 dapat dibuat model regresi sebagai berikut:
Y = 4,047 + 0,514 + 0,320
Interpretasi
model 11 dapat ditulis sebagai berikut:
1.
Konstanta (α) mempunyai nilai sebesar
4,047 dan bernilai positif. Dapat dikatakan jika variabel bebas yaitu persepsi
(X1) dan minat (X2) bernilai 0, maka nilai dari
kepercayaan adalah 4,047.
2.
Untuk koefisien regresi variabel persepsi
(X1) yaitu sebesar 0,514 dan bernilai positif. Berarti jika persepsi
naik sebesar 1, maka variabel kepercayaan akan mengalami kenaikan sebesar
0,514. Dengan dugaan bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.
3.
Untuk koefisien regresi variabel minat (X2)
yaitu sebesar 0,320 dan bernilai positif. Berarti jika persepsi naik sebesar 1,
maka variabel kepercayaan akan mengalami kenaikan sebesar 0,320. Dengan dugaan
bahwa variabel lainnya tetap atau konstan.
Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh setiap
variabel yang digunakan, maka dari itu uji ini dinilai secara individu atau
parsial. Untuk melihat pengaruh tiap variabel, dinilai dari besar signifikansi
harus kurang dari nilai alpha (sig < 0,05) (Perdana,
2016).
Untuk menguji pengaruh variabel independen dengan variabel dependen digunakan
hipotesis:
H1 diterima: jika diketahui nilai (sig >
0,05) artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel persepsi (X1) terhadap
kepercayaan masyarakat kota Medan kepada Bank Syariah Indonesia.
H2 diterima: jika diketahui nilai (sig > 0,05)
artinya terdapat pengaruh yang signifikan variabel minat (X2)
terhadap kepercayaan masyarakat kota Medan kepada Bank Syariah Indonesia.
Berdasarkan
analisis regresi tabel 11 di atas sebelumnya dapat diterangkan sebagai berikut:
a.
Untuk variabel Independen persepsi (X1)
dilihat bahwa nilai signifikannya sebesar����
kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), artinya ada pengaruh yang signifikan
dan bernilai positif variabel persepsi terhadap kepercayaan masyarakat maka H1
diterima.
b.
Untuk variabel Independen minat (X2)
dilihat bahwa nilai signifikannya sebesar����
kurang dari 0,05 (0,000 < 0,05), artinya ada pengaruh yang signifikan
dan bernilai positif variabel minat terhadap kepercayaan masyarakat maka H2
diterima.
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh secara simultan
dari seluruh variabel yang digunakan, untuk pengambilan keputusan digunakan
penilaian yang sama dengan uji t yaitu nilai sig < 0,05 (Ghozali,
2018).
Hipotesis yang digunakan:
H3 diterima: jika nilai sig < 0,05, itu
artinya terdapat pengaruh secara keseluruhan setiap variabel independen yang
digunakan, yaitu variabel persepsi dan minat masyarakat kota medan terhadap
kepercayaan kepada Bank Syariah Indonesia.
Tabel
12. Anova/Uji F (Simultan)
Model |
|
Sum of Squares |
df |
|
Mean Square |
F |
Sig. |
1 |
Regression |
525,272 |
|
2 |
262,636 |
49,910 |
,000b |
|
Residual |
510,438 |
|
97 |
5,262 |
� |
� |
Total |
1035,710 |
|
99 |
� |
� |
� |
a. Dependent
Variable: Kepercayaan
b.Predictors: (Constant),
Minat, Persepsi
Sumber:
Uji SPSS.
Berdasarkan tabel 12 uji simultan F/anova memiliki
nilai signifikan sebesar 0,000 (0,000 < 0,05), sehingga dikatakan bahwa
pengaruh persepsi dan minat secara bersama-sama bersifat positif dan signifikan
terhadap kepercayaan masyarakat yang artinya H3 diterima.
