Syntax Literate :
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
��e-ISSN : 2548-1398
�Vol. 5, No. 6, Juni 2020
HUBUNGAN
PENGETAHUAN GIZI IBU HAMIL DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN
Yosi Yusrotul Khasanah
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKes)
Cirebon
Email: [email protected]
Abstract
Nutritional status is a measure of
success in fulfilling nutrition for pregnant woman. Pregnant woman's nutrition
is a nutrition that is needed in large quantities to fulfillment nutrition for
pregnant woman and development of fetus which was conceived. Need for food are
seen not only in portions that are eaten but must be determined on the quality
of nutrients contained in the food consumed. Nutritional status on pregnant
woman is one of indicator in measuring the nutritional status of the community.
If the nutritional intake for pregnant women from food is not balanced with the
body's needs, so will happen a nutrient deficiency (ZAKI,
2019). Determine nutritional status on
pregnant woman can be done with two ways, that is by counting BMI or measuring
MUAC (Mid Upper Arm Circumference). A pregnant woman is said to have normal
nutritional status when have BMI more 18,5 until 24,9 kg/m2 during pregnancy or
be marked with the results of MUAC measurements more than one or is 23,5 cm
which is an indicator of a mother not experiencing Chronic Energy Deficiency
(CED). Normal nutritional status of pregnant women is expected to give birth to
healthy babies and mothers can undergo safe pregnancy and childbirth (Arisman
& Kes, 2009). The result of study who be done in
public health center of Mayung subdistrict Gunung Jati from 80 pregnant woman
that do visit ANC from March 7 to April 9, 2019 be found as many as 15 pregnant
women included in the category of malnutrition with indicators, MUAC<23,5
cm. Nutritional status is a measure of success in fulfilling nutrition for
pregnant women. Pregnant woman's nutrition is a nutrient that is needed in
large quantities for the fulfillment of the mother's own nutrition and the
development of the fetus it contains. Food needs are seen not only in the portion
eaten but must be determined on the quality of nutrients contained in the food
consumed. The nutritional status of pregnant women is one indicator in
measuring the nutritional status of the community. If the nutritional intake
for pregnant women from food is not balanced with the body's needs, nutrient
deficiency will occur� (Arisman &
Kes, 2009). Increased weight of pregnant women who are less or excess can have
an impact on both mother or fetus. Some of the effects if there is excess
weight gain on pregnant women are babies born large so that they are at risk of
experiencing difficulties during labor, in addition to excess weight in third
trimester pregnancy is a danger sign of the risk of preeclampsia. While the
impact that occurs in pregnant women whose weight gain is less than recommended
during pregnancy is the risk of developing fetus, other than that malnutrition
and anemia can be difficult during childbirth(Hani & KusbandiyahJiarti,
2011).
Kata kunci : Knowlede on
pregnant woman�s nutrition, Nutrition of pregnant woman,
Enhancement Weight gain during pregnancy
Abstrak
Status
gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil.Gizi ibu hamil merupakan
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan
gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya.Kebutuhan
makanan dilihat bukan hanya dalam
porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan
pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Status gizi ibu hamil merupakan
salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk
ibu hamil dari makanan tidak
seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi
defisiensi zat gizi.(ZAKI, 2019). Penentuan
status gizi wanita hamil dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu dengan
menghitung IMT atau mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas). Seorang ibu hamil dikatakan
status gizinya normal apabila
mempunyai IMT 18,5 s/d 24,9 kg/m2 selama
kehamilan atau ditandai dengan hasil pengukuran LILA lebih dari atau
sama dengan 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu tidak
mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Status gizi ibu hamil
yang normal diharapkan akan
melahirkan bayi yang sehat dan ibu bisa
menjalani kehamilan dan persalinan yang aman (Arisman & Kes, 2009). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Mayung Kecamatan Gunung Jati dari,
80 orang ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC dari� tangal 7 maret sampai 9 april 2019 ditemukan sebanyak 15 orang ibu hamil yang termasuk dalam kategori gizi kurang dengan
indikator, LILA<23,5 cm. Status gizi merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu
hamil. Gizi ibu hamil merupakan
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan
gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya
dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi
yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Status gizi ibu hamil
merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu
hamil dari makanan tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh maka akan
terjadi defisiensi zat gizi (Arisman & Kes, 2009). �Peningkatan berat badan ibu hamil yang kurang maupun berlebih dapat memberikan dampak bagi ibu
maupun janin.Beberapa
dampak apabila terjadi kenaikan berat badan berlebih pada ibu hamil adalah
bayi yang dilahirkan besar sehingga beresiko untuk mengalami kesulitan selama persalinan, selain itu berat
badan berlebih pada kehamilan
trimester III merupakan tanda
bahaya resiko terjadinya preeklampsia. Sedangkan dampak yang terjadi pada ibu hamil yang kenaikan berat badannya kurang dari yang direkomendasikan selama kehamilan adalah resiko tidak berkembangnya
janin, selain itu kurang gizi
dan anemia dapat menjadi penyulit saat melahirkan
(Hani &
KusbandiyahJiarti, 2011).
Kata kunci : Pengetahuan Gizi Ibu hamil, peningkatan Berat
Badan selama kehamilan.
Pendahuluan
Kesehatan
merupakan aspek yang penting dalam menunjang
program pembangunan. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal (Evitasari, 2016).
Gizi adalah kompenen yang sangat penting selama kehamilan.Selama menjamin kesehatan ibu dan janin, gizi berperan aktif
dalam pembentukan karakter dan kemampuan yang di miliki oleh janin.Tidak banyak yang kekurangan gizi menyebabkan janin menderita penyakit tertentu yang bisa disadari setelah
kelahiran atau selama masa tumbuh kembang bayi.Untuk mengantisipasi hal itu, perluh dilakukan
perbaikan gizi. Perbaikan gizi ibu hamil merupakan
salah satu bagian dari panca karsa
husada dan panca karya husada yag
di sampaikan oleh WHO sebagai
system kesehatan nasional (Arisman
& Kes, 2009).
Status gizi
merupakan ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan
gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya
dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi
yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi. Status gizi ibu hamil
merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika asupan gizi untuk ibu
hamil dari makanan tidak seimbang
dengan kebutuhan tubuh maka akan
terjadi defisiensi zat gizi (ZAKI,
2019).
Pada ibu hamil yang memiliki kebiasaan seperti vegetarian bisa mengganti sumber protein hewani dengan nabati. Sementara pada ibu hamil dengan kelainan
tertentu seperti alergi pada bahan makanan,dapat mengganti sumber makanan dengan nutrisi yang sama, konsumsi susu ibu hamil juga akan sangat membatu
menyeimbangkan kebutuhan gizi ibu hamil
(Arisman
& Kes, 2009).
Upaya pencegahan
penyakit melalui perbaikan gizi bisa dilakukan dengan cara memberikan
makanan dengan gizi seimbang pada ibu hamil. Untuk
menentukan kebutuhan gizi yang di perluhkan oleh ibu hamil,selain dengan 4sehat 5 sempurna.Selama
masa pemeriksaan kehamilan,gejala
yang tidak wajar yang menggambarkan terganggunya kondisi kehamilan dapat di definisikan oleh dokter atau bidan,
apabila hal ini di sebabkan karena kekurangan gizi tertentu, maka sumber makanan
yag di konsumsi harus sesuai dengan
kebutuhan gizi yag di perluhkan oleh ibu hamil (Arisman
& Kes, 2009).
Salah satu
indikator derajat kesehatan masyarakat adalah jumlah angka
kematian ibu maternal
(AKI). Angka kematian ibu dapat berguna untuk
menunjukkan gambaran tingkat status gizi, kesadaran dalam berperilaku hidup sehat serta tingkat
pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil. Untuk
mencapai salah satu target
MDGs (Millenium Development Goals) yaitu meningkatkan kesehatan ibu, maka diperlukan upaya-upaya yang efektif dan efisien serta konsisten
untuk ikut bersama-sama dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu atau AKI dan Bayi Baru Lahir di Indonesia (Arisman
& Kes, 2009).
Penentuan status gizi
wanita hamil dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu dengan menghitung IMT atau mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas). Seorang ibu hamil dikatakan
status gizinya normal apabila
mempunyai IMT 18,5 s/d 24,9 kg/m2 selama
kehamilan atau ditandai dengan hasil pengukuran LILA lebih dari atau
sama dengan 23,5 cm yang merupakan indikator seorang ibu tidak
mengalami Kekurangan Energi Kalori (KEK). Status gizi ibu hamil
yang normal diharapkan akan
melahirkan bayi yang sehat dan ibu bisa
menjalani kehamilan dan persalinan yang aman (Arisman
& Kes, 2009).
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Cross Sectional variable bebas
ini meliputi pengetahuan, Gizi Ibu Hamil. Dan variable terikatnya Kenaikan Berat Badan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan Kandungannya di
wilayah kerja Puskesmas Pangkalan jumlah populasi 80 responden. Pengambilan Sampel sebesar 31 responden.instrumen
menggunakan kuesioner. Data
dianalisis secra statistic menggunakan uji Chi Square pada tinggkat
kemaknaan 5% (0,05)
Hasil Penelitian
A.
Hasil Penelitian
Tabel 1 hubungan
pengetahuan status gizi ibu hamil berdasarkan
usia
Usia |
Jumlah (n) |
Presentase(%) |
35-40 |
1 |
3,2 % |
20-23 |
10 |
32,3% |
25-34 |
20 |
64,5% |
Tabel 2 hubungan
pengetahuan status gizi ibu hamil berdasarkan
tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan |
Jumlah (n) |
Presentase (%) |
SD |
14 |
45,1% |
SMP |
7 |
22,6% |
SMA |
10 |
32,3% |
Table 3 karakteristik responden
Sumber
Informasi |
Jumlah
(n) |
Presentase(%) |
Orang
tua |
13 |
43,3
% |
Tenaga
kesehatan |
11 |
36.6% |
Media |
7 |
21,1% |
Data yang di peroleh
tentang karakteristik responden pada penelitian hubungan pengetahuan gizi iu hamil
di wilayah kerja puskesmas pangkalan yaitu yang menjadi responden pada usia 24-35 20 orang (64,5 %) dan usia
20-23 ada 10 orang( 32,3 %)
dan yang paling sedikit� usia 35-40 ada 1 orang (3,2%).
B.
Pembahasan
Pengetahuan tentang
status gizi dengan peningkatan berat badan selama kehamilan pada ibu hamil. Pengetahuan
di bagi menjadi 3 yaitu pengetahuan baik (skor 75-100%), pengetahuan cukup (skor 56-75%), pengetahuan kurang (skor <56%).
Setelah dilakukan
penelitian dan pengolahan
data yang di peroleh data dengan
hasil dari 31 ibu hamil,ibu
hamil yang mempunyai pengetahuan baik 10� orang (51,6%), dan yang kurang
sebanyak� 3
orang (9,7%). Hasil penelitian dapatdi
lihat dari table.
Table 4 pengetahuan
ibu hamil tentang status gizi
Pengetahuan |
Jumlah
|
Presentase
|
Baik
|
10 |
51,6% |
Cukup
|
18 |
38,7% |
Kurang
|
3 |
9,7% |
Total
|
31 |
100% |
Untuk menganalisis
hubungan antara variable bebas dan variable terikat menggunakan analisis bivariate
uji yang digunakan kai kuadrat
atau chisquare.
Pada analisis
bivariate hubungan pengetahuan
gizi ibu hamil dengan peningkatan
berat badan selama kehamilan di puskesmas pangkalan di peroleh bahwa hasil dari
31 orang.
a. Analisis Univariat
Analisis univariat
adalah anaisis yang dilakukan terhadap masing-masing variabel dan hasil penelitian dan dianalisis untuk mengetahui distribusi dan persentase dari tiap variabel. Kemudian hasil yang didapatkan dimasukan dalam tabel frekuensi.Analisis
univariat dilakukan menggunakan rumus berikut (Notoatmodjo, 2010).
Keterangan :
P: Presentase
X : Jumlah kejadian
pada responden
N : Jumlah seluruh
responden
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis data yang dilakukan untuk mencari korelasi atau pengaruh antara
2 variabel atau lebih yang diteliti.Pada
penelitian ini sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data untuk mengetahui normal atau tidaknya data yang ada.
Pengujian normalitasdilakukan
dengan menggunakan analisis deskriptifyaitu dengan membandingkan nilai skewness dan kurtosis (Notoatmodjo, 2010).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel-variabel independent (X1-X3) dengan variabel dependen(Y1). Untuk membuktikan adanya tidaknya hubungan tersebut, dilakukan statistik dengan derajat kepercayaan 95% ( α =0,05). Pada penelitian ini pengolahan data menggunakan programsoftware pengolahan data statistik,yang
nantinya akan diperoleh nilai p. Nilai p akan dibandingkan dengan nilai α. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Jika nilai
p ≤ α (p ≤ 0,05), maka hipotesis (Ho) ditolak, berarti data sampel��������� mendukung adanya perbedaan yang signifikan.
2) Jika nilai
p > α (p > 0,05), maka hipotesis
(Ho) diterima, berarti sampel tidak mendukung
adanya perubahan yang bermakna.
Kesimpulan
Setelah
dilakukan penelitian mengenai �Hubungan pengetahuan gizi ibu hamil terhadap
peningkatan berat badan selama kehamilan� maka didapatkan kesimpulan terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil dalam
memenuhi kebutuhan gizi terhadap peningkatan
berat badan ibu hamil di Puskesmas pangkalan.
BIBLIOGRAFI
Arisman, M. B., & Kes, M. (2009). Keracunan Makanan
Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC.
Evitasari, D. (2016). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perilaku Pemberian Makanan Pendamping ASI Bayi Usia< 6 Bulan. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(3), 39�49.
Hani, U., & KusbandiyahJiarti, M. R. (2011). Asuhan
kebidanan pada kehamilan fisiologis. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S. (2010). Metododologi Penelitian Kesehatan.
Zaki, M. (2019). Analisis Terhadap Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Legalisasi Aborsi Akibat Kedaruratan Medis Menurut
Hukum Islam. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
��������������������������������������������������������