Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 8, No. 4, April
2023
PENGARUH LABEL
HALAL, KESADARAN HALAL DAN BAHAN MAKANAN TERHADAP MINAT BELI PEMPEK 26 ILIR
KOTA PALEMBANG MENURUT MAQASHID SYARIAH
Mayang
Fuji Desmatuti, Yeyen Deskaryani, Maya Panorama
Program Studi
Magister Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Raden Fatah
Palembang, Indonesia
E-mail:
[email protected], [email protected], [email protected]
Abstrak
Kota� Palembang�
merupakan� ibukota Provinsi Sumatera Selatan
yang tidak saja terkenal sebagai� kota�
budaya� dan� religion�
namun� juga� kota yang�
terkenal� akan� kulinernya.�
Salah� satu� kuliner khas� Kota
Palembang Sumatera
Selatan adalah pempek. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan metode Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS)
dan menggunakan aplikasi SmartPLS. Hasil dari Penelitian ini menunjukkan bahwa bahan
makanan berpengaruh dalam Minat Beli Pempek di Kampung Pempek 26 Ilir Kota
Palembang. Sementara itu, Label halal dan Kesadaran halal tidak berpengaruh
dalam Minat Beli Pempek di Kampung Pempek 26 Ilir Kota Palembang.
Kata Kunci : Label Halal,
Kesadaran Halal, Bahan Makanan, Minat.
Abstract
Palembang City is the capital of South Sumatra
Province which is not only famous as a city of culture and religion but also a
city that is famous for its culinary.�
One of the culinary specialties of Palembang City, South Sumatra is
pempek. The method used in this research is a quantitative method using the
Structural Equation Modeling-Partial Least Square (SEM-PLS) method approach and
using the SmartPLS application. The results of this study indicate that food
ingredients have an effect on Pempek Purchase Interest in Pempek Village 26
Ilir Palembang City. Meanwhile, halal label and halal Awareness has no effect
in Purchase Intention of Pempek in Pempek Village 26 Ilir Palembang City.
Keywords : Halal Label, Halal Awareness, Food
Ingredients, Intention.
Pendahuluan
Kota� Palembang�
merupakan� ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang tidak saja terkenal sebagai� kota� budaya�
dan� religion� namun�
juga� kota yang� terkenal� akan�
kulinernya.� Salah� satu�
kuliner khas� Kota Palembang Sumatera Selatan adalah pempek (Kartika & Harahap, 2019). Pempek
atau empek-empek adalah makanan khas Palembang yang Pada awalnya pempek dibuat
dari daging ikan belida. Namun, dengan semakin langka dan mahalnya harga ikan
belida, ikan tersebut lalu diganti dengan ikan gabus yang harganya lebih murah,
tetapi dengan rasa yang tetap gurih. Pada perkembangan selanjutnya, beberapa
jenis ikan sungai lainnya juga dapat digunakan, misalnya ikan putak, toman, dan
bujuk. Dipakai juga jenis ikan laut seperti
tenggiri, kakap merah, parang parang,
ekor kuning, dan ikan sebelah. Bahkan ada juga yang menggunakan ikan dencis,
ikan lele serta ikan tuna putih (Veronica et al., 2020).
Karena semakin banyak
orang yang mengenal kuliner ini, maka pempek dikukuhkan menjadi hidangan terpopuler di Indonesia dalam Anugrah Pesona
Indonesia 2016 yang diselenggarakan Kementrian
Pariwisata (Bernadus, 2020).
�Pempek juga termasuk kategori
makanan seafood terbaik ke-4 di dunia (Saputri et al., 2021).
Jumlah
penduduk Palembang mencapai sebanyak 1.668.848 jiwa
yang terdiri atas 837.031 jiwa penduduk laki-laki
dan 831.817 jiwa penduduk perempuan dari jumlah
tersebut, sebanyak (92,66%) penduduk di Kota Palembang beragama Islam (Palembang, 2022). Bagi seorang muslim, sudah menjadi
kewajibannya untuk mengkonsumsi produk apapun yang halal. Bagi konsumen non
muslim, makanan atau produk halal sering dianggap sebagai makanan dengan
standar kualitas tertinggi (Nur, 2021).
Oleh karena itu, Bagi
umat Islam sendiri mengkonsumsi makanan yang halal merupakan kewajiban untuk memenuhi perintah Allah SWT, di mana hal itu
tersurat dalam Al-Qur�an surat Al-Maidah (88) :
Artinya :
�Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya�.
Sebenarnya apa yang
diharamkan Allah SWT untuk dimakan jumlahnya sangat sedikit. Selebihnya, apa
yang ada di muka bumi ini pada dasarnya adalah halal, kecuali yang dilarang
secara tegas dalam Al Qur�an dan Hadits. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
produk halal adalah produk yang memenuhi syarat kehalalan sesuai dengan syariat
Islam (Agus, 2017).
Berdasarkan uraian di
atas, peneliti termotivasi untuk menguji secara empiris apakah Minat Beli
berpengaruh positif terhadap Label Halal, Kesadaran Halal dan Bahan Makanan di
Kota Palembang.
Tinjauan Pustaka
A. Label
Halal
Label halal adalah
pemberian tanda halal atau bukti tertulis sebagai jaminan produk yang halal
dengan tulisan halal dalam huruf Arab, huruf lain dan nomor kode dari menteri
yang dikeluarkan atas dasar pemeriksaan halal dari lembaga pemeriksaan halal
yang dibentuk oleh MUI, fatwa halal yang dari MUI, sertifikat halal dari MUI
sebagai jaminan yang sah bahwa produk yang di maksud adalah halal dikonsumsi
serta dugunakan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan syariah, adapun bentuk
logo halal yang yang di dukung oleh sertifikat halal dan mana yang tidak. Logo halal� yang didukung oleh sertifikat MUI yaitu:
Gambar
1
Logo
Label Halal MUI
Degan adanya label halal
yang tercantum kemasan produk,maka secara langsung akan memberikan pengaruh
bagi konsumen untuk menggunakan produk tersebut. faktor agama atau agama yang
dianut oleh orang-orang yang faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembeli
konsumen (Alfian & Marpaung,
2017).
Berdasarkan pemaparan di
atas, ada beberapa indikator yang dapat mengukur variabel tingkat rating toko
sebagai berikut :
1. Gambar
Logo Halal
2. Tulisan
yang menjelaskan kehalalan produk
3. Kombinasi
gambar dan tulisan yang menjelaskan kehalalan produk
4. Pangan-pangan
yang disematkan dalam produk
B. Kesadaran
Halal
Kesadaran
merupakan unsur dalam diri manusia untuk memahami realitas dan bagaimana mereka
bertindak atau bersikap terhadap realitas.kesadaran halal bearti mengerti
tentang apa yang baik atau dikonsumsi dan mengerti tentang apa yang buruk atau
tidak boleh dikonsumsi sesuai aturan dalam agama islam yang ada pada Al- Qur�an
dan Hadist. Kesadaran
Halal terbagi menjadi dua, kesadaran halal intrinsik dan kesadaran halal
ekstrinsik,
1. Kersadaran Halal Intrinsik artinya cara beragama
memasuki nilai-nilai agama kedalam dirinya. Nilai dan agamanya masuk kedalam
jiwa penganutnya. Hal ini dapat digambarkan sebagai� internalisasi nilai spiritual keagamaan yang
bukan hanya sebuah ritual praktik tanpa makan (Pramintasari &
Fatmawati, 2017).
2. Kesadaran halal ekstrinsik menjelaskan
keberagaman� ekstrinsik mendorong
seseorang untuk memanfaatkan agamanya. Agama dimanfaatkan sedemikian rupa agar
dia memperoleh status darinya. Kesadaran halal ekstrinsik cenderung melihat
sesuatu dari apa yang terlihat, misalnya dalam mengkonsumsi makan mereka cenderung
memperhatikan keterangan - keterangan yang menunjukan bahwa makanan tersebut
halal,missal logo halal dan komposisi (Pramintasari &
Fatmawati, 2017).
Berdasarkan pemaparan di atas, ada beberapa
indikator yang dapat mengukur variabel tingkat rating toko sebagai berikut :
1. Memperhatikan
logo halal MUI
2. Menghindari
produk yang kehalalannya tidak jelas
3. Selalu
mengkonsumsi produk halal
C. Bahan
makanan
Bahan makanan adalah
bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam produk makanan. Dalam preseptif
Islam, bahan produk dapat mencakup beberapa isu yang perlu dipertimbangkan. Isu
disini termasuk isu-isu keakraban konsumen pada bahan kualitas serta isi
makanan. Itulah sebabnya pengetahuan tentang bahan produk menjadi penting
sebagai pertimbangan dalam memilih produk. Pada
pemikiran islam, makanan halal bukan sebatas permasalahan mengenai bagian hewan
yang tidak halal yang digunakan maupun dimakan umat Islam saja tetapi harus termasuk
aspek keselamatan serta yang berkaitan terhadap pengelolaan dan alat bantunya,
peralatan ,penanganan, pengemasan, distribusi, transportasi, penyimpanan serta
ritel (Triana, 2022).
Berdasarkan pemaparan di
atas, ada beberapa indikator yang dapat mengukur variabel tingkat rating toko
sebagai berikut :
1. Bahan-bahan
yang digunakan halal
2. Membeli
makanan yang sudah jelas komposisinya
3. Informasi
ingridients sangat penting
D. Minat
beli
Secara umum, minat beli
terhadap suatu makanan sangat dipengaruhi oleh faktor individu dan lingkungan,
oleh karena itu sangat penting dalam minat beli produk dengan adanya informasi yang jelas dalam
makanan. Minat beli adalah kecenderungan konsumen untuk membeli sesuatu atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan membeli. Pernyataan ingin membeli-tidak
membeli akan membeli tidak akan membeli, akan melakukan membeli ulang dan tidak
akan melakukan pembelian ulang. Minat beli merupakan suatu yang berhubungan dengan rencana konsumen
untuk membeli. Dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan pernyataan mental
dari konsumen yang merefleksikam rencana pembelian sejumlah produk dengan merk
tertentu (Sholihah &
Lastariwati, 2020).
Berdasarkan pemaparan di
atas, ada beberapa indikator yang dapat mengukur variabel tingkat rating toko
sebagai berikut :
1. Konsumen
tertarik dengan produk pempek yang ditawarkan produsen.
2. Konsumen
menjadi ingin tahu produk pempek apa saja yang dijual oleh produsen.
3. Konsumen
membeli pempek tersebut namun tetap memperhatikan kehalalannya.
4. Membeli
ulang pempek tersebut setelah tau kehalalannya.
E. Maqashid Syariah
Secara etimologi,
maqashid syariah merupakan istilah gabungan dari dua kata: al-maqashid dan al-syariah.
Maqashid adalah bentuk plural dari maqshud, qashd, maqshd atau qushud yang merupakan derivasi dari
kata kerja qashada yaqshudu, dengan beragam makna seperti menuju suatu arah,
tujuan, tengah-tengah, adil dan tidak melampaui batas, jalan lurus,
tengah-tengah antara berlebih-lebihan dan kekurangan (Toriquddin, 2014).
Secara�
terminologis, Maqashid Syariah merupakan tujuan-tujuan ajaran
Islam atau tujuan-tujuan pembuat Syariat (Allah) dalam menggariskan ajaran
atau� Syari�ah Islam agar tecapainya
suatu kemaslahatan (Yarmunida, 2020).
Adanya maslahat sesuai
dengan maqasid syariah (tujuan-tujuan syariah), artinya dengan mengambil
maslahat berarti sama dengan merealisasikan maqasid syariah. Sebaliknya
mengesampingkan maslahat berarti mengesampingkan maqasid syariah, maslahat yang
dapat diterima adalah maslahat-maslahat yang bersifat hakiki, yaitu meliputi
lima jaminan dasar. Lima jaminan
dasar itu merupakan tiang penyangga kehidupan dunia agar umat manusia dapat
hidup aman dan sejahtera (Rozalinda, 2019).
�Adapun lima jaminan dasar itu adalah :
1. Jaminan
keselamatan agama (al-Muhafazhah alad-Din)
2. Jaminan
keselamatan jiwa (al-Muhafazhah ala an-Nafs)
3. Jaminan
keselamatan akal (al-Muhafazhah alal-Aql)
4. Jaminan
keselamatan keturunan (al-Muhafazhah alan-Nasl)
5. Jaminan
keselamatan harta (al-Muhafazhah alal-Mal)
F. Pengembangan
Hipotesis
Gambar 2
Model Penelitian
Hipotesis
Gambar
2. Model Penelitian Hipotesis yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
H1
: Label Halal Pempek berpengaruh terhadap minat beli pempek.
H2
: Kesadaran Halal Pempek berpengaruh terhadap minat beli pempek.
H3
: Bahan Makanan produk pempek berpengaruh terhadap minat beli pempek.
Metode Penelitian
A. Desain
Penelitian
Penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dengan menguji validitas dan reliabilitas
kuesioner variabel label halal, kesadaran halal dan bahan makanan terhadap
minat beli pempek 26 ilir kota Palembang. Penelitian ini ditentukan secara
sengaja (purposive).
B. Populasi
dan Sampel
Populasi
dalam penelitan ini adalah masyarakat Kota Palembang yang pernah mengunjungi
Kampung Pempek 26 Ilir Kota Palembang dan mengkonsumsi pempek di Kampung Pempek
tersebut. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Accidental Sampling,
Accidental Sampling ialah teknik penentuan sampel sesuai dengan
kebetulan yakni siapapun yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa
menjadi sampel jika orang yang ditemukan tidak sengaja cocok sebagai sumber
data (Ruf�-Sal�s et al., 2020).
Populasi penelitian ini sebanyak 5000 orang dengan �150 sample yang dihitung dengan rumus slovin.
C. Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian
dilakukan selama satu bulan secara online pada bulan Maret tahun 2023 melalui
aplikasi google form yang disebar melalui media sosial. Pada kuisioner, skala
yang digunakan adalah skala likert berdasarkan tingkat kesetujuan responden
pada setiap indikator (1-5).
Metode
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
deskriptif untuk indentifikasi karakteristik dan metode analisis Structural
Equation Modeling (SEM) dengan software SmartPLS v. 3.2.9 Structural Equation
Modeling (SEM)
D. Definisi
Operasional Variabel
Definisi
dan Operasionalisasi variabel penelitian ini secara lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 1 di bawah ini :
Tabel 1
Definisi
Operasional Variabel
No |
Variabel/Dimensi |
Definisi |
Indikator |
Referensi |
1 |
Label� Halal |
Label halal adalah pemberian tanda halal atau bukti tertulis
sebagai jaminan produk yang halal dengan tulisan halal dalam huruf Arab,
huruf lain dan nomor kode dari menteri yang dikeluarkan atas dasar
pemeriksaan halal dari lembaga pemeriksaan halal yang dibentuk oleh MUI,
fatwa halal yang dari MUI, sertifikat halal dari MUI sebagai jaminan yang sah
bahwa produk yang di maksud adalah halal dikonsumsi serta dugunakan oleh
masyarakat sesuai dengan ketentuan syariah, adapun bentuk logo halal yang
yang di dukung oleh sertifikat halal dan mana yang tidak |
1.Gambar Logo Halal 2.Tulisan yang menjelaskan kehalalan produk 3.Kombinasi gambar dan tulisan yang menjelaskan kehalalan produk 4.Pangan-pangan yang disematkan dalam produk |
Ahmad
Izzudin, 2018 |
2 |
Kesadaran
Halal |
Mengerti tentang apa yang baik atau
dikonsumsi dan mengerti tentang apa yang buruk atau tidak boleh dikonsumsi
sesuai aturan dalam agama islam yang ada pada Al- Qur�an dan Hadist |
1.
Memperhatikan logo halal MUI 2.
Menghindari produk yang kehalalannya tidak jelas 3.Selalu
mengkonsumsi produk halal |
Talisa
Praminta sari, 2017 |
3 |
Bahan
Makanan |
Bahan makanan adalah bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam produk
makanan |
1.Bahan-bahan
yang digunakan halal 2.Membeli
makanan yang sudah jelas komposisinya 3.
Informasi ingridients sangat penting |
Untung
Triana, 2021 |
4 |
Minat
Beli |
Minat
beli adalah kecenderungan konsumen untuk membeli sesuatu atau mengambil tindakan
yang berhubungan dengan membeli. |
1.
Konsumen tertarik dengan produk pempek yang ditawarkan produsen 2.
Konsumen menjadi ingin tahu produk pempek apa saja yang dijual oleh produsen 3.Konsumen
membeli pempek tersebut namun tetap memperhatikan kehalalannya 4.
Membeli ulang pempek tersebut setelah tau kehalalannya |
Tri Murhanjati, 2019 |
Hasil dan
Pembahasan
A. Statistika
deskriptif karakteristik profil responden
Tabel
2
Karakteristik
Profil Responden
Profil����������������������������������������������������������������������������� Frekuensi��������������� (%)
Umur�������������������������������������� 15-20������������������������������ 23���������������������������� 23,0
���������������������������������������������� 20-25������������������������������ 45���������������������������� 45,0
���������������������������������������������� 25-30������������������������������ 44���������������������������� 44,0
���������������������������������������������� 30-40������������������������������ 26���������������������������� 26,0
���������������������������������������������� 40-50������������������������������ 10���������������������������� 10,0
���������������������������������������������� 50-60������������������������������ 3������������������������������ 3,0
Jenis Kelamin������������������������� LAKI-LAKI������������������ 67���������������������������� 67,0
���������������������������������������������� PEREMPUAN�������������� 83���������������������������� 83,0
����������������������������������������������� 1
Hari Sekali������������������ 35���������������������������� 35,0
Frekuensi������������������������������� 1
Minggu Sekali������������� 101�������������������������� 101,0
Mengkonsumsi����������������������� 1 Bulan
Sekali���������������� 10���������������������������� 10,0
Pempek���������������������������������� 3
Bulan Sekali���������������� 4������������������������������ 4,0
���� Sumber : Olah data SmartPLS
Dapat
diketahui bahwa banyaknya sampel yang digunakan sebesar 150 responden yang
dikumpulkan melalui google form, penentuan jumlah sampel didapatkan dari rumus
slovin dengan mengasumsikan bahwa terdapat 5000 populasi masyarakat Kota
Palembang yang pernah mengunjungi dan pernah mengkonsumsi pempek di Kampung
Pempek 26 Ilir Kota Palembang. Berdasarkan tabel 2 bahwa mayoritas responden
adalah perempuan dengan persentase sebesar 83% ; Umur sebesar 45% ; frekuensi
mengkonsumsi pempek 1 hari sekali, 1 minggu sekali, 1 bulan sekali sebesar 101%.
B. Model
Pengukuran (Outer Model)
Pengukuran
terhadap variabel penelitian (Label Halal, Kesadaran Halal, Bahan Makanan
terhadap Minat Beli) dalam penelitian ini memerlukan instrumen yang cukup baik
sehingga menjadi acuan lebih lanjut dalam menguji hipotesis yang dikemukakan,
Pengujian instrumen berdasarkan hasil pengumpulan kuisioner dari 150 orang
responden untuk memastikan bahwa kuesioner dapat mengukur hal-hal yang
sebenarnya ingin diukur. Hasil Pengukuran validitas dan reliabilitas merupakan
suatu ketepatan penelitian dalam mengukur apa yang ingin diukur dalam
penelitian serta instrumen yang mendesain, menganalisis, dan melaporkan hasil
penelitian kualitatif (Budiastuti, 2018).
Berikut
ini penjabaran pada hasil pengukuran validitas dan relibilitasnya
1. Uji
Validitas
Instrumen
Validitas untuk indikator pada konstruk reflektif dievaluasi berdasarkan Convergent
Validity dan Discriminant Validity dari indikatornya yang diolah
dengan menggunakan software SmartPLS v. 3.2.9.
Uji
Validitas Konvergen (Convergent validity) dinilai berdasarkan korelasi (outer
loading) antara skor item atau indikator dengan skor konstruk. Suatu
instrument dikatakan memenuhi kriteria pengujian validitas konvergen apabila
bobotnya memiliki nilai>0.70 Selain nilai outer loading, uji
validitas konvergen juga perlu dilakukan dengan melihat nilai AVE (Average
Variance Extracted) (Ashoer et al., 2020).
Gambar 3
Diagram Jalur disertai Nilai outer loading
Berdasarkan
Gambar 3 menunjukkan bahwa X1 = 0,845 X2= 0,894 X3=0,902
X4= 0,784 X5=0,868 X6= 0,891 X7=0,914
X8=0,813 X9=0,898 X10=0,857 Y1=0,740
Y2=0,772 �Y3=0,862 Y4=0,857
dinyatakan valid karena nilai outer loading > 0,70 artinya disetiap indikator
peubah laten dapat mengukur variabel latennya.
Kriteria
selanjutnya dilihat dari nilai Average Variance Extracted (AVE) yang disajikan
pada Tabel 3 berikut :
Tabel
3
Uji
Validitas Konvergen
Peubah |
Indikator |
Outer
Loading |
AVE |
Label Halal (X1) |
X1 X2 X3 X4 |
0,845 0,894 0,902 0,784 |
0,733 |
Kesadaran Halal (X2) |
X5 X6 X7 |
0,868 0,891 0,914 |
0,794 |
Bahan Makanan (X3) |
X8 X9 X10 |
0,813 0,898 0,857 |
0,735 |
Minat Beli (Y) |
X11 X12 X13 X14 |
0,740 0,772 0,862 0,857 |
0,655 |
Sumber
: Olah data SmartPLS
Nilai
AVE pada Tabel 3 menunjukan bahwa keempat peubah laten sudah memenuhi
kriterianya yaitu >0,5 yang artinya jika nilai AVE >0,5 maka secara
rata-rata peubah laten dapat menjelaskan lebih dari 50% varians setiap
indikatornya, Peubah laten Label halal dapat menjelaskan rata-rata 73% varian
dari keempat indikator penyusunya, Peubah laten Kesadaran Halal dapat
menjelaskan rata-rata 79% varian dari ketiga indikator penyusunya, Peubah laten
Bahan Makanan dapat menjelaskan rata-rata 73% varian dari ketiga indikator
penyusunya, Peubah laten Minat Beli dapat menjelaskan rata-rata 65% varian dari
keempat indikator penyusunya.
Berdasarkan
tabel 3, bahwa semua indikator telah memenuhi nilai outer loading yang
disyaratkan, yaitu >0,70 dan nilai AVE>0,50.
2. Uji
Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Validitas
diskriminan dapat dilihat dari nilai loading dan cross loading dengan
cara membandingkan nilai loading pada konstruk yang dituju harus lebih besar
dibandingkan dengan nilai loading dengan konstruk yang lain (Fauziah et al., 2016). Bilamana nilai loading setiap indikator
pada variabel bersangkutan lebih besar dibandingkan dengan cross loading pada
variabel laten lainnya maka dikatakan memenuhi validitas diskriminan (Ashoer et al., 2019).
Tabel
4
Nilai
crossloading factor :
|
X1 |
X2 |
X3 |
Y |
X11 |
0,845 |
0,658 |
0,392 |
0,446 |
X12 |
0,894 |
0,713 |
0,463 |
0,725 |
X13 |
0,902 |
0,799 |
0,567 |
0,466 |
X14 |
0,784 |
0,658 |
0,510 |
0,552 |
X21 |
0,861 |
0,868 |
0,550 |
0,553 |
X22 |
0,858 |
0,891 |
0,618 |
0,525 |
X23 |
0,725 |
0,914 |
0,724 |
0,630 |
X31 |
0,403 |
0,533 |
0,813 |
0,705 |
X32 |
0,585 |
0,739 |
0,898 |
0,647 |
X33 |
0,472 |
0,559 |
0,857 |
0,732 |
Y11 |
0,303 |
0,357 |
0,612 |
0,740 |
Y12 |
0,288 |
0,343 |
0,596 |
0,772 |
Y13 |
0,587 |
0,717 |
0,725 |
0,862 |
Y14 |
0,665 |
0,763 |
0,709 |
0,857 |
������
Sumber : Olah data SmartPLS
Berdasarkan
Tabel 4, maka hasil Cross Loading dari keseluruh hasil setiap variabel (Label
halal, kesadaran halal dan bahan makanan) harus bernilai diatas atau > 0,7.
Dari hasil analisis Cross Loading (Tabel 4) maka semua variabel bernilai diatas
0,7 sehingga hasilnya dapat dikatakan valid.
Nilai
Akar AVE dan korelasi antar konstruk dapat dilihat pada tabel 5 berikut.
Tabel
5
Nilai
akar AVE :
|
X1 |
X2 |
X3 |
Y |
X1 |
0,856 |
|
|
|
X2 |
0,716 |
0,891 |
|
|
X3 |
0,571 |
0,830 |
0,857 |
|
Y |
0,809 |
0,740 |
0,595 |
0,821 |
�������
�������� �����Sumber : Olah data SmartPLS
Berdasarkan
Tabel 5, bahwa antara nilai akar AVE�
suatu peubah laten lebih besar daripada nilai korelasi antar peubah
laten lainnya. Disimpulkan bahwa nilai antara peubah laten dengan indikatornya
sudah memenuhi kriteria. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini sudah memenuhi
uji validitas diskriminan, sehingga pada langkah berikutnya dilakukan uji
reliabilitas.
3. Uji
Reliabilitas
Uji
reliabilitas merupakan kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang masuk
pengujian adalah untuk mengukur konsistensi dari sebuah variabel Untuk
menentukan apakah instrumen reliabel atau tidak, menggunakan batasan 0,6.
Reliabilitas <0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan >
0,8 adalah baik (Mufid, 2020 : 2660).
Tabel
6
Uji
Reliabilitas
|
Composite
Reliability |
Cronbach�s
Alpha |
Label Halal |
0,917 |
0,879 |
Kesadaran Halal |
0,920 |
0,871 |
Bahan Makanan |
0,892 |
0,818 |
Minat Beli |
0,883 |
0,828 |
Sumber
: Olah data SmartPLS
Berdasarkan
hasil pengujian yang tercantum pada tabel 6 dapat diketahui bahwa tingkat
konsistensi pengukuran (reliabilitas) diuji dengan composite realibility.
Reliabilitas tinggi (nilai >0,8) menunjukan bahwa indikator-indikator
mempunyai konsistensi tinggi dan baik dalam mengukur variabel latennya.
C. Uji
Model Struktural (Inner Model)
1.
R
Square
Model
struktural dievaluasi dengan menggunakan R-Square (R2) untuk
menunjukkan besarnya varian yang dijelaskan oleh variabel independen (Meuthia,
2017:372) Nilai R square sebesar 0,67 menunjukan bahwa model kuat, 0,33
menunjukan bahwa model moderat dan 0,19 menunjukan bahwa model lemah (dan Latan
2015).
Tabel
7
R-square
|
R
Square |
R
Square Adjusted |
Minat Beli |
0,703 |
0,697 |
Sumber
: Olah data SmartPLS
Berdasarkan
Tabel 7 memperlihatkan bahwa nilai R Square berpengaruh secara simultan X1, X2,
dan X3 terhadap Y adalah� sebesar 0,703
dengan nilai Adjusted R Square 0,697. Maka dapat dijelaskan bahwa semua
konstruk eksogen (X1, X2, X3) secara serentak mempengaruhi Y sebesar 0,697 atau
69%. Karena Adjusted R Square diatas 67% maka pengaruh semua konstruk eksogen
X1, X2, X3 terhadap Y termasuk kuat.
D. Uji
Hipotesis
Uji
Hipotesis adalah melihat signifikansi pengaruh antar variabel dengan melihat
nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T statistik yaitu melalui
metode bootstrapping, untuk melakukan pengujian hipotesis maka harus
membandingkan nilai t-statistik (t0) dengan nilai ttabel (t ). Dengan ketentuan
penerimaan hipotesis sebagai berikut:
1. Jika
nilai t0 > t , maka H0 ditolak dan H diterima.
2. Jika
nilai t0 < t , maka H0 diterima dan H ditolak
Uji
t merupakan pengujian hipotesis. Nilai t-tabel yang digunakan two-tailed test
adalah 1,65 (tingkat signifikan 10%), 1,96 (tingkat signifikan 5%), dan 2,58
(tingkat signifikan 1%). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat alpha
sebesar 5%, sehingga nilai tabel yang digunakan yaitu 1,96 (Pura & Madiawati, 2021).
Tabel
8
Hasil
Uji Hipotesis dengan pendekatan bootstraping :
|
Original Sample (O) |
Sample Mean (M) |
Standard Deviation
(STDEV) |
T Statistics� (0/STDEV) |
P Values |
Bahan Makanan -> Minat Beli |
0,653 |
0,651 |
0,080 |
8,158 |
0,000 |
Kesadaran Halal-> Minat Beli |
0,618 |
0,162 |
0,112 |
1,491 |
0,137 |
Label Halal-> Minat Beli |
0,083 |
0,085 |
0,081 |
1,025 |
0,306 |
Sumber
: Olah data SmartPLS
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis di atas, maka diperoleh hasil pengujian sebagai
berikut:
1. Nilai
p value pengaruh Bahan Makanan terhadap minat beli� adalah sebesar 0,000 dengan T value sebesar
8,158� dan koefisien jalur positif
sebesar 0,653. Oleh karena nilai p value yang diperoleh < 0,05 dan T value
> 1,96 serta koefisien jalur positif maka Ho ditolak dan H3 diterima
disimpulkan bahwa bahan makanan berpengaruh dan signifikan terhadap minat beli
pempek
2. Nilai
p value pengaruh Kesadaran halal terhadap minat beli� adalah sebesar 0,137 dengan T value sebesar
1,491� dan koefisien jalur positif
sebesar 0,618. Oleh karena nilai p value yang diperoleh > 0,05 dan T value
> 1,96 serta koefisien jalur positif maka Ho tidak ditolak dan H2
tidak diterima yang dapat disimpulkan bahwa kesadaran� halal tidak berpengaruh dan signifikan
terhadap minat beli pempek
3. Nilai
p value pengaruh Label halal terhadap minat beli� adalah sebesar 0,306 dengan T value sebesar
1,025� dan koefisien jalur positif
sebesar 0,083. Oleh karena nilai p value yang diperoleh > 0,05 dan T value
< 1,96 serta koefisien jalur positif maka Ho tidak ditolak dan H1
tidak diterima yang dapat disimpulkan bahwa kesadaran� halal tidak berpengaruh terhadap minat beli
pempek.
Kesimpulan�
Berdasarkan hasil penelitian dan
hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa variabel bahan makanan menunjukan
pengaruh yang signifikan dan positif terhadap minat beli, sedangkan variabel
label harga dan kesadaran halal� tidak
memiliki pengaruh langsung terhadap minat beli, artinya dari 5000 populasi yang
diwakilkan dengan 150 responden bahwa masyarakat Kota Palembang yang pernah
mengunjungi dan mengkonsumsi pempek di Kampung pempek 26 ilir Kota Palembang sebelum
membeli pempek tetap melihat bahan makanan atau bahan dasar yang digunakan
dalam pembuatan pempek, namun ketika ditinjau dari maqashid syariah umat Muslim
tetap dianjurkan untuk melihat dari lima dasar maqashid syariah yaitu, Jaminan
keselamatan agama, Jaminan keselamatan jiwa, Jaminan keselamatan akal, Jaminan
keselamatan keturunan, dan Jaminan keselamatan harta agar tetap mendapatkan
kemaslahatan dunia dan akhirat.
BIBLIOGRAFI
Agus, P. A. (2017). Kedudukan sertifikasi halal dalam sistem hukum
nasional sebagai upaya perlindungan konsumen dalam hukum Islam. Amwaluna:
Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 1(1), 149�165.
Alfian, I., & Marpaung, M.
(2017). Analisis pengaruh label halal, brand dan harga terhadap keputusan
pembelian di kota Medan. AT-Tawassuth: Jurnal Ekonomi Islam, 2(1),
118�141.
Ashoer, M., Syahnur, H., &
Murdifin, I. (2019). Bagaimana Gaya Hidup mempengaruhi Keputusan Pembelian
Tiket Online. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 20(1), 52�65.
Ashoer, M., Syahnur, M. H., Taufan,
R. R., & Siangka, A. N. (2020). Menyelidiki Loyalitas Millenial pada
Transportasi Online; Studi Mediasi berbasis SEM-PLS. Benefit: Jurnal
Manajemen Dan Bisnis, 5(2), 183�198.
Bernadus, Y. A. P. (2020). Omset
Usaha dan Sistem Informasi Akuntansi Pada Usaha Pempek di Palembang. Nominal:
Barometer Riset Akuntansi Dan Manajemen, 9(2), 179�190.
Budiastuti, D. (2018). The Roles of
E-Tailer Quality as Antecedent of E-Satisfaction and Its Impact on Customer
Attitudinal Loyalty Creation. Pertanika Journal of Social Sciences &
Humanities, 26(2).
Fauziah, G., Irwanto, A. K., &
Syamsun, M. (2016). Pengaruh pengungkapan corporate social responsibility
terhadap nilai perusahaan pada indeks saham LQ45. MANAJEMEN IKM: Jurnal
Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah, 11(1), 52�60.
Kartika, T., & Harahap, Z.
(2019). The Culinary Development of Pempek as a Gastronomic Tourist Attraction
in Palembang Sumatera Selatan. Tourism Scientific Journal, 4(2),
211�233.
Nur, F. (2021). Jaminan Produk Halal
di Indonesia Terhadap Konsumen Muslim. LIKUID: Jurnal Ekonomi Industri Halal,
1(1), 43�54.
Palembang, B. P. S. K. (2022). Kota
Palembang dalam Angka 2022. CV. Rafa.
Pramintasari, T. R., & Fatmawati,
I. (2017). Pengaruh Keyakinan Religius, Peran Sertifikasi Halal, Paparan
Informasi, dan Alasan Kesehatan Terhadap Kesadaran Masyarakat Pada Produk
Makanan Halal. Jurnal Manajemen Bisnis, 8(1), 1�33.
Pura, M. P., & Madiawati, P. N.
(2021). Pengaruh Promotion Mix dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian di
Shopee Dengan Perilaku Konsumen Sebagai Variabel Intervening. JEMMA (Journal
of Economic, Management and Accounting), 4(2), 204�216.
Rozalinda, R. (2019). Industri Wisata
Halal di Sumatera Barat: Potensi, Peluang dan Tantangan. Maqdis: Jurnal
Kajian Ekonomi Islam, 4(1).
Ruf�-Sal�s, M., Petit-Boix, A.,
Villalba, G., Sanjuan-Delm�s, D., Parada, F., Ercilla-Montserrat, M.,
Arcas-Pilz, V., Munoz-Liesa, J., Rieradevall, J., & Gabarrell, X. (2020).
Recirculating water and nutrients in urban agriculture: An opportunity towards
environmental sustainability and water use efficiency? Journal of Cleaner
Production, 261, 121213.
Saputri, N. E., Hidayah, N., &
Muttalib, Y. S. (2021). Komposisi Nilai Gizi Pempek Ikan Tenggiri
(Scomberomorus Commersonii) Dengan Penambahan Wortel (Daucus Carota). Poltekita:
Jurnal Ilmu Kesehatan, 15(2), 143�149.
Sholihah, T. M., & Lastariwati,
B. (2020). Problem based learning to increase competence of critical thinking
and problem solving. Journal of Education and Learning (EduLearn), 14(1),
148�154.
Toriquddin, M. (2014). Teori Maq�shid
Syar�ah Perspektif Al-Syatibi. De Jure: Jurnal Hukum Dan Syar�iah, 6(1).
Triana, U. (2022). Pengaruh
Sertifikasi Halal Kesadaran Halal Bahan Makanan dan Citra Merek Produk Terhadap
Minat Beli Produk Makanan Halal. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 9(2).
Veronica, M., Febriani, R. A., &
Sari, R. (2020). Pengembangan Kewirausahaan �Kreasi Pempek Berbahan Nasi�
Sebagai Produk Makanan Khas Kota Palembang. Jurnal Abdimas Mandiri, 4(1).
Yarmunida, M. (2020). Musyarakah
mutanaqishah Pada Perbankan Syariah di Indonesia: Pendekatan Maqasid Syariah. Jurnal
BAABU AL-ILMI: Ekonomi Dan Perbankan Syariah, 5(2), 216�224.
Copyright
holder: Mayang Fuji
Desmatuti, Yeyen Deskaryani, Maya Panorama (2023) |
First
publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article
is licensed under: |