Syntax
Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN :
2548-1398
Vol. 5, No. 7, Juli 2020
IMPLEMENTASI
INFORMATION AND TECHNOLOGY (IT) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI) PADA KELAS VII F SMPN 2 GUNUNG JATI KABUPATEN CIREBON
Oriza Aditya dan Verren Fitri Qomariyah
CV. Syntax Corporation Indonesia �
Email: [email protected]
dan [email protected]
Abstract
This study aims to describe
the data regarding: 1) to obtain data on Islamic Religious Education learning
in class VII F of SMPN 2 Gunung Jati, 2) to analyze the implementation of IT
media in the learning process of Islamic Religious Education in class VII F of
SMPN 2 Gunung Jati, 3) to Describe the supporting and inhibiting factors of IT
implementation in Islamic Religious Education learning in class VII F of SMPN 2
Gunung Jati. This research is a type of qualitative research by determining the
informants using purposive sampling and snowball sampling. Data collection
techniques using observation, interviews and documentation. Based on the
results of research and discussion, it is known that IT which is applied in the
learning process of Islamic religious education is very good and if this
continues it will disrupt student learning. With the implementation of IT, it
can add insight in the search for knowledge. Planning, with the MGMP forum
fellow teachers can determine the IT media in the learning process.
Implementation, the focus of IT itself is used one of them for Basic Education
Data, Online Reporting of school data, School websites, projector devices used
occasionally for certain teacher activities, UNBK. And evaluation in the form
of a test that is an oral test and a written test to measure the results of the
use of IT media by comparison not using IT media.
Keywords: Islamic Education;
Information and Technology (IT); IT Learning
Abstrak
Penelitian
ini bertujuan untuk mendeskripsikan data mengenai: 1) untuk memperoleh data
tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati,
2) untuk menganalisis tentang Implementasi media IT dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam pada kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati, 3) untuk
Mendeskripsikan tentang faktor pendukung dan penghambat implementasi IT pada
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati. Penelitian ini
merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menentukan� informan menggunakan pengambilan sampel
secara purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan
data dengan menggunakan observasi, interview dan dokumentasi. Berdasarkam hasil
penelitian dan pembahasan diketahui bahwa IT yang diapliksikan dalam proses
pembelajaran pendidikan agama Islam ini sangatlah bagus dan jika hal ini
berlangsung terus menerus hal ini akan menynjang belajar siswa. Dengan adanya
implementasi IT ini dapat menambah wawasan dalam mencari ilmu pelajaran. Perencanaan, dengan adanya forum MGMP sesama guru dapat menentukan media
IT dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan, fokus IT sendiri digunakan salah
satunya untuk Data Pokok Pendidikan, Pelaporan Online data sekolah, Website sekolah,
alat proyektor dipakai sesekali untuk kegiatan tertentu guru, UNBK. Dan
evaluasi berbentuk tes yakni tes lisan maupun tes tulis untuk mengukur hasil
dari penggunaan media IT dengan komparasi tidak menggunakan media IT.
Keyword: Pendidikan Agama Islam;� Information And Technology (IT);
Pembelajaran IT
Indonesia juga secara luas dikenal
sebagai sebuah Negara yang bercorak multibudaya (multikultural) yang terdiri dari
ribuan suku bangsa yang tersebar diseluruh wilayahnya, memiliki ratusan dialek
bahasa daerah, dan bermacam-macam keyakinan yang dianut, serta memiliki
kompleksitas kebudayaan yang sangat banyak (Maksum, 2012).
Kondisi masyarakat yang plural baik dari
segi budaya, ras, agama, dan status sosial ekonomi cenderung akan menimbulkan
potensi benturan nuansa SARA termasuk nilai-nilai yang berlaku didalam
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan pendidikan multikultural dalam
menanamkan nilai-nilai saling menghargai, sikap tenggang rasa, dan toleransi (Ambarudin, 2016).
Perbedaan kebudayaan yang disebutkan
dikenal dengan istilah multikultural. Multikultural secara sederhana berarti
kebudayaan yang beragam. Multikultural tidak hanya menyangkut masalah SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan), melainkan keragaman yang lebih luas
seperti kemampuan fisik maupun non-fisik, umur, status sosial, dan lain
sebagainya. Kehidupan masyarakat yang multikultur perlu dipupuk agar muncul
kesadaran pentingnya semangat multikuturalisme dalam kehidupan setiap individu
dan masyarakat dalam melihat dan memaknai segala perbedaan yang ada.
Multikulturalisme merupakan sebuah konsep atau ide yang menekankan adanya
keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan atau kesetaraan. Kesetaraan
inilah yang menjadi titik tekan dari multikulturalisme (Maksum, 2012).
Pendidikan sebagai salah satu wadah
pembinaan dan pengembangan diri generasi muda merupakan aspek yang perlu
diperhatikan. Melalui dunia pendidikan segala potensi yang ada didalam diri
seperti minat, bakat, dan kemampuan generasi muda dipupuk dan dikembangkan
sebagai bekalnya sekarang dan masa yang akan datang, termasuk dalam memahami,
menghadapi, meneriman, dan mengalami segala perbedaan (kemajemukan) yang ada
disuatu masyarakat sehingga pendidikan yang berwawasan keanekaragaman atau
pendidikan multikultural dapat menjadi sebuah paradigma yang dapat
meminimalisir bahkan mengurangi ketegangan yang timbul karena tidak adanya rasa
saling pengertian, toleransi, dan kesediaan dalam menerima sebuah perbedaan (Ramadhan, 2019)
Pendidikan merupakan
hal yang sangat penting, dimana dunia diciptakan terkhususnya untuk manusia
dalam pengembangan dan inovasi, agar dikelola dengan baik dan benar. Pada
proses tersebut manusia sangat membutuhkan pendidikan agar menjadikan manusia
yang manusia. Seperti dalam Q.S At-Talaq [65] ayat 12 ayat alquran dijelaskan:
ٱللَّهُ
ٱلَّذِي
خَلَقَ
سَبۡعَ
سَمَٰوَٰتٖ
وَمِنَ ٱلۡأَرۡضِ
مِثۡلَهُنَّۖ
يَتَنَزَّلُ
ٱلۡأَمۡرُ
بَيۡنَهُنَّ
لِتَعۡلَمُوٓاْ
أَنَّ ٱللَّهَ
عَلَىٰ كُلِّ
شَيۡءٖ
قَدِيرٞ
وَأَنَّ
ٱللَّهَ قَدۡ
أَحَاطَ
بِكُلِّ
شَيۡءٍ عِلۡمَۢا�
Artinya:
�Allah-lah yang menciptakan tujuh
langit dan seperti itu pula bumi. perintah Allah Berlaku padanya, agar kamu
mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Sesungguhnya
Allah ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu� (Kementrian Agama RI, 2014).
Pendidikan yang dijelaskan pada ayat diatas merupakan suatu tanda bahwa
Allah SWT merupakan Dzat yang tidak ada yang bisa menandinginya, begitupun
terhadap ilmu Allah SWT. Maka sebagai manusia kita hanya bisa
berusaha dan bertaqwa sebagai hamba Allah SWT.
Dengan adanya ayat diatas
Allah SWT juga memberikan tanda bahwa manusia dituntut untuk mempunyai ilmu dan
terus belajar agar bisa menjadi manusia yang baik dan benar. Maka Allah SWT
pada ayat diatas merupakan pendidik bagi manusia dan makhluk ciptaan-Nya.
