�Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
�Vol. 5, No. 6, Juni 2020
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PADA DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN CIREBON
Triani Patra Pertiwi dan Andika Saputra
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Cirebon
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
To carry
out its main tasks and functions staffing of education office of Cirebon is considered
still not optimal.� Low level of employee
performance is shown to cause workload to be divided unevenly and is not
compatible with tupoksi, and the lack of appreciation either in the form of
money or non-money for employees who have work performance. Among the several
things that can be done in developing employees are improving work ability self
motivation and emotional intelligence development. Of course this must be based
on awareness and carrying capacity of the organization. The contribution is
given by the influence of motivational factors on Employee Performance can also
be seen from the results of the t-count of the motivational factor variables (X2) 4,871 ≥� t_table� (0,68137) with a level of significance
α=5%. While the contribution is given by the influence of the Capability
Factor, on Employee Performance can be seen from the results of the tcount of
the Capability Factor variable (X1) is 4,311 ≥t_tabel� (0,68137) with a level of significance
α=5%. Means there is a significant influence between the variable ability
factors (X1) with Employee Performance (Y). From these results then Ho was rejected Ha
was accepted. Then know that F-test the two independent variables are equal to
161,491 or there is a relationship because the Sig level is equal to 0,000 or
smaller than 0,05 (p<0.05). which
means that the variable ability and motivation factors together have a
significant influence on employee performance. From these results Ho was
rejected and Ha was accepted.
Keywords: Performance, Employees, Abilities, Influences, Awards.
Abstrak
Untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya Kepegawaian Dinas Pendidikan kabupaten Cirebon dianggap
masih belum optimal. Rendahnya tingkat kinerja pegawai ditunjukan menyebabkan baban kerja
menjadi terbagi tidak rata dan tidak sesuai pada tupoksi, dan kurangnya bentuk
penghargaan baik dalam bentuk uang atau non uang bagi pegawai yang memiliki
prestasi kerja. Diantara beberapa hal yang dapat
dilakukan dalam mengembangkan diri karyawan adalah peningkatan kemampuan kerja,
motivasi diri dan pengembangan kecerdasan emosional. Tentunya
hal tersebut harus didasari atas kesadaran dan daya dukung dari organisasi.
Kontribusi
yang diberikan oleh pengaruh faktor motivasi dengan� Kinerja Pegawai dapat juga kita lihat dari
hasil Nilai thitung variabel Faktor motivasi (X2) sebesar 4,871 ≥
t_tabel� (0,68137) dengan tingkat
signifikansi α=5%.
Sedangkan Kontribusi yang diberikan oleh pengaruh Faktor Kemampuan, terhadap
Kinerja Pegawai dapat dilihat
dari hasil Nilai thitung variabel Faktor Kemampuan (X1) sebesar 4,311
Kata Kunci: Kinerja, Pegawai, Kemampuan, Pengaruh,
Penghargaan.
Pendahuluan
Aktifitas organisasi senantiasa membutuhkan
peran manusia sebagai sumber daya agar mampu berkembang terus menerus, dengan
demikian perkembangan yang terjadi akan mepengaruhi
stabilitas dan konsistensi organisasi tersebut. Sumber daya manusia merupakan bagian penting dalam
aktivitas kerja (Saridawati,
2018). Tuntutan masyarakat dalam dunia
kerja akan adanya peningkatan efektifivitas kerja
terhadap kinerja pegawai semakin kuat. Masyarakat sebagai
pelaku utama dalam pelaksanaan pembangunan diharapkan dapat berperan aktif.
Untuk itu perlu didukung dengan terciptanya sumber daya
manusia yang memiliki modal kerja yang kondusif, yang ditandai dengan adanya
fasilitas kerja yang layak dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemerintah senantiasa memberikan bimbingan, pembinaan dan
menyediakan fasilitas untuk pegawai guna menumbuhkan kinerja pegawai sesuai
perundang-undangan yang berlaku. Faktanya tidak jarang
masyarakat yang merasa tidak puas dengan kinerja pegawai yang tidak maksimal
dalam bekerja. Hal ini disebabkan karena kesalahan
dalam memilih atau menentukan sumber daya sehingga tidak mencapai tujuan manajemen
yang tepat dan efektif. �
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
adalah sebuah instansi dibawah dibawah wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Barat
(PEMPROV) dan Kementerian Pendidikan Nasional. Dinas Pendidikan
Jawa Barat mempunyai tugas merumuskan kebijakan operasional dalam bidang pendidikan
dan memiliki sebagian kewenangan terkait dengan Dunia Pendidikan wilayah
provinsi. Sub bagian Umum dan Kepegawaian adalah fasilitas penting dalam
sebuah organisasi seperti Dinas Pendidikan Kabutapen Cirebon.
Masih adanya
pegawai di Dinas
Pendidikan Kabutapen Cirebon yang tidak menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu, masih terdapat pegawai yang keluar masuk kantor pada
jam-jam kerja untuk urusan pribadi yang dapat menghambat kerjasama dan mengganggu konsentrasi rekan
kerja lainnya, sehingga pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai waktu yang
ditentukan, tidak hanya itu adanya keterbatasan pegawai dalam menguasai
peralatan modern yang menyebabkan pegawai bekerja tidak sesuai tugas pokok dan
fungsi pekerjaannya. Faktor lainnya berupa kurangnya
penghargaan bagi pegawai yang berprestasi dalam bekerja.
Secara umum, keadaan di atas
didasarkan pada buruknya tiga aspek yaitu pola penyelenggaraan
(ketatalaksanaan), sumber daya manusia, dan kelembagaan pelayanan publik di
Indonesia (Syukri,
2015). Dalam rangka
mengidentifikasi kinerja pegawai, maka perlu dilakukan pengkajian terhadap
teori yang bersangkutan. Menurut (Gibson, 1996) terdapat beberapa variable yang
mempengaruhi kinerja dan perilaku pegawai yaitu: variable psikologis,
organisasi dan individunya sendiri. Ketiga kelompok variable tersebut
berpengaruh terhadap kinerja personel. Perilaku yang
mempengaruhi kinerja merupakan perilaku yang memiliki hubungan dengan
tugas-tugas pekerjaan yang harus selesai guna tercapainya sasaran jabatan atau
tugas.
Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan dalam
mencari kebenaran dan memecahkan permasalahan atas apa
yang diteliti. Demi tercapainya tujuan tersebut maka dibutuhkan
metode yang relevan dan tepat. Menurut (Suliyanto,
2018) metode penelitian adalah: �Cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu�.
Metode penelitian yang digunakan
merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey. Metode survey digunakan dalam
rangka memperoleh data dari tempat alamiah (bukan rekayasa), peneliti menumpulkan
data secara langsung dengan cara menyebarkan
kuesioner, melakukan wawancara terstruktur dan sebagainya. �
Menurut (Sugiyono,
2017) teknik pengumpulan data adalah:
�Langkah strategis dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh
data�. Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Interview
(Wawancara)
Peneliti melakukan
wawancara kepada seluruh konsumen Kemitraan Intinusa Mitra Jaya untuk
mendapatkan informasi tentang fenomenayang terjadi. Apabila ingin menemukan
permasalahan yang harus di teliti, mengumpulkan data dan mengetahui lebih dalam
responden penelitain maka dapat dilakukan dengan wawancara. Menurut (Sugiyono,
2017) teknik wawancara mampu dilakukan
dengan cara terstruktur maupun tidak dan dapat dilakukan dengan tatap muka (face
to face) atau dengan menggunakan telepon.
2.
Kuesioner
(Angket)
Teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan
data dengan cara memberikan pertanyaan dan pernyataan tertulis
kepada responden. Kuesioner merupakan Teknik yang efisien apabila peneliti
mengetahui secara pasti variable yang akan diukur dan
mengetahui apa yang bisa diharapkan dari responden yang cukup besar dan
tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan tertutup atau terbuka dan dapat diberikan kepada responden secara
langsung.Dalam penelitian ini kuesioner langsung diberikan kepada konsumen
Kemitraan Intinusa Mitra Jaya yang berada diberbagai wilayah.
3.
Observasi
Menurut (Sugiyono,
2017) observasi yaitu �Teknik pengumpulan
data yang digunakan apabila masalah yang diteliti berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, dan gejala alam serta responden yang diamati tidak
terlalu besar.� Observasi dapat dibedakan menjadi dua yakni
observasi partisipan dan observasi non partisipan. Observasi ini
dilakukan dengan cara peneliti terlibat langsung dengan
objek yang sedang diamati dalam kegiatan sehari-hari. ��
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini bertujuan mencari
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Dalam hal ini seberapa besar
hubungan Faktor Kemampuan dengan Kinerja Pegawai, Faktor Motivasi dengan
Kinerja Pegawai dan gabungan antara Faktor Kemampuan dan Faktor Motivasi dengan
Kinerja Pegawai.
1.
Hubungan Faktor Kemampuan dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon
Kinerja Pegawai tidak lepas dari
Faktor Kemampuan Kerja yang dimiliki oleh karyawan, seorang karyawan akan
bekerja dengan maksimal apabila ia memiliki Faktor Kemampuan Kerja yang baik
dan mau mentaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan guna mencapai tujuan
yang telah disepakati. Dan setelah melihat Nilai thitung variabel Faktor Kemampuan
(X1) sebesar 4,311 ≥t_tabel (0,6813) dengan
tingkat signifikansi α=5% ini artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Faktor Kemampuan (X1) dengan Kinerja Pegawai (Y).
Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan Faktor
Kemampuan Kerja terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Hasil ini sama
dengan faktor kemampuan kerja yaitu sikap menghormati, menghargai, patuh dan
taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis serta sangggup menjalankannnya dan tidak mengelak untuk menerima
sanksi-sanksi apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Hasil penelitian ini juga sejalan atau sama dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Resti Lufitasari, di mana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa ada pengaruh Faktor Kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan
pada Dinas Pendapatan di Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan
dengan harga thitung 15,268 lebih besar dari ttabel sebesar 1,671.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dilihat bahwa Faktor Kemampuan Kerja
yang dimiliki karyawan sangat berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai, oleh karena
itu Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon harus selalu meningkatkan Faktor
Kemampuan Kerja agar Kinerja Pegawai pada pasien semakin meningkat.
2.
Hubungan Faktor Motivasi dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon
Berdasarkan temuan empiris yang
menunjukkan adanya hubungan yang signifikan Faktor Motivasidengan Kinerja Pegawai,
maka hasil penelitian ini memberikan beberapa informasi, diantaranya: (1)
Faktor Motivasi di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon Cirebon. mempunyai hubungan yang berarti dengan Kinerja Pegawai, (2)
dengan Faktor Motivasi yang baik ini merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, serta (3)
kontribusi yang diberikan oleh pengaruh Faktor Motivasi terhadap Kinerja
Pegawai sangat baik. Ini dapat dilihat dari hasil nilai thitung variabel Faktor
Motivasi(X2) sebesar 4,871 ≥ t_tabel (0,68137)
dengan tingkat signifikansi α=5%. Berarti terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel Faktor Motivasi(X2) dengan Kinerja
Pegawai (Y). Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan
berarti Ha diterima.
Berdasarkan nilai βdan
t_hitungdapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan pada Kinerja
Pegawai adalah pada variabel Faktor Motivasi dengan nilai β (0,340) dan
t_hitung (4,871) yang lebih besar dibandingkan variabel yang lain
dan juga nilai signifikansi t_hitungyang paling baik.
3.
