� Syntax Literate: Jurnal
Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
� e-ISSN: 2548-1398
� Vol. 5, No. 9,
September 2020
�
ANALISIS BAURAN
PEMASARAN BODY LOTION MEREK X DAN Y PADA MAHASISWI FARMASI USIA 20-25 TAHUN DI
BEBERAPA PERGURUAN TINGGI KOTA BANDUNG
Kamelia Agustini dan Miranda
Rizkia
Akademi Farmasi Bumi Siliwangi
Bandung Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
Cosmetics are pharmaceutical preparations.
This study aims to analyze the influence of products, prices, promotions,
places, and processes of body lotion brands X and Y also determine which body
lotions marketing mix elements are better. The population of this research is
pharmacy students with a range of 20-25 years in several universities in
Bandung. The study sample consisted of 219 respondents were analyzed using the
SPSS16 program. The results showed that body lotions X and Y brands categorized
as good with the body lotions superior are Y brand. The conclusion of the
research is the body lotion brands X and Y have a good classification with each
percentage of 78.82% and 82.00% so that Y brand body lotion has a better
marketing mix analysis.
Keywords:
Marketing Mix; Place; Price; Process; Product; Promotion.
Abstrak
Kosmetik merupakan sediaan farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh produk, harga, promosi, tempat dan proses body
lotion merek X dan Y juga menentukan
unsur bauran pemasaran body lotion mana yang lebih
baik. Populasi penelitian ini adalah mahasiswi farmasi dengan rentang usia 20-25 tahun di beberapa perguruan tinggi di Kota Bandung.
Sampel penelitian ini terdiri dari
219 responden yang dianalisis
menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa body lotion merek X dan Y berkategori baik dengan body lotion merek Y yang lebih unggul. Kesimpulannya
adalah body lotion merek X
dan Y memiliki klasifikasi baik dengan masing-masing persentase 78,82% dan 82,00%. dengan
begitu body lotion merek Y memiliki analisis bauran pemasaran yang lebih baik.
Kata
kunci: Bauran Pemasaran; Harga; Produk; Promosi; Proses; Tempat.
Pendahuluan
Peningkatan
permintaan dari suatu produk dipengaruhi
oleh kegiatan pemasaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
Bauran pemasaran merupakan bagian dari kegiatan pemasaran
yang penting dalam proses mempengaruhi konsumen untuk membeli produk
yang ditawarkan. Marketing
Mix merupakan variabel
yang digunakan pedoman perusahaan untuk menggerakkan perusahaan mencapai tujuan memuaskan konsumen �(Rahmawati, 2016).
Kosmetika
merupakan salah satu produk yang digunakan rutin dan terus-menerus dikalangan wanita dan pria disegala usia
untuk memenuhi kebutuhan mereka akan perawatan kulit. Kosmetika memiliki bentuk sediaan yang bermacam-macam salah
satunya adalah body lotion
�(Sukristiani et al., 2014).
Body
lotion merupakan suatu produk yang dibuat untuk membantu
masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan kulit cantik
dan sehat. Body
lotion memiliki permintaan
tinggi dari masyarakat untuk menjalankan peran mereka dan sebagai produk perawatan dalam menyeimbangkan pikiran dan tubuh mereka (Putra, 2018)
Menurut
data kementrian perindustrian
(20/03/2018), industri kosmetik
nasional mencatatkan kenaikan pertumbuhan 20% atau empat kali lipat dari pertumbuhan
ekonomi nasional pada tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan pembelian kosmetik sangat signifikan (Kementerian Perindustrian Indonesia, 2018).
Berdasarkan
riset yang dilakukan oleh Top Brand Index (TBI) pada tahun 2019 terhadap industri kosmetik lokal� didapatkan lima merek body lotion yang menjadi
Top Brand yaitu
merek X, Y, M, N, dan V (Frontier Consulting Group, 2010). Merek
X menduduki posisi pertama dan merek Y menduduki posisi kedua sebagai produk
yang paling populer atau TOP yang artinya
adalah merek tersebut dianggap sebagai merek yang paling banyak disukai oleh konsumen dari pada merek yang lain berdasarkan kategori tertentu diantara merek lokal lain.
Berdasarkan
uji pendahuluan yang dilakukan
oleh peneliti di bulan Oktober 2019 didapatkan hasil bahwa uji validitas pada kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian yaitu 16 pernyataan. Kemudian, hasil uji reliabilitas didapatkan hasil bahwa nilai
alpha cronbach 0,855 lebih
besar dari 0,70 artinya instrumen penelitian akan tetap konsisten apabila dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama serta penelitian dianggap dapat dipercaya dan diandalkan (Ghozali, 2013a).
Subjek
dalam penelitian ini adalah mahasiswi
jurusan farmasi dengan rentang usia 20-25 tahun. Menurut Prasetyo dan Octaviyanti, rentang usia 20-25 tahun adalah masa dewasa awal yang merupakan masa transisi, baik transisi secara
fisik, intelektual, serta peran sosial.
Pada usia ini target responden telah memiliki kematangan psikologi. Target responden telah memiliki tujuan jelas dan kebiasaan kerja yang efisien. Selain itu target responden terbuka terhadap kritik dan saran, memiliki sikap objektif, dan dapat realistis dalam menghadapi situasi baru (Prasetyo & Wahyurini, 2017).
Penelitian
dilakukan di beberapa perguruan tinggi Kota Bandung dengan objek penelitian
berupa body
lotion yang merupakan sediaan
farmasi dan dengan pertimbangan populasi yang banyak sehingga mempermudah dalam mendapatkan informasi penggunaan body
lotion merek X dan Y.
Berdasarkan
latar belakang diatas maka peneliti
tertarik melakukan penelitian dengan judul �Analisis Bauran Pemasaran (Product, Price, Place, Promotion And Process) Body lotion Merek
X Dan Y Pada Kalangan
Mahasiswi Farmasi Dengan Rentan Usia
20-25 Tahun Di Beberapa Perguruan Tinggi Kota Bandung�.
Metode
Penelitian
Penelitian
ini termasuk ke dalam penelitian
non-eksperimental yang dilakukan
secara cross
sectional (1 kali kontak) pada data prospektif yang dikumpulkan melalui kuesioner secara online.
Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebar secara online dengan menggunakan pengukuran data skala likert (Sugiyono, 2013).
A. Uji Pendahuluan
Peneliti
mengikutsertakan 30 responden
untuk menjadi sumber data pada uji pendahuluan.
Hasil data dari 30 responden
yang sudah direkapitulasi selanjutnya diujicoba untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya menggunakan program SPSS 16.
1.
Uji Validitas
Tabel 1
Hasil Uji Validitas
Dimensi |
Variabel |
RHitung |
RTabel |
Keterangan |
Product |
P1 |
0,571 |
0,361 |
Valid |
|
P2 |
0,617 |
0,361 |
Valid |
|
P3 |
0,492 |
0,361 |
Valid |
|
P4 |
0,586 |
0,361 |
Valid |
|
P5 |
0,356 |
0,361 |
Tidak Valid |
|
P6 |
0,467 |
0,361 |
Valid |
|
P7 |
0,439 |
0,361 |
Valid |
Price |
P8 |
0,668 |
0,361 |
Valid |
|
P9 |
0,420 |
0,361 |
Valid |
Place |
P10 |
0,517 |
0,361 |
Valid |
|
P11 |
0,561 |
0,361 |
Valid |
|
P12 |
0,522 |
0,361 |
Valid |
Promotion |
P13 |
0,525 |
0,361 |
Valid |
|
P14 |
0,405 |
0,361 |
Valid |
|
P15 |
0,316 |
0,361 |
Tidak Valid |
|
P16 |
0,323 |
0,361 |
Tidak Valid |
|
P17 |
0,321 |
0,361 |
Tidak Valid |
|
P18 |
0,251 |
0,361 |
Tidak Valid |
Process |
P19 |
0,411 |
0,361 |
Valid |
|
P20 |
0,477 |
0,361 |
Valid |
|
P21 |
0,554 |
0,361 |
Valid |
Sumber: Data
Uji Pendahuluan Oktober
2019, (Junaidi, 2010)
Berdasarkan
hasil diatas dari 21 pernyataan terdapat 5 butir pernyataan dalam kuesioner yang tidak valid, sehingga 5 pernyataan tersebut tidak bisa dipakai sebagai
intrumen penelitian. Oleh karena itu kuesioner
yang akan digunakan dalam penelitian yaitu 16 pernyataan.
2.
Uji Reliabilitas
Tabel 2
�Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics |
||
Cronbach's Alpha |
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items |
N of Items |
.855 |
.865 |
16 |
Sumber: Data Uji Pendahuluan Oktober 2019
Berdasarkan
hasil diatas kuesioner dari 16 butir pernyataan dinyatakan reliabel, karena nilai alpha cronbach 0,855 lebih besar dari 0,70 artinya instrumen penelitian akan tetap konsisten apabila dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama serta penelitian dianggap dapat dipercaya dan diandalkan� (Ghozali, 2013)
Teknik pengambilan sampel ini adalah purposive sampling dimana metode ini
menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel berdasarkan tujuan penelitian (Sugiyono, 2013).
B.
Analisis
Pengolahan Data Kuantitatif
Untuk
memperoleh gambaran deskripsi tentang analisis bauran pemasaran (product,
price, place, promotion, and process) body lotion merek
X dan Y pada kalangan
mahasiswi farmasi dengan rentang usia 20-25 tahun di beberapa perguruan tinggi kota Bandung, skor jawaban responden
akan dianalisis secara deskripsi berdasarkan rata-rata skor totalnya (Agustini, 2019)
C. Uji Asumsi
Klasik
Uji normalitas
bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Dalam penelitian ini uji yang digunakan adalah Uji Shapiro-Wilk
(Sugiyono, 2013).
Kriteria
inklusi dalam penelitian ini yaitu lima aspek bauran pemasaran meliputi product, price, place, promotion, dan process, serta
penggunaan body lotion merek X dan Y pada kalangan mahasiswi farmasi dengan rentang usia 20-25 tahun di beberapa perguruan tinggi Kota Bandung serta yang pernah menggunakan merek tersebut sekali dalam hidupnya.
Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitan ini adalah
dua aspek bauran pemasaran yaitu people dan
physical evidence, serta penggunaan body lotion merek
lain pada kalangan mahasiswi
selain farmasi dengan rentang usia selain 20-25 tahun di beberapa perguruan tinggi selain di Kota Bandung serta yang
belum pernah menggunakan merek tersebut.
Rumus
yang digunakan untuk menentukan sampel adalah rumus slovin
berdasarkan pendapat Husen Umar dalam (Kusumastuti et al., 2016).
�
Keterangan:
n�� : Jumlah sampel
N� : Jumlah populasi
E�� : Persentase kelonggaran ketidaktelitian 5%
Tabel 3
Rekapitulasi Jumlah Mahasiswi Farmasi dengan Rentang Usia 20-25 Tahun di Beberapa Perguruan Tinggi Kota
Bandung
Perguruan Tinggi |
Jurusan |
Jumlah Mahasiswi |
Akademi A |
Farmasi |
143 |
Politeknik B |
Farmasi |
61 |
Politeknik C |
Farmasi |
44 |
Universitas
D |
Farmasi |
236 |
Jumlah |
|
484 |
Sumber
:
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi 2019
Sehingga dengan populasi 484 orang,
Maka, jumlah sampel yang akan diteliti dalam
penelitian ini sebanyak 219 responden.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil Penelitian
Penelitian
ini membahas tentang analisis bauran pemasaran (product, price, place, promotion, and
process) body lotion merek X dan Y pada kalangan
mahasiswi farmasi dengan rentang usia 20-25 tahun di beberapa perguruan tinggi kota Bandung dengan membagikan kuesioner secara online dengan hasil sebagai berikut:
Ringkasan
pengklasifikasian untuk
masing-masing sub variabel bauran
pemasaran body lotion merek
X sebagai berikut:
Tabel 4
Klasifikasi Bauran Pemasaran Body Lotion
Merek X
Sub Variabel |
Total Skor |
Persentase |
Kategori |
Product |
5.135 |
78,15 |
Baik |
Price |
1.745 |
79.58 |
Baik |
Place |
2.775 |
84,47 |
Sangat baik |
Promotion |
1.755 |
80,13 |
Baik |
Process |
2.401 |
73,08 |
Baik |
Jumlah |
Baik |
||
Ukuran unit observasi |
219 |
78,82 |
|
Item |
16 |
||
Nilai aktual |
13.811 |
Sumber: Pengolahan Data Kuesioner Desember 2019 � Januari 2020,
(Agustini, 2020)
Hasil di atas menunjukan bahwa sub variabel bauran pemasaran yang memiliki persentase total skor aktual terkecil
adalah process
(73,08%), sedangkan yang terbesar
ada pada sub variabel place (84,47%). Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek X berada pada klasifikasi baik (68% - <
84%).
Ringkasan
pengklasifikasian untuk
masing-masing sub variabel bauran
pemasaran body lotion merek
Y sebagai berikut:
Tabel 5
Klasifikasi Bauran Pemasaran Body Lotion
Merek Y
Sub Variabel |
Total Skor |
Persentase |
Kategori |
Product |
5.489 |
83,54 |
Baik |
Price |
1.760 |
80,36 |
Baik |
Place |
2.790 |
84,99 |
Sangat Baik |
Promotion |
1.823 |
83,24 |
Baik |
Process |
2.505 |
76,25 |
Baik |
Jumlah |
Baik |
||
Ukuran unit observasi |
219 |
82,00 |
|
Item |
16 |
||
Nilai aktual |
14.367 |
�������� �������������������
Sumber:
Pengolahan Data Kuesioner Desember 2019 � Januari 2020, (Agustini, 2019)
Hasil di atas menunjukan bahwa sub variabel bauran pemasaran yang memiliki persentase total skor aktual terkecil
adalah process
(76,25%), sedangkan yang terbesar
ada pada sub variabel place (84,99%). Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek X berada pada klasifikasi baik (68% - < 84%).
Hasil perhitungan
uji normalitas dengan menggunakan uji shapiro-wilk sebagai berikut:
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas
Menggunakan Shapiro-Wilk
|
Kolmogorov-Smirnova |
Shapiro-Wilk |
||||
Statistic |
Df |
Sig. |
Statistic |
Df |
Sig. |
|
X |
.098 |
80 |
.054 |
.983 |
80 |
.390 |
Y |
.093 |
80 |
.081 |
.973 |
80 |
.083 |
Sumber: Pengolahan
Data Kuesioner Desember
2019 � Januari 2020
Dari tabel
hasil perhitungan uji normalitas pada hasil bauran pemasaran body lotion merek
X dan Y menggunakan uji Shapiro-wilk di atas, dapat
diketahui bahwa body lotion merek
X memperoleh nilai signifkansi 0,390 dan body
lotion merek Y memperoleh
nilai signifikansi 0,083. Hasil
tersebut menunjukan bahwa nilai signifikansi
bauran pemasaran body lotion merek
X dan Y > 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Dari jumlah
skor terendah, jumlah skor tertinggi,
dan panjang interval data di atas
dapat disusun kriteria bauran pemasaran dalam 5 (lima) kategori yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 7
Interval Total
Skor Bauran Pemasaran
Interval Total Skor |
Interval Persentase |
Kriteria |
3.504 � 6.307,2 |
20%
- < 36% |
Tidak Baik |
6.307,3 � 9.110,5 |
36%
- < 52% |
Kurang
Baik |
9.110,6 � 11.913,9 |
52%
- < 68% |
Cukup Baik |
11.914 � 14.717,2 |
68%
- < 84% |
Baik |
14.717,3 � 17.520 |
84%
- < 100% |
Sangat Baik |
B. Pembahasan
1.
Hasil penelitian
bauran pemasaran body lotion merek
X menunjukan bahwa urutan pengaruh variabel terkecil ke variabel terbesar
adalah process,
product, price, promotion, and place. Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek X berada pada klasifikasi baik (68% - < 84%)
dengan nilai aktual 13.811 (78,82%).
2.
Hasil penelitian
bauran pemasaran body lotion merek
Y menunjukan bahwa urutan pengaruh variabel terkecil ke variabel terbesar
adalah process,
price, promotion, product, and place. Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek Y berada pada klasifikasi baik (68% - < 84%)
dengan nilai aktual 14.367 (82,00%).
3.
Body
lotion merek X dan Y memiliki nilai aktual yang berbeda. Total skor hasil penelitian
pada body lotion merek X sebesar
13.811 dan total skor hasil
penelitian body
lotion merek Y sebesar
14.367, keduanya masuk dalam klasifikasi Baik. Hal yang membedakan adalah nilai aktual yang didapatkan, body lotion
merek Y memiliki nilai aktual lebih
besar dibandingkan body lotion merek
X.
Kesimpulan
Hasil analisis
bauran pemasaran body lotion merek
X menunjukan bahwa urutan pengaruh variabel terkecil ke variabel terbesar
adalah process,
product, price, promotion, and place. Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek X berada pada klasifikasi baik (68% - < 84%)
dengan nilai aktual 13.811 (78,82 %).
Hasil analisis
bauran pemasaran body lotion merek
Y menunjukan bahwa urutan pengaruh variabel terkecil ke variabel terbesar
adalah process,
promotion, product, price, and place. Berdasarkan
kategorinya, semua sub variabel bauran pemasaran body lotion
merek Y berada pada klasifikasi baik (68% - < 84%)
dengan nilai aktual 14.367 (82,00 %).
Hasil penelitian
kedua analisis bauran pemasaran body lotion merek
X dan Y diatas menunjukan bahwa body lotion
yang memiliki unsur bauran pemasaran yang lebih baik adalah
body lotion merek
Y dengan nilai aktual 14.367 (82,00 %).
BIBILIOGRAFI
Agustini, K. (2019). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Kepuasan Siswa Serta Dampaknya Terhadap Citra SMK Farmasi Bumi
Siliwangi Bandung. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(4),
88�101.
Frontier Consulting Group. (2010.). Top Brand Award.
Top Brand Award.
Ghozali, I. (2013a). Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Program IBM SPSS. Edisi �7 (Semarang :
Universitas Diponegoro).
Ghozali, I. (2013b). Aplikasi Analisis Multivariat dengan
Program IBM SPSS 21. Edisi 7, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Quarterly
Journal of Economics, 128, 1547�1584.
Junaidi. (2010). Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana) df
= 1-200. Junaidichaniago.wordpress.com.
Kementerian Perindustrian Indonesia. (2018). Industri
Kosmetik Nasional Naik 20%. Dalam http://www. kemenperin. go.
id/artikel/18957/industrikosmetik-tumbuh-20
Kusumastuti, D., Narimawati, U., & Pujihartanti, E.
(2016). Developing entrepreneurship competency and economic added value
among the graduates (study at private universities in Indonesia).
Prasetyo, R. A., & Wahyurini, O. D. (2017). Perancangan
Kampanye Edukasi Bijak Memilih Kosmetik Untuk Wanita Usia 20-25 Tahun. Jurnal
Sains Dan Seni ITS, 5(2).
Putra, M. F. A. (2018). Pengaruh Atribut Produk, Merek dan
Kemasan terhadap Keputusan Pembelian Citra Hand and Body Lotion di Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati, R. E. (2016). Strategi pemasaran produk Sigadis
pada BMT Al Hikmah dalam meningkatkan jumlah anggota. UIN Walisongo.
Sugiyono. (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung :
Alfabeta
Sukristiani, D., Hayatunnufus, H., & Yuliana, Y. (2014).
Pengetahuan Tentang Kosmetika Perawatan Kulit Wajah Dan Riasan Pada Mahasiswi
Jurusan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. E-Journal
Home Economic and Tourism, 7(3).