Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 7, No. 12, Desember 2022

 

PENGARUH SIKAP KEUANGAN, LITERASI KEUANGAN, TEMAN SEBAYA, EFIKASI DIRI FINANSIAL DAN NORMA ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MANAJEMEN KEUANGAN PADA MAHASISWA PERBANKAN SYARIAH STAMBUK 2017 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

 

Bambang Gunawan, Marliyah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Indonesia

E-mail: [email protected], [email protected]

 

ABSTRAK

Penelititian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sikap keuangan, literasi keuangan, teman sebaya, efikasi diri finansial dan norma orang tua terhadap perilaku manajemen keuangan serta mengetahui apakah norma orang tua sebagai variabel moderasi dapat memoderasi antar variabel bebas dengan perilaku manajemen keuangan pada mahasiswa Perbankan Syariah stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yang pengumpulan datanya melalui kuesioner yang disebar kepada 99 responden menggunakan kuesioner skala Likert. Data analisis melalui regresi linier berganda dengan uji asumsi klasik serta uji hipotesis dan MRA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap keuangan dengan efikasi diri finansial mempengaruhi perilaku manajemen keuangan, sedangkan teman sebaya dan literasi keuangan tidak mampu mempengaruhi perilaku manajemen keuangan. Norma orang tua sebagai variabel moderasi mampu memoderasi sikap keuangan dengan efikasi diri finansial, sedangkan teman sebaya dan literasi keuangan tidak mampu dimoderasi.

 

Kata Kunci: Sikap Keuangan; Literasi Keuangan; Teman Sebaya; Efikasi Diri Finansial; Norma Orang Tua Terhadap Perilaku Manajemen Keuangan.

 

Abstract

This researcher aims to determine the effect of financial attitudes, financial literacy, peers, financial self-efficacy and parental norms on financial management behavior and to find out whether parental norms as a moderating variable can moderate between independent variables and financial management behavior in Islamic Banking students Stambuk 2017 North Sumatra State Islamic University. This study uses a type of quantitative research whose data collection is through questionnaires distributed to 99 respondents using a Likert scale questionnaire. Data analysis through multiple linear regression with the classical assumption test and hypothesis testing and MRA. The results of the study show that financial attitudes with self-efficacy influence financial management behavior, while peers and financial literacy are unable to influence financial management behavior. Parental norms as a moderating variable are able to moderate financial attitudes with financial self-efficacy, while peers and financial literacy are not able to be moderated.

 

Keywords: Financial Attitudes; Financial Literacy; Peers, Financial Self-Efficacy; Parental Norms on Financial Management Behavior.

 

Pendahuluan

Dalam sudut pandang ekonomi, kebahagiaan terjadi ketika manusia sudah terbebas dari masalah keuangan. Teknologi yang semakin canggih membuat akses jual beli yang semakin mudah (Chrismastianto, 2017). Mudahnya transaksi jual beli membuat budaya konsumerisme yang semakin tinggi. Masyarakat sendiri kurang memiliki budaya menabung uang hasil kerja mereka. Berdasarkan data dari Mandiri Institute jumlah penduduk Indonesia yang memiliki rekening di Lembaga keuangan formal sebesar 40,3% artinya 80,27 juta orang sudah memiliki akun bank (Steppani & Wijayanti, 2021). Beberapa tahun belakangan ini, praktik manajemen keuangan pada anak muda mendapatkan perhatian serius dari berbagai organisasi, seperti pemerintah, lembaga keuangan, universitas dan lain sebagainya. Saat ini anak muda tumbuh ditengah-tengah budaya hutang yang di fasilitasi dengan gaya hidup yang mahal dan pembuatan serta penggunaan kartu kredit yang mudah (Borden et al., 2008).

Global Youth Survey mengindikasikan, 43 persen generasi muda di seluruh dunia melakukan pencarian online dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. Sementara, 40 persen dari mereka mengambil keputusan berdasarkan masukan teman atau keluarga, dan 17 persen lainnya mengambil keputusan berdasarkan iklan di media. Kurangnya pemahaman keuangan sejak dini dapat menyebabkan buruknya perilaku pengelolaan keuangan (Risya & Nurodin, 2017). Oleh karena itu perlu adanya pemahaman pengelolaan keuangan yang baik, agar dapat membuat penentuan keuangan mengenai pengeluaran keuangan yang dilakukan.

Penelitian ini dilakukan berdasarkan evidence gap yang merupakan kesenjangan yang terjadi berasal dari bukti nyata di lapangan yang berbeda dengan fenomena yang terjadi oleh kebanyakan orang. Fenomena yang biasa terjadi pada khalayak umum terdapat indikator yang digunakan untuk mengatur pengeluaran dan melakukan manajemen terhadap keuangan. Indikator yang mempengaruhi ini bisa berupa sikap atau perilaku, jumlah gaji orang tua, gaya hidup, lingkungan, literasi dan efikasi diri.

Berdasarkan fenomena secara umum di atas ternyata terdapat perbedaan pendapat oleh mahasiswa perbankan syariah stambuk 2017 UINSU. Menurut pendapat dari beberapa mahasiswa perbankan syariah stambuk 2017 UINSU, kebanyakan dari mereka mendapatkan uang saku perbulannya kurang dari Rp. 800.000, beberapa dari mereka merasa kurang puas dengan uang saku yang diberikan orang tua mereka. Efek perekonomian, inflasi, kenaikan harga barang yang secara spontan terjadi dapat mempengaruhi dan merubah setiap pengeluaran yang dilakukan. Kasus yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara salah satunya teman peneliti sendiri, sebagian besar keuangan yang mereka miliki dihabiskan untuk konsumsi makanan, fashion, perlengkapan kecantikan, serta paket internet (pulsa).

Mahasiswa berada dalam masa dimana mereka mulai mengelola keuangan secara intensif dan mandiri tanpa pengawasan penuh dari orang tua selama masa perkuliahan (Hasanah, 2018). Perilaku hemat tidak bisa semata-mata dilakukan mahasiswa perbankan syariah stambuk 2017, meskipun pemahaman, tingkat literasi, pengaruh teman dan lainnya baik secara positif tidak bisa membuat orang lain membatasi pengeluaran. Disinilah peran orang tua untuk membantu anak memberikan informasi dan pengetahuan dalam memahami cara mengelola dan mengambil keputusan yang tepat menyangkut keuangan. Pendidikan orang tua merupakan jenjang pendidikan formal yang ditempuh oleh orang tua (Khairani & Alfarisi, 2019).

Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah orang tersebut menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang didapatnya (Damanik, 2020). Faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi financial management behavior adalah financial literacy. Literasi keuangan erat kaitannya dengan manajemen keuangan dimana semakin tinggi tingkat literasi keuangan seseorang maka makin baik pula manajemen keuangan seseorang tersebut (Laily, 2016). Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang kajian ekonomi yang memiliki fenomena yang sangat kompleks dalam memberikan respon sekaligus solusi terhadap berbagai macam resiko dan ketidakpastian dalam investasi keuangan yang dihadapi oleh setiap individu, organisasi bisnis dan perusahaan, serta pemerintah (Rizal & Aslami, 2022).

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh financial attitude terhadap financial management behavior, mengetahui pengaruh financial literacy terhadap financial management behavior, mengetahui pengaruh Peers terhadap financial management behavior, mengetahui pengaruh financial self efficacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa perbankan syariah. Selain itu juga untuk mengetahui apakah parental norms mampu memperkuat pengaruh financial literacy terhadap financial management behavior, mengetahui apakah parental norms mampu memperkuat pengaruh peers terhadap financial management behavior dan untuk mengetahui apakah parental norms mampu memperkuat pengaruh financial self efficacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa perbankan syariah (Rachmawati & Nuryana, 2020).

 

Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka dalam penyajian data dan analisis yang menggunakan uji statistika (Rahmani, 2016). Sedangkan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam angkatan tahun 2017 dari jurusan Perbankan Syariah. Sampel dalam penelitian ini diambil dari rumus Slovin yaitu sebanyak n = 769/ 1 +( 769 � 0,1) = 98,7 (99 responden). Dengan pengumpulan data berupa kuisioner yang disebarkan kepada tiap responden dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dalam penelitian ini menggunakan 5 jenjang skala sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS)

�� Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A.    Uji Analisis Deskriptif

Uji deskriptif adalah mengumpulkan dan menganalisa serta menafsirkan data sehingga data tersebut dapat memberikan gambaran mengenai keadaan yang diteliti. Uji ini dapat berupa tabel, grafik, nilai rata-rata (mean), nilai tengah (median) dan lain-lain (Gendro, 2011).

B.     Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk apakah model regresi, dependen variabel dan independen variabel keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Distribusi data dapat dikatakan normal apabila signifikan > 0,05.

C.    Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen. Dasar pengambilan keputusan dengan tolerance value atau variance inflation factor (VIF). Jika value > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi gejala multikolinearitas.

D.    Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara periode t dengan periode t-1 dalam model regresi linier. Jika terjadi korelasi maka dinamakan problem autokorelasi. Untuk melihat ada tidaknya penyakit autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin Watson (DW test) untuk menguji ada tidaknya autokorelasi.

 

du < d < 4-du������������� Tidak ada autokorelasI

d < dI������������������������� Terdapat auotokorelasi positif

d > 4-dI���������������������� Terdapat autokorelasi negative

dI < d < du���������������� Tidak ada keputusan tentang autokorelasi

4-du < d < 4-dI���������� Tidak ada keputusan tentang autokorelasi

 

Analisis Regresi Linear Berganda dan Regresi Moderasi (Moderate Regression Analysis)

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk memprediksi dua variabel bebas atau lebih, dengan persamaan sebagai berikut:

Keterangan:

FMB = Financial Management Behavior

α = koefisien konstanta

β = koefisien regresi

X1 = Financial����������� Attitude

X2 = Financial Literacy

X3 = Peers

X4 = Financial����������� Self Efficacy

Analisis regresi moderasi digunakan untuk memprediksi pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen baik secara parsial atau simultan. Moderated Regression Analysis (MRA) digunakan dengan menggunakan pendekatan analitik yang mempertahankan integritas sampel dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderasi (Ghazali, 2018). Penelitian ini untuk menganalisis dan menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model menginteraksikan variabel moderasi dengan setiap variabel independen yang digunakan rumus persamaan regresi sebagai berikut:

FMB=α+β_1 X_1+β_2 X_2+β_3 X_3+β_4 X_4+β_5 X_1 Z+β_6 X_2 Z+β_7 X_3 Z+β_8 X_4 Z

Keterangan:

Z = Parental Norms

X*Z = interaksi nilai absolut variabel bebas dengan moderasi

Uji t Parsial

Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 atau tingkat keyakinan sebesar 95% H_0 ditolak dan H_a diterima. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut9 :

H1 : β1 > 0, artinya financial attitude berpengaruh terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

H2 : β2 > 0, artinya financial literacy berpengaruh terhadap Financial Management Behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H₃ : β3 > 0, artinya Peers berpengaruh terhadap Financial Management Behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H4 : β3 > 0, artinya Financial Self Efficacy berpengaruh terhadap Financial Management Behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H5 : β5 > 0, artinya Parental norms mampu memperkuat pengaruh financial attitude terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H6 : β5 > 0, artinya Parental norms mampu memperkuat pengaruh financial literacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H7 : β6 > 0, artinya parental norms mampu memperkuat pengaruh peers terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

H8 : β7 > 0, artinya parental norms mampu memperkuat pengaruh financial self efficacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Jika dari hasil pengujian didapatkan sig < 0,05 maka H0 ditolak dan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Uji F Simultan

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua� variabel� independen yang dimasukkan dalam� model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria dalam uji F adalah sebagai berikut:

Ho akan ditolak jika Fhitung > Ftabel artinya variabel independen (X) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y),

Ha akan diterima� jika� Fhitung < F tabel artinya� variabel independen (X) secara simultan tidak�� memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)

Kapasitas garis regresi untuk menjelaskan variasi variabel terikat (proporsi (persen)) variasi variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas) ditunjukkan oleh koefisien determinasi ini. Nilai R2 atau (Adjusted R2) berkisar antara 0 sampai 1. Semakin mendekati 1 maka akan semakin baik. Uji koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk melihat kontribusi setiap variabel bebas yaitu financial attitude, financial literacy, peers dan financial self eficiacy yang memberikan pengaruh terhadap variabel terikat financial management behavior.

 

Hasil dan Pembahasan

Sebelumnya hasil kuisioner yang dibagikan kepada 99 responden berdasarkan karakteristiknya yaitu berdasarkan jenis kelamin, umur dan penghasilan orang tua sesuai dengan indikator setiap penilaian dengan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian. Berikut adalah jenis responden berdasarkan karakteristiknya.

Tabel 1

Jenis Kelamin Responden

No

Jenis Kelamin

Frekuensi

Persentase

1

Laki-laki

36

36,4%

2

Perempuan

63

63,6%

Total

99

100%

Dari tabel 1 diatas, sebanyak 99 responden berdasarkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 36 atau 36,4% lebih sedikit dari pada responden perempuan yaitu sebanyak 63 atau 63,6%.

Tabel 2

Usia Responden

No

Usia

Jumlah Responden

Persentase

1

20

55

55,6%

2

21

24

24,2%

3

19

20

20,2%

Total

99

100%

Dari tabel 2 diatas dapat dilihat dari 99 responden yang berumur 20 tahun sebanyak 55 orang atau 55,6% lebih banyak dari usia 21 dan 19 tahun yang masing-masing berjumlah 24 orang atau 24,2% dan 20 orang atau 20,2%.

 

Tabel 3

Penghasilan Orang Tua

No

Penghasilan Orang tua

Jumlah Responden

Persentase

1

Rp 1.000.000-3.500.000

26

26,3%

2

Rp 4.000.000-5.500.000

38

38,4%

3

Rp 6.000.000-7.500.000

27

27,3%

4

Rp 8.000.000 >

8

8%

Total

99

100%

 

Dari tabel 3 diatas dapat diketahui sebanyak 99 responden dengan penghasilan orang tua terbanyak yaitu sebesar Rp. 4.000.000-5.500.000 sebanyak 38 orang atau 38,4%, sedangkan untuk penghasilan Rp. 1.000.000-3.500.000 sebanyak 26 orang atau 26,3%, penghasilan Rp. 6.000.000-7.500.000 sebanyak 27 orang atau 27,3% dan 8 orang atau 8% untuk penghasilan Rp. 8.000.000>.

Hasil Uji Statistik

Analisis Statistik Deskriptif

Tabel 4

Descriptive Statistics

 

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Y

99

33

48

39,22

2,809

X1

99

16

25

20,13

1,368

X2

99

16

23

19,72

1,559

X3

99

16

25

19,87

1,788

X4

99

16

25

20,19

1,595

Z

99

16

25

20,22

1,581

Valid N (listwise)

99

 

 

 

 

Dari data diatas dapat dijabarkan kesimpulan sebagai berikut:

  1. Untuk variabel terikat Y (financial management behavior) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 39,22 nilai maksimum 48, minimum 33 dan standart deviasi sebesar 2,809.
  2. Untuk variabel bebas X1 (financial attitude) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 20,13 nilai maksimum 25, minimum 16 dan standart deviasi sebesar 1,368.
  3. Untuk variabel bebas X2 (financial literacy) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 19,72 nilai maksimum 23, minimum 16 dan standart deviasi sebesar 1,559.
  4. Untuk variabel bebas X3 (peers) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 19,87 nilai maksimum 25, minimum 16 dan standart deviasi sebesar 1,788.
  5. Untuk variabel bebas X4 (financial self efficacy) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 20,19 nilai maksimum 25, minimum 16 dan standart deviasi sebesar 1,581.
  6. Untuk variabel moderasi Z (parental norms) diketahui nilai rata-ratanya sebesar 20,22 nilai maksimum 25, minimum 16 dan standart deviasi sebesar 1,581.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal.

