MIME-Version: 1.0 Content-Type: multipart/related; boundary="----=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0" ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"

Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398

Vol. 8, No. 7, Juli 2023

 =

ANALISIS PENGARUH PERAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI TERHADAP KINERJA PELAKSANAAN PROYEK TOWER TELEKOMUNIKASI

 <= /span>

Duden Dodi Hartono=

Univesitas Mercu Buana

Email: dudendodihartono@gmail.com

 

Abstrak

Proyek konstruksi terdiri dari serangkaian aktivitas yang saling berkaitan satu de= ngan yang lain dalam seluruh siklus proyek, mulai dari perencanaan (studi konsep= dan kelayakan), perancangan (rekayasa dan desain), pengadaan, pelaksanaan (konstruksi), start-up dan penerapan, sampai dengan operasi dan pemanfaatan= . Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menga= nalisa pengaruh peran konsultan manajemen kosntruksi terhadap kinerja pelakasanaan proyek tower telekomunikasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dengan Populasi seluruh karyawan PT. Digjaya Mandiri Teknik, Mitratel dan rekanan konsultan manajemen konstruk lainnya serta kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, dalam penelitian ini respond= en yang akan berpartisifasi berjumlah 50 orang yang sudah berpengalama lebih d= ari 4 (empat) tahun bekerja di proyek tower telekomunikasi. Sampel dalam peneli= tian adalah para karyawan yang terlibat dalam proyek tower telekomunikasi baik y= ang dilapangan maupun di kantor (office). Hasil penelitian ini memperkuat bebra= pa teori dan penelitian-penelitian terdahulu yang mengemukakan tentang pengaruh peran konsultan manajemen konstruksi terhadap kinerja pelaksanaan proyek. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan yaitu Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi pada peran kosnultan manajemen konstruksi.

 

Kata kunci: Manajemen Konstruksi; Proyek Tower; Telekomunikasi

 

Abstract <= /p>

The construction project c= onsists of a series of interconnected activities throughout the project cycle, star= ting from planning (concept and feasibility studies), design (engineering and drafting), procurement, execution (construction), start-up and implementati= on, to operation and utilization. The purpose of this research is to analyze the influence of construction management consultant roles on the performance of telecommunication tower project implementation. This study utilizes a descriptive method, with the population comprising all employees of PT. Dig= jaya Mandiri Teknik, Mitratel, other construction management consultants, and contractors involved in telecommunication tower project implementation. The study involves a total of 50 experienced respondents who have worked for mo= re than 4 years in telecommunication tower projects. The sample for this study includes employees engaged in telecommunication tower projects, both in the field and in the office. The findings of this research reinforce several previous theories and studies that discuss the influence of construction management consultant roles on project implementation performance. Based on= the results and discussions in the previous chapter, the conclusion is drawn th= at there are factors that affect the improvement and decline in performance du= ring the implementation of telecommunication tower projects, specifically relate= d to the role of construction management consultants.

 

Keywords: Construction Management; T= ower Project; Telecommunications

 

Pendahuluan

Konsultan manajemen konstruksi berperan untuk mengelo= la manajemen proyek, dan penerapan konsultan manajemen konstruksi hanya untuk proyek yang berskala besar (Marris & = Pratiwi, 2017). Proyek konstruksi terdiri dari serangkaian aktivitas yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam seluruh siklus proyek, mu= lai dari perencanaan (studi konsep dan kelayakan), perancangan (rekayasa dan desain), pengadaan, pelaksanaan (konstruksi), start-up dan penerapan, sampai dengan operasi dan pemanfaatan (Idawati et al., 2016). Untuk mengelola dan mengendalikan rangkaian aktivitas pada tahap demi tahap tersebut diperlukan upaya manajemen proyek konstruksi yang tepat dan efektif. Semakin tinggi kompleksitas suatu proyek konstruksi, semakin tinggi pula tuntutan akan ket= erampilan manajemen proyek, karena semakin tinggi pula risiko tidak tercapainya sasar= an kinerja proyek. Tak heran, pada proyek-proyek konstruksi berskala besar termasuk tower telekomunikasi yang dewasa ini makin marak, dengan perkemban= gan teknologi telekomunikasi yang sangat cepat, sehingga banyak tower telekomunikasi yang perlu dibangun, sehingga banyaknya pelaksanaan proyek t= ower telekomunikasi yang dikerjakan.  Dengan hal tersebut maka pemilik (owner) proyek tower telekomunikasi memerlukan ja= sa konsultan manajemen konstruksi demi tercapainya penyelesaian proyek secara professional. Konsultan manajemen kosntruksi merupakan suatu perusahaan atau organisasi yang mengkhususkan diri dalam praktik manajemen konstruksi profesional, atau mempraktikkannya pada suatu proyek tertentu, sebagai bagi= an dari tim manajemen proyek. Penggunaan jasa Konsultan manajemen konstruksi bertujuan untuk menjaga mutu proyek, yaitu agar seluruh sasaran kinerja pro= yek tercapai, termasuk kinerja waktu, biaya, dan mutu sesuai rancangan dan spesifikasi, baik secara kuantitas maupun kualitas. Namun demikian, terdapat indikasi bahwa digunakannya jasa konsultan manajemen konstruksi tidak serta-merta menjadi jaminan tercapainya seluruh sasaran kinerja tersebut. H= al ini antara lain tampak pada observasi awal terhadap beberapa proyek proyek Tower telekomunikasi. Informasi awal yang diperoleh dari Kontraktor atau Konsultan manajemen konstruksi menunjukkan masih adanya masalah dengan kine= rja waktu yaitu terjadinya keterlambatan pada tahap pelaksanaan proyek.

Kegiatan proyek Tower telekomunikasi merupakan suatu = proyek yang memiliki beberapa aktifitas yang saling berkaitan dengan yang lain (Nugraha & Natagara, 2020). Dalam aktifitas tersebut harus dilakukan o= leh tenaga ahli dibidangnya masing-masing. Tenaga ahli ini dibutuhkan agar proy= ek yang direncanakan bisa terlaksana sesuai rencana (Rosanti et al., 2016). Agar lebih teratur dari t= ahap awal sampai akhir maka dibutuhkanlah suatu manajamen konstruksi yang tepat = yang bisa mengendalikan proyek dari tahap awal/perencanaan, tahap pelelangan, ta= hap pelaksanaan dan tahap sesudah pelaksanaan. Untuk bisa mengendalikan tahap-t= ahap tersebut maka dibutuhkanlah konsultan manajemen konstruksi. Untuk pengerjaan proyek dilapangan masih banyak terjadi kesalahan dan keterlambatan, dimana = ini bisa terjadi karena kurangnya koordinasi, biaya, administrasi, faktor alam, tenaga kerja yang ahli masih belum memadai (Rosanti et al., 2016). Proyek yang menggunakan = jasa konsultan manajemen konstruksi merupakan proyek yang berskala besar dan memiliki sebuah tim yang berperan masing-masing dalam mengelola, mengawasi, mengendalikan yang juga turut terlibat dalam proyek tersebut (Agus Suryanto &= amp; Anan Nugroho, 2020). Dengan penggunaan jasa konsultan manaj= emen konstruksi diharapkan dapat meminimalisir, mengantisipasi, dan mampu mengat= asi permasalahan yang terjadi dalam suatu proyek (Chasanah & Kiswati, 2018).

Proyek Tower Telekomunikasi terdiri dari serangkaian aktivitas yang saling berkaitan satu dengan yang lain dalam seluruh siklus proyek, mulai dari perencanaan (studi konsep dan kelayakan), perancangan (rekayasa dan desain), pengadaan, pelaksanaan (konstruksi), start-up dan penerapan, sampai dengan operasi dan pemanfaatan. Pekerjaan tower telekomunikasi dikerjakan dalam kurun waktu kurang lebih 45 hari dalam 1 (s= atu) site tower, sementara jika sebuah tower provider mengerjakan/membangun tower telekomunikasi bisa sampai ratusan tower dan harus selasai dalam kurun wakt= u 45 hari tersebut, juga untuk mengelola dan mengendalikan rangkaian aktivitas p= ada tahap demi tahap tersebut diperlukan upaya manajemen proyek konstruksi yang tepat dan efektif. Semakin tinggi kompleksitas suatu proyek konstruksi, sem= akin tinggi pula tuntutan akan keterampilan manajemen proyek, karena semakin tin= ggi pula risiko tidak tercapainya sasaran kinerja proyek. Maka dengan jumlah ya= ng banyak dan penyelesaian waktu yang sangat sempit maka memerlukan tenaga ker= ja pengawas dilapangan yang harus bisa disesuaikan dengan jumlah tower yang ak= an dibangun dan tenaga pengawas yang bisa menguasai teknis tentang pembangunan tower telekomunikasi.

Pada awalnya sekitar tahun 2009 sampai dengan tahun 2= 015 di perusahaan PT. Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) pembangunan tower baru telekomunikasi menggunakan konsultan manajemen konstruksi, dengan data yang saya dapat pembangunan tower baru tersebut dapat berjalan sesuai dengan des= ain yang sudah ditentukan baik dari biaya, mutu dan waktunya, dikarenakan pengawasan dilapangan sesuai dengan kebutuhan dengan jumlah tower yang seda= ng dibangun. Karena setiap perusahaan konsultan manajemen konstruksi harus menyediakan tenaga pengawas yang kompeten/menguasai teknis tentang tower telekomunikasi sesuai dengan jumlah tower baru yang sedang dibangun. Dari t= ahun 2015 pembangunan tower baru tidak menggunakan konsultan manajemen konstruksi dikarenakan pertimbangan intern perusahaan tower provider tersebut. Tenaga pengawas lapangan pembangunan tower baru dilakukan dengan rekrutment intern atau melakukan pengelolaan pengawasan dalam perusahaan itu sendiri, sehingga dengan keterbatasan tenaga pengawas lapangan dan ketidaksesuaian jumlah pengawas lapangan dengan jumlah tower telekomunikasi yang dibangun, maka ti= dak tercapainya kinerja biaya, kinerja mutu, dan kinerja waktu yang sudah diten= tukan.

Ada dua bentuk penyimpangan terhadap peran utuh Konsu= ltan manajemen konstruksi, yaitu 1) Konsultan manajemen konstruksi hanya berfung= si sebagai pengawas atau inspektur proyek; dan 2) terjadinya pengurangan tugas= dan kewajiban Konsultan manajemen konstruksi dengan tujuan menurunkan fee sampa= i di bawah harga wajar yang pada akhirnya juga dapat mengakibatkan terjadinya praktek-praktek Konsultan manajemen konstruksi yang melanggar etika (Asnuddin et al., 2018). Penyimpangan jenis perta= ma sebenarnya merupakan bentuk degradasi peran Konsultan manajemen konstruksi, sedang bentuk kedua adalah reduksi.

Dari penjelasan diatas bahwa konsultan manajemen kons= truksi sangat penting dalam pelaksaaan proyek dalam bernilai besar atau berjumlah banyak untuk dapat mengontrol segala kegiatan proyek yang dilakukan dilapan= gan dengan bertujuan untuk mencapinya kinerja proyek yang baik sesuai dengan se= gala dokumen kontrak dan spesifikasi teknis yang sudah disepakati antara pemilik proyek dan pelaksana proyek, serta tercapainya tujuan proyek tertentu terca= pai.

Analisa pengaruh peran Konsultan manajemen konstruksi= dalam kinerja proyek tower telekomunikasi merupakan topik yang menarik untuk dika= ji dan penting bagi pengelola serta pemilik proyek. Dalam penelitian ini, foku= s penelitian adalah peran Konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan lingkup kerja dan pengaruhnya terhadap kinerja waktu, mutu dan biaya proyek, serta dibatasi p= ada proyek tower telekomunikasi yang sebelumnya hanya menggunakan internal peng= awas saja yang akhirnya berdampak pada kinerja waktu, mutu dan biaya.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, objek penelitian ini adalah proyek tower telekomunikasi yang berlokasi diarea di Sulawesi, dimana yang dijadikan pembahasan dalam penelitian ini adalah anal= isis pengaruh peran kinerja konsultan manajemen konstruksi pada proyek tower telekomunikasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan= PT. Digjaya Mandiri Teknik, Mitratel dan rekanan konsultan manajemen konstruk l= ainnya serta kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikas= i, dalam penelitian ini responden yang akan berpartisifasi berjumlah 50 orang = yang sudah berpengalama lebih dari 4 (empat) tahun bekerja di proyek tower telekomunikasi.

Sampel digunakan dalam penelitian adalah para karyawa= n yang terlibat dalam proyek tower telekomunikasi baik yang dilapangan maupun di kantor (office). Dalam penelitian ini, penulis in= gin meneliti hubungan antara variable peran konsultan manajemen konstruksi deng= an variabel kinerja pelaksanaan proyek. Setelah data terkum= pul maka akan diuji dengan uji statistic dengan menggunakan SPSS. Mulai dari uji validitas reliabilitas hingga analisis data kuantitatif dan tentunya dengan menggunakan analisis regresi berganda 

 

Hasil dan Pembahasan

Bentuk pembahasan yang akan diberikan pada penelitian Pengaruh Konsultan Manajemen Konstruksi terhadap Kinerja Pelaksanaan Proyek tower telekomunikasi yang diperoleh dari variabel planning/perencanaan, organizing/organisasi, staffing/penyusunan pegawai, directing/mengarahkan, directing/mengarahkan dan controlling/pengendalian terhadap variabel kinerja biaya, kinerja mutu dan kinerja waktu. Pemaparan secara mendalam diberikan = dari data yang telah diperoleh selama penelitian berlangsung.<= /p>

 =

1.     Pengaruh Planning/Perencanaan (X1) terhadap Kinerja Biaya (Y1)=

Hasil analisis penelitian hipotesa perta= ma ini yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Planning/Perencanaan (X1) terb= ukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Biaya (Y1) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,766 dan koefisien jalur sebesar 0,258 de= ngan tingkat signifikansi sebesar 0,021. Hal ini menunjukan bahwa planning/perencaaan salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Planning/perencanaan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan data, informasi asumsi, atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang (Asih, 2022). Biaya adalah pengorbanan sumber ekon= omi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan ter= jadi untuk mencapai tujuan tertentu (Lasena, 2013). Planning/Perencanaan dianggap fa= ktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manaj= emen konstruksi dapat menganalisa segala terjadinya kenaikan harga material, upah dan tenaga kerja serta dapat memperhatikan ketetapan biaya yang sesuai deng= an dokumen kontrak yang sudah disepakati bersama, sehingga dapat mengontrol bi= aya proyek supaya tidak akan terjadinya penambahan biaya yang berlebih.

2.     Pengaruh Organizing/Organisasi (X2) terhadap Kinerja Biaya (Y1)

Hasil analisis penelitian hip= otesa kedua ini yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Organizing/Organisasi (X2) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Bia= ya (Y1) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,762 dan koefisien jalur sebe= sar 0,270 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,011. Hal ini menunjukan bahwa organizing/organisasi salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Pengorganisaian adalah suatu tindakan mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-ma= sing saling berhubungan suatu sama lain dengan tata cara tertentu (Gunawan, 2022). Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Salindeho, 2015). Organizing/Organisasi dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi dapat menganalisa segala terjadinya kenaikan harga material, upah dan tenaga kerja serta dapat memperhatikan ketetapan biaya yang sesuai dengan dokumen kontrak yang sudah disepakat= i bersama, sehingga dapat mengontrol biay= a proyek supaya tidak akan terjadinya penambahan biaya yang berlebih.

3.     Pengaruh Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) terhadap Kinerja Biaya (Y1)

Hasil analisis penelitian hip= otesa ketiga ini yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) terbukti memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhad= ap Kinerja Biaya (Y1) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,717 dan koefis= ien jalur sebesar 0,027 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,812. Hal ini menunjukan bahwa staffing/penyusunan pegawai salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Terry (1961: 112) menyebutkan bahwa staffing/penyusunan pegawai merupakan kegiatan merekrut, memilih, mempromosikan, memindahkan dan pengunduran diri dari para staf organisasi. Mulyadi (2002) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Staffing/Penyusunan Pegawai dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi memberikan sistim distribusi informasi biaya selalu dilakukan dan disampaikan dalam rapat koordinasi mingguan dan bulanan antara konsultan manajemen konstruksi dan pelaksana pro. =

4.     Pengaruh Directing/Mengarahkan (X4) terhadap Kinerja Biaya (Y1)

Hasil analisis penelitian ini hipotesa k= eempat dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Directing/Mengara= hkan (X4) terbukti memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kiner= ja Biaya (Y1) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,679 dan koefisien jalur sebesar 0,068 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,672. Hal ini menunjukan bahwa directing/mengarahkan salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek = yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Directing yaitu sebuah pengarahan yang dilakukan agar para karyawan mengetahui apa ya= ng harus dilakukannya (PERMANA, 2016). Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu (Lasena, 2013). Directing/Mengarahkan dianggap fa= ktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manaj= emen konstruksi dapat memberikan sistim distribusi informasi biaya selalu dilaku= kan dan disampaikan dalam rapat koordinasi mingguan dan bulanan antara konsultan manajemen konstruksi dan pelaksana proyek.

5.     Pengaruh Controlling/Penngendalian (X5) terhadap Kinerja Biaya (Y1)

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kelima dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Controlling/Penngendalian (X5) terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Biaya (Y2) dengan nilai koefisien korelasi sebe= sar 0,816 dan koefisien jalur sebesar 0,409 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal ini menunjukan bahwa controlling/penngendalian salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan pro= yek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Controlling atau pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap karyawan yang melakukan kegiatan agar tidak keluar dari jalur yang semestinya. Biaya adalah pengorb= anan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Controlling/Penngendalian dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksan= aan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi dapat memperhitungkan segala terjadinya kenaikan harga material, upah dan tenaga kerja, dapat memperhatikan ketetapan biaya yang sesuai dengan dokumen kontr= ak yang sudah disepakati bersama, sehingga dapat mengontrol biaya proyek supaya  tidak akan terjadinya penambahan b= iaya yang berlebih serta dapat memberikan sistim distribusi informasi biaya sela= lu dilakukan dan disampaikan dalam rapat koordinasi mingguan dan bulanan antara konsultan manajemen konstruksi dan pelaksana proyek.

6.     Pengaruh Planning/Perencanaan (X1) terhadap Kinerja Mutu (Y2)<= /p>

Hasil analisis penelitian ini hipotesa keenam dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Planning/Perencanaan (X1) terbukti memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Mutu (Y2) dengan nilai koefisien korelasi sebes= ar 0,678 dan koefisien jalur sebesar 0,077 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,536. Hal ini menunjukan bahwa planning/perencanaan salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsu= ltan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Planning/perencanaan merupakan suatu tindakan pengambilan keput= usan data, informasi asumsi, atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Mutu adalah kualitas atau mutu dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dica= pai (Witara, 2018). Planning/Perencanaan dianggap fa= ktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manaj= emen konstruksi dapat menentukan metode konstruksi yang tepat dalam penggunaan campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati.

7.     Pengaruh Organizing/Organisasi (X2) terhadap Kinerja Mutu (Y2)=

Hasil analisis penelitian ini hipotesa ketujuh dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Organizing/Organisasi (X2) terbukti memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Mutu (Y2) dengan nilai koefisien korelasi sebes= ar 0,646 dan koefisien jalur sebesar 0,44 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,707.= Hal ini menunjukan bahwa organizing/organisasi salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Pengorganisaian adalah suatu tindakan mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempuny= ai pekerjaan masing-masing saling berhubungan suatu sama lain dengan tata cara tertentu. Mutu adalah kualitas atau mutu dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Organizing/Organisasi dianggap faktor yang harus dilakukan konsultan manaje= men konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi pada setiap item pekerjaan pr= oyek yang dilaksanakan selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail dan teliti oleh pengawas lapangan.

8.     Pengaruh Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) terhadap Kinerja Mutu (Y2)

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kedelapan dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) memiliki pengaruh positif signifikan terha= dap Kinerja Mutu (Y2) dengan nilai koefisien korelasi  sebesar 0,757 dan koefisien= jalur sebesar 0,314 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020. Hal ini menunjukan bahwa staffing/penyusunan pegawai salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomuni= kasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Staffing/penyusunan pegawai merupakan kegiatan merekrut, memilih, mempromosikan, memindahkan dan pengunduran diri dari para staf organisasi (IRSYAD, 2015). Mutu adalah kualitas atau mutu d= apat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Staffing/Penyusunan Pegawai dianggap faktor penti= ng yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi pada setiap item pekerjaan proyek yang dilaksanakan harus selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail dan teliti oleh pengawas lapangan serta dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat dalam penggunaan campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati.

9.     Pengaruh Directing/Mengarahkan (X4) terhadap Kinerja Mutu (Y2)=

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kesembilan dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bah= wa Directing/Mengarahkan (X4) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mutu (Y2) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,708 dan koefisi= en jalur sebesar 0,280 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,020. Hal ini menunjukan bahwa directing/mengarahkan salah satu bagian dari fungsi manaje= men proyek yang mewakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen kon= struksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Directing yaitu sebuah pengarahan yang dilakukan agar para karyawan mengetahui apa yang harus dilakukannya. Mutu adalah kualitas atau mutu dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Directing/Mengarahkan dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi mengarakan dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat dalam penggunaan campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati serta menjaga kualitas mutu/material = yang digunakan dilapangan proyek harus sesuai dokumen kontrak spesifikasi teknik yang telah disepakati bersama

10.    Pengaruh Controlling/Penngendalian (X5) terhadap Kinerja Mutu (Y2)=

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kesepuluh dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Controlling/Penngendalian (X5) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Mutu (Y2) dengan nilai koefisien korel= asi  sebesar 0,788 dan koefisien= jalur sebesar 0,285 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,045. Hal ini menunjukan bahwa controlling/penngendalian salah satu bagian dari fungsi manajemen pro= yek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Controlling atau pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap karyawan yang melakukan kegiatan agar tidak keluar dari jalur yang semestinya. Mutu adalah kualitas atau mutu dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dicapai. Controlling/Penngendalian dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang na= ntinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi konsultan manajemen konstruksi dapat menjaga kualitas mutu/material yang digunakan dilapangan proyek harus sesuai dokumen kontrak spesifikasi teknik yang telah disepakati Bersama, pa= da setiap item pekerjaan proyek yang dilaksanakan harus selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail dan teliti oleh pengawas lapangan serta dalam pemilihan metode konstruksi yang tepat dalam penggunaan campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati.=

11.  Pengaruh Planning/Perencanaan (X1) terhadap Kinerja Waktu (Y3)=

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kesebelas dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Planning/Perencanaan (X1) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Waktu (Y3) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,651 d= an koefisien jalur sebesar 0,231 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,139. Hal ini menunjukan bahwa planning/perencanaan salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Planning/perencan= aan merupakan suatu tindakan pengambilan keputusan data, informasi asumsi, atau fakta kegiatan yang dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Waktu adalah suatu ruang yang di dalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal (Afriana et al., 2013). Planning/Perencanaan dia= nggap faktor yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, = yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi akan berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan proyek tower telekomunikasi yang dilaksanak= an sesuai dengan schedule atau batas waktu yang sudah ditentukan dalam dokumen kontrak yang telah disepakati.

