��������������� �������������������������� Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
��������������������������������� e-ISSN: 2548-1398
��������������������������������� Vol. 6, No. 4, April 2021
KEPERCAYAAN
DIRI (SELF CONFIDENCE) MAHASISWA
CERDAS ISTIMEWA PADA PEMBELAJARAN KLINIK
Nofita Veronika, Rini
Sugiarti dan Erwin Erlangga
Magister Psikologi Universitas Semarang, Indonesia
Email: [email protected], [email protected] dan [email protected]
Abstract
The
self confidence of Special Intelligent Student when being in clinical learning
is very necessary because the higher of student self confidence
is more competent in carrying out clinical learning properly. This
is supported by a variety of learning methods that can affect the ability of
critical thinking and confidence of nursing students including clinical
conferences, simulations, model demonstrations, concept maps and nursing
rounds, therefore clinical instructor must know well the learning methods to be
used, in order to choose the right learning method in mentoring, especially in
the clinical environment of special intelligent students.
In
this review literature have purpose to analyze the confidence of special
intelligent student on learning clinic. Focus and the summary of this journal
is description of confident of special intelligent student on clinic learning. This journal use review method from some article the access
through Ebsco.pro quest from year 2016 to 2020.
Keywords: confidence; special intelligent student; clinic learning
Abstrak
Kepercayaan diri mahasiswa
cerdas istimewa saat berada pada pembelajaran klinik sangat diperlukan karena
semakin tinggi kepercayaan mahasiswa tersebut semakin kompeten dalam
melaksanakan pembelajaran klinik dengan baik. Hal tersebut
didukung dengan berbagai metode pembelajaran yang
dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri
mahasiswa keperawatan diantaranya adalah konferensi klinis, simulasi,
demonstrasi model, peta konsep dan ronde keperawatan, oleh karena itu
pembimbing klinik harus mengetahui dengan baik metode pembelajaran yang akan
digunakan, agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembimbingan khususnya
di lingkungan klinik pada mahasiswa cerdas istimewa. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisa kepercayaan diri mahasiswa cerdas istimewa pada
pembelajaran klinik. Fokus dan rumusan masalah jurnal ini adalah gambaran
kepercayaan diri mahasiswa cerdas istimewa pada pembelajaran klinik. Penelitian ini menggunakan metode review dari berbagai artikel yang
diakses melalui Ebsco, Pro Quest dari
tahun 2016 sampai tahun 2020. Dalam penelitian ini
didapatkan kesimpulan yaitu: Mahasiswa
cerdas istimewa masih banyak yang memiliki kondisi psikologis yang sangat perlu
kita perhatikan contohnya emosi, kepercayaan diri, hubungan sosial dengan teman
sebaya karena itu mahasiswa cerdas istimewa sangat membutuhkan pendidikan
khusus, kesempatan berkerjasama, dan pendampingan khusus. Dalam pendidikan
keperawatan keyakinan/confidence merupakan
variabel penting. Mahasiswa dengan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi
memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan intervensi yang berhasil,
karena mereka mampu menguji dan menggunakan kompetensinya dengan lebih mudah
Kata Kunci: kepercayaan diri; mahasiswa cerdas istimewa;
pembelajaran
klinik
Pendahuluan
Pembelajaran
klinik merupakan pembelajaran aplikatif teori yang didapat dan
hal yang sangat penting dalam sebuah
pendidikan keperawatan (Hsu, Hsieh, Chiu, & Chen, 2014),
karena pembelajaran klinik merupakan proses belajar mahasiswa untuk menjadi seorang
perawat yang professional (Mahanani, Dewi, & Soeratri, 2014).
Keutamaan dan keunggulan
belajar di lingkungan klinik salah satunya adalah pembelajaran yang berfokus pada masalah nyata dari
pasien-pasien yang dapat dipelajari dan di praktikkan secara langsung sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk berpartispasi aktif dalam pencapaian kompetensi, sedangkan pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik (Nursalam, 2014).
Pada Pembelajaran
klinik, mahasiswa harus menghadapi tantangan baru yaitu mengelaborasi pengetahuan klinis yang berada dalam pembelajaran teori
dan menerapkannya dalam penalaran klinis yang tepat, beban kerja
yang lebih berat, perubahan pola hidup, mempelajari cara belajar baru
pada tahap klinik, bersikap profesional terhadap pasien, dan mempelajari keadaan sosial serta
belajar lingkungan baru yang berada dilahan praktik, membiasakan diri
berkomunikasi efektif dengan pasien, berpikir kritis untuk menerapkan
intervensi yang didapat dari hasil pengkajian sebelumnya (Sianturi, 2020). Tantangan baru ini bisa jadi mudah ataupun sulit
dilaksanakan oleh mahasiswa baik mahasiswa biasa maupun mahasiswa cerdas
istimewa.
Kata �cerdas istimewa� baru dikenal di tahun-tahun terakhir ini. Cerdas istimewa adalah
istilah yang digunakan bagi seorang anak yang mempunyai kecerdasan luar biasa.
