����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������
e-ISSN : 2548-1398
���������� Vol. 2, No 7 Juli 2017
PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS MUHADI
STIABUDI BREBES TAHUN 2017
Mukson
Universitas
Muhadi Setiadi (UMUS) Brebes
Abstrak
Kehidupan dan proses belajar
merupakan dua hal yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Untuk
proses belajar sendiri, nyatanya tidak dapat berdiri sendiri dalam artian
banyak hal yang mempengaruhi proses belajar seseorang salah satunya adalah
peran orang tua. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh status
sosial ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar mahasiswa program studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhadi Setiabudi Kabupaten
Brebes. Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhadi Setiabudi Kabupaten
Brebes dengan populasi program studi PGSD FKIP dengan melibatkan sebayak 144
mahasiswa yang dipilih sebagai sampel dalam penelitian. Pengambilan data
dilakukan melalui kuisioner sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah korelasi product moment. Dari hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus korelasi product moment diperoleh r hitung sebesar 0,51 dan t
tabel sebesar 0,288. Dari hasil tersebut terlihat bahwa nilai r hitung lebih
besar dari r tabel sehingga� Ho yang
menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan positif yang signifikan antara status
sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD ditolak,
dan sebaliknya Ha yang menyatakan terdapat hubungan positif antara status
sosial ekonomi orang tua dengan motivasi belajar mahasiswa diterima.
Kata
Kunci��� : Status
Sosial Ekonomi dan Motivasi Belajar
Pendahuluan
Pendidikan
merupakan� harapan dan cita � cita luhur bagi para
pemimpin bangsa ini khususnya untuk
orang tua. Selain itu pendidikan� merupakan hal yang penting dalam kehidupan seseorang
terlebih untuk menghadapi persaingan dan kompetisi global yang semakin tinggi memaksa setiap individu untuk lebih
cerdas dalam menyikapi hal tersebut
guna
memenuhi kebutuhan hidupnya. Atas dasar
itulah, maka seseorang dituntut untuk meningkatkan kualitas hidupnya melalui
pendidikan agar dapat bersaing dan berkompetensi secara global.
Terkait dengan
pendidikan, dalam Undang � Undang No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 tentang Sistem
Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa:
�Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan���� dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,�
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab�.
Dari pemaparan di atas, terlihat jelas bahwa tujuan
utama dari pendidikan adalah sebagai salah satu cara untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki oleh seseorang agar menjadi manusia yang memiliki
kompetensi unggul, beriman, berakhlak mulia, kreatif dan bertanggung jawab.
Sehingga individu dengan kompetensi yang unggul, beriman, berakhlak mulia,
kreatif dan bertanggung jawab tersebut maka dapat dipastikan akan semakin mudah
dalam mendapatkan pekerjaan. Dengan demikian bagi suatu negara, pendidikan
merupakan kebutuhan pokok karena pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)� merupakan cara untuk meningkatkan pembangunan
nasional.
�Pendidikan dan pembangunan nasional� merupakan dua hal yang selalu berkaitan,
sehingga proses pendidikan akan
berjalan selaras dengan proses pembangunan itu sendiri. Pembangunan yang dilakukan oleh
pemerintah pada dasarnya diarahkan untuk melakukan pengembangan terhadap sumber
daya manusia untuk lebih berkualitas dan dapat bersaing. Dengan demikian,
banyak hal yang harus dibangun untuk mendukung terciptanya proses belajar yang
baik. Hal tersebut karena banyak faktor yang secara langsung mempengaruhi
proses belajar, salah satunya adalah status sosial ekonomi di masyarakat.
Hurlock (2006:254) menyebutkan bahwa
apabila
status sosial ekonomi membaik, orang cenderung
memperluas minat untuk mencakup hal-hal yang
semula belum mampu dilaksanakannya. Status sosial ekonomi
orang tua yang baik akan mendorong
anak untuk memperluas minatnya, salah satunya dalam
melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Nasution (2013) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa ada pengaruh sosial ekonomi orang
tua terhadap
minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. Sesuai dengan penelitian
Ajake (2013) dalam jurnalnya mengungkapkan bahwa status sosio-ekonomi
keluarga berpengaruh
terhadap pendidikan
seorang anak.
Keadaan
ekonomi orang tua sangat erat kaitannya dengan seseorang dalam proses
pembelajaran. Seorang mahasiswa tentunya sudah mempunyai banyak kebutuhan yang
harus terpenuhi seperti, makanan, pakaian, buku pelajaran,dan lain sebagainya
yang jika kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi sudah dapat dipastikan
konsentrasi belajarnya akan terganggu. Terdapat banyak kasus tentang
pelajar/mahasiswa yang berakhir dengan droup
out karena alasan ekonomi yang kurang mencukupi. Konsekuensi dari kurangnya
dukungan kemampuan seperti yang disebutkan di atas, maka siswa/mahasiswa akan
mendapatkan kesulitan dalam proses belajar. Begitupun sebaliknya, keadaan
sosial ekonomi yang baik akan lebih memotivasi seorang siswa dalam proses
belajar. Hal ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Ghaemi dan
Yazdanpanah yang menunjukan adanya korelasi positif antara status sosial
ekonomi dengan motivasi belajar pada mahasiswa.
penjelasan
di atas, mengisyaratkan bahwa status sosial ekonomi mempunyai pengaruh terhadap
motivasi belajar. Hal tersebut menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian
dengan judul �Pengaruh Status Sosial Ekonomi Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhadi Stiabudi Brebes�.
Metodologi
Penelitian
Dilihat
dari tujuannya, dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian
kualitatif dengan metode korelasional (korelasi product moment). Pemilihan metode enelitian disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh penulis, yakni mengetahui pengaruh status sosial
ekonomi orang tua terhadap motivasi belajar�
mahasiswa prodi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
Penelitian
ini dilakukan di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes dengan mengambil objek
penelitian adalah mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setiabudi yang
berjumlah 227 mahasiswa. Penentuan jumlah sample
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus slovin dengan batas toleransi kesalahan sebesar 5%. Berdasarkan
perhitungan dengan rumus tersebut maka sample
dalam penelitian ini adalah sebanyak 144 mahasiswa. Pemilihan sample dalam penelitian ini dilakukan
dengan metode simple random sampling.
Penelitian
ini menggunakan 2 (dua) variabel yaitu variabel bebas (variabel independent) dan variabel terikat
(variabel dependent). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah status soial ekonomi (X) sedangkan untuk variabel
terikat yaitu motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD (Y). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket tertutup yaitu kuisioner yang
dibuat dengan sekaligus menyediakan jawaban secara lengkap, sehingga responden
yang telah dipilih hanya memilih satu jawaban yang telah disediakan oleh
penulis. Instrumen ini menggunakan skala
likert.
Setelah
data terkumpul dengan lengkap, tahap berikutnya adalah tahap analisa data.
Analisa data dilakukan dengan menggunakan tabel dan menggunakan teknik
deskriptif prosentase sebagai berikut:
P
=
Keterangan
:
P
= Persentase untuk setiap kategori jawaban
F
= Frekuensi jawaban responden
N
= number of cases
Kemudian
tehnik analisa selanjutnya adalah dengan skoring untuk menentukan skor
masing-masing responden. Semua pernyataan dan pertanyaan diberi nilai sebagai
berikut:
Tabel
1
Skor
dan Alternatif Jawaban Untuk variabel Status Sosial Ekonomi
Alternatif
Jawaban |
Skor |
Jawaban A |
4 |
Jawaban B |
3 |
Jawaban C |
2 |
Jawaban D |
1 |
Data yang akan dibahas dalam penelitian
ini adalah 2 variabel yang saling berhubungan, maka data tersebut juga
dianalisis dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya
hubungan antara variabel X dan variabel Y. Dalam penelitian ini rumus yang
digunakan adalah korelasi product moment,
secara operasional analisis data tersebut dilakukan melalui tahap:
1.
Keterangan:
rxy������������������������������� : angka indeks korelasi �r� product moment
∑
∑
2.
Memberikan
interpretasi terhadap angka indeks korelasi �r� product moment.
a.
Interpretasi
kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan angka
indeks korelasi �r� seperti di bawah ini:
0,00-0,20 : tidak terdapat korelasi
0,20-0,40 : terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70 : terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90 : terdapat korelasi yang tinggi atau kuat
0,90-1,00 : terdapat korelasi yang sangat tinggi
(sempurna)
b.
Interpretasi
menggunakan tabel nilai �r� product
moment (rt), dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedom (df) yang rumusnya
adalah:
Df = N � nr
Df: degrees of freedom
N : number of cases
nr : banyaknya variabel yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya df atau db maka dapat dicari
besarnya �r� yang tercantum dalam tabel nilai �r� product moment taraf signifikansi 5%. Jika ro sama dengan atau
lebih besar dari pada rt, maka Ha disetujui atau terbukti kebenarannya. Jika
sebaliknya, maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti kebenarannya.
3.
Setelah
didapatkan koefisien korelasi, kemudian dicari seberapa besar kontribusi
(sumbangsih) yang diberikan variabel X terhadap variabel Y, maka harus
diketahui terlebih dahulu suatu koefisien yang disebut dengan coefficient of determination
(korelasi penentu). Dengan rumus:
KD = rx
Pembahasan
Dalam
penelitian ini yang menjadi varibel bebas adalah status sosial ekonomi, data
yang diperoleh berasal dari angket yang telah diisi oleh sampel yang telah
dipilih yakni berjumlah 144 mahasiswa yang berasal dari prodi PGSD FKIP
Universitas Muhadi Setiabudi Brebes. Angket tersebut terdiri dari 14 item
pertanyaan, berikut data yang berhasil diperoleh oleh penulis.
Tabel
2
Data
Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 1
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
1. |
Pekerjaan Ayah |
Wiraswasta |
34 |
24 |
Pedagang |
39 |
27 |
||
Karyawan/buruh |
43 |
30 |
||
PNS |
28 |
19 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa dari 43 mahasiswa program studi PGSD yang
dijadikan sampel dalam penelitian 34 mahasiswa diketahui bahwa pekerjaan orang
tuanya adalah seorang karyawan/buruh atau sekitar 24%, pedagang sebanyak 27%,
karyawan/buruh sebanyak 30% sedangkan untu mahasiswa yang memiliki orang tua
sebagai PNS sebanyak 19%.�
Tabel
3
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 2
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
2. |
Pekerjaan Ibu |
PNS |
21 |
15 |
Pedagang |
21 |
15 |
||
Karyawan |
23 |
16 |
||
Ibu rumah tangga |
79 |
55 |
Data
yang diperoleh di atas menunjukan tentang pekerjaan orang tua (Ibu), dari data tersebut
menunjukan bahwa 15% merupakan PNS, 15% adalah pedagang, 16% karyawan swasta
dan sebanyak 55 adalah Ibu rumah tangga.
Tabel
4
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 3
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
3. |
Pemberian Uang Saku Saat Kuliah |
Selalu Memberikan |
106 |
74 |
Sering Memberikan |
21 |
15 |
||
Kadang Memberikan |
17 |
12 |
||
Tidak Pernah Memberikan |
0 |
0 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 74% mahasiswa menjawab selalu memberikan,
15% mahasiswa menjawab sering memberikan dan 12% mahasiswa menjawab
kadang-kadang memberikan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas orang tua siswa
selalu memberikan uang saku pada waktu kuliah. Hal ini disebabkan karena
menurut mereka pemberian uang saku itu sudah menjadi kewajiban orang tua.
Tabel
5
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 4
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
4. |
Jumlah Uang saku yang diberikan |
< 20.000 |
0 |
0 |
Antara 20000-30000 |
24 |
17 |
||
Antara 30000-40000 |
57 |
40 |
||
Antara 40000-50000 |
63 |
44 |
Data
tersebut menunjukkan bahwa mayoritas jumlah uang saku yang diberikan oleh orang
tua pada saat kuliah adalah antara Rp. 40.000- Rp. 50.000. tampaknya jumlah
uang saku yang diberikan orang tua sudah cukup untuk tingkat kebutuhan selama
di kampus.
Tabel
6
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 5
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
5. |
Apek Kepemilikan Rumah |
Milik Sendiri |
97 |
67 |
Kontrakan |
11 |
8 |
||
Rumah Dinas |
9 |
6 |
||
Rumah Kredit |
27 |
19 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 67%�
mahasiswa menjawab rumah yang ditempatinya adalah rumah sendiri, 8% mahasiswa
menjawab kontrakan, 19% masih dalam proses kredit sedangkan yang menempati
rumah dinas hanya 6%. Ini berarti sebagian besar kepemilikan rumah dari
mahasiswa prodi PGSD adalah milik sendiri.
Tabel
7
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 6
No |
Aspek Penilaian |
Kategori
Jawaban |
F |
P (%) |
6. |
Ruang Belajar di Rumah |
Kamar Tidur |
109 |
76 |
Ruang Tamu |
21 |
15 |
||
Ruang Belajar Khusus |
8 |
6 |
||
Tidak Tentu |
6 |
4 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 76% mahasiswa menjawab kamar tidur, 15%
ruang tamu, 6% ruang belajar khusus dan sisanya sebanyak 4% menjawab belajar di
tempat yang tidak tentu. Hal ini menunjukkan bahwa kamar tidur merupakan tempat
yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas
Muhadi Setiabudi Brebes.
Tabel
8
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 7
No |
Aspek Penilaian |
Kategori
Jawaban |
F |
P (%) |
7. |
Fasilitas Kendaraan� Orang Tua
Dalam Bekerja |
Mobil Pribadi/Dinas |
34 |
24 |
Sepeda Motor |
87 |
60 |
||
Angkutan Umum |
12 |
8 |
||
Dll |
11 |
8 |
Dari
aspek penilaian berdasarkan fasilitas kendaraan yang digunakan oleh orang tua
untuk bekerja diketahui bahwa 24% menggunakan mobil pribadi/mobil dinas, �60% menggunakan otor, 8% menggunakan angkutan
umum dan sisanya yaitu 8% menggunakan selain ketiga kendaraan di atas. Data
tersebut menunjukan bahwa� kendaraan yang
digunakan oleh orang tua untuk bekerja mayoritas adalah sepeda motor.
Tabel
9
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 8
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
8. |
Terpenuhinya Semua Peralatan Kuliah |
Semua Terpenuhi |
91 |
63 |
Sebagian Terpenuhi |
32 |
22 |
||
beberapa Terpenuhi |
13 |
9 |
||
Tidak Terpenuhi |
8 |
6 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 63% mahasiswa menjawab bahwa seluruh kebutuhan
kuliahnya dipenuhi, 22% mahasiswa menjawab bahwa sebagian besar kebutuhan
kuliahnya dipenuhi, 9% mahasiswa menjawab hanya beberapa kebutuhan kuliah yang
dipenuhi oleh orang tua sedangkan sisanya yakni sebesar 6% mahasiswa menjawab
bahwa kebutuhan kuliahnya tidak terpenuhi oleh orang tua. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas peralatan sekolah seperti tas, buku, pulpen dan lain-lain hanya
sebagian yang terpenuhi.
Tabel
10
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 9
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
9. |
Memiliki Sendiri Buku-buku Kuliah |
Memiliki Sendiri |
75 |
52 |
Sebagian Besar Memiliki |
42 |
29 |
||
Sebagian Kecil Memiliki |
27 |
19 |
||
Tidak Pernah Memiliki |
0 |
0 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 52% mahasiswa menjawab sebagian besar telah
memiliki sendiri buku-buku untuk kuliah, 29% menjawab hanya sebagian besar
buku-buku kuliah yang dimiliki dan 19% menjawab hanya sebagian kecil buku-buku
kuliah yang dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sudah sebagian besar mahasiswa
memiliki sendiri buku-buku yang dibutuhkan di kampus.
Tabel
11
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 10
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
10. |
Orang Yang Membantu Belajar Di rumah |
Belajar Sendiri |
98 |
68 |
Orang Tua |
12 |
8 |
||
Saudara/teman |
32 |
22 |
||
Guru Privat |
2 |
1 |
Dari
data tersebut dapat diketahui bahwa 68% mahasiswa mengaku belajar sendiri, 8% mahasiswa
menyatakan belajar dengan orang tua, 22% belajar dengan saudara/teman dan hanya
1% yang menyatakan belajar dengan dosen privat. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas mahasiswa belajar sendiri.
Tabel
11
Data Tentang Status Sosial Ekonomi Orang Tua Poin 10
No |
Aspek Penilaian |
Kategori Jawaban |
F |
P (%) |
11. |
Kedudukan Orang Tua di Masyarakat |
Tokoh Masyarakat |
37 |
26 |
Masyarakat Biasa |
73 |
51 |
||
Guru |
21 |
15 |
||
Ulama |
13 |
9 |
Dari
data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas orang tua mahasiswa berkedudukan
sebagai masyarakat tokoh masyarakat sebesar 26%, masyarakat biasa sebanyak 51%,
guru sebanyak 6% dan ulama sebesar 9%.
Tabel
12
Rekapitulasi
Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi PGSD
Jumlah
mahasiswa |
�Kemapuan Tinggi |
Kemampuan
Sedang |
Kemampuan
Rendah |
|||
Jml |
% |
Jml |
% |
Jml |
% |
|
144 |
25,6 |
19 |
44,2 |
13 |
30,2 |
Dari
beberapa data yang telah dipeloh sekaligus dibuat prosentasinya, selanjutnya
adalah data yang kemudian dianalisis. Analisis data merupakan proses
penyederhanan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di
interpretasikan, dalam proses ini digunakan statistik yang salah satu fungsinya
adalah untuk menyederhanakan data penelitian yang besar jumlahnya menjadi
informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami.
Tekhnik
analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kuantitatif, maka teknik
yang digunakan adalah analisis statistik sebagai berikut:
1.
Data
dipersentasikan setelah ditabulasi dalam jumlah frekuensi jawaban
responden�� untuk�� setiap��
jawaban dengan rumus:
P
=
Keterangan
:
P
= Persentase untuk setiap kategori jawaban
F
= Frekuensi jawaban responden
N
= number of cases
2.
Melakukan
korelasi, yaitu mencari hubungan antara status sosial ekonomi dengan motivasi
belajar mahasiswa program studi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setibudi Brebes.
Cara untuk mencari korelasi (hubungan antara kedua variabel), penulis
menggunakan rumus korelasi product moment,
karena dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang perlu mendapat
kejelasan, apakah terdapat kedua variabel yang diuraikan dalam penelitian ini
memiliki hubungan atau tidak terdapat hubungan. Kedua variabel tersebut ialah Pengaruh
Status Sosial Ekonomi Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa program
studi PGSD FKIP Universitas Muhadi Setibudi Brebes.
Dari perhitungan
yang telah dilakukan oleh penlis, maka diperoleh data-data sebagai berikut:
a.
SN���� = 144
b.
SXY� = 203134
c.
SX ��� = 5465
d.
SX2�� =
212679
e.
SY���� = 5332
f.
SY2�� =
198900
Data-data di
atas kemudian dilakukan uji keabsahan dengan menggunakan rumus product momen untuk mengetahui tingkat korelasi
variable, yaitu:
= 0,51
Interpretasi Data
1.
Interpretasi
secara sederhana
Apabila�
hasil� tersebut� di�
interpretasikan� secara� sederhana�
dengan mencocokan� hasil� perhitungan�
dengan� angka� indeka�
korelasi� R� Product
Moment,� ternyata� besarnya�
rxy� yang� diperoleh�
terletak� antara� dari� 0,40-0,70� yang�
berarti� variabel� X� dan� variabel�
Y� terdapat� korelasi��
yang sederhana, sedang atau cukupan.
2.
Interpretasi
dengan menggunakan tabel nilai r� product
moment.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah itu signifikan
atau tidak, maka r hasil perhitungan dibandingkan dengan r tabel. Dan sebelum
membandingkan�� terlebih�� dahulu��
dicari�� derajat�� kebebasannya�� atau��
df (degree of freedom) dengan
menggunakan rumus:
df = N � nr
��� = 144 � 2
��� = 142
Dengan� df�
sebesar� 142� jika�
dikonsultasikan� dengan �r�,� masing-masing untuk �r� 5% sebesar� 0,288 dan 1% sebesar 0,393, jika dilihat dari
harga �r� tabel, ternyata rxy lebih besar daripada harga �r� tabel baik dari
taraf� signifikansi� 5%�
maupun� 1%.� Dengan�
demikian� hipotesa� nol� (Ho)
ditolak,� dan� hipotesa�
alternaif� (Ha)� diterima.�
Artinya� terdapat� korelasi yang�
signifikan� antara� status�
sosial� ekonomi� orang�
tua� dengan� motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD
Universitas Muhadi Setiabudi.
Selanjutnya,��� untuk���
mengetahui��� seberapa��� besar���
kontribusi (sumbangsih)� yang� diberikan�
variabel� X� terhadap�
variabel� Y,� maka�
harus diketahui� terlebih� dahulu�
suatu� koefisien� yang�
disebut� dengan coefficient of determination (korelasi
penentu). Dengan rumus:
KD = rxy2� x 100 %
������ = 0,512 �x 100%
������ = 0,26�
x 100%
������ = 26%
Dari� perhitungan�
di� atas� diperoleh�
hasil� KD� sebesar�
26%.� Ini berarti variabel X
(status sosial ekonomi orang tua) memberikan kontribusi sebesar� 26%�
terhadap� variabel� Y�
(motivasi� belajar� mahasiswa prodi PGSD)� dan 74% dipengaruhi oleh faktor lain.
Kesimpulan
Dari hasil
penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan mengacu pada data dan hasil
analisis data melalui pembuktian terhadap hipotesis dari permasalahan yang
diangkat oleh peneliti tentang pengaruh status sosial ekonomi orang tua
terhadap motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD FKIP Universitas Muhadi
Setiabudi Brebes, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan angket tentang status sosial ekonomi
yang telah diisi oleh sampel yang telah dipilih, diketahui bahwa status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa prodi PGSD berada pada tingkat,
2. terdapat pengaruh positif antara status sosial
ekonomi orang tua mahasiswa dengan motivasi belajar mahasiswa prodi PGSD� yang ditunjukan dengan koefisien korelasi
yang berada pada rentang 0,40-0,70 yaitu berada pada tingkat korelasi sedang.
Dengan hasil tersebut, maka hipotesis alternative (Ha) yang berarti terdapat
korelasi/ hubungan positif antara status sosial ekonomi dengan motivasi belajar
diterima.sedangkan Ho ditolak.
BIBLIOGRAFI
Dale H. Schunk. 2012. Motivasi dalam Pendidikan. Jakarta: PT
Indeks
Ghaemi F, Yazdanpanah M. The relationship between socio-economic
status and academic achievement in the efl classroom among iranian university
students. European Journal of English Language and Literature Studies �Jurnal e-Biomedik (eBm), 2014;2(1):49-57
Hamzah B. Uno. 2010. Teori Motivasi dan Pengukuran. Jakarta :
Bumi Aksara
Hurlock�
E.B.� 2006.� Psikologi� Perkembangan:�
Suatu� Pendekatan� Sepanjang�
Rentang Kehidupan (Terjemahan : Istiwidayati). Jakarta : Erlangga
Undang-Undang� RI�
No.20� Tahun� 2003�
Tentang� Sistem Pendidikan
Nasional