���������� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

���������� e-ISSN : 2548-1398

���������� Vol. 2, No 7 Juli 2017

 

 

 


PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUHADI STIABUDI BREBES TAHUN 2017

 

Mukson

Universitas Muhadi Setiadi (UMUS) Brebes

[email protected]

 

Abstrak

Kehidupan dan proses belajar merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk proses belajar sendiri, nyatanya tidak dapat berdiri sendiri dalam artian banyak hal yang mempengaruhi proses belajar seseorang salah satunya adalah peran orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhadi Setiabudi Kabupaten Brebes. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhadi Setiabudi Kabupaten Brebes dengan populasi program studi PGSD FKIP dengan melibatkan sebayak 144 mahasiswa yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui kuisioner sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi product moment. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0,51 dan t tabel sebesar 0,288. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel sehingga� Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD ditolak, dan sebaliknya Ha yang menyatakan terdapat hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa diterima.

 

Kata Kunci��� : Status Sosial Ekonomi dan Motivasi Belajar

 

Pendahuluan

Pendidikan merupakan� harapan dan cita � cita luhur bagi para pemimpin bangsa ini khususnya untuk orang tua. Selain itu pendidikan� merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang terlebih untuk menghadapi persaingan dan kompetisi global yang semakin tinggi memaksa setiap individu untuk lebih cerdas dalam menyikapi hal tersebut guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar itulah, maka seseorang dituntut untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui pendidikan agar dapat bersaing dan berkompetensi secara global.

Terkait dengan pendidikan, dalam Undang � Undang No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

�Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan���� dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,� berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab�.

Dari pemaparan di atas, terlihat jelas bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah sebagai salah satu cara untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh seseorang agar menjadi manusia yang memiliki kompetensi unggul, beriman, berakhlak mulia, kreatif dan bertanggung jawab. Sehingga individu dengan kompetensi yang unggul, beriman, berakhlak mulia, kreatif dan bertanggung jawab tersebut maka dapat dipastikan akan semakin mudah dalam mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian bagi suatu negara, pendidikan merupakan kebutuhan pokok karena pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)� merupakan cara untuk meningkatkan pembangunan nasional.

�Pendidikan dan pembangunan nasional� merupakan dua hal yang selalu berkaitan, sehingga proses pendidikan akan berjalan selaras dengan proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pada dasarnya diarahkan untuk melakukan pengembangan terhadap sumber daya manusia untuk lebih berkualitas dan dapat bersaing. Dengan demikian, banyak hal yang harus dibangun untuk mendukung terciptanya proses belajar yang baik. Hal tersebut karena banyak faktor yang secara langsung mempengaruhi proses belajar, salah satunya adalah status sosial ekonomi di masyarakat.

Hurlock (2006:254) menyebutkan bahwa apabila status sosial ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat untuk mencakup hal-hal yang semula belum mampu dilaksanakannya. Status sosial ekonomi orang tua yang baik akan mendorong anak untuk memperluas minatnya, salah satunya dalam melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Nasution (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh sosial ekonomi orang tua terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Sesuai dengan penelitian Ajake (2013) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa status sosio-ekonomi keluarga berpengaruh terhadap pendidikan seorang anak.

Keadaan ekonomi orang tua sangat erat kaitannya dengan seseorang dalam proses pembelajaran. Seorang mahasiswa tentunya sudah mempunyai banyak kebutuhan yang harus terpenuhi seperti, makanan, pakaian, buku pelajaran,dan lain sebagainya yang jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi sudah dapat dipastikan konsentrasi belajarnya akan terganggu. Terdapat banyak kasus tentang pelajar/mahasiswa yang berakhir dengan droup out karena alasan ekonomi yang kurang mencukupi. Konsekuensi dari kurangnya dukungan kemampuan seperti yang disebutkan di atas, maka siswa/mahasiswa akan mendapatkan kesulitan dalam proses belajar. Begitupun sebaliknya, keadaan sosial ekonomi yang baik akan lebih memotivasi seorang siswa dalam proses belajar. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ghaemi dan Yazdanpanah yang menunjukan adanya korelasi positif antara status sosial ekonomi dengan motivasi belajar pada mahasiswa.

penjelasan di atas, mengisyaratkan bahwa status sosial ekonomi mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar. Hal tersebut menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul �Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhadi Stiabudi Brebes�.

 

Metodologi Penelitian

Dilihat dari tujuannya, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode korelasional (korelasi product moment). Pemilihan metode enelitian disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yakni mengetahui pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar� mahasiswa prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes dengan mengambil objek penelitian adalah mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setiabudi yang berjumlah 227 mahasiswa. Penentuan jumlah sample dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar 5%. Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut maka sample dalam penelitian ini adalah sebanyak 144 mahasiswa. Pemilihan sample dalam penelitian ini dilakukan dengan metode simple random sampling.

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) variabel yaitu variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat (variabel dependent). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah status soial ekonomi (X) sedangkan untuk variabel terikat yaitu motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD (Y). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yaitu kuisioner yang dibuat dengan sekaligus menyediakan jawaban secara lengkap, sehingga responden yang telah dipilih hanya memilih satu jawaban yang telah disediakan oleh penulis. Instrumen ini menggunakan skala likert.

Setelah data terkumpul dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap analisa data. Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabel dan menggunakan teknik deskriptif prosentase sebagai berikut:

P = �� 100%

Keterangan :

P = Persentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = number of cases

Kemudian tehnik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk menentukan skor masing-masing responden. Semua pernyataan dan pertanyaan diberi nilai sebagai berikut:

Tabel 1

Skor dan Alternatif Jawaban Untuk variabel Status Sosial Ekonomi

 

Alternatif Jawaban

Skor

Jawaban A

4

Jawaban B

3

Jawaban C

2

Jawaban D

1

 

Data yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah 2 variabel yang saling berhubungan, maka data tersebut juga dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini rumus yang digunakan adalah korelasi product moment, secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui tahap:

1.      Mencari angka korelasi dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

rxy������������������������������� : angka indeks korelasi �r� product moment

��������� : jumlah devisi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan

��������� : jumlah devisi skor Y setelah terlebih dahulu dikuadratkan

2.      Memberikan interpretasi terhadap angka indeks korelasi �r� product moment.

a.       Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka indeks korelasi �r� seperti di bawah ini:

0,00-0,20 : tidak terdapat korelasi

0,20-0,40 : terdapat korelasi yang lemah atau rendah

0,40-0,70 : terdapat korelasi yang sedang atau cukup

0,70-0,90 : terdapat korelasi yang tinggi atau kuat

0,90-1,00 : terdapat korelasi yang sangat tinggi (sempurna)

b.      Interpretasi menggunakan tabel nilai �r� product moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya adalah:

Df = N � nr

Df: degrees of freedom

N : number of cases

nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan

Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari besarnya �r� yang tercantum dalam tabel nilai �r� product moment taraf signifikansi 5%. Jika ro sama dengan atau lebih besar dari pada rt, maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika sebaliknya, maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.

3.      Setelah didapatkan koefisien korelasi, kemudian dicari seberapa besar kontribusi (sumbangsih) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan coefficient of determination

(korelasi penentu). Dengan rumus:

KD = rx �x 100%

 

 

 

Pembahasan

Dalam penelitian ini yang menjadi varibel bebas adalah status sosial ekonomi, data yang diperoleh berasal dari angket yang telah diisi oleh sampel yang telah dipilih yakni berjumlah 144 mahasiswa yang berasal dari prodi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setiabudi Brebes. Angket tersebut terdiri dari 14 item pertanyaan, berikut data yang berhasil diperoleh oleh penulis.

Tabel 2

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 1

 

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

1.

Pekerjaan Ayah

Wiraswasta

34

24

Pedagang

39

27

Karyawan/buruh

43

30

PNS

28

19

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa dari 43 mahasiswa program studi PGSD yang dijadikan sampel dalam penelitian 34 mahasiswa diketahui bahwa pekerjaan orang tuanya adalah seorang karyawan/buruh atau sekitar 24%, pedagang sebanyak 27%, karyawan/buruh sebanyak 30% sedangkan untu mahasiswa yang memiliki orang tua sebagai PNS sebanyak 19%.�

Tabel 3

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 2

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

2.

Pekerjaan Ibu

PNS

21

15

Pedagang

21

15

Karyawan

23

16

Ibu rumah tangga

79

55

 

Data yang diperoleh di atas menunjukan tentang pekerjaan orang tua (Ibu), dari data tersebut menunjukan bahwa 15% merupakan PNS, 15% adalah pedagang, 16% karyawan swasta dan sebanyak 55 adalah Ibu rumah tangga.

 

 

 

 

 

Tabel 4

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 3

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

3.

Pemberian Uang Saku Saat Kuliah

Selalu Memberikan

106

74

Sering Memberikan

21

15

Kadang Memberikan

17

12

Tidak Pernah Memberikan

0

0

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 74% mahasiswa menjawab selalu memberikan, 15% mahasiswa menjawab sering memberikan dan 12% mahasiswa menjawab kadang-kadang memberikan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua siswa selalu memberikan uang saku pada waktu kuliah. Hal ini disebabkan karena menurut mereka pemberian uang saku itu sudah menjadi kewajiban orang tua.

 

Tabel 5

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 4

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

4.

Jumlah Uang saku yang diberikan

< 20.000

0

0

Antara 20000-30000

24

17

Antara 30000-40000

57

40

Antara 40000-50000

63

44

 

Data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas jumlah uang saku yang diberikan oleh orang tua pada saat kuliah adalah antara Rp. 40.000- Rp. 50.000. tampaknya jumlah uang saku yang diberikan orang tua sudah cukup untuk tingkat kebutuhan selama di kampus.

 

Tabel 6

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 5

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

5.

Apek Kepemilikan Rumah

Milik Sendiri

97

67

Kontrakan

11

8

Rumah Dinas

9

6

Rumah Kredit

27

19

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 67%� mahasiswa menjawab rumah yang ditempatinya adalah rumah sendiri, 8% mahasiswa menjawab kontrakan, 19% masih dalam proses kredit sedangkan yang menempati rumah dinas hanya 6%. Ini berarti sebagian besar kepemilikan rumah dari mahasiswa prodi PGSD adalah milik sendiri.

Tabel 7

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 6

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

6.

Ruang Belajar di Rumah

Kamar Tidur

109

76

Ruang Tamu

21

15

Ruang Belajar Khusus

8

6

Tidak Tentu

6

4

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 76% mahasiswa menjawab kamar tidur, 15% ruang tamu, 6% ruang belajar khusus dan sisanya sebanyak 4% menjawab belajar di tempat yang tidak tentu. Hal ini menunjukkan bahwa kamar tidur merupakan tempat yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.

Tabel 8

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 7

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

7.

Fasilitas Kendaraan� Orang Tua Dalam Bekerja

Mobil Pribadi/Dinas

34

24

Sepeda Motor

87

60

Angkutan Umum

12

8

Dll

11

8

 

Dari aspek penilaian berdasarkan fasilitas kendaraan yang digunakan oleh orang tua untuk bekerja diketahui bahwa 24% menggunakan mobil pribadi/mobil dinas, �60% menggunakan otor, 8% menggunakan angkutan umum dan sisanya yaitu 8% menggunakan selain ketiga kendaraan di atas. Data tersebut menunjukan bahwa� kendaraan yang digunakan oleh orang tua untuk bekerja mayoritas adalah sepeda motor.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tabel 9

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 8

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

8.

Terpenuhinya Semua Peralatan Kuliah

Semua Terpenuhi

91

63

Sebagian Terpenuhi

32

22

beberapa Terpenuhi

13

9

Tidak Terpenuhi

8

6

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 63% mahasiswa menjawab bahwa seluruh kebutuhan kuliahnya dipenuhi, 22% mahasiswa menjawab bahwa sebagian besar kebutuhan kuliahnya dipenuhi, 9% mahasiswa menjawab hanya beberapa kebutuhan kuliah yang dipenuhi oleh orang tua sedangkan sisanya yakni sebesar 6% mahasiswa menjawab bahwa kebutuhan kuliahnya tidak terpenuhi oleh orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas peralatan sekolah seperti tas, buku, pulpen dan lain-lain hanya sebagian yang terpenuhi.

 

Tabel 10

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 9

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

9.

Memiliki Sendiri Buku-buku Kuliah

Memiliki Sendiri

75

52

Sebagian Besar Memiliki

42

29

Sebagian Kecil Memiliki

27

19

Tidak Pernah Memiliki

0

0

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 52% mahasiswa menjawab sebagian besar telah memiliki sendiri buku-buku untuk kuliah, 29% menjawab hanya sebagian besar buku-buku kuliah yang dimiliki dan 19% menjawab hanya sebagian kecil buku-buku kuliah yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sudah sebagian besar mahasiswa memiliki sendiri buku-buku yang dibutuhkan di kampus.

Tabel 11

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 10

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

10.

Orang Yang Membantu Belajar Di rumah

Belajar Sendiri

98

68

Orang Tua

12

8

Saudara/teman

32

22

Guru Privat

2

1

 

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 68% mahasiswa mengaku belajar sendiri, 8% mahasiswa menyatakan belajar dengan orang tua, 22% belajar dengan saudara/teman dan hanya 1% yang menyatakan belajar dengan dosen privat. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa belajar sendiri.

Tabel 11

Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 10

No

Aspek Penilaian

Kategori Jawaban

F

P (%)

11.

Kedudukan Orang Tua di Masyarakat

Tokoh Masyarakat

37

26

Masyarakat Biasa

73

51

Guru

21

15

Ulama

13

9

 

Dari data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua mahasiswa berkedudukan sebagai masyarakat tokoh masyarakat sebesar 26%, masyarakat biasa sebanyak 51%, guru sebanyak 6% dan ulama sebesar 9%.

Tabel 12

Rekapitulasi Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi PGSD

 

Jumlah mahasiswa

�Kemapuan Tinggi

Kemampuan Sedang

Kemampuan Rendah

Jml

%

Jml

%

Jml

%

144

25,6

19

44,2

13

30,2

 

Dari beberapa data yang telah dipeloh sekaligus dibuat prosentasinya, selanjutnya adalah data yang kemudian dianalisis. Analisis data merupakan proses penyederhanan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di interpretasikan, dalam proses ini digunakan statistik yang salah satu fungsinya adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.

Tekhnik analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalah analisis statistik sebagai berikut:

1.      Data dipersentasikan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban responden�� untuk�� setiap�� jawaban dengan rumus:

P = �� 100%

Keterangan :

P = Persentase untuk setiap kategori jawaban

F = Frekuensi jawaban responden

N = number of cases

 

2.      Melakukan korelasi, yaitu mencari hubungan antara status sosial ekonomi dengan motivasi belajar mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setibudi Brebes. Cara untuk mencari korelasi (hubungan antara kedua variabel), penulis menggunakan rumus korelasi product moment, karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu mendapat kejelasan, apakah terdapat kedua variabel yang diuraikan dalam penelitian ini memiliki hubungan atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah Pengaruh Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setibudi Brebes.

Dari perhitungan yang telah dilakukan oleh penlis, maka diperoleh data-data sebagai berikut:

a.       SN���� = 144

b.      SXY� = 203134

c.       SX ��� = 5465

d.      SX2�� = 212679

e.       SY���� = 5332

f.       SY2�� = 198900

 

Data-data di atas kemudian dilakukan uji keabsahan dengan menggunakan rumus product momen untuk mengetahui tingkat korelasi variable, yaitu:

 

 

 

= 0,51

 

Interpretasi Data

1.      Interpretasi secara sederhana

Apabila� hasil� tersebut� di� interpretasikan� secara� sederhana� dengan mencocokan� hasil� perhitungan� dengan� angka� indeka� korelasi� R� Product Moment,� ternyata� besarnya� rxy� yang� diperoleh� terletak� antara� dari� 0,40-0,70� yang� berarti� variabel� X� dan� variabel� Y� terdapat� korelasi�� yang sederhana, sedang atau cukupan.

2.      Interpretasi dengan menggunakan tabel nilai r� product moment.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan atau tidak, maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum membandingkan�� terlebih�� dahulu�� dicari�� derajat�� kebebasannya�� atau�� df (degree of freedom) dengan menggunakan rumus:

df = N � nr

��� = 144 � 2

��� = 142

Dengan� df� sebesar� 142� jika� dikonsultasikan� dengan �r�,� masing-masing untuk �r� 5% sebesar� 0,288 dan 1% sebesar 0,393, jika dilihat dari harga �r� tabel, ternyata rxy lebih besar daripada harga �r� tabel baik dari taraf� signifikansi� 5%� maupun� 1%.� Dengan� demikian� hipotesa� nol� (Ho) ditolak,� dan� hipotesa� alternaif� (Ha)� diterima.� Artinya� terdapat� korelasi yang� signifikan� antara� status� sosial� ekonomi� orang� tua� dengan� motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD Universitas Muhadi Setiabudi.

Selanjutnya,��� untuk��� mengetahui��� seberapa��� besar��� kontribusi (sumbangsih)� yang� diberikan� variabel� X� terhadap� variabel� Y,� maka� harus diketahui� terlebih� dahulu� suatu� koefisien� yang� disebut� dengan coefficient of determination (korelasi penentu). Dengan rumus:

KD = rxy2� x 100 %

������ = 0,512 �x 100%

������ = 0,26� x 100%

������ = 26%

Dari� perhitungan� di� atas� diperoleh� hasil� KD� sebesar� 26%.� Ini berarti variabel X (status sosial ekonomi orang tua) memberikan kontribusi sebesar� 26%� terhadap� variabel� Y� (motivasi� belajar� mahasiswa prodi PGSD)� dan 74% dipengaruhi oleh faktor lain.

 

Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan mengacu pada data dan hasil analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang diangkat oleh peneliti tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setiabudi Brebes, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.      Berdasarkan angket tentang status sosial ekonomi yang telah diisi oleh sampel yang telah dipilih, diketahui bahwa status sosial ekonomi orang tua mahasiswa prodi PGSD berada pada tingkat,

2.      terdapat pengaruh positif antara status sosial ekonomi orang tua mahasiswa dengan motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD� yang ditunjukan dengan koefisien korelasi yang berada pada rentang 0,40-0,70 yaitu berada pada tingkat korelasi sedang. Dengan hasil tersebut, maka hipotesis alternative (Ha) yang berarti terdapat korelasi/ hubungan positif antara status sosial ekonomi dengan motivasi belajar diterima.sedangkan Ho ditolak.

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Dale H. Schunk. 2012. Motivasi dalam Pendidikan. Jakarta: PT Indeks

 

Ghaemi F, Yazdanpanah M. The relationship between socio-economic status and academic achievement in the efl classroom among iranian university students. European Journal of English Language and Literature Studies �Jurnal e-Biomedik (eBm), 2014;2(1):49-57

 

Hamzah B. Uno. 2010. Teori Motivasi dan Pengukuran. Jakarta : Bumi Aksara

 

Hurlock� E.B.� 2006.� Psikologi� Perkembangan:� Suatu� Pendekatan� Sepanjang� Rentang Kehidupan (Terjemahan : Istiwidayati). Jakarta : Erlangga

 

Undang-Undang� RI� No.20� Tahun� 2003� Tentang� Sistem Pendidikan Nasional