Syntax Literate :
Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol. 5, No. 8, Agustus 2020
�
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN
LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA
Farhan Saefudin Wahid, Didik Tri Setiyoko, Slamet Bambang Riono dan Agung Aji Saputra
Universitas Muhadi
Setiabudi Brebes, Indonesia
Email: [email protected], [email protected], [email protected]
dan [email protected]
Abstract
The
purpose of this study was to study and analyze a) the influence of the
environment on learning achievement in Luwunggede 04
Elementary School, Larangan District, Brebes Regency, b) the influence of family environment on
learning achievement in Luwunggede 04 Elementary
School, Larangan District, Brebes
Regency, and Relationships school environment and family environment towards
learning achievement in Luwunggede 04 Elementary
School, Larangan District, Brebes
Regency. This study uses quantitative research using the type of research
explanations research through associative research, namely research that aims
to explain the relationship between two or more variables with the aim of
obtaining valid data. The research data used are subject data consisting of
opinions, attitudes, experiences or characteristics of a person or group of
people who are the research subjects. Data obtained using a) questionnaire
containing a list of questions issued and then distributed to respondents to be
received, b) documents consisting of report cards from respondents, c)
literature studies obtained from several literatures and other readings that
support. The results of this study indicate the value of the correction
coefficient R of 0.853 and the value of the double determination coefficient R2
= 0.306 and Adjusted R Square of 0.233. The coefficient of change of 0.853 is
stated to be strong due to the simultaneous influence of the independent
variables of the school environment and the environment on the dependent
variable of learning achievement. The coefficient of determination of 0.306 is
considered to be the magnitude of the independent variables (X1 and X2) of
30.60% in explaining the variability of the dependent variable (Y). Based on
the regression equation Y = 53,432 + 0.136 X1 + 0.138 X2 Based on this multiple
regression equation it can be interpreted that every increase of one unit of
the school environment and family environment will increase the learning
outcomes variable by 0.136 units of the school environment, plus 0.138 units.
Keywords:
motivation; job placement and teacher performance.
Abstrak
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis a) pengaruh
lingkungan sekolah terhadap prestasi belajar di Sekolah Dasar Luwunggede 04,
Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, b) pengaruh lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar di Sekolah Dasar Luwunggede 04, Kecamatan Larangan, Kabupaten
Brebes, dan pengaruh lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga secara
berssama-sama terhadap prestasi belajar di Sekolah Dasar Luwunggede 04,
Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes. Penelitian ini
menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan
menggunakan jenis
penelitian
explanatory research melalui
penelitian asosiatif, yaitu
penelitian yang
bertujuan untuk menjelaskan hubungan
antara dua variabel atau
lebih dengan tujuan untuk memperoleh data-data yang valid. Data penelitian yang digunakan adalah data subjek yang berupa opini, sikap, pengalaman atau
karakteristik dari
seseorang atau
sekelompok orang
yang menjadi subjek penelitian. Data diperoleh dengan menggunakan a)
kuesioner berupa daftar pertanyaan secara
tertulis yang
kemudian dibagikan kepada
responden untuk diisi, b) dokumen berupa nilai raport
dari responden, c) studi kepustakaan yang berasal dari beberapa literatur lain yang mendukung. Hasil penelitian ini diketahui nilai koefisien
korelasi R sebesar 0.853
dan nilai koefisien determinasi ganda
R2 = 0.306 serta Adjusted R Square sebesar 0.233. Koefisien korelasi
sebesar 0.853 tersebut menyatakan adanya kuatnya pengaruh simultan variable
independen lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga terhadap variable
dependen prestasi belajar. Koefisien determinasi sebesar 0.306 menyatakan
besarnya kontribusi variable independen (X1 dan X2)
sebesar 30.60% dalam menerangkan variabilitas variable dependen (Y). Berdasarkan persamaan regresi Y = 53.432 + 0.136 X1+
0.138 X2� Berdasarkan
persamaan regresi berganda tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan satu
satuan variabel lingkungan sekolah dan
lingkungan keluarga akan meningkatkan variabel prestasi belajar sebesar 0.136
satuan lingkungan sekolah, ditambah 0.138 satuan lingkungan keluarga pada
konstanta 53.432.
Kata kunci : Lingkungan Sekolah; Lingkungan Keluarga; dan Prestasi Belajar
Untuk
mempelajari materi yang ada di alam ini atau untuk mengembangkan pola pikir manusia diperlukan adanya
pendidikan yang berkarakter. menurut (Darma,
2011) bahwa pendidikan karakter adalah
sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga peserta didik dapat memberikan kontribusi
yang positif kepada� lingkungannya. Pendidikan� pada�
hakikatnya� adalah� usaha�
sadar� untuk mengembangkan kepribadian, di dalam atau di luar sekolah
dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu, pendidikan merupakan suatu
kewajiban setiap manusia, terutama�� bagi��
bangsa�� Indonesia�� sebagai��
bangsa�� yang�� bermoral��
dan bermartabat untuk dapat mengukuhkan eksistensinya dalam menghadapi
era globalisasi. Proses belajar
yang unggul adalah proses belajar yang melibatkan peran pendidik yang profesional dan mumpuni di bidangnya (Tussaadiyah, 2017). Proses pendidikan berlangsung melalui kegiatan
belajar. Belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau media
elektronika, belajar di sekolah, di
rumah atau lingkungan keluarga, di lingkungan kerja atau di lingkungan masyarakat akan memberikan perubahan-perubahan pada diri
orang yang belajar.
Lingkungan merupakan lembaga pendidikan
tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta
lembaga pendidikan yang� bersifat�
kodrati orang� tua� bertanggung�
jawab� memelihara, merawat,
melindungi dan mendidik anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik (Hasbullah,
2012). Sedangkan
lingkungan pendidikan adalah
berbagai� faktor yang berpengaruh
terhadap pendidikan atau berbagai lingkungan tempat berlangsungan proses
pendidikan. Jadi lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang�� dalam�� lembaga��
pendidikan�� formal�� yang memberikan pengaruh pembentukan
sikap dan pengembangan potensi siswa. Lingkungan sekolah
harus menciptakan suasana yang kondusif agar anak merasa nyaman
dan dapat mengekspresikan potensinya.
Menurut (Hasbullah,
2012) bahwa lingkungan sekolah merupakan �Lingkungan pendidikan utama yang kedua�. Siswa-siswi, guru, administrator, konselor hidup bersama
dan melaksakan pendidkan secara teratur dan terencana dengan baik, sedangkan
Lingkungan keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal,
yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik
anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik (Hasbullah,
2012). Di dalam lingkungan keluarga terjadi dan terbentuk
hubungan timbal balik interaksi
antara manusia satu dengan manusia yang lain. lingkungan� keluarga�
pada diri anak menjadi penting keberadaannya dalam mempengaruhi tingkat
prestasi belajar (Muslih, 2016).
Untuk itu harus ada usaha tiap anggota
keluarga untuk menjaga keserasian hubungan dengan lingkungannya. Tingkat pendidikan juga
sangat diperlukan dalam menentukan kinerja (Khojin, Utami, & Syaifulloh, 2020).
Sebuah contoh pengaruh pendidikan yang kurang baik, maka �hal itu akan menganggu kesejahteraan hidup, terlebih-lebih pada anak yang �masih taraf proses belajar. Keluarga merupakan salah satu wadah
bagi anak untuk memperoleh pendidikan yang pertama dan utama, dan orang tua akan ayah
dan ibu sebagai penanggung jawab keluarga. Namun dalam mendidik anak dalam lingkup suatu keluarga tidak semata-mata
hanya tergantung pada orang tua, melainkan peran dari seluruh anggota keluarga yang lain,
misalnya kakek, nenek, kakak atau yang
lain yang serumah. Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan seseorang adalah keluarga.
Menurut (Muhibbin,
2010), prestasi belajar adalah �Tingkat
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program�. Untuk mendapat hasil belajar
yang baik perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar. Menurut (Mulyasa, 2014) bahwa� prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang� setelah menempuh kegiatan belajar, sedangkan belajar pada hakikatnya merupakan usaha sadar yang dilakukan seseorang untuk memenuhi� kebutuhannya.
Prestasi
belajar dalam pengertian sederhana ialah capaian yang diperoleh oleh sang pembelajaran (Firdaus, 2020). Berhasil atau tidaknya siswa dalam�
belajar� tergantung� faktor�
yang mempengaruhinya.� Prestasi� belajar merupakan� hasil�
yang� dicapai� seseorang�
setelah� melalui� proses�
belajar. Prestasi belajar merupakan suatu hal yang
penting dalam kehidupan manusia. Manusia
selalu berusaha mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Tugas
guru membimbing para siswa agar mampu mengembangkan potensi-potensi kepribadian� dan mengadaptasikan� dirinya� dengan� berbagai� kebutuhan dan perubahan� yang� terjadi� di lingkungannya (Indriyani, Saefulloh, & Riono, 2020).
Sebagian
besar dari proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar selalu
bekenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada
yang lebih baik ataupun yang kurang
baik, direncanakan�
atau� tidak. Proses dan hasil
belajar dipengaruhi faktor-faktor internal individu baik yang bersifat fisik
maupun psikis, dan faktor eksternal yakni lingkungan belajar, seperti
lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan, ataupun masyarakat luas.
Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian explanatory research dengan pendekatanya
yaitu kuantitatif. Menurut (Sugiyono,
2017), metode explanatory
research merupakan metode
penelitian yang
bermaksud menjelaskan kedudukan
variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan
variabel yang lain. Teknik pengumpulan informasi
yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada
responden dalam berbentuk sample dari sebuah populasi. Subjek penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri Luwunggede 04 sebanyak 22 siswa, sedangkan objek
penelitiannya tentang data lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, dan
prestasi hasil belajar.
Akan tetapi mengingat jumlah populasinya sedikit maka dalam
penelitian ini selurul populasi akan dijadikan sebagai sample. Dengan demikian diharapkan hasil penelitian akan lebih mencerminkan gambaran yang ada. Karena
seluruh populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel penelitian, maka cara
pengambilan sampel yang digunakan adalah metode sampling jenuh, sehingga
penelitiannya disebut metode sensus,
artinya pengumpulan data yang dilakukan terhdap seluruh elemen dari obyek yang
diteliti. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 SD Negeri
Luwunggede 04 sebanyak 22 siswa.
Tempat penelitian adalah di SD Negeri
Luwunggede, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes. Adapun waktu penelitian
terbagi dalam tiga tahap yaitu pencarian data ke objek penelitian, tahap
penyebaran dan pengumpulan data dan tahap penyusunan laporan penelitian.Untuk pengumpulan data menggunakan (1) interview (wawancara) (2) kuesioner (angket);
(3) observasi (pengamatan); (4) dokumentasi.
Nilai validitas atau r hitung dari setiap butir pertanyaan yang di uji dapat dilihat melalui SPSS (Corrected Item-Total Correlation) dalam setiap pengujian variabel penelitian. Setelah diadakan perhitungan koefisien korelasi pada setiap item variabel, langkah selanjutnya adalah membandingkan antara r hitung (kolom Corrected Item-Total Correltion) dan r tabel yaitu bila r hitung lebih besar dari r tabel berarti data yang diuji tersebut valid. Sebaliknya bila nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel maka data yang diuji tersebut tidak valid.
Nilai reliabilitas atau r hitung dari setiap variabel yang di uji dapat dilihat melalui program SPSS dalam setiap pengujian variabel penelitian. Untuk mengetahui apakah data yang diuji reliabel atau tidak dilakukan dengan membandingkan nilai reliabilitas yang ditunjukkan oleh nilai Cronbac�h Alpha dengan nilai r tabel. Uji reliaabilitas dilakukan dengan metode Cronbac�h Alpha. Reliabilitas terpenuhi jika nilai Cronbac�h Alpha > 0.6 (Mulyanto & Wulandari, 2010).
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah, model analisis regresi berganda, dan analisis koefisien determinasi
yang digunakan untuk mengetahui peranan lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga terhadap
prestasi belajar. Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk menguji pengaruh beberapa variable independen terhadap satu variable
dependen dengan tipe data matrik (interval
atau rasio). Sebelum analisis regresi ganda yang sesungguhnya, dilakukan
uji persyaratan analisis yaitu uji asumsi klasik. Analisis ini untuk mengetahui
dan menganalisi pengaruh antara variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Pada penelitian ini terdapat dua variabel bebas (independen) dan satu variable terikat (dependen) (Harlan, 2018).
Nilai koefisien korelasi determinasi menunjukkan goodness of fit test yaitu kemampuan model persamaan regresi linier berganda dalam menerangkan variasi variable dependen atau masukan variable X1, dan X2. Nilai koefisien determinasi menunjukkan besarnya presentase pengaruh variabel independen terhadap variable dependen (X1, X2, terhadap Y). Dengan kata lain, dapat digunakan untuk menjelaskan kemampuan model persamaan regresi linier berganda Y = a + b1X1 +b2X2 dalam menerangkan pengaruh variable X terhadap Y.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F dan uji t. Pembahasan uji F dan uji t dapat dijelaskan sebagaai berikut:
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variable independen secara simultan terhadap variable dependen atau menjelaskan kemampuan variable independen. Pengaruh tersebut ditunjukkan oleh koefisien determinasi ganda sehingga hipotesis statistic yang digunakan dalam penelitian ini bahwa signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secra simultan terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas F hitung (nilai Sig F) dari seluruh variable bebas pada taraf uji α = 5%.
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variable independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengaruh parsial ditunjukkan oleh koefisien regresi dalam persamaan regresi linier berganda sehingga hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini bahwa signifikan tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas t hitung (nilai Sig t) dari masing-masing variable bebas pada taraf uji α = 5%.. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengn uji F dan uji t. Dalam penelitian sebanyak empat kali sesuai dengan hipotesis penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 1 Descriptive Statistics
Descriptive Statistics |
||||||
|
N |
Min |
Max |
Mean |
Std.
Deviation |
|
|
Statistic |
Statistic |
Statistic |
Statistic |
Std.
Error |
Statistic |
Ling. Sekolah |
22 |
64.00 |
99.00 |
85.4545 |
1.85832 |
8.71631 |
Ling. Keluarga |
22 |
70.00 |
99.00 |
84.5455 |
1.73171 |
8.12244 |
Prestasi Belajar |
22 |
73.00 |
83.00 |
76.7273 |
.58916 |
2.76340 |
Valid N �(listwise) |
22 |
|
|
|
|
|
Sumber: Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif
di atas menunjukan dari
jumlah responden sebanyak 22 orang nilai Lingkungan Sekolah (X1) terendah adalah 64 dan
nilai Lingkungan
Sekolah tertinggi 99, nilai rata-rata Lingkungan Sekolah (X1) dari responden adalah
85.45 dengan standar
deviasi sebesar 8.71.
Nilai Lingkungan Keluarga (X2) terendah adalah 70 dan
nilai Lingkungan
Keluarga tertinggi
99, nilai rata-rata Lingkungan Keluarga (X2) �dari responden
adalah 84.54 dengan standar deviasi
sebesar 8.12.
Sementara
itu
dilihat dari Nilai Prestasi Belajar (Y) terendah adalah 73 dan
nilai Prestasi
Belajar (Y) tertinggi
83, nilai rata-rata Prestasi Belajar dari responden
adalah 76.72 dengan standar deviasi
sebesar 2.76.
Tabel 2 Koeefisien Determinasi
Model Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.553a |
.306 |
.233 |
2.42064 |
a.
Predictors: (Constant), Lingkungan.Keluarga, Lingkungan.Sekolah |
|
Sumber: Hasil Penelitian
Dari tabel tersebut dapat diketahui.
nilai
R sebesar 0.553 yang berarati bahwa
nilai Koefisien Korelasi antara variabel independen (X1, X2) memiliki hubungan yang sedang dengan variabel dependen (Y).
Dalam tabel diketahui juga nilai koefisien Determinasi sederhana (R Square) sebesar 0.306 dengan nilai probability Sig.= 0.000. Karena probability lebih
kecil daripada taraf uji penelitian (Sig < α yaitu 0,000 < 0,05)
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa nilai koefisien determinasi
R Square = 0.306. signifikaan, artinya model persamaan regresi linier berganda
yang dibentuk layak digunakan untuk menerangkan pengaruh variabel independen X1
dan X2 terhadap variabel dependen Y. Dari hasil analisis tersebut
dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi linier berganda mampu
menjelaskan atau memberi kontribusi sebesar 30.60% pengaruhnya terhadap
variabel dependen (Y), sementara sisanya 69.40% dipengaruhi oleh variabel yang
tidak diteliti.
Tabel 3 Uji F
ANOVAb |
||||||
Model |
Sum
of Squares |
df |
Mean
Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
49.033 |
2 |
24.517 |
4.184 |
.031a |
Residual |
111.331 |
19 |
5.860 |
|
|
|
Total |
160.364 |
21 |
|
|
|
|
a. Predictors: (Constant),
Lingkungan.Keluarga, Lingkungan.Sekolah |
|
|||||
b. Dependent Variable:
Prestasi.Belajar |
|
Sumber: Hasil Penelitian
Hasil perhitungan statistik yang menggunakan SPSS yang tertera pada �tabel �di atas,
�diperoleh �tingkat �signifikansi �0.031. Nilai signifikansi yang
dihasilkan tersebut lebih kecil dari 0.05 atau F tabel
<�
F hitung = 2.74 < 4.184.
F table sebesar 2.74 diperoleh dengan melihat table F dengan derajat df=1
(22-2-1) pada taraf signifikansi 0,05..
Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan (bersama-sama)
terhadap variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas F hitung
(nilai Sig. F) dari seluruh variabel bebas pada taraf uji α = 5%. Jika
probabilitas F hitung lebih kecil daripada taraf uji penelitian (Sig. F <
α) maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang memiliki
arti bahwa variabel independen secara simultan (bersama-sama) memiliki pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Karena
tingkat signifikansi pada uji Anova
sebesar 0.031 di
bawah 0.05 dan F tabel� <� F hitung �maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat
pengaruh secara bersama-sama antara variabel
Lingkungan Sekolah, Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar, sehingga hal ini berarti bahwa variabel Prestasi
Belajar dapat dijelaskan secara
signifikan oleh Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga.
Tabel 4 Uji t
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std.
Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
53.432 |
8.083 |
|
6.610 |
.000 |
Lingkungan. Sekolah |
.136 |
.061 |
.429 |
2.228 |
.038 |
|
Lingkungan. Keluarga |
.138 |
.066 |
.406 |
2.106 |
.049 |
|
a. Dependent Variable:
Prestasi.Belajar |
|
|
|
|
Sumber: Hasil Penelitian
Setelah melihat hasil perhitungn SPSS, didapat nilai probabilitas variabel independen yaitu Lingkungan Sekolah (X1) sebesar 0,136, Lingkungan Keluarga (X2) sebesar 0.138 pada taraf uji α = 5%. Sedangkan nilai t tabel (df=n-k) pada taraf uji 0.05 diketahui sebesar 1.729. Berdasarkan perbandingan nilai t hitung dengan t table didapatkan nilai t hitung lingkungan sekolah = 2.228 dan t table = 1.729. Dengan demikian nilai t hitung 2.228 > t table 1.729, yang berarti terdapat pengaruh variabel lingkungan sekolah terhadap�prestasi belajar.
Berdasarkan perbandinagn nilai t hitung dengan t table didapatkan nilai t hitung lingkungan keluarga = 2.106 dan t table = 1.729. Dengan demikian nilai t hitung 2.106 > t table 1.729, yang berarti terdapat pengaruh variabel lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar.
Dilihat pada nilai signifikansi dan probabilitas, didapatkan nilai signifikansi lingkungan sekolah = 0.38 dan lingkungan keluarga = 0.49. Bahwa nilai signifikansi (Sig) < probabilitas 0.05, maka (0.038 < 0.05; 0.049 < 0.05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga mempunyai pengaruh secara parsial terhadap variabel Prestasi Belajar (Y)
Hal ini berarti variabel dependen yaitu Prestasi Belajar sangat dipengaruhi oleh variabel independen yaitu variabel Lingkungan Sekolah dan Lingkungan Keluarga. Apabila salah satu variabel independen itu tidak ada maka Prestasi Belajar akan mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil analisis tabel
4 diperoleh model regresi hubungan antara Lingkungan Sekolah (X1), Lingkungan
Keluarga (X2), dengan Prestasi Belajar (Y) sebagai berikut:
Y = a+b1x1+b2x2
Y = 53.432 +
0,136x1
+ 0,138x2
Berdasarkan model regresi tersebut
diperoleh koefisien regresi variabel lingkungan sekolah sebesar 0,136 yang
berarti bahwa setiap peningkatan lingkungan sekolah sebesar satu satuan, maka
akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,136,
koefisien regresi untuk variabel lingkungan keluarga sebesar 0,138, menyatakan
bahwa setiap kondisi lingkungan keluarga meningkat atau berkembang sebesar satu
satuan maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar
0,138. Secara umum menunjukkan bahwa lingkungan keluarga yang tinggi akan
diikuti dengan peningkatan prestasi belajar. Demikian halnya bila lingkungan
keluarga meningkat akan diikuti dengan peningkatan prestasi belajar.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar,
artinya hipotesis ketiga dapat diterima. Bahwa lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga
secara simultan berpengaruh dan
signifikan terhadap
prestasi belajar siswa di
Sekolah Dasar Luwunggede 04, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.
Kesimpulan
Nilai koefisien korelasi R sebesar 0.853 dan nilai koefisien
determinasi ganda R2 = 0.306 serta Adjusted R Square sebesar 0.233. Koefisien
korelasi sebesar 0.853 tersebut menyatakan adanya kuatnya pengaruh simultan
variable independen lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga terhadap
variable dependen prestasi belajar. Koefisien determinasi sebesar 0.306
menyatakan besarnya kontribusi variable independen (X1 dan X2) sebesar 30.60%
dalam menerangkan variabilitas variable dependen (Y). Berdasarkan persamaan
regresi Y = 53.432 + 0.136 X1+ 0.138 X2�
Berdasarkan persamaan regresi berganda tersebut dapat diartikan bahwa
setiap kenaikan satu satuan variabel lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga
akan meningkatkan variabel prestasi belajar sebesar 0.136 satuan lingkungan
sekolah, ditambah 0.138 satuan lingkungan keluarga pada konstanta 53.432.
Azizah Indriyani, Muhammad Saefulloh
dan Slamet Bambang Riono.
2020. Pengaruh Diklat Kependidikan dan�� Kesejahteraan Guru terhadap Kualitas Guru di Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Jamblang
Kabupaten Cirebon. Syntax Idea Vol. 2 No 7.
Dicky
Fauzi Firdaus. 2020. Pengaruh
Persepsi Siswa tenbtang Kompetensi Profesional Guru dan Kompetensi Sosial Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
di SMA N 1 Kuningan. Syntax Idea Vol. 2 No 3.
Hasbullah. 2012. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Halimah Tussadiyah, 2017. Penerapan� Model�
Pembelajaran Creative� Problem�
Solving Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar. Syntax Literate. Vol. 1, No 4 �
Mulyanto, Heru dan
Anna Wulandari. 2010. Penelitian, Metode
dan Analisis. Jakarta: CV. Agung
Muhibbin Syah.
2010. Psikologi Pendidikan dengan
Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Muhammad Muslich, 2016. Pengaruh� Lingkungan
Keluarga dan Lingkungan Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa� Kelas�
6 SDN Limbangan. Syntax Literate. Vol. 1, No 4
Mulyasa,�
H.� E.�
(2014). Pengembangan�
dan� Implementasi
Kurikulum 2013.�
Bandung: PT Remaja Rosda
karya
Nur
Khojin. 2020. Pengaruh
Tingkat Pendidiikan terhadap
Produktivitas Kerja Pembutik Bawang di Sub Terminal Agribisnis Larangan. Syntax Idea Vol 2, No. 5 Mei 2020.
Kesuma, Dharma. (2011). Pendidikan Karakter,
Bandung: PT.� Remaja
Rosdakarya
Sukmadinata, Nana
Syaodih. 2010. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Johan
Harlan. 2018. Analisis Regresi Linier. Depok:
Gunadarma.
Salikin, Adang Djumhur, dkk. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.Cirebon: IAIN Syekh Nurjati
Suharsimi� Arikunto. 2010.
�Prosedur�
Penelitian� Suatu� Pendekatan�
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: �Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung:
Alfabeta