Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol.
6, No. 11, November 2021
�
PENGARUH ENTREPRENEURIAL
MARKETING DAN NETWORK RELATIONSHIP
TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BIDANG KULINER DI KOTA
JAKARTA SELATAN
Azra
Mashita, Fatimah Muchtar
Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Indonesia
Email: [email protected], [email protected]
Abstrak
Usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) memiliki peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional dan dinilai mampu menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi.
Persaingan pada lingkungan yang kompetitif dan keadaan yang terus berubah
menjadi tantangan bagi UMKM. Untuk dapat terus bertahan dan tumbuh dalam segala
tantangan yang selalu terjadi adalah dengan meningkatkan kinerja. Entreprenerial marketing dan network relationship dinilai menj �adi dua faktor
utama yang memengaruhi kinerja UMKM. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kedua variabel tersebut terhadap kinerja UMKM.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif yang data nya bersumber pada
kuesioner dari 150 pelaku UMKM kuliner di Jakarta Selatan. Penelitian ini menemukan
bahwa entrepreneurial marketing dan network relationship memengaruhi kinerja
UMKM baik secara parsial maupun simultan.
�����������
Kata Kunci: entrepreneurial marketing; network relationship; kinerja UMKM
Abstract
Micro, small & medium enterprises (MSMEs) has important and strategic role in national economic
development and capable of being the backbone of economic growth. Competitive
and always changing environment is a challenge for MSMEs. One way to continue
to survive and grow in every challenges is to improve
performance. Entrepreneurial marketing and network relationships are considered
to be two main factors that affect the performance of MSMEs. The purpose of
this study was to determine how the influence of these two variables on the
performance of MSMEs. This study used quantitative approach with data sourced
from questionnaire filled by 150 culinary SMEs in South Jakarta. This study
found that entrepreneurial marketing and network relationships affect the
performance of MSMEs either partially or simultaneously.
�����������
Keywords: entrepreneurial marketing; network
relationship; SME performance
Received: 2021-10-20; Accepted:
2021-11-05; Published: 2021-11-18
Pendahuluan
Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting
dan strategis dalam pembangunan ekonomi nasional (Indonesia, 2015).
UMKM yang merupakan usaha perorangan atau badan usaha dapat memberikan
kesempatan dan menyerap tenaga kerja, terutama untuk kelompok masyarakat
ekonomi bawah, sehingga turut berpegaruh dalam membentuk produk domestik bruto
(PDB). Di Indonesia, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dinilai mampu
menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Kementerian
Koperasi dan UMKM pada tahun 2019, sebanyak 98,7 persen usaha di Indonesia
merupakan usaha mikro. Dengan jumlah tersebut, UMKM mampu menyerap 89,17 persen
tenaga kerja domestik. Kontribusi sektor UMKM terhadap produk domestik bruto
(PDB) yang disumbangkan pada tahun 2018 sebesar 60 persen dari total PDB
Indonesia 2018. Selain itu, tenaga kerja yang diserap oleh sektor UMKM
mengalami pertumbuhan 5 persen setiap tahunnya, dengan nilai 96 persen dari
total 170 juta tenaga kerja pada tahun 2019 (pelakubisnis.com, 2019).
Pertumbuhan UMKM yang dapat memberikan efek langsung kepada perekonomian
membuat bisnis UMKM menjadi suatu faktor yang perlu diperhatikan.
Pada saat ini bisnis dihadapi dengan ketidakpastian,
persaingan pada lingkungan yang kompetitif dan keadaan yang tidak menguntungkan
sehingga menjadi tantangan bagi perusahaan kecil dan UMKM (Abbas, Raza, Nurunnabi, Minai, & Bano, 2019).
UMKM lebih berpengaruh pada setiap perubahan pada lingkungannya dibandingkan
dengan perusahaan besar (Cacciolatti & Lee, 2016).
UMKM secara berkelanjutan harus dapat menemukan cara untuk dapat bertahan,
tumbuh, dan menjadi kompetitif (Hsiu‐Fen Lin & Lee, 2005).
Salah satu cara UMKM untuk dapat terus bertahan dan tumbuh dalam perubahan
lingkungan yang selalu terjadi adalah dengan meningkatkan kinerjanya. Dalam
meningkatkan kinerja, UMKM perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi
kinerja itu sendiri.
Dalam sebuah perusahaan, marketing
activities atau kegiatan pemasaran merupakan salah satu faktor utama yang
memengaruhi kinerja perusahaan (Soriano, 2010).
Kegiatan pemasaran pada UMKM berbeda dengan pemasaran pada perusahaan besar,
dimana pemasaran tradisional dinilai tidak cocok untuk dilakukan oleh UMKM. (Sadiku-Dushi, Dana, & Ramadani, 2019)
mengatakan bahwa kegiatan pemasaran tradisional tidak cocok dengan UMKM dan
para pelaku UMKM harus dapat mengganti metode pemasarannya dari pemasaran
tradisional ke entrepreneurial marketing
sebagai suatu ide dan kegiatan baru dalam pemasaran. Entrepreneurial marketing merupakan kegiatan pemasaran pada
perusahaan kecil yang memiliki sumber daya yang terbatas dimana perusahaan
tersebut harus bertahan dengan kreatifitas (Sadiku-Dushi et al., 2019).
(Morris, Schindehutte, & LaForge, 2002)
menyarankan bahwa entrepreneurial
marketing merupakan hal yang baru dan memiliki banyak potensi untuk
diteliti.
(Sadiku-Dushi et al., 2019) meneliti bagaimana entrepreneurial marketing memengaruhi kinerja UMKM pada UMKM di Kosovo. Dalam penelitiannya, (Sadiku-Dushi et al., 2019) mengukur kinerja secara keseluruhan dengan melihat segala faktor melalui persepsi dari para pengusaha UMKM yang menjadi subjek dalam penelitiannya. Penelitian ini menghasilkan bahwa entrepreneurial marketing memiliki pengaruh positif terhadap kinerja UMKM namun masih memerlukan variabel lainnya untuk dapat memaksimalkan kinerja UMKM tersebut.
Selain dari kegiatan pemasarannya, (Feng Jyh Lin & Lin, 2016)
mengatakan bahwa UMKM sangat bergantung pada entitas eksternal dan perlu
bekerja sama dengan mitra dalam meningkatkan kinerja mereka. UMKM dapat
mengembangkan network relationship
untuk mengimbangi kelemahan organisasi, mengurangi biaya dan risiko transaksi,
dan bertukar pengetahuan dan kemampuan dengan mitra lainnya (Feng Jyh Lin & Lin, 2016).
(Feng Jyh Lin & Lin, 2016)
meneliti sejauh mana network relationship
memengaruhi kinerja UMKM, penelitian ini menghasilkan bahwa network relationship memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja UMKM.
Pada 2015, Gilmore dan Carson mengatakan bahwa entrepreneurial marketing memerlukan networks/networking dalam
pelaksanaannya. Berdasarkan penelitian dari (Gilmore & Carson, 1999)
yang mengatakan bahwa entrepreneurial
marketing memerlukan networks
dalam pelaksanaannya dan juga penelitian (Sadiku-Dushi et al., 2019)
yang mengatakan bahwa masih diperlukan variabel lain yang memengaruhi kinerja
UMKM. Peneliti mencoba untuk melihat pengaruh dari entrepreneurial marketing dan network
relationship dalam memengaruhi kinerja UMKM.
Entrepreneurial marketing merupakan sebuah konsep yang berkembang dari hubungan antara kewirausahaan dan pemasaran (Jones & Rowley, 2011). Berdasarkan Investopedia.com (2020) entrepreneur adalah seseorang yang membuat sebuah bisnis baru dengan menanggung segala resiko dan menikmati segala keuntungannya). Model pemasaran tradisional yang coba diterapkan pada UMKM dengan asumsi prinsip-prinsip dasar pemasaran yang diterapkan pada binis besar ternyata tidak berhasil (Jones & Rowley, 2011). Pada UMKM, pemasaran berdasarkan pada pengetahuan dari pemilik binis yang sebagian besar merupakan generalis daripada pemilik kemampuan pemasaran dan manajemen (Hogarth‐Scott, Watson, & Wilson, 1996). Dengan begitu, entreprenurial marketing menjadi hal utama dalam mengadaptasi bentuk pemasaran yang sesuai untuk UMKM.
UMKM juga perlu memiliki network relationship yang baik untuk
meningkatkan kinerjanya. Pada UMKM, jaringan yang mengarah pada peningkatan
interaksi antara para pelaku UMKM dapat melengkapi rasa tidak aman dan
kurangnya pengetahuan yang timbul dari perkembangan bisnis dan penggunaan
teknologi. Hal ini membuat UMKM perlu untuk memiliki hubungan dengan berbagai
perusahaan, fasilitas penelitian, pemasok dan pelanggan dalam sebuah jaringan
yang memungkinkan mereka untuk berbagi pengetahuan dan keuntungan dari kompetisi
untuk saling melengkapi (Bullinger et al., 2004).
Pelaku UMKM di Indonesia tersebar di seluruh wilayah, bahkan
beberapa wilayah sangat mengutamakan UMKM dalam pengembangan daerahnya. Pada
UMKM terdapat 16 sektor atau jenis usaha, dimana usaha kuliner mendominasi
dengan jumlah 46% dari jumlah UMKM di Indonesia. Pada tahun 2018, bisnis
kuliner melonjak tajam sebesar 9,5%� pada
PDB nasional (Fajar, 2020).
Hal ini juga dipicu oleh adanya kerjasama para pengusaha kuliner dengan ojek
online sebagai kurir yang melayani pengantaran makanan dan minuman yang dijual
oleh UMKM.
Salah satu daerah di Indonesia yang memperhartikan
perkembangan UMKM didaerah nya adalah provinsi DKI Jakarta. Sebagai kota
metropolitan dan ibukota dari Indonesia, Jakarta selalu menjadi sorotan dalam
berbagai hal, termasuk pengembangan UMKM-nya. Selah satu daerah di Indonesia
yang memerhartikan perkembangan UMKM didaerah nya adalah provinsi DKI Jakarta.
Sebagai kota metropolitan dan ibukota dari Indonesia, Jakarta selalu menjadi
sorotan dalam berbagai hal, termasuk pengembangan UMKM-nya.
Jika dilihat dari jumlah peserta yang mengikuti PKT,
Kota Jakarta Selatan mengalami penurunan pada jumlah peserta nya pada tahun
2018 dan 2019. Pada tahun 2018, jumlah peserta PKT di Kota Jakarta Selatan
mencapai 8.775 usaha. Namun, pada tahun 2019 hanya ada 8.073 usaha yang
terdaftar pada program ini. Dari jumlah tersebut, sekitar 46% usaha yang
terdaftar merupakan usaha kuliner. Sebagai jenis usaha yang paling banyak pelakunya, usaha
kuliner diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan asli
daerah (PAD) melalui pajak restoran, dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan
bagi putera puteri daerah (news.okezone.com, 2019).
Kota Jakarta Selatan menjadi bagian dari pusat bisnis dari DKI Jakarta
dimana wilayah perkantoran yang disebut dengan segitiga emas Jakarta atau central business distric terdapat di
wilayah Jakarta Selatan. Selain itu, kota ini juga menjadi penghubung dan
perbatasan antara DKI Jakarta dan Kota Depok dan Tangerang Selatan. Dengan
segala kelebihan di kota ini, dan juga mobilitas yang tinggi dari setiap
sektornya dan dukungan dari program-program pemerintah kota, Kota Jakarta
Selatan memiliki potensi yang sangat baik bagi UMKM untuk mengembangkan usaha
nya. Selain itu, kota ini juga menjadi penghubung dan perbatasan antara DKI
Jakarta dan Kota Depok dan Tangerang Selatan. Dengan segala kelebihan di kota
ini, dan juga mobilitas yang tinggi dari setiap sektornya dan dukungan dari
program-program pemerintah kota, Kota Jakarta Selatan memiliki potensi yang
sangat baik bagi UMKM untuk mengembangkan usaha nya.
Pada penelitian ini, peneliti ingin memberikan masukan bahwa entrepreneurial marketing dan network relationship perlu dilakukan
oleh UMKM untuk mendorong kinerja dan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
dengan segala potensi yang ada.
�Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif (Cresswell, 2017).
Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh bukti empiris, menguji dan
menjelaskan pengaruh entrepreneurial
marketing dan network relationship
terhadap kinerja UMKM bidang kuliner di Kota Jakarta Selatan. Penelitian ini
juga disebut sebagai penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih fenomena.
Data diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap para pemilik atau pimpinan dari UMKM bidang kuliner di Kota Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan bentuk kuesioner langsung tertutup yang dirancang sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden mengunakan instrumen yang sesuai dengan indikator didesain dengan menggunakan skala likert. Data yang telah dikumpulkan diolah dengan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan SPSS.
Penelitian ini melakukan mengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Adapun kriteria agar dapat menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Pemilik atau pimpinan UMKM yang telah menjalankan usahanya minimal selama satu tahun. b) Pemilik atau pemimpin UMKM yang telah memiliki kerjasama atau bermitra dengan konsumen, supplier, atau pun komunitas disekitarnya. c) Pemilik atau pemimpin UMKM yang memiliki atau pernah menyusun rencana pemasaran untuk usahanya.
Penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada 320 pelaku usaha
kuliner di Jakarta Selatan disebarkan melalui sosial media Instagram, dan juga
marketplace. 150 diantaranya mengembalikan kuesioner yang selanjutnya digunakan
sebagai instrument dalam penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menggunakan tiga variabel yang akan diteliti yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu entrepreneurial marketing dan network relationship dan satu variabel terikat yaitu Kinerja UMKM. Pada penelitian ini melihat hubungan pengaruh antara variabel secara parsial (H1 & H2), serta hubungan secara simultan (H3). Berikut model penelitian dalam penelitian ini:
Network Relationship H2 Entrepreneurial Marketing H3 H1 Kinerja UMKM
Gambar 1
Model Penelitian
Sumber: Diolah oleh peneliti (2020).
Untuk mengetahui apakah kedua variabel dependent dapat mempengaruhi kinerja UMKM secara parsial diperlukan pengujian signifikansi parameter individual atau uji t.
Hasil Uji Signifikansi Parameter
Individual (Uji Statistik t)
Variabel |
t-hitung |
t-tabel (0,025; 147) |
Signifikansi |
Keterangan |
Entrepreneurial Marketing |
3,196 |
0.67615 |
0,002 |
Berpengaruh |
Network Relationship |
5,284 |
0.67615 |
0,000 |
Berpengaruh |
Sumber: diolah oleh peneliti (2020)
Dari hasil uji t yang terdapat pada
tabel 1, dapat dilihat bahwa variabel entrepreneurial
marketing memiliki nilai t-hitung sebesar 3,196 dengan signifikansi 0,000
yang berarti nilai tersebut memenuhi persyaratan dimana nilai signifikansi yang
diharuskan adalah dibawah 0,05 dan nilai t-hitung lebih besar dari t-tabel yang
bernilai 0,67688. Selain itu, pada tabel di atas juga dapat dilihat hasil uji t
dari variabel network relationship yang
memiliki nilai t-hitung sebesar 5,284 dengan signifikansi 0,000. Maka dapat
disimpulkan variabel entrepreneurial
marketing dan network relationship
berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja UMKM. Dengan hasil uji t
ini juga� dapat
disimpulkan bahwa H1 dan H2 diterima. Selanjutnya, untuk melihat bagaimana
pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen
dilakukan uji dignifikansi simultan atau uji F.
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji
F)
Nilai F-tabel (2;148) |
Nilai F-hitung |
Nilai Signifikansi |
3,06 |
120,488 |
0,000 |
Sumber: diolah oleh peneliti (2020)
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat nilai F-hitung yang
memiliki nilai lebih besar dari F-tabel yaitu 120,488, sedangan nilai
dari F-tabel adalah 3,06. Selain itu, juga dapat diketahui bahwa
nilai signifikansi pada persamaan ini adalah 0,000. Nilai tersebut < 0,05
sehingga dapat dikatakan bahwa setiap variabel independent dalam penelitian
ini, yaitu entrepreneurial marketing dan
network relationship, mempengaruhi
variabel dependent secara simultan, atau H3 diterima.
Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan
variasi dari variabel dependen dapat dilakukan Uji koefisien Determinasi (Uji R2.).
Hasil Uji Koefisien Determinasi
(Uji R2)
R |
R2 |
Adjusted R2 |
0,788 |
0,621 |
0,616 |
Sumber: diolah oleh peneliti (2020)
Dari hasil uji R2, diperoleh nilai adjusted R2 sebesar 0,621 atau sama dengan 62,1%. Hal ini menunjukan bahwa kinerja UMKM dapat dijelaskan sebesar 62,1% oleh variabel network relationship dan entrepreneurial marketing. Sedangkan sisanya, atau 37,9% yang mempengaruhi kinerja UMKM dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar variabel independen dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian diatas, dapat dilihat bahwa kedua
variabel independent memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap variabel
dependent. Pada hasil penelitian ini terbukti bahwa entrepreneurial marketing dapat memengaruhi kinerja UMKM secara
positif dan signifikan serta sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya. Sama seperti entrepreneurial
marketing, network relationship juga memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja UMKM baik secara parsial maupun simultan dengan entrepreneurial marketing.
Kinerja UMKM = -7,714 + 0,287 EM + 0,548 NR
Dari nilai yang dihasilkan pada analisis regresi linear
berganda network relationship memiliki
nilai 0,548 dan entrepreneurial marketing
memiliki nilai 0,287 yang diubah kedalam bentuk persen maka network relationship memiliki pengaruh
54,8% terhadap kinerja UMKM, sedangkan entrepreneurial
marketing hanya 28,7%. Pengaruh yang lebih besar dari network relationship sesuai dengan penelitian dari (Gilmore & Carson, 1999)
dimana mereka mengatakan bahwa setiap kegiatan pada UMKM terutama kegiatan
pemasaran memerlukan networks/networking pada pelaksanaannya
sehingga network/network relationship lebih
dominan dalam mempengaruhi kinerja UMKM. Hal ini dapat menjadi perhatian bagi
para pelaku UMKM untuk dapat terus meningkatkan kinerja nya, demi
keberlangsungan bisnis yang dimiliki.
Keberlangsungan bisnis saat ini menjadi hal yang semakin sulit untuk dipertahankan denga nadanya pandemic covid-19. Pandemi tersebut membuat banyak UMKM menutup usahanya dan yang terburuk membuat Indonesia memasuki masa resisi karena pertumbuhan ekonomi yang menurun. Dengan begitu peran UMKM pun menjadi semakin penting, dan UMKM semakin perlu untuk terus meningkatkan kinerja dengan memanfaat kan segala kekurangannya. Hal ini dapat dilakukan dengan me
Kesimpulan
Penelitian ini membahas tentang pengaruh entrepreneurial marketing dan network
relationship terhadap kinerja UMKM bidang kuliner di Kota Jakarta Selatan.
Dengan hasil temuan bahwa entrepreneurial
marketing dan network relationship
secara parsial memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja
UMKM bidang kuliner di Kota Jakarta Selatan. Selanjutnya, entrepreneurial
marketing dan network relationship
secara simultan juga memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja UMKM bidang kuliner di Kota Jakarta Selatan.
Penelitian ini juga memiliki keterbatasan dimana pada saat pelaksanaannya Indonesia sedang terjadi wabah penyakit Covid-19 yang mempengaruhi perekonomian dan terbatas nya ruang gerak sosial sehari-hari.
Peneliti berharap pada pelaku UMKM kuliner di Jakarta Selatan untuk dapat terus meningkatkan kegiatan entrepreneurial marketing dan juga terus memperhatikan network relationship dalam menjalankan usahanya terlebih ketika kedua hal tersebut dilaksanakan secara bersamaan.
�Abbas, Jaffar, Raza, Saqlain,
Nurunnabi, Mohammad, Minai, Mohd Sobri, & Bano, Shaher. (2019). The impact
of entrepreneurial business networks on firms� performance through a mediating
role of dynamic capabilities. Sustainability, 11(11), 3006. Google Scholar
Bullinger, Lars, D�hner, Konstanze, Bair,
Eric, Fr�hling, Stefan, Schlenk, Richard F., Tibshirani, Robert, D�hner,
Hartmut, & Pollack, Jonathan R. (2004). Use of gene-expression profiling to
identify prognostic subclasses in adult acute myeloid leukemia. New England
Journal of Medicine, 350(16), 1605�1616. Google Scholar
Cacciolatti, Luca, & Lee, Soo Hee.
(2016). Revisiting the relationship between marketing capabilities and firm performance:
The moderating role of market orientation, marketing strategy and
organisational power. Journal of Business Research, 69(12),
5597�5610. Google Scholar
Cresswell, J. W. (2017). Research
Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed (Edisi Ketiga).
Yogyakarta: Pustaka Belajar. Google Scholar
Fajar, Malik. (2020). Financial Technology
(Fintech) Corporate Strategy in Dealing with Pandemic Coronavirus Disease 2019
(COVID-19). Available at SSRN 3591119. Google Scholar
Gilmore, Audrey, & Carson, David.
(1999). Entrepreneurial marketing by networking. New England Journal of
Entrepreneurship, 2(2), 31. Google Scholar
Hogarth‐Scott, Sandra, Watson,
Kathryn, & Wilson, Nicholas. (1996). Do small businesses have to practise
marketing to survive and grow? Marketing Intelligence & Planning. Google Scholar
Indonesia, Bank. (2015). Profil bisnis
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Jakarta: Lembaga Pengembangan
Perbankan Indonesia. Google Scholar
Jones, Rosalind, & Rowley, Jennifer.
(2011). Entrepreneurial marketing in small businesses: A conceptual
exploration. International Small Business Journal, 29(1), 25�36. Google Scholar
Lin, Feng Jyh, & Lin, Yi Hsin. (2016).
The effect of network relationship on the performance of SMEs. Journal of
Business Research, 69(5), 1780�1784. Google Scholar
Lin, Hsiu‐Fen, & Lee,
Gwo‐Guang. (2005). Impact of organizational learning and knowledge
management factors on e‐business adoption. Management Decision. Google Scholar
Morris, Michael H., Schindehutte, Minet,
& LaForge, Raymond W. (2002). Entrepreneurial marketing: a construct for
integrating emerging entrepreneurship and marketing perspectives. Journal of
Marketing Theory and Practice, 10(4), 1�19. Google Scholar
Sadiku-Dushi, Nora, Dana, Leo Paul, &
Ramadani, Veland. (2019). Entrepreneurial marketing dimensions and SMEs
performance. Journal of Business Research, 100, 86�99. Google Scholar
Soriano, Domingo Ribeiro. (2010).
Management factors affecting the performance of technology firms. Journal of
Business Research, 63(5), 463�470. Google Scholar
Copyright holder: Azra Mashita, Fatimah
Muchtar (2021) |
First publication right: Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia |
This article is licensed
under: |