Maksudnya, kecerdasan berada di atas rata-rata anak seusianya
(Van Tiel, 2015). Menurut (Van Tiel, 2015)
mengatakan bahwa kecerdasan istimewa akan menyangkut
masalah intelegensi luar biasa sebagai syarat utama, disamping disyaratkan juga
kreativitas yang tinggi, serta motivasi dan komitmen terhadap tugas yang
tinggi. Dengan faktor-faktor itu maka kecerdasan istimewa dapat diwujudkan.
Biasanya cerdas istimewa memiliki kemampuan penalaran yang lebih dibandingkan
dengan anak lain, namun perlu adanya pendampingan yang tepat untuk anak yang
cerdas istimewa ini.
Mahasiswa
cerdas istimewa, sebagai remaja dengan potensi kecerdasan yang luar biasa diharapkan dapat mencapai sukses pada bidang akademik dan non akademik.
Namun, berbagai penelitian menggambarkan bahwa remaja cerdas
istimewa mempunyai
psychological well-being yang tidak stabil. (Ogurlu, 2021) menjelaskan bahwa kesejahteraan psikologis siswa cerdas istimewa
lebih baik jika dibandingkan siswa non cerdas istimewa. Hal ini disebabkan siswa cerdas istimewa cenderung mempunyai masalah psikologis lebih sedikit daripada
teman sebayanya. Jika individu lebih sedikit mempunyai masalah psikologis maka diasumsikan individu tersebut lebih sejahtera secara psikologis. (Arum, 2019) menjelaskan bahwa indikator rendah kesejahteraan psikologis adalah adanya masalah psikologis,
seperti, rendahnya
kepercayaan diri, kecemasan,
depresi, penyimpangan perilaku, dan gangguan psikiatris.
Kepercayaan
diri
merupakan suatu bagian dari kehidupan
yang unik dan berharga karena dengan kepercayaan
diri seseorang akan lebih mampu dan berani
dalam menyampaikan pendapat didepan orang banyak dan lebih percaya dengan kemampuan yang dimilikinya (Indriawati, 2018) Kepercayaan
diri ini sangat perlu ditumbuhkan dalam diri mahasiswa,
seseorang yang memiliki kepercayaan diri akan lebih yakin
untuk melakukan sesuatu melalui sikap yang tenang dan seimbang dalam situasi social (Pranowo, 2019).
Semakin tinggi tingkat rasa percaya diri yang dialami, maka semakin tinggi
pula motivasi berprestasi siswa dan sebaliknya (Asiyah, Walid, & Kusumah, 2019).
Setiap mahasiswa bersaing untuk memperoleh prestasi yang
sesuai dengan ekspektasi yang telah mereka tentukan. Namun, tidak semua
individu dapat memperoleh prestasi belajar yang baik, bahkan tidak jarang pula
seorang individu demi memperoleh prestasi yang baik, dapat melakukan tindakan
yang tidak diharapkan, misalnya saja memperoleh nilai yang baik dengan cara
menyontek. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu diantaranya
adalah tingkat percaya diri yang merupakan aspek pribadi yang melekat pada diri
individu itu sendiri. Individu yang memiliki latar belakang yang mendukung akan
memperoleh tingkat percaya diri yang tinggi sehingga mampu bersosialisasi
dengan baik.
Percaya diri atau self confidence adalah aspek
kepribadian yang penting pada diri seseorang. Tanpa adanya kepercayaan diri
maka akan banyak menimbulkan masalah pada diri seseorang. Kepercayaan diri
merupakan atribut yang paling berharga pada diri seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat, karena dengan adanya kepercayaan diri, seseorang mampu
mengaktualisasikan segala potensi yang ada di dalam dirinya. Sifat percaya diri
ini juga dapat dipengaruhi oleh kemampuan dan keterampilan yang dimiliki.
Mahasiswa yang memiliki sifat percaya diri yang tinggi
akan mudah berinteraksi dengan mahasiswa lainnya, mampu mengeluarkan pendapat
tanpa ada keraguan dan menghargai pendapat orang lain, mampu bertindak dan
berpikir postif dalam pengambilan keputusan, sebaliknya mahasiswa yang memiliki
kepercayaan diri yang rendah akan sulit untuk berkomunikasi, berpendapat, dan
akan merasa bahwa dirinya tidak dapat menyaingi mahasiswa yang lain. Perbedaan
tingkat percaya diri yang dimiliki individu tentu akan mempengaruhi perolehan
prestasi belajar. Individu yang memiliki percaya diri yang tinggi akan
memperoleh prestasi yang baik karena selalu beranggapan positif dan percaya terhadap
kemampuan diri sendiri. Begitupun sebaliknya, individu yang memiliki percaya
diri yang rendah akan memiliki prestasi belajar yang kurang memuaskan karena
selalu beranggapan negatif dan tidak percaya akan kemampuan dan potensi yang
dimilikinya.
Penelitian yang dilakukan oleh� (Syam & Amri, 2017)
yang berjudul Pengaruh Kepercayaan Diri (self confidence) Berbasis Kaderisasi IMM
Terhadap Prestasi Belajar. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang
cukup erat antara kepercayaan diri (self confidence) berbasis
Kaderisasi IMM terhadap prestasi belajar mahasiswa. Sedangkan angka R2 (R Square)
sebesar 0,941 atau (94,1%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan
kepercayaan diri (self confidence) terhadap prestasi belajar mahasiswa
sebesar 94,1% sedangkan sisanya sebesar 6,6% dipengaruhi atau dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan (sig. < 0,05) antara
kepercayaan diri (self confidence) berbasis Kaderisasi IMM terhadap
prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014 FKIP
UMPAR.
Pendapat
yang sama juga disampaikan (Patmawati, Saleh, & Syahrul, 2018) yang
berjudul Efektifitas Metode Pembelajaran Klinik Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis dan Kepercayaan Diri Mahasiswa Keperawatan. Dengan kesimpulan bahwa metode
pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan
kepercayaan diri mahasiswa keperawatan diantaranya adalah konferensi klinis,
simulasi, demonstrasi model, peta konsep dan ronde keperawatan, oleh karena itu
pembimbing klinik harus mengetahui dengan baik metode pembelajaran yang akan digunakan,
agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembimbingan khususnya
di lingkungan klinik.
Berdasarkan hasil penelitian (Fitri & Nelwati, 2020) bahwa sebanyak 62% mahasiswa lebih banyak mengalami tingkat kecemasan dan
kurang percaya diri rendah, sebanyak 68% mengalami kekhawatiran selama dalam
pembelajaran klinik. Kecemasan dan kurang percaya diri dan kekhawatiran
disebabkan oleh kurangnya bimbingan serta dukungan dari perawat ruangan dalam membantu mahasiswa mempelajari keterampilan selama praktik di rumah sakit dengan prosentase sebanyak
63%. Hasil penyebaran angket
dan wawancara
yang dilakukan di Akper Dirgahayu Samarinda
pada bulan september 2016 diperoleh data bahwa
sebanyak 19,2% mahasiswa merasa cemas dan belum
siap untuk praktik di klinik karena belum mendapatkan
gambaran tentang bagaimana praktik klinik
dan belum pernah praktik di rumah sakit sebelumnya.
Sedangkan hasil
pendahuluan yang penulis lakukan dengan wawancara pada mahasiswa pilihan yang
masuk dalam kelompok Cerdas dan akan menjalankan praktik klinik di SMC RS
Telogorejo 62% mahasiswa mengatakan kepercayaan diri dalam pembelajaran klinik
dalam kondisi sedang hal tersebut dikarenakan kecemasan, kurang percaya diri saat di depan pasien baik saat berkomunikasi
dengan pasien maupun saat menjalankan asuhan keperawatan (Diklat SMC RS Telogorejo, 2019). Berdasarkan
penelitian dan wawancara didapatkan data yang berbeda dari penelitian terdahulu
dikatakan bahwa anak cerdas istimewa memiliki tingkat kepercayaan tingi dan
memiliki cara berpikir yang diatas rata- rata mahasiswa biasa, dapat berpikir
kritis lebih cepat. Dalam wawancara dengan mahasiswa pilihan yang menjalankan
praktik di SMC RS Telogorejo didapatkan mahasiswa tersebut memiliki kepercayaan
diri yang sedang dan cenderung mahasiswa tersebut mengatakan memilki kecemasan
saat akan berkomunikasi dengan pasien pada saat mereka menjalankan praktik
klinik.
Saat ini
litertur yang membahas tentang kepercayaan diri mahasiswa cerdas istimewa
khususnya pada pembelajaran klinik belum banyak dilakukan sehingga perlu adanya
penambahan litertur untuk menambah kajian. Berdasarkan uraian tersebut, maka reviewer ingin mengidentifikasi bagaimana kepercayaan
diri (self Confidence) pada
mahasiswa cerdas istimewa
dan pengaruh yang ditimbulkannya
dalam pembelajaran
klinik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penelitian-penelitian sebelumnya tentang kepercayaan diri mahasiswa
cerdas istimewa.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam
penulisan ini adalah studi literature review. Artikel yang digunakan adalah
artikel dari proses pencarian website Sciene Direct, PumMeds, SAGE dan
google scola. Artikel yang digunakan adalah 27 artikel yang diterbitkan
enam tahun terakhir. Pencarian artikel dengan mengumpulkan tema mahasiswa cerdas
istimewa dikaitkan dengan kepercayaan diri pada pembelajaran klinik yang
kemudian dilakukan penyaringan untuk mengidentifikasi literatur. Pembatasan
dilakukan terkait tahun dan tema. Tahun terbit yang digunakan adalah tahun 2015
sampai 2020. Kata kunci yang diguankan adalah �Kepercayaan Diri (self confidence), Mahasiswa Cerdas Istimewa, Pembelajaran Klinik.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan artikel-artikel yang telah dianalisis, kepercayaan diri pada mahasiswa cerdas istimewa berpengaruh terhadap pembelajaran mahasiswa tersebut saat di lahan klinik. Berikut
hasil analisis artikel-artikel penelitian sebelumnya:
Tabel
1
Ringkasan
artikel tentag kepercayaan diri mahasiswa cerdas istimewa
No. |
Penulis |
Tahun |
Desain |
Sampel |
Hasil |
1. |
(Nursaptini, Syazali, Sobri, Sutisna, & Widodo,
2020) |
2020 |
Statistik
Diskriptif |
66 |
Hasil dari
penelitian ini adalah pengaruh kepercayaan diri sangat tinggi dibandingkan
komunikasi orangtua terhadap kemandirian belajar� mahasiswa |
2. |
(Suastini, 2019) |
2019 |
Diskriptif
Analisis |
31 |
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran
matematika mengalami peningkatan, Peningkatan ini terjadi karena berbagai
tindakan yang telah dilakukan oleh guru yaitu: kegiatan pembelajaran berpusat
pada siswa sehinga siswa memiliki tanggungjawab yang besar dalam proses
pembelajaran |
3. |
(Sriatika, 2019) |
2019 |
Metode
penelitian yang digunakan berbentuk pre experimental design dengan
mengunakan teknik purposive sampling dan teknik pengumpulan data berupa
angket serta desain penelitian yang digunakan adalah one group pres-test post-test
design. |
30 |
Berdasarkan
data hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
kepercayaan diri belajar peserta didik setelah melaksanakan bimbingan
kelompok teknik self-instruction dengan diperoleh hasil pretest sebesar 470 dengan
rata-rata skor 47.0, setelah diberikan treatment maka dilakukan posttest dan
diperoleh hasil 804 dengan rata-rata 80.4. Data dianalisis menggunakan
uji Wilcoxon signed rank sehingga didapatkan nilai Z sebesar - 2.805. |
4. |
(Makaria, Rachman, & Rachmayanie, 2019) |
2019 |
Data
penelitian dikumpulkan menggunakan skala likert efikasi diri akademik
dan kepercayaan diri |
102
Mahasiswa Universitas Mangkurat |
Hasil
penelitian adalah terdapat korelasi positif antara kepercayaan diri dan
efikasi diri akademik mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2018. Semakin bagus atau tinggi
efikasi diri akademik yang dimiliki mahasiswa maka akan semakin tinggi pula
kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan semua tugas-tugas akademik. Hasil
penelitian ini bisa menjadi data pendukung bagi penelitian sejenis, yang
membuktikan bahwa terdapat korelasi antara kepercayaan diri dan efikasi diri
akademik |
5. |
(Eva & Bisri, 2018) |
2016 |
Wawancara Ibu
yang memiliki anak cerdas istimewa |
3 |
Kesimpulan
yang didapat secara umum subyek menggambarkan bahwa anak cerdas istimewa
menunjukkan adanya lompatan perkembangan kognitif dan kepribadian |
6. |
(Arum, 2019) |
2019 |
Dokumentasi
dan skala psikologi |
32
siswa cerdas istimewa |
Hipotesis
yang diajukan adalah tidak terdapat hubungan kecerdasan intelegensi istimewa
dengan motivasi berprestasi di kelas Cerdas Istimewa (CI). Data dalam
penelitian ini dianalisis menggunakan teknik korelasi spearman rho dengan
bantuan SPSS 17.00 For Window. Hasil dari penelitian data menunjukkan
tidak ada hubungan antara kecerdasan intelegensi istimewa dengan motivasi
berprestasi siswa cerdas istimewa (CI) dengan nilai koefisien sebesar r =
-0,109 dengan taraf signifikan p=0,544. |
7. |
(Rasandi, Putri, Tiara, 2018) |
2018 |
Studi
Diskriptif |
57 |
Hasi
Penelitian bahwa kepercayaan diri dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu aspek
keyakinan kemampuan diri dalam berbicara dikelas, mengendalikan ganget,
bertanya, dan prokrastinasi |
8. |
(Syam & Amri, 2017) |
2017 |
Analisis
statistik deskriptif
dan analisis statistik inferensial. |
52 |
Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan, kepercayaan
diri (self confidence) berbasis Kaderisasi IMM mahasiswa di Program
Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014 berada dalam kategori cukup, prestasi
belajar mahasiswa mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014
berada dalam kategori sangat memuaskan sedangkan kepercayaan diri (self
confidence) berbasis Kaderisasi IMM berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa di Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2014 Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Parepare. Sumbangan
pengaruh variabel kepercayaan diri (self confidence) berbasis Kaderisasi
IMM sebesar 94,1% sedangkan sisanya sebesar 6,6% dipengaruhi faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini |
9. |
(Setyaningsih, Tentama, & Situmorang, 2019) |
2019 |
Kuantitatif |
60 |
Hasil
