������ Syntax Literate
: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
������
e-ISSN: 2548-1398
������
Vol. 5, No.
6, Juni 2020
�
CLAIM LOSS RATIO RATE SEBAGAI INDIKATOR PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERUBAHAN HARGA PREMI ASURANSI
JIWA
Mardianto Karim dan Aceng Komarudin Mutaqin
Program Studi Statistika Universitas Islam Bandung
Email:
[email protected] dan
[email protected]
Abstract
The
insurance world is inseparable from the name premium. Every insurance product
sold by an insurance company must have a premium price that always follows it. The
insurance company must ascertain whether the pre-determined premium on a
product can still be used at a subsequent sale in order to meet obligations for
claims made by customers. To establish the right premium for consumers,
insurance companies can conduct experience studies based on past information.
In this study, an experience study was applied to the risk of life insurance
product X claims sold by life insurance company Y. By using the experience
study will be generated a claim loss ratio rate to find out how the comparison
of the actual state of the claim against the risk expected by insurance
companies in the form of premiums can help insurance companies in making
decisions on changes in premium prices. The final results of this study produce
the conclusion that the claim loss ratio rate for product X for both male and
female customers is below 100% and below the general limit (40-50%) so that the
premiums determined are still sufficient to pay the claims submitted and
insurance companies may consider decreasing the price of premium for product X.
Keywords: Experience study,
Loss ratio rate, Premium, Life insurance
Abstrak
Dunia perasuransian tidak terlepas dari namanya
premi. Setiap produk asuransi yang dijual oleh perusahaan asuransi pasti
memiliki harga premi yang selalu mengikutinya. Perusahaan asuransi harus
memastikan apakah premi yang telah ditetapkan sebelumnya atas suatu produk
masih bisa digunakan pada penjualan selanjutnya dalam rangka memenuhi kewajiban
atas klaim yang diajukan oleh nasabah. Untuk menetapkan premi yang tepat bagi
konsumen, perusahaan asuransi dapat melakukan experience study yang
didasarkan pada informasi masa lalu. Dalam penelitian ini experience study
diaplikasikan dalam risiko klaim produk asuransi jiwa X yang dijual oleh
perusahaan asuransi jiwa Y. Dengan menggunakan experience study akan
dihasilkan claim loss ratio rate untuk mengetahui bagaimana perbandingan
keadaan aktual klaim terhadap risiko yang diharapkan oleh perusahaan asruansi
dalam bentuk premi sehingga dapat membantu perusahaan asuransi dalam
pengambilan keputusan perubahan harga premi. Hasil akhir penelitian ini
menghasilkan kesimpulan bahwa claim loss ratio rate untuk produk X baik
untuk nasabah laki-laki dan perempuan berada di bawah 100% dan di bawah batas
umum (40-50%) sehingga premi yang ditetapkan masih mencukupi untuk membayar
klaim yang diajukan dan perusahaan asuransi dapat mempertimbangkan penurunan
harga premi produk X.
Kata
kunci:
Experience study, Loss ratio rate, Premi, Asuransi Jiwa
Pendahuluan
Asuransi merupakan perjanjian
antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk
memberikan penggantian atas kerugian finansial yang dialami oleh tertanggung
atau pemegang polis. Dana asuransi merupakan kumpulan dana yang berasal dari
premi yang dibentuk untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari polis yang
diterbitkan atau klaim asuransi
(Nasution & Nanda, 2017).
Berdasarkan Dictionary of Health
Insurance and Managed Care, premi merupakan sejumlah uang yang dibebankan
oleh perusahaan asuransi kepada tertanggung untuk pertanggungan asuransi.
Perusahaan
asuransi adalah salah satu perusahaan bisnis di Indonesia yang memiliki dan
menghasilkan data yang berukuran besar tiap bulannya. Jika perusahaan asuransi masih menggunakan data manual seperti file excel dan query pada database,
banyaknya data akan membuat proses pengambilan informasi berjalan lamban (Hasim, 2019).
Perusahaan asuransi harus
memastikan apakah premi yang telah ditetapkan sebelumnya atas suatu produk
masih bisa digunakan pada penjualan selanjutnya dalam rangka memenuhi kewajiban
atas klaim yang diajukan oleh nasabah. Untuk menetapkan premi yang tepat bagi
konsumen, perusahaan asuransi dapat melakukan experience study yang
didasarkan pada informasi masa lalu.
Asuransi sudah menjadi pilihan
untuk masa depan nantinya. Karena asuransi adalah solusi bagi orang-orang yang
mampu membuat rencana kedepan yang panjang dan matang. Selain itu di
negara-negara maju pun asuransi sudah menjadi solusi untuk masa depan nantinya.
Oleh sebab itu masyarakat Indonesia diharuskan menggunakan asuransi agar
nantinya aman dalam melakukan rutinitas sehari-hari (Sanubari, Yuli, &
Kinasih, 2020).
Menurut Margaretha et al (2019), experience study
merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk mengukur pengalaman aktual
terhadap risiko yang diharapkan dan untuk memeriksa kecukupan tingkat premi. Experience
study juga dapat bertindak sebagai sistem peringatan untuk menyoroti segmen
yang telah diberi harga tidak sesuai baik terlalu tinggi atau terlalu rendah
dan dengan demikian akan membantu perusahaan dalam menentukan harga premi.
Dengan mengevaluasi pengalaman masa lalu, perusahaan dapat membuat keputusan
dalam pengembangan produk masa depan dan penjaminan bisnisnya.
Sebuah experience study
membandingkan pengalaman aktual dengan model bagaimana perusahaan asuransi
mengantisipasi pengalaman tersebut. Menurut Nabholz et al (2007),
hal ini mengacu pada rasio A/E dimana A sebagai pengalaman aktual dan E sebagai
risiko yang diharapkan.
Salah satu rasio A/E yaitu loss
ratio rate. Melalui claim loss ratio rate, perusahaan asuransi dapat
melihat perbandingan antara besaran klaim yang diajukan oleh nasabah dengan
premi yang telah dibayarkan oleh nasabah. Dengan melihat claim ratio rate
perusahaan asuransi dapat mengetahui apakah premi yang telah ditetapkan
sebelumnya sesuai dengan yang diperlukan oleh perusahaan asuransi sehingga perusahaan
asuransi dapat membuat keputusan atas perubahan premi produk asuransi yang
dijualnya agar baik perusahaan asuransi dan juga nasabah tidak mengalami
kerugian.
Metode
Penelitian
Metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan penelitian ini yaitu metode Experience Study
dengan fokus
pada risiko klaim produk
asuransi jiwa individu.� Experience
study dengan fokus
pada risiko klaim produk
asuransi jiwa individu akan menghasilkan claim loss ratio rate yang
menjadi indikator pengambilan keputusan perubahan premi produk asuransi. Sesuai
definisi bahwa claim loss ratio rate merupakan perbandingan antara
besaran klaim yang diajukan dengan premi yang telah dibayarkan oleh nasabah
maka claim loss ratio rate dapat dirumuskan sebagai berikut:
Dimana
besaran klaim aktual merupakan rata-rata besar klaim untuk setiap unit exposure
dan premi merupakan pure premi (premi tanpa expense dan loading)
tahunan untuk setiap paket produk X yang ditetapkan perusahaan asuransi jiwa Y.
Besaran
klaim aktual dirumuskan sebagai berikut:
Exposure mengacu pada kerentanan individu terhadap
berbagai risiko yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Ini menunjukkan
potensi individu untuk kecelakaan dan kerugian lainnya. Perusahaan asuransi
mengevaluasi tingkat risiko yang dihadapi individu dan menggunakannya untuk
menghitung premi asuransi. Dalam asuransi jiwa seorang nasabah berpotensi
mengalami risiko setiap waktunya, sehingga exposure dalam asuransi jiwa
yaitu dalam waktu yang dikonversikan dalam tahun.
Besaran
klaim aktual akan dihitung untuk setiap paket dan semua rentang umur berdasarkan
jenis kelamin nasabah. Total dari besaran klaim aktual untuk setiap rentang
umur di paket yang sama akan menjadi besaran klaim aktual untuk paket tersebut.
Menurut
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), 3 faktor yang menentukan premi yaitu jenis
kelamin, usia dan jumlah uang pertanggungan. Perusahaan asuransi jiwa Y juga
menetapkan pure premi berdasarkan jenis kelamin rentang usia dan paket produk.
Perusahaan asuransi jiwa Y membagi usia dalam 15 rentang yaitu (0-17), (18-25),
(26-30), (31-35), (36-40), (41-45), (46-50), (51-55), (56-60), (61-65),
(66-70), (71-75), (76-80), (81-85) dan (86-90) tahun. Untuk jumlah
pertanggungan produk, perusahaan asuransi jiwa Y menjual 7 paket produk dimana
paket tertinggi (7) merupakan paket dengan jumlah pertanggungan tertinggi.
Claim
loss ratio rate
akan dihitung untuk semua paket produk X dan untuk secara keseluruhan produk X
yang dijual oleh perusahaan asuransi jiwa Y berdasarkan jenis kelamin nasabah.
Jika nilai loss ratio rate > 100% artinya besar premi yang ditetapkan
oleh perusahaan asuransi tidak dapat menutupi besar klaim yang diajukan oleh
nasabah atau perusahaan asuransi mengalami kerugian dan harus dilakukan proses
penaikan premi, sebaliknya jika perusahaan merasa nilai loss ratio rate
yang diperoleh masih jauh di bawah batas normal maka perusahaan dapat melakukan
penurunan premi. Umumnya claim loss ratio rate untuk sebuah produk
berkisar antara 40% sampai 50%.
Data yang digunakan yaitu data polis dari 23.684 nasabah yang membeli
produk asuransi jiwa X dari tahun 2017 hingga 2018, data klaim dari 23.684
nasabah tersebut dari mulai aktif polis hingga tanggal 18 April 2019 (masa
akhir studi) dan data premi produk X untuk semua paket, semua rentang usia, dan
jenis kelamin yang diperoleh dari perusahaan asuransi jiwa swasta di Indonesia.
Data polis terdiri dari data nomor polis, nomor nasabah, jenis kelamin,
usia, tanggal aktif polis, status polis (aktif/tidak), tanggal akhir polis
(kosong untuk polis aktif) dan paket produk (terdiri dari 7 paket produk yang
diberi kode 1-7). Data klaim terdiri dari data nomor klaim, nomor polis, nomor
nasabah, tanggal klaim, dan besar klaim yang dibayarkan untuk setiap kasus
klaim.
Dari data polis dan klaim nasabah kemudian dibuat dataset baru yang
berisi nomor polis, nomor nasabah, jenis kelamin, usia, paket produk, banyak
klaim (banyaknya kasus klaim dengan nomor polis dan nomor nasabah yang sama),
besar klaim (total besar klaim keseluruhan kasus klaim untuk nomor polis dan
nomor nasabah yang sama) dan exposure (banyaknya bulan menjadi nasabah dari
mulai tanggal polis aktif hingga tanggal akhir polis (untuk polis dengan status
tidak aktif) atau hingga tanggal 18 April 2019 (untuk polis dengan status
aktif) yang dikonversikan dalam tahun).
Hasil dan
Pembahasan
1.
Claim
loss ratio rate Nasabah
Laki-laki
Total besaran klaim semua nasabah laki-laki di rentang usia (0-17)
tahun untuk produk X dengan paket 1 sebesar Rp. 331.158.000. Selengkapnya total
besaran klaim semua nasabah laki-laki untuk semua paket produk X disajikan dalam
Tabel 1. Dari Tabel 1. terlihat bahwa nasabah laki-laki di rentang usia 0-17 tahun dominan
melakukan klaim dengan besaran yang lebih tinggi dibandingkan rentang usia
lain.
Tabel 1 Total Besaran Klaim Nasabah Laki-laki Produk Asuransi X
Rentang Usia |
Paket Produk (Juta Rupiah) |
||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
|
0-17 |
331,158 |
713,329 |
288,334 |
848,480 |
0 |
0 |
0 |
18-25 |
53,987 |
136,650 |
137,341 |
475,476 |
0 |
14,345 |
0 |
26-30 |
48,011 |
197,113 |
106,014 |
220,693 |
0 |
32,551 |
0 |
31-35 |
33,528 |
228,803 |
70,592 |
532,310 |
30,413 |
7,112 |
0 |
36-40 |
38,661 |
196,614 |
249,116 |
325,198 |
1,096 |
92,365 |
0 |
41-45 |
7,975 |
126,487 |
76,983 |
257,335 |
0 |
33,181 |
0 |
46-50 |
33,608 |
87,104 |
41,266 |
270,041 |
0 |
233,471 |
0 |
51-55 |
52,957 |
148,051 |
71,684 |
761,450 |
0 |
0 |
0 |
56-60 |
37,158 |
61,325 |
42,869 |
168,026 |
123,057 |
0 |
0 |
61-65 |
38,848 |
83,171 |
6,895 |
204,516 |
0 |
0 |
0 |
66-70 |
22,204 |
23,995 |
18,709 |
0 |
0 |
0 |
0 |
71-75 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
76-80 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
81-85 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
86-90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Sumber: data sekunder yang telah diolah |
|
|
|
|
Tabel 2 Total Exposure Klaim
Nasabah Laki-laki Produk Asuransi X
Rentang Usia |
Paket Produk |
||||||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
|||||
0-17 |
1670.08 |
1593.75 |
557.25 |
903.25 |
2.83 |
5.00 |
1.50 |
||||
18-25 |
409.92 |
434.92 |
157.58 |
292.58 |
20.67 |
5.67 |
0 |
||||
26-30 |
332.58 |
451.75 |
162.83 |
253.58 |
18.33 |
12.67 |
0.92 |
||||
31-35 |
437.00 |
534.83 |
233.58 |
376.42 |
30.83 |
20.17 |
1.00 |
||||
36-40 |
493.92 |
518.25 |
236.17 |
349.92 |
41.25 |
29.50 |
1.75 |
||||
41-45 |
434.00 |
419.17 |
189.33 |
322.08 |
24.33 |
17.67 |
2.75 |
||||
46-50 |
335.92 |
276.08 |
126.42 |
248.17 |
29.67 |
28.25 |
3.00 |
||||
51-55 |
196.92 |
175.42 |
118.33 |
198.92 |
21.00 |
12.75 |
0.92 |
||||
56-60 |
116.00 |
102.83 |
95.83 |
131.67 |
7.75 |
5.17 |
4.17 |
||||
61-65 |
51.08 |
83.92 |
58.08 |
64.00 |
0.00 |
1.58 |
0.75 |
||||
66-70 |
19.58 |
31.08 |
30.25 |
22.58 |
1.67 |
0.67 |
1.67 |
||||
71-75 |
0.83 |
0.75 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
||||
76-80 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
||||
81-85 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
||||
86-90 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
0 |
||||
Sumber: data sekunder yang telah diolah |
|
|
|
|
|||||||
Total exposure semua nasabah laki-laki di rentang usia
(0-17) tahun untuk produk X dengan paket 1 sebesar 1.670,08. Selengkapnya total
exposure semua nasabah laki-laki untuk semua paket produk X disajikan
dalam Tabel 2.
Dari Tabel 2 terlihat bahwa total exposure untuk nasabah laki-laki
berusia 0-17 tahun dominan lebih tinggi dibandingkan rentang usia lainnya. Hal
ini manandakan bahwa jumlah nasabah laki-laki berusia 0-17 tahun dominan lebih
banyak dibandingkan rentang usia lainnya sehingga menjawab juga fenomena besar
klaim nasabah laki-laki di rentang usia 0-17 tahun yang tinggi dikarenakan
banyaknya nasabah laki-laki yang klaim lebih banyak dibandingkan rentang usia
lainnya.
Tabel 3 Besaran Klaim Aktual
Nasabah Laki-laki Produk Asuransi X
Rentang Usia |
Paket Produk (Juta Rupiah) |
||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
|
0-17 |
0,198 |
0,448 |
0,517 |
0,939 |
0 |
0 |
0 |
18-25 |
0,132 |
0,314 |
0,872 |
1,625 |
0 |
2,532 |
- |
26-30 |
0,144 |
0,436 |
0,651 |
0,870 |
0 |
2,570 |
0 |
31-35 |
0,077 |
0,428 |
0,302 |
1,414 |
0,986 |
0,353 |
0 |
36-40 |
0,078 |
0,379 |
1,055 |
0,929 |
0,027 |
3,131 |
0 |
41-45 |
0,018 |
0,302 |
0,407 |
0,799 |
0 |
1,878 |
0 |
46-50 |
0,100 |
0,315 |
0,326 |
1,088 |
0 |
8,264 |
0 |
51-55 |
0,269 |
0,844 |
0,606 |
3,828 |
0 |
0 |
0 |
56-60 |
0,320 |
0,596 |
0,447 |
1,276 |
15,878 |
0 |
0 |
61-65 |
0,760 |
0,991 |
0,119 |
3,196 |
- |
0 |
0 |
66-70 |
1,134 |
0,772 |
0,618 |
0 |
0 |
0 |
0 |
71-75 |
0 |
0 |
- |
- |
- |
- |
- |
76-80 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
81-85 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
86-90 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Total/Paket |
3,231 |
5,826 |
5,920 |
15,965 |
16,891 |
18,728 |
0 |
Total |
66,562 |
||||||
Sumber: data sekunder yang telah diolah Ket:
�-� artinya tidak terdapat nasabah laki-laki dengan kriteria usia dan paket
tersebut dan �0� artinya tidak terdapat klaim yang diajukan oleh nasabah
laki-laki dengan kriteria usia dan paket tersebut. |
Besaran klaim aktual untuk
nasabah laki-laki yang membeli produk X dengan paket 1 direntang usia 0-17
tahun sebesar Rp. 198.000 diperoleh dari
Besaran klaim aktual untuk nasabah laki-laki yang membeli produk X
dengan paket 1 sebesar Rp. 3.231.000, diperoleh dari total besaran klaim aktual
dari nasabah laki-laki yang membeli produk X dengan paket 1 dari rentang usia
0-17 tahun hingga 86-90 tahun. Besaran klaim aktual sebesar Rp. 3.231.000
memiliki arti bahwa nasabah laki-laki yang membeli produk X dengan paket 1
rata-rata mengajukan klaim sebesar Rp.3.231.000 setiap tahunnya. Selengkapnya besaran
klaim aktual nasabah laki-laki untuk semua paket produk X disajikan dalam Tabel
3. Dari Tabel 3.
terlihat bahwa jumlah uang pertanggungan
mempengaruhi besar klaim aktual dimana semakin tinggi paket semakin tinggi pula
besar aktual klaim yang terjadi.
Tabel 4 Pure Premi Nasabah Laki-laki Produk Asuransi X
Rentang Usia |
Paket Produk (Juta Rupiah) |
||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
|
0-17 |
0,924 |
1,465 |
2,060 |
3,137 |
4,531 |
5,317 |
6,605 |
18-25 |
1,202 |
1,907 |
2,687 |
4,083 |
5,911 |
6,940 |
- |
26-30 |
0,909 |
1,465 |
2,067 |
3,137 |
4,546 |
5,339 |
6,632 |
31-35 |
0,972 |
1,581 |
2,241 |
3,386 |
4,913 |
5,773 |
7,174 |
36-40 |
1,026 |
1,698 |
2,414 |
3,635 |
5,281 |
6,208 |
7,719 |
41-45 |
1,088 |
1,791 |
2,577 |
3,834 |
5,579 |
6,559 |
8,158 |
46-50 |
1,135 |
1,907 |
2,762 |
4,083 |
5,951 |
7,001 |
8,710 |
51-55 |
1,179 |
2,023 |
2,952 |
4,332 |
6,326 |
7,445 |
9,265 |
56-60 |
1,400 |
2,441 |
3,582 |
5,228 |
7,651 |
9,009 |
11,220 |
61-65 |
1,691 |
2,930 |
4,299 |
6,274 |
- |
10,811 |
13,472 |
66-70 |
2,125 |
3,663 |
5,374 |
7,843 |
11,477 |
13,514 |
16,852 |
71-75 |
2,777 |
4,762 |
- |
- |
- |
- |
- |
76-80 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
81-85 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
86-90 |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
Total/Paket |
16,428 |
27,633 |
33,014 |
48,973 |
62,165 |
83,914 |
95,808 |
Total |
367,935 |
||||||
Sumber: data sekunder yang telah diolah Ket: �-� artinya
tidak terdapat nasabah dengan kriteria usia dan paket tersebut.
|
Premi nasabah laki-laki yang membeli produk X dengan paket 1
sebesar Rp. 16.428.000 diperoleh dari total pure premi tahunan nasabah
laki-laki untuk semua rentang usia yang berkontribusi di produk X dengan paket
1 yaitu dari rentang usia 0-17 tahun hingga 71-75 tahun. Selengkapnya premi
nasabah laki-laki untuk semua paket produk X disajikan dalam Tabel 4. Dari
Tabel 4. terlihat
bahwa jumlah uang pertanggungan mempengaruhi pure premi yang ditetapkan
dimana semakin tinggi paket semakin tinggi pula pure premi yang
ditetapkan.
Claim loss ratio rate untuk
nasabah laki-laki yang membeli produk X dengan paket 1 sebesar 19,670%
diperoleh dari
Yang artinya rata-rata perusahaan asuransi jiwa Y menggunakan
19,67% premi yang dibayarkan oleh nasabah laki-laki yang membeli produk X
dengan paket 1 untuk membayar klaim yang diajukan oleh nasabah laki-laki yang
membeli produk X dengan paket 1. Selengkapnya claim loss ratio rate
nasabah laki-laki untuk semua paket produk X disajikan dalam Tabel 5.
Tabel 5 Claim loss ratio
rate Nasabah Laki-laki Produk Asuransi X
Claim loss ratio rate (%) |
Paket Produk |
|||||||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
||||||
19,670 |
21,083 |
17,933 |
32,600 |
27,172 |
22,318 |
0 |
||||||
Total |
18,091 |
|||||||||||
Sumber: data sekunder yang telah diolah |
|
|
|
|
|
|||||||
Jika dilihat berdasarkan paket produk X, claim loss ratio rate
nasabah laki-laki masih jauh dibawah 100% yang artinya premi yang terkumpul
masih sangat mencukupi untuk membayar klaim yang diajukan oleh nasabah. Secara
keseluruhan produk X, claim loss ratio rate untuk nasabah laki-laki
sebesar 18,091% yang artinya 18,091% dari premi yang dibayarkan oleh nasabah
laki-laki digunakan untuk membayar klaim yang diajukan.
Claim loss ratio rate
untuk nasabah laki-laki yang membeli produk X masih jauh dibawah 100% bahkan
masih dibawah batas umumnya (40-50%) sehingga perusahaan asuransi jiwa dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan harga premi produk X untuk nasabah laki-laki.
2.
Claim
loss ratio rate Nasabah
Perempuan
Dengan cara yang sama dengan perhitungan claim loss ratio rate
nasabah laki-laki diperoleh claim loss ratio rate nasabah perempuan yang
membeli produk X yang disajikan dalam Tabel 6.
Pada Tabel 6. jika dilihat berdasarkan paket produk X, claim loss ratio rate
nasabah perempuan masih jauh dibawah 100% yang artinya premi yang terkumpul
masih sangat mencukupi untuk membayar klaim yang diajukan oleh nasabah. Secara
keseluruhan produk X, claim loss ratio rate untuk nasabah perempuan
sebesar 20,385% yang artinya 20,385% dari premi yang dibayarkan oleh nasabah
perempuan digunakan untuk membayar klaim yang diajukan.
Tabel 6 Claim loss ratio rate Nasabah Perempuan Produk Asuransi
X
Claim loss ratio rate (%) |
Paket Produk |
|||||||||||
Paket 1 |
Paket 2 |
Paket 3 |
Paket 4 |
Paket 5 |
Paket 6 |
Paket 7 |
||||||
11,383 |
23,592 |
25,028 |
26,613 |
17,962 |
34,664 |
0 |
||||||
Total |
20,385 |
|||||||||||
Sumber: data sekunder yang telah diolah |
|
|
|
|
|
|||||||
Claim loss ratio rate
untuk nasabah perempuan yang membeli produk X masih jauh dibawah 100% bahkan
masih dibawah batas umumnya (40-50%) sehingga perusahaan asuransi jiwa dapat
mempertimbangkan untuk menurunkan harga premi produk X untuk nasabah perempuan.
Kesimpulan
Claim loss
ratio rate untuk produk X yang dijual
oleh perusahaan asuransi jiwa Y baik untuk nasabah laki-laki dan perempuan
berada dibawah 100% yang artinya premi yang ditetapkan masih mecukupi untuk
membayar klaim yang diajukan oleh nasabah. Dikarenakan claim loss ratio rate
masih dibawah 100% maka perusahaan asuransi jiwa Y tidak perlu menaikkan premi,
namun dikarenakan baik claim loss ratio rate nasabah laki-laki maupun
permpuan berada dibawah batas normal (40-50%) maka perusahaan asuransi jiwa Y
dapat mempertimbangkan penuruan premi. Penurunan harga premi dapat meningkatkan
daya jual produk dikemudian hari dan juga dapat meningkatkan tingkat kepuasaan
nasabah atas produk yang telah dibelinya. Dengan
melihat claim loss ratio rate perusahaan asuransi dapat mengetahui
perbandingan besar klaim dengan premi yang dibayarkan oleh nasabah sehingga perusahaan
asuransi dapat menjadikan claim loss ratio rate sebagai acuan dalam
mengambil keputusan perubahan harga premi produk asuransi.
BIBLIOGRAFI
Atkinson, David B. & Mcgarry, John K. (2016). Experience Study
Calculations.
United States: Society of Actuaries.
Hasim, L. (2019). Penerapan Business Intelligence Pada Manajemen Dashboard
Report Perusahaan Asuransi. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12),
123�136.
Marcinko, David Edward. (2006). Dictionary of Health
Insurance and Managed Care.
New York: Springer Publishing Company.
Margaretha, H., Susanto, M., Lionel, E. O., & Ferdinand,
F. V. (2019). An actuarial model of stroke long term care insurance with
obesity as a risk factor. AIP Conference Proceedings, 2192(1),
30004. AIP Publishing LLC.
Nabholz, C., Caroll, J. L., Wekwete, C., & Sommerville,
K. (2007). Life Risk Selection at a Fair Price: Reinforcing the Actuarial
Basis. Zurich: Swiss Re.
Nasution, N. H., & Nanda, S. T. (2017). Pengaruh
Pendapatan Premi, Hasil Underwriting, Hasil Investasi Dan Risk Based Capital
Terhadap Laba Perusahaan Asuransi Umum Syariah.
Sanubari, L., Yuli, S., & Kinasih, H. (2020). Bahasa
Indonesia. Syntax Idea, 2(1), 48�58.