Tingkat Pengetahuan tentang Kanker Serviks dengan Pemeriksaan Iva Test pada Wanita
Usia Subur (WUS)
Syntax Literate, Vol. 5, No. 12, Desember 2020 1638
kelamin, riwayat keluarga penderita kanker serviks, trauma kronis pada serviks,
penggunaan pembalut dan pantyliner, serta penggunaan kontrasepsi oral (Kementerian
Kesehatan RI, 2018).
Salah satu upaya pencegahan kanker serviks pada Wanita Usis Subur (WUS) yaitu
dengan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Test. Kesadaran WUS dalam
melakukan pemeriksaan IVA Test saat masih rendah sehingga berisiko meningkatkan
kasus kanker serviks (Delia, 2010). IVA test merupakan salah satu cara melakukan tes
kanker serviks yang mempunyai kelebihan yaitu memiliki sensitivitas hingga 96%,
kelebihan lainnya teknik yang sederhana dan kemampuan memberikan hasil yang segera
kepada WUS yang melakukan pemeriksaan IVA test. Selain itu juga bisa dilakukan oleh
hampir semua tenaga kesehatan yang telah mendapatkan pelatihan terstandar
(Andrijono, 2017). Pemeriksaan IVA Test yang dilakukan oleh WUS merupakan sebuah
jenis perilaku sehat. Menurut Green yang dikutip oleh (Notoatmodjo, 2012b),
menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor predisposisi
(predisposing), faktor pemungkin (enabling), dan faktor penguat (reinforcing). Termasuk
faktor predisposisi (predisposing), yaitu faktor yang mempermudah dan mendasari untuk
terjadinya perilaku tertentu seperti pengetahuan, sikap, pendidikan, pendapatan nilai dan
kepercayaan. Termasuk faktor pemungkin (enabling), yaitu faktor yang memungkinkan
untuk terjadinya perilaku tertentu tersebut seperti sarana dan prasarana kesehatan, dan
yang termasuk faktor penguat (reinforcing), yaitu faktor yang memperkuat atau kadang-
kadang justru dapat memperlunak untuk terjadinya perilaku tersebut seperti, informasi,
peran petugas kesehatan, dan dukungan keluarga.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang berhubungan dengan perilaku
dalam pemeriksaan IVA, di mana semakin baik pengetahuan ibu maka semakin baik
juga kesadaran ibu untuk melakukan pemeriksaan IVA sebagai salah satu bentuk deteksi
dini kanker serviks (Notoatmodjo, 2012b). Jadi bila perilaku seseorang terhadap suatu
hal buruk, maka dapat dipastikan bahwa pengetahuan orang terhadap hal tersebut
rendah. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran WUS diperkirakan karena kurangnya
informasi mengenai kanker serviks sehingga tidak banyak wanita yang melakukan
pemeriksaan dini munculnya kanker sehingga apabila muncul sel-sel abnormal di area
serviks tidak diketahui dan tidak dilakukan pengobatan. Hal tersebut menyebabkan
semakin tingginya angka kematian wanita yang disebabkan oleh kanker serviks
(Prawirohardjo, Wiknjosastro, & Sumapraja, 2011). Berdasarkan Dinas Kesehatan
Kabupaten Majalengka, diketahui bahwa Wanita Usis Subur (WUS) sebanyak 183.400
orang dan yang melakukan pemeriksaan IVA Test (Inspeksi Visual Asam Asetat) hanya
270 orang (0,15%). Pada tahun 2019, jumlah WUS yang paling banyak melakukan
pemeriksaan IVA Test terdapat di UPTD Puskesmas Waringin yaitu sebanyak 675
(9,3%) orang dari jumlah WUS sebanyak 7183 orang (Majalengka, 2018).
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan terhadap 10 orang WUS di UPTD
Puskesmas Waringin pada tanggal 21-22 Januari 2020, menunjukkan bahwa 10 orang
WUS terdapat 6 orang belum memahami tentang kanker serviks dengan tepat dan
sisanya dapat memberikan jawaban dengan benar. Dari 10 orang tersebut juga diperoleh