penelitian ini menunjukkan ada hubungan positif antara kepercayaan diri
dengan employability, yang ditunjukkan dari analisis korelasi product
moment Pearson yaitu r = 0,659 (p <0,01), serta sumbangan efektif
sebesar 43,4%. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan
diterima. |
10. |
(Ernawati & Purwandari, 2018) |
2017 |
Kuantitatif |
105 |
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara kepercayaan diri dan konformitas dengan kecurangan akademik
pada mahasiswa. Tingkat kepercayaan diri mahasiswa tergolong tinggi, konformitas
dan kecurangan akademik tergolong rendah. Sumbangan efektif kepercayaan diri
dan konformitas terhadap kecurangan akademik sebesar 14,2 %. Ini artinya
masih ada variabel lainnya yang bisa menjadi prediktor kecurangan akademik
sebesar 85,8%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara kepercayaan diri dan konformitas dengan kecurangan akademik
pada mahasiswa |
11. |
(Budiani, Mulyana, & Puspitadewi, 2020) |
2020 |
kuantitatif
korelasional. |
30 |
Hasil
penelitian menunjukkan hipotesis penelitian ini diterima. Studi ini menyimpulkan
bahwa terdapat hubungan signifikan yang bersifat positif antara kepercayaan
diri dan kemampuan multitasking dengan readiness to change pada subjek |
12. |
(Prasetya & Wijayanti, 2019) |
2019 |
deskriptif survey menggunakan kuesioner academic
behavioural confidence scale |
191 |
Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri akademik pada
mahasiswa keperawatan adalah tinggi dengan rata-rata 3,73 diatas nilai median
3,71. Hal ini menunjukkan bahwa
nilai kepercayaan diri akademik mahasiswa keperawatan adalah tinggi
dikarenakan nilai mean berada diatas nilai median. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
rata-rata nilai kepercayaan diri akademik mahasiswa keperawatan adalah
tinggi. Penelitian ini menyarankan untuk penelitian lainnya supaya lebih
menggali faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan diri akademik. |
13. |
(Patmawati et al., 2018) |
2018 |
Artikel
Review |
10 |
Metode pembelajaran yang dapat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri mahasiswa keperawatan diantaranya adalah konferensi klinis, simulasi, demonstrasi model, peta konsep dan ronde keperawatan, oleh karena itu pembimbing klinik harus mengetahui dengan baik metode pembelajaran yang akan digunakan, agar dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembimbingan khususnya di lingkungan klinik. |
14. |
(Regar, Syahrul, & Tahir, 2019) |
2019 |
Pilot
study |
20 |
Instrumen kinerja preceptor, Kepuasan, Keper�cayaan
diri dan Critical Thinking preceptee memili�ki struktur kata dan
internal konsistensi yang baik. Implikasinya dalam keperawatan menyediakan in�strumen
yang bisa digunakan dalam menilai kin�erja preceptor, kepuasan,
kepercayaan diri dan crit�ical thinking preceptee dalam melaksanakan
praktik klinik. Dengan adanya evaluasi terhadap kinerja preceptor diharapkan
akan meningkatkan kiner�janya dalam melakukan pembimbingan klinik seh�ingga
peserta didik menjadi puas, percaya diri dan meningkat kemampuan berpikir kritisnya
dalam melaksanakan praktik keperawatan |
15. |
(Utami, Syaudah, & Panggabean, 2017) |
2017 |
One-Group
Pretest-Postest Design |
10 |
Kesimpulan
dari penelitian eksperimen ini adalah
kapsul motivasi mampu meningkatkan rasa percaya
diri.Terlihat ada peningkatan nilai dari angket pretest
dan posttest yang diberikan pada subjek. |
16. |
(Milfayetty & Hajar, 2019) |
2019 |
Metodenya
adalah workshopdengan teknik creative art. |
30 |
Hasil
pendampingan menunjukkan bahwa guru yang mengajar di kelas akselerasi dapat
memetakan masalah siswa, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran akademik
secara terpadu dengan teknik kreatif, melakukan konseling dan play therapy
sederhana. Siswa yang mengalami masalah dalam pengendalian diri,
agressivitas, masalah emosi dan masalah sosial menjadi berkurang. Berdasarkan
hasil ini dikemukakan bahwa penguatan kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran akademik terpadu pengembangan diri efektif dalam mengentaskan
masalah perilaku siswa di SD Percobaan jalan Sei Petani Medan. |
17. |
(Rahmah, 2019) |
2019 |
|
|
pembelajaran
matematika PDCI di SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin tahun pelajaran 2019/2020
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran berbeda dengan kelas reguler, pada perencanan
perbedaannya adalah pada kurikulum yang digunakan, sedangkan pada pelaksanaan
adalah pengalaman belajar yang berbeda dalam arti pendalaman dan percepatan.
Penilaian pembelajaran sama dengan kelas reguler. Namun, pada PDCI tidak ada
penilaian tengah semester (PTS). (2) Minat belajar PDCI terhadap mata
pelajaran matematika SD Muhammadiyah 10 Banjarmasin tahun pelajaran 2019/2020
berada pada kategori sangat tinggi. Hasil aspek minat belajar yang sangat
mempengaruhi adalah aspek keterlibatan peserta didik dalam belajar |
Setelah menganalisa dari 17 jurnal diatas
dapat disimpulkan bahwa jurnal � jurnal yang telah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya keseluruhannya membahas
tentang kepercayaan diri pada mahasiswa cerdas istimewa. Sedangkan perbedaan
dari 17 jurnal diatas dapat dilihat sebagai berikut untuk 11 jurnal menjelaskan
tentang kepercayaan diri siswa cerdas istimewa pada bidang-bidang tertentu contohnya kepercayaan diri
siswa cerdas istimewa pada bidang matematika, kepercayaan diri siswa cerdas istimewa
pada biologi, kepercayaan diri siswa cerdas istimewa kemapuan berbicara atau
berkomunikasi dan multitalksting, kepercayaan diri siswa cerdas istimewa cara
berpikir kritis dan kepercayaan diri siswa cerdas istimewa dengan motivasi
diri, dan jurnal yang lain membahas kepercayaan diri pada pembelajaran klinik,
bimbingan konseling pada siswa cerdas istimewa.
Pada penelitian (Eva & Bisri, 2018) pada ibu yang memiliki anak cerdas istimewa didapatkan hasil secara
umum anak cerdas istimewa menunjukkan adanya lompatan perkembangan kognitif dan
kepribadian hal ini sejalan dengan yang disampaikan (Van Tiel, 2015) yang mengatakan bahwa siswa cerdas istimewa cenderung
memiliki prestasi-prestasi yang luar biasa
di banding anak yang bukan dari karakter cerdas istimewa. Namun terlepas dari
itu perlu adanya motivasi dan metode-metode yang tepat sasaran untuk membimbing
anak cerdas istimewa di lihat dari sisi kognitif dan sisi kepribadiannya.
Dengan demikian harapan bahwa anak cerdas istimewa di tangan ibu, pendidik
pembimbing yang tepat akan melahirkan kualitas anak cerdas istimewa yang luar
biasa.
Pada penelitia (Sriatika, 2019) dan penelitian (Makaria et al., 2019) �pada anak cerdas istimewa mengenai kepercayaan
diri dihasilkan dalam penelitiannya ada peningkatan kepercayaan diri pada anak
cerdas istimewa dengan bimbingan self
inctruction hal tersebut bertolak belakang dengan pebelitian (Syafrudin &
Nawangsasi, 2019) didalam penelitiannya menyimpulka bahwa anak cerdas
istimewa terkadang memiliki hambatan dalam perkembangan sosio-emosionalnya merasarendah diri, tidak dapat
bergau dan menyesuaikan diri dengan teman-temannya karena wawasanya tidak sesuai dengan teman-teman yang bukan dari kalangan cerdas
istimewa. Oleh karena itu dibutuhkan orang-orang dewasa yang ada disekitarnya untuk dapat
mengarahkan dan memfasilitasi hubungan dari anak cerdas istimewa tersebut ke
arah yang lebih positif.
Pada penelitian (Regar et al., 2019) terkait kepercayaan diri yang meningkat dengan adanya
pendamping yang memberikan nilai positif bagi anak bimbingannya terlihat jelas
bahwa ada hubungan yang positif antara proses bimbingan efektif dengan
kepercayaan diri yang diperoleh pada anak cerdas istimewa dimanapun berada
terutama pada proses pembelajaran teori maupun saat pembelajaran praktek. Saat
pembelajaran praktik saat anak cerdas istimewa mendapatkan mentor atau
pembimbing yang mampu membimbing dengan baik sesuai karakteristik anak cerdas
istimewa didapatkan inovasi-inovasi
pada pembelajaran itu sendiri sehingga terdapat hubungan timbal balik antara
pembimbing dengan anak cerdas istimewa tersebut karena adanya kepercayaan diri
yang kuat dan kemapuan berpikir kritis.
Hasil kajian literatur menunjukkan bahwa
kecerdasan intelegensi istimewa adalah suatu kemampuan yang ditandai oleh
perbuatan yang cepat dan tepat, melibatkan proses berpikir secara rasional dan
kemampuan untuk menggunakan daya pikir tersebut dalam memahami situasi yang
baru serta dalam mengambil kesimpulan atau tindakan yang lain dari pada yang lain
serta bahwa anak cerdas istimewa menunjukkan adanya lompatan perkembangan
kognitif dan kepribadian. Pada mahasiswa cerdas istimewa terdapat fenomena yang
menggambarkan bahwa kesejahteraan psikologis mahasiswa cerdas istimewa belum
berkembang dengan baik. Ketidakmampuan mengontrol lingkungan menyebabkan
mahasiswa cerdas istimewa terbawa oleh lingkungan. Hal ini menyebabkan prestasi
mahasiswa cerdas istimewa menjadi fluktuatif dan tidak mampu membuat keputusan
tanpa dukungan teman-teman yang bersamanya.
Kesimpulan
Mahasiswa cerdas istimewa masih banyak yang
memiliki kondisi psikologis yang sangat perlu kita perhatikan contohnya emosi,
kepercayaan diri, hubungan sosial dengan teman sebaya karena itu mahasiswa
cerdas istimewa sangat membutuhkan pendidikan khusus, kesempatan berkerjasama,
dan pendampingan khusus. Pendampingan dapat dengan cara memetakan masalah
siswa, merencanakan dan melaksanakan pembelajaran terpadu dengan teknik
kreatif, melakukan konseling dan play
therapy. Dari analisa diatas kepercayaan diri pada mahasiswa istimewa
dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu aspek keyakinan kemampuan diri dalam berbicara
dikelas, mengendalikan ganget, bertanya, dan prokrastinasi.
Pada mahasiswa cerdas istimewa yang belajar di
lahan klinik yang memilki� kepercayaan�
tinggi, hal tersebut didukung dengan berbagai metode pembelajaran yang dapat
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis dan kepercayaan diri mahasiswa
keperawatan diantaranya adalah konferensi klinis, simulasi, demonstrasi model,
peta konsep dan ronde keperawatan, oleh karena itu pembimbing klinik harus
mengetahui dengan baik metode pembelajaran yang akan digunakan, agar dapat
memilih metode pembelajaran yang tepat dalam pembimbingan khususnya di lingkungan klinik.
Mahasiswa cerdas istimewa cenderung mempunyai
masalah psikologis lebih sedikit daripada teman sebayanya. Jika individu lebih
sedikit mempunyai masalah psikologis maka diasumsikan individu tersebut lebih
sejahtera secara psikologis. (Eva & Bisri, 2018) menjelaskan bahwa indikator rendah kesejahteraan psikologis adalah
adanya masalah psikologis, seperti, rendahnya kepercayaan diri, kecemasan,
depresi, penyimpangan perilaku, dan gangguan psikiatris. Ketidakmampuan
mengontrol lingkungan menyebabkan mahasiswa cerdas istimewa terbawa oleh
lingkungan. Hal ini menyebabkan prestasi mahasiswa cerdas istimewa menjadi
fluktuatif dan tidak mampu membuat keputusan tanpa dukungan teman-teman yang
bersamanya.
Dalam
pendidikan keperawatan keyakinan/confidence
merupakan variabel penting. Mahasiswa dengan tingkat kepercayaan diri yang
lebih tinggi memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengembangkan intervensi
yang berhasil, karena mereka mampu menguji dan menggunakan kompetensinya dengan
lebih mudah.
Dalam literatur ini memilki kelemahan yaitu belum banyak literasi tentang
pembelajaran klinik pada anak cerdas istimewa untuk itu diharapkan untuk
penelitian berikutnya lebih difokuskan pada kepercayaan diri mahasiswa cerdas
istimewa di lingkungan pembelajaran klinik.
�����������
BIBLIOGRAFI
Arum, Rara Puspita. (2019). Hubungan Antara Kecerdesan
Intelegensi Istimewa Dengan Motivasi Berprestasi Siswa Di Kelas Cerdas Istimewa
(CI) SMA Negeri 8 Pekanbaru. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau. Google Scholar
Asiyah, Asiyah, Walid, Ahmad, & Kusumah, Raden Gamal
Tamrin. (2019). Pengaruh Rasa Percaya Diri Terhadap Motivasi Berprestasi Siswa
pada Mata Pelajaran IPA. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(3),
217�226. Google Scholar
Budiani, Meita Santi, Mulyana, Olievia Prabandini, &
Puspitadewi, Ni Wayan Sukmawati. (2020). Peran Kepercayaan Diri dan Kemampuan
Multitasking terhadap Readiness to Change pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi
Teori Dan Terapan, 10(2), 150�162. Google Scholar
Diklat SMC RS Telogorejo. (2019). Diklat SMC RS Telogorejo.
Semarang.
Ernawati, Sri, & Purwandari, Eny. (2018). Kecurangan
Akademik Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Kepercayaan Diri Dan Konformitas.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Google Scholar
Eva, Nur, & Bisri, Moh. (2018). Kesejahteraan Psikologis
Siswa Cerdas Istimewa. Karya Dosen Fakultas Ilmu Psikologi. Google Scholar
Fitri, Muri Juliani, & Nelwati, Sasmi. (2020).
Pelaksanaan Layanan Penguasaan Konten Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Peserta Didik Di SMP Negeri 1 PAINAN. Jurnal Al-Taujih: Bingkai Bimbingan
Dan Konseling Islami, 6(2), 148�156. Google Scholar
Hsu, Li Ling, Hsieh, Suh Ing, Chiu, Hsiu Win, & Chen, Ya
Lin. (2014). Clinical teaching competence inventory for nursing preceptors:
instrument development and testing. Contemporary Nurse, 46(2),
214�224. Google Scholar
Indriawati, Prita. (2018). Pengaruh Kepercayaan Diri Dan
Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajarmahasiswafkip Universitas
Balikpapan. Jurnal Dimensi, 7(1), 59�77. Google Scholar
Mahanani, Srinalesti, Dewi, Yulis Setiya, & Soeratri,
Widji. (2014). Analisis Kinerja Perawat Pembimbing Klinik dengan pendekatan
teori kinerja dan Indikator Kompetensi. Jurnal Ners, 9(2),
329�338. Google Scholar
Makaria, Eklys Cheseda, Rachman, Ali, & Rachmayanie,
Ririanti. (2019). Korelasi Kepercayaan Diri dan Efikasi Diri Akademik Mahasiswa
Program Studi Bimbingan Dan Konseling Angkatan 2018. JKI (Jurnal Konseling
Indonesia), 5(1), 1�5. Google Scholar
Milfayetty, Sri, & Hajar, Ibnu. (2019). Memberi Penguatan
Kepada Guru Dalam Mengatasi Permasalahan pada Anak Cerdas Berbakat di SD Negeri
Percobaan Medan. Jurnal Vokasi, 3(2), 90�98. Google Scholar
Nursalam, Dr. (2014). Manajemen Keperawatan" Aplikasi
dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Google Scholar
Nursaptini, Nursaptini, Syazali, Muhammad, Sobri, Muhammad,
Sutisna, Deni, & Widodo, Arif. (2020). Profil Kemandirian Belajar Mahasiswa
Dan Analisis Faktor Yang Mempengaruhinya: Komunikasi Orang Tua Dan Kepercayaan
Diri. Jurnal Pendidikan Edutama, 7(1), 85�94. Google scholar
Ogurlu, Uzeyir. (2021). Overview of meta-analyses on
giftedness. Gifted and Talented International, 1�18. Google scholar
Patmawati, Try Ayu, Saleh, Ariyanti, & Syahrul, Syahrul.
(2018). Efektifitas Metode Pembelajaran Klinik Terhadap Kemampuan Berpikir
Kritis Dan Kepercayaan Diri Mahasiswa Keperawatan: A Literature Review. Jurnal
Keperawatan Muhammadiyah, 3(2). Google scholar
Pranowo, Taufik Agung. (2019). Analisis Tingkat Motivasi
Belajar Siswa di MI Ma�arif Grabag Magelang Jawa Tengah. Indonesian Journal
of Guidance and Counseling: Theory and Application, 8(2), 74�80. Google scholar
Prasetya, Aulia Nur, & Wijayanti, Diyan Yuli. (2019). Gambaran
Kepercayaan Diri Akademik Mahasiswa Keperawatan Di Semarang. Google scholar
Rahmah, Anisa. (2019). Minat Belajar Peserta Didik Cerdas
Istimewa (PDCI) Terhadap Mata Pelajaran Matematika SD Muhammadiyah 10
Banjarmasin Tahun Pelajaran 2019/2020. Retrieved from
https://idr.uin-antasari.ac.id/13129/3/AWAL.pdf Google scholar
Rasandi, Putri, Tiara, Dinda. (2018). Tingkat Kepercayaan
Diri Mahasiswa Berprestasi Belajar Rendah. Matang, H. A. K., & Berprestasi,
M. A. D. M. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Retrieved from https://repository.usd.ac.id/31262/2/141114020_full.pdf
Regar, Maria Jeinny, Syahrul, Syahrul, & Tahir, Takdir.
(2019). Instrumen evaluasi kinerja preceptor dengan kepuasan, kepercayaan diri
dan critical thinking preceptee dalam melaksanakan praktik klinik; pilot study.
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, 4(2). Google scholar
Setyaningsih, Dwi, Tentama, Fatwa, & Situmorang, Nina
Zulida. (2019). Faktor�faktor yang mempengaruhi employability. Prosiding
Seminar Nasional Magister Psikologi Universitas Ahmad Dahlan, 427�432. Google scholar
Sianturi, Wahyuni Apriani. (2020). Berpikir Kritis Untuk
Pengambilan Keputusan Dalam Keperawatan. Google scholar
Sriatika. (2019). Pengaruh Bimbingan Kelompok Dengan
Teknik Self-Instruction Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Belajar Peserta
Didik Kelas Viii Di Smp Negeri 2 Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran
2019/2020. Universitas Negri Raden Intan Lampung.
Suastini, Ni Putu. (2019). Model Pembelajaran
Probing-Promting untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris. Journal
of Education Action Research, 3(4), 366�374. Google scholar
Syafrudin, Ulwan, & Nawangsasi, Devi. (2019). Perkembangan
Sosio-Emosional Anak Cerdas Istimewa Di Sekolah Dasar. Google scholar
Syam, Asrullah, & Amri, Amri. (2017). Pengaruh
kepercayaan diri (self confidence) berbasis kaderisasi IMM terhadap prestasi
belajar mahasiswa (studi kasus di program studi pendidikan biologi fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan universitas muhammadiyah parepare). Jurnal
Biotek, 5(1), 87�102. Google scholar
Utami, Diah Dinar, Syaudah, Yuni, & Panggabean, Amestia
Prasinata. (2017). �Kapsul Motivasi� Meningkatkan Kepercayaan Diri Mahasiswa.
Google scholar
Van Tiel, Julia Maria. (2015). Deteksi dan Penanganan Anak
Cerdas Istimewa (Anak Gifted) Melalui Pola Alamiah Tumbuh Kembangnya.
Prenada Media. Google scholar
Nofita
Veronika, Rini Sugiarti dan Erwin Erlangga (2021) |
First publication right: Journal Syntax Literate |
This article is licensed under: |