Selain itu juga Allah SWT Berfirman
dalam Q.S Al-Baqoroh Ayat 30-33:
وَإِذۡ
قَالَ
رَبُّكَ
لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ
إِنِّي
جَاعِلٞ فِي
ٱلۡأَرۡضِ
خَلِيفَةٗۖ
قَالُوٓاْ
أَتَجۡعَلُ
فِيهَا مَن
يُفۡسِدُ
فِيهَا
وَيَسۡفِكُ
ٱلدِّمَآءَ
وَنَحۡنُ
نُسَبِّحُ
بِحَمۡدِكَ
وَنُقَدِّسُ
لَكَۖ قَالَ إِنِّيٓ
أَعۡلَمُ مَا
لَا
تَعۡلَمُونَ
وَعَلَّمَ
ءَادَمَ
ٱلۡأَسۡمَآءَ
كُلَّهَا ثُمَّ
عَرَضَهُمۡ
عَلَى
ٱلۡمَلَٰٓئِكَةِ
فَقَالَ أَنۢبُِٔونِي
بِأَسۡمَآءِ
هَٰٓؤُلَآءِ
إِن كُنتُمۡ
صَٰدِقِينَ
قَالُواْ
سُبۡحَٰنَكَ
لَا عِلۡمَ
لَنَآ
إِلَّا مَا
عَلَّمۡتَنَآۖ
إِنَّكَ
أَنتَ
ٱلۡعَلِيمُ
ٱلۡحَكِيمُ
قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ
أَنۢبِئۡهُم
بِأَسۡمَآئِهِمۡۖ
فَلَمَّآ
أَنۢبَأَهُم
بِأَسۡمَآئِهِمۡ
قَالَ أَلَمۡ
أَقُل
لَّكُمۡ
إِنِّيٓ
أَعۡلَمُ غَيۡبَ
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
وَٱلۡأَرۡضِ
وَأَعۡلَمُ
مَا
تُبۡدُونَ
وَمَا
كُنتُمۡ
تَكۡتُمُونَ�
Artinya
:
�30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." 31. dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!" 32. mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang Kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka Nama-nama benda ini." Maka setelah diberitahukannya kepada mereka Nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?" (Kementrian Agama RI, 2014).
Berdasarkan pengertian diatas manusia menjadi maklhuk yang telah
diiptakan allah SWT sebagai makkhluk yang sempurna dari makkhluk yang lainnya,
maka konteks diatas manusia memiliki peran yang sangat penting karena manusia
adalah sebagai khilafah atau leader di bumi ini. Quraish Shihab dalam (Kurniawan, 2018) menjelaskan bahwa khalifah dapat terjadi karena
ada tiga unsur yang saling berhubungan, yaitu pertama adalah manusia sebagai khalifah. Khalifah adalah
seorang hamba Allah yang mendapatkan mandat sebagai pelaksana, pengatur,
penentu kebijakan dan menetapkan hukum-hukum sesuai dengan kehendak Allah dan
aspirasi orangorang yang membaiatnya sebagai khalifah, kedua adalah bumi. Bumi atau wilayah tertentu adalah
tempat atau sarana dalam melaksanakan kekhalifaan. Bumi merupakan tempat
berbagai potensi yang dibutuhkan oleh manusia untuk mendapatkan kesejahteraan.
Oleh karena itu, khalifah berkewajiban mengelola (isti�mara/ memakmurkan) bumi
dan semua isinya atau sumber-sumbernya untuk kesejahteraan rakyat. Dengan
demikian, seorang khalifah harus memiliki ilmu pengetahuan untuk mengelola
objek kekuasaan itu, ketiga adalah hubungan antara pemilik kekuasaan dengan
wilayah dan hubun gannya dengan
pemberi kekuasaan (Allah) sebagai mustakhlilf. �Namun hingga saat ini proses kearah leader
dimuka bumi ini masih dalam progres, banyak pemimpin yang masih kurang amanah
dalam tugasnya, ini juga merupakan proses belajar dan pembelajaran bagi yang
lain dalam hal khalifah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional BAB 1 pasal 1 adalah Usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara Presiden Republik Indonesia dalam (Ngadiman &
Ratmawati, 2013).
Standar�
nasional� pendidikan� bertujuan�
menjamin� mutu� pendidikan�
Nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat (Muhibudin, 2017).
Seperti yang�
telah� dijelaskan� pada �Peraturan�
Pemerintah� PP� nomor�
19� tahun 2005� dan�
PP� nomor� 32�
tahun� 2013� di�
dalam� Standar� Nasional�
Pendidikan� bahwa seorang� guru�
harus� memiliki� kompetensi�
pedagogik,� kepribadian,� profesional�
dan kompetensi sosial (Mulyasa, 2014).
Pendidikan pada zaman industri 4.0 dan zaman
distrupsi seperti sekarang, pendidikan harus ikut menyesuaikan dengan zaman,
dengan adanya teknologi dan informasi yang sangat berkembang pesat saat ini
diharapkan mampu mengiringi proses aktifnya pembelajaran di sekolah.
Pada ayat 30 surat albaqarah malaikat menduga-duga
atas manusia yang mana akan berbuat kerusakan dibumi, pertumpahan darah dan
perselisihan. Dan juga sesuai pengalaman empiris malaikat yang sebelum manusia
diciptakan tidak ada kerusakan seperti malaikat yang hanya menyucikan Allah SWT
sebab itu malaikat bertanya-tanya persoalan manusia di jadikan khalifah dimuka
bumi ini.�
Berdasarkan tafsir jalalain juga disebutkan bahwa
perbuatan kerusakan itu juga dilakukan oleh bangsa Jin yang dahulu diturukan ke
bumi sebelum manusia, setelah mereka bangsa jin berbuat kerusakan allah
mengirimkan malaikat ke bumi untuk membuang jin-jin ke gunung-gunung dan
pulau-pulau terpencil (As-Suyuthi, 2010). Hal ini juga berdasarkan pengalaman bahwa dugaan
itu timbul dari sebutan khalifah itu sendiri.
Sejarah kehidupan manusia dimuka bumi ini terus
membuktikan bahwa apa yang dikhawatirkan malaikat itupun terjadi dan hingga
saat ini hal tersebut terus menerus berlangsung dikehidupan. Seperti penebangan
pohon, pengeboman yang terjadi di bali, Jakarta, dan lainnya yang telah terjadi
diberbagai belahan dunia. Limbah yang mencemari laut dan biota lainnya, efek
rumah kaca yang berdampak pa lapisan ozon sehingga menjadi tipis. Akan tetapi
manusia diciptakan sebagai pemimpin dimuka bumi ini maka wallahu a�lam hanya allah yang mengetahui apa yang ada. Yang
jelas manusia diciptakan sebagai pemimpin salah satu fungsinya juga yaitu untuk
melerai perselihan dan pertumpahan darah dimuka bumi ini.
Maka pada proses manusia sebagai pemimpin ada
pendidikan, pendidikan merupakan pembelajaran pengetahuan, keterampilan,
dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak (Wikipedia, 2020).
Pengertian para ahli mengenai pendidikan: Bapak
Pendidikan Nasional Indonesia ini menjelaskan bahwa pendidikan adalah tuntutan
di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun
segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan
setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya
di masa yang akan dating (Referensi, 2018). Pendidikan adalah sesuatu yang amat vital bagi
kehidupan manusia sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia, Nana Sudjana
dalam (Salahuddin, 2012).
Pada
penelitian ini penulias menggunakan metode penelitian kualitatif karena posisi
permasalahannya belum jelas, maka dibutuhkan penelitian mendalam dan bisa
menjadi peran penting karena metofa menjadi penentu arah yang sesuai pada
penelitian yang dilakukan. Penelitian metode kualitatif menunjukan pada fileld
research (penelitian lapangan) dan juga buku referensi yang relevan.
Metode
penelitian kualitatif merupakan metode yang berdasarkan pada nilai filsafat
postpositivisme, yang digunakan dalam meneliti pada kondisi sebuah obyek
alamiah, (lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sempel sumber data dilakukan secara purposive dan
snowbaal, teknik pengumpulan dengan trianggulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi (Sugiyono, 2017).
Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, aktivitas
sosial, dan lain-lain. Salah satu alasan menggunakan pendekatan kualitatif
adalah pengalaman para peneliti dimana metode ini dapat digunakan untuk
menemukan dan memahami apa yang tersembunyi dibalik fenomena yang kadangkala
merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami secara memuaskan (Rahmat, 2012). Lima ciri
pokok sebagai karakteristik penelitian kualitatif yaitu (Rukajat, 2018):
1.
Menggunakan lingkungan alamiah sebagai
sumber data
2.
Memiliki sifat deskriptif analitik
3.
Tekanan pada proses bukan hasil
4.
Bersifat induktif
5.
Mengutamakan makna
���������� Untuk penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif maka akan menjelaskan tentang yang ada dilapangan sesuai
dengan judul Implementasi Information and Technology (It) dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI) Pada Kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati Kabupaten
Cirebon.
Lokasi dilaksanakannya penelitian ialah pada SMP Negeri 2 Gunung
Jati yang beralamat di Jl. Raya Sunan Gunung Jati Ds. Grogol 45151 Telp. (0231) 8227453 Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat.
peneliti memilih melakukan penelitian pada lokasi ini karena telah melakukan
program pengalaman lapangan, juga SMP Negeri 2 Gunung Jati termasuk sekolah
yang terbaik yang ada di kecamatan Gunung Jati, selain dengan prestasi akademik
yang baik dengan ditunjang dengan prestasi non akademik yang dikatakan baik. Selain
itu SMP Negeri 2 Gunung Jati telah melakukan
manajemen mutu sekolah dengan dilakukannya akreditasi yang berhasil mendapatkan
A (sangat Baik) dengan skor 93 yang diraih. Penelitian dilaksanakan
pada April 2019 sampai dengan 17 Oktober 2019,
A. Hasil
1. Data hasil penelitian Implementasi
IT dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VII F di SMP Negeri 2
Gunung Jati
Implementasi
IT kelas VII F di SMP Negeri 2 Gunung Jati Setelah melakukan observasi dan
wawancara terhadap narasumber yaitu Kepala Sekolah, Wakil kepala sekolah, Guru,
Tenaga Staff IT, dan siswa. Peneliti mendapatkan data mengenai pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati. Sudah cukup baik
dengan beberapa metode yang digunakan pada pembelajaran pendidikan agama islam
sesuai program dan kurikulum. Walaupun berbeda � beda antusias dan inovasi
setiap guru dan siswa dalam melaksanakan pembelajaran pendidikan agama islam.
Pengalaman
dalam pembelajaran pendidikan agama islam pada saat mengajar, kurang
menggunakan media IT, dikarenakan fasilitas dan motivasi guru menngunakan IT
kurang antusias. Pada prosesnya guru menggunakan media pembelajaran dengan
media lain contohnya memakai kertas, dengan metode yang pas. Menggunakan metode
praktik seperti solat duha dimusola dan lainnya. Berikut macam-macam
IT yang ditemukan di SMP Negeri 2 Gunung Jati:
a. Penggunaan
IT melalui computer
Komputer menjadi
salah satu media yang digunakan dalam pembelajaran teknologi agar dapat
mempermudah proses pembelajaran. Di SMP Negeri 2 Gunung Jati terdapat 40unit
komputer, untuk menunjang para siswa dalam belajar. Komputer ini pula juga
digunakan pada saat Ujian Nasional secara online yang digunakan para siswa.
b. Penggunaan
IT melalui Hp
Hp atau handpone
saat ini sudah tidak asing, mengapa? Karena handpone sekarang ini sudah menjadi
IT yang pokok dalam kehidupan seluruh orang, bukan hanya di bidang
telekomunikasi tetapi hp ini juga berguna dalam proses pembelajaran siswa yang
saat pandemi sekarang siswa diliburkan sekolah, salah satunya handpone ini bisa
digunakan untuk sarana belajar menggunakan aplikasi google clasroom yang di
donload di hp dan siswa dapat mengerjakan tugas ataupun belajar menggunakan
aplikasi tersebut sehingga terhubungnya pembelajaran antara guru dan murid.
c. Penggunaan
IT melalui Internet
Internet saat
ini berkembang dengan sangat cepat, siswa dapat belajar melalui internet ketika
di dalam buku pelajaran kurang pemahaman dalam belajar, dan siswa juga mendapat
ilmu tambahan ketika siswa menggunakan internet. Di dalam internet terdapat
blog orang ilmuan, yang mana menulis karya ataupun pengetahuan nya di internet,
sehingga siswa juga dapat belajar secara aktif disekolah maupun diluar sekolah
menggunakan internet sesuai apa yang diajarkan di sekolah.
2.
Implementasi media IT dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati
a. Perencanaan
Implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VII
F SMPN 2 Gunung Jati.
Perencanaan
merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum melaksanakan program, karena menjadi
hal yang fundamental untuk menentukan hasil daripada tujuan itu sendiri, oleh
karena itu perencanaan sangat penting.
Berdasarkan
penelitian dilapangan bahwa perencanaan implementasi IT pendidikan agama Islam
adalah sesuai dengan keterangan salah satu guru PAI:
�Untuk peningkatan guru saya rasa
semua guru itu meningkat, misalnya kita mengundang narasumber dari luar untuk
membina guru-guru smp setiap ajaran baru, misalnya ada MGMP kumpulnya di dinas
latihan peningkatan mutu�.
Selaku perwakilan guru MGMP dari SMPN 2 Gunung Jati
sebelum melaksana program terlebih dahulu mengkoordinasikan dan meminta
pendapat kepada forum MGMP setelah mendapatkan hasil baru mengkoordinasikan
dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bagian kurikulum.
b. Pelaksanaan
media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VII F di SMP
Negeri 2 Gunung Jati
Hasil dari
penelitian melalui observasi dan wawancara kepada beberapa informan SMPN 2
Gunung Jati Kabupaten Cirebon (Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru PAI,
Staff IT dan Siswa, peneliti memperoleh data tentang Implementasi IT pada SMPN
2 Gunung Jati Cirebon, Penggunaan media IT pada proses pembelajaran belum
maksimal, indikator yang menjadi belum maksimal diantaranya, pada fokus IT di
SMPN 2 Gunung Jati Cirebon sendiri IT digunakan salah satunya untuk Data Pokok
Pendidikan, Pelaporan Online data sekolah, Website sekolah, alat proyektor
dipakai sesekali untuk kegiatan tertentu guru, UNBK, Guru mengajar tidak selalu
menggunakan media IT lebih sering menggunakan metode selain media IT.
Penggunaan Media
IT menjadi tantangan kecil guru untuk selalu dituntut berinovasi dalam
penyampaian materi pada proses pembelajaran di kelas. Akan tetapi semua guru
tidak menolak media IT sebagai hal yang susah dan membawa angin segar pada
proses pembelajaran di SMP Negeri 2 Gunung Jati.
c. Evaluasi
implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII F
SMP Negeri 2 Gunung Jati
Evaluasi
dilakukan melalui berbentuk tes yakni tes lisan maupun tes tulis untuk mengukur
hasil dari penggunaan media IT dengan komparasi tidak menggunakan media IT.
�Ya dengan
adanya itu guru merasa senang, dengan adanya ict anak merasa suka, dengan
menggunakan tes lisan dan untuk evaluasi nya dengan adanya tayangan itu anak
lebih mengena dan diterapkan dalam kehidupannya.�
d. Faktor
pendukung dan faktor penghambat Implementasi Media IT dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati
Berdasarkan hasil
temuan peneliti di lapangan bahwa implementasi media IT dalam pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati berjalan dengan
cukup baik, beberapa faktor pendukung dan penghambat diantaranya:
1) Faktor
pendukung
a) Antusiasi
siswa terhadap pembelajaran menggunakan media IT yang mengubah semangat dalam
belajar
b) Adanya
media laptop setiap guru yang sudah mempunyai.
c) Adanya
proyektor dan LCD
d) Guru
PAI SMP Negeri 2 Gunung Jati yang rajin mengajar
2) Faktor
penghambat
a) Ketika
pelaksanaan siswa tidak terkontrol bercanda
b) Fasilitas
yang kurang memadai seperti listrik dikelas
c) Motivasi
guru untuk menggunakan media IT
B. Pembahasan
Pembahasan
sebelumnya didapatkan hasil dari penelitian observasi, wawancara dan
dokumentasi tentang implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam di kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati, pada bagian ini peneliti akan
menguraikan bahasan yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian di
atas.
Implementasi
pembelajaran PAI dengan sarana media IT akan berlangsung cukup baik ketika
faktor pendukung tersebut bisa terpenuhi agar berlangsungnya pembelajaran PAI
dengan baik. Media yang digunakan dalam implementasi IT antara lain:
e) Penggunaan
IT melalui komputer
Dengan adanya media ini diharapkan
siswa mampu menggunakan komputer sebagai sarana pembelajaran PAI ketika
mnggunakan vidio interaktif dalam belajar.
f) Penggunaan
IT melalui Hp
HandponE atau hp ini digunakan
dalam belajar ketika siswa mendapatkan tugas secara online dari guru PAI,
dengan ini diharapkan siswa mampu menggunakan hp dengan sebaik-baiknya dalam
belajar.
g) Penggunaan
IT melalui Internet
Internet
diharapkan dapat menyelesaikan proses pembelajaran PAI ketika siswa mencari
ilmu tambahan di internet dan ketika ada yang tidak dimengerti, siswa dapat
menanyakan langsung kepada guru mata pelajaran PAI.
Implementasi
Media IT dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas VII F SMP Negeri 2
Gunung Jati dimulai dari program yang telah disusun oleh pihak guru serta
tambahan dari setiap mata pelajaran PAI yang dipelajari menggunakan IT sebagai
bahan tambahan yang dapat dicari di internet, agar para siswa dapat secara
paham betul mengenai apa yang dipelajarinya.
Faktor-faktor
yang mendukung Implementasi IT dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati seperti: antusiasi siswa terhadap
pembelajaran menggunakan media IT yang mengubah semangat dalam belajar, adanya
media laptop setiap guru yang sudah mempunyai, adanya proyektor dan LCD, guru
PAI SMP Negeri 2 Gunung Jati yang rajin mengajar.
Adapun faktor
penghambat dari implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati antara lain: ketika pelaksanaan siswa
tidak terkontrol bercanda, fasilitas yang kurang memadai seperti listrik
dikelas, motivasi guru untuk menggunakan media IT.
Perencanaan Implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam pada kelas VII F SMPN 2 Gunung Jati melalui perwakilan guru MGMP sebelum
melaksanakan� program terlebih dahulu
mengkoordinasikan dan meminta pendapat kepada forum MGMP setelah mendapatkan
hasil baru mengkoordinasikan dengan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah
bagian kurikulum.
Pelaksanaan IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas VII F
di SMP Negeri 2 Gunung Jati dengan fokus IT sendiri digunakan salah satunya
untuk Data Pokok Pendidikan, Pelaporan Online data sekolah, Website sekolah,
alat proyektor dipakai sesekali untuk kegiatan tertentu guru, UNBK, Guru
mengajar tidak selalu menggunakan media IT lebih sering menggunakan metode
selain media IT.
Evaluasi implementasi media IT dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di kelas VII F SMP Negeri 2 Gunung Jati berbentuk tes yakni tes lisan maupun
tes tulis untuk mengukur hasil dari penggunaan media IT dengan komparasi tidak
menggunakan media IT.
BIBLIOGRAFI
Ambarudin, R. Ibnu. (2016). Pendidikan multikultural untuk membangun
bangsa yang nasionalis religius. Jurnal Civics, 13(1), 28�45.
As-Suyuthi, Imam Jalaluddin Al Mahalli dan Imam Jalaluddin.
(2010). Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Kementrian Agama RI. (2014). Al Qur�an dan Terjemahannya
(1st ed.). Jakarta: PT. Hati Emas.
Kurniawan, Agung. (2018). Aktualisasi Nilai Khalifah Dalam
Al-Quran. Jurnal Al-Dirayah, 1(1).
Maksum, Ali. (2012). Pluralisme dan Multikulturalisme.
Yogyakarta: Aditya Media Publishing.
Muhibudin, Agus. (2017). Paradigma Pemanfaatan Teknologi
Informasi (IT) Dalam Proses Pembelajaran PAI Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
(Study Di SMP Negeri 2 Ciledug Kabupaten Cirebon). Syntax Literate; Jurnal
Ilmiah Indonesia, 2(2), 1�7.
Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum
2013. Kelima Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ngadiman, A. Eliyana, & Ratmawati, Dwi. (2013). Influence
of transformational leadership and organization climate to the work
satisfaction, organizational commitment and organizational citizenship behavior
on the educational personnel of Sebelas Maret University, Surakarta. European
Journal of Business and Management, 5(10), 97�114.
Rahmat, Pupu Saeful. (2012). Penelitian Kualitatif. Jurnal
Equilibrium, 5(9), 2.
Ramadhan, Joan. (2019). Upaya Pengurus Pondok Pesantren
Terhadap Penanaman Nilainilai Pendidikan Multikultural Dipondok Pesantren
Hidayatul Mubtadiin Jati Agung Lampung Selatan. UIN Raden Intan Lampung.
Referensi, Zona. (2018). Pengertian Pendidikan | Definisi,
Fungsi, Tujuan, dan Jenis-Jenisnya. Retrieved from
https://www.zonareferensi.com/pengertian-pendidikan/
Rukajat, Ajat. (2018). Pendekatan Penelitian Kualitatif
(Qualitative Research Approach). Deepublish.
Salahuddin, Marwan. (2012). Pengembangan kurikulum madrasah
diniyah takmiliyah. Cendekia: Jurnal Kependidikan Dan Kemasyarakatan, 10(1),
45�58.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta.
Wikipedia. (2020). Pengertian Pendidikan. Retrieved from
Wikipedia Ensiklopedia Bebas website: https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan