Syntax Literate : Jurnal Ilmiah
Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
5, No. 6, Juni 2020
PENGGUNAAN
MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP
KETERAMPILAN� MENULIS KARANGAN NARASI
SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-KOTA MAKASSAR
Universitas
Muhammadiyah Makassar
Email: [email protected] dan Erwin@[email protected]
Abstract
This
study aims to find out the description of writing skills written by fifth grade
elementary school students in Makassar City before and after the application of
the Concept Sentence learning model in Indonesian subjects and the effect of
using the Concept Sentence learning model in Indonesian subjects on writing
skills written by fifth grade school students Makassar City Base. This type of
research is a quantitative study that is Quasi Experiment with pre-test,
post-test control group design. thus the results of the study using the concept
sentence learning model on the skills of writing essays class V in Makassar
City the results were positive, the results of learning to write essays by
using the concept sentence learning model showed better learning outcomes than
before being applied. This proves that there is an influence of the use of the
concept sentence learning model on the writing skills of the fifth grade
students of Makassar City Elementary School.
Keywords: Concept Sentence, Authorship, Writing
Skills
Penelitian ini bertujuan Untuk
mengetahui gambaran keterampilan menulis karangan siswa kelas V Sekolah Dasar
Se Kota Makassar sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Concept Sentence pada mata pelajaran
bahasa Indonesia dan pengaruh penggunaan model
pembelajaran Concept Sentence pada
mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap keterampilan menulis karangan siswa
kelas V Sekolah Dasar Se-Kota Makassar. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang sifatnya Quasi Experiment dengan pre-test, post-test control group desain. dengan demikian hasil penelitian penggunaan
model pembelajaran concept sentence
terhadap keterampilan menulis karangan kelas V Se-Kota Makassar hasilnya
positif, hasil belajar menulis karangan dengan menggunakan� model pembelajaran concept sentence �menunjukkkan hasil belajar yang lebih baik
dari pada sebelum diterapkan. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh penggunaan model pembelajaran concept sentence terhadap
keterampilan� menulis karangan siswa
kelas V Sekolah Dasar Se-Kota Makassar.
Kata kunci: Concept Sentence,
Karangan, Keterampilan Menulis.
Perpaduan
kemajuan teknologi komputer dan teknologi komunikasi telah menciptakan berbagai
kosakata/istilah baru di bidang tertentu. Kosakata atau istilah yang dapat
digunakan dalam bahasa asing dapat diserap ke dalam Bahasa Indonesia
berdasarkan penggunaan bahasa tersebut. Pengalihan kosakata/istilah bidang ilmu
itu ke dalam bahasa Indonesia, kalau tidak secepatnya dilakukan, akan
menghadapi kendala. Tidak demikian halnya dengan kata/istilah yang baru masuk
dalam kehidupan masyarakat langsung dialihkan ke dalam bahasa Indonesia dan
diperkenalkan kepada masyarkat pengguna bahasa Indonesia (Erlinawati, 2020).
Keterampilan
berbahasa Indonesia dalam kurikulum di sekolah mencakup empat aspek, yaitu: (1)
keterampilan menyimak/mendengarkan, (2) keterampilan berbicara, (3)
keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Badan Standar Nasional
Pendidian (BSNP)� (Susanto, 2013),
standar isi bahasa Indonesia adalah Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresisasi terhadap hasil karya sastra manusia Indonesia.
Salah satu
aktivitas komunikasi itu adalah menulis. Hal ini juga dijelaskan pada al-qur�an
surah al-�Alaq ayat 4 :
بِٱلْقَلَمِ
عَلَّمَ ٱلَّذِى
Terjemahnnya
:yang mengajar (manusia) dengan pena.(Departemen Agama RI).
Menurut Dalman
(2016:3) �menulis merupakan salah satu kegiatan komunikasi berupa penyampaian
pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau medianya.
Pada kenyataan
yang dijumpai di lapangan adalah tidak semua siswa memiliki keterampilan
menulis karangan dengan baik. Masalah yang tampak sehubungan pembelajaran
bahasa Indonesia dalam karangan menunjukkan bahwa menulis karangan siswa masih
rendah dan kurang terarah pada siswa kelas V tingkat Kecamatan Tamalate Kota
Makassar. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yaitu : 1) siswa saat
pembelajaran menulis karangan terlihat kurang terlatih dan tertarik mengikuti
pembelajaran menulis pada pelajaran bahasa Indonesia. 2) hasil tulisan atau
jawaban siswa belum baik karena kurangnya pemahaman materi, dan 3) siswa belum
dapat menuangkan ide dan imajinasinya, penggunaan bahasa yang kurang tepat, dan
penggunaan huruf kapital yang masih kurang tepat.
Salah satu
alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkan� yaitu dengan menggunakan metode concept
sentence. Menurut (Huda, 2013) ��concept sentence merupakan strategi
pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan kartu-kartu yang berisi beberapa
kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa kalimat dan dikembangkan menjadi
paragraf-paragraf��.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian untuk
mengatasi masalah yang berjudul Pengaruh Penggunaan Model Concept Sentence
terhadap Keterampilan� Menulis
Karangan� Siswa Kelas V Sekolah Dasar
Se-Kota Makassar.
Adapun rumusan
masalah pada penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah gambaran keterampilan
menulis karangan narasi siswa kelas V Sekolah Dasar Sekolah Dasar Se-Kota
Makassar sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran Concept Sentence pada
mata pelajaran bahasa Indonesia? (2) Apakah ada pengaruh penggunaan model
pembelajaran Concept Sentence� pada mata
pelajaran bahasa Indonesia terhadap keterampilan menulis karangan narasi siswa
kelas V Sekolah Dasar Se-Kota Makassar?
Berdasarkan
rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu� (1) Untuk mengetahui gambaran keterampilan
menulis karangan siswa kelas V Sekolah Dasar Se-Kota Makassar sebelum dan
sesudah penerapan model pembelajaran Concept Sentence pada mata pelajaran
bahasa Indonesia. (2) Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran
Concept Sentence pada mata pelajaran bahasa Indonesia terhadap keterampilan
menulis karangan siswa kelas V Sekolah Dasar Se-Kota Makassar.
Dalam setiap
keterampilan dipunyai hubungan yang sangat erat dengan tiga keterampilan� lainnya. Karena dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, biasa kita melalui suatu hubungan yaitu awal pada masa kecil kita,
belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, setealah itu kita belajar membaca
dan menulis. Keempat keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis
adalah suatu kesatuan. (Henry Guntur Tarigan, 2008).
����������� Menurut Dalman (2016:3), menulis
merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara
tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya. Selain itu tujuan menulis menurut (G. H. Tarigan, 2013) adalah
Assignment purpose (tujuan penugasan) , Altruistic purpose (tujuan alturistik),
Persuasive purpose (tujuan persuasif), Informational purpose (tujuan
informasional, tujuan penerangan), Self-expressive purpose (tujuan pernyataan
diri), Creative purpose (tujuan kreatif), dan Problem-solving purpose (tujuan
pemecahan masalah).
Kemampuan
menulis. Kemampuan menulis adalah keterampilan seseorang menggunakan bahasa
tulis sebagai alat, baik wadah maupun media untuk memaparkan isi jiwanya,
penghayatan, dan pengalamannya secara teratur. Menurut (Munirah, Bahri, &
Fatmawati, 2019) bahwa tes kemampuan menulis dapat dilakukan dengan dua metode
langsung atau tidak langsung. Dalam metode langsung peserta tes (siswa) diminta
membuat tulisan (karangan) berdasarkan topik-topik tulisan tertentu.
Adapun indikator
keterampilan menulis yaitu: 1) Isi gagasan yang dikemukakan, 2) Organisasi isi,
3) Kosakata, 4) Ejaan dan Tanda Baca�
(Munirah et al., 2019)
Karangan.
Pengertian karangan merupakan suatu proses menyusun, mencatat, dan
mengkomunikasikan makna dalam tataran ganda, bersifat interaktif dan diarahkan
untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan suatu sistem tanda
konvensional yang dapat dilihat. Karangan terdiri dari paragraf-paragraf yang
mencerminkan kesatuan makna yang utuh.
Ada beberapa
jenis karangan seperti narasi (kisah, naratif), ekspoisisi, deskripsi
(pemerian, deskriptif), dan� argumentasi.
Model Concept
sentence. Saat ini telah banyak model pembelajaran yang digunakan unuk
mengaktifkan murid dalam pembelajaran dan salah satunya adalah model
pembelajaran concept sentence. Menurut (Huda, 2013) Concept sentence merupakan
salah satu model pembelajaran konsep dengan menggunakan kata kunci.