12.  Pengaruh Organizing/Organisasi (X2) terhadap Kinerja Waktu(Y3)=

Hasil analisis penelitian hip= otesa kedua belas ini yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Organizing/Organisasi (X2) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Waktudan signifikan terhadap Kinerja Waktu(Y3) dengan nilai koefisi= en korelasi sebesar 0,681 dan koefisien jalur sebesar 0,301 dengan tingkat sig= nifikansi sebesar 0,043. Hal ini menunjukan bahwa organizing/organisasi salah satu ba= gian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan pro= yek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Pengorganis= aian adalah suatu tindakan mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempuny= ai pekerjaan masing-masing saling berhubungan suatu sama lain dengan tata cara tertentu. Waktu adalah suatu ruang yang di dalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal. Organizing/Organisasi dianggap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi berpengaruh terhadap penyelesaian pekerjaan proyek tow= er telekomunikasi yang dilaksanakan sesuai dengan schedule atau batas waktu ya= ng sudah ditentukan dalam  dokumen kontrak yang telah disepakati, tidak terjadinya perubahan design yang signifikan dalam pelaksaan proyek dilapangan serta tidak terjadinya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan.

13.  Pengaruh Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) terhadap Kinerja Waktu (Y3)

Hasil analisis penelitian ini hipotesa ketiga belas dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan b= ahwa Staffing/Penyusunan Pegawai (X3) memiliki pengaruh positif signifikan terha= dap Kinerja Waktu (Y3) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,684 dan koefis= ien jalur sebesar 0,409 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,015. Hal ini menunjukan bahwa staffing/penyusunan pegawai salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Staffing/penyusun= an pegawai merupakan kegiatan merekrut, memilih, mempromosikan, memindahkan dan pengunduran diri dari para staf organisasi. Waktu adalah suatu ruang yang di dalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal. Staffing/Penyusunan Pegawai diangg= ap faktor penting yang harus dilakukan konsultan manajemen konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi berpengaruh terhadap tidak terjadinya perubahan design yang signifikan dalam pelaksaan proyek dilapangan serta tidak terjadinya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan.

14.  Pengaruh = Directing/Mengarahkan (X4) terhadap Kinerja Waktu(Y3)

Hasil analisis penelitian ini hipotesa keempat belas dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan bahwa Directing/Mengarahkan (X4) memiliki pengaruh positif dan tidak signif= ikan terhadap Kinerja Waktu(Y3) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,533 dan koefisien jalur sebesar 0,099 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,493. Hal ini menunjukan bahwa directing/mengarahkan salah satu bagian dari fungsi manajemen proyek yang meawakili salah satu variabel dari peran konsultan manajemen konstruksi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan proyek tower telekomunikasi yang diwakili oleh variabel kinerja biaya. Directing yaitu sebuah pengarahan yang dilakukan agar para karyawan mengetahui apa yang har= us dilakukannya. Waktu adalah suatu ruang yang di dalamnya mereka melakukan se= gala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal. Directing/Mengarahkan dianggap faktor yang harus dilakukan konsultan manaje= men konstruksi telekomunikasi, yang nantinya dalam pelaksanaan proyek tower telekomunikasi berpengaruh terhadap tidak terjadinya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan.

15.  Pengaruh Controlling/Pengendalian (X5) terhadap Kinerja Waktu (Y3)=

Hasil analisis penelitian ini hipotesa kelima belas dari analisa yang sudah dibahas di atas menunjukkan b= ahwa Controlling/Pengendalian (X5) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kinerja Waktu(Y2) dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,564 dan koefisien jalur sebesar -0,160 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,356. H= al ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara controlling/pengendalian dengan kinerja waktu. artinya Controlling/Pengenda= lian akan berpengaruh terbalik terhadap kinerja waktu, semakin dinaikan tingkat Controlling/Penngendalian maka akan menurunnya terhadap kinerja waktu, begitupun sebalikya jika diturunkan tingkat Controlling/Penngendalian maka = akan meningkat pada kinerja waktu. Contr= olling atau pengawasan yaitu melakukan pengawasan terhadap karyawan yang melak= ukan kegiatan agar tidak keluar dari jalur yang semestinya. Waktu adalah suatu r= uang yang di dalamnya mereka melakukan segala usaha yang memperluasnya agar dapat memenuhinya dengan sebanyak mungkin hal. Controlling/Penngendalian yang dilakukan konsultan majemen konstruksi teralu ketat dalam mengukur segala kualitas hasil, membandingkan hasil terhadap standar kualitas baik dan tidak dan mengevaluasi segala penyimpangan yang terjadi dilapangan proyek, sement= ara kontraktor pelaksana kadang tidak melakukan segala pekerjaan tidak sesuai dengan design perencana dan kualitas yang sudah tercantum dalam dokumen kontrak. Sehingga terjadinya pembongkaran atau penundaan pekerjaan untuk menyesuaikan bahan/material atau alat yang sudah sesuai dengan design perencanaan dan kualitas bahan yang sudah tercantum dalam dokumen kontrak, = yang berefek terhadap kinerja waktu dimana terjadinya keterlambatan waktu.<= /o:p>

16.  Staregi Pemberdayaan Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja Pr= oyek

Hasil penelitian hipotesa ten= tang strategi pemberdayaan faktor-fator yang mempengaruhi peran konsultan manaje= men konstruksi dalam kinerja proyek tower telekomunikasi telah di validasi dan disetujui oleh 5 responden pakar yang berkopenten dibidangnya, pembahasan faktor-faktor tersebut dijelaskan dalam 3 model yaitu terhadap kinerja biay= a, kinerja mutu dan kinerja waktu, antara lain:

1.   &n= bsp; Faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja biaya (model I):=

a.   &n= bsp; Planning/perencanaan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan penetapan tujuan serta sasaran proyek yang dikerjakan dan bisa menyiapkan perencanaan pendanaan serta standar kualitas= tim yang diharapkan pemilik (owner) pada pelaksanaan proyek tower telekomunikas= i, maka dapat  menghasilkan penin= gkatan penyelesaian pekerjaan proyek tower telekomunikasi pelaksanaan proyek dapat memperhitungkan segala terjadinya kenaikan harga material, upah dan tenaga kerja yang lebih baik.

b.   &n= bsp; Organizing/Organisasi dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan pembagian pekerjaan ke dalam tugas operasional masing-masing personil yang akan terlibat, tidak menggabungkan jabatan ke d= alam unit terkait supaya dapat fokus dalam melaksanakan pekerjaan masing-masing,= dan membentuk struktur organisasi yang memahami serta mengetahui tujuan proyek = pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat  menghasilkan peningkatan ketetapan= biaya yang sesuai dengan dokumen kontrak kesepakatan bersama sehingga dapat mengontrol biaya proyek dan tidak terjadinya penambahan biaya yang berlebih dapat tercapai.

c.   &n= bsp; Staffing/Penyusunan pegawai dimana konsultan majemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan penempatan personil yang berkualitas dalam su= mber daya manusia (Man Power) dan tim yang memahami tugas dan wewenang yang akan dikerjakan pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat  menghasilkan peningkatan sistim pendistribusian informasi biaya dapat dilakukan dan disampaikan dalam rapat koordinasi mingguan dan bulanan antara konsultan manajemen konstruksi dan pelaksana proyek dapat tercapai.

d.   &n= bsp; Strategi Directing/Mengarahkan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan kemampuan menemukan berbagai kemungkinan tindakan dan penyelesaiannya jika adanya perubahan design dan d= apat menyampaikan informasi perubahan tugas terhadap kontraktor pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat&nb= sp; menghasilkan peningkatan ketetapan biaya yang sesuai dengan dokumen kontrak kesepakatan bersama sehingga dapat mengontrol biaya proyek dan tidak terjadinya penambahan biaya yang berlebih dapat tercapai.=

e.   &n= bsp; Strategi Controling/Pengendalian dimana konsultan manajemen melaksanakan dan meningkatkan kemampuan mengukur segala kualitas hasil yang berhubungan dengan lapangan proyek yang dilaksanakan, dapat membandingkan h= asil terhadap standar kualitas baik dan tidak yang berhubungan dengan lapangan proyek dan dapat mengevaluasi segala penyimpangan yang terjadi dilapangan proyek tower telekomunikasi, maka dapat&nb= sp; menghasilkan peningkatan ketetapan biaya yang sesuai dengan dokumen kontrak kesepakatan bersama sehingga dapat mengontrol biaya proyek serta ti= dak terjadinya penambahan biaya yang berlebih dan pelaksana proyek dapat memperhitungkan segala terjadinya kenaikan harga material, upah serta tenag= a kerja dapat tercapai.

2.   &n= bsp; Faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja mutu (model II) :

a.   &n= bsp; Planning/perencanaan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan persiapan perencanaan pendanaan serta standar kualitas tim yang diharapkan pemilik (owner) proyek tower telekomunikasi, m= aka dapat  menghasilkan peningkatan kualitas mutu/material yang digunakan dilapangan proyek sesuai dengan dokum= en kontrak spesifikasi teknik yang telah disepakati bersama dapat tercapai.

b.   &n= bsp; Organizing/Organisasi dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan pemilih serta menempatkan orang-orang pada pekerjaan yang sesuai dengan kompetensinya dan mengetahui wewenang serta tanggung jawab masing-masing personel, pada pelaksanaan proyek tower teleko= munikasi, maka dapat  menghasilkan penin= gkatan setiap item pekerjaan proyek yang dilaksanakan selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail dan teliti oleh pengawas lapangan dapat tercapai.

c.   &n= bsp; Staffing/Penyusunan pegawai dimana konsultan manajemen konstru= ksi melaksanakan dan meningkatkan kejelasan kesiapan jumlah tim yang akan dilibatkan sesuai dengan keperluan jumlah proyek yang akan dilaksanakan dan menempatkan personil yang berkualitas dalam sumber daya manusia (Man Power)= dan tim yang memahami tugas dan wewenang yang akan dikerjakan pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat&nb= sp; menghasilkan peningkatan kualitas mutu/material yang digunakan dilapangan proyek harus sesuai dokumen kontrak spesifikasi teknik yang telah disepakati Bersama dan setiap item pekerjaan proyek yang dilaksanakan selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail akan tercapai.

d.   &n= bsp; Directing/Mengarahkan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan mampu mencari kesempatan yang tepat untuk men= gambil keputusan dalam segala permasalahan, memiliki pilihan berbagai tindakan kegiatan jika terjadi permasalahan dilapangan proyek dan dapat menyampaikan pendistribusian informasi terupdate terhadap kontraktor tentang segala kebutuhan dan keperluan yang berhubungan pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat  menghasilkan peningkatan kualitas mutu/material yang digunakan dilapangan proyek yang sesuai dokumen kontrak spesifikasi teknik yang telah disepakati bersama dan pemilihan metode konstruksi yang tepat dalam penggun= aan campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati akan tercapai.

e.   &n= bsp; Controling/Pengendalian dimana konsultan manajemen konstrusi melaksanakan dan meningkatkan kemampuan mengukur segala kualitas hasil serta dapat membandingkan hasil terhadap standar kualitas baik dan tidak serta ma= mpu mengevaluasi segala penyimpangan yang terjadi dilapangan proyek pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat&nb= sp; menghasilkan peningkatan setiap item pekerjaan proyek yang dilaksana= kan selalu dikontrol kualitasnya/quality control secara detail dan teliti oleh pengawas lapangan dan pemilihan metode konstruksi yang tepat dalam pengguna= an campuran bahan/material sesuai dengan standar dokomen kontrak yang telah disepakati akan tercapai.

3.   &n= bsp; Faktor-faktor yang memepengaruhi kinerja waktu (model III):

a.   &n= bsp; Planning/perencanaan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan penyusun rencana induk jangka panjang serta pendek dan bisa memberikan sumbangan strategi secara prosedur operasi perencanaan yang menyiapkan perencanaan pendanaan serta standar kualitas tim yang diharapkan pemilik (owner) proyek tower telekomunikasi pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat&nb= sp; menghasilkan peningkatan penyelesaian pekerjaan proyek tower telekomunikasi dilaksanakan sesuai dengan schedule atau batas waktu yang su= dah ditentukan dalam  dokumen kont= rak yang telah disepakati dapat tercapai.

b.   &n= bsp; Organizing/Organisasi dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan hubungan koordinasi antar kantor proyek dengan kantor pusat dilaksanakan secara continue serta lancar, koordinasi yang baik dalam pelaksanaan tim kerja internal (hubungan tim kerja di lapangan) dilaksanakan secara kondusif serta saling mendukung dan ketepatan pendistribusian dokumen cetakan (laporan, risalah) tersusun rapih yang nant= inya sebagai bahan laporan pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka da= pat  menghasilkan peningkatan penyelesa= ian pekerjaan proyek tower telekomunikasi dilaksanakan sesuai dengan schedule a= tau batas waktu yang sudah ditentukan dalam&nb= sp; dokumen kontrak yang telah disepakati dan tidak terjadinya keterlamb= atan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan dapat tercapai.

c.   &n= bsp; Staffing/Penyusunan pegawai dimana konsultan manajemen kosntru= ksi melaksanakan dan meningkatkan kejelasan dalam penempatan tenaga kerja proyek  harian (laporan tenaga kerja, laporan pendatanganan, material dan alat) dilapangan dan menyiapkan jumlah tim yang akan dilibatkan sesuai dengan keperluan jumlah proyek yang = akan dilaksanakan pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat  menghasilkan peningkatan penyelesa= ian pekerjaan proyek tower telekomunikasi dilaksanakan sesuai dengan schedule a= tau batas waktu yang sudah ditentukan dalam&nb= sp; dokumen kontrak yang telah disepakati dan tidak adanya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan dapat tercapai.

d.   &n= bsp; Directing/Mengarahkan dimana konsultan manajemen konstruksi melaksanakan dan meningkatkan kemapuan mencari kesempatan yang tepat untuk mengambil keputusan dalam segala permasalahan, sehingga dapat mengarahkan terhadap kontraktor untuk melaksanakan penyelesaian yang terbaik pada pelaksanaan proyek tower telekomunikasi, maka dapat  menghasilkan peningkatan tidak ada= nya perubahan design yang signifikan dalam pelaksaan proyek dilapangan dapat tercapai.

e.   &n= bsp; Controling/Pengendalian dimana konsultan manajemen kosntruksi melaksanakan dan meningkatkan harus membuat kejelasan laporan harian, mingg= uan dan bulanan mengenai perubahan dan kemajuan pekerjaan proyek dilapangan, ma= ka dapat  menghasilkan peningkatan penyelesaian pekerjaan proyek tower telekomunikasi dilaksanakan sesuai deng= an schedule atau batas waktu yang sudah ditentukan dalam dokumen kontrak yang telah disepakati dan tidak adanya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan dan dipastikannya tidak adanya keterlambatan pasokan material yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek lapangan dapat tercapai.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis kuantatif, faktor-faktor seperti= planning/perencanaan, organizing/organisasi dan controlling/pengendalian dapat mempangaruhi peningkatan secara signifikan kinerja biaya dan faktor seperti staffing/penyusunan pegawai dan directing/menagarahkan dapat mempengaruhi peningkatan tetapi tidak secara signifikan terhadap kinerja biaya.

Berdasarkan analisis kuantatif, faktor-faktor seperti staffing/penyusunan pegawai, directing/menagarahkan, dan controlling/pengendalian dapat mempangaruhi peningkatan secara signifikan kinerja mutu dan faktor seperti planning/perencanaan dan organizing/organis= asi dapat mempengaruhi peningkatan tetapi tidak secara signifikan terhadap kine= rja mutu.

Berdasarkan analisis kuantatif, faktor-faktor seperti organizing/organisasi, dan staffing/penyusunan pegawai dapat mempangaruhi peningkatan secara signifikan kinerja waktu, faktor seperti planning/perenc= anaan dan directing/menagarahkan dapat mempengaruhi peningkatan tetapi tidak seca= ra signifikan terhadap kinerja waktu, serta faktor seperti controlling/pengendalian dapat mempengaruhi penurunan kinerja waktu.

 =

BIBLIOGRAFI

Afriana, D. A., Hasyim, A., & Yanzi, H. (2013). Pengaruh Acara Televisi terhadap Penggunaan Waktu Belajar Anak di Kemiling Bandar Lampung. Jurnal Kultur Demokrasi, 2(4).

 

Agus Suryanto, M. T., & Anan Nugroho, S. T. (2020). Manajemen Proyek Teknologi Informasi. Deepublish.

 

Asih, N. S. (2022). Analisis Pemasangan Pile Cap Terhadap Muka Air Tanah Pada Proyek Pembangunan Apartemen Westown View Tower 1 La Chiva Surabaya.

 

Asnuddin, S., Tjakra, J., & Sibi, M. (2018). Penerapan Manajemen Konstruksi Pada Tahap Controlling Proyek. (Studi Kasus: Bangunan Laboratorium Fakultas Tek= nik Universitas Sam Ratulangi Manado). Jurnal Sipil Statik, 6(11= ).

 

Chasanah, U., & Kiswati, S. (2018). Penerapan Konsultan Manajemen Konstruksi pada Tahap Pelaksanaan Pembangunan Gedung Rumah Sakit. Neo Teknika, 4= (2).

 

Gunawan, I. W. E. S. (2022). Perencanaan Metode Pelaksanaan Konstruksi Pekerjaan Upper Structure Pembangunan Gedung Rumah Sakit Nusa Penida (Doctoral dissertation). Universitas Mahasaraswati Denpasar.

 

Idawati, L., Simanjuntak, M. R. A., & Kurniawan, P. (2016). Identifikasi Lin= gkup Kerja Konsultan Manajemen Konstruksi Pada Dokumen Kontrak Untuk Mengurangi Risiko Keterlambatan pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung Bertingkat Tin= ggi di DKI Jakarta.

 

IRSYAD, K. (2015). Manajemen Pelaksanaan Program Layanan Rakyat Untuk Sertifikat Tanah (LARASITA) Oleh Kantor Pertanahan Kota Padang (Doctoral dissertation, UPT PERPUSTAKAAN).

 

Lasena, S. R. (2013). Analisis penentuan harga pokok produksi pada PT. Dimembe Nyi= ur Agripro. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akunt= ansi, 1(3).

 

Marris, S., & Pratiwi, R. (2017). Analisis Penerapan Konsultan Manajemen Konstruksi pada Tahap Lanjutan Gedung Rumah Sakit Pendidikan 8 Lantaiuniversitas Tanjungpura. JeLAST: Jurnal PWK, Laut, Sipil, Tambang= , 4(4).

 

Nugraha, W. T., & Natagara, A. P. (2020). Penerapan Sistem Manajemen Waktu Pada Proyek Pembangunan Infrastruktur Bts (Base Transceiver Station). Jurnal Momen Teknik Sipil, 3(1), 25–32.

 

PERMANA, Y. (2016). Fungsi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Sekretariat Inspektorat Kabupaten Kuningan (Doctoral dissertation, PERPUSTAKAAN).

 

Rosanti, N., Setiawan, E., & Ayuningtyas, A. (2016). Penggunaan Metode Jalur Kr= itis pada Manajemen Proyek (Studi Kasus: PT. Trend Communications International= ). Jurnal Teknologi, 8(1), 23–30.

 

Salindeho, E. R. (2015). Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada UD. The Sweet= ets Cookie Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 3(1).

 

Witara, K. (2018). Cara singkat memahami sistem manajemen mutu iso 9001: 2015 d= an implementasinya. CV Jejak (Jejak Publisher).

 

Copyright holder:

Nama Author (Tahun Terbit)

 

First publication right:

Syntax Lit= erate: Jurnal Ilmiah Indonesia

 

This article is licensed under:

 

------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/item0001.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml AMUW2mXrDu1qAD= yMIOfozXknpmTK+KWcV8kZzy2x7RcGDQ+t6vTnbkvLJaCpcMNaMrxi5FzoL8i3KoPzhqgPopVEU= vGLrh4J9p4MrpTQH7pa8qJ4mD1Vu5c=3D ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/props002.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/item0003.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/props004.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/themedata.thmx Content-Transfer-Encoding: base64 Content-Type: application/vnd.ms-officetheme UEsDBBQABgAIAAAAIQDp3g+//wAAABwCAAATAAAAW0NvbnRlbnRfVHlwZXNdLnhtbKyRy07DMBBF 90j8g+UtSpyyQAgl6YLHjseifMDImSQWydiyp1X790zSVEKoIBZsLNkz954743K9Hwe1w5icp0qv 8kIrJOsbR12l3zdP2a1WiYEaGDxhpQ+Y9Lq+vCg3h4BJiZpSpXvmcGdMsj2OkHIfkKTS+jgCyzV2 JoD9gA7NdVHcGOuJkTjjyUPX5QO2sB1YPe7l+Zgk4pC0uj82TqxKQwiDs8CS1Oyo+UbJFkIuyrkn 9S6kK4mhzVnCVPkZsOheZTXRNajeIPILjBLDsAyJX89nIBkt5r87nons29ZZbLzdjrKOfDZezE7B /xRg9T/oE9PMf1t/AgAA//8DAFBLAwQUAAYACAAAACEApdan58AAAAA2AQAACwAAAF9yZWxzLy5y ZWxzhI/PasMwDIfvhb2D0X1R0sMYJXYvpZBDL6N9AOEof2giG9sb69tPxwYKuwiEpO/3qT3+rov5 4ZTnIBaaqgbD4kM/y2jhdj2/f4LJhaSnJQhbeHCGo3vbtV+8UNGjPM0xG6VItjCVEg+I2U+8Uq5C ZNHJENJKRds0YiR/p5FxX9cfmJ4Z4DZM0/UWUtc3YK6PqMn/s8MwzJ5PwX+vLOVFBG43lExp5GKh qC/jU72QqGWq1B7Qtbj51v0BAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQBreZYWgwAAAIoAAAAcAAAAdGhl bWUvdGhlbWUvdGhlbWVNYW5hZ2VyLnhtbAzMTQrDIBBA4X2hd5DZN2O7KEVissuuu/YAQ5waQceg 0p/b1+XjgzfO3xTVm0sNWSycBw2KZc0uiLfwfCynG6jaSBzFLGzhxxXm6XgYybSNE99JyHNRfSPV kIWttd0g1rUr1SHvLN1euSRqPYtHV+jT9yniResrJgoCOP0BAAD//wMAUEsDBBQABgAIAAAAIQAh WqKEIQcAANsdAAAWAAAAdGhlbWUvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbOxZT28bRRS/I/EdRnsvsRMnTaI6 VezYDbRpo9gt6nG8O/ZOM7uzmhkn8Q21RyQkREEcqMSNAwIqtRKX8mkCRVCkfgXezOyud+Jxk5QA FTSH1jv7e2/e+70/82evXD1KGDogQlKeNoP6e7UAkTTkEU1HzeB2v3tpNUBS4TTCjKekGUyIDK5u vPvOFbyuYpIQBPKpXMfNIFYqW19YkCEMY/kez0gK74ZcJFjBoxgtRAIfgt6ELSzWaisLCaZpgFKc gNpbwyENCeprlcFGobzD4DFVUg+ETPS0auJIGGy0X9cIOZFtJtABZs0A5on4YZ8cqQAxLBW8aAY1 8xcsbFxZwOu5EFNzZCtyXfOXy+UC0f6imVOMBuWk9W5j7fJWqd8AmJrFdTqddqde6jMAHIbgqbWl qrPRXa23Cp0VkP05q7tdW641XHxF/9KMzWutVmt5LbfFKjUg+7Mxg1+trTQ2Fx28AVn88gy+0dps t1ccvAFZ/MoMvnt5baXh4g0oZjTdn0HrgHa7ufYSMuRs2wtfBfhqLYdPUZANZXbpKYY8VfNyLcH3 uOgCQAMZVjRFapKRIQ4hi9uY0YGgegK8TnDljR0K5cyQngvJUNBMNYMPMgwVMdX38tl3L589Qcf3 nx7f//H4wYPj+z9YRY7UNk5HVakX33z6x6OP0O9Pvn7x8HM/Xlbxv3z/8c8/feYHQvlMzXn+xeNf nz5+/uUnv3370APfFHhQhfdpQiS6SQ7RHk/AMcOKazkZiPNJ9GNMqxKb6UjiFOtZPPo7KnbQNyeY YQ+uRVwG7whoHz7gtfE9x+BeLMYqj7fj2fU4cYA7nLMWF14Wruu5KjT3x+nIP7kYV3F7GB/45m7j 1IlvZ5xB36Q+le2YOGbuMpwqPCIpUUi/4/uEePi6S6nD6w4NBZd8qNBdilqYeinp04GTTVOhbZpA XCY+AyHeDjc7d1CLM5/XW+TARUJVYOYxvk+YQ+M1PFY48ans44RVCb+BVewzsjcRYRXXkQoiPSKM o05EpPTJ3BLgbyXo16F1+MO+wyaJixSK7vt03sCcV5FbfL8d4yTzYXs0javY9+U+pChGu1z54Dvc rRD9DHHA6dxw36HECffp3eA2HTkmTRNEvxkLTyyvEe7kb2/ChpiYVgNN3enVCU1f1bgT6Nu54xfX uKFVPv/qkcfuN7VlbwIJvprZPtGo5+FOtuc2FxF987vzFh6nuwQKYnaJetuc3zbn4D/fnOfV88W3 5GkXhgatt0x2o2223cncXfeQMtZTE0ZuSLPxlrD2RF0Y1HLmxEnKU1gWw09dyTCBgxsJbGSQ4OpD quJejDPYtNcDrWQkc9UjiTIu4bBohr26NR42/soeNZf1IcR2DonVDo/s8JIeLs4apRpj1cgcaIuJ lrSCs062dDlXCr69zmR1bdSZZ6sb00xTdGYrXdYUm0M5UF66BoMlm7CpQbAVApZX4Myvp4bDDmYk 0rzbGBVhMVH4e0KUe20diXFEbIic4QqbdRO7IoVm/NPu2Rw5H5sla0Da6UaYtJifP2ckuVAwJRkE T1YTS6u1xVJ02AzWlheXAxTirBkM4ZgLP5MMgib1NhCzEdwVhUrYrD21Fk2RTj1e82dVHW4u5hSM U8aZkGoLy9jG0LzKQ8VSPZO1f3G5oZPtYhzwNJOzWbG0Cinyr1kBoXZDS4ZDEqpqsCsjmjv7mHdC PlZE9OLoEA3YWOxhCD9wqv2JqITbClPQ+gGu1jTb5pXbW/NOU73QMjg7jlkW47xb6quZouIs3PST 0gbzVDEPfPPabpw7vyu64i/KlWoa/89c0csBXB4sRToCIdzsCox0pTQDLlTMoQtlMQ27AtZ90zsg W+B6Fl4D+XC/bP4X5ED/b2vO6jBlDWdAtUdHSFBYTlQsCNmFtmSy7xRl9XzpsSpZrshkVMVcmVmz B+SAsL7ugSu6BwcohlQ33SRvAwZ3Mv/c57yCBiO9R6nWm9PJyqXT1sA/vXGxxQxOndhL6Pwt+C9N LFf36epn5Y14sUZWHdEvprukRlEVzuK3tpZP9ZomnGUBrqy1tmPNeLy4XBgHUZz1GAbL/UwGV0BI /wPrHxUhsx8r9ILa53vQWxF8e7D8IcjqS7qrQQbpBml/DWDfYwdtMmlVltp856NZKxbrC96olvOe IFtbdpZ4n5PschPlTufU4kWSnTPscG3H5lINkT1ZojA0LM4hJjDmK1f1QxQf3INAb8GV/5jZT1My gydTB9muMNk14NEk/8mkXXBt1ukzjEaydI8MEY2OivNHyYQtIft5pNgiG7QW04lWCi75Dg2uYI7X ona1LIUXTxcuJczM0LJLYXOX5lMAH8fyxq2PdoC3TdZ6rYurYIqlf4WyMxjvp8x78jkrZfag+MpA vQZl6ujVlOVMAXmziQefNwWGo1fP9F9YdGymm5Td+BMAAP//AwBQSwMEFAAGAAgAAAAhAA3RkJ+2 AAAAGwEAACcAAAB0aGVtZS90aGVtZS9fcmVscy90aGVtZU1hbmFnZXIueG1sLnJlbHOEj00KwjAU hPeCdwhvb9O6EJEm3YjQrdQDhOQ1DTY/JFHs7Q2uLAguh2G+mWm7l53JE2My3jFoqhoIOumVcZrB bbjsjkBSFk6J2TtksGCCjm837RVnkUsoTSYkUiguMZhyDidKk5zQilT5gK44o49W5CKjpkHIu9BI 93V9oPGbAXzFJL1iEHvVABmWUJr/s/04GolnLx8WXf5RQXPZhQUoosbM4CObqkwEylu6usTfAAAA //8DAFBLAQItABQABgAIAAAAIQDp3g+//wAAABwCAAATAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAABbQ29udGVu dF9UeXBlc10ueG1sUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAKXWp+fAAAAANgEAAAsAAAAAAAAAAAAAAAAAMAEA AF9yZWxzLy5yZWxzUEsBAi0AFAAGAAgAAAAhAGt5lhaDAAAAigAAABwAAAAAAAAAAAAAAAAAGQIA AHRoZW1lL3RoZW1lL3RoZW1lTWFuYWdlci54bWxQSwECLQAUAAYACAAAACEAIVqihCEHAADbHQAA FgAAAAAAAAAAAAAAAADWAgAAdGhlbWUvdGhlbWUvdGhlbWUxLnhtbFBLAQItABQABgAIAAAAIQAN 0ZCftgAAABsBAAAnAAAAAAAAAAAAAAAAACsKAAB0aGVtZS90aGVtZS9fcmVscy90aGVtZU1hbmFn ZXIueG1sLnJlbHNQSwUGAAAAAAUABQBdAQAAJgsAAAAA ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/colorschememapping.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/plchdr.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"
Click or tap here to enter text.
------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/image001.jpg Content-Transfer-Encoding: base64 Content-Type: image/jpeg /9j/4AAQSkZJRgABAgAAAQABAAD/2wBDAAgGBgcGBQgHBwcJCQgKDBQNDAsLDBkSEw8UHRofHh0a HBwgJC4nICIsIxwcKDcpLDAxNDQ0Hyc5PTgyPC4zNDL/2wBDAQkJCQwLDBgNDRgyIRwhMjIyMjIy MjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjIyMjL/wAARCAAfAFgDASIA AhEBAxEB/8QAHwAAAQUBAQEBAQEAAAAAAAAAAAECAwQFBgcICQoL/8QAtRAAAgEDAwIEAwUFBAQA AAF9AQIDAAQRBRIhMUEGE1FhByJxFDKBkaEII0KxwRVS0fAkM2JyggkKFhcYGRolJicoKSo0NTY3 ODk6Q0RFRkdISUpTVFVWV1hZWmNkZWZnaGlqc3R1dnd4eXqDhIWGh4iJipKTlJWWl5iZmqKjpKWm p6ipqrKztLW2t7i5usLDxMXGx8jJytLT1NXW19jZ2uHi4+Tl5ufo6erx8vP09fb3+Pn6/8QAHwEA AwEBAQEBAQEBAQAAAAAAAAECAwQFBgcICQoL/8QAtREAAgECBAQDBAcFBAQAAQJ3AAECAxEEBSEx BhJBUQdhcRMiMoEIFEKRobHBCSMzUvAVYnLRChYkNOEl8RcYGRomJygpKjU2Nzg5OkNERUZHSElK U1RVVldYWVpjZGVmZ2hpanN0dXZ3eHl6goOEhYaHiImKkpOUlZaXmJmaoqOkpaanqKmqsrO0tba3 uLm6wsPExcbHyMnK0tPU1dbX2Nna4uPk5ebn6Onq8vP09fb3+Pn6/9oADAMBAAIRAxEAPwCzp2ne FtO8C2Wv69YWUzS2sdxcXF1Cs008si72+ZsszMxPf8gKpadouveJ0F7oXw48NWWmOMwy6tbKHkXs QFwQD9COepo0XTU8T+KfAWhXo36ZZ6FFqcsJ6Stt2gEdxlV/An1rrdH+JPibV9OuvE9voNg3ha3e ff8A6SVuliiUsZMH5T0+6Oc8dPmoA4+dU8LXUUXjn4f6NZWkzbE1GwtI3hDejDBI/PPB4NdZJ4S8 NNGssWh6S0bqGVltIyCD0IOK0fD2peIviBpCL4g8P6Z/wjWr2shDQ3BMsIzhQwYcseoK9MZ4PFc7 8NnuR4UutNupPMfStQmsFf1VMEf+hED2ApMTC80DwxYWs11c6NpccMKF3c2kfAAye1YSaDJd2Nhq Z0Hwvo1jqdylpp6ajYNLNPI+dmRGuEDYPX8e1bnjuFpfCd8FhMyp5crxjqyLIrMP++Qa0Pile6tq um+Dr7wn4iksrTUNQSzWS2mZBI02PLZtvVV2NlT69KECMC00bT7bWJND17wppNnqkcfnIYreN4bi PON8Z2569QeRV+70HwxY2k11c6NpccMKF3c2icKBk9q2viDdW158QPDVjbbZLyxjubi5KnmGJ0Cq G/3mwce2awfGsTTeEb4LCZgnlyvGOrIsisw/75BoAxY9HjvLSHUJNN8GaBZ3SlrOPWIR58y5++VX AVT+NXrPSNOh1aTRdc8LaRa6ksXnxtDBG8NzFnG+NtucZ7HkV0Gq3WjnxPc6/cabf63puq6Wsdj5 Fmk8PuoI+ZWzng4xlvYDAit57M+BNEuxu1fTYLu5u0zlraGQERo/oSSvHbb9KBj/ABB4f0ez8O6j eWmmWlrdW1u9xBcW0SxSRSICysrrgghgDwaK0vFH/Ipaz/14T/8AotqKEJHKafrcWlQ+EPHGmN9t t9Kso9M1eGLO+JNuM4PoSxz0J284Oa9J0HwB4I1UprGkXdzd6XNK1wtlHdsbQSMuGPl9jg4wfpjH FfNOlavrHgbxBdRoqrPC7215ay4eOTaSrIwBwec8g/Sukh8R+B2mN5Fa+JdCun5kj0e5QRk+xYgj 6AAUxnsGq2HhH4RQjVY72/ub+KKSPS9MnvWkClzyETspPUnP4nFc34f1nSvAfh2Kz8Saktvq+oSP f3EPlu7Iz4+8FBwcAdcc59K4BfGHhfQ5GvdA0i/vdWPK3+tSq7RH1CqcE+/Brhr6+utSvpr29nee 5mbfJI5yWP8Ant2oA99k+JnhBif+Jtn/ALdpf/iK5+LxJ4QsXl/sjxfq+kQykl7ewMqRbj1YKYyF P0xXjNd5r/juG80jQ4dMa6W70+3giYzxgomyARSKAzyBkfnKqsSsOHWQkFVYVjttK8X+BdHWU2+q yPPO26e4mimklmb1ZiuTWj/wsnwieurf+S0v/wATXiPiHUYdS1meSzWSLTY3aOwt3AHkW+4lEwCR nByTkksWYkkknKosFj2aLxJ4QsXl/sjxfq+kQykl7ewMqRbj1YKYyFP0xVzSvF/gXR1lNvqsjzzt unuJoppJZm9WYrk1xtl4306xsdEhY314dPhlcQFWggSYwOsbBFmILLIykSoIXGGY73fK8x4n1a31 zXpdStrb7OJooTInP+tESCVslmZt0gZtzEsc5Y5JpjPWte+IHhe98O6na2+qb55rSWONfIlG5mQg DJXA5NFeK2NlcalqFtYWkfmXN1KsMKbgNzsQqjJ4GSR1ooA//9k= ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/header.htm Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/html; charset="us-ascii"





Duden Dodi Hartono

 

Analisis Pengaruh Peran Konsultan Manajemen Konstruksi terhadap Kinerja Pelaksanaan Proyek Tower Telekomunika= si

2=         &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp;           &nbs= p;            &= nbsp; Syntax Literate, Vol. 8, No. 7, Juli 2023

Syntax Literate, Vol. 8, No. 7, Juli 2023           &nbs= p;        3

 

 =

How to cite:

Du= den Dodi Hartono (2023) Analisis Pengaruh Peran Konsultan Manajemen Konstruksi ter= hadap Kinerja Pelaksanaan Proyek Tower Telekomunikasi, (8) 7, http://dx.doi.org/10.36418/syntax-literate.v6i6

 

E-ISSN:

 

2548-139= 8

Published by:

Ridwan Institute =

 

------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0 Content-Location: file:///C:/F057B2C8/Duden,siappublish.fld/filelist.xml Content-Transfer-Encoding: quoted-printable Content-Type: text/xml; charset="utf-8" ------=_NextPart_01D9B4CB.E110DDC0--