Uji R square digunakan untuk melihat seberapa besar
hubungan atau pengaruh yang diberikan seluruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Jika nilainya mendekati angka 1 maka pengaruh dan hubungan
yang diberikan semakin besar dan erat, juga sebaliknya jika nilainya semakin
mendekati angka 0 maka hubungan dan pengaruh yang diberikan lemah serta kecil (Gendro,
2011).
�
Tabel
13. Koefisien Determinasi (R2)
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
,712a |
,507 |
,497 |
2,294 |
a. Predictors:
(Constant), Minat, Persepsi
b.Dependent Variable:
Kepercayaan
Sumber:
Uji SPSS.
Berdasarkan uji pada tabel 13 didapatkan hasil R
square (R2) sebesar 0,507 itu artinya variabel independen memiliki
hubungan sebesar 50,7% dengan variabel dependen dan sisanya sebesar 49,3% tidak
dibahas dalam penelitian ini.
Pembahasan dan Hasil
Analisis
Hasil yang didapatkan dari uji yang dilakukan
sebelumnya, dikatakan bahwa ada pengaruh yang diberikan oleh variabel persepsi
terhadap kepercayaan yang dilihat berdasarkan nilai signifikansi (0,000 <
0,05). Dengan nilai t hitung sebesar 5,213 dan t tabel dilihat berdasarkan
derajat kebebasan (df) = n-k, maka nilai t tabel sebesar 1,984 (5,213 >
1,984) dikatakan juga bahwa berdasarkan nilai t terdapat pengaruh antara
variabel persepsi terhadap variabel kepercayaan. Hasil penelitian ini juga
dimuat dalam penelitian sebelumnya dari (Haekal
& Widjajanta, 2016) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang kuat serta pengaruh yang signifikan
diberikan persepsi terhadap kepercayaan masyarakat kota bogor tentang
tanggapannya kepada perbankan syariah.
Peneliti menjelaskan bahwa pengaruh yang diberikan
signifikan karena persepsi masyarakat terhadap bank syariah lumayan tinggi yang
dapat dilihat dari penggunaan produkproduk perbankan yang semakin melonjak
setiap tahunnya. Untuk kasus Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan bank
hasil merger dari tiga bank syariah terbesar di Indonesia yaitu Bank BRI
Syariah, Bank BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri. Kebanyakan dari nasabah
bank BSI adalah nasabah terdahulu tiga bank tersebut sehingga kebanyakan dari
responden memiliki pandangan yang positif terhadap bank BSI setelah mengetahui
kinerja bank tersebut. Alasan lain juga setelah terjadinya merger laba yang
dihasilkan bank BSI juga semakin besar sehingga masyarakat pastinya menjadi
tertarik untuk menyimpan dananya di bank BSI. Sistem yang digunakan bank BSI
cenderung aman dan dengan menjunjung nilai syariah pada setiap kegiatan yang
dilakukan oleh karena itu masyarakat kota medan, khususnya masyarakat Muslim
tidak akan merasa terganggu untuk menggunakan produk-produk bank BSI kedepannya.
Pengaruh Minat Masyarakat Kota Medan Terhadap
Kepercayaan pada Bank BSI
Berdasarkan uji sebelumnya, dikatakan bahwa ada
pengaruh yang diberikan oleh variabel minat terhadap kepercayaan yang dilihat
berdasarkan nilai signifikansi (0,000 < 0,05). Dengan nilai t hitung > t
tabel (3,776 > 1,984). Maka dikatakan juga bahwa berdasarkan nilai t
terdapat pengaruh antara variabel minat terhadap variabel kepercayaan.
Hal ini dijelaskan juga dalam penelitian sebelumnya
milik (Istiqomah,
Mulazid, & Meiria, 2021) yang
menyatakan bahwa minat mempengaruhi kepercayaan pengunjung untuk melakukan
pembelian melalui website classifieds.
Minat mempengaruhi kepercayaan dikarenakan nilai yang
terkandung dalam perbankan syariah itu sendiri, perbankan syariah dinilai
memiliki nilai syariah yang sesuai dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga
orang-orang muslim yang berdedikasi untuk menggunakan setiap hal berbasis
syariah umumnya tertarik san berminat untuk mencari tahu dan akhirnya
memutuskan untuk meletakkan kepercayaan yang diyakini terhadap bank tersebut.
Selain nilai syariah, biasanya masyarakat juga mencari tahu tentang manfaat dan
benefit yang diberikan oleh suatu perusahaan. Dalam kasus bank BSI terdapat
macam-macam produk dan keuntungan yang bisa diberikan kepada para nasabah dan
calon nasabah berupa hadiah atau keuntungan bagi hasil. Banyak dari masyarakat
kota Medan juga berminat kepada bank BSI karena penghasilan laba yang cenderung
besar setiap tahunnya setelah dilakukan merger, sehingga masyarakat memutuskan
untuk mempercayai bank BSI sebagai bank dengan basis syariah yang aman dan
menguntungkan.
Berdasarkan nilai F hitung sebesar 49,910 dan F tabel
dilihat berdasarkan derajat kebebasan (df1) = k-1 dan df2 = n-k-1 maka. F tabel
didapatkan nilai F tabel 3,09 (49,910 > 3,09). Nilai signifikan juga dilihat
lebih kecil dari nilai alpha (0,000 > 0,05) itu artinya secara bersamaan
terdapat pengaruh yang signifikan persepsi dan minat terhadap kepercayaan
masyarakat kota medan. Didukung dari kuesioner yang disebar dapat dikatakan
bahwa kepercayaan masyarakat kota medan pada bank BSI itu sangat besar sehingga
minat dan persepsi masyarakat yang menggunakan atau ingin menggunakan produk-produk
bank tersebut menjadi lebih tinggi, setelah melakukan merger yang dilakukan
tiga bank syariah di Indonesia. Akhirnya masyarakat juga memperhatikan kembang
dan laju bank BSI, diketahui bahwa akibat merger tersebut bank BSI menjadi
semakin baik, sehingga masyarakat pada akhirnya berminat untuk percaya kepada
bank BSI.
Kesimpulan
Berdasarkan persepsi atau pandangan masyarakat kota Medan terhadap
kepercayaan pada Bank Syariah Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dan
bernilai positif yang dibuktikan dengan nilai sig < α (0,000 <
0,05). Berdasarkan minat masyarakat kota Medan terhadap kepercayaan pada Bank
Syariah Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan dan bernilai positif juga,
yang dibuktikan dengan nilai sig < α (0,000 < 0,05). Secara
bersamaan pengaruh yang diberikan persepsi dan minat masyarakat kota Medan
terhadap kepercayaan pada Bank Syariah Indonesia dapat dikatakan signifikan
dengan nilai signifikannya sebesar 0,000 < 0,05 dan pengaruh secara
bersamaan yang diberikan sebesar 50,7%.
�Basuki, A. T., & Yuliadi, I.
(2015). Electronic Data Processing (SPSS 15 dan EVIEWS 7). Yogyakarta: Danisa
Media.
Gendro, W. (2011).
Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & Smart PLS 2.0.
Yogyakarta: Unit Penerbit.
Ghozali, I. (2018).
Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25. Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Haekal, A., &
Widjajanta, B. (2016). Pengaruh Minat dan Persepsi Risiko Terhadap Kepercayaan
Pengunjung dalam Membeli Melalui Website Online Classifieds di Indonesia.
Journal Of Business Management and Enterpreneurship Education, 1(1), 181�193.
Istiqomah, A., Mulazid,
A. S., & Meiria, E. (2021). Analisis Pengaruh Persepsi dan Minat Terhadap
Kepercayaan Masyarakat Pada Perbankan Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat Kota
Bogor). Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 2(4), 25�43.
Perdana, E. K. (2016).
Olah Data Dengan SPSS 22. Bangka Belitung: Lab Kom Manajemen FE UBB.
Santoso, S. (2018).
Menguasai Statistik Dengan SPSS 25. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Sujarweni, W. (2014).
SPSS Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Delima, M., &
Paramita, M. (2019). Analisis Kemudahan Akses Terhadap Kepercayaan Masyarakat
Pada Bank Syriah (Studi Bank BRI Syarih Kcp Pelabuhan ratu). Nisbah: Jurnal
Perbankan Syariah, 75.
Dewi, S., Sabri, S.,
& Winata, V. (2018). Anlisis Kemudahan Penggunaan, Efisiensi dan Keamanan
Terhadap Minat Nasabah Bertransaksi Menggunakan BSM Mobile Banking Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Payakumbuh. Ekonomika Syarih: Journal of Economic
Studies, 203.
Fakhruddin, P. (2016).
Identifikasi Penyebb Krisis Moneter dan Kebijakan Bank Sentral Di Indonesia:
Kasus Krisis Tahun (1997-1998 dan 2008). Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 337388.
Fiqri, A., Azzahra, M.,
Branitasandini, K., & Pimada, L. (2021). Peluang dan Tantangan Merger Bank
Syariah Milik Negra Di Indonesia Pada Masa Pandemi Covid-19. El Dinar, 1-18.
Haryanto, R. (2021).
Mnajemen Pemasaran Bank Syarih (Teori dan Praktik). Duta Media Publishing, 111.
Ichsan, R., Gultom, L.,
Karim, A., Nasution, L., & Muhammad. (2020). Korelasi dan Pengaruh
Signifikan Terhadap Persepsi Kualitas Produk, Kepercayaan Dan Nilai Nasabah
Terhadap Citra Perbankan Syariah Di Medan. 13495-13504.
Nuraeni, N., &
Umaryanti, S. (2018). Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam Terhadap Minat
Mahasiswa Menabung Di Bank Syariah (Studi Pada Mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta). I Finance: A research Journal on Islamic Finance, 4.
OJK. (2021, September).
Snapshot Perbankan Syariah Indonesia. Retrieved Desember 27, 2022, from
https/www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/berita-dankegiatan/publikasi/Documents/Pages/Snapshot-Perbankan-Syariah-September-2021/Snapshot
Perbankan Syariah September 2021.pdf
Prihrtono, A. (2018).
Pengturn Penggabungan Usaha (Merger) Bank Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan
Bank Di Indonesia Dalam Pembangunan Hukum Ekonomi Nasional. 1.
Rahmani, N. A. (2016).
Metode Penelitian Ekonomi. Medan: Febi UINSU Press.
Razak, A. (2017).
Demografi Nasabah Sebagai Variabel Moderasi Pengaruh Kepusan, Kepercayaan, dan
Komitmen Terhadap Loyalitas Pada Bank Di Sulawesi Tenggara. In Gawe Buku.
Rusdianto, H., &
Ibrahim, C. (2016). Pengaruh Produk Bank Syariah Terhadap Minat Menabung Dengan
Persepsi Masyarakat Sebagai Variabel Moderating Di Pati. Equilibrium: Jurnal
Ekonomi Syariah, 43.
Sehani. (2017). Analisis
Persepsi Dan Preferensi Masyarakat Pesantren Terhadap Bank Syarih ( Studi Pada
Masyarakat Pesantren di Kota Pekanbru. 1-18.
Syahrial, S. (2018).
Pengaruh Persepsi Nilai Dan Pengetahun Masyarakat Terhadap Minat Menabung Serta
Dampaknya Kepada Keputusan Menabung Pada Perbankan Syariah Di Banda Aceh.
Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 4.
Tewal, B., Adolfina,
Pandowo, M., & Tawas, H. (2017). Perilaku Organisasi.
Usvita, M. (2021). Kcp
Simpang Empat the Influence of Religiusity and Customer Trust on Saving
Decisions In Bank Nagari Syariah. 47-53.
Copyright holder: Muhammad Taufik Hidayat, Nurlaila (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |