Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
5, No.
6, Juni 2020
����������
PENGARUH MINAT
MEMBACA TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-
KOTA MAKASSAR
Richa Yunita Rasyid, Erwin Akib dan Sitti Aida Azis
Universitas Muhammadiyah
Makassar
Email: [email protected],
erwin@[email protected]
dan [email protected]
Abstract
This
study aim to (1) Knowing the interest in reading of fifth grade elementary
school students in Makassar City, (2) Knowing as far as where skill speak up of
fifth grade elementary school students in Makassar City, (3) Knowing influence
interest in reading of students on speaking skill of fitth grade elementary
school students in Makassar City. The kind of this study is quantitative
descriptive, survey method in regressional studies. The population is all grade
V students of elementary schools as city as Makassar. Samples totaling 118
people, were obtained through clusters. The result of study shows that there is
influence interest in reading on speaking skill of fifth grade elementary
school student t=19,026 with (sig p= 0.000<α=0.05), the contribution of
interest in reading to the speaking skill obtained in this study amounted to 75,7%,
is got value R = 0,870, R square = 0.757 and value F=362.000 AND (sig p = 0.000
< α 0,05), the contribution of interest in reading 75,7%.
Keywords: Interest in reading, influence, and speaking
Abstrak
Penelitian ini bertujuan (1)
Mengetahui minat baca siswa kelas V Sekolah
Dasar Se- Kota Makassar, (2) Mengetahui sejauh mana keterampilan berbicara
siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar, (3) Mengetahui pengaruh minat membaca siswa terhadap
keterampilan berbicara kelas V Sekolah Dasar
Se- Kota Makassar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif deskriptif, metode survei dalam studi regresional. Populasinya
adalah seluruh siswa Kelas V Sekolah Dasar Se Kota Makassar. Sampel berjumlah
118 orang, yang diperoleh melalui cluster. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh� minat membaca
terhadap keterampilan berbicara peserta
didik Kelas V Sekolah Dasar Se Kota Makassar t=19,026
dengan (sig p= 0.000<α=0.05), sumbangan minat membaca terhadap keterampilan berbicara
yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 75,7%, diperoleh nilai R =
0,870, R square = 0.757 dan nilai F = 362.000 dan
(sig p = 0.000 < α 0,05), sumbangan
pengaruh minat membaca 75,7%.
Kata kunci: Minat
baca, pengaruh dan berbicara
Pendahuluan
Bahasa Indonesia
sebagai identitas bangsa Indonesia, sekaligus merupakan bahasa persatuan. Hal
ini terbukti dengan keadaan bangsa Indonesia yang tersusun atas beraneka suku, budaya
dan bahasa yang berbeda. Bahasa memiliki kontribusi penting dalam kehidupan.
Bahasa berperan sebagai penghubung antarmanusia, sehingga mereka bisa saling
berkomunikasi.� Setiap aktivitas manusia
selalu menggunakan bahasa sebagai alat interaksi. Bahasa memegang peranan
penting dalam kehidupan. Bahasa berperan sebagai penghubung antarmanusia,
sehingga mereka bisa saling berkomunikasi.�
Salah satu pelajaran dasar yang penting dikuasai oleh siswa mulai dari
tingkat dasar sampai tingkat atas adalah Bahasa indonesia. Pengirim pesan
mengirimkan informasi secara lisan. Sementara, dalam menyimak si penerima pesan berupaya
menangkap arti dari bahasa lisan yang disampaikan si penyampainya. Dalam
aktivitas menulis, si pengirim pesan mengirimkan pesan secara tertulis. Keterampilan
berbahasa berguna ketika mengimplementasikan interaksi komunikasi di
masyarakat. Keterampilan membaca sangat penting dalam kehidupan manusia yang kompleks. Hampir
disetiap aspek kehidupan membutuhkan kegiatan membaca.
