������ Syntax Literate : Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
������
e-ISSN : 2548-1398
������
Vol. 5, No. 7, Juli 2020
�
ANALISA
DAN PERANCANGAN SISTEM REKRUTMEN DOSEN BERBASIS WEB
Budi Zaenal Abidin dan Zainil Abidin
STIMIK LIKMI, Institut Manajemen Wiyata Indonesia
Email:
�bj.zaenalabidin@gmail.com dan zainilabidin@imwi.ac.id
Abstract
Lecturers are an important
part of Higher Education. The key
to success of graduates is quality of lecturers. At present, in the recruitment
manual �process of lecturers take quite a
lot of time. Other than that, the archiving process is also poorly organized
and in large numbers takes up large space. To make the process more effective
but still efficient can be done by applying current technological advances by
using internet media. Therefore E-Recruitment will be the best solution. Review
the problem, Writer will make Analysis of recruitment system design base of web
to help recruitment proccess uses SDLC method and Unified Modeling Language
(UML) instrument.
Keywords: E-Recruitment, SDLC and
UML
Abstrak
Dosen merupakan bagian
penting di Perguruan Tinggi. Kunci kesuksesan dari lulusan adalah Dosen yang
berkualitas. Saat ini, dalam proses manual rekrutmen dosen cukup memakan
waktu yang banyak. Selain itu proses pengarsipannya pun kurang tertata dan
dengan jumlah yang banyak sehingga memakan ruang yang besar. Untuk membuat
proses lebih efektif namun tetap efisien bisa dilakukan dengan menerapkan
kemajuan teknologi saat ini yaitu dengan menggunakan media internet. Maka dari
itu E-Recruitment akan menjadi solusi terbaik. Melihat
permasalahan tersebut penulis akan membuat Analisa
perancangan sistem rekrutmen berbasis web untuk membantu proses rekrutmen
dengan metode SDLC dengan menggunakan alat Unified Modeling Language (UML).
Kata kunci:
E-Recruitment; SDLC; UML
Pendahuluan
Informasi menjadi sebuah kebutuhan yang pokok, agar dapat terus
memperbaharui biasanya mencari dan mendapatkannya melalui media cetak,
elektronik dan internet. Seperti halnya makhluk hidup yang membutuhkan makan,
maka informasi juga sudah menjadi kewajiban untuk segera dipenuhi, jika tidak
terpenuhi maka bisa berpengaruh buruk bagi penggunanya khususnya dunia
pendidikan (Saputra, Ishak, & Setiaji,
2019). Pendidikan Tinggi merupakan tahap akhir
dalam pendidikan formal dengan berbagai jenis jenjang pendidikan tinggi. Sedangkan
menurut Umar Tirtarahardja dalam (Eryanto &
Swaramarinda, 2013), jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik
serta keluasan ke dalam bahan pengajaran Perguruan
Tinggi merupakan penyelenggara program pendidikan dalam bentuk yang
bermacam-macam. Keberadaan Pendidikan Tinggi bagi masyarakat sudah menjadi
kebutuhan utama sebagai bagian investasi Sumber Daya Manusia (SDM) (Ismail &
Helmawati, 2018).
Berbeda dengan investasi lainnya, dalam pendidikan melibatkan berbagai pihak
tidak hanya dari penyedia jasa yang menyiapkan pendidik, sarana &
prasarana, tetapi juga yang melakukan investasi tersebut yaitu peserta
didiknya. Selain
itu ada juga keterkaitan aturan-aturan yang diberlakukan oleh pemerintah, serta
dunia usaha dan industri yang turut serta berkontribusi sebagai pengguna
lulusan nantinya. Maka dari itu investasi SDM dibidang pendidikan membutuhkan
proses yang cukup panjang. Dan dosen
adalah bagian dari investasi SDM bagi Perguruan Tinggi sehingga Dosen yang
berkualitas akan didapat melalui proses yang cukup
Panjang, yang dimulai dari saat rekrutmen dosen. Kualitas dan komitmen tenaga
edukatif (dosen) yang ditunjang oleh sarana dan prasarana yang memadai serta
lingkungan yang kondusif, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dosen dan
ini merupakan kunci utama keberhasilan sebuah lembaga pendidikan tinggi (Ainayyah, 2019).
Institut Manajemen Wiyata Indonesia merupakan
perguruan tinggi swasta yang lokasi dalam penelitian ini. Sebagai perguruan tinggi baru dengan usia yang masih muda, menjadi institusi yang masih semangat
dalam mengembangkan sebuah sistem. Dalam Standar operasional
(SOP) rekrutmen, dosen adalah standar yang memiliki keterkaitan dengan
peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku. Dalam pelaksanaannya proses
rekrutmen ini terbagi kedalam beberapa tahapan yaitu:1.
Pengajuan dari Program Studi, 2. Pembukaan
Lowongan dan 3. Proses Rekrutmen.
Metode
Penelitian
Dalam hal ini peneliti menggunakan
metode SDLC dengan menggunakan
Unified Modeling Language (UML) sebagai alat desain.
1.
SDLC
Planning, analysis, design, dan implementation merupakan empat fase dasar yang digunakan
dalam mebangun sebuah sisten informasi dengan SDLC, seperti gambar berikut ini:
a.
Planning atau fase perencanaan adalah proses awal untuk memahami mengapa
sistem informasi ini harus dibangun dan menentukan bagaimana tim proyek akan
membangunnya (Syamsiyah
& Sesunan, 2018).
b. Analysis atau fase analisis adalah fase menjawab
pertanyaan tentang siapa yang akan menggunakan sistem,
apa yang akan dilakukan sistem, dan di mana serta kapan akan digunakan.
c. Design atau fase rancangan memutuskan bagaimana
sistem akan beroperasi dalam hal perangkat keras, perangkat lunak, dan
infrastruktur jaringan yang akan ada; antarmuka pengguna, formulir, dan laporan
yang akan digunakan; dan program khusus, basis data, dan file yang akan
dibutuhkan.UML
d. Implementation atau fase Penerapan
yang merukan fase terakhir dalam SDLC di
mana sistem tersebut benar-benar dibangun.
2.
UML
Unified
Modelling Language (UML) diterima sebagai bahasa standar untuk pengembangan
objek pada
tahun 1997. Unified
Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi
standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem
piranti lunak. UML
menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem (Sri &
Romi, 2012). UML bukan sebuah
metode tapi Bahasa yang saat ini banyak
digunakan. Selain itu, di bidang analisis dan desain sistem saat ini telah menggabungkan konsep dan teknik
berorientasi objek, di mana sistem dilihat sebagai kumpulan objek independen
yang mencakup data dan
proses. Objek dapat dibangun
sebagai bagian individu dan kemudian disatukan untuk membentuk sistem, yang
mengarah pada komponen proyek yang modular dan dapat digunakan kembali.
UML terdiri
atas pengelompokkan diagram-diagram sistem menurut
aspek atau sudut pandang tertentu. Dan diagram adalah yang menggambarkan
permasalahan ataupun solusi atas
permasalahan. Ada 9
diagram UML,
yaitu (Fauzan,
2018):
a. Use-case, diagram
yang menggambarkan aktifitas apa saja yang dilakukan
oleh suatu sistem dari sudut pandang pengamatan luar.
b. Class, diagram yang
memberikan pandangan secara luas dari suatu sistem dengan menunjukan
kelas-kelasnya serta hubungan mereka
c. Object dan Package,
diagram untuk mengatur pengorganisasian Class
yang kompleks, dan dapat dilakukan dengan melakukan pengelompokan Class berupa package.
d. State, diagram yang menunjukan akan kemungkinan dari keadaan obyek serta proses yang menyebabkan perubahan
pada keadaannya.
e. Sequence, merupakan diagram
Interaction yang
menjelaskan
tentang bagaimana suatu operasi itu
dilakukan;
f. Collaboration, merupakan
�diagram Interaction lebih fokus pada kegiatan obyek dari waktu pesan itu dikirimkan serta kapan pelaksanaannya
g. Activity, merupakan
diagram yang umum digunakan dalam flowchart namun fokus terhadap aktifitas-aktifitas
yang terjadi terkait dalam suatu proses tunggal.
h. Component, merupakan diagram yang menggambarkan fisik sebenarnya dari Class.
i.
Deployment diagram, merupakan diagram yang menerangkan
konfigurasi fisik software dan hardware.
3.
Userinterface
Userinterface
atau antarmuka pengguna adalah bagian dari sistem yang digunakan pengguna untuk
berinteraksi. Ini termasuk
tampilan layar yang menyediakan navigasi melalui sistem, layar dan formulir
yang menangkap data, dan laporan yang dihasilkan sistem (Muslihudin, 2016). Desain antarmuka pengguna merupakan cara bagaimana menentukan interaksi pengguna dengan sistem
serta sifat input dan output yang diterima dan diproduksi oleh sistem. Antarmuka pengguna mencakup tiga bagian mendasar. Yang
pertama adalah mekanisme navigasi, yaitu cara pengguna memberikan instruksi
kepada sistem serta memberi tahu apa yang harus dilakukan (contohnys.,
Tombol, menu). Yang kedua adalah mekanisme input, yaitu bagaimana sistem dapat
menangkap informasi (mis., Formulir untuk menambah
pelanggan baru). Yang terakhir adalah mekanisme output, yaitu cara sistem menyediakan informasi kepada pengguna atau
sistem lain seperti Laporan, halaman Web.
Hasil
dan Pembahasan
������� Pembukaan
Penerimaan Dosen |
��������������
Pelamaran
Dosen |
||
|
|
||
���� Pembukaan
Penerimaan Dosen |
�������������������
Pelamaran
Dosen |
|
|
|
|
|
|
|
3.
Sequence
Diagram
|
a.
Halaman
Log In
b.
Halaman
Manajemen Kebutuhan Dosen untuk user SDM
c.
Halaman
Tambah Kebutuhan Dosen untul User SDM
d.
Detil
Daftar Kebutuhan Dosen yang diakses oleh User
e.
Profil
Pengajuan Dosen yang diakses oleh User
f.
Halaman
Manajemen Wawancara oleh User SDM
g.
Halaman
Daftar Kebutuhan Dosen� yang di akses
oleh calon dosen
h.
Halaman
Pengajuan Lamaran Dosen
i.
Halaman
Status Pengajuan
j.
Surat
Pemberitahuan Jadwal Wawancara
|
k.
Surat Penolakan Lamaran
|
Arsitektur
menentukan kebutuhan pengguna dan kemudian merancang dan membangun sistem untuk
memenuhi kebutuhan tersebut seefektif mungkin dalam kendala ekonomi dan
teknologi. Untuk meminimalis sistem yang akan digunakan maka perlu adanya
kolaborasi arsitektur client side dan server side. Dengan skema sebagai
berikut:
Aplikasi
dibangun dengan berbasis web yang didukung dengan PHP sebagai web application,
MySQL sebagai DBMS dan apache sebagai web server. Sehingga aplikasi bisa di
akses oleh client dimana saja melalui media internet dengan laptop/pc, atau
smartphone yang dimilikinya selama memiliki browser.
Kesimpulan
Perancangan sistem ini dapat membantu
perguruan tinggi dalam memenuhi kebutuhan dosen sesuai kompetensi, dan keahlian
yang sesuai. Perancangan sistem ini dapat
membantu para calon dosen sebagai pelamar dengan melamar pekerjaan yang
tersedia dengan cepat dan tepat.
BIBLIOGRAFI
Ainayyah, Dita Nitami. (2019). Meningkatkan SDM dari
Perguruan Tinggi. Retrieved from Kompasiana website:
https://www.kompasiana.com/dita70138/5dc98a58d541df296a3e9533/meningkatkan-sumber-daya-manusia-sdm-dari-perguruan-tinggi?page=all
Eryanto, Henry, & Swaramarinda, Darma Rika. (2013).
Pengaruh Modal Budaya, Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Tingkat Pendapatan
Orang Tua Terhadap Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Jakarta. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis (JPEB),
1(1), 39�61.
Fauzan, Ibnu Fajar. (2018). Pemanfaatan Social Network
Analysis Untuk Sistem Jejaring Sosial Jurusan Teknik Komputer. Universitas
Komputer Indonesia.
Ismail, Rudihartono, & Helmawati, M. Pd I. (2018). Meningkatkan
Sdm Berkualitas Melalui Pendidikan.
Muslihudin, Muhamad. (2016). Analisis Dan Perancangan
Sistem Informasi Menggunakan Model Terstruktur Dan UML. Penerbit Andi.
Saputra, Dedi, Ishak, Riswandi, & Setiaji, Setiaji.
(2019). Perancangan Website E-Commerce Sebagai Media Penjualan Miniatur Bus. Syntax
Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12), 87�103.
Sri, Dharwiyanti, & Romi, S. (2012). Pengantar Unified
Modeling Language (UML). Ilmu Komputer. Com, Tanggal Akses, 6.
Syamsiyah, Nur, & Sesunan, Mira Febriana. (2018).
Penerapan Metode System Life Cycle Development Dan Project Management Body of
Knowledge Pada Pengembangan Sistem Informasi. Ikra-Ith Informatika: Jurnal
Komputer Dan Informatika, 2(2), 1�9.
