Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia
p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 5, Mei 2021
PENGARUH TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI TERHADAP
DISIPLIN KERJA PADA PEGAWAI BKPSDM KOTA PADANG PANJANG
Chitra Indah Sari
Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Batusangkar Sumatera Utara, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
His study examines the effect of additional
employee income on employee work discipline in the Personnel and Human
Resources Development Agency of Padang Panjang, West Sumatra. The purpose of
this study was to analyze the effect of additional employee income on work
discipline at the Personnel and Human Resources Development Agency of the city
of Padang Panjang, West Sumatra. The research method used is descriptive
quantitative with explanatory survey design. The independent variable of this
study is compensation and the dependent variable of this research is work
discipline. This study uses primary data in the form of a questionnaire given
to 32 respondents. The results of this study indicate that additional income
from the employees of the Human Resources and Human Resources Development
Agency of Padang Panjang has an effect on employee work discipline, namely a
positive correlation between compensation and work discipline. The results
showed that each additional increase in employee income by 1 unit would
increase work discipline by 0.625. The magnitude of the influence of the
independent variables on the dependent variable in this study is shown R Square
0.501 or 50.1% and others are influenced by other variables outside the
research variables. Based on the research results indicate that the
compensation variable affects work discipline.
Keywords: additional employee income;
discipline; compensation
Abstrak
Penelitian ini menguji pengaruh tambahan penghasilan pegawai terhadap disiplin kerja pegawai di Badan Kepegawaian
dan Pengembangan Sumber Daya Manusia kota Padang Panjang Sumatera Barat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh tambahan penghasilan pegawai
terhadap disiplin kerja pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia kota Padang Panjang Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan desain ekplanatory survey.
Variabel independen penelitian ini
adalah kompensasi dan variabel dependen penelitian ini adalah disiplin kerja.
Penelitian ini menggunakan data primer berupa kuesioner yang diberikan kepada
32 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tambahan penghasilan dari
pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia kota Padang
Panjang berpengaruh terhadap disiplin kerja karyawan, yaitu korelasi positif
antara kompensasi dan disiplin kerja. Hasil Penelitian menunjukkan setiap
peningkatan tambahan penghasilan pegawai sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan disiplin kerja sebesar 0.625. Besarnya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat dalam penelitian ini ditunjukkan R Square
0,501 atau 50,1% dan lainnya
dipengaruhi oleh variable lain diluar
variable penelitian� Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan bahwa variable kompensasi berpengaruh terhadap disiplin kerja.
Kata Kunci: tambahan penghasilan pegawai; disiplin
kerja; kompensasi
Pendahuluan
Perusahaan adalah suatu lembaga
yang diorganisir dan dijalankan
untuk menyediakanbarang dan
jasa agar dapat melayani permintaan konsumen akan kebutuhan
mereka. Dalam melaksanakan proses produksinya, suatu perusahaan membutuhkan faktor-faktor produksi yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan, faktor-faktor tersebut adalah bahan baku,
modal dan manusia (Dwianto, Purnamasari, & Tukini, 2019).
Sumber daya manusia merupakan aset yang paling penting dimiliki oleh organisasi karena keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. (Kasenda, 2013).
Manusia berperan sebagai perencana, pelaksana dan sekaligus pengendali terwujudnya tujuan dari suatu
organisasi tersebut. Salah satu masalah pokok
dalam manajemen sumber daya manusia
adalah bagaimana mencari cara yang terbaik untuk meningkatkan
kinerja pegawai. Karyawan atau pegawai adalah salah satu asset penting dalam perusahaan
yang menjadi salah satu pendukung untuk pencapaian tujuan. (Karomah & Aldiansyah, 2019)
Manajemen sumber daya manusia adalah
ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan organisasi (Hasibuan & Hasibuan, 2016).
