Syntax
Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p–ISSN: 2541-0849 e-ISSN: 2548-1398
Vol. 9, No. 12, Desember 2024
INOVASI MOUSSE
BERBASIS KIWI
Siti Nazwa Aurellia Faisal Noor
Universitas Telkom, Indonesia
Email: [email protected]m
Abstrak
Penelitian ini didasari dari inovasi mousse berbasis kiwi
sebagai respons terhadap rendahnya konsumsi buah dan sayur di Indonesia,
terutama di kalangan remaja. Manfaat kesehatan kiwi, seperti kandungan vitamin
C dan E yang tinggi, indeks glikemik rendah, dan enzim actinidin, dibahas
secara rinci. Tujuan penelitian ini untuk membuat formulasi resep dari buah
kiwi dan daya terima konsumen terhadap produk. Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode eksperimen dengan mengukur daya terima konsumen pada inovasi
mousse berbasis kiwi pada beberapa faktor, seperti rasa, tekstur, aroma dan
penampilan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mousse berbasis kiwi menawarkan
alternatif dessert yang sehat, menarik secara visual, dan mendukung praktik
berkelanjutan dalam industri makanan, dan dapat diterima oleh konsumen.
Kata kunci: Inovasi,
mousse berbasis kiwi, daya terima konsumen
Abstract
This research examines the
innovation of kiwi-based mousse as a response to low fruit and vegetable
consumption in Indonesia, especially among adolescents. The study analyzes
factors influencing fruit consumption, particularly kiwi, including economic, social,
and cultural aspects. The health benefits of kiwi, such as high vitamin C and E
content, low glycemic index, and actinidin enzyme, are discussed in detail.
This research also explains the concept of mousse and expert perspectives on
it. The innovation of kiwi-based mousse is driven by several factors, including
kiwi's nutritional value, unique taste and appearance, healthy food trends, and
the push to utilize local ingredients. The study concludes that kiwi-based
mousse offers a healthy dessert alternative that is visually appealing and
supports sustainable practices in the food industry.
Keywords: fruit consumption, kiwi,
mousse, culinary innovation, nutrition, health, sustainability, healthy food
trends, local economy, food aesthetics.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018,
mayoritas remaja di Indonesia, yakni sekitar 95%, mengalami kekurangan dalam
mengonsumsi sayur dan buah-buahan. Padahal buah dan sayur
memiliki serat tinggi yang sangat baik bagi Kesehatan
Melihat bahwa mayoritas masyarakat Indonesia jarang mengonsumsi buah karena
beberapa alasan, yaitu ; faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor budaya
Rahayu et al.
Buah kiwi memiliki kadar antioksidan
dan nilai gizi yang tinggi, memiliki dua warna,
hijau dan kuning, dan kaya akan serat, kaya akan vitamin C, sehingga berpotensi untuk dikembangkan
dan dimanfaatkan sebagai produk pangan, pengawet makanan alami, suplemen
makanan, kosmetik dan obat-obatan
Buah ini memiliki dua warna, hijau dan kuning, dan kaya akan serat.
Kandungan enzim actinidin yang unik dalam kiwi hijau membantu pencernaan
protein, mempercepat penyerapannya dalam tubuh. Protein yang terserap dengan
baik bermanfaat sebagai zat pembangun, mengganti sel-sel yang rusak, dan
menjaga metabolisme tubuh agar berjalan optimal. Selain itu, kiwi juga kaya
akan asam folat, yang sangat berguna bagi ibu yang sedang merencanakan
kehamilan.
Mousse adalah salah satu jenis
produk dari patisserie yang biasanya disajikan untuk makanan pencuci mulut pada
hidangan di restoran atau apada acara banquet ataupun coffe break dalam
operasional hotel
Pada umumnya
varian rasa mousse beragam, terdapat rasa green tea, kopi, cokelat, dan
lain-lain
Mousse adalah hidangan penutup yang terbuat dari gabungan bahan-bahan
seperti telur, gula, susu, atau krim yang dikocok hingga mengembang dan
memiliki tekstur yang ringan, lembut, dan berbusa
Penggunaan kiwi dalam pembuatan mousse memberikan keunikan tersendiri dari
segi rasa dan penampilan
Inovasi mousse berbasis kiwi menjadi pilihan yang sangat menarik bagi
konsumen yang mencari opsi makanan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih
menarik secara visual maupun sensori. Produk ini menawarkan pengalaman baru
dalam menikmati dessert yang lezat sekaligus sehat. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui formulasi mousse berbasis kiwi dan untuk mengetahui
daya terima konsumen terhadap mousse berbasis kiwi.
Metode
Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan uji organoleptik
untuk mengukur daya terima konsumen terhadap inovasi mousse berbasis kiwi.
Sampel penelitian terdiri dari 30 panelis tidak terlatih yang dipilih secara
acak dari kalangan umum. Uji organoleptik dilakukan untuk menilai aspek warna,
aroma, rasa, tekstur, dan penerimaan keseluruhan dari mousse kiwi. Panelis
diminta untuk memberikan penilaian menggunakan skala hedonik 5 poin, mulai dari
1 (sangat tidak suka) hingga 5 (sangat suka).
Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dengan menghitung
rata-rata skor untuk setiap aspek organoleptik. Hasil penelitian disajikan
dalam bentuk tabel dan grafik untuk memudahkan interpretasi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap mousse kiwi
sebagai alternatif makanan penutup yang sehat dan inovatif.
Hasil dan Pembahasan
Mousse adalah
salah satu jenis dessert berbahan dasar cokelat atau buah yang memiliki
tekstur airy. Biasanya
diaplikasikan pada entremet atau glass dessert. Sementra Kiwi merupakan salah satu buah yang memiliki indeks glikemik rendah,
sehingga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Buah kiwi dikenal karena
kandungan vitamin C dan E yang tinggi. Pada penelitian ini akan membahas
terkait formulasi resep dan daya terima konsumen mengenai produk.
Formulasi Resep Mousse Berbasis Kiwi
Pada penelitian ini penulis
membuat formulasi resep dari inovasi mousse berbasis kiwi, berikut formula
resep:
Tabel 1. Formulasi resep
No |
ingredient |
Qty |
1. |
Egg yolk |
4pcs |
2. |
sugar |
150gr |
3. |
gelatine |
30gr |
4. |
Whipped cream |
700ml |
5. |
Pure kiwi |
200gr |
Sumber : Olahan Peneliti (2024)
Cara Membuat :
1.
Pertama-tama
siapkan alat yang akan digunakan.
2.
Timbang
bahan yang akan digunakan
3.
beanberry
gelatin lalu campurkan wipcream yang sudah di mixer.
4.
kocok
telor dan sugar lalu campurkan dengan wipcream dan gelatine.
5.
hancurkan
kiwi lalu campurkan bersamaan dengan wipcream.
Tabel 2. Alat
No |
Equitmen/utensil |
1. |
Bowl |
2. |
Pan |
3. |
Small bowl |
4. |
mixer |
5. |
spatula |
6. |
Ballon whisk |
Sumber : Olahan peneliti (2024)
Daya Terima Konsumen
1.
Penampilan
Aspek pertama yang
diukur dalam uji organeleptik merupakan penampilan dari produk yang dibuat,
adapun hasil dari penyebaran kuesioner sebagai berikut :
Gambar 1. berdasarkan rasa
Sumber:
Olahan Peneliti (2024)
Hasil penyebaran
kuesioner Inovasi Mousse Berbasis Kiwi pada aspek rasa menunjukkan respon yang
positif terhadap mousse berbasis kiwi di antara 30 panelis tidak terlatih. Cukup
enak mendapatkan skor 6,7 , dan skor enak mendapatkan
skor 16,7. Dalam uji organoleptik, aspek rasa mendapat skor rata-rata tertinggi
76,7.
Gambar 2. Berdasarkan Warna
Sumber: Olahan
Peneliti (2024)
Dalam uji
organeleptik dengan pengukuran 5 skala yang terdiri dari sangat tidak menari,
tidak menarik, cukup menarik, menarik dan sangat menarik didapatkan hasil bahwa
indicator warna mendapatkan skor sangat enak 62,1% ,skor
menarik 34,5%, skor cukup menarik 3,4%. Berdasarkan daya terima konsumen dengan
indicator warna ,menunjukkan daya tarik visual yang
kuat dari warna hijau cerah mousse kiwi.
Gambar 3. berdasarkan tekstur
Sumber:
Olahan Peneliti (2024)
Tekstur lembut dan
ringan mousse juga sangat diapresiasi dengan skor sangat lembut 66,7%, skor
cukup lembut 10%, skor lembut 23,3%.
Gambar 4. berdasarkan tampilan
Sumber:
Olahan Peneliti (2024)
Dalam penampilan
mousse kiwi menunjukan tampilan warna hijau yang cerah dan segar skor sangat
menarik 69%, skor menarik 31%.
Gambar 5. berdasarkan aroma
Sumber:
Olahan Peneliti (2024)
Berdasarkan aroma mousse kiwi
memperoleh skor paling tinggi tercium 60%, skor sangat tercium 30% , skor cukup tercium 10%, yang memberikan aroma cream
cheese dan wangi vanilla dari wipped cream.
Analisis lebih lanjut
mengungkapkan bahwa faktor-faktor seperti kesegaran rasa, tekstur yang unik,
dan persepsi sebagai makanan penutup yang sehat mempengaruhi preferensi
konsumen. Mayoritas panelis (80%) menyatakan kesediaan untuk mengonsumsi mousse
kiwi sebagai alternatif makanan penutup yang lebih sehat. Temuan ini sejalan
dengan rekomendasi WHO dan FAO tentang pentingnya meningkatkan konsumsi buah,
serta mendukung upaya mengatasi rendahnya konsumsi buah di kalangan remaja
Indonesia seperti yang dilaporkan dalam Riskesdas 2018. Hasil penelitian ini
menunjukkan potensi yang menjanjikan untuk mousse berbasis kiwi sebagai inovasi
kuliner yang dapat meningkatkan konsumsi buah sekaligus memenuhi selera
konsumen akan makanan penutup yang lezat dan bergizi.
Kesimpulan
Berdasarkan uji coba inovasi
yang dilakukan dalam penelitian ini, maka dari percobaan yang telah dilakukan
melalui eksperimen dan menciptakan inovasi dari mousse berbasis kiwi dinyatakan
berhasil dengan bahan yang terdiri dari wipped cream 700 ml ,gelatine 30gr,egg
yolk 4pcs,sugar 150gr,pure kiwi 200gr. Hasil organeleptik dengan cara
penyebaran kuesioner kepada 30 penelis untuk mengetahui daya terima konsumen
para konsumen rata rata memberikan nilai dari empat hingga lima, maka dapat
disimpulkan bahwa inovasi mousse berbasis kiwi dapat diterima oleh konsumen dan
menjadi makanan yang sehat yang disukai konsumen.
BIBLIOGRAFI
Amariza, N. A., Tanius,
B., & Widani, N. N. (2021). Inovasi Hidangan Penutup Dingin Menggunakan
Teh Earl Grey. Journey: Journal of Tourismpreneurship, Culinary,
Hospitality, Convention and Event Management, 4(2), 225–236.
Andrianti, A. Z.,
Lasmanawati, E., & Nurhayati, A. (2014). Pemahaman Hasil Belajar
“Menyiapkan dan Mengolah Hidangan Penutup Panas dan Dingin (Hot and Cold
Dessert)” Sebagai Kesiapan Praktik Pengolahan Makanan Kontinental di SMKN 1
Pacet. Media Pendidikan, Gizi, dan Kuliner, 3(1).
Anwar, Y., An-Naf, M.
D., Lathiifah, M. P., Tiana, L., Hardianti, R., Puspitasari, D., Maharani, E.
D., Fadillah, N. K., Tibbiya, F., & Najmah, L. (2022). Penyuluhan Penyakit
Diabetes Mellitus kepada Remaja Sekolah Menengah Atas di Jakarta Utara. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Farmasi: Pharmacare Society, 1(2), 43–53.
Erri, D., Lestari, A.
P., & Asymar, H. H. (2021). Uji Oranoleptik Dan Daya Terima Pada Produk
Mousse Berbasis Tapai Singkong Sebegai Komoditi Umkm Di
Kabupaten Bandung. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(10).
Fasha, Y. F., &
Artanti, D. G. (2022). Perbedaan Mutu Sensoris Chocolate Mousse yang
Menggunakan Cokelat Compound dengan Cokelat Couverture. Jurnal Sains Boga,
5(2).
Inggrid, H. M., &
Santoso, H. (2014). Ekstraksi antioksidan dan senyawa aktif dari buah kiwi
(Actinidia deliciosa). Research Report-Engineering Science, 2.
Iswati, N., Desyarti,
N., & Nurlaila, N. (2019). Pola Makan Dan Pola Aktifitas Pada Anak
Obesitas Di SD Islam Al-Hikmah Selokerto Kecamatan Sempor. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan, 14(3), 105–112.
Mayunita, A. (2019).
Perbandingan Kadar Vitamin C Pada Buah Kiwi Hijau (A. Deliciosa) Dan Kiwi Emas
(A. Chinensis) Yang Dijual Di Supermarket Kota
Brebes. PUBLICITAS AK, 1(1).
Mokoginta, F. S.,
Budiarso, F., & Manampiring, A. E. (2016). Gambaran pola asupan makanan
pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. eBiomedik, 4(2).
Pratisti, C. (2017).
Model konsumsi ikan pada konsumen muda. Jurnal REKOMEN (Riset Ekonomi
Manajemen), 1(1).
Rahayu, A., Kurniati,
I., Dermawan, A., & Wahyuni, Y. (2023). Efektivitas Ekstrak Kering Buah
Kiwi Emas (Actinidia chinensis) Sebagai Antibakteri Dalam Menghambat Dan
Membunuh Streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1),
147–154.
Rahmatunisa, R.,
Kurniasari, R., & Andriani, E. (2019). Gerakan masyarakat hidup sehat
(germas)“ayo makan buah dan sayur” pada siswa sman 1
telukjambe timur karawang. JURNAL CEMERLANG: Pengabdian Pada Masyarakat,
2(1), 13–23.
Saras, T. (2023). Keajaiban
Kiwi: Manfaat Kesehatan, Kuliner, dan Kebudayaan. Tiram Media.
Setyawati, V. A. V.,
& Rimawati, E. (2016). Pola konsumsi fast food dan serat sebagai faktor
gizi lebih pada remaja. Unnes Journal of Public Health, 5(3),
275–284.
Suksesty, C. E. (2017).
Pengaruh jus campuran kacang hijau terhadap peningkatan hormon prolaktin dan
berat badan bayi. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(3), 32–40.
Suryana, D. (2018). Manfaat
buah: manfaat buah-buahan. Dayat Suryana Independent.
Widiastuti, W.,
Zulkarnaini, A., & Mahatma, G. (2024). Review Artikel: Pengaruh Pola
Asupan Makanan Terhadap Resiko Penyakit Diabetes. Journal of Public Health
Science, 1(2), 108–125.
Yuningsih, D.,
Nurhasanah, N. S., & Sitorus, D. R. (2016). Guru pembelajar modul paket
keahlian patiseri SMK kelompok kompetensi F: makanan penutup, potensi peserta
didik.
Copyright holder: Siti Nazwa Aurellia Faisal Noor (2024) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed under: |