Syntax Literate:
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
� e-ISSN: 2548-1398
� Vol. 5, No.
7, Juli 2020
DETERMINAN KEBIJAKAN DIVIDEN
Lailah Nurjanah dan Negina Kencono Putri
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
This research aims to analyze and obtain
empirical evidence about the effects of liquidity which is proxied by the
current ratio and leverage proxied by debt to equity ratio to the dividend
policy proxied by a dividend payout ratio on food and beverage companies listed
on the Indonesia Stock Exchange (BEI) for the 2016-2018 period. Data obtained
from the Indonesia Stock Exchange (IDX) webpage. The population in the study
was 24 companies. The sampling technique used purposive sampling method, and 9
research samples were obtained. The analytical tool used is the SPSS program
version 26. The results of partial testing indicate that there is a positive
and significant influence between the current ratio variable on the dividend
payout ratio. Then the effect is also positive and significant from the partial
test shown between the debt to equity ratio to the dividend payout ratio.
Simultaneous test results show that together the two independent variables
namely the current ratio and debt to equity ratio have a significant effect on
the dividend payout ratio.
Keywords: Current Ratio; Debt to Equity Ratio; Dividend Payout Ratio.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti
empiris tentang pengaruh likuditas yang diproksikan dengan current ratio dan leverage diproksikan
dengan debt to equity ratio terhadap kebijakan
dividen diproksikan dengan dividend
payout ratio pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) periode 2016-2018. Data diperoleh dari laman web Bursa
Efek Indonesia (BEI). Populasi dalam penelitian adalah 24 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode purposive
sampling, dan diperoleh 9 sampel penelitian. Alat analisis yang digunakan
adalah program SPSS versi 26. Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara variabel current ratio terhadap dividend
payout ratio. Kemudian pengaruh yang juga positif dan signifikan dari
pengujian secara parsial ditunjukkan antara debt
to equity ratio terhadap dividend
payout ratio. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa secara
bersama-sama kedua variabel independen yaitu current ratio dan debt to
equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.
Kata kunci: Current
Ratio; Debt to Equity Ratio; Dividend Payout Ratio.
Pendahuluan
Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) mencatat, pada 2016, pasar modal Indonesia berhasil mencetak
rekor tertinggi untuk kapitalisasi pasar maupun frekuensi transaksi tertinggi
sepanjang masa. Keadaan pasar modal di Indonesia hingga saat ini dinilai menunjukkan tren yang
positif. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan bahwa kapitalisasi
pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) per tanggal 30 September 2016 adalah sebesar
Rp 5.799 triliun
(Sari,
2016).
Kondisi pasar
modal Indonesia pun tumbuh secara signifikan dari sisi nilai kapitalisasi dengan tren dari
posisi Rp 2,73 miliar pada tahun 1977 menjadi Rp 6.870,7 triliun per 8 Agustus 2018, dan
hingga pertengahan 2018, BEI pun terus mencatat pencapaian yang melampaui dari tahun sebelumnya,
peraihan tersebut dari 31 pencatatan saham baru hingga 7 Agustus 2018 yang mencapai posisi Rp 12 triliun.
Bahkan frekuensi perdagangan saham harian pun terus meningkat hingga mencapai 392 ribu kali dan merupakan
tertinggi di ASEAN yang didukung oleh aktivitas investor yang mencapai nilai
tertinggi hingga 43 ribu investor per hari (Melani,
2018).
Laporan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menunjukkan informasi dari kinerja pasar modal Indonesia pada tahun 2018 yang sangat
dipengaruhi oleh kondisi dari
stabilitas perekonomian domestik juga pengaruh ekonomi global. Pasar modal sebagai
fasilitator dan regulator pun menjadi media yang sangat efektif dalam
menyalurkan atau menginvestasikan dana yang mempunyai nilai tambah tersendiri,
khususnya dunia usaha dan masyarakat pada umumnya. Bahkan dampak yang dirasakan
dengan masuknya perusahaan ke pasar modal dapat meningkatkan tata kelola
perusahaan dan meningkatkan reputasi perusahaan. Seiring dengan berkembangnya
pasar modal Indonesia, banyaknya sektor industri yang masuk ke dalamnya pun
semakin beragam. Salah satu sektor tersebut adalah sektor industri makanan dan minuman. Industri
makanan dan minuman merupakan salah satu sektor andalan yang menopang
pertumbuhan manufaktur dan juga ekonomi Indonesia. Kementerian Perindustrian
mencatat bahwa kontribusi dari industri makanan dan minuman terhadap PDB nasional adalah sebesar 6,21
persen pada triwulan III tahun
2017, dan naik
3,85 persen dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Kompas,
2018). Nilai ekspor dari industri makanan
tumbuh 11,71%, industri minuman tumbuh 3,16% pada tahun 2018, serta dalam hal
penyerapan tenaga kerja pun
telah menyerap 1,2 juta orang (Rihanto, 2019). Sektor industri makanan dan minuman
di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang besar, kita semua tahu bahwa
alam Indonesia sangatlah kaya, hal ini mendukung potensi pertumbuhan tersebut
ditambah lagi permintaan domestik yang juga besar.
Ini menjadi satu
alasan terbukanya prospek yang menguntungkan bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada perusahaan-perusahaan yang dinilai dapat memberikan keuntungan atau memiliki nilai yang baik dari sisi tingkat
pengembalian investasi. Bentuk dari pengembalian investasi tersebut berupa dividend yield (pendapatan dividen) atau
capital gain (selisih harga jual saham
terhadap harga belinya). Umumnya, investor menginginkan tingkat pengembalian
investasi yang relatif stabil. Tentu dalam aktivitas investasi ini investor dihadapkan
pada berbagai macam risiko. Untuk dapat mengurangi kemungkinan atas risiko yang
akan terjadi, investor perlu berbagai informasi lain yang relevan di antaranya
keadaan ekonomi dan politik juga informasi yang lazimnya diperoleh dengan
didasari pada laporan keuangan perusahaan.
Mengingat begitu
pentingnya kebijakan dividen yang harus ditetapkan oleh suatu perusahaan, maka
diperlukan adanya pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhinya oleh pihak
manajemen perusahaan tersebut. beberapa faktor yang diprediksi mempengaruhi
kebijakan dividen adalah likuiditas dan leverage. Likuiditas suatu perusahaan merupakan faktor penting
yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan
besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham (Rakhmawati,
2017). Kenaikan current ratio menandakan bahwa
meningkatnya kas perusahaan, sementara perusahaan yang memiliki likuiditas yang
tinggi memiliki kemungkinan memperoleh laba yang kecil dikarenakan kas
perusahaan tidak digunakan untuk diputarkan sehingga laba yang didapat oleh
perusahaan lebih sedikit dan dampaknya pembayaran dividen bagi investor pun mengalami
penurunan (Ano,
Murni, & Van Rate, 2014). Leverage merupakan rasio yang
menggambarkan perbandingan antara total utang terhadap ekuitas (Samsul,
2015). Rasio ini juga dapat memberikan informasi
untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik
perusahaan (Kasmir,
2012). Selain itu, rasio ini pun dapat memberikan
petunjuk umum tentang bagaimana kelayakan dan risiko keuangan dari suatu perusahaan.
Berdasarkan uraian yang dipaparkan di
atas peneliti ingin berusaha mengembangkan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
likuiditas yang diproksikan dengan current
ratio dan leverage diproksikan
dengan debt to equity ratio terhadap kebijakan
dividen yang diproksikan dengan dividend
payout ratio dengan objek penelitiannya adalah adalah industri makanan dan
minuman sebagai bahan penelitian ini dengan judul: �Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2016-2018�.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa data
laporan keuangan yang diperoleh dengan mengakses laman web Bursa Efek Indonesia
(BEI,
n.d.) dan
laporan statistik (BEI, n.d.-b). Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam sektor industri makanan dan minuman
dengan periode penelitiannya adalah 2016-2018. Data menunjukkan bahwa jumlah
perusahaan di sektor industri makanan dan minuman yang terdaftar selama periode
2016-2018 sejumlah 24 perusahaan.
Pemilihan sampel diseleksi dengan
teknik purposive sampling. Kriteria
yang ditentukan yaitu perusahaan yang konsisten terdaftar di BEI selama periode
2016-2018, perusahaan yang menerbitkan dan mempublikasikan laporan keuangannya
secara rutin sesuai dengan periode penelitian, perusahaan yang konsisten
membagikan dividen selama periode penelitian, perusahaan yang menyajikan
laporan keuangan dalam mata uang rupiah dan yang menyampaikan datanya secara
lengkap sesuai dengan informasi yang diperlukan selama periode penelitian. Berdasarkan
atas populasi dan teknik sampling yang dilakukan diperoleh sampel sejumlah 9
perusahaan yang memenuhi kriteria.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Berikut adalah hasil pengujian yang
dilakukan menggunakan software SPSS
versi 26 (Santoso,
2016).
1. Statistik Deskriptif
Tabel 1 Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Min |
Max |
Mean |
Std. Deviation |
CR |
27 |
,64 |
8,64 |
2,8819 |
2,12336 |
DER |
27 |
,17 |
2,12 |
,7778 |
,50059 |
DPR |
27 |
,11 |
1,00 |
,4278 |
,26339 |
Valid N (listwise) |
27 |
|
|
|
|
�� ��Sumber:
Ouput SPSS 26
2.
Uji Normalitas
Tabel 2 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test |
|
|
Unstandardized Residual |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,200c,d |
������ �� ���Sumber: Ouput SPSS 26��������
Tabel 2
dapat dilihat bahwa nilai uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan angka signifikan
sebesar 0,200, hal ini memberikan informasi bahwa data penelitian terdistribusi
normal.
3.
Uji
Multikolinieritas
Tabel 3 Uji Multikolinearitas
Coefficientsa |
|||
Model |
Collinearity Statistics |
||
Tolerance |
VIF |
||
1 |
(Constant) |
|
|
CR |
,469 |
2,132 |
|
DER |
,469 |
2,132 |
��
������Sumber: Ouput SPSS 26
Berdasarkan
hasil dari tabel 3 menunjukkan bahwa secara keseluruhan semua variabel
independen memiliki nilai tolerance di atas 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10.
Sehingga secara keseluruhan data-data penelitian tidak mempunyai persoalan multikolinearitas.
4.
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Ouput SPSS 26
Berdasarkan
output Scatterplots di atas diketahui bahwa titik-titik menyebar di atas dan di
bawah atau di sekitar angka 0, tidak mengumpul dan juga tidak membentuk suatu
pola bergelombang. Dengan demikian bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas hingga model regresi yang baik serta ideal dapat terpenuhi.
5.
Uji Autokorelasi
Tabel 4 Uji Run Test
Runs Test |
|
|
Unstandardized Residual |
Asymp. Sig. (2-tailed) |
,241 |
�
Sumber: Ouput SPSS 26
Berdasarkan hasil
run test dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,241 dimana
berada di atas 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi
antar variabel independen pada model regresi penelitian ini.
6.
Uji Hipotesis
Tabel 5 Uji Statistik t
Coefficientsa |
||||
Model |
t |
Sig. |
||
1 |
(Constant) |
-,725 |
,476 |
|
CR |
2,357 |
,027 |
||
DER |
3,606 |
,001 |
������������������������������������� Sumber: Ouput SPSS 26
Berdasarkan
tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil nilai secara parsial menunjukkan bahwa current ratio berpengaruh
positif terhadap dividend payout ratio dengan
tingkat signifikansi sebesar
0,027. Hasil nilai secara parsial bahwa dividend
payout ratio berpengaruh positif dengan tingkat signifikansi 0,001.
Tabel 6
Uji Statistik F
ANOVAa |
||||
Model |
F |
Sig. |
|
|
1 |
Regression |
6,581 |
,005b |
|
Residual |
|
|
|
|
Total |
|
|
|
�������� Sumber: Ouput SPSS 26
Berdasarkan
hasil uji hipotesis secara silmultan menunjukkan bahwa hasil F hitung sebesar
6,581 dengan nilai signifikansi 0,005 ≤ 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel independen yaitu current
rato dan debt to equity ratio secara
simultan berpengaruh terhadap dividend
payout ratio.
B.
Pembahasan
1.
Pengaruh
Current Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan dari uji
hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan
signifikan antara current ratio terhadap
dividend payout ratio. Likuiditas
suatu perusahaan menjadi suatu pertimbangan dalam penentuan kebijakan dividen.
Tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi dapat memberikan gambaran kepada
investor bahwa perusahaan mempunyai kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya. Likuiditas ini pun dapat menjadi suatu tool bagi manajemen untuk memperbaiki kinerja dan juga menganalisa
rencana kinerja ke depan dengan melihat rasio likuiditas tersebut. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Ogilo,
2016) yang
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara current ratio terhadap dividend
payout ratio. Ini pun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Zahidda, 2017) dimana terdapat
pengaruh antara current ratio terhadap
dividend payout ratio, besar kecilnya
likuiditas perusahaan akan berdampak pada besar kecilnya dividen yang akan
dibagikan, semakin besar kemampuan suatu perusahaan melunasi hutang-hutangnya,
khususnya hutang yang jatuh tempo maka akan semakin besar nilai dividen yang
akan diberikan dan begitu pun sebaliknya.
2.
Pengaruh
Debt to Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan antara debt to equity ratio terhadap
dividend payout ratio. Leverage memberikan petunjuk mengenai proporsi
atas penggunaan hutang dalam membiayai investasinya. Peningkatan atas hutang dinilai akan
mempengaruhi besar kecilnya laba bersih yang tersedia untuk para pemegang saham.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian oleh (Sampurno,
2013) yang
menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio. Menurut (Prihantoro,
2013) menyatakan
bahwa debt to equity ratio mencerminkan
bagaimana kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya yang
ditunjukkan dengan berapa bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar
hutang. Oleh karenanya semakin rendah debt
to equity ratio akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk dapat
membayar semua kewajibannya.
3.
Pengaruh
Current Ratio dan Debt To Equity Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio
Berdasarkan hasil
uji hipotesis yang telah dilakukan, hubungan pengaruh antara current ratio dan debt to equity ratio menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dari kedua variabel tersebut terhadap
dividend payout ratio. Hal ini
diharapkan menjadi suatu bahan pertimbangan bagi investor maupun manajemen
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dividen yang akan dilakukan, dan juga
menjadi bahan evaluasi untuk membuat strategi yang lebih baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil
analisis dan penelitian secara parsial yang telah dilakukan dengan objek
penelitian perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2016-2018 bahwa current
ratio dan debt to equity ratio memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio. Kemudian secara simultan
dari penelitian ini diketahui bahwa variabel independen yaitu current ratio dan debt to equity ratio secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.
BIBLIOGRAFI
Ano, Rizky Rurniawan, Murni, Sri, & Van Rate,
Paulina. (2014). Pengaruh Likuiditas Dan Profitabilitas Terhadap Devidend
Payout Ratio Pada Subsektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 2(3).
Indonesia, Bursa Efek. (n.d.-a). Laporan Keuangan dan
Tahunan. Retrieved June 22, 2020, from
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
Indonesia, Bursa Efek. (n.d.-b). Laporan Statistik.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan.
Jakarta: Rajawali Pers.
Kompas. (2018). Cerah, Masa Depan Industri Makanan dan
Minuman di Indonesia. Retrieved June 22, 2020, from
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/27/150000226/cerah-masa-depan-industri
makanan-dan-minuman-di-indonesia
Melani, Agustina. (2018). Melihat Perkembangan Pasar
Modal RI Selama 41 Tahun. Retrieved June 25, 2020, from Liputan 6 website:
https://www.liputan6.com/bisnis/read/3615885/melihat-perkembangan-pasar-modal-ri-selama-41-tahun
Ogilo, F. (2016). Determinants of Dividends Pay-out
Ratio for Listed Commercial Banks in Kenya 2016. Jhe International Journal
of Business & Management, 4, 469�473.
Prihantoro. (2013). Estimasi Pengaruh Dividend Payout
Ratio pada Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan.
Retrieved from http://www.jurnalakuntansidankeuangan.com
Rakhmawati, Annisa Desi. (2017). Pengaruh Current
Ratio (Cr), Leverage, Return On Assets (ROA) Dan Growth Terhadap Dividend
Payout Ratio (DPR) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Listing Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2012. Jurnal Profita: Kajian Ilmu Akuntansi, 5(5).
Rihanto, Dodo. (2019). Pertumbuhan Industri Makanan
dan Minuman Sumbang 6,35% terhadap PDB Nasional. Retrieved June 25, 2020, from
Pikiran Rakyat website:
https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-01316389/pertumbuhan-industri-makanan-dan-minuman-sumbang-635-terhadap-pdb-nasional.
Sampurno, Unzu Marietta dan Djoko. (2013). Analisis
Pengaruh Cash Ratio, Return on Assets, Growth, Firm Size, Debt to Equity Ratio
Terhadap Dividend Payout Ratio : (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011). Diponegoro Journal of
Management, 2(3), 1�11. Retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr.
Samsul, Mohamad. (2015). Pasar Modal dan Manajemen
Portofolio Edisi 2. Erlangga. Jakarta.
Santoso, Singgih. (2016). Panduan Lengkap SPSS
Versi 26. Elex Media Komputindo.
Sari, Novita Intan. (2016). Di 2016, pasar modal
Indonesia cetak sejumlah rekor. Retrieved from Merdeka website:
https://www.merdeka.com/uang/di-2016-pasar-modal-indonesia-cetak-sejumlah-rekor.html
Zahidda, Dewi. (2017). Pengaruh Profitabilitas,
Likuiditas, Posisi Kas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Food Beverages.
Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen (JIRM), 6(2).