Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
�� ��e-ISSN: 2548-1398
���� Vol. 5, No.
8, Agustus 2020
STRATEGI
PENGEMBANGAN KAPASITAS TENAGA AKADEMIK (PKTA) UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
DAN DAYA SAING� PENDIDIKAN TINGGI
Nanang Fattah,
Sumarto, Abubakar dan Budhi
Pamungkas G
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Indonesia
Email: [email protected],
[email protected],
[email protected]
dan [email protected]
Abstract
Research
objectives for this year as the final stage to produce findings related to the
outputs and outcomes of the implementation of policies for the development of
the capacity of academic staff in an approach to productivity and competitiveness
of PT. The method used is known as mixed methods Creswell & Clark with an explanatory
design and meta-analysis of case studies in PTNbh (11 PTNbh) in Indonesia. The
conceptual framework includes the linkage of 3 main concepts, namely globalization,
management of change, and the determinants of world-class higher education.
Research findings in general, universities still require: 1) Standard output of
graduates on the aspect of accuracy work time and waiting period, the relevance
of implementation and work income, number of international standard scientific
publications, citation of lecturers' scientific publications; 2)
Standardization of services provided by the university to students according to
student expectations and satisfaction. And the value charged in obtaining
economic, social, and character benefits; 3) The commitment of lecturers and
university leaders in internationalization efforts as outlined in the general
strategic plan; 4) Network development (Networking) in the perspective of
internationalization of PT. Implications many ways can be done to respond to
the challenges of the flow of global change (Megatrend) which has an impact on
changes in policy, leadership and management, and the development strategy of
PT. Changes in the approach, orientation, and culture of PT require each
individual to understand the goals, benefits, and outcomes of these changes.
However, the focus of change is the awareness of leaders to make changes
(Conscious transformational change leadership).
Keywords: Globalization; Management of Change; World Class University.
Abstrak
Tujuan Penelitian pada tahun ini sebagai tahap
terakhir menghasilkan temuan berkaitan dengan output dan outcome dari
implementasi kebijakan pengembangan kapasitas tenaga akademik dalam upaya
pendekatan produktivitas dan daya saing PT. Metode yang digunakan di kenal
dengan mixed methods Creswell & Clark dengan disain explanatory dan meta analisis
studi kasus di PTNbh (11 PTNbh) di Indonesia. Kerangka konsep (Conceptual Framework) mencakup
keterkaitan dari 3 konsep utama yaitu globalisasi (globalization),
manajemen perubahan (management of change)
dan faktor-faktor penentu pendidikan tinggi kelas dunia Temuan penelitian
secara umum PT masih memerlukan: 1) Standar output lulusan pada aspek ketepatan
waktu dan masa tunggu kerja, relevansi implementasi dan pendapatan kerja,
jumlah publikasi ilmiah standar internasional, sitasi luaran publikasi ilmiah
dosen; 2) Standarisasi layanan yang diberikan oleh universitas kepada mahasiswa sesuai harapan dan kepuasan
mahasiswa. Dan nilai yang dibebankan dalam memperoleh benefit ekonomi, sosial
dan karakter; 3) Komitmen dosen dan pimpinan PT dalam upaya internasionalisasi
yang dituangkan dalam renstra umum; 4) Pengembangan jejaring (Networking)
dalam perspektif internasionalisasi PT. Implikasi Banyak
cara yang dapat dilakukan untuk merespon tantangan dari arus perubahan global (Mega trend) yang berdampak terhadap
perubahan kebijakan, kepemimpin dan manajemen, dan strategi pengembangan PT. Perubahan
pendekatan,orientasi dan kultur PT�
menuntut setiap individu memahami tujuan, manfaat dan outcome dari perubahan itu. Namun fokus perubahan adalah keasadaran�
pimpinan untuk melakukan perubahan�
(Conscious transformational change
leadership).
Kata kunci:
Globalisasi (Globalization); Manajemen Perubahan (Management of Change);
Universitas Kelas Dunia (World Class
University).
Pendahuluan
Di era globalisasi ini Pendidikan telah mendunia sebagai Pendidikan formal
(Musnaini & Masak,
2015). Pendidikan adalah proses
perkembangan kecakapan
seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam
masyarakatnya (Darman, 2017). Perguruan tinggi di
Indonesia merupakan� komponen penting
dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia. Setelah Indonesia merdeka
tahun 1945 dan menjelang 100 tahun Indonesia emas tahun 2045 maka SDM itu mampu
berdaya saing (Zulfikar, 2019). Perguruan tinggi untuk menyediakan tenaga kerja
yang memiliki kemampuan
dan kompetensi yang dibutuhkan oleh
pasar. Selain itu, perguruan tinggi yang berkualitas juga akan dapat mencetak pemimpin dan pemikir suatu
bangsa yang menentukan
pembangunan negaranya di masa depan (Nulhaqim, Heryadi,
Pancasilawan, & Ferdryansyah, 2016).
Isu
strategis yang melandasi studi yaitu terdapat kesenjangan yang tinggi kualitas
PTN-bh dengan standar internasional. Asumsinya bahwa PT sangat strategis dalam
kontribusinya terhadap kemajuan bangsa melalui SDM (human capital). Oleh karena
itu focus studi adalah strategi perubahan (transformasi) budaya PTN-bh dari
beuracratic culture menjadi corporate culture. Target PT Indonesia masuk 500 PT
top kelas dunia masih belum tercapai. Adapun untuk level Asia masih berada di
urutan besar diatas 100. PT besar seperti ITB, UGM dan yang lainnya masih
bercokol tertinggal dari Negara Asia lainnya seperti Singapura, Jepang dan
China. Faktor apa, kekuatan dan kelamahan serta strategi percepatan yang harus
ditempuh untuk menjadikan PTN-bh sejajar dengan Negara Asean, Asia bahkan
dunia. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah evaluasi kebijakan (policy
evaluation)� prospektif dengan studi
komparatif di antara PTN-bh UGM dan UPI. Adapun hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk menjadi WCU adalah
dengan� melaksanaan strategi(1)
meningkatkan standar akademik yang unggul, (2) membangun infrakstruktur, (3)
pendanan yang cukup, dan (4) dukungan dari pemerintah agar universitas menjadi
lebih modern� dan dikenal secara
internasional.
Adanya target kemenristekdikti untuk memasukan PTN
bh menjadi� 500 Top perguruan tinggi
dunia perlu didukung semua pihak terutama pemerintah yang akan� mendanai, perguruan tinggi dan masyarakat.
Pada saat ini baru tiga PTN Bh yang sudah masuk QS World Ranking, yaitu
UI, ITB dan UGM dengan masing masing skor 292, 359 dan 391. Strategi yang
dikembangkan oleh kemenristekdikti dalah dengan kebijakan anggaran, kebijakan
riset dan inovasi, dan peningkatan kuantintas dan� kualitas doktor dan guru besar.� Pemetaan 11 PTN bh oleh pemerintah untuk
meraih World Class University dapat dilihat dari posisi 11 PTN bh saat ini
dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 1 Capaian
Posisi 11 PTN bh Nasional
No |
Nama PTN Bh |
World Rank 2018 |
Asia Rank 2018 |
1 |
Universitas
Indonesia |
292 |
57 |
2 |
Institut
Teknologi Bandung |
359 |
73 |
3 |
Universitas
Gadjah Mada |
391 |
76 |
4 |
Universitas
Padjadjaran |
651-700 |
225 |
5 |
Institut Pertanian
Bogor |
701-750 |
130 |
6 |
Universitas
Airlangga |
751-800 |
199 |
7 |
Universitas
Diponegoro |
801-1000 |
271-280 |
8 |
Institut
Teknologi Sepuluh Nopember |
801-1000 |
229 |
9 |
Universitas
Hasanudin |
|
401-450 |
10 |
Universitas
Pendidikan Indonesia |
|
451-500 |
11 |
Universitas
Sumatra Utara |
# |
# |
Sumber: Kemenristikdikti tahun 2018.
Tiga PT yang diorientasikan dan diplot untuk� masuk 500 top dunia yaitu UI, ITB dan UGM,
Unpad masuk 651-700, IPB 701-750, Unair 751-800. Undip dan ITS 801-100,
Sedangkan untuk 500 top Asia Unhas 401-450 dan UPI 451-500 dan USU belum
ditargetkan untuk kawasan Asia ataupun dunia.
Sementara perguruan tinggi Negara Asean lainnya
seperti Nanyang Technological University Singapura� berada di posisi 12, Universiti Malaya (UM)
diposisi 87, Wageningen University diposisi 125. Dalam mencapai target� sangat dipengaruhi oleh, infrastruktur,
pendanaan, dan dukungan dari pemerintah. Belajar dari negara maju seperti Universitas
Chicago di AS yang telah masuk PT kelas dunia memerlukan waktu dua decade
dengan� biaya puluhan� juta dolar. Berapa lama Perguruan tinggi di
kita perlu waktu untuk mencapai WCU dan dengan strategi apa.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan
tiga rangkaian proses penelitian
1.
Pendekatan
(Approach)
Dilakukan
secara kuantitatif dan kualitatif atau dikenal mixed method (Creswell & Clark, 2017) melalui dua fase yang
digambarkan sebagai berikut:
Fase
1. ����������������������������������� ����������� Fase 2������������������������������������� � Hasil
Analisis
Data Kualitatif Analisis
Data Kuantitatif Temuan
dan Implikasi
Disain penelitian
menggunakan Disain Explanatori (Explanatory Design) Adaptasi Dari (Creswell & Clark, 2017)
Dengan
metode survey, dengan objek studi di di PTNbh, mengambil� sampel UPI. Penelitian tahun 2020 merupakan
tahap akhir dari 3 tahun penelitian (multiyears)
dari tahun (Tahap 1, 2018, Tahap 2, 2019 Tahap 3,2020)
2.
Roadmap
Penelitian
Tabel 2 Roadmap Penelitian
Tahun 2018 |
������� Tahun 2019 |
Tahap 3 Tahun
2020 |
Desk Study Needs assesment 1.
Identifikasi Kebutuhan 2.
Penentuan target 3.
Alokasi sumber 4.
Menentukan langkah
langkah kongkrit PKTA |
1.Merancang Model PKTA berbasis Mind set 2.Analisis kesenjangan kapasitas 3.Menyusun program prioritas dan target (Materi Perubahan mind set) 4.Prinsip [pembelajaran mind set
technology) |
a. Evaluasi Dampak b. Key Performance Indikator c. Kaji ulang Model d. Outcome� e. Peningkatan jumlah Doktor f.
Peningkat Guru besar g. Output: h. Naskah jurnal; i.
HAKI j.
Prosiding seminar (nasional dan Internasional) |
3.
Model
Pengembangan Kapasitas (Capacity Building)
SUMBER DAYA PT (Resourcess)
Sumber: (Maringe
& Foskett, 2010)
Hasil
dan Pembahasan
Capaian
yang terkait dengan reputasi akademik seperti capaian jumlah artikel terindeks
per dosen juga masih sangat rendah yaitu 1.35, jumlah sitasi per dosen� 1.06, dan jumlah paten per dosen 0.10.Ratio
publikasi per dosen berdasarkan standar dunia 132.89 %. NUS memperoleh 115.38
%, dan UPI� memperoleh 5.96 %.� Dengan kekurangan 1.630 �artikel. Artinya� World Class Ressearcher� yang dimiliki UPI�� masih sangat rendah� dibanding NUS. Demikian pula jika
dibandingkan dengan ITB, UI dan UGM sesama PTNbh, juga masih sangat jauh.
Sebagai gambaran seperti ITB� memperoleh 26.30 %, UI� memperoleh 17.04 %, dan UGM memperoleh� 12. 00 %.�
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperoleh reputasi di bidang
akademik ini antara lain melalui program program, sebagai berikut : a. World Class Researcher, b. World Class Laboratory, c. World Class Institution, d. Publikasi di Top Tier Journals, e. Aktif
dalam Asosiasi Keilmuan tingkat Dunia, f. Promosi Local Scientist untuk
memperoleh medali keilmuan kelas dunia (Best
Paper Conference atau Journal Field
Medal), g. Website dan� Social Media
yang update informative dan attractive (In
English).
Perolehan
peringkat WCU UPI masih tergolong rendah dibanding� PTN bh lainya.� Berdasarkan QS AUR, 2019,� dapat digambarkan posisi UPI dengan PTN bh
lainnya sebagai berikut :
UI
: 57, ITB : 73 , UGM� : 74, IPB� : 130, UNAIR : 199,� UNPAD�
: 252, UPI� : 450 � 500, dan UNY :
451� - 500, sedangkan� di peringkat paling atas National University
of Singapore (NUS).
1.
Capaian (Output) Kinerja UPI, (2020)
a.
Academic Reputation������������������������������ :��
15. 4
b.
Employer Reputation������ ������������������������ :���� 9. 9
c.
Faculty Student��������������������� ������������������ :���� 8. 3
d.
Staff with Ph.D���������������� ����������������������� :����
1. 9
e.
Citation per Paper����������������� ������������������ :���� 1. 9
f.
Paper per Faculty���������������������������������� �� :����
2. 8
g.
International Research Network������� ������ :���� 6.5
h.
International Faculty�������������������������� ����� :�� ��3. 2
i.
International Student��������� ��������������������� :���� 1. 6
j.
Inbound Exchange Student���������� ����������� :�� 29. 6
k.
Outbound Exchange Student����� ������������� :�� 12. 7
Sumber :
UPI� At�
Glance, 2019
Tabel 3
Peringkat PT Indonesia: QS AUR 2019
|
PT |
NUS |
UI |
ITB |
UGM |
IPB |
UNPAD |
UPI |
a. |
Academic Reputation |
100 |
67.3 |
66.7 |
68.7 |
38 |
26.3 |
15.4 |
b. |
Employer Reputation |
100 |
83.7 |
75.7 |
68.8 |
38.9 |
43.4 |
9.9 |
c. |
Faculty Student Ratio |
97.2 |
62.4 |
52 |
48.8 |
36.2 |
50.9 |
8.3 |
d. |
Faculty Staff with PhD |
100 |
2.9 |
41.4 |
1.1 |
74.3 |
1 |
1.9 |
e. |
Citation Per Faculty |
100 |
11 |
7.8 |
7.5 |
8.2 |
8.1 |
1.9 |
f. |
Paper per Faculty |
66.2 |
5.3 |
16.9 |
4.3 |
7.2 |
2.4 |
2.8 |
g. |
International Reserach network |
100 |
70.4 |
53.7 |
63.4 |
49.2 |
23.8 |
6.5 |
h. |
International Faculty |
100 |
93,9 |
42,1 |
36,5 |
34.3 |
9,1 |
3.2 |
i. |
International Student |
100 |
22.8 |
9.4 |
9.1 |
12.9 |
8.1 |
1.6 |
j. |
Inbound Exch. Student |
100 |
97.3 |
5.5 |
84.5 |
51.2 |
14.6 |
29.6 |
k. |
Outbound Exch. Student |
100 |
96.3 |
30 |
47.4 |
43.2 |
12.7 |
12.7 |
l. |
Total Score |
100 |
60.8 |
53.8 |
53.3 |
37.9 |
26.6 |
5-11.1 |
|
Ranking |
#1 |
#57 |
#73 |
#74 |
=130 |
#225 |
451-500 |
Sumber
: RAPIM UPI tentang
WCU, 2019
Berdasarkan
data di atas dapat dimaknai bahwa�
capaian kinerja Universitas dari aspek Tenaga Akademik ternyata masih
sangat rendah sehingga masih memerlukan�
upaya yang� sungguh sungguh.� Jika mengacu pada universitas kelas dunia
seperti National University Singapore
(NUS) yang bberada pada peringkat 8 di Asia, peringkat UPI masih sangat jauh
dimana NUS sudah memenuhi standar internasional dengan 74.42 % Ratio PhD dari
seluruh staff, sementara UPI� baru
mencapai 43, 15 % ( 1.9 ). Berdasar data yang dapat diperoleh UPI masih kekurangan
402 orang dosen yang berkualifikasi S3 saat ini. Demikian pula� ratio dosen internasional UPI masih sangat
jauh memenuhi standar jika dibandingkan dengan standar� internasional yang sekurang kurangnya 34. 10
% dari seluuruh dosen� memenuhi
kompetensi� dosen internasional. UPI saat
ini baru mencapai 0.55 %� (7 0rang) dari
1.284 orang dosen yaitu kekurangan 438 orang dosen yang kompeten sebagai dosen
kelas dunia.
Permasalahan
yang terkait dengan rendahnya capaian dalam pemenuhi� kebutuhan dosen yang berkualifikasi S3
telah� direspons oleh pimpinan
Universitas meskipun masih memerlukan alternative solusi yang tepat atau
kebijakan yang efektif. Program program yang terkait dengan upaya peningkatan
dosen agar memiliki kualifikasi S3 antara lain telah dilakukan yaitu : a.
peingkatan anggaran insentif penelitian bagi dosen yang sedang menempuh program
doctor, b. pemberian bea siswa siswa S3. Dan pertukaran� (Exchange
Ke LN). Sedangkan untuk� meningkatkan
kompetensi bagi dosen internasional dilakukan dengan� membuat skema system� SDM Non ASN yang mempunyai kemampuan tinggi
dan target kinerja sesuai WCU.� Beberapa
skema yang diterapkan melalui kontrak dosen NIDK, kontrak dengan , Lulusan S3,
dan rekruitmen horizontal dan pemberian biaya Post Doctoral Ke Luar Negeri.
Capaian
yang terkait dengan reputasi akademik seperti capaian jumlah artikel terindeks
per dosen juga masih sangat rendah yaitu 1.35, jumlah sitasi per dosen� 1.06, dan jumlah paten per dosen 0.10.Ratio
publikasi per dosen berdasarkan standar dunia 132.89 %. NUS memperoleh 115.38
%, dan UPI� memperoleh 5.96 %. Dengan
kekurangan 1.630� artikel. Artinya� World Class Ressearcher� yang dimiliki UPI�� masih sangat rendah� dibanding NUS. Demikian pula jika
dibandingkan dengan ITB, UI dan UGM sesama PTNbh, juga masih sangat jauh.
Sebagai gambaran seperti� ITB� memperoleh 26.30 %, UI� memperoleh 17.04 %, dan UGM memperoleh� 12. 00 %.�
Berbagai upaya telah dilakukan untuk memperoleh reputasi di bidang
akademik ini antara lain melalui program program, sebagai berikut : a. World Class Researcher, b. World Class Laboratory, c. World Class Institution, d. Publikasi di Top Tier Journals, e. Aktif
dalam Asosiasi Keilmuan tingkat Dunia, f. Promosi Local Scientist untuk
memperoleh medali keilmuan kelas dunia (Best
Paper Conference atau Journal Field
Medal), g. Website dan� Social Media
yang update informative dan attractive (In
English).
Perolehan
peringkat WCU UPI masih tergolong rendah dibanding� PTN bh lainya.� Berdasarkan QS AUR, 2019,� dapat digambarkan posisi UPI dengan PTN bh
lainnya sebagai berikut :
UI
: 57, ITB : 73 , UGM� : 74, IPB� : 130, UNAIR : 199,� UNPAD�
: 252, UPI� : 450 � 500, dan UNY :
451� - 500, sedangkan� di peringkat paling atas National University
of Singapore ( NUS).
FUNGSI
UTAMA� pendidikan tinggi adalah menghasil
modal manusia (Human Capital) yang
memiliki daya saing tinggi dalam merespon peluang dan tantangan global. Artinya
sebuah universitas yang terdiri dari fakultas dan program studinya dapat
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi kelas dunia.
Temuan Penelitian
Temuan
penelitian secara umum PT masih memerlukan:
a)
Standar output lulusan
pada aspek ketepatan waktu dan masa tunggu kerja, relevansi implementasi dan pendapatan
kerja, jumlah publikasi ilmiah standar internasional, sitasi luaran publikasi
ilmiah dosen.
b)
Standarisasi layanan yang
diberikan oleh universitas kepada mahasiswa
sesuai harapan dan kepuasan mahasiswa. Dan nilai yang dibebankan dalam
memperoleh benefit ekonomi, sosial dan karakter.
c)
Komitmen dosen dan
pimpinan PT dalam upaya internasionalisasi yang dituangkan dalam renstra umum.
d)
Pengembangan jejaring
(Networking) dalam perspektif internasionalisasi PT.
Kesimpulan
Tantangan
PT yang berdaya saing global� di masa
depan adalah meningkatkan kerja sama internasional terutama di bidang
penelitian dan peningkatakan mutu pembelajaran digital untuk menghadapi
perubahan pola perilaku mahasiswa yang semakin tidak betah diam dalam waktu
lama dan semakin akrab dengan teknologi komunikasi.
Kepemimpinan
dan Manajemen PT harus memiliki kemampuan untuk menginspirasi,
mentranformasikasn nilai nilai intergritas akademik, kesadaran akan
internasionalisasi, kebutuhan untuk �berinovasi, komitmen untuk meningkatkan
kapasitas �(Capacity building ) manajerial dalam memobilisasi berbagai sumber
daya seperti human resources, material resouces, dan informational resources� baik yang ada di dalam maupun di luar PT.
Program
peningkatan kapasitas dalam perspektif internasionalisasi hendahnya berfokus
pada aspek akademik di bidang pembelajaran dan riset riset berskala
internasional,� pengembangan� kurikulum dan pedagogi, inovasi pembelajaran
yang berbasis digital, yang dilakukan secara berkelanjutan (Developing Sustainability).
BIBLIOGRAFI
Creswell, John W., & Clark, Vicki L. Plano. (2017). Designing and
conducting mixed methods research. Sage publications.
Darman, Regina Ade. (2017). Mempersiapkan generasi emas
indonesia tahun 2045 Melalui Pendidikan Berkualitas. Jurnal Edik Informatika,
3(2), 73�87.
Maringe, Felix, & Foskett, Nick. (2010). Introduction:
Globalization and universities. Globalization and Internationalization in
Higher Education: Theoretical, Strategic and Management Perspectives, 1�13.
Musnaini, Harniza Harun, & Masak, Kampus Pinang. (2015).
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Mutu Terpadu Pada Produktivitas
Pendidikan Tinggi di Jambi. Retrieved September 20th.
Nulhaqim, Soni Akhmad, Heryadi, Dudy Heryadi, Pancasilawan,
Ramadhan, & Ferdryansyah, Muhammad. (2016). Peranan Perguruan Tinggi dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia untuk Menghadapi ASEAN Community
2015 Studi Kasus: Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Institut
Teknologi Bandung. Share: Social Work Journal, 6(2), 197.
Zulfikar, Achmad. (2019). Pemuda, Politik dan Masa Depan
Indonesia 2045.