Menurut
(Dalman, 2013) bahwa membaca adalah
jantung pendidikan. Pada situasi ini, orang yang kerapkali membaca,
pendidikannya akan maju serta mempunyai wawasan yang luas. Kebiasaan membaca
haruslah dibiasakan pada anak-anak sedini mungkin, khususnya pada dunia sekolah
dasar. Keterampilan membaca merupakan keterampilan yang sangat penting dalam
pembelajaran. Membaca adalah suatu proses agar memperoleh berita dari hal yang
ditulis. Membaca mengikutsertakan pengenalan simbol yang menyusun suatu bahasa.
Hal tersebut sesuai pendapat� (Tarigan, 2015) yang mengungkapkan
bahwa membaca ialah suatu proses yang dilakuksanakan serta digunakan oleh pembaca
untuk mendapatkan pesan yang hendak�
disampaikan penulis dengan media kata-kata/bahasa tulis.
Hal
ini juga dijelaskan pada al Qur�an surah al- Alaq ayat 1-5 yaitu:
�
(4)بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الَّذِي
(3)الْأَكْرَمُ وَرَبُّكَ اقْرَأْ� (2)عَلَقٍ مِنْ
الْإِنْسَانَ خَلَقَ
(1)خَلَقَ يالَّذِرَبِّكَ بِاسْمِ اقْرَأْ� (5)يَعْلَمْ
لَمْ مَا الْإِنْسَانَ عَلَّمَ
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar manusia dengan pena, Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya. (QS Al Alaq: 1-5) (Al-Qur�An Terjemahan: 597).
Siswa yang memiliki baca tinggi pasti
memiliki pemahaman serta pengalaman yang lebih luas dibandingkan dengan siswa
yang lain, baik dilihat dari pengetahuan tentang pelajaran atau dilihat dari
pengetahuan umum. Seorang siswa yang tidak berminat untuk membaca,
akan kesulitan dalam belajar.
Minat merupakan suatu rasa lebih suka
serta rasa perhatian lebih pada suatu hal ataupun kegiatan, tanpa ada yang
menyuruh (Slameto, Utami, & Pangera, 2013) Jadi, minat baca adalah
pretensi yang kokoh disertai upaya seseorang untuk membaca. Berbicara merupakan
tuntunan kebutuhan siswa di Sekolah Dasar siswa kelas V Se- Kota Makassar. Komunikasi
yang efektif diduga menajdi suatu yang esensial�
untuk meraih kesuksesan dalam setiap siswa untuk berdiskusi atau
berinteraksi dengan teman-temannya di kelas maupun di luar kelas. Kegiatan
berbicara sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan pembelajaran Bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, kemampuan ini perlu dilatih sejak awal.
Namun, kenyataannya yang terjadi di
lapangan tidak semua siswa seperti itu, ada beberapa siswa juga yang berkunjung
ke perpustakaan sekolah. Kurangnya minat membaca adalah salah satu penyebab
dari rendahnya keterampilan berbicara siswa. Ini bisa ditinjau
dari kondisi perpustakaan yang selalu sepi pada saat jam istrahat berlangsung.
Hal tersebut dibuktikan waktu istirahat selama 15 menit tidak dimanfaatkan
siswa untuk membaca. Sehubungan dengan penelitian ini yang menjadi fokus
penelitian ini adalah melalui kata-kata, ter-ekspresikan pikiran, gagasan, serta
perasaan terhadap orang lain. Kosakata sebagai salah satu unsur bahasa memiliki peranan penting dalam
kegiatan berbicara. Berangkat dari masalah tersebut, peneliti tertarik untuk menyelenggarakan penelitian untuk menguji ada tidaknya
pengaruh signifikan antara minat membaca�
terhadap keterampilan berbicara. Berdasar dari hal tersebut,� peneliti termotivasi untuk meneliti dan
membuktikan pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara Sekolah Dasar kelas V Se- Kota Makassar (1) Adapun
rumusan masalah pada penelitian ini adalah�
Bagaimana minat
membaca siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar? (2) Bagaimana kemampuan
berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar? (3) Adakah
pengaruh minat membaca terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar?
Adapun
tujuan penelitiannya adalah adalah (1) Mengetahui
minat baca siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar, (2) Mengetahui sejauh
mana keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar, (3)
Mengetahui pengaruh minat membaca siswa terhadap keterampilan berbicara kelas V
Sekolah Dasar Se- Kota Makassar.�
Minat baca di Indonesia sendiri belum tumbuh secara
maksimal. (Slameto et al.,
2013) menyatakan bahwa
minat sebagai
suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaaan akan suatu relasi
antara diri sendiri dengan hal di luar diri.�
Siswa yang mempunyai minat pada subjek tertentu cenderung untuk
memberikan perhatian yang lebih besar pada subjek tersebut. Minat besar
dampaknya terhadap belajar, sebab jika bahan pelajaran yang diajarkan tidak
sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari karena minat
menambah motivasi untuk belajar.
Membaca
adalah salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang diajarkan di sekolah
dasar. Dalam aktivitas membaca, pikiran serta mental diikutsertakan secara
aktif, tidak hanya kegiatan fisik saja. Berdasarkan pendapat (Tarigan, 2015) membaca ialah sebuah proses yang dilaksanakan� serta digunakan oleh pembaca untuk mendapat
pesan yang akan disampaikan oleh penulis dengan media kata-kata/bahasa tulis.
Orang yang
melaksanakan kegaitan pastinya memiliki tujuan yang hendak diraih, demikian
halnya ketika membaca. Tujuan utama dari membaca yaitu untuk mencari dan
mendapat informasi, terkait isi, memahami arti bacaan. Makna, arti (meaning)
berkaitan erat dengan maksud tujuan, ataupun intensivitas kita dalam membaca.
Menurut (Rahim, 2008) membaca bertujuan untuk mendapatkan informasi atau
pesan dari teks. Membaca dengan tujuan, cederung lebih mengerti daripada yang
tidak memiliki tujuan. (Rahim, 2008) mengatakan bahwa minat baca yaitu
keinginan yang kokoh diikuti dengan upaya seseorang untuk membaca. Orang yang
memiliki ketertarikan membaca yang kokoh akan diwujudkannya dalam kesiapannya
untuk memperoleh bahan bacaan lantas membacanya karena kesadarannya sendiri
maupun dorongan dari luar. Minat baca adalah sebuah kecenderungan kepemilikan
keinginan/minat yang kuat juga diikuti upaya yang sering pada diri seseorang
pada aktivitas membaca yang dilaksanakan secara terus menerus juga diikuti
dengan rasa senang tanpa paksaan, atas keinginannya sendiri atau dorongan dari
luar maka seseorang itu memahami apa yang
dibacanya. Menurut (Mujiati, 2001) mengungkapkan
bahwa minat baca dipengaruhi oleh dua golongan, yakni golongan faktor personal
serta golongan institusional. Faktor institusional yakni faktor yang berasal
dari luar individu itu sendiri, terdiri dari: (1) ketersediaan buku-buku, (2)
status sosial ekonomi, (3) pengaruh orang tua, teman sebaya serta guru.
Interaksi ialah satu pertalian antar individu sedemikian rupa maka individu
yang berkaitan saling mempengaruhi satu sama lain (Chaplin, 2011).
Keterampilan Berbicara. (Nurgiyantoro, 2010) berbicara merupakan
kegiatan berbahasa kedua yang dilaksanakan manusia dalam kehidupan berbahasa,
yakni sebelum aktivtas mendengarkan dilakukan. Interaksi merupakan satu
pertalian antar individu sedemikian rupa maka individu yang berkaitan saling
mempengaruhi satu sama lain (Purbasari & Puspita, 2019). Berbicara
bukanlah sekadar kegiatan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa, namun perlu didukung
oleh penguasaan beberapa hal sebagai penunjang yang harus dipelajari terlebih
dahulu agar bisa dikatakan terampil. Kegiatan berbicara dapat diterapkan di
dalam kelas dan berbagai topik dalam suatu mata pelajaran khususnya
pembelajaran bahasa. Dengan perencanaan dan dukungan yang baik, kesempatan untuk
berbicara dapat membua pembelajaran di kelas lebih bermakna sehingga siswa
lebih mudah untuk memahami pembelajaran tersebut. Tujuan utama berbicara adalah
untuk berkomunikasi. Agar dapat berkomunikasi secara efektif, sebaiknya
pembicara harus menguasai segala sesuatu yang hendak dikomunikasikan. Pembicara
semestinya dapat menilai efek komunikasinya pada pendengarnya.
Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik analisis regresi satu predictor. Lokasi
penelitian ini dilakukan di sekolah dasar kelas V se-Kota Makassar. Adapun subjek penelitian ini adalah
SDN Kaccia, SD Pongtiku I� di SD
Labuang Baji
dan SD Sangir. Teknik pengambilan sampel yang
di-gunakan adalah Cluster.
Adapun sampel yang digunakan adalah siswa kelas V SDN Kaccia 28
siswa dan SD
Pongtiku I 30 siswa, SD Labuang Baji 30 Siswa, dan SD Sangir 30 siswa. Teknik
pengumpulan data serta instrument yang digunakan adalah teknik tes. Dimana
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah non tes dan
tes yaitu angket dan penilaian berbicara. Akan tetapi sebelum
instrumen tes diujikan, perlu diadakan uji validitas. Validitas digunakan untuk
me-ngetahui ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga
betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.� Uji
hipotesis digunakan untuk mengetahui Pengaruh
Penggunaan Media Gambar Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar Di Kota Makassar. Analisis data
yang digunakan adalah uji t.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dilakukan maka, ada dua variabel dalam
penelitian ini yang ingin diteliti. Variabel yang dimaksud adalah satu variabel
independen yaitu variabel minat baca dan satu variabel dependen yaitu
keterampilan berbicara. Variabel independen tersebut akan dianalisis dan
dilihat pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar
Se- Kota Makassar. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010) Sebelum analisis
dilakukan terlebih dahulu dilaksanakan kegiatan pengumpulan data variabel
penelitian sebagai bahan analisis. Adapun data variabel meliputi: data minat baca dan keterampilan berbicara� siswa.
Data dari lapangan setelah diolah,
selanjutnya dianalisis dengan statistik deskriptif dan statistik parametrik yang meliputi analisis regresi linear sederhana
sesuai dengan tujuan penelitian ini
untuk mengetahui korelasi serta pengaruh
minat baca terhadap keterampilan berbicara. Analisis
deskriptif yang digunakan dalam penelitian adalah (1) mean (rata-rata), (2)
median, (3) modus, (4) simpangan baku, (5) varians. Setelah
analisis deskriptif terhadap data masing-masing variabel penelitian ini maka
pengujian selanjutnya yang dilakukan
adalah pengujian analisis regresi linear dan regresi ganda untuk mengetahui
besarnya pengaruh antar variabel bebas dengan variable terikat. Secara parsial
dan simultan (bersama-sama).
Tabel 1 Rangkuman
Hasil Analisis Deskriptif Data Variabel Minat Membaca Siswa Kelas V SD Se-Kota
Makassar
X1 |
Mean |
SD |
Varians |
Range |
Min. |
Max. |
Minat Membaca |
87,09 |
22,820 |
520,752 |
112 |
59 |
171 |
Berdasarkan
Tabel 1 data minat membaca siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar
diperoleh melalui angket
minat membaca. Data ini memiliki skor tertinggi 171 dan terendah 59. Mean sebesar 87,09; Range sebesar 112; Varians
data ini
adalah 520,725 dengan standar deviasi sebesar 22,820.
