Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol.
5, No. 5 Mei 2020
ANALISIS PENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO, LEVERAGE,
FIRM SIZE, VOLUME PERDAGANGAN, EARNING VOLATILITY DAN INFLASI
TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM
INDEKS LQ45 TAHUN 2014-2017
Eva
Yulinda,�Triani
Pujiastuti dan�S.T Haryono
Universitas
Pembangunan Nasional �Veteran� Yogyakarta
Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]
Abstract
This study aims to analyze the effect of Dividend Payout Ratio, Leverage,
Firm Size, Trading Volume, Earning Volatility, and Inflation on Stock Price
Volatility for companies listed in the 2014-2017 LQ45 Index. The research
population is 70 listed companies in the 2014-2017 LQ45 Index. Taking samples
from multipurpose companies 22 by using purposive sampling method. The data
used in this study were obtained from the Indonesia Stock Exchange page
(www.idx.co.id), the Bank Indonesia page (www.bi.go.id) and
www.finance.yahoo.com. The analysis technique used is Multiple Regression
Analysis, normality test, classic assumption test which includes
multicollinearity test, autocorrelation test, and heteroscedasticity test,
f-test, coefficient of determination test, and statistical t-test. The Result
of the test while partially (t test) showed that the variable Dividend Payout
Ratio, Firm Size, and Inflation had a negative and not significant effect on
Stock Price Volatility. Variable Trading Volume significantly positive effect
on Stock Price Volatility. While Earning Volatility Variable significantly
negative effect on Stock Price Volatility. And Leverage variable has a positive
and not significant effect on Stock Price Volatility.
Keywords: Stock Price Volatility, Dividend
Payout Ratio, Leverage, Firm Size, Trading��
Volume, Earning Volatility, and Inflation.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh Dividend Payout Ratio, Leverage, Ukuran Perusahaan,
Volume Perdagangan, Volatilitas Produktif, dan Inflasi terhadap Volatilitas
Harga Saham untuk perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 2014-2017.
Populasi penelitian adalah 70 perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45
2014-2017. Pengambilan sampel dari perusahaan multiguna 22 dengan menggunakan
metode purposive sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh
dari halaman Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), halaman Bank Indonesia
(www.bi.go.id) dan www.finance.yahoo.com. Teknik analisis yang digunakan adalah
Analisis Regresi Berganda, uji normalitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji
multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas, uji f, uji
koefisien determinasi, dan uji statistik t. Hasil pengujian sedangkan secara
parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel Dividend Payout Ratio, Ukuran
Perusahaan, dan Inflasi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
Volatilitas Harga Saham. Volume Perdagangan Variabel berpengaruh positif
signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham. Sedangkan Earning Volatility
Variabel berpengaruh negatif signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham. Dan
variabel Leverage berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Volatilitas
Harga Saham.
Kata
kunci:
Volatilitas Harga Saham, Rasio Pembayaran Dividen, Leverage, Ukuran Perusahaan,
Volume Perdagangan, Volatilitas Produktif, dan Inflasi.
Pendahuluan
Modal usaha memiliki peran yang
sangat penting, hal ini dikarenakan modal usaha merupakan nyawa dari sebuah
kegiatan usaha/bisnis yang akan atau telah dijalankan. Berlangsungnya kegiatan
operasional sebuah kegiatan usaha juga bertumpu lewat modal usaha
yang ada. Lewat modal usaha ini, bukan hanya kegiatan usaha dapat melakukan
operasional tetapi juga dengan adanya modal usaha kegiatan usaha memiliki arah
untuk dapat berkembang lebih baik lagi (Kamaludin, 2018).
Pasar modal
merupakan salah satu elemen penting yang digunakan oleh suatu Negara sebagai
salah satu indikator perekonomian karena berkembangnya pasar modal akan menjadi
tolok ukur keberhasilan perekonomian negara tersebut. Hal ini sejalan dengan
manfaat pasar modal yaitu menyediakan indikator utama (leading indicator) bagi tren ekonomi negara.
Instrumen pasar
modal yang tidak asing bagi masyarakat umum dan paling diminati oleh investor
adalah saham. Bursa Efek Indonesia mendefinisikan saham adalah tanda penyertaan
modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan
terbatas. Saham berperan penting dalam instrumen keuangan karena saham dapat
menghasilkan uang bagi pihak penerbit saham, investor maupun lainnya. Keputusan
investor untuk melakukan investasi tidak hanya mengenai return (pengembalian)
dan risk (resiko) yang diterima, informasi mengenai perusahaan yang akan
dijadikan tempat berinvestasi penting untuk diperhatikan, informasi itu dapat
berupa harga saham dan kinerja perusahaan Harga saham dipengaruhi oleh
informasi yang terdapat di pasar modal, baik itu informasi yang baik atau
informasi buruk. Informasi ini dapat mempengaruhi perilaku investor untuk
menjual atau membeli saham, sehingga mengubah harga saham. Hal ini yang
melatarbelakangi terjadinya volatilitas harga saham.
Volatilitas harga
saham diartikan sebagai resiko, karena ketidakpastian yang dimiliki investor
akan masa depan. (Brigham & Houston, 2014)
Secara teknikal harga saham akan mengalami fluktuasi disebabkan oleh permintaan
dan penawaran pasar, namun ada pengaruh lain penyebab fluktuasi yaitu kebijakan
perusahaan yang berkaitan dengan pembagian dividen tunai yang akan mempengaruhi
reaksi investor dan calon investor untuk menjual, membeli, atau menahan
sahamnya. Pergerakan perubahan harga saham yang sangat cepat mengindikasikan
bahwa saham tersebut memiliki tingkat frekuensi perdagangan paling aktif yang
dilakukan di pasar. Perubahan harga saham yang sangat fluktuatif
mengindikasikan adanya suatu ketidakpastian.
Terjadinya
volatilitas harga saham dapat disebabkan oleh faktor makro dan mikro (Schwert, 1989). Faktor mikro merupakan faktor yang
berdampak langsung pada perusahaan itu sendiri, seperti Dividend Payout Ratio, Leverage, Firm Size, Volume Perdagangan, dan
Earning Volatility, sedangkan faktor
eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi secara keseluruan seperti tingkat
inflasi.
Sumber : IDX.co.id (2019)
Gambar 1 Fluktuasi Indeks LQ45 5
September 2014 � 30 Agustus 2019
Berdasarkan gambar
1 terlihat bahwa indeks LQ45 mengalami pergerakan peningkatan dan penurunan
yang terus terjadi setiap bulannya pada bulan September 2014 - 30 Agustus 2019.
Dari pergerakan indeks tersebut penurunan drastis terjadi pada bulan Oktober
2015, sedangkan peningkatan indeks tertinggi terjadi pada bulan Januari 2018.
Perusahaan yang
masuk dalam indeks LQ45 tentunya adalah perusahaan- perusahaan dengan keadaan
keuangan dan prospek pertumbuhan yang baik dan tetap bertahan pada kondisi
pasar modal yang lemah atau bearish. Walaupun demikian, indeks LQ45 tidak lepas
dari gejolak yang terjadi di bursa efek Indonesia sehingga harga saham pada
indeks ini juga mengalami fluktuasi.
Sumber : finance.yahoo.com (2019)
Gambar 2 Pergerakan Harga Saham
Perwakilan Perusahaan LQ45 Periode
2014-2017
Gambar 2
memperlihatkan pergerakan harga saham 8 perusahaan yang mewakili indeks LQ45
meliputi ADARO Energy Tbk, Astra International Tbk, Bank Central Asia Tbk, Bank
Negara Indonesia Tbk, Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Gudang Garam Tbk,
Indofood Sukses Makmur Tbk, Unilever Indonesia Tbk, dan Waskita Karya (Persero)
Tbk. Semua perusahaan tersebut mengalami fluktuasi dengan tingkat yang
berbeda-beda.
Volatilitas harga saham
merupakan salah satu fenomena yang sering terjadi pada hampir semua bursa saham
di dunia. Banyak penelitian yang membahas volatilitas harga saham, namun masih
banyak ditemukannya research gap atau ketidakjelasan hasil dari
penelitian-penelitian terdahulunya mengenai variable�variable dividend payout
ratio, leverage, firm size, volume perdangan, earning volatility, dan inflasi
terhadap volatilitas harga saham.
Metode Penelitian
Penelitian ini
merupakan penelitian kuantintatif karena bersifat numerik. Jenis data yang digunakan merupakan
data sekunder berupa laporan keuangan yang berasal dari laman Burs Efek Indonesia (Indonesia,2013), laman Bank Indonesia (Bank Indonesia,
2016).
Populasi dalam
penelitian ini merupakan perusahaan terdaftar LQ45 tahun 2014-2017, sebanyak 70
perusahaan. Dengan sampel terpilih sebanyak 22 perusahaan LQ45 melalui teknik purposive sampling. Kriteria yang
ditentukan yaitu perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 tahun 2014-2017,
perusahaan yang secara konsisten masuk dalam indeks LQ45 tahun 2014-2017, perusahaan lQ45 yang
meneribtkan laporan keuangan selama periode penelitian, dan perusahaan LQ45
yang membagikan dividen kepada pemegang saham selama tahun 2014-2017.
Hasil dan Pembahasan
Objek penelitian
dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45
tahun 2014-2017. Dari semua populasi perusahaan berjumlah 70 perusahaan,
kemudian diambil beberapa perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian
dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 22
perusahaan yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Dengan
menggunakan metode penggabungan data maka diperoleh sebanyak 88 data (22X4).
Selain itu, dalam analisis regresi juga mengisyaratkan model regresi signifikan
dan data harus terdistribusi dengan normal. Oleh karena itu untuk membuat model
regresi signifikan dan menormalkan data penelitian cara yang digunakan dengan
menghilangkan data-data outlier. Dalam penelitian ini terdapat 19 data yang
merupakan data outlier sehingga harus dikeluarkan dari sampel dan total data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 data.
1.
Statistik
Deskriptif
Tabel
1 Analisis Hasil Statistik Deskriptif
Descriptive
Statistics |
|
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
|
PRICEVOL |
69 |
,184 |
,387 |
,27157 |
,037409 |
|
DPR |
69 |
,075 |
19,480 |
,78715 |
2,339869 |
|
DER |
69 |
,150 |
22,000 |
2,60406 |
3,592522 |
|
SIZE |
69 |
29,149 |
34,576 |
31,71854 |
1,536643 |
|
TVA |
69 |
,057 |
1,131 |
,35330 |
,227421 |
|
EVOL |
69 |
,0004 |
,4774 |
,034596 |
,0753766 |
|
INFLASI |
69 |
,030 |
,084 |
,04712 |
,022747 |
|
Valid N
(listwise) |
69 |
|
|
|
|
|
Sumber : SPSS Data Diolah Peneliti Uji
Normalitas
Tabel 2
Hasil Uji Normalitas
�One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
||
|
Unstandardized Residual |
|
N |
69 |
|
Normal
Parametersa,b |
Mean |
-,0001941 |
Std.
Deviation |
,01688765 |
|
Most
Extreme Differences |
Absolute |
,089 |
Positive |
,089 |
|
Negative |
-,062 |
|
Test
Statistic |
,089 |
|
Asymp.
Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
|
a.
Test distribution is Normal. |
||
b.
Calculated from data. |
Sumber : SPSS Data Diolah
Peneliti
Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai uji
Kolmogorov-Smirnov menunjukkan angka signifikan sebesar 0,200. Hal ini
menunjukkan nilai residual terdistribusi secara normal.
2.
Uji
Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variable bebas.
Tabel 3
Hasil Uji Multikolinieritas
������� Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
DPR |
,833 |
1,201 |
|
DER |
,765 |
1,307 |
|
SIZE |
,666 |
1,502 |
|
TVA |
,858 |
1,165 |
|
EVOL |
,789 |
1,268 |
|
INFLASI |
,956 |
1,046 |
|
Dependent Variable:PRICEVOL Sumber : SPSS
Data Diolah Peneliti |
Berdasarkan hasil dari tabel 3 di atas
menunjukkan bahwa secara keseluruhan semua variabel independen memiliki nilai
tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan tidak terjadi multikolinieritas antar variabel
independen di dalam model regresi.
3.
Uji
Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi linier terjadi korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.
Tabel 4
Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson Test
Model Summaryb
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
Durbin-Watson |
|
|
|
|
|
|
1 |
,565a |
,319 |
,253 |
,032330 |
1,569 |
a. Predictors: (Constant), INFLASI, DER, EVOL, TVA,
DPR, SIZE |
|||||
b. Dependent Variable: PRICEVOL |
Berdasarkan
hasil tabel 4 diperoleh nilai DW sebesar 1,569 dimana variabel k dalam
penelitian ini sebesar 6 dengan jumlah sampel 69, maka didapatkan nilai batas
bawah dL = 1,4272 dan batas atas dU = 1,8028. Nilai uji DW sebesar 1,569
memperlihatkan nilai DW berada diatas nilai dL 1,4272 dan dibawah nilai dU 1,8028
(dL < DW < dU) yang menyatakan tidak ada kesimpulan.
Tabel 5
Hasil Uji Run Test
Runs
Test |
|
|
|
Unstandardized
Residual |
|
Test Valuea |
-,01313 |
|
Cases < Test Value |
44 |
|
Cases >= Test Value |
44 |
|
Total Cases |
88 |
|
Number of Runs |
36 |
|
Z |
-1,930 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,054 |
|
Median Sumber : SPSS Data Diolah Peneliti |
|
|
Berdasarkan hasil run test dapat dilihat
bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,054 yang berarti berada diatas
0,05. Hal ini menunjukkan tidak ada autokorelasi antar variabel independen pada
model regresi penelitian ini.
4.
Uji
Heteroskedastis
Uji heteroskedastis bertujuan untuk
melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain.
Tabel 6
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-,021 |
,053 |
|
-,401 |
,690 |
DPR |
-,001 |
,001 |
-,180 |
-1,335 |
,187 |
|
DER |
-,001 |
,001 |
-,122 |
-,869 |
,388 |
|
SIZE |
,001 |
,002 |
,137 |
,912 |
,365 |
|
TVA |
,011 |
,010 |
,147 |
1,108 |
,272 |
|
EVOL |
,009 |
,031 |
,042 |
,307 |
,760 |
|
INFLASI |
-,046 |
,092 |
-,062 |
-,494 |
,623 |
|
Dependent
Variable: ABS_RES2 Sumber : SPSS Data Diolah Peneliti |
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
dari analisis dan penelitian yang sudah dilakukan maka secara stimultan
diketahui bahwa variabel independen yaitu dividend payout ratio, leverage, firm
size, volume perdagangan, earning volatility, dan inflasi secara bersama-sama
berpengaruh terhadap volatilitas harga saham Perusahaan yang terdaftar pada
Indeks LQ45 tahun 2014-2017. Secara parsial dividend
payout ratio, firm size, dan inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan
terhadap volatilitas harga saham. Leverage
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap volatilitas harga saham, volume
penjualan berpengaruh positif secara signifikan, sedangkan earning volatility berpengaruh negatif secara signifikan terhadp
volatilitas harga saham.
BIBLIOGRAFI
Brigham, Eugene F., & Houston, Joel F. (2014). Dasar
Manajemen Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Indonesia, Bank. (2016). Diakses dari http://www. bi. go.
id/en/moneter/bi-rate/data. Diakses Pada, 4.
Indonesia, Bursa Efek. (2013). Laporan keuangan dan tahunan. Dalam
Http://Www. Idx. Co. Id/Id-Id/Beranda/Perusahaantercatat/Laporankeuangandantahunan.
Aspx, Diakses, 21.
Kamaludin, Kamaludin. (2018). ANALISIS MODAL USAHA DI
MASYARAKAT PEDESAAN. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(9),
49�60.
Schwert, G. William. (1989). Why does stock market volatility
change over time? The Journal of Finance, 44(5), 1115�1153.