����������� Adapun beberapa kelebihan dari
penggunaan teknik concept sentence dalam proses pembelajaran. Menurut (Huda,
2013) adalah (1) meningkatkan semangat belajar peserta didik, (2) membantu
terciptanya suasana belajar yang kondusif, (3) memunculkan kegembiraan dalam
belajar,(4) mendorong dan mengembangkan proses berpikir kreatif,(5) mendorong
peserta didik untuk memandang sesuatu dalam pandangan yang berbeda, (6)
memunculkan kesadaran untuk berubah menjadi lebih baik, (7) memperkuat
kesadaran diri, (8) lebih memahami kata kunci dari materi pokok pembelajaran,
dan (9) siswa yang lebih pandai mengajari temannya yang kurang pandai.
Metode Penelitian
Penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif yang sifatnya Quasi
Eksperiment. Dimana Desain penelitian Control
Group Design� dimana� kelompok eksperimen dan kontrol dibandingkan
dua kelompok yang ada diberi pre-test, kemudian diberikan perlakuan, terahkir
diberikan post test. Lokasi penelitian ini dilakukan di sekolah dasar kelas V
se-Kota Makassar. Adapun subjek penelitian ini adalah di SDN Kaccia, SDI
Pingtiku I, SDN Bertingkat Labuang Baji, dan SDN Sangir Kota Makassar dengan
jumlah seluruh siswa adalah 100 siswa. Teknik pengambilan sampel yang
di-gunakan adalah Cluster Random Sampling. Adapun sampel yang digunakan
adalah siswa kelas V SDN Kaccia 25 siswa, SDI Pingtiku I 25 siswa, SDN Bertingkat
Labuang Baji 25 siswa, dan SDN Sangir 25 siswa.
�Teknik pengumpulan data serta instrument yang
digunakan adalah teknik tes. Dimana Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan sebelum treatment, pretest dilakukan untuk
mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebelum diterapkannya metode concept sentence. Sedangkan tes akhir adalah post-test untuk mengetahui
pengaruh penggunaan metode concept
sentence. Akan tetapi sebelum instrumen tes diujikan, perlu diadakan uji
validitas. Validitas digunakan untuk me-ngetahui ketetapan alat penilaian
terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai.
Pada
teknik analisis data, digunakan tiga macam uji yang terdiri dari uji
normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan
untuk mengetahui suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
atau tidak. Adapun tujuan dari uji homogenitas ini adalah untuk mengetahui
apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Uji
hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh dari model Concept Sentence terhadap
keterampilan menulis karangan pada siswa kelas V Sekolah Dasar se-Kota
Makassar. Analisis data yang digunakan adalah uji t.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Pada
hasil penelitian tentang pengaruh model concept
sentence dalam keterampilan menulis karangan siswa kelas V sekolah dasar
Se-Kota Makassar. Proses
penelitian ini direncanakan yakni peneliti memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol kemudian memberikan
perlakukan pada kelas eksperimen setelah itu diberikan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel
1
Analisis
Data Tes Awal (Pretest) Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretast Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol |
||
Data |
Pretes Eksperimen |
Pretes Kontrol |
Mean |
64.80 |
62.80 |
Median |
65.00 |
60.00 |
Mode |
65 |
60 |
Std. Deviation |
9.581 |
9.100 |
Minimum |
45 |
45 |
Maximum |
85 |
85 |
Tabel di atas menunjukkan bahwa
nilai rata-rata hasil tes awal (Pretest)
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda yaitu SDN
Kaccia, SD Negeri Pongtiku I (Kelas eksperimen) yaitu 65,00 dan kelas kontrol
SDI Bertingkat Labuang Baji, SD Negeri Sangir (kelas kontrol) yaitu 60,00.
