Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 1,
Januari 2023
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH
TANGGA TERHADAP PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK DI KECAMATAN LUBUK PAKAM
Restu Auliani,
Restiwi
Zalukhu, Desy Ari Apsari, Julietta Br Girsang, Risnawati Tanjung, Deli Syaputri
Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI Medan
Email:
[email protected], [email protected], [email protected],
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Pertumbuhan penduduk
yang semakin meningkat selaras dengan kebutuhan masyarakat akan penggunaan plastik secara konsumtif. Penyebaran sampah plastik yang tidak terorganisir dari tahun ke
tahun dapat merusak lingkungan seperti tempat tinggal, tanah, laut hingga menjadi
polutan udara. Tujuan
dari penelitian yaitu untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan sikap ibu rumah
tangga terhadap penggunaan kantong plastik di Lubuk Pakam. Jenis penelitian
adalah analisis observasional analitik, desain penelitian cross
sectional, yang dilakukan di kecamatan
Lubuk Pakam. Populasi penelitian adalah ibu rumah
tangga dengan sampel sebanyak 100 ibu rumah tangga,
metode pengambilan sampel menggunakan Accidental
Sampling. Data diolah dengan
menggunakan uji chi-square.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga menunjukkan
bahwa ibu rumah tangga dengan
tingkat pengetahuan pada kategori baik sebesar
39%, ibu rumah tangga dengan tingkat
sikap pada kategori sikap sedang sebesar
54%, dan ibu rumah tangga dengan tingkat
penggunaan kantong plastik pada kategori
sedang sebesar 52%. Diperoleh hasil analisis uji chi-square
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga
dengan P value 0,000, dan terdapat
hubungan yang bermakna antara sikap dan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga dengan
P value 0,000. Pengetahuan dan sikap
pada masyarakat khususnya ibu rumah tangga
dapat ditingkatkan dengan adanya pemberian
informasi dan memberikan pemahaman yang positif terhadap pemanfaatan dan penggunaan kantong plastik melalui penyuluhan yang diberikan oleh pemerintah serta pembuatan iklan di sosial media.
Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Penggunaan Kantong Plastik
Abstract
Population growth is in line with the increasing
public demand for plastic. Plastic waste that is scattered, disorganized, from
year to year can damage the environment, such as housing, land, sea and has
become an air pollutant. This research is an analytic observational study
designed by cross sectional design, conducted in Lubuk
Pakam sub-district, examining 100 respondents from a
population consisting of housewives, obtained through accidental sampling
technique, and aims to determine the correlation between knowledge and
attitudes of housewives. on the use of plastic bags in Lubuk
Pakam District in 2022. The research data was
processed using the chi-square test. Through the research, the results of the
use of plastic bags are as follows: 39% of respondents have a level of
knowledge in the good category, 54% of respondents have an attitude level in
the fair category, and 52% of respondents use plastic in the medium category;
Through the results of the chi-square test analysis, it was found that there
was a significant correlation between knowledge and use of plastic bags, with P
value = 0.000, and a significant correlation was found between attitudes and
use of plastic bags, with P value = 0.000. Knowledge and attitudes of the
community, especially housewives, can be increased through information and
providing a positive understanding of the utilization and use of plastic bags
through dissemination by the government and advertisements on social media.
Keywords:
Knowledge, Attitude, Use of Plastic Bags
Pendahuluan
Kantong
plastik yang semakin mudah untuk di dapatkan menjadi pembicaraan penting akhir-akhir ini di dunia dalam hal pengunaannya.
Hampir semua kemasan makanan dan pembungkus barang dan makanan menggunakan kantong plastik, didukung oleh harganya yang murah, gampang ditemukan, dan mudah digunakan membuat kantong plastik menjadi bagian hidup manusia (Astuti, n.d.).
Pola komsumsi masyarakat menyebabkan bertambahnya volume, jenis dan karakterisktik sampah termasuk kantong plastik. Proses pengolahan sampah yang dilakukan oleh masyarakat masih bertumpu pada pendekatan akhir, yaitu sampah yang dikumpulkan, diangkut, lalu dibuang ke
tempat pemprosesan sampah akhir (Rambe, 2021).
Penggunaan
plastik secara luas dikembangkan sejak abad ke-20. Pada tahun 1930 presentasi penggunaan plastik meningkat dari beberapa ratus ton menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990, dan pada tahun 2005 menghasilkan 220 juta ton/tahun. Penggunaan Plastik di Indonesia dari Industri ritel menghasilkan 26%, sedangkan penggunaan kantong plastik yang beredar di masyarakat khususnya di pasar tradisional atau pasar rakyat mencapai 74% (Nurulisari, 2021).
Berdasarkan penggunaan kantong plastik di Indonesia dapat diperkirakan 14% sampah plastik dari total sampah yang mencapai 68 juta ton pada tahun 2019. Serta pada data Badan Pusat Statistik
(BPS) pada tahun 2021 limbah
plastik yang dihasilkan
oleh Indonesia mencapai 66 juta
ton per tahun.
Pertumbuhan
penduduk Indonesia yang semakin
meningkat sekitar 273 juta jiwa baik
yang di kota maupun di desa selaras dengan
kebutuhan masyarakat akan penggunaan plastik secara konsumtif (Justicia, 2022).
Hal ini menyebabkan sampah berbahan plastik sangat mudah untuk dijumpai di lingkungan sekitar, sehingga dapat mempengaruhi jumlah sampah serta karakteristik
jenis sampah yang semakin beragam. Sampah plastik atau sampah anorganik
adalah sampah yang sulit untuk diuraikan,
butuh waktu bertahun-tahun untuk dapat diuraikan. Timbunan kantong plastik dapat mencemari
lingkungan karena bersifat non-biodegradable/tidak dapat membusuk oleh mikroorganisme, yang akan pecah menjadi kecil
atau lenyap pada saat yang bersamaan dalam jangka waktu
tertentu. Sifat yang terdapat
pada plastik menjadikannya menjadi penyumbang limbah terbesar yang dapat menyebabkan pada kerusakan lingkungan (Arifin, 2017).�
Menurut
(Surono, 2013) plastik memiliki dampak positif dan negatif, dampak positif disebabkan plastik memiliki kelebihan seperti plastik tahan karat, lebih kuat, ringan,
fleksibel, mudah diberi warna dan dibentuk, tidak mudah pecah, serta
menjadi isolator panas dan listrik yang baik. Sementara itu, dampak negatif yang ditimbulkan diantaranya sampah plastik tidak dapat terurai
dengan cepat sehingga menyebabkan kesuburan tanah akan berkurang, dan sampah plastik yang dibuang sembarang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadi banjir, serta sampah
plastik yang dibakar akan menyebabkan timbulnya zat-zat berbahaya bagi kesehatan manusia (Ramadhani, 2020).
Kualitas hidup yang baik bergantung pada hal bersihnya ekosistem
kita, sehingga menjaga kesehatan lingkungan menjadi hal penting dari
tahun ke tahun. Dengan itu
sampah plastik yang menumpuk dari tahun
ke tahun merupakan masalah yang harus ditanganin oleh semua pihak. Fakta bahwa penyebaran sampah plastik yang tidak terorganisir dari tahun ke
tahun dapat merusak lingkungan seperti tempat tinggal, tanah, laut hingga menjadi
polutan udara. Sampah plastik yang terkesan simpel, namun mengakibatkan banyak kerugian (Agustino, 2020).
Dalam mengurangi penggunaan sampah sekali pakai, peran
pemerintah serta masyarakat sangat diperlukan dalam menangani isu tersebut.�
Penggunaan
kantong plastik yang meningkat di kalangan masyarakat dapat menjadi faktor penghambat terwujudnya program kesehatan lingkungan (Hakim, 2019).
Oleh karena itu diperlukan keterlibatan semua pihak baik
pemerintah dan kalangan masyarakat dalam pengurangan jumlah kantong plastik dengan menerapkan kebijakan larangan kantong plastik gratis, kebijakan ini menghimbau
masyarakat untuk membawa tas sendiri
saat berbelanja, jika tidak maka
harus membeli kantong plastik. Pembatasan dalam menggunakan kantong plastik telah dilakukan
di beberapa negara seperti
Denmark, Bangladesh, Afrika Selatan, China, Belgia,
dan Botswana melalui larangan
dan pajak atau kombinasi keduanya.
Menurut
data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), jumlah sampah yang masuk pada TPS3R di Kecamatan Lubuk Pakam tahun 2021 mencapai 12,632.65 Ton/Tahun. Sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga dan sampah perkotaan. Berdasarkan penelitian (Octaviany, 2021) pada
hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa program studi tata boga universitas
negeri jakarta dengan tindakan penggunaan plastik untuk minuman
panas, menunjukkan bahwa kategori pengetahuan responden tentang plastik berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak
36 orang dengan presentase
54,5%, kategori sikap responden dengan tindakan penggunaan plastik berada pada kategori tinggi sebanyak 63 orang dengan presentase 95,5%, kategori tindakan responden dalam penggunaan plastik berada pada kategori tinggi sebanyak 52 orang dengan presentase 78,8%. Disimpulkan hasil ketiga aspek
(pengetahuan, sikap dan tindakan) berada pada kategori tinggi dan memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan penggunaan plastik.
Salah satu faktor yang menyukseskan program kesehatan lingkungan, diperlukan peranan dari masyarakat dan ibu rumah tangga
dalam penggunaan kantong plastik terlebih pada ibu rumah tangga dapat
menjadi ancaman bagi manusia dan lingkungan (B. N. M. Nasution, 2013).
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul �Hubungan
Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap
Penggunaan Kantong Plastik di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun
2022�.
Rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah��Bagaimana hubungan pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga terhadap Penggunaan Kantong Plastik di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun
2022� lalu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Rumah Tangga Terhadap Penggunaan Kantong Plastik di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun
2022.��
Metode
Penelitian
�������� Penelitian ini menggunakan analisis observasional analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu hubungan antara dua variabel ataupun lebih variabel. Dengan desain penelitian
cross sectional yaitu suatu
penelitian dengan mempelajari kolerasi antara faktor-faktor resiko dengan cara
pendekatan atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu
saja sehingga lebih memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel penelitian ini adalah ibu
rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari menggunakan kantong plastik pada saat berbelanja kebutuhan rumah tangga. Penarikan sampel dilakukan dengan teknik Accidental Sampling
dimana dalam teknik ini pengambilan
sampel tidak ditetapkan terlebih dahulu, peneliti langsung mengumpulkan data dari unit yang ditemui sampai jumlah yang diharapkan terpenuhi. Populasi pada penelitian ini
berjumlah 23.244 jiwa. Berdasarkan rumus perhitungan sampel, maka diperoleh
sampel sebanyak 100 sampel ibu rumah tangga.
�������� Data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yakni pengambilan objek data penelitian yang dilakukan secara individual atau perorangan. Lalu data sekunder yakni jenis pengambilan data yang dilakukan secara tidak langsung. Selain itu dengan
melakukan pengambilan data dengan kuesioner dan wawancara, yaitu pengambilan data dengan memberikan pertanyaan secara tertulis dan langsung melakukan tanya jawab dengan
narasumber. Lalu data yang dikumpulkan
dianalisis menggunakan analisis univariat untuk menggambarkan kumpulan data berupa distribusi frekuensi dari umur, pendidikan,
dan pekerjaan, pengetahuan
dan tindakan responden terhadap pemakaian kantong plastik. Lalu analisis bivariat untuk menganalisis hubungan dua variable menggunakan
uji statistik chi square, dengan
tingkat kepercayaan 95%.
�������� Pengolahan data akan
dilakukan dengan berbagai langkah, yakni� editing dengan melakukan memeriksa kembali terhadap data yang telah dikumpulkan untuk memperbaiki kualitas data yang telah ada. Lalu dilakukan coding yakni proses pemberian kode pada tiap data yang telah terkumpul dengan tujuan menghindari hal-hal yang kurang jelas. Selanjutnya dilakukan tabulasi yaitu pembuatan tabel terhadap data-data yang telah dikumpulkan sesuai dengan analisis
yang dibutuhkan
Hasil dan Pembahasan
Gambar 1
Grafik Karakteristik
Responden
Berdasarkan Gambar 1. Karakteristik Responden
berdasarkankategori Pendidikan, Pekerjaan dan Umur dalam penggunaan sampah
plastik. Dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang diteliti, pendidikan
terakhir� responden SMA yang� paling banyak menjadi sampel dengan
presentase 49%. Kelompok pekerjaan responden Ibu Rumah tangga yang tidak
bekerja menjadi sampel terbanyak� dengan
presentase 65%. Responden yang diteliti umur 35 � 47 tahun� paling banyak menjadi sampel dengan
persentase 47%.
Tabel 1
Rekapitulasi
Analisis Univariat
Variabel |
Kategori |
Frekuensi |
Persentase
(%) |
Pengetahuan |
Tinggi |
39 |
39,0% |
Sedang |
33 |
33,0% |
|
Kurang |
28 |
28,0% |
|
Sikap |
Baik |
30 |
30,0% |
Sedang |
54 |
54,0% |
|
Kurang |
16 |
16,0% |
|
Penggunaan Plastik |
Penggunaan
Baik |
23 |
23,0% |
Penggunaan
Sedang |
52 |
52,0% |
|
Penggunaan
Kurang Baik |
25 |
25,0% |
Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari 100 responden, responden dengan pengetahuan tinggi sebanyak 39 responden dengan persentase 39,0% responden, dengan pengetahuan sedang sebanyak 33 responden dengan persentase 33,0%, dan responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 28 responden dengan persentase 28,0%. Dari
100 responden, responden
yang memilki sikap yang baik sebanyak 30 responden dengan persentase 30,%, responden yang memilki sikap sedang
sebanyak 54 responden dengan persentase 54,0%, dan responden yang memilki sikap kurang sebanyak
16 responden dengan persentase 16,0%.. Dari
100 responden, respoden
yang baik dalam upaya mengurangi penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari sebanyak 23 responden dengan persentase 23,0%, responden yang sedang dalam upaya
mengurangi penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari sebanyak 52 responden dengan persentase 52,0%, serta responden yang kurang baik dalam
upaya mengurangi penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari sebanyak 25 responden dengan persentase 25,0%.
Rekapitulasi Analisis Bivariat
Variabel |
Kategori |
Penggunaan |
Penggunaan |
Penggunaan |
P value |
|||
Baik |
Sedang |
Kurang Baik |
||||||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
|||
Pengetahuan |
Tinggi |
17 |
73,9 |
19 |
36,5 |
3 |
12 |
0,000 |
Sedang |
4 |
17,4 |
19 |
36,5 |
10 |
40 |
||
Kurang |
2 |
8,7 |
14 |
26,9 |
12 |
48 |
||
Total |
23 |
100 |
52 |
100 |
25 |
100 |
||
Variabel |
Kategori |
Penggunaan Sering |
Kadang Kadang |
Penggunaan Jarang |
P value |
|||
n |
% |
n |
% |
n |
% |
|||
Sikap |
Baik |
16 |
69,6 |
12 |
23,1 |
2 |
8 |
0,000 |
Sedang |
6 |
26,1 |
39 |
75 |
9 |
36 |
||
Kurang |
1 |
4,3 |
1 |
1,9 |
14 |
56 |
||
Total |
23 |
100 |
52 |
100 |
25 |
100 |
Berdasarkan Tabel 6 dari 100 orang ibu rumah tangga
yang menjadi responden dalam penelitian ini, terdapat 17 (73,9%) responden dengan penggunaan baik dan berpengetahuan tinggi telah menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
membawa kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja, terdapat 4 (17,4%) responden dengan penggunaan baik dan berpengetahuan sedang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
terkadang menggunakan kantong plastik sebagai kemasan untuk membawa barang-barang
ketika berbelanja, terdapat 2 (8,7%) responden dengan penggunaan baik dan berpengetahuan kurang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
tidak menggunakan tas belanja yang dapat digunakan berulang kali pada saat berbelanja.
Terdapat
19 (36,5%) responden dengan
penggunaan sedang dan berpengetahuan tinggi menerapkan upaya dalam mengurangi penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
membawa kantong belanjaan sendiri ketika berbelanja, terdapat 19 (36,5%) responden dengan penggunaan sedang dan berpengetahuan sedang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
terkadang menggunakan kantong plastik sebagai kemasan untuk membawa barang-barang
ketika berbelanja, terdapat 14 (26,9%) responden dengan penggunaan sedang dan berpengetahuan kurang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
tidak menggunakan tas belanja yang bisa digunakan berulang kali pada saat berbelanja.
Terdapat
3 (12%) responden dengan penggunaan kurang baik dan berpengetahuan tinggi menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
menyimpan dan menggunakan kembali kantong plastik yang masih bisa dipakai, terdapat
10 (40%) responden dengan penggunaan kurang baik dan berpengetahuan sedang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
terkadang mengikuti anjuran pemerintah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik, terdapat 12 (48%) responden dengan penggunaan kurang baik dan berpengetahuan kurang menerapkan upaya dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik pada kegiatan sehari-hari seperti ibu rumah tangga
menggunakan kantong plastik karena merupakan media yang mudah dibawa kemana saja.
Hasil uji Chi-Square didapatkan
p value = 0,000 (0,000<0,05), artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan
bahwa Ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga
di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2022.
Gambar 2
Diagram Hubungan Pengetahuan Dengan Penggunaan Kantong Plastik Pada Ibu
Rumah Tangga
Berdasarkan hasil penelitian dari 100 ibu rumah
tangga yang berlaku sebagai responden, diperoleh hasil hubungan pengetahuan dan penggunaan terhadap kantong plastik bahwa ibu rumah
tangga yang berpengetahuan tinggi dengan penggunaan
baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 43,6%, ibu rumah tangga
yang berpengetahuan tinggi dengan penggunaan kadang-kadang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 48,7%,
dan ibu rumah tangga yang berpengetahuan tinggi dengan penggunaan
kurang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 7,7%.
Ibu rumah tangga yang berpengetahuan sedang dengan penggunaan
baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 12,1%, ibu rumah tangga
yang berpengetahuan sedang dengan penggunaan kadang-kadang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 57,6%,
dan ibu rumah tangga yang berpengetahuan sedang dengan penggunaan
kurang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 30,3%.
Ibu rumah tangga yang berpengetahuan kurang dengan penggunaan
baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 7,1%, ibu rumah tangga
yang berpengetahuan kurang dengan penggunaan kadang-kadang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 50%,
dan ibu rumah tangga yang berpengetahuan kurang dengan penggunaan
kurang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 42,9%.
Diperoleh bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga
di Kecamatan Lubuk Pakam mengetahui pengertian kantong plastik, sifat dari kantong
plastik, dampak yang ditimbulkan dari pemakaian kantong plastik, kelebihan penggunaan kantong plastik, prinsip dari 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam
mengurangi penggunaan kantong plastik, namum belum dapat
dipastikan ibu rumahkan tangga dengan pengetahuan yang tinggi dapat melakukan
penggunaan yang tepat terhadap kantong plastik, maka suatu
tindakan seseorang itu tergantung pada pribadi seseorang tersebut.
Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh (Octaviany, 2021) pada Mahasiswa Jurusan Tata Boga di Universitas Negeri Jakarta yang menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan dan tindakan penggunaan plastik, semakin banyak pengetahuan tentang plastik yang dimiliki oleh seseorang maka semakin baik pula tindakan mereka dalam penggunaan plastik. Dan sejalan dengan penelitian (N. H. Nasution &
Harahap, 2019) yang menyimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan penggunaan kantong plastik dan memiliki kolerasi yang cukup dengan arah positif.
Pengetahuan
yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil pengindraan
ibu rumah tangga dalam menjawab
setiap pertanyaan mengenai pengertian kantong plastik, sifat dari kantong
plastik, dampak yang ditimbulkan dari pemakaian kantong plastik, kelebihan penggunaan kantong plastik, prinsip dari 3R (Reuse, Reduce, Recycle) dalam
mengurangi penggunaan kantong plastik. Hasil dari jawaban setiap
ibu rumah tangga yang bertindak sebagai responden penggunaan kantong plastik dikarenakan sifat kantong plastik
mudah dibentuk, kuat dan tidak mudah sobek kecuali
terhadap benda-benda yang bersifat tajam dan berat, serta kelebihan
yang dimiliki kantong plastik yang mempunyai bahan yang ringan, praktis, dalam penggunaan dan kedap terhadap air.
Dari hasil yang telah diperoleh responden yang memahami tentang pengetahuan umum mengenai kantong
plastik dengan baik dan dapat dikategorikan sebagai ibu rumah tangga
berpengetahuan tinggi dan
paling banyak berdasarkan usia berada pada rentang usia 35-47 yaitu sebanyak 18 ibu rumah tangga.
Berdasarkan pendidikan terakhir ibu rumah
tangga yang berpengetahuan tinggi dan jumlahnya banyak berada pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 18 ibu rumah tangga, serta
didapat bahwa ibu rumah tangga
dengan pendidikan diploma
dan sarjana lebih banyak berpengetahuan tinggi yaitu 12 dari 12 responden. Berdasarkan pekerjaan responden yang berpengetahuan tinggi adalah yang pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak bekerja sebanyak
22 responden, serta didapat bahwa ibu
rumah tangga dengan pekerjaan sebagai pengawai swasta berpengetahuan tinggi yaitu 1 dari 1 responden. Pengetahuan yang tinggi dapat didukung oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya, yaitu usia, pendidikan responden, informasi yang didapat melalui pendidikan informal maupun
nonformal, seperti koran,
media sosial, televisi, dan
lain-lain, serta pengalaman
responden (Budiman, 2013).
Gambar 3.
Diagram Hubungan Sikap dengan Penggunaan Kantong Plastik Pada Ibu Rumah
Tangga
Berdasarkan hasil penelitian
dari 100 ibu rumah tangga yang berlaku sebagai responden, diperoleh hasil hubungan sikap dan penggunaan terhadap kantong plastik bahwa ibu
rumah tangga yang memiliki sikap baik dengan penggunaan
baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 53,3%, ibu rumah tangga
yang memilki sikap baik dengan penggunaan
kadang-kadang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 40%,
dan ibu rumah tangga yang memiliki sikap baik dengan
penggunaan kurang baik dalam menggunakan
dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 6,7%.
Ibu rumah tangga yang memiliki sikap sedang dengan penggunaan
baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari sebanyak 11,1%, ibu rumah tangga
yang memiliki sikap sedang dengan penggunaan
kadang-kadang baik dalam menggunakan dan memanfaatkan kantong plastik dalam kehidupan
sehari-hari sebanyak 72,2%.
Hasil dari setiap jawaban
ibu rumah tangga yang bertindak sebagai responden mengenai sikap terhadap penggunaan kantong plastik menunjukkan adanya hubungan seperti ibu rumah tangga
bersifat negatif yaitu masih menyimpan
makanan dalam keadaan panas di dalam kantong plastik,
membuang sampah plastik secara sembarangan, penggunaan kantong plastik secara berlebihan karena mudah untuk
dibawa kemana saja, masih menerima
pemberian kantong plastik dari pedagang
pada saat berbelanja, serta ibu rumah
tangga lebih memilih mendapatkan kantong plastik dari pedagang daripada
membawa tas belanjaan sendiri dari rumah. Sikap
dapat bersifat positif ada juga yang bersifat negatif (Damanik, 2013).
����������� Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Nurul Hidayah Nasution, Yanna Wari Harahap (N. H. Nasution &
Harahap, 2019) pada Karyawan Stikes Aufa Royhan� yang menyatakan bahwa secara statistik
menunjukkan adanya hubungan bermakna antara sikap dengan
penggunaan kantong plastik dan memilki kolerasi cukup dengan arah positif
yang artinya semakin tinggi sikap negatif
karyawan maka akan semakin banyak
karyawan yang memiliki tindakan yang buruk dalam penggunaan kantong plastik. Dan (Lubis, 2015) pada pembeli
dan pedagang Pasar Tradisional
Firdaus Kecamatan Medan Tembung,
yang menyatakan Sikap berhubungan dengan pengunaan kantong plastik karena sikap yang baik tidak menjamin baiknya kepedulian terhadap penggunaan kantong plastik.
����������� Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon
yang baik dalam mencerminkan atau reaksi ibu rumah
tangga terhadap penggunaan kantong plastik dengan menjawab setiap pernyataan seperti penyimpanan makanan dalam keadaan panas
di dalam kantong plastik, membuang sampah berbahan plastik secara sembarangan, penetapan kantong plastik berbayar, upaya dalam mengurangi penggunaan kantong plastik, penggunaan tas belanja yang dapat digunakan berulang-ulang dan penerapan metode 3R (Reuse, Reduce, Recycle) (Auliani et al., 2022).
����������� Dari hasil yang telah diperoleh responden yang mencerminkan atau memberi reaksi yang baik terhadap penggunaan
kantong plastik berdasarkan usia berada pada rentang usia 35-47 yaitu sebanyak 11 ibu rumah tangga. Berdasarkan
pendidikan terakhir� ibu rumah tangga yang mencerminkan atau memberi reaksi yang baik terhadap penggunaan
kantong plastik berada pada pendidikan SMA yaitu sebanyak 20 ibu rumah tangga.
Berdasarkan pekerjaan responden yang mencerminkan atau memberi reaksi
yang baik terhadap penggunaan kantong plastik adalah yang pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) yang tidak bekerja sebanyak
22 responden, serta didapat bahwa ibu
rumah tangga dengan pekerjaan sebagai pengawai swasta juga mencerminkan atau memberi reaksi
yang baik terhadap penggunaan kantong plastik yaitu 1 dari 1 responden. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap seseorang, yaitu pengalaman pribadi yang sudah dialami atau sedang
dialami akan mempengaruhi pembentukan sikap terhadap stimulus sosial (Budiman dan Riyanto,
2013).
����������� Berdasarkan
analisis tingkat sikap dalam penggunaan
kantong plastik pada ibu rumah tangga
dengan latar belakang pendidikan menyatakan bahwa ibu rumah tangga
dengan pendidikan S1 sebanyak 5 orang, Diploma sebanyak
4 orang, SMA sebanyak 20 orang, SMP sebanyak 1 orang, merupakan ibu rumah tangga
yang memiliki sikap baik dalam mengurangi
penggunaan kantong plastik. Sedangkan ibu rumah tangga
dengan pendidikan SMA� sebanyak 4 orang,
SMP sebanyak 5 orang, SD 7 orang merupakan
ibu rumah tangga yang memiliki sikap kurang baik
dalam melakukan penggurangan penggunaan kantong plastik. Pengetahuan tersebut akan merubah pola
pikir masyarakat dan meyakinkan masyarakat agar turut berpartisipasi dalam mengurangi penggunaan kantong belanja plastik dan lebih memperhatikan serta lebih peduli
terhadap lingkungan (Novianti &
Kartika, 2017).
����������� Solusi untuk mengatasi kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai mengenai penggunaan kantong plastik secara baik adalah
dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Pemberian informasi yang lebih jelas akan meningkatkan
keyakinan masyarakat sehingga masyarakat tidak ragu lagi untuk berpartisipasi dalam penerapan kebijakan tersebut. Pemberian sosialisasi terhadap penanaganan sampah
plastik yang dapat dijual melalui bank sampah, sehingga ibu rumah tangga bisa
meningkatkan nilai ekonomi yang berasal dari tabungan sampah plastik dan sampah
lainnya. Melalui program bank sampah, lingkungan menjadi bersih dan
permasalahan sampah khususnya plastik dapat tertangani (Auliani, 2020).
Pemberian sosialisasi oleh pemerintah dengan memberi informasi dapat dilakukan melalui iklan layanan
masyarakat di televisi, social
media dan internet. Televisi, social media dan
internet merupakan sumber informasi yang mudah dijangkau dan lebih dekat dengan masyarakat
sehingga lebih diminati (Novianti &
Kartika, 2017).
Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2022 (P value 0,000).
Lalu diketahui juga bahwa ada hubungan sikap
dengan penggunaan kantong plastik pada ibu rumah tangga
di Kecamatan Lubuk Pakam Tahun 2022 (P value 0,000).
Agustino,
A. (2020). Sanksi Hukum Pabrik Yang Melakukan Pencemaran Lingkungan
Dikalangan Masyarakat Dalam Analisis Hukum Pidana Islam Dan Undang-Undang
Lingkungan (Studi Kasus Pabrik Dikecamatan Besitang Kabupaten Langkat Provinsi
Sumatera Utara). Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Arifin, Mz. (2017).
Dampak sampah plastik bagi ekosistem laut. Buletin Matric, 14(1),
44�48.
Astuti, W. (n.d.). Pemberdayaan
Masyarakat melalui Kegiatan Daur Ulang Sampah Plastik (Studi Kasus Bank Sampah
Desa Jatilaba Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal). Jakarta: FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Auliani, R. (2020). Peran
bank sampah induk dalam pengelolaan sampah Kota Medan. Jurnal Abdidas, 1(5),
330�338.
Auliani, R., Maha, J. H.
B., Apsari, D. A., Tanjung, N., Rusli, M., Syaputri, D., Tarigan, K. B., &
Girsang, J. B. (2022). Perbedaan Pengetahuan Siswa terhadap Penggunaan Plastik
di Sekolah Adiwiyata dan Non Adiwiyata (Studi Kasus: SMP Negeri 1 Kabanjahe dan
SMP RK Budi Murni Lau Baleng). JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(11),
5122�5126.
Budiman, R. A. (2013).
Kapita selekta kuesioner: pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika, 2013, P4-8.
Damanik, E. (2013).
Perilaku Konsumen Dalam Penggunaan Plastik Kresek Hitam Daur Ulang Sebagai
Wadah Makanan Siap Santap Di Pusat Pasar Tavip Binjai. Pre Cure, 1.
Hakim, M. Z. (2019).
Pengelolaan dan pengendalian sampah plastik berwawasan lingkungan. Amanna
Gappa, 111�121.
Justicia, I. P. (2022). Partisipasi
Masyarakat Dalam Kegiatan Urban Farming Di Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus:
Kelurahan Maharatu Kota Pekanbaru). Universitas Islam Riau.
Lubis, M. G. (2015).
Hubungan Karakteristik Pengetahuan Sikap pada Pembeli dan Pedagang dengan
Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2014. Lingkungan Dan Keselamatan Kerja, 3(3), 14546.
Nasution, B. N. M.
(2013). Pemberdayaan Masyarakat: Studi Kasus Kegiatan Bank Sampah Di
Perumahan Bukit Pamulang Indah Rw 09 Dan 13 Tangerang Selatan.
Nasution, N. H., &
Harahap, Y. W. (2019). HUBUNGAN SIKAP KARYAWAN STIKES AUFA ROYHAN DENGAN
PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK. Parapemikir: Jurnal Ilmiah Farmasi, 8(1),
26�30.
Novianti, A. I., &
Kartika, L. (2017). Pengaruh green marketing kebijakan kantong plastik berbayar
terhadap green behaviour masyarakat Kota Bogor. Jurnal Riset Manajemen Dan
Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 2(1), 81�94.
Nurulisari, D. (2021). Perlindungan
konsumen terhadap penggunaan kantong plastik berbayar pada industri ritel di
Kota Palangka Raya. IAIN Palangka Raya.
Octaviany, L. A. (2021).
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Program Studi Tata Boga Universitas
Negeri Jakarta Dengan Tindakan Penggunaan Plastik Untuk Minuman Panas. Risenologi,
6(1), 70�76.
Ramadhani, R. S. (2020). ANALISIS
TEKNO EKONOMI PENGELOLAAN SAMPAH PLASTIK SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BATA
PLASTIK. universitas islam negeri sultan syarif kasim riau.
Rambe, T. R. (2021).
Sosialisasi dan aktualisasi eco-enzyme sebagai alternatif pengolahan sampah
organik berbasis masyarakat di lingkungan Perumahan Cluster Pondok II. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(1), 36�40.
Surono, U. B. (2013).
Berbagai metode konversi sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. Jurnal
Teknik, 3(1), 32�40.
Copyright holder: Restu Auliani,
Restiwi Zalukhu,
Desy Ari Apsari, Julietta
Br Girsang, Risnawati Tanjung, Deli Syaputri (2023) |
First publication right: Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah
Indonesia |
This article is licensed under: |