Hubungan Faktor Kemampuan dan Faktor Motivasi dengan Kinerja Pegawai pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
Secara empiris, hasil penelitian ini
mengidentifikasikan: (1) terdapat hubungan yang signifikan antara Faktor
Kemampuan dan Faktor Motivasi dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan
Kabupaten Cirebon, serta (2) Faktor Kemampuan dan Faktor Motivasimemiliki
pengaruh terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon. Namun dari kedua variabel tersebut ternyata Faktor Motivasi
merupakan variabel yang jauh lebih baik pengaruh dan hubungannya dengan Kinerja
Pegawai. Hal ini dapat membuktikan dengan sistem
manajemen yang baik maka pelayanan yang diberikan pun jauh lebih baik dan
teratur. namun demikian Kinerja Pegawai pada
Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon ini tidak hanya dipengaruhi oleh Faktor
Kemampuan dan Faktor Motivasi saja, tapi ada faktor lain (epsilon), yang
juga berpengaruh, yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
Kesimpulan
Terdapat hubungan yang signifikan antara
Faktor Kemampuan dengan Kinerja Pegawai pada Dinas Pendidikan Kabupaten
Cirebon. Kondisi Faktor Kemampuan pada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
mempunyai hubungan yang berarti dengan kualitas pelayanan. Kontribusi
yang diberikan oleh pengaruh Faktor Kemampuan, terhadap Kinerja Pegawai dapat
dilihat dari hasil Nilai thitung variabel Faktor Kemampuan (X1) sebesar 4,311
≥t_tabel (0,68137) dengan tingkat signifikansi α=5%. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Faktor
Kemampuan (X1) dengan Kinerja Pegawai(Y). Dari hasil
tersebut maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima.
Terdapat hubungan yang signifikan
antara faktor motivasi dengan Kinerja Pegawai di Dinas Pendidikan Kabupaten
Cirebon. Berdasarkan temuan empiris hasil penelitian ini memberikan beberapa
informasi, bahwa faktor motivasipada Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon
mempunyai hubungan yang berarti dengan kualitas pelayanan. Kontribusi
yang diberikan oleh pengaruh faktor motivasi dengan Kinerja Pegawai dapat juga
kita lihat dari hasil Nilai thitung variabel Faktor motivasi (X2) sebesar 4,871
≥ t_tabel (0,68137) dengan tingkat signifikansi α=5%. Berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Faktor
motivasi (X2) dengan Kinerja Pegawai (Y). Dari hasil
tersebut maka Ho ditolak dan berarti Ha diterima. Dan berdasarkan nilai
β dan t_hitungdapat diketahui bahwa variabel yang berpengaruh dominan pada
Kinerja Pegawai adalah pada variabel Faktor motivasi dengan nilai β
(0,340) dan t_hitung (4,871) yang lebih besar dibandingkan variabel yang lain dan juga nilai signifikansi t_hitungyang paling baik.
Dari hasil uji F maka disini penulis
dapat menyimpulkan bahwa Faktor Kemampuan dan faktor motivasi yang merupakan
salah satu indikator untuk dapat memberikan Kinerja Pegawai yang baik pada
pasien yang datang untuk meminta pertolongan. Dilihat dari hasil tabel diatas maka
dapat kita ketahui bahwa uji F kedua variabel bebas sebesar 161,491 atau ada
hubungan karena tingkat Sig sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
(p<0.05) yang berarti variabel Faktor Kemampuan dan Faktor motivasi secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan Ha diterima.
BIBLIOGRAFI
Gibson, James L. et al. (1996). Organisasi:
Perilaku, Struktur, Proses (Terjemahan; Ninuk Adriani, ed.). Jakarta.
Saridawati. (2018). Pengelolaan Dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Pada PT. Atmoni Shamasta Prezki. Syntax Literate ;
Jurnal Ilmiah Indonesia, 3, No.9 Se, 107.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Suliyanto. (2018). Metode Penelitian Bisnis untuk
Skripsi, Tesis & Disertasi. Yogyakarta: Andi Publisher.
Syukri, Agus Fanar. (2015). Tinjauan Sosio
Teknologi Atas Penerapan Standar Pelayanan. (November).