Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol.
5, No. 5 Mei 2020
PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA (WORKING CAPITAL TURNOVER) TERHADAP
PROFITABILITAS (NET PROFIT MARGIN)
PADA PT XYZ
Jaka Maulana dan Aura Ganesha
Politeknik Pos Indonesia Bandung
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
Working capital turnover is one of the ratios to measure or assess the
effectiveness of the company's working capital during a certain period. Working
capital turnover can also be used to see how well the company's management in
increasing the profitability of the company. This study aims to determine
whether there is an influence between working capital turnover on net profit
margin at PT XYZ. The sample in this study was PT XYZ's report from 2012 to
2016. Data were analyzed using the SPSS for Windows Release 20 program. The
independent variable (X) of this study is the working capital turnover and the
dependent variable (Y) is profitability measured using a net profit margin
ratio. This type of research is quantitative with associative causal
relationships. In this study the normal contribution data were measured using
the normality test on SPSS and based on simple linear regression the variable X
effect was not significant to the Y variable. The two-party t test also showed
that the variable X had no effect on the Y variable because the value of tcount<ttable.
Keywords: Working Capital Turnover, Company Profitability and Company.
Abstrak
Perputaran
modal kerja atau working capital turn
over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan
modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Perputaran modal kerja juga
dapat digunakan untuk melihat seberapa baikkah manajemen perusahaan dalam
meningkatkan profitabilitas perusahaannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan apakah ada pengaruh antara working
capital turnover terhadap net profit
margin pada PT XYZ. Sampel pada penelitian ini adalah laporan PT XYZ tahun
2012 sampai dengan tahun 2016. Data dianalisis menggunakan program SPSS for windows release 20. Variabel
Independen (X) dari penelitian ini adalah perputaran modal kerja dan variabel dependen
(Y) adalah profitabilitas yang diukur menggunakan net profit margin ratio. Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif
dengan hubungan kausal asosiatif. Pada penelitian ini data berkontribusi normal
yang diukur menggunakan uji normalitas pada SPSS dan berdasarkan regresi linear
sederhana variabel X berpengaruuh tidak signifikan terhadap variabel Y. Uji t
dua pihak juga menunjukan bahwa variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel
Y karena nilai thitung<ttabel.
Kata kunci: Perputaran Modal Kerja dan Profitabilitas Perusahaan
Pendahuluan
Perusahaan
adalah setiap bentuk usaha yang dijalankan setiap jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan dalam wilayah
negara Indonesia untuk bertujuan memperoleh keuntungan atau laba (Undang-undang
No. 3 Tahun 1982 dalam pasal 1 huruf b Undang-Undang Perusahaan UWDP).
Berdasarkan definisi perusahaaan diatas maka semua jenis ataupun bentuk
perusahaan sama-sama memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan feedback ataupun laba atas operasional
yang telah dilakukan. Berdasarkan tujuan
utama perusahaan yang telah disebutkan diatas maka untuk itu perusahaan harus mempersiapkan strategi yang baik
untuk meningkatkan hasil produksinya serta menyediakan dana yang diperuntukan
untuk melaksanakan segala kegiatan dan transaksi-tansaksi yang dilaksanakan,
yang dalam hal ini dana yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan operasi
disebut dengan modal kerja (working
capital).
Modal usaha
memiliki peran yang sangat penting, hal ini dikarenakan
modal usaha merupakan nyawa dari sebuah
kegiatan usaha/bisnis yang akan atau telah dijalankan.
Berlangsungnya kegiatan operasional sebuah kegiatan usaha juga bertumpu lewat
modal usaha yang ada. Lewat modal usaha ini, bukan hanya
kegiatan usaha dapat melakukan operasional tetapi juga dengan adanya modal usaha kegiatan usaha memiliki arah untuk dapat
berkembang lebih baik lagi (Kamaludin, 2018).
Dengan
modal kerja yang dimiliki oleh perusahaan, adalah baik untuk perusahaan
mengetahui bagaimana modal kerja tersebut bekerja secara efisien dan efektif
dengan cara menghitung perputaran modal kerja itu sendiri. Perputaran modal
kerja atau working
capital turnover secara singkat didefinisikan sebagai salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
tertentu. Untuk menilai keefektifan modal
kerja dapat digunakan ratio antara total penjualan dengan jumlah modal kerja rata-rata.
Profitabilitas
sangat penting bagi perusahaan karena dapat mencerminkan keberhasilan dan
kelangsungan hidup suatu perusahaan, dimana kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu disebut� profitabilitas. Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM).
Perusahaan
Freight Forwarding adalah salah satu
contoh dari perusahaan di bidang jasa. Menurut (Susilo, 2008) freight forwarder
adalah perusahaan jasa pengurusan dokumen dan transportasi yang mengatas
namakan shipper/consignee dan melaksanakan kegiatan-kegiatan rutinnya seperti stuffing/ unstuffing cargo, penyimpanan/pergudangan, mengatur local transport dan melaksanakan
pembayaran ocean freight. PT XYZ, perusahaan yang bergerak di bidang logistik dan jasa freight forwarding.
Tabel 1 Modal Kerja dan Laba PT XYZ
TAHUN |
Modal Kerja |
Laba Bersih |
2012 |
�Rp��
2.896.723.442,45 |
�Rp�����������
709.020.153,38 |
2013 |
�Rp���
6.191.943.782,09 |
�Rp��������
2.980.043.380,61 |
2014 |
�Rp��
9.787.702.036,81 |
�Rp��������
3.619.904.856,92 |
2015 |
�Rp��
14.968.748.313,59 |
�Rp ��������5.043.078.176,40 |
2016 |
�Rp�
11.882.751.582,49 |
�Rp��������
6.509.253.923,49 |
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan (data diolah)
Tabel diatas menjelaskan fenomena yang terjadi pada perusahaan PT XYZ dimana modal kerja ditahun 2012 sampai dengan 2016 dimana selama lima tahun terakhir mengalami kenaikan, dimulai pada tahun 2012 modal kerja yang tersedia sebesar Rp2.896.723.442,45 kemudian pada tahun 2013 tersedia modal kerja sebesar Rp6.191.943.782,09 dilanjut dengan modal kerja tahun 2014 sebesar Rp. �9.787.702.036,81 dan pada tahun 2015 modal kerja yang tersedia sebanyak Rp 14.968.748.313,59 namun ditahun 2016 modal kerja mengalami penurunan dengan modal kerja yang tersedia sebanyak Rp 11.882.751.582,49. Kemudian pada kolom laba bersih, kenaikan terjadi selama lima tahun periode akuntansi.
Dalam hal ini, keadaan modal kerja PT XYZ tidak dalam kondisi yang dapat dikatakan baik sebagaimana keadaan modal kerja PT XYZ mengalami fluktuasi selama periode 2012 sampai dengan 2016. Hal ini menjadi tolok ukur dan menarik untuk diteliti karena menurut pengertian modal kerja, penurunan modal kerja ataupun kenaikan modal kerja akan mencerminkan bagaimana ketidak efisienan pengelolaan modal kerja pada suatu perusahaan.
Metode Penelitian
Metode
penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan perumusan asosiatif
berbentuk hubungan kausal. Populasi
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT XYZ yang
terdiri dari laporan laba rugi dan neraca perusahaan mulai dari pertama sekali
didirikan yaitu tahun 1994. Dalam penelitian ini sampel yang diteliti adalah
laporan keuangan perusahaan PT XYZ selama 5 (lima) tahun yaitu periode 2012
sampai dengan periode 2016.
Untuk melihat seberapa besar
pengaruh perputaran modal kerja (working
capital turnover) terhadap profitabilitas (net profit margin) digunakan
teknik analisis data seperti Uji Normalitas, Menurut
(Basuki & Prawoto, 2016) �Uji normalitas berguna untuk
menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari
populasi normal�. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov Smirnov, Jika hasil angka signifikan
(sig) lebih besar daro 0,5 maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika
(sig) lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Analisis Korelasi Pearson, Product Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antar dua
variabel yang kerap kali digunakan. Teknik korelasi ini dikembangkan oleh Karl
Pearson, yang karenanya sering dikenal dengan istilah teknik korelasi Pearson.
Disebut dengan Product Moment Correlation
karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari
momen-momen variabel yang dikorelasikan. Analisis
Regresi Linier Sederhana, Menurut
(Sugiyono, 2016) �Analisis
regresi sederhana dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi
nilai variabel independen dimanipulasi (dirubah-rubah)�. Analisis ini digunakan
untuk mempelajari hubungan yang ada diantara dua variabel. Analisis Koefisien
Determinasi, Menurut (Sugiyono, 2016) �Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut
koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (R2)�.
Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada
variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel
independen dan Uji Parsial (Uji stastistik t), Menurut (Sugiyono, 2016) uji terhadap nilai statistik t merupakan uji signifikansi
parameter individual. Nilai statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel independen secara individual terhadap variabel dependennya. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah setelah
melakukan perhitungan terhadap t-hitung, kemudian membandingkan nilai t-hitung
dengan t-tabel.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
1.
Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini
menggunakan metode Kolmogorov Smirnov,
Jika hasil angka signifikan (sig) lebih besar daro 0,5 maka data berdistribusi
normal dan sebaliknya jika (sig) lebih kecil dari 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Berdasarkan
penelitian, terlihat bahwa nilai Sig (2-tailed) sebesar 0,997>0,05. Dari
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai residual terstandarisasi
dinyatakan menyebar secara normal.
2.
Analisis Korelasi Pearson
Tabel pada penelitian menunjukan
bahwa nilai signifikansi sebesar 0,432. Jika dihubungkan dengan tabel
interpretasi korelasi yang ada dalam buku sugiyono, maka nilai korelasi
penelitian ini berada pada skala sedang. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel
X yaitu perputaran modal kerja tidak memiliki korelasi yang sedang terhadap
variabel Y yaitu profitabilitas yang diukur menggunakan net profit margin.
3. Analisis Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan
pada tabel coefficients pada
penelitian ini diperoleh nilai a sebesar 124 dan nilai b sebesar -0,007. Bila
dimasukkan kedalam persamaan regresi linear sederhana, maka hasilnya adalah
sebagai berikut :
Ŷ= a + bX
Ŷ= 0,124 - 0,007X
Persamaan
Regresi Linear Sederhana
4. Analisis Koefisien Determinasi
Dari
hasil output pada penelitian ini maka koefisien determinasi dapat dinyatakan
sebagai berikut:
KD=
21,4%
Hal ini
berarti bahwa 21,4 % profitabilitas dipengaruhi oleh modal kerja dan sisanya
78,6% dipengaruhi oleh variabel atau faktor-faktor lain yang tidak diteliti.
Menurut pedoman interpretasi koefisien determinasi pengaruh koefisien
determinasinya adalah sedang.��
5.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan
tabel hasil perhitungan pada penelitian ini didapatkan -t hitung >-t
tabel atau t hitung< t tabel jika
diinterpretasikan kedalam hasil penelitian maka didapat -0,905 > -2,533 atau
-0,905 < 2,533 maka Ho diterima dan Ha ditolak dengan hipotesis tidak
terdapat pengaruh signifikan antara perputaran modal kerja (working capital turnover) terhadap
profitabilitas (net profit margin).
B. Pembahasan
1.
Perputaran
Modal Kerja Pada PT XYZ
Perputaran
modal kerja yang terjadi pada PT XYZ ditahun 2012 dan 2013 terbilang sangat
bagus dimana 2 tahun pertama mengalami peningkatan modal kerja dimana tahun
2012 modal kerja tersedia sebesar Rp2.896.723.442,45 dengan perputaran setahun
sebanyak 2,88 kali dan tahun 2013 modal kerja tersedia sebanyak
Rp6.191.943.782,09 dengan perputaran setahun sebanyak 6,25 kali. Pada tahun
2014 modal kerja tersedia sebanyak Rp9.787.702.036,81 dengan perputaran setahun
sebanyak 5,10 kali. Penurunan ini terjadi dikarenakan pada tahun 2014 penjualan
hanya meningkat sedikit dari tahun 2013, dibandingkan dengan tahun 2012 yang
mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Pada tahun 2015 perputaran modal
kerja yang terjadi sebanyak 3,06 kali, angka ini lebih sedikit dibanding tahun
sebelumnya. Hal ini terjadi karena walaupun modal kerja yang tersedia terbilang
stabil dari tahun seblumnya yaitu sebesar Rp14.968.748.313,59 namun di sisi
penjualan menunjukkan penurunan dari tahun 2014, alasan menurunnya angka
penjualan adalah selisih kurs pajak atas transaksi yang terjadi pada PT XYZ.
Namun manajemen PT XYZ berusaha dengan baik dimana tahun 2016, baik perputaran
modal kerja dan angka penjualan kembali membaik dan meningkat dari tahun
sebelumnya.
2.
Profitabilitas
Yang Terjadi Pada PT XYZ
Profitabilitas
yang dialami PT XYZ dari tahun ke tahun dihitung menggunakan net profit margin dimana ratio ini
digunakan untuk melihat bagaimana suatu perusahaan dalam mengelola setiap aset
dan hal lainnya dengan baik. Pada tahun 2012 dan 2014 net profit margin PT XYZ mengalami penurunan yaitu dari 0,09; 0,08
dan 0,07. Namun tahun 2015 dan 2016 mengalami peningkatan yaitu 0,11 dan 0,12.
Fluktuasi yang terjadi menggambarkan kurang baiknya kondisi dari aktifitas
penjualan yang dilakukan PT XYZ selama periode tersebut.
3.
Pengaruh
Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada PT XYZ
Perputaran
modal kerja yang baik menunjukan kondisi perusahaan yang baik pula dimana
banyaknya modal kerja tersedia tergantung dari total aktiva lancar dikurangi
dengan hutang lancar. Semakin tinggi aktiva lancar dan semakin kecil hutang
lancer yang� dimiliki suatu perusahaan
akan membantu perusahaan dalam tersedianya modal kerja yang cukup untuk
melaksanakan kegiatan operasional wajib perusahaan. (Kasmir, Thomas, &
Scalisi, 2016) mendefinisikan bahwa:
�Modal
kerja merupakan modal kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi
perusahaan. Modal kerja juga dapat diartikan sebagai investasi yang ditanamkan
dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, surat berharga,
piutang, persediaan, dan aktiva lancar lainnya. Semakin baik atau
jika modal kerja tinggi maka profitabilitasnya juga akan meningkat�
Namun kondisi yang terjadi pada PT XYZ tidak sesuai dengan
teori. Walaupun modal kerja yang dimiliki atau tersedia setiap
tahunnya meningkat tidak menjadi patokan
dalam hal meningkatkan profitabillitas. Net profit margin menunjukan
adanya penurunan profitabilitas pada PT XYZ walaupun
secara laba selalu mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian ini, didapat bahwa modal kerja yang besar belum tentu menghasilkan
profitabilitas yang besar
pula. Pada penelitian ini perputaran modal (working
capital turnover) tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas yang di ukur menggunakan net
profit margin. Hal ini juga didukung
oleh penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh (Falah, 2016) dengan judul
�Pengaruh Working
Capital Turnover Terhadap Net Profit Margin pada PT XYZ� yang menyimpulkan
bahwa perputaran modal kerja tidak memiliki
pengaruh terhadap net profit margin. Juga penelitian dari (Christiani, 2016) dengan judul �Pengaruh Perputaran Modal Kerja Terhadap Net Profit
Margin dan Current Ratio pada PT
Hero Supermarket Tbk, Periode
2009-2013� yang menyimpulkan bahwa
perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap net profit margin. Sehingga
dengan tidak adanya pengaruh perputaran modal kerja terhadap profitabilitas yang diukur dengan net profit margin ratio, diharapkan manajemen
perusahaan semakin bijak dalam mengambil
suatu keputusan dalam mengalokasikan dana yang tersedia, mampu menentukan tujuan dan arah kebijakannya, meningkatkan kemampuan untuk melakukan perencanaan yang baik terhadap dana-dana yang akan digunakan perusahaan dimasa yang akan datang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis pada
perputaran modal kerja yang terjadi pada PT XYZ maka dapat disimpulkan bahwa
walaupun modal kerja tersedia yang mengalami kenaikan selama periode 2012
sampai dengan 2016� namun dari sisi
penjualan PT XYZ mengalami penurunan maka akan mengakibatkan tidak stabilnya
perputaran modal kerja yang dialami oleh PT XYZ.
Pada penelitian ini, profitabilitas
PT XYZ y(Indonesia) (Indonesia) (Pemerintah
Indonesia, 1982)ang
diukur menggunakan net profit margin
mengalami fluktuasi, dimana hal ini menggambarkan kurang baiknya kondisi
perusahaan dari sisi penjualan. Pada saat di uji menggunakan alat analisis
koefisien determinasi maka didapat besarnya kontribusi atau pengaruh modal
kerja terhadap profitabilitas yaitu 0.214 yang berarti pengaruh modal kerja
terhadap profitabilitas sebesar 21,4% dan sisanya 78,6% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti.
Berdasarkan hasil Uji- t yang telah
dilakukan telihat bahwa thitung < ttabel. Sehingga
hipotesis ditolak, dimana dapat disimpulkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas pada PT XYZ.
BIBLIOGRAFI
Basuki, Agus Tri, & Prawoto, Nano. (2016). Analisis Regresi Dalam
Penelitian Ekonomi & Bisnis: Dilengkapi Aplikasi SPSS & EVIEWS. Depok:
PT Rajagrafindo Persada.
Christiani, Merry. (2016). Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Net Profit Margin Dan Current Ratio Pada PT Hero Supermarket, Tbk. FIN-ACC
(Finance Accounting), 1(5).
Falah, Asep Saeful. (2016). Pengaruh Working Capital
Turnover Terhadap Net Profit Margin pada KUD Mitrayasa Kecamatan Pageraung.
Kamaludin, Kamaludin. (2018). Analisis Modal Usaha Di
Masyarakat Pedesaan. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 3(9),
49�60.
Kasmir, Seton Paul, Thomas, Andrew Paul, & Scalisi,
Joseph Frank. (2016, January 12). Doorbell communication systems and methods.
Google Patents.
Sugiyono, H. (2016). Metode kualitatif dan kuantitatif. Cetakan
Ke-23. Alfabeta, Bandung.
Pemerintah Indonesia.
(1982). Undang-undang No 3 Tahun 1982 tentang Undang-undang Perusahaan UWDP. Sekretariat
Negara. Jakarta.
Susilo, Andi. (2008). Buku Pintar Ekspor-Impor. Trans
Media Pustaka.