Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia �p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 7, No. 10, Oktober 2022
IDENTIFIKASI PROSES PENGEMBANGAN STANDAR
MANAJEMEN PENGAWASAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA PERANCANGAN DAN
PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI
Riki Handri Muchlis Sakuntara, Ayomi Dita
Rarasati
Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Indonesia, Kampus UI Depok, Indonesia
Email: [email protected],
[email protected]
Abstrak
Artikel
ini memaparkan proses dalam mengidentifikasi pengembangan standar manajemen
pengawasan untuk meningkatkan kinerja perancangan dan pelaksanaan proyek
konstruksi di Dinas Angkatan Udara. Adapun tujuan penelitian ini adalah
mengembangkan standar manajemen pengawasan yang dapat diterapkan dalam
perancangan dan pelaksanaan pengawasan proyek konstruksi. Berdasarkan hasil
penelitian ini, standar panduan pengawasan pekerjaan konstruksi, perpipaan, dan
mekanikal elektrikal dapat meningkatkan sistem manajemen pengawasan proyek
konstruksi di Dinas Angkatan Udara.
Kata Kunci:
Standar Manajemen Pengawasan, Konstruksi Angkatan Udara, Kinerja Perancangan.
Abstract
This
article describes the process in identifying the development of supervisory
management standards to improve the design performance and implementation of
construction projects in the Air Force. The purpose
of this study is to develop supervisory management standards that can be
applied to the design and implementation of construction project supervision.
Based on the results of this study, standards for supervision of construction
work, Perpipaan, and electrical mechanics can improve the supervision management
system of construction projects in the Air Force.
Keywords:
Surveillance Management Standards, Construction Airforce,
Design Performance.
Pendahuluan
Dalam mewujudkan
keberhasilan tugas maupun operasi militer, TNI AU membutuhkan kesiapan
pangkalan udara beserta fasilitas dan perlengkapan bangunan pendukung dalam
melaksanakan tugas operasi militer dengan kriteria pekerjaan yaitu pengadaan
lahan baru, pembangunan fasilitas operasi penerbangan, modernisasi bangunan,
bangunan strategis, dan pembangunan kebutuhan fasilitas yang mendesak untuk
mendukung kegiatan operasi militer (Bakrie, 2007).
Kegiatan perancangan dan
pelaksanaan proyek konstruksi di TNI AU diselenggarakan oleh Unit Pelaksana Teknis
sesuai dengan tugas pokok petunjuk teknis organisasi TNI AU yaitu Subdinas
Sarana dan Prasarana (Subdis Sarpras Diskonsau) yang bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan perancangan dan pelaksanaan gagasan awal hingga tahap
perancangan dan pelaksanaan umum proyek konstruksi, sedangkan pada tahap
perancangan teknis dilaksanakan oleh konsultan.
Berdasarkan hasil
pelaksanaan proyek konstruksi di TNI AU tahun 2017 � 2021, jenis kontrak yang
digunakan adalah kontrak gabungan lumsum dan harga satuan. Selama lima tahun
terakhir, dari 483 kontrak proyek konstruksi di TNI AU, terdapat 207 Proyek
(42,85%) yang mengalami pekerjaan tambah kurang (adendum/amandemen). Kondisi
ini menyebabkan adanya temuan dalam pemeriksaan oleh Badan Pemeriksaan
Keuangan. Hal ini disebabkan karena perubahan jenis dan volume pekerjaan dari
rencana awal, perbedaan kondisi bawah tanah dalam pekerjaan pondasi, perubahan
dalam urutan konstruksi, perubahan spesifikasi material dalam detail rancangan
dan spesifikasi material yang tidak sesuai di lapangan yang dilaksakan
kontraktor, serta belum adanya standar manajemen pengawasan dalam bentuk
mekanisme pengawasan oleh direksi proyek dan standar panduan dalam pengawasan
pekerjaan konstruksi, mekanikal elektrikal dan perpipaan di lingkungan Angkatan
Udara yang wajib dipedomani dan dilaksanakan.
Dalam hal ini variabel
standar manajemen pengawasan pada pekerjaan konstruksi tahap perancangan
seperti menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat, menyiapkan buku
kontrak kerja konstruksi, memastikan lokasi proyek, sedangkan tahap pelaksanaan
yaitu pekerjaan tanah, timbunan dan penggalian,pekerjaan jalan,pekerjaan
pasangan batu kali, pondasi, dan sloof,pekerjaan konstruksi beton,
pengecoran,pekerjaan struktur baja, pekerjaan pasangan, pekerjaan atap, pekerjaan
kusen, jendela dan pintu, pekerjaan finishing. Untuk tahap pengawasan yaitu sasaran
pengawasan dan pelaksanaan pengawasan.
Dalam hal ini variabel
standar manajemen pengawasan pada pekerjaan mekanikal elektrikal tahap
perancangan seperti menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat pekerjaan
mekanikal elektrikal, menyiapkan buku kontrak kerja konstruksi dalam pekerjaan
mekanikal elektrikal, memastikan lokasi proyek untuk pekerjaan mekanikal
elektrikal, sedangkan tahapan pelaksanaan mekanikal elektrikal, pekerjaan
persiapan, instalasi listrik bangunan, untuk tahap pengawasan mekanikal
elektrikal, sasaran pengawasan mekanikal elektrikal, pelaksanaan pengawasan.
Dalam hal ini variabel
standar manajemen pengawasan pada pekerjaan perpipaan tahapan perancangan,
yaitu menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat pekerjaan perpipaan, menyiapkan
buku kontrak kerja konstruksi dalam pekerjaan perpipaan, sedangkan tahapan
pelaksanaan perpipaan yaitu, bahan, pekerjaan pemasangan, sistem pembuangan air,
memastikan lokasi proyek untuk pekerjaan perpipaan, untuk tahap pengawasan
seperti sasaran pengawasan perpipaan, pelaksanaan pengawasan.
Metode Penelitian
Metodologi penelitian
merupakan suatu kegiatan ilmiah yang terencana dengan sistematis, terstruktur,
dan bertujuan untuk menghasilkan solusi atas permasalahan yang ada, baik secara
teoritis maupun praktis. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rencana
anggaran biaya, bill of quantity, dokumen rencana dan rencana kerja
syarat proyek yang sudah dilaksanakan di tahun anggaran 2017-2021 dalam bentuk pekerjaan
konstruksi, mekanikal elektrikal dan perpipaan pada tahapan perancangan, pelaksanaan
dan pengawasan proyek.
Dalam penelitian ini juga
digunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang disebarkan kepada
responden. Wawancara dan pengumpulan data sekunder juga dilakukan untuk
memperdalam analisis. Adapun data yang dikumpulkan dilakukan analisis dikelola
menggunakan metode pilot survey dan
aplikasi SPSS dengan metode Guttman untuk mendapatkan konsep rekomendasi
panduan standar sasaran pengawasan untuk meningkatkan kinerja perancangan dan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, mekanikal elektrikal dan perpipaan.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil
penelitian, didapatkan variabel konstruk untuk standar manajemen pengawasan
pekerjaan konstruksi, mekanikal elektrikal dan perpipaan di tahap perancangan,
pelaksanaan dan pengawasan seperti yang dituliskan pada Tabel 1 hingga Tabel 3.
Tabel 1
Variabel Konstruk Standar
Manajemen Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
X.1 |
Tahapan Perancangan |
|
|
X.1.1 |
Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan
Syarat- syarat |
|
X.1.2 |
Menyiapkan Buku Kontrak Kerja
Konstruksi |
|
X.1.3 |
Memastikan Lokasi Proyek |
X.2 |
Tahapan Pelaksanaan |
|
|
X.2.1 |
Pekerjaan Tanah, Timbunan dan
Penggalian |
|
X.2.2 |
Pekerjaan Jalan |
|
X.3.3 |
Pekerjaan Pasangan Batu Kali,
Pondasi, dan Sloof |
|
X.3.4 |
Pekerjaan Konstruksi Beton dan
Pengecoran |
|
X.3.4 |
Pekerjaan Struktur Baja |
|
X.3.5 |
Pekerjaan Pasangan |
|
X.3.6 |
Pekerjaan Atap |
|
X.3.7 |
Pekerjaan Kusen, Jendela dan Pintu |
|
X.3.8 |
Pekerjaan Finishing |
X.3 |
Tahapan Pengawasan |
|
|
X.3.1 |
Sasaran Pengawasan |
|
X.3.2 |
Pelaksanaan Pengawasan |
A. Variabel
X1 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Konstruksi)
1. Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pekerjaan Konstruksi
Menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat
pekerjaan konstruksi, mekanikal elektrikal, dan plumbing merupakan sub variabel
bertujuan mengetahui isi dan dasar- dasar kontrak, rencana jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan, dan item pekerjaan pekerjaan konstruksi.
2.
Menyiapkan Buku
Kontrak Kerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi
Menyiapkan buku kontrak kerja konstruksi pekerjaan
konstruksi merupakan sub variabel bertujuan mengetahui uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, spektek pekerjaan konstruksi, serta berita acara aanwijzing
pekerjaan konstruksi.
3.
Memastikan
Lokasi Proyek Pekerjaan Konstruksi
Menyiapkan buku kontrak kerja konstruksi pekerjaan konstruksi
merupakan sub variabel bertujuan mengetahui lokasi /foto situasi, memastikan
keadaan dan letak bangunan, serta gambar denah pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
B. Variabel
X2 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Konstruksi)
1. Pekerjaan Tanah, Timbunan dan Penggalian Pekerjaan
Konstruksi
Pekerjaan Tanah, Timbunan dan Penggalian Pekerjaan
Konstruksi merupakan sub variabel bertujuan untuk dilaksanakan rencana tes
kepadatan tanah, kontrol Kualitas dari bahan timbunan, pemeriksaan kerataan
timbunan dan pembersihan.
Pekerjaan jalan konstruksi merupakan sub variabel
yaitu melaksanakan dan memeriksa kerataan, ketebalan, dan kepadatan jalan
sesuai spektek dalam shopdrawing serta uji coba mutu bahan pekerjaan jalan dan
cara, serta kekuatan campuran dengan sampel.
3. Pekerjaan Pasangan Batu
Kali, Pondasi, dan Sloof
Pekerjaan Pasangan Batu Kali, Pondasi, dan Sloof
merupakan sub variabel yaitu memastikan tempat untuk pekerjaan kolom dan
pondasi, melaksanakan pekerjaan galian berpedoman Bouwplank dan Shop Drawing,
melaksanakan pekerjaan bekisting batako/kayu, dan melaksanakan pekerjaan
tulangan, sloof dan pondasi.
4. Pekerjaan Konstruksi
Beton dan Pengecoran
Pekerjaan Konstruksi Beton dan Pengecoran merupakan
sub variabel yaitu melaksanakan pengukuran dan pemberian tanda pekerjaan
konstruksi beton dan pengecoran, memastikan syarat mutu bahan-bahan sesuai
spektek yang sudah di tentukan, melaksanakan pengujian slump berdasarkan
percobaan kekuatan beton, memastikan keadaan mutu beton dan menerbitkan hasil
analisa kekuatan beton� berdasarkan
percobaan atau jaminan dari tes laboratorium.
Pekerjaan Struktur Baja merupakan sub variabel yaitu
Melaksanakan dan memastikan Gambar kerja (Shopdrawing disetujui perencana),
Memastikan dimensi-dimensi yang akan digunakan sesuai dengan shopdrawing,
Melaksanakan Kontrol struktur yang cacat-cacat di permukaan baja sebelum
dilapisi, Melaksanakan Pengecatan baja, Memastikan sambungan-sambungan
pekerjaan baja dilakukan baut khusus baja dan memastikan apabila pekerjaan las
cacat/kurang baik, maka pekerjaan diulang.
6. Pekerjaan Pasangan pada
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Pasangan pada Pekerjaan Konstruksi merupakan
sub variabel yaitu memastikan material bata, batako, hebel kondisi baik,
melaksanakan pekerjaan pemasangan bata, batako, hebel sesuai teknik pasangan ke
struktur dinding dan memastikan pemasangan bata, batako, hebel yang rapi dan
sesuai.
Pekerjaan Tanah, Timbunan dan Penggalian Pekerjaan
Konstruksi merupakan sub variabel untuk Melaksanakan dan memastikan sesuai
Gambar kerja (Shopdrawing), memastikan Jarak-jarak perletakan rangka atap
sesuai shopdrawing,� melaksanakan urutan
pemasangan atap sesuai prosedur, memastikan sambungan-sambungan pemasangan atap
terpasangan dengan sesuai dan rapi, dam melaksanakan percobaan kebocoran
terhadap air mencegah terjadinya kebocoran.
8. Pekerjaan Kusen, Jendela
dan Pintu
Pekerjaan Kusen, Jendela dan Pintu merupakan sub
variabel untuk memastikan pemasangan kusen pintu dan jendela aluminium pada
lokasi yang ditentukan, memastikan kelurusan kedudukan kusen pintu dan jendela
terhadap tembok/dinding, dan pasang daun pintu dan jendela (sefelah dipasang
kaca) ke dalam kusen.
9. Pekerjaan Finishing pada
Pekerjaan Konstruksi
Pekerjaan Finishing pada Pekerjaan Konstruksi
merupakan sub variabel untuk memastikan kembali tahap-tahap pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, lakukan pengecekan kerapihan dan estetika pekerjaan
finishing,� memastikan kembali bahan dan
material memenuhi syarat dan spektek.
C. Variabel
X3 (Tahapan Pengawasan Pekerjaan Konstruksi)
1. Sasaran Pengawasan pada
Pekerjaan Konstruksi
Sasaran pengawasan dalam pekerjaan konstruksi
merupakan sub variabel bertujuan untuk mengontrol dan memastikan kualitas atau
mutu bahan , mengontrol dan memastikan kualitas tenaga kerja/ skill pekerja,
mengontrol dan memastikan kualitas atau mutu hasil pekerjaan, mengontrol dan
memastikan kuantitas atau volume jumlah dan macam bangunan, kontrak kerja
pelaksanaan, rencana kerja dan persyaratan (rks) pada pekerjaan konstruksi, ,
gambar terlaksana (as built drawing) pada pekerjaan konstruksi.
2. Pelaksanaan Pengawasan
pada Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan pengawasan dalam pekerjaan konstruksi �merupakan sub variabel bertujuan untuk
memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
mengawasi pemakaian bahan, metode pelaksanaan, mengawasi ketepatan waktu, dan
biaya konstruksi, mengumpulkan data di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi, menyelenggarakan rapat lapangan secara
berkala,dengan masukan hasil rapat lapangan, membuat laporan harian, mingguan,
dan bulanan pekerjaan fisik yang dibuat oleh pelaksana, menyusun daftar
cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa
pemeliharaan, yang dituangkan dalam berita acara
Tabel
2
Variabel
Konstruk Standar Manajemen Pengawasan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
X.4 |
Tahapan Perancangan Mekanikal
Elektrikal |
|
|
X.4.1 |
Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan
Syarat- syarat pekerjaan mekanikal elektrikal |
|
X.4.2 |
Menyiapkan Buku Kontrak Kerja
Konstruksi dalam pekerjaan mekanikal elektrikal |
|
X.4.3 |
Memastikan Lokasi Proyek untuk
pekerjaan mekanikal elektrikal |
X.5 |
Tahapan Pelaksanaan Mekanikal
Elektrikal |
|
|
X.5.1 |
Pekerjaan Persiapan |
|
X.5.2 |
�Instalasi Listrik Bangunan |
X.6 |
Tahapan Pengawasan Mekanikal
Elektrikal |
|
|
X.5.1 |
Sasaran Pengawasan Mekanikal
Elektrikal |
|
X.5.2 |
Pelaksanaan Pengawasan |
D. Variabel
X4 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal)
1. Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat
pekerjaan mekanikal elektrikal, merupakan sub variabel bertujuan mengetahui isi
dan dasar- dasar kontrak, rencana jangka waktu pelaksanaan pekerjaan mekanikal
elektrikal, dan item pekerjaan mekanikal elektrikal.
2. Menyiapkan Buku Kontrak Kerja Konstruksi
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Menyiapkan buku kontrak kerja pekerjaan mekanikal
elektrikal merupakan sub variabel bertujuan mengetahui uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, spektek pekerjaan mekanikal elektrikal, serta berita acara
aanwijzing pekerjaan mekanikal elektrikal.
3. Memastikan Lokasi Proyek Pekerjaan Mekanikal
Elektrikal
Menyiapkan buku kontrak kerja pekerjaan mekanikal
elektrikal merupakan sub variabel bertujuan mengetahui lokasi /foto situasi,
memastikan keadaan dan letak bangunan, serta gambar denah pelaksanaan pekerjaan
mekanikal elektrikal.
E. Variabel
X5 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal)
1.� Pekerjaan
Persiapan Mekanikal Elektrikal
Pekerjaan persiapan dalam pekerjaan mekanikal
elektrikal merupakan sub variabel untuk memastikan gambar rencana mekanikal
elektrikal sudah sesuai pada gambar rencana, mengikuti dan melaksanakan
pekerjaan mekanikal elektrikal sesuai peraturan umum listrik
(p.u.i.l-lndonesia), melaksanakan koordinasi dengan rencana dan pelaksana
konstruksi, mekanikal elektrikal dan plumbing dan melaksanakan koordinasi
jadwal dan rencana persiapan dan pelaksanaan kerja mekanikal elektrikal.
2. Pekerjaan Instalasi Listrik Bangunan
Pekerjaan instaiasi listrik bangunan pada pekerjaan
mekanikal elektrikal merupakan sub variabel untuk memastikan pemasangan
instalasi daya sesuai kebutuhan beban listrik pada bangunan, memastikan
pemasangan instalasi penerangan dalam dan luar sesuai kebutuhan penerangan pada
bangunan, memastikan pemasangan instalasi penangkal petir pada bangunan dan memastikan
pemasangan instalasi pencegah kebakaran pada bangunan.
F. Variabel
X6 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal)
1.� Sasaran
Pengawasan pada Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Sasaran Pengawasan dalam
Pekerjaan Mekanikal Elektrikal merupakan Sub Variabel bertujuan untuk Mengontrol dan memastikan kualitas atau mutu bahan ,
Mengontrol dan memastikan kualitas tenaga kerja/ skill pekerja, Mengontrol dan
memastikan kualitas atau mutu hasil pekerjaan, Mengontrol dan memastikan
kuantitas atau volume jumlah dan macam bangunan, Kontrak Kerja Pelaksanaan,
Rencana Kerja dan Persyaratan (RKS) pada pekerjaan mekanikal elektrikal, Gambar
terlaksana (As Built Drawing) pada pekerjaan mekanikal elektrikal.
2.� Pelaksanaan
Pengawasan pada Pekerjaan Mekanikal Elektrikal
Pelaksanaan Pengawasan dalam
Pekerjaan Konstruksi,Mekanikal Elektrikal dan Plumbing merupakan Sub Variabel
bertujuan untuk Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, mekanikal elektrikal dan plumbing�
, Mengawasi pemakaian bahan, metode pelaksanaan, mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
konstruksi, mekanikal elektrikal dan plumbing , Mengumpulkan data di lapangan
untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi,
Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala,dengan masukan hasil rapat
lapangan, Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan fisik yang
dibuat oleh pelaksana, Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima
pertama, Mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, yang dituangkan dalam
berita acara dan Pengawasan bangunan militer di lingkungan TNI Angkatan Udara
harus terjamin kerahasiaan.
Tabel 3
Variabel Konstruk Standar
Manajemen Pengawasan Pekerjaan Perpipaan
X.7 |
Tahapan Perancangan Perpipaan |
|
|
|
X.7.1 |
Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan
Syarat- syarat pekerjaan perpipaan |
|
|
X.7.2 |
Menyiapkan Buku Kontrak Kerja
Konstruksi dalam pekerjaan perpipaan |
|
|
X.7.3 |
Memastikan Lokasi Proyek untuk
pekerjaan perpipaan |
|
X.8 |
Tahapan Pelaksanaan Perpipaan |
|
|
|
X.8.1 |
Bahan |
|
|
X.8.2 |
Pekerjaan Pemasangan |
|
|
X.8.3 |
Sistem Pembuangan Air |
|
X.9 |
Tahapan Pengawasan Perpipaan |
|
|
|
X.9.1 |
Sasaran Pengawasan Perpipaan |
|
|
X.9.2 |
Pelaksanaan Pengawasan |
|
G. Variabel
X7 (Tahapan Perancangan Pekerjaan Perpipaan)
1.� Menyiapkan
Buku Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan Perpipaan
Menyiapkan buku rencana kerja dan syarat- syarat
pekerjaan perpipaan, merupakan sub variabel bertujuan mengetahui isi dan dasar-
dasar kontrak, rencana jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perpipaan, dan item
pekerjaan perpipaan.
2.� Menyiapkan
Buku Kontrak Kerja Konstruksi Pekerjaan Perpipaan
Menyiapkan buku kontrak kerja pekerjaan perpipaan
merupakan sub variabel bertujuan mengetahui uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, spektek pekerjaan perpipaan, serta berita acara aanwijzing
pekerjaan perpipaan.
3.� Memastikan
Lokasi Proyek Pekerjaan Perpipaan
Menyiapkan buku kontrak kerja pekerjaan perpipaan merupakan
sub variabel bertujuan mengetahui lokasi /foto situasi, memastikan keadaan dan
letak bangunan, serta gambar denah pelaksanaan pekerjaan perpipaan.
H. Variabel
X8 (Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Perpipaan)
1.� Pekerjaan Bahan pada Pekerjaan Perpipaan
Pekerjaan Bahan pada Pekerjaan Plumbing merupakan sub
variabel untuk memastikan mutu, merk, ukuran,sambungan dan banyaknya pipa
berdasarkan shopdrawing dan spektek, memastikan keadaan sambungan pipa yang
akan digunakan (elbow, T, reducer, dll) dan memastikan dan mengontrol pembuatan
ulir, panjang, dan terusan sesuai gambar rencana.
2.� Pekerjaan Sistem Pembuangan Air pada Pekerjaan
Perpipaan
Pekerjaan Sistem Pembuangan Air pada Pekerjaan
merupakan sub variabel untuk memastikan Denah, sambungan dan ukuran bagian
antara titik - titik sesuai gambar rencana plumbing, memastikan saluran elevasi
pipa plumbing utama sampai ke pipa plumbing lainnya sesuai gambar rencana,
melaksanakan pengujian jaringan pipa plumbing terhadap kebocoran yang mungkin
akan terjadi dan melaksanakan pengujian jaringan pipa plumbing terhadap
kebocoran yang mungkin akan terjadi.
I. Variabel
X9 (Tahapan Pengawasan Pekerjaan Perpipaan)
1.� Sasaran
Pengawasan pada Pekerjaan Perpipaan
Sasaran pengawasan dalam
pekerjaan perpipaan merupakan sub variabel bertujuan untuk mengontrol dan
memastikan kualitas atau mutu bahan , mengontrol dan memastikan kualitas tenaga
kerja/ skill pekerja, mengontrol dan memastikan kualitas atau mutu hasil
pekerjaan, mengontrol dan memastikan kuantitas atau volume jumlah dan macam
bangunan, kontrak kerja pelaksanaan pekerjaan perpipaan, rencana kerja dan persyaratan (rks) pada pekerjaan perpipaan,
gambar terlaksana (as built drawing) pada pekerjaan perpipaan.
2.� Pelaksanaan
Pengawasan pada Pekerjaan Perpipaan
Pelaksanaan pengawasan dalam
pekerjaan perpipaan merupakan sub variabel bertujuan untuk memeriksa dan
mempelajari dokumen untuk pelaksanaan pekerjaan perpipaan, mengawasi pemakaian
bahan, metode pelaksanaan, mengawasi ketepatan waktu, dan biaya perpipaan,
mengumpulkan data di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan perpipaan, menyelenggarakan rapat
lapangan secara berkala,dengan masukan hasil rapat lapangan, membuat laporan
harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan fisik yang dibuat oleh pelaksana,
menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan, yang dituangkan dalam berita acara.
�
Adapun hasil temuan berdasarkan proses pengumpulan
data baik data primer dan data sekunder adalah:
a.
Secara umum
pakar menyetujui susun variabel pada tahap I pekerjaan konstruksi, mekanikal
elektrikal dan Perpipaan namun akan lebih baik jika dikembangkan lebih detail
ke sub variabel yang lebih spesifik seperti pada pekerjaan konstruksi untuk
tahapan perancangan, memastikan lokasi proyek,�
dapat dimasukkan variabel turunan dari variabel memastikan lokasi proyek
seperti memastikan keadaan dan letak bangunan, memastikan gambar denah
pelaksanaan dan memastikan lokasi/foto situasi.
b.
Untuk Variabel
X.1.1 Menyiapkan Buku Rencana Kerja dan Syarat- syarat akan lebih baik jika di
tambah sub variabel seperti RKS dan spesifikasi teknis.
c.
Untuk Variabel
Pekerjaan Konstruksi Beton dan Pengecoran akan lebih baik jika dijelaskan
kualitas beton dalam konstruksi seperti memastikan syarat mutu bahan-bahan
sesuai spesifikasi teknis yang sudah di tentukan.
d.
Untuk Variabel
Pekerjaan struktur baja akan lebih baik jika ditambah tahapan pemasangan
struktur baja.
Kesimpulan
Berdasarkan masukan dari
beberapa pakar dan juga hasil analisis data primer dan sekunder, didapatkan kesimpulan bahwa validasi tahap
kesatu terkait Manajemen Pengawasan Pekerjaan Konstruksi, validasi tahap kedua
terkait Manajemen Pengawasan Pekerjaan Mekanikal Elektrikal dan validasi tahap ketiga
terkait Manajemen Pengawasan Pekerjaan Perpipaan sudah valid namun masih harus
dikembangkan menjadi sub variabel yang lebih spesifik.
Alam, H. S., &
Salim, A. R. (2015). The importance of standard method of measurement in
Indonesian construction industry. International Journal of Technology and
Engineering Studies, 1(4), 123�128. https://doi.org/10.20469/ijtes.40003-4
Alsharef, A., Banerjee, S., Uddin, S. M. J., Albert,
A., & Jaselskis, E. (2021). Early impacts of the COVID-19 pandemic on the
United States construction industry. International Journal of Environmental
Research and Public Health, 18(4), 1559. https://doi.org/10.3390/ijerph18041559
Bakrie, C. R. (2007). Pertahanan negara dan postur TNI
ideal. Yayasan Obor Indonesia.
Cokronegoro, A. (2019). Pengembangan Sistem Manajamen
Pengawasan Untuk Pengawasan Pembangunan Gedung Sekolah Terhadap Mutu
Konstruksi.
Deswan, Y. (2003). Peran Tim Ahli Owner pada tahap
design terhadap manajemne pengawasan peningkatan kinerja mutu design proyek
bangunan industri.
LUBIS, D. R. A. F. (2021). Perjalanan Panjang TNI
dalam Menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Ancaman Terorisme
(Memandang Terorisme Dari Sudut Pandang Ancaman Kedaulatan Negara). Penerbit
Qiara Media.
Nayar, D. S., Hipidizah, H., & Santosa, A. I.
(2020). Pengaruh Kemampuan Personel dan Kelengkapan Alat Kerja terhadap
Kesiapan Satuan Pemeliharaan Pangkalan Dinas Fasilitas dan Konstruksi Angkatan
Udara di Jakarta. Strategi Pertahanan Udara, 6(1).
Saily, S. R., Peilouw, J. S. F., & Hanafi, I. H.
(2022). Penegakan Kedaulatan Di Wilayah Udara Indonesia Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. TATOHI: Jurnal Ilmu
Hukum, 2(4), 341�360. https://doi.org/10.47268/tatohi.v2i4.1096.
Setiawati, I. G. A. N. (2009). Pengaruh Pegawai dalam
Pengawasan Proyek Terhadap Proyek Konstruksi.)
Copyright holder: Riki Handri
Muchlis Sakuntara, Ayomi Dita Rarasati (2022) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |