Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 5, No. 8, Agustus 2020
KUALITAS LAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PADA PT. JNE CABANG SUBANG
Udin Zaenudin
STIE Miftahul Huda Subang
Email: [email protected]
Abstract
The level of world economic development today is marked by
globalization in all fields which is accompanied by high levels of population
mobility, the flow of money and goods in the flow of trade. One need that is no
less important in this era of globalization is the need for freight forwarding
services. This study aims to a) determine the effect of customer service
quality and price partially on customer satisfaction at PT JNE Subang Branch b)
determine the effect of customer service quality and price simultaneously on
customer satisfaction at PT JNE Subang Branch. The population in this study
were 53 consumers of PT JNE Subang Branch. The data collection method used is
direct interviews with parties involved with the problem being discussed as
well as giving questionnaires to customers of PT JNE Subang Branch according to
the research conducted. The analytical tool used is the Multiple Linear
Regression Analysis. The results showed that partial quality has no effect on
satisfaction, this is indicated by the t value of 1.608 <t table 1.676 and
the Sig value of 0.114 greater than 0.05. Then the price partially has no
effect on satisfaction, this is evidenced by the t value 0.122 <t table
1.676, and the Sig value 0.963 is greater than 0.05. And simultaneously or
together the value of F count 1.296 <F table 3.18 and the Sig value of 0.283
is greater than 0.05. means that there is no significant influence between the
quality and price variables on the satisfaction variable. Referring to the
coefficient of determination, it shows that the effective contribution of
service quality and price to consumer satisfaction is only 07.3%, so in
connection with this, it is expected to focus more on price indicators such as
selling prices, price suitability, and price comparisons.
Keywords: Service Quality; Price; Customer Satisfaction
Abstrak
Tingkat perkembangan ekonomi
dunia dewasa ini ditandai dengan globalisasi di segala bidang yang diiringi pula dengan tingginya tingkat mobilitas penduduk, lalu lintas uang dan barang dalam arus
perdagangan. Salah satu kebutuhan yang tak kalah penting di era globalisasi ini adalah
kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Penelitian ini bertujuan untuk a) mengetahui mengetahui
pengaruh kualitas layanan costumer service dan harga
secara parsial terhadap kepuasan konsumen pada PT JNE Cabang Subang b) mengetahui pengaruh kualitas layanan costumer service dan harga secara
simultan terhadap kepuasan konsumen pada PT JNE Cabang Subang. Populasi dalam
penelitian ini adalah konsumen PT JNE Cabang
Subang yang berjumlah 53 orang. Metode
pengumpulan data yang digunakan
adalah Wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terlibat dengan masalah yang sedang dibahas serta memberikan kuesioner kepada pelanggan PT JNE Cabang Subang yang sesuai
dengan penelitian yang dilakukan. Alat analisis yang digunakan yaitu Analisa Regresi Linier Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial
kualitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan, hal ini
di tunjukan dengan nilai t hitung 1.608 < ttabel
1.676 dan nilai Sig 0.114 lebih
besar dari 0.05. Kemudian Harga secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kepuasan hal ini di buktikan
dengan� nilai t hitung 0.122�
<� ttabel
1.676 dan nilai Sig 0,963 lebih
besar dari� 0.05. Dan secara simultan atau bersama-sama nilai F hitung 1.296 < Ftabel 3.18 dan nilai
Sig 0,283 lebih besar dari 0.05. berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kualitas dan harga
terhadap
variabel kepuasan. Mengacu pada nilai koefisien determinasi, menunjukkan sumbangan efektif kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan konsumen hanya sebesar 07.3 %, maka sehubungan dengan hal tersebut,
di harapkan lebih menfokuskan pada indikator harga seperti harga
jual, kesesuaian harga dan perbandingan harga
Kata kunci: Kualitas
Layanan; Harga; Kepuasan Konsumen
Pendahuluan
Salah satu kebutuhan hidup yang tak kalah penting di era globalisasi ini adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling mengirim barang dari tempat yang jauh membuat jasa ini menjadi sangat penting. Saat ini perusahaan jasa penggiriman jalur darat jumlahnya cukup banyak dari perusahaan kecil yang bersekala kecil sampai perusahaan asing berskala besar yang memiliki kantor cabang di mancanegara.
Perusahaan pengiriman jasa bersaing untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Layanan yang ditawarkan perusahaan pengiriman bervariasi. Ada yang menawarkan tujuan pengiriman ke luar kota di Indonesia dan berbagai negara di dunia, tetapi ada juga yang hanya menawarkan pengiriman ke tujuan-tujuan tertentu. Hal ini menjadikan daya saing antar perusahaan semakin ketat, sehingga di butuhkan strategi untuk mengatasi persaingan tersebut agar menjadi pilihan utama pelanggan. Pelanggan merupakan seseorang yang terus menerus dan berulang kali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan membayar produk atau jasa tersebut. Untuk dapat menjadi pelanggan yang loyal, seorang pelanggan harus memulai beberapa tahapan.
Proses ini berlangsung lama dengan penekanan dan perhatian yang berbeda untuk masing-masing tahap karena setiap tahap mempunyai kebutuhan yang berbeda. Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan perusahaan agar dapat mampu bertahan dan tetap mendapat kepercayaan pelanggan. Penilaian kualitas pelayanan ditentukan oleh pengguna jasa layanan tersebut, pengguna jasa akan menilai dengan membandingkan pelayanan yang akan mereka terima dengan yang mereka harapkan. Untuk itu kualitas pelayanan dapat ditentukan melalui suatu usaha agar dapat memenuhi kebutuhan dan harapan-harapan pengguna jasa. Menurut (Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 2007) kualitas pelayanan dikelompokan ke dalam 5 dimensi yaitu tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empaty. Kualitas pelayanan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dikarenakan pelanggan yang terpuaskan nilai pribadinya dan mengalami mood yang positif terhadap pelayanan akan memiliki kepuasan yang tinggi terhadap perusahaan tersebut. Pelanggan seringkali tidak puas disebabkan oleh adanya pelayanan yang buruk atau kualitas pelayanan yang semakin menurun dari yang diharapkan pelanggan.
Salah satu jasa pengiriman barang yang mungkin sudah sangat dikenal adalah titipan kilat JNE. Dengan cabangnya yang ada diseluruh penjuru tanah air, menjadikan JNE sebagai salah satu perusahaan jasa pengiriman barang terbesar yang ada di Indonesia. PT JNE (id.wikipedia.org/wiki/Jne) atau yang merupakan singkatan dari PT Jalur Nugraha Ekakurir adalah salah satu perusahaan jasa pengiriman barang terbesar dan dengan jaringan terluas di Indonesia saat ini. Bermula dari beberapa orang personel dan modal usaha sebesar 100 juta rupiah, JNE mulai berkembang menjadi penyedia jasa pengiriman barang internasional pada waktu itu. Pada tahun 1991, JNE mulai melebarkan sayapnya saat bergabung dengan asosiasi yang menaungi perusahaan kurir di Asia ACCA yang berpusat di Hongkong. Permasalahan yang dihadapi oleh JNE Cabang Subang yaitu belum mampu bersaing dengan perusahaan sejenis, harga yang ditawarkan belum sebanding dengan pelayanan yang di berikan dan adanya kecenderungan penurunan kepuasan konsumen yang diakibatkan buruknya pelayanan yang diberikan kepada konsumen.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Bernadine, 2005) dalam Jurnalnya yang berjudul �Analisis Pengaruh kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan Study Kasus pada Rumah Makan Pondok laras di Kelapa Dua, Depok� didapatkan hasil bahwa kualitas layanan rumah makan Pondok Laras berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
Penelitian yang dilakukan oleh (Hasan, 2006) dalam Jurnalnya yang berjudul �Pengaruh Kualitas Jasa Bank Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Semarang� dengan variabel-variabel penelitian adalah compliance, assurance, tangibles, reliability, empathy, responsiveness, dan kepuasan nasabah didapatkan hasil bahwa variabel compliance, assurance, tangibles, reliability, empathy, responsiveness berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh (Widyasari, 2006) dengan judul �Pengaruh Fasilitas dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Graha Santika Semarang� dengan variable-variabel penelitian adalah fasilitas, pelayanan dan kepuasan konsumen didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dan positif antara fasilitas (X1) dan pelayanan (X2) terhadap kepuasan konsumen (Y).
Penelitian yang dilakukan oleh (Mufidah, 2019) dengan judul �Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Usaha Bahan Bangunan Sembilan Lima di Kecamatan Gunungpati. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa Kualitas pelayanan, dan harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Besarnya pengaruh tersebut yaitu 70,8% yang berarti bahwa kualitas pelayanan dan harga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kepuasan pelanggan.
Kualitas pelayanan dan harga memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan, sehingga memberikan dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan perlu terlebih dahulu mengetahui kualitas pelayanan yang diberikan produsen kepada pelangganya. Kepuasan pelanggan akan timbul setelah seseorang mengalami pengalaman dengan kualitas pengalaman yang diberikan oleh penyedia jasa. Menurut (Kotler & Armstrong, 2016) Kepuasan adalah: �perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan�.� Setiap perusahaan dituntut untuk membuat pelanggan merasa puas dengan memberikan penawaran dan pelayanan yang lebih baik, mengingat perusahaan harus mampu untuk mempertahankan posisi pasarnya ditengah persaingan yang semakin ketat.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT JNE Cabang
Subang yang beralamat di
berada di Jl. R. A Kartini
No.52A Kel.Pasirkareumbi Subang. Populasi
adalah wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek atau subjek
penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016) Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen PT JNE Cabang
Subang.
Teknik�� pengambilan�� sampel�� adalah�� dengan�� menggunakan�� Non
Probability Sampling, yaitu semua
elemen dalam populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi sampel (Ferdinand, 2012).
Hal ini dilakukan karena mengingat keterbatasan waktu yang ada. Metode pengambilan
sampelnya menggunakan Accidental sampling, Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa yang kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel jika dipandang
cocok. Langkah-langkah yang
dilakukan dalam teknik pengambilan sampel adalah sebagai
berikut:
1) Dari data jumlah pengirim (shipper) yang mengirimkan paket di PT JNE Cabang Subang selama satu bulan.
2) Penyebaran kuesioner dilakukan dengan cara mendatangi orang yang sedang mengirimkan paket di PT JNE Cabang Subang dan sudah pernah mengirimkan paket di PT JNE Cabang Subang lebih dari 1 kali. Hal ini dilakukan karena diharapkan hasil yang didapatkan dari kuesioner tersebut valid.
1. Operasional Variabel
Variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan, dan Harga sebagai variabel independen, Kepuasan sebagai variabel dependen. Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel bebas (Independent Variabel)
1) Kualitas Layanan (X1)
Variabel bebas adalah variabel yang dapat memengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lainnya. Pada penelitian ini variabel bebasnya yaitu kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksud untuk memecahkan permasalahan konsumen. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh (Hamdani & Lupiyoadi, 2006). Kualitas pelayanan meliputi 10 item pertanyaan dengan indikator meliputi tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Ke lima indikator tersebut merupakan indikator penelitian ini.
2) Harga (X2)
Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya (Sumarni, 2000). Indikator menurut (Hamdani & Lupiyoadi, 2006):
a) Harga jual
b) Kesesuaian harga
c) Perbandingan harga
b. Variabel dependen (Y)
Kepuasan konsumen dalam penelitian ini diartikan sebagai hasil dari berbagai upaya perusahaan demi memikat konsumen. Instrumen yang digunakan untuk mengukur Kepuasan konsumen berdasarkan instrumen yang dikembangkan oleh (Estalami, Maxwell, Mart�n‐Consuegra, Molina, & Esteban, 2007). Pengukuran Kepuasan konsumen meliputi 12 item pertanyaan dengan indikator meliputi kesesuaian harapan, persepsi kinerja, penilaian konsumen, harga, kualitas pelayanan dan kualitas produk.�
2. Uji Validitas
Validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah (Arikunto, 2006).
Uji validitas dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer. Hasil perhitungan (pada kolom Corrected
Item-Total Correlation) kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan taraf
signifikan 5%. Apabila dalam perhitungan di dapat rxy _ r tabel maka instrumen tersebut valid dimana r tabel ditentukan dari jumlah sampel
(N) dan jumlah variabel (k)
sehingga diperoleh df (degree of freedom) dengan
rumus df = N-k. Dalam uji validitas ini penulis
menggunakan rumus korelasi product moment sebagai
berikut :
�������������������������������� N ∑ xy � (∑x)(∑y)
��������� rxy� =
��������������������� (
√N ∑x2 � (∑x)2║N ∑y2 �
(∑y)2)
Dimana
:
rxy������ = Koefisien korelasi antara X dan Y
∑XY = Jumlah perkalian antara X dan Y
∑X2�� = Jumlah kuadrat X
∑Y2�� = Jumlah kuadrat Y
n������� = Jumlah sampel
3. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui reliabel
tidaknya suatu data diujicobakan terlebih dahulu. Teknik untuk menguji reliabel atau tidaknya suatu
alat ukur yaitu dengan teknik
ulangan dengan cara memberikan angket yang sama sebanyak dua kali kepada sejumlah subyek yang sama pada waktu yang berbeda, kondisi pengukuran dijaga agar relatif sama. Sama halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas menggunakan bantuan komputer. Hasilnya dapat dilihat pada output tabel Reliability
Statistic nilai Cronbach alpha dengan rumus debagai berikut :
������������� k�������������� ∑σ32
r11
�=��������������� 1-
����������� k � 1���������� σ12
Keterangan :
r11 ���������� = Reliabilitas Instrumen
k � ����������� = Banyaknya
butir pertanyaan
σ32 ��������������� =
Jumlah varian butir
σ12 ���������� = Varian total
Untuk mengetahui instrumen
reliabel atau tidak dengan cara
mengkonsultasikan r alpha cronbach dengan
0,6. Apabila hasil perhitungan koefisien korelasi atau r alpha cronbach
lebih besar atau sama dengan
0,6 maka variabel dinyatakan reliabel.� Suatu kuesioner dinyatakan reliabel apabila nilai rhitung lebih besar daripada
nilai rtabel dengan taraf signifikasi
5%.
4. Uji Normalitas
Menurut (Imam, 2011) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov untuk masing-masing
variabel. Hipotesis yang digunakan adalah:�
Hipotesis Nol (Ho)���������������������� : data terdistribusi
secara normal.
Hipotesis Alternatif (Ha) ����������� : data tidak
terdistribusi secara
normal.
Kriteria pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut:
1)
Ho diterima jika nilai
p-value pada kolom Asimp.
Sig(2-tailed) > level�
of significant (α=0,05), sebaliknya
Ha ditolak.
2)
Ho ditolak jika nilai
p-value pada kolom Asimp.
Sig(2-tailed) <level of significant (α=0,05), sebaliknya Ha diterima (Nugroho,2005: 56).
5. Uji Linieritas
Uji liniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linear atau tidak secara signifikan.
Uji ini digunakan untuk melihat apakah
spesifikasi model yang digunakan
sudah benar atau belum (Imam, 2011). Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi
linier bila signifikasi kurang dari 0,05.
6. Uji Multikolinearitas
Uji multikoloniaritas bertujuan�� untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara variabel independen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dengan menganalisis matriks korelasi variable-variabel independen. Jika antar variabel independen terdapat nilai� korelasi
yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.95), maka hal ini
merupakan indikator adanya multikolinearitas. Mengamati nilai tolerance dan
variance inflation factor (VIF). Tolerance mengukur
variabilitas independen
yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variable independen
lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai adalah
nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan
VIF ≥ 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari
10, maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas dalam model regresi (Imam, 2011).
7. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual suatu
pengamatan ke pengamatan yang lain (Imam, 2011). Jika\variance dari
residual suatu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Pengujian dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-masing variabel independen dengan absolute
residual terhadap variabel
dependen. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan apakah terjadi heteroskedastisitas atau tidak di antara
data pengamatan dapat dijelaskan dengan menggunakan koefisien signifikansi. Koefisien signifikansi harus dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5%. Apabila koefisien signifikansi lebih besar dari tingkat
signifikansi yang ditetapkan,
maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Jika koefisien
signifikansi lebih kecil dari tingkat
signifikansi yang ditetapkan,
maka dapat disimpulkan terjadi heteroskedastisitas.
8. Pengujian Hipotesis
Langkah-langkah pengujian
hipotesis dalam penelitian ini melalui beberapa tahap yaitu menilai
koefisien determinasi untuk perkiraan model regresi untuk melihat
apakah variabel kualitas, kepuasan konsumen, dapat menjelaskan variabel Kepuasan Konsumen.� Kemudian hasil uji hipotesis dapat dilihat dari
hasil uji Anova yang mengindikasikan bahwa regresi linear ganda secara statistik sangat signifikan dengan parameter nilai F, sehingga ��persamaan regresi dapat dilihat
variabel mana di antara variabel independen tersebut memberi pengaruh yang sangat besar terhadap konsumen.
9. Uji F (pengujian secara simultan)
Uji ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh bersama-sama variabel bebas terhadap varibel terikat. Dimana Fhitung > Ftabel, maka H1 diterima atau secara bersama-sama
variabel bebas dapat menerangkan variabel terikatnya secara serentak. maka digunakan probability sebesar 5% (α= 0,05). Signifikan
apabila p value < ά (0,05), maka Ho ditolak H1 diterima. Tidak signifikan apabila p value >
ά (0,05), maka Ho diterima
H1 ditolak (Uyanto, 2009) Adapun penulis menggunakan rumus:
�������������������������
R2 1 k
��� Fh �=
���������������� (1 �
R2 ) / (n � k � 1)
Keterangan:
��� R ��� = Koefisien Korelasi Ganda
��� k�� �� = Jumlah Variabel Independen
��� n ���� = Jumlah sampel
��� Fh �� = Harga F
10. Uji t (Pengujian secara parsial)
Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikatnya. �Dimana ttabel > thitung,
Ho diterima, jika ttabel < thitung,
maka H1 diterima, begitupun jika p > ά
(0,05), maka Ho diterima H1
ditolak dan jika p <
ά (0,05), maka Ho ditolak
H1 diterima. Adapun dalam
uji parsial ini penulis menggunakan rumus:
Keterangan :
r� =�
Nilai koefisien parsial
n� = Jumlah
sampel
11. Koefisien Determinasi (R2)
Pada model linear berganda
ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh
mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan
semakin kuat model tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin
lemah pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Penulis menggunakan rumus:
����������������������� KD = r2 �x�
100%
����������� Keterangan :
����������� KD� = Koefisien Determinasi
����������� r2���� ��= Determinasi total
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kualitas layanan costumer service terhadap kepuasan konsumen secara parsial di PT JNE
Cabang Subang, (2) pengaruh kualitas layanan costumer
service terhadap kepuasan
konsumen secara simultan di PT JNE Cabang Subang. Subjek dalam penelitian
ini yaitu pelanggan yang melakukan pengiriman barang atau jasa di PT JNE Cabang
Subang, yang berjumlah 53 responden
�
�
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin |
|||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Valid |
Laki Laki |
25 |
47.2 |
47.2 |
47.2 |
Perempuan |
28 |
52.8 |
52.8 |
100.0 |
|
Total |
53 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Data Primer diolah (2017)
Tabel 1 menunjukkan bahwa dari seluruh
responden yang berjumlah 53
orang, sebagian besar berjenis kelamin perempuan yakni 28 orang atau 52% dan sisanya adalah responden laki-laki berjumlah 25 orang atau 47.2%.
Tabel 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi
Profesi |
||||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
Pelajar |
26 |
49.1 |
49.1 |
49.1 |
|
Mahasiswa |
20 |
37.7 |
37.7 |
86.8 |
|
|
Pegawai |
4 |
7.5 |
7.5 |
94.3 |
|
|
Lain-Lain |
3 |
5.7 |
5.7 |
100.0 |
|
|
Total |
53 |
100.0 |
100.0 |
|
|
Sumber: Data primer diolah (2017)
Tabel 2 di atas
menunjukkan bahwa terdapat 26 responden atau 49.1% sebagai pelajar, sebanyak 20 responden atau 37.7% sebagai mahasiswa, sebanyak 4 responden atau 7.5% sebagai pegawai dan sebanyak 3 responden atau 5.7% lain-lain.
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan
Penghasilan |
|
|||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
|
Valid |
Belum Berpenghasilan |
30 |
56.6 |
56.6 |
56.6 |
|
500 rb
- 1.5 Jt |
17 |
32.1 |
32.1 |
88.7 |
||
1.5 Jt
- 2 Jt |
5 |
9.4 |
9.4 |
98.1 |
||
> 2 Jt |
1 |
1.9 |
1.9 |
100.0 |
||
Total |
53 |
100.0 |
100.0 |
|
||
Sumber: Data primer diolah (2017)
Tabel 3 di atas
menunjukkan bahwa 30 responden atau 56.6% belum berpenghasilan, sebanyak 17 responden atau 32.1% berpenghasilan antara 500rb � 1.5 jt, sebanyak 5 responden atau 9.4% berpenghasilan antara 1.5jt � 2 jt dan yang berpenghasilan diatas 2 jt sebanayak 1 responden atau 1.9 %.
Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan |
|||||
|
|
Frequency |
Percent |
Valid Percent |
Cumulative Percent |
Valid |
SD |
7 |
13.2 |
13.2 |
13.2 |
SMP |
9 |
17.0 |
17.0 |
30.2 |
|
SMA |
12 |
22.6 |
22.6 |
52.8 |
|
S1 |
16 |
30.2 |
30.2 |
83.0 |
|
S2 |
9 |
17.0 |
17.0 |
100.0 |
|
Total |
53 |
100.0 |
100.0 |
|
Sumber: Data primer diolah (2017)
Tabel 4 di atas menunjukkan
bahwa responden dengan pendidikan SD sebanyak 7 responden atau 13.2%, SMP� 9 responden atau 17.0%, SMA 12 responden atau 22%, S1 16 responden atau 30.2% dan yang berpendidikan S2 sebanyak 9 responden 17%.
Tabel 5 Deskriptif Variabel
������ Descriptive Statistics |
|||||
|
N |
Minimum |
Maximum |
Mean |
Std. Deviation |
Kualitas |
53 |
24 |
39 |
31.45 |
4.055 |
Harga |
53 |
7 |
15 |
11.34 |
1.775 |
Kepuasan |
53 |
23 |
42 |
34.06 |
4.940 |
Valid N (listwise) |
53 |
|
|
|
|
Sumber: Data primer diolah (2017)
Berdasarkan table 5 diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)�� Rata-rata (mean) nilai kualitas dengan jumlah data 53 adalah 31.45. Nilai rata-rata minimum adalah 24.0 dan nilai maksimum adalah 39,0 dengan standart deviasi 4,055�
2) �Rata-rata (mean) Harga dengan jumlah data 53 adalah 11.34. Nilai rata-rata minimum adalah 7.0 dan nilai maksimum adalah 15.0, dengan standart deviasi 1.775.� Hal.
3) �Rata-rata (mean) Kepuasan dengan jumlah subyek 53 adalah 34.06. Nilai rata-rata minimum adalah 23.0 dan nilai maksimum sebesar 42,0 dengan standart deviasi 4.940. �
B. Pembahasan
Analisis validitas dan reliabilitas merupakan salah satu analisis kehandalan
instrument penelitian. Instrument penelitian
yang handal merupakan salah
satu faktor pendukung kehandalan hasil penelitian. Penelitian akan valid dan reliabel apabila data yang dihasilkan juga valid dan reliabel.
Data yang valid dan reliabel akan
didapatkan jika instrumen penelitian yang digunakan juga valid dan reliabel.
Penelitian memerlukan
data yang valid dan reliabel. Dalam
rangka urgensi ini, maka kuesioner
sebelum digunakan sebagai data penelitian primer, terlebih dahulu diujicobakan ke sampel uji coba penelitian. Uji coba ini dilakukan untuk
memperoleh bukti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya.
Uji validitas adalah
untuk mengetahui tingkat kesahihan tiap butir pertanyaan
dalam angket (kuesioner). Uji validitas dilakukan terhadap seluruh butir pernyataan
dalam instrumen, yaitu dengan cara
mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor totalnya pada masing-masing konstruk. Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment
Pearson dengan pengujian
dua arah (two tailed
test). Data diolah dengan
bantuan program SPSS for Windows release 20.
Tabel 6 Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel |
R hitung |
R tabel 5% |
Keterangan |
Kualitas (X1) |
|||
X1 |
0.675 |
0.271 |
Valid |
X2 |
0.526 |
0.271 |
Valid |
X3 |
0.410 |
0.271 |
Valid |
X4 |
0.363 |
0.271 |
Valid |
X5 |
0.646 |
0.271 |
Valid |
X6 |
0.417 |
0.271 |
Valid |
X7 |
0.666 |
0.271 |
Valid |
X8 |
0.620 |
0.271 |
Valid |
X9 |
0.592 |
0.271 |
Valid |
Harga (X2) |
|||
X2.1 |
0.514 |
0.271 |
Valid |
X2.2 |
0.519 |
0.271 |
Valid |
X2.3 |
0.556 |
0.271 |
Valid |
Kepuasan (Y) |
|||
Y1 |
0.861 |
0.271 |
Valid |
Y2 |
0.747 |
0.271 |
Valid |
Y3 |
0.777 |
0.271 |
Valid |
Y4 |
0.606 |
0.271 |
Valid |
Y5 |
0.580 |
0.271 |
Valid |
Y6 |
0.595 |
0.271 |
Valid |
Y7 |
0.637 |
0.271 |
Valid |
Y8 |
0.489 |
0.271 |
Valid |
Y9 |
0.324 |
0.271 |
Valid |
Y10 |
0.356 |
0.271 |
Valid |
Dari hasil uji validitas seperti yang disajikan pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai rhitung ��yang lebih kecil dari rtabel
(0,271) pada taraf signifikansi
5%. Artinya tiap pernyataan berkorelasi dengan skor skor
totalnya dan data yang dikumpulkan
dinyatakan valid (sahih) dan siap
untuk dianalisis.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsistem jika dilakukan dua kali pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama. Pengujian Cronbach Alpha digunakan untuk menguji tingkat keandalan (reliability) dari masing-masing angket variabel. Apabila nilai Cronbach Alpha semakin mendekati 1 mengidentifikasikan bahwa semakin tinggi pula konsistensi internal reliabilitasnya.
�
Tabel 7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
Variabel |
Koefisien
Alpha |
Keterangan |
Kualitas |
0.717 |
Reliabel |
Harga |
0.674 |
Reliabel |
Kepuasan |
0.728 |
Reliabel |
Sumber: Data primer diolah (2017)
Hasil uji reliabilitas
memperoleh nilai koefisien reliabilitas (r11)
yang lebih besar dari 0,6. Sesuai dengan pendapat (Ghozali, 2011) bahwa pernyataan dinyatakan reliabel (handal) jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari
0,6. Jadi pernyataan dalam kuesioner adalah reliabel (dapat diandalkan).
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji analisis data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum melakukan penelitian data tersebut harus di uji kenormalan distribusinya. Dasar pengambilan keputusan dalam Uji normalitas adalah:
-
Jika nilai signifikasi lebih besar dari
0.05, maka data tersebut��� berdistribusi
normal.
-
Jika nilai signifikasi lebih kecil dari
0.05, maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 8 dibawah ini:
Tabel 8 Uji Normalitas
One-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test |
||||
|
|
Kualitas |
Harga |
Kepuasan |
N������������ |
53 |
53 |
53 |
|
Normal Parametersa |
Mean |
31.45 |
11.34 |
34.06 |
Std. Deviation |
4.055 |
1.775 |
4.940 |
|
Most Extreme Differences |
Absolute |
.105 |
.141 |
.090 |
Positive |
.105 |
.104 |
.077 |
|
Negative |
-.083 |
-.141 |
-.090 |
|
Kolmogorov-Smirnov Z |
.762 |
1.027 |
.652 |
|
Asymp. Sig. (2-tailed) |
.606 |
.242 |
.789 |
|
a. Test distribution is
Normal. |
|
|
|
Berdasarkan hasil
output diatas, diketahui bahwa nilai signifikasi
kualitas sebesar 0.606, harga 0.242 dan kepuasan 0.789 semuanya lebih besar dari 0.05, sehingga dapat disimpulkan data yang diuji berdistribusi normal.
b.
Uji Linieritas
Secara umum uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel
mempunyai hubungan yang
linier signifikan atau tidak.� Dasar pengambilan keputusannya adalah:
Melihat signifikasi,
jika nilai signifikasi lebih besar dari 0.05 maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang linier signifikan antara variabel (X) dengan variabel (Y).
�
Tabel 9 Uji Linieritas Kualitas
Terhadap Kepuasan
ANOVA
Table |
|||||||
|
|
|
Sum of Squares |
Df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Kualitas * Kepuasan |
Between Groups |
(Combined) |
264.787 |
15 |
17.652 |
2.582 |
.011 |
Linearity |
139.981 |
1 |
139.981 |
20.476 |
.000 |
||
Deviation from Linearity |
124.806 |
14 |
8.915 |
1.304 |
.255 |
||
Within Groups |
232.433 |
34 |
6.836 |
|
|
||
Total |
497.220 |
49 |
|
|
|
Tabel 10 Uji Linieritas Harga Terhadap
Kepuasan
ANOVA
Table |
|||||||
|
|
|
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
Harga * Kepuasan |
Between Groups |
(Combined) |
184.220 |
18 |
10.234 |
1.014 |
.472 |
Linearity |
67.120 |
1 |
67.120 |
6.648 |
.015 |
||
Deviation from Linearity |
117.100 |
17 |
6.888 |
.682 |
.796 |
||
Within Groups |
313.000 |
31 |
10.097 |
|
|
||
Total |
497.220 |
49 |
|
|
|
Dari hasil
output SPSS pada table 10 diatas kualitas diperoleh nilai signifikasi 0.255 lebih besar dari 0.05 yang artinya terdapat hubungan linier yang signifikan antara variabel (X1)
dan variabel (Y).
Sedangkan pada table 4.9b kepuasan
diperoleh nilai signifikasi 0.796 lebih besar dari 0.05 yang artinya terdapat hubungan linier yang signifikan antara variabel (X2)
dan variabel (Y).
c.
Uji Multikolinieritas
Tujuan dari uji multikolinieritas untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik tidak terjadi
korelasi antar variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel ini
tidak ortogonal adalh variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan
nol.
Tabel 11 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa |
||||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
T |
Sig. |
Collinearity Statistics |
|||
B |
Std. Error |
Beta |
Tolerance |
VIF |
||||
1 |
(Constant) |
8.076 |
3.508 |
|
2.302 |
.026 |
|
|
Kualitas |
.366 |
.099 |
.462 |
3.694 |
.001 |
.911 |
1.097 |
|
Kepuasan |
.147 |
.080 |
.230 |
1.836 |
.073 |
.911 |
1.097 |
|
a. Dependent Variable: Kepuasan |
|
|
|
|
|
Nilai VIF (variance index factor) tidak menunjukkan adanya multikolinieritas (VIF kurang dari 10), sementara tolerance juga tidak ada kurang dari 0.10. �Deteksi multikolinieritas melalui dua uji menunjukkan tidak adanya multikolinieritas
d.
Uji Heteroskedastisitas
-
Jika nilai signifikasi lebih besar dari 0.05, kesimpulannya adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
-
Jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0.05, kesimpulannya terjadi heterokedastisitas.
Gambar 1 Uji Heterokedastisitas
Grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak terjadi
heterokedastis, model dinyatakan
terbebas dari masalah heterokedastis.
Regresi merupakan sebuah alat yang dapat berguna untuk
meramalkan sesuatu di masa depan berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang guna memperkecil
kesalahan di masa yang akan
datang. Secara umum ada dua
macam hubungan antara dua variabel
atau lebih, yaitu bentuk hubungan
dan keeratan hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui dengan analisis korelasi.
Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif
dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan
Tabel 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
19.997 |
5.661 |
|
3.533 |
.001 |
Kualitas |
.280 |
.174 |
.222 |
1.608 |
.114 |
|
Harga |
.041 |
.332 |
.017 |
.122 |
.903 |
|
a. Dependent Variable: Kepuasan |
|
|
|
Persamaan regresinya sebagai berikut:
Y� = a + b1X1+ b2X2
Y� = 19.997 +
0.280 X1 + 0.041 X2
Keterangan:
Y� =
Yang diprediksi
a
= konstanta
b1,b2
= koefisien regresi
X1 =
Kualitas (%)
X2 =
Harga (%)
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
�
Konstanta sebesar 19.997; artinya
jika kualitas (X1)
dan kepuasan (X2) nilainya
adalah 0, maka loyalitas (Y�) nilainya adalah 19.997
�
Koefisien regresi variabel kualitas (X1) sebesar
0.280; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas mengalami kenaikan 1%, maka loyalitas (Y�) akan mengalami kenaikan sebesar 0.280. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara kualitas dengan kepuasan, semakin naik kualitas maka semakin tinggi
kepuasan pelanggan.
�
Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar
0.041; artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan kualitas mengalami kenaikan 1%, maka loyalitas (Y�) akan mengalami penurunan sebesar 0.041. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara harga dengan
kepuasan, semakin buruk harga maka
semakin menurun kepuasan pelanggan.
Berdasarkan dari table 7 diatas nilai t hitung 1.608
< ttabel 1.676 dan nilai
Sig 0.114 lebih besar dari 0.05, artinya secara parsial kualitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di PT JNE
Cabang Subang
Berdasarkan dari
table 7 diatas��
nilai t hitung
0.122 < ttabel 1.676 dan nilai Sig 0,963 lebih besar dari 0.05, artinya secara parsial harga tidak
berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan di PT JNE
Cabang Subang
Tabel 17 Hasil Uji F
ANOVAb |
||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
1 |
Regression |
66.614 |
2 |
33.307 |
1.296 |
.283a |
Residual |
1284.764 |
50 |
25.695 |
|
|
|
Total |
1351.378 |
52 |
|
|
|
|
a. Predictors: (Constant),
Harga, Kualitas |
|
|
|
|||
b. Dependent Variable: Kepuasan |
|
|
|
Berdasarkan hasil
table 8 diatas nilai F hitung 1.296 < Ftabel
3.18 dan nilai Sig 0,283 lebih
besar dari 0.05, artinya secara bersama-sama kualitas dan harga tidak berpengaruh
terhadap kepuasan di PT JNE
Cabang Subang
Dari analisis
di atas diperoleh
R2 sebesar 0,073 merupakan indeks
determinasi, yakni presentase yang menyumbangkan pengaruh kesesuaian kualitas dan harga
terhadap kepuasan. R square sebesar 0,073
menunjukkan
bahwa 07,3% kepuasan dipengaruhi
oleh variabel
kualitas dan harga �sedangkan sisanya 92.7% dipengaruhi oleh faktor
lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Tabel 18 Koefisien Determinasi
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted R Square |
Std. Error of the Estimate |
1 |
.270a |
.073 |
.036 |
4.850 |
a. Predictors: (Constant),
Harga, Kualitas |
|
a. Hipotesis Pertama: Kualitas berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. Hipotesis tersebut dapat diterima, Dari hasil perhitungan uji secara parsial nilai t hitung 1.608 < ttabel 1.676 dan nilai Sig 0.114 lebih besar dari 0.05 artinya secara parsial kualitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan. �di PT JNE Cabang Subang Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian (Bernadine, 2005) dan (Hasan, 2006) dimana kualitas berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan, Ketidak berpengaruhan ini dikarenakan PT JNE kurang memperhatikan indikator-indikator yang menjadi alat ukur kualitas maupun kepuasan pelanggan
b. Hipotesis Kedua: Kualitas berpengaruh Terdapat pengaruh yang signifikan Harga �terhadap Kepuasan. Hipotesis tersebut
dapat diterima, karena dari hasil perhitungan uji
secara parsial diperoleh diatas�� nilai t hitung
0.122� <� ttabel
1.676 dan nilai Sig 0,963 lebih
besar dari� 0.05, �ini berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel harga terhadap
variabel kepuasan. Hasil penelitian ini ��tidak
mendukung hasil penelitian (Hasan, 2006) yang menyatakan
harga berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
c. Hipotesis Ketiga: Kualitas dan Harga berpengaruh terhadap Kepuasan. Hipotesis tersebut dapat diterima, karena dari hasil perhitungan uji secara simultan diperoleh �nilai F hitung 1.296 < Ftabel 3.18� dan nilai Sig 0,283 lebih besar dari 0.05, �ini berarti tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kualitas dan harga harga terhadap variabel kepuasan. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian (Hasan, 2006) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan dan harga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kepuasan pelanggan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama kualitas secara parsial menunjukan dengan nilai t hitung 1.608 < ttabel 1.676 dan nilai Sig 0.114 lebih besar dari 0.05 artinya secara parsial kualitas tidak berpengaruh terhadap kepuasan di PT JNE Cabang Subang. Dengan demikian Ho di terima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua, harga secara parsial menunjukan nilai t hitung 0.122 < ttabel 1.676 dan nilai Sig 0,963 lebih besar dari 0.05 artinya secara parsial harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan di PT JNE Cabang Subang. Dengan demikian Ho diterima. �Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga, variabel kualitas dan harga secara bersama-sama atau simultan dengan nilai F hitung 1.296 < Ftabel 3.18 dan nilai Sig 0,283 lebih besar dari 0.05 artinya kualitas dan harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan di PT JNE Cabang Subang. Dengan demikian Ho diterima.
BIBLIOGRAFI
Arikunto, Suharsimi. (2006). Metodologi
Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Bernadine. (2005). Analisis Pengaruh
Kualitas Layanan terhadap Kepuasan Pelanggan Studi Kasus pada Rumah Makan Pondok
Laras di Kelapa Dua Depok. Jurnal Ekonomi Perusahaan, 12(3), 318�336.
Estalami, Hooman, Maxwell, Sarah, Mart�n‐Consuegra,
David, Molina, Arturo, & Esteban, �gueda. (2007). An integrated model of
price, satisfaction and loyalty: an empirical analysis in the service sector. Journal
of Product & Brand Management.
Ferdinand, Agusty. (2012). Metode
Penelitian Manajemen. Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM. SPSS.
Hamdani, A., & Lupiyoadi, Rambat.
(2006). Manajemen pemasaran jasa. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Hasan, Hasan. (2006). Pengaruh Kualitas
Jasa Bank Syariah Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Muamalat Indonesia Cabang
Semarang. Akses, 1(1), 56479.
Imam, Ghozali. (2011). Aplikasi analisis
multivariate dengan program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Kotler, Philip, & Armstrong, Gary.
(2016). Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Mufidah, Rokhimatul. (2019). Pengaruh
Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Kereta Api
Kutojaya Utara Kelas Ekonomi. IAIN Purwokerto.
Parasuraman, Ananthanarayanan, Zeithaml,
Valarie A., & Berry, Leonard L. (2007). Reassessment of expectations as a
comparison standard in measuring service quality: implications for further
research. Journal of Marketing, 58(1), 111�124.
Sugiyono, Prof. Dr. (2016). Metode
Penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Alfabeta, CV.
Sumarni, Murti. (2000). Pengantar Bisnis
(Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta: Liberty.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman
analisis data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu, 282.
Widyasari, Yulisha Anggun. (2006). Pengaruh
Fasilitas dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen pada Hotel Graha Santika
Semarang. Skripsi Tidak Dipublikasikan. STIKUBANK. Semarang. Ratih Hardiyati.