������������������������� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541 0849

��������������������������� e-ISSN : 2548-1398

��������������������������� Vol. 2, No 5 Mei 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BAGI GURU MIS NAHDLATUL UMAH KALIRAHAYUDAN MIS MIFTAHUL ULUM KALIRAHAYULOSARICIREBON

 

Kusmayadi

Pengawas Madrasah Kemenag Kabupaten Cirebon

[email protected]

Abstrak

Berdasarkan pengamatan dan observasi yang dilaksanakan di Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum Kalirahayu LosariCirebon ditemukan guru-guru secara teori maupun praktek terhadap teknologi informasi dan komunikasi (Komputer) dalam proses pembelajaran di MI masih kurang. Sehingga dalam menggunakannya masih mengalami kesulitan. Padahal, sangat efektif digunakan dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran bagi siswa di MI. Maka, untuk meningkatkan kemampuan guru dalam hal tersebut, dilakukan penelitian tindakan madrasah dengan cara pembinaan dan pendidikan latihan. Subyek penelitian adalah guru-guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu dan MIS Miftahul Ulum Kalirahayu Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon berjumlah 34 orang.Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai, yaitu: hasil awalmenunjukkan:; kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata53 % (kurang), dan kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 54,5% (kurang).Hasil siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu; kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata65,5 % (cukup), kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 63,5% (cukup). Hasil siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan, yaitu:; kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata78 % (baik) dan kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 73,25% (baik).

 

Kata kunci: Hasil Pembinaan dan Pendidikan Latihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer).

Pendahuluan

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dalam pelaksanaannya dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan madrasah dan pendidikan luar madrasah. Kedua jalur pendidikan tersebut dalam penyelenggaraannya mengacu kepada Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan:

�Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan dan kebangsaan� (Undang-Undang Nomnor 2 tentang Sistem Pendidikian Nasional, 1989: 6).

Dengan mengarah pada tujuan pendidikan Nasional, maka madrasah sebagai lembaga pendidikan dalam kegiatannya tidak semata-mata mengisi dan mengembangkan pengetahuan siswa, melainkan juga mengembangkan siswa dengan nilai-nilai yang bersendikan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Untuk itu pendidikan dilaksanakan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

Pendidikan dan pengajaran mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pembangunan bersifat menyeluruh dan kompleks sehingga tujuan pendidikan dan pengajaran mengarah dalam menumbuhkan manusia Indonesia yang terdidik dan terlatih sehingga mampu membangun dirinya sendiri serta rasa tanggung jawab atas pembangunan bangsa.

Berbicara mengenai pendidikan yang ada di madrasah seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Walaupun seringkali kita mengetahui bahwa banyak siswa yang mungkin mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi yang diterimanya, tetapi pada kenyatannya mereka seringkali tidak memahami atau tidak mengerti secara mendalam pengetahuan yang bersifat hapalan tersebut. Sebagian besar dari siswa tidak mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dapat dipergunakan / dimanfaatkan.

Pembelajaran di MI pada umumnya masih didominasi oleh aktifitas guru. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan dan KBM berpegang pada buku paket saja. Sehingga kegiatan pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan benda-benda konkrit dalam situasi yang nyata.

Pada pengamatan awal di MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menunjukkan kenyataan bahwa di MI tersebut telah memiliki media komputer, namun para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon masih belum mampu mengoperasikan media komputer dengan baik, sehingga media komputer masihbelum bisa dimanfaatkan sebagai media pembelajaran yang efektif.

Padahal media komputer yaitu media teknologi informasi dan komunikasi yang dapat dijadikan media pembelajaran yang mampu membangkitkan minat dan motivasi siswa untuk belajar. Mediapembelajaran ini salah satunya menekankan kepada bagaimana belajar di madrasah yang dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata, sehingga hasil belajar dapat diperoleh dan berguna bagi siswa selama di madrasah atau setelah mereka lulus dari madrasah tersebut.

Dari fenomena-fenomena di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengkaji dan meneliti lebih lanjut yaitu meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai media pembelajaran bagi siswa MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dengan cara mengadakan pendidikan latihan secara singkat yang dibina oleh pengawas dan dosen teknologi informasi dan komunikasi.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Menemukan berbagai kesulitan dan hambatan para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam menggunakan teknologi informasi dan kopmunikasi seperti komputer.

2.      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer yang benar.

3.      Menghasilkan proses pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai.

Deskripsi Teori

Teknologi informasi dan komunikasi adalah ilmu pengetahuan untuk menyampaikan suatu pesan atau berita kepada orang lain dengan cara yang praktis danmudah dipahami. Teknologi informasi dan komunikasi secara sederhana dapat disebut media komputer.Media komputer dapat dijadikan sebagai media pembelajaran yang efektif.

Pembelajaran langsung melalui Media Komputer adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Soeparman dan Nur, 2000). Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang tersetruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Landasan teoritik model pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial, yang juga disebut belajar melalui observasi, atau yang dalam buku Arends disebut teori pemodelan tingkah laku (Soeparman & Nur, 2000). Melalui pembelajaran langsung siswa dapat mengembangkan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) secara tersetruktur dengan baik.

Banyak mediapembelajaran yang dapat digunakan untuk suatu proses pembelajaran. Mulai dari yang sederhana sampai dengan yang modern. Dari yang hanya merespons salah satu indera manusia sampai dengan yang merespons perpaduan seluruh indera manusia. Menurut Heinich, Molenda, Russel (1996 : 8) jenis media yang lazim digunakan dalam pembelajaran antara lain: media non proyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak,media computer, computer multi media, hypermedia, dan media jarak jauh.

Ada beberapa kelebihan yang didapat dari penggunaan media pembelajaran komputer. Menurut Robertus Angkowo dan A. Kosasih pada bukunya yang berjudul Optimalisasi Media Pembelajaran halaman 20, ditulis kelebihan menggunakan media computer multimedia yaitu:

  1. Tampilnya bisa menghasilkan kombinasi antara tulisan, suara, gambar,serta animasi.
  2. Dapat mengakses informasi secara instant darimanapun yang dicakup dari compact disc.
  3. Menghasilkan gambar yang lebih jelas.
  4. Memungkinkan pembelajar dapat mengakses informasi lebih banyak.
  5. Dapat disesuaikan dengan motivasi, kemampuan dan kecepatan pembelajar.
  6. Sebagai guru yang sabar.
  7. Mengurangi kekhawatiranpembelajaran jika kurang paham.

Sedangkan optimalisasi media pembelajaran menggunakan komputer������� multimedia adalah :

1.      Kemahiran mengoperasikan peralatan computer merupakan syarat utama

2.      Bila ingin mengoperasikan peralatan, perhatikan terlebih dahulu mekanismenya.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan kompuiter sebagai media pembelajaran adalahsebagai berikut :

1.      Guru harus mahir menggunakan komputer sebagai media pembelajaran.

2.      Guru mempersiapkan media komputer, memasang instalasi pada unit-unit elektronik ( komputer, DVD player, infokus, CD-CD pembelajaran interaktif, pengeras suara dan komponen pelengkap berupa kabel- kabel mouse dll) berupa catu daya sehingga unit-unit elektronik merupakan suatu system media pembelajaran yang kompak dalam penyajian materi yang akan disajikan.

3.      Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai.

4.      Guru melakukan observasi kegiatan siswa. Guru juga mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok. Dalam pemahaman materi maupun sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar di observasi.

B.     Hakekat Pembelajaran

Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu system atau proses membelajarkan subjek didik/ pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan doevaluasi secara sistematis agar subyek didik/ pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien.

Pembelajaran dapat dipandang dari dua sudut, pertama pembelajaran dipandang sebagai suatu system, pembelajaran terdidi dari sejumlah komponen yang terorganisasi antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran dan tindaklanjut pembelajaran (remedial dan pengayaan).

Kedua, pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut meliputi:

1.      Persiapan, dimulai dari merencanakan program pengajaran tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut penyiapan perangkat kelengkapannya, antara lain berupa alat peraga dan alat evaluasi, maupun media pembelajaran. Persiapan pembelajaran ini mencakup kegiatan guru untuk membaca buku-buku atau media cetak lainnya, ataupun media elektronik seperti computer jika digunakan sebagai media pembelajaran, yang akan disajikan kepada para siswa dan mengecek jumlah dan keberfungsian alat peraga yang akan digunakan.

2.      Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada persiapan pembelajaran yang telah dibuatnya. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran ini, struktur dan situasi pembelajaran yang diwujudkan guru akan banyak dipengaruhi oleh pendekatan atau strategi dan metode-metode pembelajaran yang telah di pilih dan dirancang penerapannya, serta filosofi kerja dan komitmen guru , persepsi, sikapnya terhadap siswa.

3.      Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelolanya. Kegiatan pasca pembelajaran ini dapat berbentuk enrichment (pengayaan), dapat pula pemberian layanan remedial teachingbagi siswa yang berkesulitan belajar.

Kegiatan pembelajaran dikatakan berhasil ketika adanya proses komunikasi yang baik antara pengawas, kepala madrasah, guru dengan peserta didik, dimana pengawas berperan sebagai supervise informasi dalam bentuk memberikan bimbingan kepada para guru dalam meningkatkan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer yang dijadikan sebagai mediapembelajaran, kepala madrasah berperan sebagai pengontrol kegiatan proses belajar mengajar di madrasah, guru berperan sebagai pendidik dan pengajar, dan peserta didik berperan sebagai orang yang orang diberi pendidikan dan pengajaran oleh guru.

Seorang guru tentunya mengharapkan apa yang disampaikan dapat diterima secara maksimal oleh siswanya. Untuk itu seorang guru harus mampu menerapkan teknik/ metode pembelajaran dan menggunakan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik siswa.

Penggunaan media teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer adalah merupakan media pembelajaran yang efektif yang dilakukan guru sangat diperlukan, karena keberhasilan proses pembelajaran sangat tergantung kepada bagaimana cara yang disampaikan oleh guru terhadap materi pembelajaran kepada siswa.

Dalam meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer harus memperhatikan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1.      Guru harus mampu memilih teknik, metode, strategi dan taktik pembelajaran yang terbungkus sebuah model pembelajaran.

2.      Guru harus mahir menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer.

5.      Guru mempersiapkan media komputer, memasang instalasi pada unit-unit elektronik (computer, DVD player, infokus, CD-CD pembelajaran interaktif, pengeras suara dan komponen pelengkap berupa kabel- kabel mouse dll) berupa catu daya sehingga unit-unit elektronik merupakan suatu system media pembelajaran yang kompak dalam penyajian materi yang akan disajikan.

6.      Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target pembelajaran yang ingin dicapai.

7.      Guru melakukan observasi kegiatan siswa. Guru juga mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individual maupun kelompok. Dalam pemahaman materi maupun sikap dan perilaku siswa selama kegiatan belajar di observasi.

Metode Penelitian dan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan madrasah ini dilaksanakan di MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon.Penentuan di lokasi tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan kepada pertimbangan bahwa madrasah-madrasah tersebut merupakan salah satu madrasah binaan yang kemampuan guru-gurunya dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sebagian besar masih belum mampu sehingga dalam kegiatan proses pembelajaran tidak bisa memanfaatkan media teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer sebagai media pembelajaran dalam menyampaikan materi pembelajaran yang pada akhirnya minat dan motivasi belajar siswa menurun terutama pada mata pelajaran TIK.

Jumlah Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon 34 guru.Berdasarkan hasil pengamatan, masing-masing guru tersebut dalam mengoperasikan komputer masih kurang mampu. Waktu pelaksanaan penelitian tindakan madrasah (PTS) dilaksanakan selama 6 bulan, dari bulan Juli hingga Oktober 2015, pada siklus pertama dilaksanakan hari Sabtu, 25 Juli 2015, 22 Agustus 2015, dan 12 September 2015 untuk siklus I, hari Sabtu, 03 Oktober 2015, 24 Oktober 2015, dan 18 Nopember 2015 untuk siklus II. Diklat teknologi informasi dan komunikasi (latihan komputer) dilaksanakan di MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon mulai jam 8.00 s/d selesai.

Keberhasilan tindakan dalam penelitian ini model pembinaan berkala melalui diklat. Hasil yang diperoleh bila terjadi peningkatan kemampuan dan aktivitas guru dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (komputer) dalam proses pembelajaran dari siklus I dan siklus II . Dan Ketercapaian indikator kinerja terdapat pada tindakan ke II .Proses kegiatan penelitian dilakukan dengan dua siklus masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Indikator kinerja keberhasilan tindakan adalah bila hasil rata-rata minimal skor 75 (baik) sudah dapat dikatakan tindakan yang diterapkan berhasil. Aspek yang diukur adalah kemampuan guru-guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon, interaksi guru dengan Pembina (kepala madrasah), interaksi dengan guru dalam kerja sama kelompok, aktivitas dalam diskusi kelompok.

Adapun hasil penelitian pada siklus I digambarkan dalam table di bawah ini:

Tabel 1

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

dalam Mengikuti Kegiatan Briefing dan Diklat Teknologi Informasi

dan Komunikasi (komputer) pada Siklus I

No

Kel

Skor Aktivitas Guru dalam Mengikuti Kegiatan Pendidikan Latihan (diklat) Komputer

Keterangan

Unsur-unsur Aktivitas

yang diamati

Rata2

Kategori

Unsur Aktivitas:

A.     Minat peserta diklat

B.     Kedisiplinan mengikuti diklat dalam setiap kelompok

C.     Pemahaman terhadp materi diklat

D.     Ketuntasan

Pembahasan

kasus

������ permasalahan.

E.      Evaluasi tertulis

F.      Evaluasi praktek komputer

A

B

C

D

E

F

1

 

 

2

 

 

3

 

 

4

 

 

5

I

 

 

II

 

 

III

 

 

IV

 

 

V

4

 

 

4

 

 

4

 

 

5

 

 

4

3

 

 

4

 

 

4

 

 

4

 

 

3

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

3

 

 

3

 

 

4

 

 

4

 

 

3

3

 

 

3

 

 

3

 

 

4

 

 

3

3

 

 

3

 

 

3

 

 

4

 

 

3

3,3

 

 

3,5

 

 

3,6

 

 

4,2

 

 

3,3

Cukup

 

 

Baik

 

 

Baik

 

 

Baik

 

 

Cukup

Dari hasil pengamatan observer/kolaborator terhadap aktivitas guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam mengikuti kegiatan briefing (pengarahan) dan diklat teknologi informasi dan komunikasi, berdasarkan data di atas menunjukkan katergori baik.

Catatan:

Pengkategorian skor rata-rata:

1,0 - 1,7 = sangat kurang

1,8 � 2,6 = kurang

2,7 � 3,4 = cukup

3,5 � 4,2 = baik

4,3 � 5,0 = baik sekali

Adapun pada siklus II hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut:

Tabel 2

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

dalam Mengikuti Kegiatan Briefing dan Pendidikan Latihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer) pada Siklus II

No

Kel

Skor Aktivitas Guru dalam Mengikuti Kegiatan

Keterangan

Unsur-unsur Aktivitas

yang diamati

Rata2

Kategori

Unsur Aktivitas:

 

A. Minat peserta diklat

B. Kedisiplinan mengikuti diklat dalam setiap kelompok

C. Pemahaman terhadp materi diklat

D. Ketuntasan

��� Pembahasan

��� kasus

��� permasalahan.

E.  Evaluasi tertulis

F.  Evaluasi praktek komputer

A

B

C

D

E

F

1

 

 

2

 

 

3

 

 

4

 

 

5

I

 

 

II

 

 

III

 

 

IV

 

 

V

5

 

 

5

 

 

5

 

 

5

 

 

5

4

 

 

4

 

 

5

 

 

5

 

 

4

4

 

 

4

 

 

4

 

 

5

 

 

4

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

 

 

4

4,2

 

 

4,2

 

 

4,4

 

 

4,6

 

 

4,2

Baik

 

 

Baik

 

 

Baik

 

 

Baik

 

 

Baik

Dari hasil pengamatan observer/kolaborator terhadap aktivitas guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam mengikuti kegiatan briefing (pengarahan) dan diklat teknologi informasi dan komunikasi, berdasarkan data tabel di atas menunjukkan katergori baik.

Catatan:

Pengkategorian skor rata-rata:

1,0 - 1,7 = sangat kurang

1,8 � 2,6 = kurang

2,7 � 3,4 = cukup

3,5 � 4,2 = baik

4,3 � 5,0 = baik sekali

A.     Hasil Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan briefing dan pendidikan latihan teknologi informasi dan komunikasi (komputer) bagi para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon sangat baik karena permasalahan-permasalahan yang dihadapi, seperti hambatan/ kendala dan kesulitan dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (komputer) dapat diselesaikan atau di atasi melalui pembinaan dan pendidikan latihan singkat. Dan disisi lain dapat terbangun antara pengawas dan teman sejawat, kepala madrasah dan guru, maupun pengawas dengan kepala madrasah dan guru dapat saling memberikan masukan, sehingga dapat menghasilkan nilai tambah dalam upaya meningkatkan kerja sama yang positif demi kemajuan peningkatan kualitas pendidikan nasional.

Dengan demikian, upaya peningkatan kemampuan guru-guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon terhadap teknologi informasi dan komunikasi (komputer) melalui pendidikan latihan (diklat) telah berhasil mengalami peningkatan dari mulai pra tindakan, siklus I hingga siklus II, hal ini pembahasannya yaitu:

1.      Hasil Diklat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Komputer) pada bidang Teoripada siklus I dan Siklus II

Dari kegiatan pendidikan latihan teknologi informasi dan komunikasi (komputer) diperoleh hasil bagi para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam bidang teori pada tiap siklusnya mengalami peningkatan , yaitu dapat dilihat pada table berikut.

 

 

 

Tabel 3

Tingkat Kemampuan dan Pemahaman Materi Teori dan Praktek Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer) para Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon Pada Pra tindakan

NO

KODE PESERTA (GURU)

NILAI

Rata-rata

Deskripsi

TEORI

PRAKTEK

1

01

50

60

55

Kurang

2

02

60

60

60

Cukup

3

03

60

60

60

Cukup

4

04

40

60

50

Kurang

5

05

40

40

40

Kurang

6

06

50

40

45

Kurang

7

07

40

60

50

Kurang

8

08

50

60

55

Kurang

9

09

60

40

50

Kurang

10

10

60

40

50

Kurang

11

11

60

70

65

Cukup

12

12

50

70

60

Cukup

13

13

70

70

70

Cukup

14

14

40

50

45

Kurang

15

15

40

40

40

Kurang

16

16

40

40

40

Kurang

17

17

60

60

60

Cukup

18

18

60

60

60

Cukup

19

19

50

60

55

Kurang

20

20

50

60

55

Kurang

21

21

40

70

55

Kurang

22

22

40

50

45

Kurang

23

23

40

60

50

Kurang

24

24

60

60

60

Cukup

25

25

60

40

50

Kurang

26

26

60

40

50

Kurang

27

27

60

50

55

Kurang

28

28

40

40

40

Kurang

29

29

40

50

45

Kurang

30

30

70

60

65

Cukup

31

31

70

60

65

Cukup

32

32

70

60

65

Cukup

33

33

50

50

50

Kurang

34

34

40

70

55

Kurang

Jumlah

2120

2180

2150

-

Rata-rata

53

54.5

53.75

Kurang

Tingkat kemampuan dan pemahaman teori dan praktek teknologi informasi dan komunikasi (komputer)para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menunjukkan pada awal sebelum adanya tindakan madrasah, yaitu:

a.       Pada materi teori mencapairata-rata 53% (separoh lebih) yang suda memahami teori.

b.      Pada materi Praktek mencapai rata-rata 54,5 % (sepraoh lebih) yang sudah bisa mengoperasikan.

Rata-rata guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menguasai teori dan praktek mengoperasikan komputear mencapai 53,75 % (setengah lebih), berarti hal ini menunjukkan bahwa guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam memnguasai teknologi informasi dan komunikiasi (kumputer) sebelum adanya tindakan madrasahkategori masih kurang.

Tabel 4

Tingkat Kemampuan dan Pemahaman Teori dan Praktek Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer) para Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon Pada Siklus I

 

NO

KODE PESERTA (GURU)

NILAI

Rata-rata

Deskripsi

TEORI

PRAKTEK

1

01

60

70

65

Cukup

2

02

60

60

60

Cukup

3

03

70

70

70

Baik

4

04

70

50

60

Cukup

5

05

70

60

65

Cukup

6

06

80

60

70

Baik

7

07

50

60

55

Kurang

8

08

70

60

65

Cukup

9

09

60

70

65

Cukup

10

10

70

70

70

Baik

11

11

60

60

60

Cukup

12

12

70

60

65

Cukup

13

13

50

70

60

Kurang

14

14

60

60

60

Cukup

15

15

60

80

70

Baik

16

16

60

60

60

Cukup

17

17

60

60

60

Cukup

18

18

70

70

70

Baik

19

19

70

60

65

Cukup

20

20

60

70

65

Cukup

21

21

60

70

65

Cukup

22

22

70

70

70

Baik

23

23

60

60

60

Cukup

24

24

80

70

75

Baik

25

25

60

60

60

Cukup

26

26

60

80

70

Baik

27

27

70

70

70

Baik

28

28

60

70

65

Cukup

29

29

60

60

60

Cukup

30

30

70

70

70

Cukup

31

31

70

60

65

Cukup

32

32

70

60

65

Cukup

33

33

60

50

55

Cukup

34

34

70

70

70

Baik

35

35

60

60

60

Cukup

Jumlah

2620

2540

2580

 

Rata-rata

65.5

63.5

64.5

Cukup

 

Tingkat kemampuan dan pemahaman teori dan praktek teknologi informasi dan komunikasi (komputer)para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menunjukkan setelah adanya tindakan madrasah pada siklus I, yaitu:

a.       Pada materi teori mencapairata-rata 65,5 % (sebagian besar) yang suda memahami teori.

b.      Pada materi Praktek mencapai rata-rata 63,5 % (sebagian besar) yang sudah bisa mengoperasikan.

Rata-rata guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menguasai teori dan praktek mengoperasikan komputear mencapai 64,5 % (sebagian besar), berarti hal ini menunjukkan bahwa guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam memnguasai teknologi informasi dan komunikiasi (kumputer) setelah adanya tindakan madrasah pada siklus I menunjukkan kategori cukup.

 

 

Tabel 5

Tingkat Kemampuan dan Pemahaman Teori dan Praktek Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer) para Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon Pada Siklus II

NO

KODE PESERTA (GURU)

NILAI

Rata-rata

Deskripsi

TEORI

PRAKTEK

1

01

70

80

75

Baik

2

02

70

80

75

Baik

3

03

80

80

80

Baik

4

04

80

70

75

Baik

5

05

80

70

75

Baik

6

06

90

70

80

Baik

7

07

70

70

70

Baik

8

08

80

70

75

Baik

9

09

80

80

80

Baik

10

10

80

80

80

Baik

11

11

80

70

75

Baik

12

12

80

60

70

Baik

13

13

70

70

70

Baik

14

14

70

70

70

Baik

15

15

70

80

75

Baik

16

16

70

60

65

Cukup

17

17

70

60

65

Cukup

18

18

80

70

75

Baik

19

19

80

80

80

Baik

20

20

70

70

70

Baik

21

21

80

70

75

Baik

22

22

80

70

75

Baik

23

23

80

80

80

Baik

24

24

90

80

85

Baik

25

25

70

70

70

Baik

26

26

70

80

75

Baik

27

27

80

70

75

Baik

28

28

80

70

75

Baik

29

29

80

80

80

Baik

30

30

80

80

80

Baik

31

31

80

80

80

Baik

32

32

80

80

80

Baik

33

33

80

70

75

Baik

34

34

80

70

75

Baik

Rata-rata

78

73.25

75.75

Baik

Tingkat kemampuan dan pemahaman teori dan praktek teknologi informasi dan komunikasi (komputer)para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menunjukkan setelah adanya tindakan madrasah pada siklus II, yaitu:

a.       Pada materi teori mencapairata-rata 78 % (sebagian besar) yang sudah memahami teori.

b.      Pada materi Praktek mencapai rata-rata 73,25 % (sebagian besar) yang sudah bisa mengoperasikan.

Rata-rata guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon menguasai teori dan praktek mengoperasikan komputear mencapai 75,75 % (sebagian besar), berarti hal ini menunjukkan bahwa guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam memnguasai teknologi informasi dan komunikiasi (kumputer) setelah adanya tindakan madrasah pada siklus II menunjukkan kategori baik.

Dari data hasil pembahasan secara kuantitatif terhadap hasil diklat teknologi kompuiter bagi para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dapat diklasifikasi sebagai berikut:

1.      Hasil awalmenunjukkan:

-      Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata53 % (kurang).

-      Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 54,5% (kurang).

2.      Hasil siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu:

-       Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata65,5 % (cukup).

-       Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 63,5% (cukup).

3.      Hasil siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan, yaitu:

-      Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata78 % (baik).

-      Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 73,25% (baik).

Peningkatan tersebut dapat digambar melalui diagram grafik berikut.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1

GrafikPerkembangan Tingkat Kemampuan Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebondalam Memahami Teori Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Gambar 2

GrafikPerkembangan Tingkat Kemampuan Guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebondalam praktek Teknologi Informasi dan Komunikasi (komputer)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, menunjukkan hipotesis tindakan tentang: Peningkatan kemampuan para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosari�� Cirebon dalam menggunakan teknologi informassi dan komunikasi (komputer) melalui pembinaan dan pendidikan latihan (diklat) adalah terbukti.

 

Kesimpulan

Hasil penelitian dan pembahasan tentang pembinaan dan pendidikan latihan dalam meningkatkan kemampuan guru �guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajar dapat disimpulkan:

1.        Hasil awalmenunjukkan:

-      Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata53 % (kurang).

-      Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 54,5% (kurang).

2.        Hasil siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu:

-       Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata65,5 % (cukup).

-       Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 63,5% (cukup).

3.        Hasil siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan, yaitu:

-      Kemampuan pemahaman teori mencapai rata-rata78 % (baik).

-      Kemampuan praktek teknologi computer mencapai rata-rata 73,25% (baik).

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, menunjukkan hipotesis tindakan tentang: Peningkatan kemampuan para guru MIS Nahdlatul Umah Kalirahayu Dan MIS Miftahul Ulum KalirahayuLosariCirebon KabupatenCirebon dalam menggunakan teknologi informassi dan komunikasi (komputer) melalui pembinaan dan pendidikan latihan (diklat) adalah terbukti.

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Hasan Alwi, dkk., 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Penerbitan Percetakan Balai Pustaka.

Mardapi, dkk, 2004. Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA, Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.

Ngalim Purwanto, 1986. Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya

Nasih Munjih Ahmad, dkk., 2009. Metode dan Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Refika Aditama.

Peraturan Pemerintah Nomor 19,2005. Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Fokus Media.

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional RI Nomor 22, 2006. Standar Isi, Jakarta: Fokus Media.

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional RI Nomor 23. 2006. Standar Kompetensi Kelulusan, Jakarta: Fokus Media

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional RI Nomor 24. 2006. Pelaksanaan Standa Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan, Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional RI Nomor 20. 2007. Standar Penilaian Pendidikan, Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Team Penyusun, 2005. Kepengawasan Pendidikan, Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekoilah Umum.

Undang-undang Nomor 20, 2003. Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Fokus Media..

���