Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 5, No. 11, November 2020
PENGARUH REWARD DAN INSENTIF TERHADAP KEPUASAN
KERJA �AGEN PLATINUM DI WILAYAH DKI JAKARTA
Alfonsus B.
Say dan Erwin Rasyid
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Unisadhuguna Jakarta Jawa Barat, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
This study aims to analyze the effect of rewards and
incentives on the satisfaction of platinum agents in one of the insurance
companies in DKI Jakarta. This research including in the category of
quantitative descriptive research. This study uses
individuals for the unit of analysis, answering questions based on responses
from individuals who are included in the platinum
agent category in the DKI Jakarta area. The type of data used is primary data.
The population in this study was all platinum agents in DKI Jakarta, totaling
20 people. Because the population is small, all members of the population are made respondents or it is
often said by the census. The research
instrument used a questionnaire with a Likert scale. Data analysis includes
validation and reliability tests. Statistical analysis using multiple linear
regression test, coefficient of determination test, partial test (t-test), and
simultaneous test (F test). The results showed that the reward
has a partial effect on platinum agent satisfaction in the DKI Jakarta area.
Likewise, incentives have a partial effect on platinum
agent satisfaction in the DKI area. Simultaneously,
rewards and incentives affect platinum agent satisfaction in the DKI Jakarta
area.
Keywords: Reward; Incentive; Job Satisfaction;
Insurance Agent
Abstrak
Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh reward dan insentif terhadap kepuasan agen platinum salah satu peusahaan asuransi di
DKI Jakarta. Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian
deskriptif kuantitatif. Penelitian ini menggunakan individu untuk unit
analisisnya, menjawab pertanyaan berdasarkan tanggapan dari individu yang
termasuk dalam kategori agen platinum di wilayah DKI Jakarta. Jenis data yang
digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh agen
platinum di wilayah DKI Jakarta yang berjumlah 20 orang. Karena jumlah populasinya kecil,
maka semua anggota populasi dijadikan responden atau sering dikatakan dengan sensus. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert.
Analisis data meliputi uji validasi dan reliabilitas. Analisis statistik
menggunakan uji regresi linier berganda, uji koefisien determinasi, uji parsial
(uji t), dan uji simultan (uji F). Hasil penelitian menunjukkan bahwa reward berpengaruh secara parsial
terhadap kepuasan agen platinum di wilayah DKI Jakarta. Demikian juga dengan insentif, berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan agen platinum di wilayah
DKI. Secara simultan, reward dan insentif berpengaruh terhadap kepuasan agen platinum di wilayah
DKI Jakarta. Penelitian
ini juga menunjukan bahwa insentif yang diberikan perusahaan lebih berpengaruh
terhadap kepuasan kerja agen platinum.
Kata kunci: Reward; Insentif;
Kepuasan Kerja; Agen Asuransi
Pendahuluan
Perkembangan asuransi dewasa ini sangat pesat. Sebagian
besar masyarakat Indonesia sudah mengenal peranan asuransi dalam kehidupan
mereka, terlebih masyarakat kota Jakarta. Secara umum dapat dikatakan bahwa kegiatan
perusahaan asuransi merupakan usaha yang berdasar pada kepercayaan
masyarakat. Sehingga mau tidak mau, suka tidak suka, setiap perusahaan asuransi harus terus
berbenah dalam rangka berkompetisi untuk mendapatkan kepercayaan dalam
masyarakat. Profesionalisme dan kredibilitas perusahaan sangat
dituntut agar dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Suryani, 2012). Untuk itu perusahaan harus
mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan kredibel agar mendapat
tempat di hati masyarakat (Haseena, 2014). Tenaga kerja
atau sumber daya manusia merupakan salah satu faktor produksi yang sangat
memengaruhi keberhasilan suatu perusahaan dan tidak bisa disamakan dengan
faktor produksi lainnya (Ranupandojo & Husnan, 2002). Sehingga,
pengelolaan sumber daya manusia harus disiapkan sebaik mungkin. Perhatian
khusus harus diberikan
perusahaan kepada sumber daya manusianya agar mereka memberikan
prestasi secara totalitas kepada perusahaan
(Suwatno & Priansa, 2011). Mengelola dan
mengatur tenaga kerja menjadi seni tersendiri bagi perusahaan pada umumnya, dan perusahaan asuransi khususnya (Suryani, 2012).
Fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, serta pengawasan, termasuk didalamnya kegiatan pengadaan,
pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan tenaga kerja (Zenah, 2014). Keinginan perusahaan atas profesionalisme dan kinerja yang baik dari
tenaga kerjanya sangat berkaitan dengan bagaimana suatu perusahaan mampu memberikan
penghargaan terhadap tenaga kerjanya tersebut (Nawawi, 2018). Karena kualitas sumber daya manusia merupakan gambaran perlakuan yang
diberikan suatu perusahaan kepada karyawannya, baik secara langsung maupun
tidak langsung dan memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan (Hasibuan, 2013).
Salah
satu sumber daya
manusia suatu perusahaan asuransi adalah agen asuransi. Walaupun peran agen asuransi sangat besar
terhadap pendapatan perusahaan, akan tetapi agen asuransi
tidak memiliki kontrak yang mengikat terhadap perusahaan asuransi, yang menyebabkan hak atau benefit yang didapat oleh seorang agen asuransi berbeda
dengan karyawan perusahaan asuransi. Agen asuransi tidak mendapat gaji seperti
yang didapat karyawan, melainkan hanya komisi atas penjualan mereka.
Bentuk insentif yang didapat adalah perjalanan wisata luar negeri yang dibuat
dalam bentuk sebuah kontes untuk para agen jika mencapai suatu target tertentu (Fuad, Iskandar, Sendra, & Wirasadi, 2010). Bentuk reward yang didapat
oleh seorang agen asuransi adalah mendapat undangan khusus untuk menghadiri
acara penghargaan atau awarding event.
Acara penghargaan tersebut merupakan bentuk penghargaan dari perusahaan
asuransi kepada para agen platinum yang telah mencapai target tertentu yang
telah dikonteskan. Perusahaan
mengharapkan dari pemberian reward dan insentif tersebut
dapat meningkatkan kinerja dan loyalitas mereka untuk perusahaan asuransi.
Salah satu perusahaan asuransi yang terbilang sering
mengadakan acara penghargaan adalah PT XY. Perusahaan ini memisahkan pengelolaan manajemennya untuk asuransi jiwa dan �asuransi umum. Pada penelitian ini hanya akan
memfokuskan pada agen
platinum asuransi umum sebagai obyek penelitian.
Perusahaan memiliki lebih dari seratus agen yang bersertifikasi. Untuk agen yang
telah mengumpulkan premi terbanyak dan loyal terhadap perusahaan termasuk
kategori agen platinum. Total agen platinum perusahaan sebanyak 20 orang. Agen
platinum memiliki perlakuan sedikit berbeda dengan tenaga penjual lainnya atau business partner lainnya. Hal ini
dikarenakan perusahaan mendapatkan premi terbesar dari agen platinum tersebut. Agen platinum
bekerja dengan komisi, tanpa mendapatkan gaji tetap dan tunjangan.� Padahal, di sisi lain agen platinum tersebut
mengeluarkan biaya untuk menjalankan bisnis, transportasi, modul, seminar,
maupun untuk memelihara hubungan baik dengan nasabah asuransi. Sehingga perusahaan
memberikan apresiasi lebih kepada para agen platinum dengan mengadakan acara
malam penghargaan tiap tahunnya dengan nama acara �Agency Awards Night�. Dengan diselenggarakan acara ini, perusahaan berharap dapat
meningkatkan kinerja para agen platinumnya, yang pada akhirnya akan
meningkatkan kinerja perusahaan.
Beberapa penelitian yang
sudah dilakukan mengenai pengaruh reward
terhadap kepuasan kerja menunjukan bahwa reward tidak berpengaruh signifikan positif terhadap job satisfaction
karyawan
Bank, seperti penelitian yang sudah dilakukan oleh Fausta Hindarti dan Amin Wahyudi, 2015 dan Yohanas
Oemar. Akan
tetapi beberapa penelitian lain menunjukan bahwa reward berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan industri lainnya.
Dari
beberapa penelitian yang sudah penulis baca, menunjukan bahwa insentif
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan, seperti penelitian
yang dilakukan oleh Priambada, Bangkit. (2011), Zenah,
Syarifah Nur. (2014), Huang, Chen Jung, & Hsueh, Sue Chen. (2014), dan beberapa penelitian lainnya.
Dari latar belakang yang
telah penulis paparkan di atas, juga dari beberapa penelitian yang sudah
dilakukan, penulis mencoba melakukan penelitian mengenai pengaruh reward dan insentif terhadap kepuasan
kerja karyawan di bidang asuransi yang dalam hal ini adalah agen platinum.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah reward dan insentif berpengaruh terhadap kepuasan kerja, baik
secara parsial maupun simultan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna
bagi perusahaan asuransi dalam mengelola pemberian reward dan insentifnya.
Metode Penelitian����
Pengumpulan
data dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu dengan menyebarkan kuesioner (daftar
pertanyaan) kepada 20
(dua puluh) orang agen platinum dengan harapan dapat memberikan
respon terhadap daftar pertanyaan tersebut. Kuesioner disusun menggunakan skala
likert. Cara
pengumpulan data berikutnya adalah dengan studi kepustakaan, serta dokumen-dokumen
yang diperoleh di lokasi penelitian.
Setelah data-data yang diperlukan
didapat, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan uji intrumen. Dalam langkah ini dilakukan
dalam 2 (dua) tahap pengujian, yaitu uji validitas dan
uji reliabilitas. Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson. Sedangkan uji reliabilitas
menggunakan alat ukur
dengan rumus Alpha Cronbach
(Arikunto, 2016). Dengan Interpretasi
koefisien Korelasi r sebagai berikut (Sugiyono, 2016):
Tabel 1
Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien |
Tingkat Hubungan |
0,80 � 1,000 0,60 � 0,799 0,40 � 0.599 0,20 � 0,399 0,00 � 0,199 |
Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah |
�� Pengujian berikutnya adalah pengujian parameter, meliputi uji
parameter individual (uji
statistik t) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan uji parameter secara
simultan. Dan yang terakhir
adalah pengujian best of
fit model.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian yang menggunakan kuesioner / angket,
terlebih dahulu harus dilakukan uji instrumen, yang terdiri dari:
1. Uji Instrumen
a.
Uji Validitas
Hasil uji validitas variabel independen penelitian dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2
Hasil Uji Validitas Variabel Reward (X1)
Pernyataan |
Koefisien Korelasi |
Sig |
Keterangan |
Butir 1 |
0,544 |
0,007 |
Valid |
Butir 2 |
0,573 |
0,004 |
Valid |
Butir 3 |
0,463 |
0,020 |
Valid |
Butir 4 |
0,436 |
0,027 |
Valid |
Butir 5 |
0,522 |
0,009 |
Valid |
Butir 6 |
0,461 |
0,020 |
Valid |
Butir 7 |
0,421 |
0,032 |
Valid |
Butir 8 |
0,199 |
0,200 |
Tidak Valid |
Butir 9 |
0,439 |
0,026 |
Valid |
Butir 10 |
0,644 |
0,001 |
Valid |
Sumber:
Hasil Olah Data (SPSS 22)
Dari Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa untuk items pernyataan variabel reward yang tingkat signifikannya <
0,05 dan tingkat korelasinya > 0,4 dapat dinyatakan bahwa pernyataan butir
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, ketujuh, kesembilan, dan
kesepuluh adalah valid.� Sedangkan,
pernyataan butir kedelapan dihilangkan karena tidak valid. Hal dikarenakan
tingkat signifikannya > 0,05 dan tingkat korelasinya < 0,4, sehingga
dinyatakan tidak valid.
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Insentif (X2)
Pernyataan |
Koefisien Korelasi |
Sig |
Keterangan |
Butir 1 |
0,843 |
0,000 |
Valid |
Butir 2 |
0,460 |
0,021 |
Valid |
Butir 3 |
0,880 |
0,000 |
Valid |
Butir 4 |
0,880 |
0,000 |
Valid |
Butir 5 |
0,563 |
0,005 |
Valid |
Sumber: Hasil
olah data menggunakan SPSS 22.0
Dari Tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa untuk items pernyataan variabel insentif yang
tingkat signifikannya < 0,05 dan tingkat korelasinya > 0,4 maka dapat
dinyatakan bahwa secara keseluruhan items
pernyataan tersebut adalah valid.
Tabel 4
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Agen Platinum
(Y)
Pernyataan |
Koefisien Korelasi |
Sig |
Keterangan |
Butir 1 |
0,836 |
0,000 |
Valid |
Butir 2 |
0,770 |
0,000 |
Valid |
Butir 3 |
0,747 |
0,000 |
Valid |
Butir 4 |
0,638 |
0,001 |
Valid |
Butir 5 |
0,708 |
0,000 |
Valid |
Sumber:
Hasil olah data SPSS 22.0
Dari Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa untuk items pernyataan variabel kepuasan kerja
agen platinum yang tingkat signifikannya < 0,05 dan tingkat korelasinya >
0,4 maka dapat dinyatakan bahwa secara keseluruhan items pernyataan tersebut adalah valid.
b.
Uji Reliabilitas
Hasil penelitian menunjukan
bahwa semua variabel penelitian reliabel. Hal ini ditunjukkan pada Tabel 5 di
bawah ini.
Tabel 5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel-Variabel
Penelitian
Variabel |
Cronbach's Alpha |
Reliabilitas Minimum |
Keterangan |
Reward (X1) |
0,644 |
0,600 |
Reliabel |
Insentif (X2) |
0,790 |
0,600 |
Reliabel |
Kepuasan Kerja Agen Platinum (Y) |
0,791 |
0,600 |
Reliabel |
Dari hasil pengujian reliabilitas, diperoleh hasil nilai koefisien alfa (Cronbach�s Alpha) untuk semua variabel adalah > 0,600. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel reliabel.
2.
Uji Hipotesi
a.
Uji t
Hasil uji t penelitian ini dapat dilihat pada Table 6 berikut.
Tabel
6 Hasil Uji t Coefficientsa |
||||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized Coefficients |
t |
Sig. |
||
B |
Std. Error |
Beta |
||||
1 |
(Constant) |
-.650 |
3.886 |
|
-.167 |
.869 |
Reward |
.291 |
.137 |
.395 |
2.126 |
.048 |
|
Insentif |
.461 |
.177 |
.484 |
2.609 |
.018 |
|
Sumber: Hasil olah data
menggunakan SPSS 22.0 |
Dari Tabel 6 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Hasilnya 2,126 >
2,10982, maka variabel reward (X1)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan kerja agen
platinum (Y).
2) Dengan membandingkan nilai thitung dengan nilai ttabel. Hasilnya adalah 2,609 > 2,10982, maka variabel insentif (X2) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan kerja agen platinum (Y).
b.
Uji F
Hasil uji F penelitian ini dapat dilihat pada Table 7 berikut.
Tabel
7
Hasil
Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa |
|||||||
Model |
Sum of Squares |
df |
Mean Square |
F |
Sig. |
|
|
1 |
Regression |
41.635 |
2 |
20.818 |
13.526 |
.000b |
|
Residual |
26.165 |
17 |
1.539 |
|
|
|
|
Total |
67.800 |
19 |
|
|
|
|
|
a. Dependent Variable: Y |
|||||||
b. Predictors: (Constant),
x2, x1 |
Sumber:
Hasil olah data menggunakan SPSS 22.0
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa nilai Fhitung adalah 13,526. Sedangkan, untuk jumlah sampel 20 dan dua variabel bebas yang diteliti, maka besarnya nilai Ftabel adalah 3,59. �Dengan membandingkan nilai Fhitung dengan nilai Ftabel, yaitu 13,526 > 3,59, maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel reward (X1) dan insentif (X2) secara simultan terhadap variabel kepuasan kerja agen platinum (Y).
3.
Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi penelitian dapat dilihat pada tabel
di bawah
ini:
Tabel 8 Koefisien Deteminasi |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
.784a |
.614 |
.569 |
1.24060 |
a. Predictors: (Constant), x2, x1 |
||||
b. Dependent Variable: Y |
Berdasarkan Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa nilai R Square sebesar 0.614,
artinya bahwa variable Reward dan variable Insentif secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel Kepuasan Kerja sebesar 61,4%
sedangkan, sisanya sebesar 38,6% adalah
faktor � faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
4.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dari Tabel 6, didapat persamaan regresi linear berganda penelitian,
yaitu:
Y = -0.650 + 0.291 X1
+ 0.461 X2.
Dimana:
X1 =� Reward
X2 =� Insentif
Y� =� Kepuasan Kerja
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (koefisien intersep) sebesar - 0.650 menyatakan
bahwa jika variabel Reward (X1) dan variabel Insentif (X2) nol maka nilai variabel Kepuasan Kerja agen
platinum (Y) adalah sebesar -0.650.
b. Nilai koefisien regresi variabel Reward
(X1) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y) adalah sebesar 0.291. Hal ini berarti jika variabel Reward (X1) naik sebesar 1%, akan meningkatkan
variabel Kepuasan
Kerja (Y) sebesar 0.291, dengan asumsi variabel Insentif (X2) dan konstanta dianggap tetap. Hal ini berarti semakin baik dan meningkatnya
reward yang diterima maka semakin
meningkat pula kepuasan kerja agen platinum. Hasil ini relevan dengan jawaban dari responden yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada 20 responden
menunjukkan program insentif agen platinum di PT. X baik. Hasil ini
berdasarkan analisis rentang skala yang didapatkan hasil secara rata-rata
program insentif berada
pada range baik. Hasil penelitian ini
sejalan dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh, Sriratanaprapat & Songwathana, 2011, (Priambada, 2011) dan (Huang & Hsueh, 2014), menunjukkan bahwa pengalaman dan faktor-faktor
kepuasan kerja gaji, promosi, tunjangan dan imbalan kontingen yang ditemukan
terkait positif dengan kepuasan kerja. Bentuk reward yang didapat oleh seorang agen platinum pada PT. X berupa undangan
khusus untuk menghadiri acara penghargaan atau awarding event. Acara penghargaan tersebut merupakan bentuk penghargaan
dari perusahaan asuransi kepada para agen platinum yang telah mencapai target
tertentu yang telah dikonteskan yang tidak diberikan kepada agen lainnya. Bentuk reward ini sudah sesuai dengan harapan sebagian besar agen
platinum. Hal ini dibuktikan dengan akan meningkatnya kepuasan kerja agen
platinum, jika reward yang mereka terima meningkat.
c. Nilai koefisien regresi variabel Insentif (X2) terhadap variabel Kepuasan Kerja (Y) adalah sebesar 0.461. Hal ini berarti jika
variabel Insentif (X2) naik sebesar 1 persen, maka hal tersebut akan meningkatkan variabel Kepuasan Kerja (Y) sebesar 0.461 persen, dengan asumsi bahwa
variabel Reward (X1) dianggap konstan atau tidak berubah. Hasil
ini relevan dengan
jawaban dari responden yang diperoleh melalui penyebaran
kuisioner kepada 20 responden yang
menunjukkan program insentif agen platinum di PT. X berada pada range baik.
Insentif adalah bentuk imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh suatu
organisasi atau perusahaan kepada pegawai dalam bentuk materi (material
insentive) maupun dalam bentuk kepuasan rohani (non material insentif). Insentif� merupakan bentuk lain dan imbalan langsung di
luar gaji yang merupakan imbalan tetap, biasanya sistem ini diutamakan sebagai
strategi untuk meningkatkan produktifitas pegawai. Insentif atau bonus
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja dan kinerja pegawai
(Ruky, 2012). Bentuk insentif
yang diberikan PT. X kepada
agen platinumnya berupa perjalanan wisata ke luar negeri
yang dibuat dalam bentuk sebuah kontes jika mencapai suatu target tertentu. Dan insentif ini hanya diberikan
kepada agen platinum diluar komisi penjualan dan komisi pencapaian target.
Bentuk insentif ini sudah sesuai dengan harapan para agen platinum, hal ini
dibuktikan dengan kenaikan nilai kepuasan kerja, jika terjadi kenaikan
insentif.
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh positif dan
signifikan pemberian reward terhadap
kepuasan kerja agen platinum. Semakin tinggi reward yang diterima, maka tingkat kepuasan kerja agen platinum
juga akan semakin tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas
agen platinum dan kinerja perusahaan.
Ada pengaruh positif dan signifikan insentif terhadap kepuasan
kerja agen platinum. Semakin besar/tinggi insentif yang diberikan perusahaan
kepada agen platinum, maka akan semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerjanya.
Hal ini akan berpengaruh kepada produktivitas sang agen platinum yang juga akan
memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan yang didapat melalui
profitnya. Bagi peneliti selanjutnya penulis menyarankan untuk lebih mendalami,
faktor apa yang menyebabkan reward lebih rendah dari insentif pengaruhnya
terhadap kepuasan kerja agen platinum
Dari hasil perhitungan regresi linier berganda, diantara 2
(dua) variabel reward dan insentif, didapat
bahwa insentif lebih dominan pengaruhnya pada kepuasan kerja agen platinum.
Sehingga perusahaan sebaiknya lebih memberikan perhatian lebih kepada pemberian
insentif. Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya bisa
melakukan penelitian mengenai jenis insentif apa yang paling berpengaruh
terhadap kepuasan kerja agen platinum.
BIBLIOGRAFI
Arikunto, Suharsimi. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Fausta Hindarti dan Amin Wahyudi, (2015). Pengaruh Reward Terhadap Kepuasan Kerja Dengan
Motivasi Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada
Karyawan PT Bank Central Asia Tbk. Cabang Utama Surakarta). Surakarta. Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan Volume 15, Nomor 3
Fuad, Noor, Iskandar, Kasir, Sendra, Ketut, & Wirasadi, Faustinus. (2010). Dasar-Dasar Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakarta: Bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia.
Haseena, Anisa. (2014). Pengertian Asuransi dan Jenis-Jenisnya Serta Contoh Perusahaan Asuransi. Retrieved from wordpress.com website: https://anisahaseena.wordpress.com/2014/09/24/pengertian-asuransi-dan-jenis-jenisnya-serta-contoh-perusahaan-asuransi/
Hasibuan, Malayu S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ke-17. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Huang, Chen Jung, & Hsueh, Sue Chen. (2014). A study of the effect of incentive system on job performance-an example of hotel�s IT staffs in Taiwan. Journal of Global Business Management, 10(2), 57.
Mukhtar, P. D. (2013). Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.
Nawawi, H. Hadari. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Priambada, Bangkit. (2011). Pengaruh Pemberian Insentif terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan,
Malang). Universitas
Brawijaya Malang.
Ranupandojo, Heidjrachman, & Husnan, Suad. (2002). Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE.
Ruky, Achmad S. (2012). Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sriratanaprapat, Jarurat, & Songwathana, Praneed. (2011). Nurses� job satisfaction within the context of Asian cultures: a concept analysis. Pacific Rim International Journal of Nursing Research, 15(1), 57�73.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryani, Devi. (2012). Hubungan Pemberian Insentif Terhadap Kinerja
Agen Penjualan Polis Asuransi Pada PT. Asuransi Bintang Tbk Cabang Pekan Baru. Riau. Skripsi.
Suwatno, H., & Priansa, Donni Juni. (2011). Manajemen SDM dalam organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Zenah, Syarifah Nur. (2014). Hubungan Pemberian Insentif Dengan Motivasi Kerja Perawat Ruang Rawat Inap Kelas III RSUD Inche Abdul Moeis Samarinda. E-Journal Administrasi Negara, 3(2), 451�463.