Dimana Nilai siswa kelas eksperimen pada SDN Kaccia yang memperoleh 50 sebanyak
3 siswa, nilai 55 sebanyak 3 siswa, nilai 60 sebanyak 5 siswa, nilai 65
sebanyak 8 siswa, nilai 70 sebanyak 3 siswa, nilai 75 sebanyak 1 siswa, nilai
80 sebanyak 1 siswa, dan nilai 85 sebanyak 1 siswa. Sedangkan nilai siswa pada
SDN Pongtiku I yang memperoleh nilai 45 sebanyak 1, nilai 50 sebanyak 1 siswa,
nilai 55 sebanyak 4 siswa, nilai 60 sebanyak 2 siswa, nilai 65 sebanyak 5
siswa, nilai 70 sebanyak 7 siswa, nilai 75 sebanyak 1 siswa, nilai 80 sebanyak
2 siswa, dan nilai 85 sebanyak 2 siswa. Dan Nilai siswa kelas kontrol pada SD
Labuang Baji yang memperoleh nilai 45 sebanyak 1 siswa, nilai 55 sebanyak 4
siswa, nilai 60 sebanyak 9 siswa, nilai 65 sebanyak 5 siswa, nilai 70 sebanyak
4 siswa, nilai 80 sebanyak 1 siswa, dan nilai 85 sebanyak 1 siswa. Sedangkan
nilai siswa pada SDN Sangir yang memperoleh nilai 50 sebanyak 6 siswa, nilai 55
sebanyak 2 siswa, nilai 60 sebanyak 4 siswa, nilai 65 sebanyak 6 siswa, nilai
70 sebanyak 3 siswa, nilai 75 sebanyak 2 siswa, nilai 80 sebanyak 1 siswa, dan
nilai 85 sebanyak 1 siswa.
Tabel 2
Analisis Data Tes Akhir (Post-test)
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
|
Posttest_Eksperimen |
Posttest_Kontrol |
Mean |
85.60 |
72.90 |
Median |
85.00 |
70.00 |
Mode |
85 |
70 |
Std. Deviation |
7.117 |
7.429 |
Minimum |
75 |
60 |
Maximum |
100 |
95 |
Tabel
di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil tes akhir (Post-test) siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol jauh
berbeda yaitu SDN Kaccia, SD Negeri Pongtiku I (kelas eksperimen) yaitu 85,60
dan kelas kontrol SDI Bertingkat Labuang Baji, SD Negeri Sangir (kelas kontrol)
yaitu 72,90. Nilai hasil evaluasi akhir seluruh siswa kelas V untuk kelas
eksperimen di atas KKM yaitu 75 dan kelas kontrol memperoleh nilai di bawah KKM
(≤75) yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa keterampilan menulis karangan narasi siswa pada kelas
eksperimen setelah diterapkan model concept� sentence termasuk dalam kriteria sangat
baik. Sedangkan pada kelas kontrol setelah diterapkan model concept�
sentence termasuk dalam kriteria kurang. Berdasarkan data
tersebut di atas, kemudian dilakukan uji normalitas dengan hasil uji dinyatakan
dalam Tabel 3 berikut:
Tabel 3
Hasil Uji Normalitas Postest Kelas Kontrol
dan Kelas Eksperimen Kota Makassar
|
Data_Posttest |
|
Normal Distribution |
Location |
79.25 |
Scale |
9.650 |
Berdasarkan
tabel di atas bahwa hasil uji normalitas pada pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh data
berdistribusi normal dan kemudian dilanjutkan uji homogenitas.
Tabel 4
Hasil Uji Homogenitas Kelas Kontrol dan
Kelas Eksperimen Kota Makassar
|
Levene Statistic |
df1 |
df2 |
Sig. |
Based
on Mean |
.013 |
1 |
98 |
.911 |
Based
on Median |
.008 |
1 |
98 |
.928 |
Based
on Median and with adjusted df |
.008 |
1 |
93.174 |
.928 |
Based
on trimmed mean |
.004 |
1 |
98 |
.948 |
Test of Homogeneity of Variance |
Berdasarkan
tabel di atas diketahui nilai signifikansi (Sig.) based on mean sebesar 0,911> 0,05, dari hasil uji homogenitas
variansi tersebut, dinyatakan bahwa variansi populasi adalah sama (homogen).
Tabel 5
Uji thitung dan ttabel
Kelompok |
t hitung |
ttabel |
Keterangan |
Eksperimen
dan kontrol |
8,729 |
1,66. |
H0
ditolak |
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai sig (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05 maka
dapat disimpulkan ada perbedaan ditemukan adanya pengaruh yang signifikan
antara hasil pembelajaran dengan menggunakan model concept sentence dengan hasil pembelajaran dengan� menggunakan pembelajaran konvensioanal.
Karena pada nilai t hitung
yang diperoleh adalah 8,729 sedangkan ttabel� yang
diperoleh adalah 1,66. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut dinyatakan bahwa
nilai t hitung
> nilai
t tabel (8,729 >1,660) sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
dalam penelitian ini diterima. Dengan
demikian model concept sentence terdapat
pengaruh dalam pembelajaran menulis karangan siswa kelas V SD Se-Kota Makassar.
Berdasarkan
hasil nilai rata-rata, diperoleh data bahwa nilai rata-rata keterampilan
menulis karangan pada kelompok eks-perimen sebanyak 85,60 sedangkan nilai
ra-ta-rata keterampilan menulis karangan�
pada kelompok kontrol sebanyak 72,90. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa model Concept Sentence mempunyai pengaruh daripada model
pembelajaran konvensional pada materi menulis karangan.
B.
Pembahasan
Pada
bagian ini diuraikan cara penerapan model concept
sentence terhadap keterampilan menulis karangan siswa kelas V Se-Kota
Makassar.� Berdasarkan hasil analisis
deskriptif data tes awal (pretest)
dan tes akhir (posttest) keterampilan
menulis siswa kelas V pada kelas eksperimen menggunakan model concept sentence dan kelas kontrol
menggunakan model konvensional menunjukkan bahwa nilai siswa yang berada pada
kelas eksperimen (SDN Kaccia dan SDI Pongtiku I) dengan menggunakan model concept sentence lebih tinggi. Dimana
langkah-langkah pembelajaran model cencept
sentence yang diberikan pada kelas eksperimen pada SD Kaccia dan SD
Pongtiku I yaitu guru meyampaikan tujuan yang akan dicapai yaitu menulis
karangan berdasarkan informasi penting yang telah ditemukan dengan menggunakan
bahasa sendiri kemudian guru memberikan apersepsi dan melakukan eksplorasi
tentang materi atau tema yang dipelajari seperti siswa diajak menyanyikan lagu
Indonesia raya dan memberikan penguatan tentang pentingnya menanamkan semangat
kebangsaan, dan guru menjelaskan materi tentang karangan dan teks bacaan, setelah itu siswa membentuk kelompok yang beranggotakan
masing-masing 4 siswa dalam satu kelompok secara heterogen, kemudian guru
memberikan beberapa kata kunci� dalam
kartu (2-5 kata kunci/kartu)� dimana
dalam kartu-kartu tersebut terdapat sebuah pertanyaan untuk menggali informasi
pada cerita, selanjutnya tiap-tiap kelompok membuat karangan dengan paragraf
sederhana yang terdiri atas minimal 4 kalimat kemudian dari hasil diskusi
kelompok didiskusikan kembali dan dipandu oleh guru kemudian membuat
kesimpulan.
Hal ini ditunjukkan
bahwa materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa oleh guru tersampaikan
dengan baik dan dapat dipahami oleh siswa dengan menggunakan model concept sentence. Pemahaman siswa
terhadap materi yang diajarkan dikarenakan oleh penggunaan model concept sentence yang digunakan pada kelas
eksperimen (SDN Kaccia dan SDI Pongtiku). Concept
sentence merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan
kartu-kartu yang berisi beberapa kata kunci tersebut disusun menjadi beberapa
kalimat dan dikembangkan menjadi paragraf-paragraf (Huda, 2015:315). Penggunaan
model concept sentence pada kelas
eksperimen membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dimana siswa bekerja
kelompok untuk membuat sebuah karangan dan siswa dapat membuat sebuah karangan
dengan mudah dengan menggunakan kata kunci dari kartu-kartu yang telah
dibagikan.
Hal
ini dapat dilihat dari data tentang menulis
karangan siswa� kelas V SDI Bertingkat
Labuang Baji dan SD Negeri Sangir untuk kelas kontrol pretest diperoleh data yaitu: skor tertinggi 85 dan skor terendah
45, rata-rata (mean) sebesar 62,80, median sebesar 60,00, modus sebesar 60 dan standar deviasi
sebesar 9,100 sedangkan data yang diperoleh pada pretest kelas eksperimen yaitu: skor tertinggi 85 dan skor terendah
45, rata-rata (mean) 64,80, median 65,00, modus 65
dan standar deviasi 9.581. Berdasrkan data yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa keterampilan menulis siswa kelas V Se-Kota Makassar sebelum diterapakan
model pembelajaran concept sentence
termaksud dalam kategori sangat kurang dengan melihat pada pedoman keterampilan
menulis.
Data keterampilan menulis karangan siswa kelas V Se-Kota
Makassar setelah diterapkan model concept
sentence untuk posttest kelas kontrol diperoleh data yaitu: skor tertinggi 90 dan skor
terendah 60, rata-rata (mean) 72,90,
tmedian 70,00, modus 70 dan standar deviasi 7,429 sedangkan data hasil postest kelas eksperimen diperoleh data
yaitu: skor tertinggi 100 dan skor terendah 75, rata-rata (mean) 85,69, median 85,00 modus 85 dan standar deviasi
7,117. Berdasarkan nilai rata-rata pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa dengan
menerapkan� model concept sentence dalam menulis karangan siswa kelas V terdapat
pengaruh. Hal itu dapat dibuktikan dari nilai posttest �rata-rata siswa
kelas kontrol 72,90 sedangkan nilai�
rata-rata kelas eksperimen posttest
85,60.
Berdasarkan
hasil uji hipotesis dengan statistik
inferensial (t-test) independent samples test
dengan kriteria pengujian,
hipotesis alternatif (H1) diterima apabila nilai t hitung >
nilai t tabel. Sebaliknya, H0 ditolak apabila nilai t hitung
< nilai t tabel pada taraf�
signifikan 0,05%. Hasil uji
beda (t-test) data tes menulis karangan siswa
Se-Kota Makassar menunjukkan bahwa
nilai t hitung yang
diperoleh adalah = 8,729 sedangkan
t tabel dengan taraf signifikasin 0,05 adalah 1,66.
Bedasarkan hasil uji hipotesis dengan statistik inferensial (t-test) independent samples test)
tersebut, dinyatakan bahwa hipotesis penelitian diterima karena nilai t hitung >
nilai t tabel�
(8,729 > 1,66), sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu model concept sentence berpengaruh dalam pembelajaran keterampilan
menulis karangan siswa kelas V Se-Kota Makassar.
Kesimpulan
Keterampilan
menulis karangan narasi siswa kelas V Se-Kota Makassar sebelum diterapkan model
concept sentence pada pelajaran
bahasa Indonesia adalah termasuk kategori sangat kurang. hal ini dapat dilihat
pada nilai rata-rata (mean) siswa
kelas eksperimen� 64,80 dan nilai
rata-rata (mean) kelas kontrol adalah
62,80. Sedangkan setelah diterapkan model concept
sentence pada pelajaran bahasa Indonesia mengalami peningkatan hasil
belajar yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada kelas eksperimen
dikategorikan sangat baik dengan nilai rata-rata siswa yaitu 85,60, dan pada
kelas kontrol dikategorikan kurang dengan nilai rata-rata siswa 72,90.
Penerapan
model concept sentence terhadap
keterampilan menulis karangan siswa kelas V Se-Kota Makassar terdapat pengaruh.
Hal ini dapat dilihat dari
hasil analisis� uji-t independen menunjukkan
bahwa perbedaan signifikan dari nilai nilai t hitung
yang diperoleh adalah = 8,729 sedangkan
t tabel dengan taraf signifikasin 0,05 adalah 1,660.
Bedasarkan hasil uji hipotesis dengan statistik inferensial (t-test) �independent samples test) tersebut, dinyatakan bahwa
hipotesis penelitian diterima karena nilai t hitung > nilai t tabel�
(8,729> 1,660, sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima yaitu penggunaan model
concept sentence� terhadap keterampilan menulis karangan siswa
kelas V Se-Kota Makassar berpengaruh signifikan.
����������������������������������������������������������������������
BIBLIOGRAFI
Erlinawati, Mira. (2020). Implementasi Pembakuan Peristilahan
Perkomputeran Dalam Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa SI 18A4 FIKOM Universitas
Duta Bangsa Surakarta. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 5(2),
92�99.
Huda, Miftahul. (2013). Model-model pengajaran dan
pembelajaran. Yogyakarta: pustaka pelajar.
Munirah, Munirah, Bahri, Aliem, & Fatmawati, Fatmawati. (2019).
Pengaruh Penggunaan Media Gambar Seri Terhadap Keterampilan Menulis Cerita
Dongeng Siswa Kelas Iii Sd. Jkpd (Jurnal Kajian Pendidikan Dasar), 4(2),
731�740.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di
sekolah dasar. Jakarta: Kencana prenada media group.
Tarigan, G. H. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa, Bandung: CV. Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Berbicara sebagai suatu
ketrampilan berbahasa. Bandung: Angkasa, 16.