Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol.
5, No. 5 Mei 2020
PENGARUH IMPLEMENTASI BIG DATA
TERHADAP AUDITDI LEMBAGA PEMERINTAH (STUDI PADA KANTOR INSPEKTORAT� KABUPATEN MAJALENGKA)
Eva Fauziah Ahmad dan Rizal Sukma Aliyudin
Universitas Majalengka (UNMA)
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
Changes in
storage patterns and types of data in the digital era have made several
organizations look for ways to stay afloat amid competition. The explosion of
data triggered the birth of the era of big data. Where in this case the data
has an important role in strategic decision making. Therefore, those who are
able to process and utilize data that are available in large volumes, varied
diversity, high complexity and high speed of data addition, can benefit
greatly. Meanwhile, in addition to big data business activities, it is also
used in audit matters. Big Data in the context of the audit it becomes
important to understand the difference between electronic data that will be
used by auditors today using BDA with data that is traditionally used to obtain
audit opinions. This study aims to determine the effect of big data on audits
in government institutions and in this case the Inspectorate Office of Majalengka.
Keywords: Big Data, Internal Audit and Data analytic
Abstrak
Perubahan pola penyimpanan dan jenis data di era digital
membuat beberapa organisasi mencari cara
agar tetap bertahan di tengah persaingan. Ledakan data tersebut memicu lahirnya
era big data. Dimana dalam hal ini data memiliki peran penting dalam
pengambilan keputusan strategis. Oleh karenanya,
pihak� yang mampu mengolah dan memanfaatkan
data-data� yang tersedia� dalam volume
besar, keragaman variatif, kompleksitas tinggi dan kecepatan penambahan data
yang tinggi, dapat mengambil keuntungan yang besar. Sementara itu, selain untuk kegiatan bisnis big data juga
digunakan dalam hal audit. Terkait dengan big data�
dalam konteks audit� maka penting untuk� memahami�
perbedaan� antara� data elektronik
yang akan digunakan oleh auditor saat ini menggunakan BDA dengan data yang digunakan secara tradisional untuk mendapatkan opini audit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh big data terhadap audit di lembaga pemerintah, dalam hal ini adalah Kantor
Inspektorat Kabupaten Majalengka.
Kata kunci: Big data, audit
internal dan data analysis
Pendahuluan
Di
era digital sekarang ini, kita hidup dengan data yang melimpah yang sangat berperan dalam membantu aktivitas sebagai
alat bantu manusia yang memiliki kelebihan diantaranya kecepatan dalam mengolah
data dibandingkan dengan sistem manual yang masih menggunakan pola pikir otak
manusia (Akhyani, 2017).
�Mulai dari profil media sosial, barang belanja
favorit, rute yang kita ambil setiap hari untuk berangkat kerja dan sebagainya.
Data-data tersebut berasal dari berbagai sumber, baik media sosial hingga
aplikasi yang kita gunakan sehari-hari. Volume data yang sangat
melimpah tersebut dimanfaatkan oleh organisasi untuk bertahan dari persaingan
bahkan dari pemain non-tradisional.
Gelombang
melimpahnya data tersebut mengarah kepada munculnya era big data. Dimana dalam hal ini data memiliki peran penting dalam
pengambilan keputusan strategis. Oleh karenanya, pihak yang mampu mengolah dan
memanfaatkan data-data yang tersedia dalam volume besar, keragaman variatif,
kompleksitas tinggi dan kecepatan penambahan data yang tinggi, dapat mengambil
keuntungan yang besar. Namun sayangnya, penerapan Big Data analytic (BDA)
masih belum begitu populer di Indonesia. Sejauh ini tiga bidang usaha pengguna
utama big data di Indonesia yaitu
perusahaan telekomunikasi, perbankan, dan produsen barang-barang konsumsi
ringan dan murah seperti minuman dan makanan kemasan (consumer goods) (Sirait, 2016) BDA
menawarkan manfaat signifikan dalam hal peningkatan biaya dan efisiensi rantai
pasokan, merespon lebih cepat terhadap lingkungan yang berubah, memberikan
kekuatan yang lebih besar dalam hubungan dengan pemasok, dan meningkatkan
penjualan serta
operasi kemampuan perencanaan (Gunasekaran et al., 2017).
Penerapan teknologi big
data pada suatu lembaga dapat dilihat dari fungsi-fungsi yang sudah
tersedia pada IT infrastrukturnya, sehingga dapat menjalankan kerja yang
berhubungan dengan aplikasi mobile,
social, dan Big Data-Analytic.
Diharapkan hasil kajian dapat memberikan informasi dan inspirasi sehingga
implementasi teknologi Big Data di
Indonesia dapat semakin luas, khususnya di lembaga pemerintahan.
Selain di bidang industri, big data juga memberikan banyak manfaat bagi lembaga pemerintah.
Salah satu organisasi atau lembaga pemerintah yang sudah
mengimplementasikan big data dalam
mengelola pemerintahannya adalah Pemerintah Kota Bandung. Dengan dibangunnya Digital Command Center pada tahun 2015
telah membantu pihak pemerintah Kota Bandung dalam menyebarkan informasi.
Sementara itu, selain untuk kegiatan bisnis big data juga digunakan dalam hal audit.
Big data dalam konteks audit maka menjadi penting untuk memahami
perbedaan antara data elektronik yang akan digunakan oleh auditor saat ini
menggunakan BDA dengan data yang digunakan secara tradisional untuk mendapatkan
opini audit.
Implementasi
BDA akan memberikan
kemampuan auditor internal dan eksternal dalam memeriksa seluruh data
perusahaan untuk memastikan itu mematuhi GAAP, hukum yang berlaku, dan arahan
manajemen yang lebih baru menggunakan berbagai teknik otomatis termasuk
perangkat lunak audit umum dan audit kontinu yang dapat memeriksa semua
transaksi perusahaan (Janvrin & Watson, 2017).
Ada beberapa faktor penghambat
pemanfaatan big data dalam audit,
diantaranya adalah terjadi pergerseran paradigma auditor, big data analysis dan sifat pengambilan keputusan audit, implikasi
dari datafaction, pengelolaan keamanan data terkait dengan klien, dan data yang
berantakan juga menjadi salah satu penghambat pemanfaatan big data dalam audit (Adrianto,
2018).
Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey, yaitu
penelitian yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner sebagai alat
penelitian. Atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian ini
bersifat deskriptif verifikatif. Metode analisis deskriptif merupakan
analisis yang dilakukan untuk menganalisis data dengan cara mendeskriptifkan atau
menggambarkan data yang terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat����������� kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,
2014). Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh auditor internal yang bekerja pada Kantor Inspektorat Kabupaten
Majalengka.
���������������������������������������������������������������������������������������������
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Hasil penelitian mengenai Pengaruh Implementasi
Big Data (X) terhadap Audit di
Lembaga Pemerintah (Y) pada Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka� diperoleh data dan informasi sebagai berikut. Berdasarkan
hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1
Persamaan
Regresi Linier Sederhana
Tabel di atas merupakan persamaan regresi
linier sederhana pengaruh implementasi big
data terhadap keefektivitasan dalam pelaksanaan audit organisasi. Berdasarkan
tabel di atas dapat dibentuk persamaan regresi linier sederhana sebagai
berikut:
Y = -4,616 +
0,846x
Dari persamaan di atas, diperoleh
informasi bahwa nilai koefisien regresi untuk variabel implementasi big data adalah sebesar 0,846. Artinya
ketika implementasi big data
meningkat satu, maka audit di lembaga pemerintah akan meningkat sebesar 0,846.
Tabel 2
Hasil Uji
Normalitas Data
Tabel di atas menunjukan hasil pengujian
normalitas data dengan menggunakan Kolmogorov Smoirnov. Berdasarkan
data yang disajikan pada tabel di atas, terlihat bahwa
nilai asymp. Sig yang diperoleh untuk
kedua variabel masing-masing sebesar 0,915 dan 0,666. Kedua nilai ini berada di
atas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan berdistribusi
normal, hal ini menunjukan bahwa tidak terdapat pelanggaran asumsi normalitas.
Tabel 3
Hasil Uji
Heteroskedastisitas
Dari tabel output di atas, terlihat bahwa
nilai signifikansi yang diperoleh informasi bahwa nilai signifikansi dari hasil
regresi antara variabel bebas (Implementasi Big Data) terhadap nilai absolute
sebesar 0,912. Nilai ini berada di atas 0,05 yang menunjukan bahwa koefisien
regresi tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa varians residual
bersifat homokedastisitas. Dari kedua pengujian heteroskedastisitas di atas
diketahui bahwa tidak terdapat pelanggaran asumsi klasik sehingga analisis
regresi linier sederhana dapat dilanjutkan
Tabel
4
Analisis
Korelasi Pearson
Berdasarkan tabel output di atas, terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi yang diperoleh antara implementasi big data dengan audit di lembaga pemerintah
adalah sebesar 0,837. Nilai korelasi bertanda positif yang menunjukan bahwa
hubungan yang terjadi antara keduanya adalah searah. Dimana semakin baik
implementasi big data, maka akan
diikuti pula oleh semakin baiknya kinerja organisasi pemerintah daerah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang terjadi antara implementasi big data dengan audit di lembaga
pemerintah adalah hubungan yang sangat kuat (0,800 � 1,000).
Tabel 5
Koefisien
Determinasi
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh informasi
bahwa nilai koefisien korelasi atau (R) adalah sebesar� 0,837. Dengan demikian koefisien determinasi
dapat dihitung sebagai berikut:
Kd
= �x 100 %
Kd
= �x 100 %
Kd
= 70%
Dari hasil perhitungan di atas terlihat
bahwa nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 70%. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa implementasi big
data memberikan pengaruh terhadap audit di lembaga pemerintah sebesar 70%,
sedangkan sisanya sebesar 100% - 70% = 30% merupakan pengaruh dari variabel lain
yang tidak diteliti.�������
Tabel
6
Pengujian
Hipotesis
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh
informasi bahwa nilai t-hitung yang diperoleh variabel implementasi big data sebesar 7,646. Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai t-tabel pada
tabel distribusi t. Dengan alpha 0,05 dan df= n-k-1 = 27-1-1 = 25, diperoleh
nilai t-tabel untuk pengujian dua pihak � 2,060. Dari nilai-nilai di atas,
terlihat bahwa nilai t-hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai t-tabel.
Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Artinya implementasi big data berpengaruh signifikan terhadap keefektivitasan audit di lembaga
pemerintah.
B. Pembahasan
Berdasarkan
hasil pengolahan data dan pegujian statistik yang sesuai serta dengan
mempelajari buku-buku dan literature yang berkaitan, maka dapat dijelaskan
bahwa implementasi big data
berpegaruh positif terhadap keefektivitasan audit di lembaga pemerintah dalam
hal ini Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka. Berdasarkan Tabel diatas, terlihat bahwa nilai persentase yang
diperoleh variabel implementasi big data
sebesar 80,98%. Jika mengacu pada rentang pengakategorian skor jawaban, nilai
sebesar 80,98% berada diantara rentang 68,01%-84% dengan kategori baik. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa implementasi big data pada Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka dinilai baik
dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Efisiensi
Data
jawaban responden atas pernyataan koesioner pada tabel 4.6 menunjukan bahwa
nilai persentase yang diperoleh dari keempat pernyataan yang membentuk
efisiensi adalah 82,22%. Nilai ini terletak antara 68%-84% dengan kategori
tinggi. Hal ini ditunjukan juga dengan perolehan nilai persentase dari keempat
pernyataan berada dalam kategori tinggi. Nilai tertinggi yang diperoleh dari
keempat pernyataan diperoleh nilai sebesar 88,89% yang berkenaan dengan
penggunaan sistem big data sudah
sesuai dengan perencanaan yang disusun. Selain itu dalam melakukan semua kegiatannya, Kantor
Inspektorat Majalengka menggunakan sumber daya secara efisien dimana nilai
persentase yang diperoleh sebesar 84,44%. Dapat dikatakan efisien jika kantor
inspektorat telah menghasilkan output (suatu hasil kerja) dengan memanfaatkan
input yang berupa anggaran yang diberikan oleh pemerintah sesuai dengan yang
sudah direncanakan.
2. Efektivitas
Tabel
di atas menjelaskan tanggapan-tanggapan responden berkenaan dengan 10
pernyataan yang diajukan mengenai efektivitas anggaran. Dari sepuluh pernyataan
yang diajukan, diperoleh nilai persentase sebesar 79,93%. Nilai ini terletak
antara 68%-84% dengan kategori tinggi. Hal ini menandakan bahwa efektivitas
anggaran berbasis kinerja dilingkungan Kecamatan Majalengka termasuk
dalam kategori baik. Tingginya efektivitas anggaran terjadi karena keseluruhan
program yang telah dilaksanakan ternyata mampu meningkatkan partisipasi
masyarakat, ditunjukan dengan perolehan nilai persentase tertinggi sebesar
85,19%. Selain itu, penyelenggaraan fungsi organisasi atau unit kerja selalu
dilakukan dengan baik dan pelaksanaan suatu kegiatan yang memerlukan anggaran
yang besar penggunaannya selalu dapat dipertanggung jawabkan dengan baik, nilai
persentase yang dicapai masing-masing sebesar 84,44%. Dan seluruh program yang
telah dilaksanakan dapat menghasilkan pelayanan publik yang lebih baik, nilai
persentase yang diperoleh sebesar 83,19%.
3. Ekonomis
Tabel
di atas menjelaskan tanggapan-tanggapan responden terhadap indikator ekonomis
dalam implementasi big data. Dari
data yang disajikan pada tabel di atas, terlihat bahwa nilai persentase yang
diperoleh dari keenam pernyataan sebesar 79,75%. Nilai ini terletak antara
rentang interval 68%-84% dengan kategori tinggi. Salah satu faktor yang menjadi
tingginya ekonomis dalam big data karena
jika data yang didapatkan
semakin banyak maka kita bisa memanfaatkan data untuk mengambil� keputusan, cost reduction merupakan
pengurangan biaya yang bisa diterapkan oleh perusahaan sebagai langkah
menurunkan anggaran sesuai dengan kebijakan masing-masing organisasi.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa implementasi big data berpegaruh positif terhadap
keefektivitasan audit di
lembaga pemerintah dalam hal ini Kantor Inspektorat Kabupaten Majalengka.
BIBLIOGRAFI
Adrianto, Zaldy. (2018). Auditing in the era of big data: a literature
review. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 17(1).
Akhyani, Muhammad. (2017). Sistem Pengolahan Data Analisa
Kredit Berbasis Web Pada PT. Bank Sinar Mas Cirebon. Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(12), 88�111.
Gunasekaran, Angappa, Papadopoulos, Thanos, Dubey, Rameshwar,
Wamba, Samuel Fosso, Childe, Stephen J., Hazen, Benjamin, & Akter,
Shahriar. (2017). Big data and predictive analytics for supply chain and
organizational performance. Journal of Business Research, 70,
308�317.
Janvrin, Diane J., & Watson, Marcia Weidenmier. (2017).
�Big Data�: A new twist to accounting. Journal of Accounting Education, 38,
3�8.
Sirait, Emyana Ruth Eritha. (2016). Implementasi Teknologi
Big Data Di Lembaga Pemerintahan Indonesia. Jurnal Penelitian Pos Dan
Informatika, 6(2), 113�136.
Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D . Indonesia: ALFABETA.
�������������������������������������������������������������������������������������������������