Tabel 2 Rangkuman Kategori Data Minat Baca Siswa
Kelas V SD Se-Kota Makassar
Interval Skor���
|
Jumlah |
Keterangan |
170 � 200 |
1 |
Sangat
Baik |
140 � 169 |
4 |
Baik |
120 � 139 |
4 |
Cukup |
100 � 119 |
40 |
Rendah |
< 100 |
69 |
Sangat
Rendah |
Berdasarkan
Tabel 2, dapat dilihat bahwa minat baca siswa kelas V Sekolah Dasar Se-� Kota Makassar secara keseluruhan dominan
berada pada kategori sangat rendah
Tabel
3 Rangkuman Hasil Analisis Deskriptif Data Variabel Keterampialan Berbicara
Siswa Kelas V Se-Kota Makassar
Y |
Mean |
SD |
Varians |
Range |
Min |
Max |
Ket. Berbicara |
66,90 |
68,00 |
95,904 |
46 |
50 |
96 |
Data keterampilan berbicara merupakan skor yang diperoleh
melalui tes keterampilan berbicara. Data ini memiliki skor tertinggi 96 dan
terendah 50. Mean sebesar 66,90. Selain itu, dapat
dideskripsikan varians data ini adalah 95,904 dengan SD sebesar 68,00 dan range 46.
Tabel 4 Rangkuman Kategori Data Keterampilan
Berbicara Siswa Kelas V SD Se-Kota Makassar
No. |
Keterampilan
berbicara |
Jumlah |
Kategori |
1. |
96- 100 |
2 |
Sangat
Tinggi |
2. |
86-95 |
3 |
Tinggi |
�3. |
70-85 |
53 |
Sedang |
4. |
0-69 |
60 |
Rendah |
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa
keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar secara
keseluruhan dominan berada pada kategori rendah.
Tabel
5 Uji Hipotesis
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.870a |
.757 |
.755 |
3.77919 |
a. Predictors: (Constant), Minat |
Berdasarkan hasil uji hipotesis pada di
atas diperoleh nilai t = 19,026 dengan sig (p) = 0.000, dimana p = 0.000 < 0.05 sehingga H0
ditolak dan H1 diterima. Jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh minat baca terhadap keterampilan berbicara siswa. Pada
hasil analisis regresi linear diperoleh nilai koefisien determinasi (R2)
dan nilai konstanta serta koefisen regresi yang digunakan untuk membentuk model
persamaan regresi. Berdasarkan hasil analisis regresi� diperoleh nilai R = 0,870 dan niali R2�� sebesar 0.757, sehingga R2 x
100% = 75,7%. Nilai R2 ini menunjukkan 75,7% nilai keterampilan
berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar dipengaruhi oleh
variable minat membaca siswa, dan sisanya 24,3% dipengaruhi oleh
faktor lain. Nilai R2 pada hipotesis ini mengandung makna bahwa
pengaruh atau sumbangan yang diberikan oleh minat membaca terhadap keterampilan
berbicara adalah sebesar 75,7 %.
Pada hasil analisis regresi sederhana,
juga diperoleh informasi mengenai nilai konstanta dan koefisen regresi yang
digunakan untuk membentuk model persamaan regresi. Model persamaan regresi yang
terbentuk pada hipotesis pertama ini adalah:
Ŷ
= a+ bX1
Ŷ
= 52.791+ 0.211 X
Keterangan:
Y
= Keterampilan berbicara
X
= Minat Baca
a
= parameter intercept/konstanta
b
= parameter koefisien regresi
Nilai
52.791 merupakan nilai konstanta (a) yang menunjukkan bahwa jika minat baca (X1)
nilainya adalah 0, maka nilai keterampilan berbicara� (Y) siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota
Makassar adalah 52.791, Sedangkan nilai 0.211 merupakan koefisien regresi yang
menujukkan pengaruh yang terjadi antara minat membaca dengan keterampilan
berbicara adalah pengaruh yang linear. Oleh karena itu, arti dari persamaan
regresi ini adalah setiap ada penambahan 1 satuan skor minat membaca (X1), maka
terjadi kenaikan nilai keterampilan berbicara (Y) siswa kelas V Sekolah Dasar
Se- Kota Makassar sebesar 0.211.
B. Pembahasan
Pengaruh minat baca terhadap
keterampilan berbicara dapat diketahui melalui hasil uji hipotesis dengan
menggunakan analisis regresi linear. Berdasarkan
hasil uji hipotesis mengenai pengaruh
minat baca
terhadap keterampilan berbicara, diperoleh hasil uji hipotesis bahwa terdapat
pengaruh yang positif dari minat baca
terhadap keterampilan berbicara siswa kelas V Sekolah Dasar Se- Kota Makassar.
Hasil uji hipotesis ini ditunjukkan dengan nilai (t = 19,026 dan sig (p) =
0,000), sehingga h0 ditolak dan h1 diterima. Hasil uji hipotesis ini
juga sesuai dengan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini yang
menyatakan terdapat pengaruh minat baca terhadap
keterampilan berbicara.
Terdapatnya pengaruh pada penelitian ini, telah sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yulianti, 2009) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
minat membaca terhadap keterampilan berbicara. Oleh
karena itu, berdasarkan hasil penelitian bahwa minat membaca siswa mempengaruhi
keterampilan berbicara, maka minat baca siswa perlu dikembangkan lebih lanjut
lagi oleh tenaga pengajar, guna meningkatkan keterampilan berbicara siswa
terutama pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Terdapat beberapa faktor yang dinilai mempengaruhi
keterampilan bicara siswa, seperti terbatasnya pengetahuan atau pengalaman yang
akan disampaikan kepada lawan bicara atau pendengar. Pengetahuan atau
pengalaman yang sebelumnya telah diperoleh siswa tentu akan sangat menunjang dalam
kemampuan bercerita karena dalam pengetahuan atau pengalamannya tersebut siswa
akan memperoleh kata-kata baru sehingga memperbanyak pengetahuan siswa.
Rendahnya kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk berlatih dalam
mengutarakan pendapatnya dalam pembelajaran.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah dipaparkan di depan, dapat ditarik simpulan
bahwa hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa hipotesis yang
menyatakan ada pengaruh positif yang signifikan minat membaca terhadap keterampilan berbicara pada siswa kelas V Sekolah
Dasar Se- Kota Makassar telah teruji kebenarannya. Keduanya berjalan seiring, artinya minat membaca siswa yang tinggi, diikuti dengan keterampilan berbicaranya yang baik. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai
t = 19,026 dengan sig �selain itu sumbangan minat membaca terhadap
keterampilan berbicara yang diperoleh dalam penelitian ini sebesar 75,7%
Berdasarkan
uraian di atas dapat diketahui bahwa hipotesis penelitian yang diajukan diterima, yaitu minat membaca
dan penguasaan kosakata secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan berbicara para siswa kelas V Sekolah
Dasar Se- Kota Makassar.
BIBLIOGRAFI
Dalman, H. (2013). Keterampilan membaca. Depok: PT
Rajagrafindo Persada.
Mujiati, V. (2001). Hubungan Antara Minat Baca dengan
Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V SD Se-Gugus III Kecamatan
Jetis Kota Yogyakarta. Yogyakarta: FIP UNY.
Nurgiyantoro, Burhan. (2010). Penilaian pembelajaran sastra
berbasis kompetensi. Yogyakarta: BPFE.
Purbasari, Dwiyanti, & Puspita, Siska. (2019). Interaksi
Ibu-Anak Dan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Selama Hospitalisasi Di RS.
Sumber Kasih Kota Cirebon. Syntax, 1(8).
Rahim, Farida. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Slameto, Andika Agus, Utami, Ema, & Pangera, Abas Ali.
(2013). Penerapan Zachman Framework Dalam Merancang Sistempelaporan Kerusakan
Komputer. Semnasteknomedia Online, 1(1), 17�27.
Sugiyono, D. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif
dan R&D. xiii.
Tarigan, Henry Guntur. (2015). Membaca Suatu Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Yulianti, Dwi. Wiyanto. 2009. Perancangan Pembelajaran Inovatif Prodi
Pendidikan Fisika.