Organisasi atau
perusahaan yang mempunyai sumber daya manusia yang unggul akan mampu berinovasi
sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini. Teknologi yang semakin maju
dapat membantu pekerjaan manusia bahkan dapat menggantikan pekerjaan yang
dilakukan oleh manusia. Kelebihan manusia dibandingkan dengan teknologi adalah
mempunyai akal fikiran dan perasaan. Akal, fikiran dan perasaan inilah yang
membedakan satu manusia dengan manusia lainnya. Manusia memiliki sifat yang
berbeda. Dalam konteks organisasi perbedaan antara satu individu dengan
individu lainnya memerlukan manajemen sumber daya manusia agar tujuan
organisasi tercapai. Agar tujuan organisasi bisa tercapai, maka kinerja karyawan harus ditingkatkan (Veni, Malavia, & Rahman Fahrurrozy, 2016).
Manajemen sumber daya manusia bertujuan agar individu-individu yang berbeda dalam suatu organisasi
dapat diatur, bekerjasama, dimotivasi dalam mencapai tujuan organisasi. Salah satu motivasi yang dapat membuat individu
bersemangat dalam mencapai tujuan organisasi adalah kompensasi yang mereka terima dari organisasi.
Kompensasi adalah semua bentuk pembayaran yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk
pembayaran langsung (dalam bentuk uang) atau tidak langsung
(tunjangan dan insentif) (Riani, 2013).
Kompensasi dapat diberikan ke dalam
berbagai bentuk atau istilah, antara
lain: gaji,tunjangan dan bonus (Firmandari, 2014). Pemberian kompensasi yang tepat
dan sesuai dengan keahlian,kemampuan, latar belakang pendidikan, dan etika seorang pegawai
berguna untuk meningkatkan kesadaran pegawai akan tanggung
jawab kerjanya agar tidak terjadi kecemburuan
antar pegawai lainnya apabila terjadi perbedaan kompensasi yang di dapat. (Wibowo, 2018)
Kompensasi digunakan untuk memenuhi kebutuhan pegawai. Kebutuhan pegawai bermacam-macam dan berbeda antara satu dan yang lainnya. Kompensasi diberikan berdasarkan Asas Adil dan Asas Layak dan Wajar (Hasibuan & Hasibuan, 2016).
Asas adil adalah Besarnya kompensasi yang dibayar kepada setiap karyawan
harus disesuaikan dengan prestasi kerja,jenis pekerjaan,
resiko perkejaan, tanggung jawab, jabatan, pekerja, dan memenuhi persyaratan internal konsistensi sedangkan asas layak dan wajar adalah Kompensasi
yang diterima karyawan dapat memenuhi kebutuhannya pada tingkat normatif yang ideal. Tolak ukur layak adalah
relatif, penetapan besarnya kompensasi didasarkan atas batas upah minimal pemerintah dan eksternal konsistensi yang berlaku. Setiap tindakan, kegiatan
dan kebijaksanaan pasti dibuat dengan maksud
mencapai tujuan tertentu (Pratama, 2015).
Tambahan penghasilan pegawai
(TPP) adalah salah satu bentuk kompensasi yang diberikan oleh Pemerintah daerah untuk pegawai
di daerahnya. Besaran tambahan penghasilan pegawai tergantung kepada anggaran daerah masing-masing. Apabila organisasi bisa memenuhi kebutuhan para pegawainya maka motivasi bekerja akan meningkat dan mereka akan loyal terhadap pimpinan, patuh terhadap peraturan organisasi. Pemberian tambahan penghasilan tersebut bersifat rutin diterima pegawai setiap bulannya, sehingga memberi semangat atau motivasi
kerja yang lebih baik lagi, serta
berdampak terhadap kinerja yang dihasilkan (Yalitoba & Satyagama, 2019). Walaupun, peningkatan tambahan
penghasilan pegawai tidak dapat dijadikan
jaminan akan menghilangkan kemungkinan praktik penyimpangan-penyimpangan
jika tidak diimbangi dengan kebijakan penghargaan dan hukuman (reward and punishment) serta
pembentukan Tim Penilai kinerja pegawai yang bebas (independent) dan berfungsi
dengan baik (Pegawai, Di, & Susanto, 2020).
Penelitian terdahulu mengenai
Tambahan Penghasilan Pegawai diantaranya� (Meriana Madjid, 2016)
yang meneliti tentang Pengaruh Tambahan Penghasilan Pegawai terhadap Kinerja Pegawai Bappeda Kabupaten Morowali menemukan bahwa� TPP pegawai berpengaruh simultan terhadap kinerja pegawai Bappeda Kabupaten Morowali. Selain itu (Maria, 2016)
meneliti tentang� Pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Terhadap Efektivitas Kinerja ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin juga menemukan bahwa pemberian tunjangan tambahan penghasilan juga berpengaruh terhadap efektifitas kinerja pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin.
Tujuan organisasi akan sulit terwujud jika pegawai tidak
patuh kepada aturan dan tidak disiplin. Disiplin Kerja menurut (Rivai, 2010)
merupakan suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.Kedisiplinan merupakan suatu hal yang menjadi tolak ukur apakah
peran manajer atau pimpinan secara
keseluruhan dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Kedisiplinan
pegawai merupakan cerminan diri dari pegawai tersebut. Disiplin juga bentuk
dari kesungguhan pegawai tersebut dalam bekerja dalam organisasi. Tindakan
disiplin ini menuntut adanya hukuman atau punishman terhadap pegawai
yang tidak patuh terhadap aturan yang berlaku dalam organisasi.
Indikator Disiplin kerja menurut
(Sarjono & Julianita, 2011) adalah
ketepatan waktu, menggunakan alat kantor dengan baik, tanggung jawab yang
tinggi serta ketaatan terhadap aturan kantor.
Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang Panjang merupakan
lembaga teknis daerah yang
berfungsi membantu Walikota dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian. Adapun
Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang Panjang dalam pelaksanaan tugas dan
fungsinya didukung oleh 32 orang personil yang terdiri dan eselon II, eselon
III dan eselon IV dengan latar belakang pendidikan S2, S1, D3 dan SLTA.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pegawai Badan Kepegawaian daerah Padang
Panjang, tambahan penghasilan pegawai padang panjang termasuk yang jumlahnya
paling tinggi diantara kabupaten/kota lainnya. Berdasarkan (Walikota, 2020)
Peraturan walikota Padang Panjang No 4 Tahun 2020 Kisaran tambahan penghasilan
pegawai (TPP) di kota Padang Panjang yaitu Rp.25.000.000 per bulan dan paling
rendah Rp.2.700.000 per bulan. Sedangkan di BKPSDM sendiri kisaran tambahan
penghasilan pegawai nya paling tinggi Rp.12.500.000, tapi masih adanya pegawai
BKPSDM Padang Panjang yang terlambat, pulang kerja sebelum waktunya dan
meninggalkan kantor dengan berbagai alasan.
Tabel 1
Jumlah TPP pada BKPSDM Kota Padang Panjang
No |
Keterangan |
Jumlah TPP |
1 |
Kepala BPKD |
Rp.12.000.000 |
2 |
Sekretaris |
Rp.7.000.000 |
3 |
Kepala Bidang |
Rp. 6.000.000 |
4 |
Kasubag Keuangan dan Perenanaan |
Rp. 5.500.000 |
5 |
Kasubag Umum |
Rp. 5.300.000 |
6 |
Kasir |
Rp. 4.800.000 |
7 |
Staff Golongan 3 |
Rp. 3.200.000 |
8 |
Staff Golongan 2 |
Rp. 2.900.000 |
9 |
Staff Golongan 1 |
Rp. 2.700.000 |
� Sumber: Perwako Padang Panjang tahun 2020
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tambahan
penghasilan pegawai di kota padang panjang termasuk yang tinggi. Dibandingkan
dengan kabupaten/kota di Sumatera Barat termasuk yang tinggi juga, sedangkan masih ada pegawainya yang tidak disiplin
terhadap aturan dan kena sanksi disiplin. Berdasarkan uraian diatas, penulis
ingin meneliti tentang pengaruh tambahan penghasilan pegawai terhadap disiplin
kerja pegawai BKPSDM
Padang Panjang. Penelitian ini dapat menjadi
bahan evaluasi bagi pemerintah kota Padang Panjang mengenai tambahan penghasilan yang diberikan dengan kinerja pegawainya dan masyarakat luas bisa mendapatkan pelayanan yang baik dari para pegawai kota Padangpanjang.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif
kuantitatif dengan desain penelitian eksplanatori
survey yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel penelitian (Moleong, 2013). Metode
pengumpulan data penelitian ini dengan cara survey sebagai data primer
menggunakan kuesioner berisi pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden. Selain itu, digunakan pula data sekunder berupa data
yang diperoleh dari buku maupun jurnal ilmiah yang berkaitan dengan kompensasi,
tambahan penghasilan pegawai serta disiplin kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pegawai BKPSDM yaitu 32 orang. Kuisioner yang dibuat,dicetak dan disebar kepada
pegawai BKPSDM kota Padang Panjang dan didapat tanggapan sebanyak 32 responden.
Model analisis
yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan tahapan sebagai berikut:
a)
Uji Validitas
Kriteria Uji Validitas adalah
sebagai berikut:
Jika rhitung > rtabel,
maka pertaanyaan dinyatakan valid.
Jika rhitung < rtabel,
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
b)
Uji Reliabilitas
Kriteria Uji Realibitas adalah
sebagai berikut:
Jika nilai Cronbach�s Alpha > 0,60 maka data dikatakan valid
Jika nilai Cronbach�s Alpha < 0,60 maka data dikatakan tidak valid
c)
Uji Normalitas
d)
Koeffisien Korelasi (R)
e)
Uji t
f)
Koeffisien Determinasi (R Square)
g)
Regresi Linear Sederhana
�Penggunaan analisis ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu antara Tambahan Penghasilan Pegawai (X) terhadap Disiplin kerja pegawai (Y) dengan persamaan umum sebagai berikut:
Y = a + bX. Metode pengujian Hipotesis menggunakan Uji t untuk menunjukan pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual dan Uji R untuk
mengetahui beberapa presentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Penyusunan definisi operasional
perlu dilakukan, sebab definisi operasional akan mempermudah peneliti dalam menggunakan alat pengambil data yang cocok. Berikut adalah tabel definisi
operasional variabel dalam penelitian ini.
Tabel 2
Operasionalisasi Variabel
No |
Variabel |
Konsep |
Indikator |
Pengukuran |
Skala |
1 |
Tambahan Penghasilan Pegawai |
Tambahan penghasilan merupakan
salah satu �dari beberapa sumber penghasilan bagi
pegawai (Peraturan Walikota Padang
Panjang : 2020) |
a. Beban Kerja b. Tempat bekerja c. Kondisi kerja d. Kelangkaan profesi e. Prestasi kerja f. Pertimbangan objektif lainnya |
(Skala) Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Setuju Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi |
Rasio |
2 |
Disiplin Kerja Pegawai |
Kesadaran
dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku. Sedangkan (Rivai, 2010) |
a.Ketepatan waktu b.Ketepatan waktu pekerja c. Tanggung jawab pekerjaan |
(Skala) Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Setuju Rendah 1 2 3 4 5 Tinggi |
Rasio |
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis data untuk mengetahui
apakah hubungan variabel x dengan y signifikan atau tidak, dapat diketahui
melalui perhitungan berikut ini dengan menggunakan rumus korelasi product moment yaitu :r xy= 0,708.
Tabel 3
Model
Summary
Model
Summary |
||||
Model |
R |
R Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,708a |
,501 |
,484 |
1,14448 |
a.
Predictors: (Constant), Tambahan penghasilan |
Hasil perhitungan di atas yaitu rxy = 0,708 adalah
korelasi antara variabel tambahan penghasilan(X) dengan variabel disiplin kerja
(Y) adalah positif atau dengan kata lain, mempunyai hubungan positif yang
kuat.Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan tersebut dapat digunakan
pedoman untukmemberikan interprestasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Tabel 4
Pedoman Interpretasi Koeffisien Korelasi
Interval
Koeffisien |
Tingkat
Hubungan |
0,00-0,199 |
Sangat
rendah |
0,20-0,399 |
Rendah |
0,40-0,599 |
Sedang |
060-0,799 |
Kuat |
0,80-1,000 |
Sangat
Kuat |
������� Sumber: (Sugiyono, 2010)
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh rxy = 0,708
berarti pengaruh tambahan penghasilan terhadap disiplin kerja pada Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia kota Padang Panjang adalah
kuat.
1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Penelitian menggunakan regresi
linier sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20,0 for windowsagar hasil
yang diperoleh lebih terarah. Persamaan regresi linier sederhana yang digunakan
adalah sebagai berikut :Y = a + bX + eHasil perhitungan regresi linier
sederhana yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS 20,0 for windowsdapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5
Coefficientsa
Coefficientsa |
|||||
Model |
Unstandardized
Coefficients |
Standardized
Coefficients |
t |
Sig. |
|
B |
Std.
Error |
Beta |
|||
(Constant) |
18,970 |
5,096 |
,708 |
3,722 |
,001 |
Tambahan
penghasilan |
,625 |
,114 |
5,486 |
,000 |
|
a. Dependent Variable: Disiplin Kerja |
Pada tabel 5 menunjukkan bahwa perhitungan diperoleh
nilai konstanta (a) 18,970 dan b sebesar 0,625, sehingga diperoleh persamaan
regresi linier sederhana Y = 18,970+ 0,625X +e, dimana tambahan penghasilan
pegawai mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel disiplin kerja.
Hal ini dapat dilihat dari keterangan sebagai berikut : Konstanta (a) sebesar
18,970 menunjukkan bahwa tanpa adanya variabel tambahan penghasilan terhadap
disiplin kerja pada BKPSDM adalah sebesar 18,970. Tambahan penghasilan (X)
sebesar 0,625� menunjukkan bahwa variabel
tambahan penghasilan pegawai cukup berpengaruh positif dan signifikan terhadap
disiplin kerja, artinya setiap terjadi peningkatan variabel tambahan
penghasilan, maka akan berpengaruh positif terhadap peningkatan disiplin.
Koefisien regresi variabel tambahan penghasilan sebesar 0,625 menyatakan bahwa
setiap peningkatan tambahan penghasilan pegawai sebesar 1 satuan maka akan
meningkatkan disiplin kerja sebesar 0.625.
2.
Uji t (Parsial)
Uji t
digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial tambahan penghasilan pegawai
(X) di BKPSDM Kota Padang Panjang
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap disiplin kerja. Model
hipotesis yang digunakan adalah :
1. Ho : b1= 0, artinya secara parsial tidak terdapat
pengaruh yang positif an signifikan dari variabel bebas tambahan penghasilan(X)
terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).
2. Ha : b1≠ 0, artinya secara parsial terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas tambahan penghasilan(X)
terhadap disiplin kerja sebagai variabel terikat (Y).
Kriteria
pengambilan keputusan:
1.Ho
diterima jika thitung< ttabelpada α = 5%
2.Ha
diterima jika thitung> t tabelpada α = 5%
t = 5,486
Analisis
tabel diatas mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap
variabel dependent adalah variabel tambahan penghasilan (X) memiliki nilai
thitung 5,486 > ttabel 2,042, artinya berpengaruh positif dan signifikan
terhadap disiplin kerja (Y).
3.
Koeffisien Determinan (R Square)
Tabel
6
Koeffisien Determinan
Model Summary |
||||
Model |
R |
R
Square |
Adjusted
R Square |
Std.
Error of the Estimate |
1 |
,708a |
,501 |
,484 |
1,14448 |
a. Predictors: (Constant),
Tambahan penghasilan |
Tabel
diatas menunjukkan bahwa:
1.
R menunjukkan korelasi sederhana,
yaitu tambahan penghasilan terhadap disiplin kerja adalah sebesar 70,8%.
Artinya hubungannya erat, semakin besar R berarti hubungannya semakin erat.
2.
R square (R2) atau
kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi adalah sebesar 0,501, artinya
persentase sumbangan tambahan penghasilan terhadap disiplinkerja sebesar 50,1%,
sedangkan sisanya sebesar 49,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti oleh penelitian ini.
3.
Adjusted R
Square merupakan
nilai R2 yang disesuaikan sehingga gambarnya lebih mendekati mutu penjajakan
model dalam populasi. Dari tabel 6 dapat dibaca bahwa Adjusted R Square (R2) adalah 48,4%, sedangkan sisanya 52,6
dijelaskan oleh faktor lain.
4.
Standart
Error Of The Estimate dadalah ukuran kesalahan
prediksi. Standart Error Of The Estimated juga bisa disebut standart deviasi. Dalam kasus ini
nilainya sebesar 1,14448%. Semakin kecil standart deviasi berarti model semakin
baik.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari
pengaruh tambahan penghasilan terhadap disiplin kerja pegawai pada Badan
Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia kota Padang Panjang,maka peneliti
dapat memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel
tambahan penghasilan pegawai (X) berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja
(Y). Besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam
penelitian ini ditunjukan
dengan nilai R Square 0,501 atau 50,1 %. Dan yang lainnya dipengaruhi
oleh variabel lain diluar variabel penelitian. 2). Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan
uji parsial dan uji simultan menunjukan bahwa variabel kompensasi (X)
berpengaruh signifikan terhadap disiplin kerja (Y).
Dwianto, Agung Surya, Purnamasari, Pupung, &
Tukini, Tukini. (2019). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jaeil
Indonesia. Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah), 2(2),
209�223. https://doi.org/10.36778/jesya.v2i2.74. Google Scholar
Firmandari, Nuraini. (2014). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Dengan Motivasi Kerja Sebagai Variabel Moderasi (Studi Pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Yogyakarta). Ekbisi, IX(1), 25�34. Google Scholar
Hasibuan, Malayu S. P., & Hasibuan, H. Malayu S. P. (2016). Manajemen
sumber daya manusia. Bumi Aksara. Google Scholar
Karomah, Nurul Giswi, & Aldiansyah, Aldiansyah. (2019). Pengaruh
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Pt.Tri Dharma Pusaka Jakarta Selatan. Jurnal
Lentera Bisnis, 8(1), 30. https://doi.org/10.34127/jrlab.v8i1.263. Google Scholar
Kasenda, Ririvega. (2013). dengan tingkat signifikan > α .
Motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan nilai koefisien
adalah positif. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai t. Jurnal Emba: Jurnal
Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 1(3), 853�859. Google Scholar
Maria, Dewi Santi. (2016). Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue. Profil
Kesehatan Kabupaten Simeulue, 53(9), 40.
Meriana Madjid. (2016). Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Badan Perencanaan , Penelitian Dan Pembangunan Daerah. Jurnal Katalogis,
4(8), 85�93. Google Scholar
Moleong, Lexy J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya. Mosal. Google Scholar
Pegawai, Penghasilan, Di, T. P. P., & Susanto, Adi. (2020). Implementasi
Kebijakan Tambahan. 10, 43�52. Google Scholar
Pratama, S. (2015). Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
pada karyawan PT. Asuransi Jiwasraya persero regional office Malang). Jurnal
Administrasi Bisnis S1 Universitas Brawijaya, 25(1), 86109. Google Scholar
Riani, Asri Laksmini. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini.
Yogyakarta: Graha ilmu. Google Scholar
Rivai, Veithzal. (2010). Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Cetakan
Ketiga, PT. Raja Grafindo Persada. Google Scholar
Sarjono, Haryadi, & Julianita, Winda. (2011). SPSS vs LISREL: sebuah
pengantar, aplikasi untuk riset. Jakarta: Salemba Empat, 5(2),
23�34. Google Scholar
Sugiyono. (2010). Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Veni, Rikusita, Malavia, Mardani Ronny, & Rahman Fahrurrozy. (2016).
Pengaruh Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Aparatur Sipil Negara (Studi Kasus di Badan Keuangan Daerah
Kota Batu). Jurnal Ilmiah Riset �, 82�94. Google Scholar
Walikota. (2020). Peraturan Walikota Padang Panjang. Padang
Panjang.
Wibowo, Pudjo. (2018). Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Kasus PT Indoraya Internasional di Yogyakarta) Fx.Pudjo Wibowo
Universitas Buddhi Dharma Tangerang. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, X,
173�189. Google Scholar
Yalitoba, Anas, & Satyagama, Universitas. (2019). Pengaruh Tambahan Penghasilan
Terhadap Kinerja Pegawai Pada Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi. Journal of
Social Welfare Vol., 6(1), 30�41. https://doi.org/10.31326/jks.v6i01. Google Scholar
�
Copyright
holder: Chitra Indah Sari (2021) |
First
publication right: Journal Syntax Literate |
This article
is licensed under: |