Tabel 5

Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

 

Sikap Keuangan

Literasi Keuangan

Teman Sebaya

Efikasi Diri Finansial

Norma Orang tua

Perilaku Manajemen Keuangan

N

99

99

99

99

99

99

Normal Parametersa,b

Mean

20,13

19,72

19,87

20,19

20,22

39,22

Std. Deviation

1,368

1,559

1,788

1,595

1,581

2,809

Most Extreme Differences

Absolute

,179

,138

,161

,159

,161

,148

Positive

,162

,125

,161

,124

,130

,148

Negative

-,179

-,138

-,122

-,159

-,161

-,085

Test Statistic

,179

,138

,161

,159

,161

,148

Asymp. Sig. (2-tailed)

,064c

,085c

,114c

,142c

,114c

,051c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Dilihat dari tabel uji SPSS diatas dapat diketahui hasil uji normalitas dengan metode kolmogorov-smirnov nilai Asymp. Sig. (2-tailed) tiap variabel lebih besar dari nilai signifikansi (sig. > 0,05) maka dapat disimpulkan data yang digunakan dalam penelitian terdistribusi secara normal.

Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan antar variabel independen yang terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebasnya.

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikoliniearitas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance, apabila nilai VIF kurang dari 10 dan Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi multikoliniearitas (Ghozali, 2011).

Tabel 6

Uji Multikolinearitas Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance

VIF

1

X1

,320

3,130

X2

,387

2,581

X3

,554

1,806

X4

,142

7,060

Z

,116

8,619

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel 6 hasil uji spss diatas dapat dilihat kepada nilai tolerance dan VIF masing-masing variabel bebas diketahui nilai tolerancenya > 0,10 dan nilai VIF < 10 dengan variabel X1 nilai tolerance sebesar 0,320 dan VIF 3,130. X2 sebesar 0,387 dan 2,581, X3 sebesar 0,554 dan 1,806, X4 sebesar 0,142 dan 7,060, variabel moderasi Z sebesar 0,116 dan 8,619. Jika semua nilai tolerance dan VIF memenuhi syarat pengujian, maka disimpulkan tidak terdapat gejala multikolinearitas antar variabel dalam pengujian ini.

Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota observasi yang disusun menurut waktu atau tempat. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan adanya masalah autokorelasi. Hal ini muncul disebabkan observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu dengan yang lain (Perdana, 2016). Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).

Tabel 7

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model

Durbin-Watson

1

1,432a

a. Predictors: (Constant), Z, X3, X2, X1, X4

b. Dependent Variable: Y

Nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel statistic Durbin Watson. Dengan n = 99, dan k = 5 didapat nilai DL = 1,5513 dan DU = 1,7772. Jadi nilai 4-DU = 2,223 dan 4-DL = 2,448. Dari hasil uji dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,432. Karena nilai DW terletak antara 4-DU dan 4-DL (2,223 < 1,432 < 2,448), maka hasilnya tidak ada keputusan tentang autokorelasi. Untuk memastikan lebih lanjut apakah ada autokorelasi dalam model regresi ini maka dilakukan Uji Run. Uji Run digunakan untuk menguji apakah residual terdapat korelasi yang tinggi atau tidak. Jika terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 : Nilai Sig > 0,05, residual random (acak)

H0 : Nilai Sig < 0,05, residual tidak random.

Tabel 8

Uji Runs

 

Sikap Keuangan

Literasi Keuangan

Teman Sebaya

Efikasi Diri Finansial

Norma Orang tua

Perilaku Manajemen Keuangan

Test Valuea

20

20

20

20

20

39

Cases < Test Value

28

43

47

29

28

41

Cases >= Test Value

71

56

52

70

71

58

Total Cases

99

99

99

99

99

99

Number of Runs

32

47

50

35

37

46

Z

-2,287

-,544

-,076

-1,713

-1,039

-,633

Asymp. Sig. (2-tailed)

,221

,586

,940

,087

,299

,527

a. Median

Berdasarkan tabel 8 diatas, hasil pengujian autokorelasi dengan menggunakan uji run test menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) pada tiap-tiap variabel yang digunakan dalam penelitian yang artinya data yang digunakan tersebut adalah data tersebar (random). Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah autokorelasi antar variabel independen, sehingga model regresi layak untuk digunakan.

Analisis Regresi Linear Berganda

Uji Regresi Model 1

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan secara linear antar dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel dependen (Astriawati, 2016). Didalam penelitian ini dibutuhkan dua model dalam regresi sebelum dan sesudah variabel moderasi dihubungkan dengan variabel bebas, untuk mengetahui pengaruh pada setiap variabel dan hubungan yang memperkuat� pengaruh antara variabel moderasi dengan variabel bebas dan terikat. Rumus regresi linear model satu adalah sebagai berikut:

Tabel 9

Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

 

B

Std. Error

Beta

 

 

1

(Constant)

7,123

2,874

 

2,478

,015

X1

,593

,231

,289

2,563

,012

X2

,296

,178

,164

1,659

,100

X3

,256

,140

,163

1,829

,071

 

X4

,458

,220

,260

2,079

,040

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 9 di atas dapat diketahui nilai kostanta sebesar 7,123 bernilai positif dan nilai variabel yang lainnya yaitu financial attitude, financial literacy, peers dan financial self efficacy secara berurutan memiliki nilai koefisien masing-masing sebesar 0,593, 0,296, 0,256 dan 0,458 yang semuanya bernilai positif itu artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat bisa dikatakan berpengaruh positif.

Uji Hipotesis

Uji t

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh setiap variabel independen secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Untuk menentukan pengaruh dari suatu variabel, dapat dilihat dari nilai α, jika nilai signifikan < α (0,05) maka terdapat pengaruh yang signifikan. Jika t hitung > t tabel maka terdapat pengaruh yang signifikan. Dilihat dari tabel 9 hasil uji regresi model 1 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1.      Variabel financial attitude memperoleh nilai β sebesar 0,593 > 0, t hitung 2,563 lebih besar dari t tabel 1,661 dengan nilai signifikani sebesar 0,012 < 0,05 maka variabel financial attitude berpengaruh signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian H1 diterima.

2.      Variabel financial literacy memperoleh nilai β sebesar 0,296 > 0, t hitung 1,659 lebih kecil dari t tabel 1,661 dengan nilai signifikani sebesar 0,100 > 0,05 maka variabel financial literacy tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian H2 ditolak.

3.      Variabel peers memperoleh nilai β sebesar 0,256 > 0, t hitung 1,829 lebih besar dari t tabel 1,661 dengan nilai signifikani sebesar 0,071 > 0,05 maka variabel peers tidak berpengaruh terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian H3 ditolak.

4.      Variabel financial self efficacy memperoleh nilai β sebesar 0,458 > 0, t hitung 2,079 lebih besar dari t tabel 1,661 dengan nilai signifikani sebesar 0,040 < 0,05 maka variabel financial self efficacy berpengaruh signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian H4 diterima.

Uji Simultan

Pengujian hipotesis (uji F) secara simultan bertujuan untuk menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan Uji F pada tingkat keyakinan 95%.

Tabel 10

Uji F ANOVAa

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

453,663

4

113,416

33,373

,000b

Residual

319,448

94

3,398

 

 

Total

773,111

98

 

 

 

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

 

Secara simultan melalui uji F dapat dilihat tabel diatas bahwa nilai signifikan berada dibawah atau lebih kecil dari 0,05 yaitu (0,000 < 0,05) itu artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Hal ini juga bisa dilihat dari nilai F hitung yang lebih besar dari F tabel yaitu (33,373 > 2,47) jelas setiap variabel bebas secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

Koefisien Determinasi Model 1

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur besaran presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Besar koefisien determinasi yaitu 0 sampai 1. Semakin mendekati 0 maka pengaruh variabel bebas semakin kecil. Sebaliknya jika nilainya mendekati 1 maka pengaruh variabel bebas semakin besar.

Tabel 11

Uji Koefisien Determinasi Model 1 Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,766a

,587

,569

1,843

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1

Untuk koefisien determinasi sebelum dimoderasi dengan variabel parental norms, dilihat dari nilai R2 variabel-variabel bebas memiliki pengaruh sebesar 0,587 secara simultan. Hal ini menjelaskan bahwasannya variabel terikat financial management behavior mendapatkan pengaruh dari variabel bebas financial attitude, financial literacy, peers dan financial self efficacy sebesar 58,7% sedangkan nilai sebesar 41,3% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

Uji Regresi Linear Model 2

Model ini dibuat untuk menunjukkan bagaimana variabel moderasi parental norms mampu memperkuat dan memberikan pengaruh pada variabel bebas terhadap variabel terikat, dibuat berdasarkan hasil analisis MRA (Moderated Regression Analysis) yang dihasilkan berdasarkan interaksi perkalian antara dua variabel atau lebih.

Tabel 12

Uji Regresi Model 2 Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t

Sig.

B

Std. Error

Beta

1

(Constant)

77,354

28,213

 

2,742

,007

X1

-5,221

2,714

-2,542

-1,923

,058

X2

-4,251

2,668

-2,359

-1,593

,115

X3

-,772

1,343

-,491

-,575

,567

X4

7,949

3,574

4,515

2,225

,029

Z

-3,122

1,419

-1,758

-2,201

,030

FAZ

,274

,130

5,522

2,108

,038

FLZ

,218

,130

4,565

1,671

,098

PZ

,051

,068

1,117

,741

,460

FSEZ

-,367

,171

-8,230

-2,142

,035

a. Dependent Variable: Y

Berdasarkan tabel 12 di atas setelah di interaksi dengan variabel moderasi dapat diketahui nilai kostanta sebesar 77,354 bernilai positif dan nilai variabel financial attitude bernilai negatif yaitu -5,221, untuk variabel financial literacy, bernilai negatif dengaan koefisien B sebesar -4,251, untuk variabel peers dan financial self efficacy secara berurutan memiliki nilai koefisien masing-masing sebesar -0,772 bernilai negatif dan 7,949 bernilai positif. dan masing-masing koefisien regresi dari nilai interaksi MRA varibel bebas antara variabel independen dan parental norms berturut-turut sebesar 0,218, 0,051 dan -0,367 sehingga dapat diperoleh model regresi sebagai berikut:

Uji Hipotesis Moderasi

Uji t pada model regresi ini dilakukan untuk melihat apakah interaksi antara variabel bebas dengan variabel moderasi mampu memperkuat dan memberikan pengaruh pada variabel terikat. Setelah memasukkan dan menginteraksikan variabel moderasi dengan variabel bebas, dapat di lihat dari tabel 12 hasil uji regresi model 2 dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1.   Hubungan variabel financial attitude dan variabel parental norms diperoleh hasil uji t hitung 2,108 > t tabel 1,661 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,038 < 0,05 maka variabel financial attitude dan variabel parental norms mampu memperkuat dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H5 diterima.

2.   Hubungan variabel financial literacy dan variabel parental norms diperoleh hasil uji t hitung 1,671 > t tabel 1,661 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,098 > 0,05 maka variabel financial attitude dan variabel parental norms tidak mampu memperkuat dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H6 ditolak.

3.   Hubungan variabel peers dan variabel parental norms diperoleh hasil uji t hitung 0,741 < t tabel 1,661 dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,460 > 0,05 maka variabel peers dan variabel parental norms tidak mampu memperkuat dan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H7 ditolak.

4.   Hubungan variabel financial self efficacy dan variabel parental norms diperoleh hasil uji t hitung 2,142 > t tabel 1,661 bernilai negatif dan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,035 < 0,05 maka variabel financial self efficacy dan variabel parental norms mampu memperkuat dan memberikan pengaruh terhadap variabel financial management behavior secara parsial dalam penelitian ini. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H8 diterima.

Koefisien Determinasi Model 2

Uji ini digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh yang diberikan variabel bebas yang telah diinteraksi dengan variabel moderasi parental norms terhadap variabel terikat financial management behavior.

Tabel 13

Uji Koefisien Determinasi Model 2 Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1

,791a

,626

,588

1,802

a. Predictors: (Constant), FSEZ, X3, X2, X1, Z, X4, PZ, FAZ, FLZ

Dari tabel 13 diatas diketahui nilai R2 pada penelitian ini yaitu sebesar 0,626. Hal ini menunjukan bahwa setelah dilakukan interaksi dengan variabel moderasi, variabel-variabel bebas mampu memberikan dan meningkatkan pengaruh pada variabel terikat financial management behavior yang mulanya sebesar 58,7% menjadi 62,6%. Itu artinya variabel moderasi mampu meningkatkan dan memperkuat variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 3,9% dari sebelumya. Sebanyak 62,6% pengaruh diberikan pada interaksi variabel moderasi sedangkan sisanya sebesar 37,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

 

Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan antara financial attitude terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara financial literacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara peers terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Ada pengaruh yang signifikan antara financial self efficacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Parental Norms mampu memoderasi pengaruh financial attitude terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Parental Norms tidak mampu memoderasi pengaruh financial literacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Parental Norms tidak mampu memoderasi pengaruh peers terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Parental Norms mampu memoderasi pengaruh financial self efficacy terhadap financial management behavior pada mahasiswa Perbankan Syariah Stambuk 2017 Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

BIBLIOGRAFI

 

Astriawati, N. (2016). Penerapan Analisis Regresi Linier Berganda Untuk Menentukan Pengaruh Pelayanan Pendidikan Terhadap Efektifitas Belajar Taruna Di Akademi Maritim Yogyakarta. Majalah Ilmiah Bahari Jogja, 14(23), 22�37.

 

Borden, L. M., Lee, S.-A., Serido, J., & Collins, D. (2008). Changing College Students� Financial Knowledge, Attitudes, And Behavior Through Seminar Participation. Journal Of Family And Economic Issues, 29, 23�40.

 

Chrismastianto, I. A. W. (2017). Analisis Swot Implementasi Teknologi Finansial Terhadap Kualitas Layanan Perbankan Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 20(1), 133�144.

 

Damanik, Y. (2020). Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Hiv/Aids Dan Penularan Dari Ibu Ke Bayi Di Puskesmas Tambun Nabolon Kota Pematangsiantar Tahun 2020. Jurnal Health Reproductive, 5(1), 39�52.

 

Gendro, W. (2011). Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat Analisis Spss 17.0 & Smart Pls 2.0. Unit Penerbit.

 

Ghazali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Ibm Spss 25.0. Universitas Diponegoro. Semarang.

 

Hasanah, S. U. (2018). Kebijakan Perguruan Tinggi Dalam Menerapkan Pendidikan Anti Korupsi. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 2(1).

 

Khairani, F., & Alfarisi, M. F. (2019). Analisis Pengaruh Financial Attitude, Financial Knowledge, Pendidikan Orang Tua Dan Parental Income Terhadap Financial Management Behavior Pada Mahasiswa S1 Universitas Andalas Padang. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 4(1), 172�183.

 

Laily, N. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Perilaku Mahasiswa Dalam Mengelola Keuangan. Journal Of Accounting And Business Education, 1(4).

 

Perdana, E. (2016). Olah Data Skripsi Dengan Spss 22. Lab Kom Manajemen Fe Ubb.

 

Rachmawati, N., & Nuryana, I. (2020). Peran Literasi Keuangan Dalam Memediasi Pengaruh Sikap Keuangan, Dan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Pengelolaan Keuangan. Economic Education Analysis Journal, 9(1), 166�181.

 

Rahmani, N. A. B. (2016). Metodologi Penelitian Ekonomi. Medan: Febi Uin. Su Press. Https://Scholar. Google. Co. Id/Citations.

 

Risya, U., & Nurodin, I. (2017). Pengaruh Transparansi Dan Akuntabilitas Terhadap Pengelolaan Keuangan Desa. Jurnal Ilmiah Ilmu Ekonomi (Jurnal Akuntansi, Pajak Dan Manajemen), 6(11), 74�80.

 

Rizal, N. A., & Aslami, N. (2022). Analisis Studi Kelayakan Investasi Waralaba (Franchise). Journal Of Social Research, 1(4), 284�288.

 

Steppani, S., & Wijayanti, A. R. (2021). Strategi Integrasi Lembaga Keuangan Untuk Penyaluran Kredit Mikro Di Indonesia Melalui Program Inbank. Inspire Journal: Economics And Development Analysis, 1(1), 61�74.

 

Copyright holder:

Bambang Gunawan, Marliyah (2022)

 

First publication right:

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under: