����������� Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849

����������� e-ISSN : 2548-1398

����������� Vol. 2, No 9 September 2017

 

 


EFEKTIFITAS MEDIA EDMODO SEBAGAI PENUNJANG BELAJAR MATA KULIAH MANAJEMEN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

 

Ahmad Arif Fadilah

Universitas Muhammadiyah Tangerang

[email protected]

 

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif media edmodo pada proses perkualiahan di mata kuliah Manajemen Pendidikan. Penelitian ini bermetodekan kuantitatif deskriptif dengan design one shot case study. Populasi dari penelitian yaitu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan sampel 32. Teknik pengambilan data dengan pemberian tugas untuk mengetahui hasil belajar setelah penggunaan media tersebut pada mata kuliah manajemen pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan pengujian hipotesis menggunakan uji-t satu pihak yaitu uji-t pihak kanan. Berdasarkan perhitungan uji-t pihak kanan, dengan taraf signifikan 5% diperoleh t hitung= 10,0766 sedangkan t tabel= 15,1 karena t hitung<t tabel maka penulis dapat berkesimpulan bahwa rata-rata hasil belajar pada mata kuliah Manajemen Pendidikan Mahasiswa yang diberi perkuliahan melalui media Edmodo lebih tinggi. Merujuk pada data yang diperoleh, rata-rata hasil belajar dari mahasiswa menjadi 80,10. Pembelajaran dengan media penunjang pembelajaran edmodo pada mata kuliah Manajemen Pendidikan disimpulkan efektifitas atas hasil belajar mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Tangerang tahun pelajaran 2016/2017.

 

Kata Kunci: Efektifitas, Media Odmodo, Hasil Belajar

 

Pendahuluan

Pembelajaran merupakan sebuah sistem yang saling terhubung satu sama lain dimana terdiri atas materi, tujuan, motode dan evaluasi (Rusman, 2014: 1). Hal-hal sebagaimana di atas akan diolah dan diproses oleh dosen guna mendapat proses perkuliahan yang lebih efektif dan efisien. Pembelajaran adalah sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan. Komponen yang dimaksud dalam uraian di atas adalah materi, tujuan pembelajaran, metode, serta evaluasi proses pembelajaran. Guna meningkatkan efektivitas perkuliahan, dosen dan pihak terkait harus memperhatikan keempat komponen di atas. Akan tetapi, yang utama dari hal-hal di atas adalah metode perkualihan. Metode wajib diperhatikan dengan seksama. Sebab, jika metode adalah alat, maka semakin baik alat yang digunakan, semakin baik pula hasil yang akan didapat. Saat ini teknologi dalam pembelajaran semakin berkembang pesat, perkembangan tersebut dirasakan baik oleh dosen maupun mahasiswa. Pada masa milenial seperti sekarang, tidak sedikit mahasiswa yang sudah bisa menggunakan internet. Bahkan, dari pengamatan peneliti dan hasil survei telah menunjukan bahwa, hampir rata-rata mahasiswa membuka internet setiap hari baik itu untuk belajar ataupun bermain.

Di masa globalisasi sekarang ini model pembelajaran secara konvensional dirasa kurang menarik minat mahasiswa untuk belajar. Masing-masing mahasiswa mempunyai daya imajinasi berbeda-beda sehingga saat mahasiswa menangkap suatu pembelajaran tanpa adanya suatu media yang menarik hasil serapannya akan berbeda-beda. Daya tangkap mahasiswa dengan tanpa adanya media yang menarik membuat mahasiswa akan menelaah suatu pembelajaran tersebut secara berbeda, bahkan tidak sesuai dengan tujuan yang harus dicapai. Permasalahan yang timbul dengan tanpa adanya media penunjang untuk pembelajaran diantaranya kurangnya daya serap dan antusias, respon mahasiswa terhadap materi yang diajarkan dosen saat di kelas, sebagian mahasiswa cenderung jenuh danbosan dengan proses perkualiahan yang selama ini dilaksanakan.

Model-model Pembelajaran disusun berdasarkan prinsip atau teori sebagai pijakan. Lebih lanjut, beberapa para ahli telah menyusun beberapa model pembelajaran modern. Penyusunan metode pembelajaran dan perkuliahan sebagaimana disusun para ahli merupakan model peningkatan kualitas pendidikan dengan orientasi pada; prinsip-prinsip pendidikan, analisis sistem, sosiologis, serta beberapa teori lain (Rusman, 2015: 5). Umumnya mempelajari model-model pembelajaran didasarkan pada teori belajar yang dikelompokan menjadi empat model pembelajaran.

Model pembelajaran yang dimaksud di atas merupakan pola-pola umum yang kerap digunakan guna mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang dicita-citakan. Joyce dalam Arsyad (2014) berpendapat bahwa model pembelajaran merupakan rencana dan pola-pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran dalam jangka panjang, merencang beberapa bahan pembelajaran, serta mengolah dan merancang proses pembelajaran di semester atau di luar semester.

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks untuk setiap individu. Pada umumnya seorang pembelajaran akan mudah dipengaruhi oleh lingkungan (Arsyad, 2014: 1). Satu dari sekian tanda bahwa seseorang telah melaksanakan proses belajar adalah terjadinya perubahan terhadap tingkat keterampilan, sikap dan pengetahuan. Proses pembelajaran yang berbeda mempengaruhi daya pikir setiap individu. Belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Hal-hal sebagaimana yang dimaksud di atas adalah lingkungan, keterampilan individu, ataupun kemauan pribadi. Teknik belajar masing-masing orang memiliki perbedaan satu dengan yang lain, oleh karena hal tersebut metode belajar yang menyenangkan dan efektif dapat mendukung tiap individu dalam belajar.

Setiap individu menginginkan agar proses belajar berjalan dengan menarik dan menyenangkan. Hal tersebut tergambar dari keinginan individu dalam melaksanakan pola belajar yang simpel, fleksibel, namun memiliki orientasi pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Salah satu metode belajar yang fleksible adalah prinsip Individualized Learning. Metode pembelajaran ini memungkinkan pembelajaran menyesuaikan kecepatan belajarnya dengan sistem modular. Satu dari sekian bentuk dari Individualized Learning yaitu dengan pembelajaran berbasis internet untuk pendidikan.

Pada masa seperti sekarang, internet kerap digunakan untuk berbagai hal, salah satunya adalah sebagai penyokong proses belajar. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang membolehkan peserta didik untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan belajar, tidak terkecuali dengan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Pemberlakukan model dan pola belajar sebagaimana pemaparan di atas memungkinkan mahasiswa di UMT memiliki peningkatan kecepatan dalam menangkap setiap informasi dan materi pembelajaran.

Belakangan ini jenjang pendidikan universitas menerapkan pembelajaran berbasis internet yaitu dengan elektronik learning untuk mencapai pembelajaran yang lebih aktif dan inovatif. E-learning atau elektronik learning salah satu media yang begitu menunjang dalam pembelajaran Manajemen Pendidikan (Arsyad, 2014: 203). Dosen/guru sering menggunakannya sebagai media penunjang seperti keterbatasan jarak dan waktu yang kadang membatasi untuk tatap muka dalam satu ruangan. Salah satu jenis layanan atau produk e-learning yang kerap diterapkan di Indonesia, adalah Edmodo.

Edmodo adalah media berbasis internet seperti facebook. Media ini dapat memudahkan dosen maupun mahasiswa dalam penunjang pembelajaran secara elektronik seiring berjalannya waktu. Platform yang disajikan dengan tampilan yang serupa dengan fitur facebook, tetapi Edmodo menampilkan fitur yang didesain untuk penunjang pembelajaran berbasis internet. Edmodo merupakan media yang dapat membuktikan perkembangan internet dunia pendidikan dalam proses belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa edmodo berfungsi sebagai platform penugasan dan interaksi antar dosen dan mahasiswa, sehingga edmodo memungkinkan untuk diterapkan sebagai penunjang pembelajaran.

Berikut adalah beberapa manfaat yang bisa didapat dari pola pembelajaran Edmodo:

1.      Menjadi wahana komunikasi yang lebih efektif serta efisien untuk guru dan murid;

2.      Memungkinkan peserta didik untuk berkomunikasi, berinteraksi dan berdiskusi dengan tetap ditinjau dosen selaku pendidik;

3.      Memudahkan komunikasi antarguru, peserta didik maupun orang tua siswa;

4.      Dapat digunakan sebagai sarana ujian dan kuis yang lebih menarik dan efektif;

5.      Memungkinkan pendidik untuk memberi materi dan/atau pertanyaan dengan lebih mudah;

6.      Memungkinkan orang tua murid untuk dapat memantau setiap kegiatan belajar anak (Zakaria: tanpa tahun)

Edmodo juga memungkinkan pendidikan menyampaikan berita dan tes secara online di grup. Edmodo juga memudahkan mahasiswa mengirim artikel dan blog yang ditugaskan dosen. Di sisi lain, dosen juga dapat mengembangkan ruang diskusi melalui edmodo. Dengan kata lain, melalui fitur ini, dosen dan mahasiswa dapat secara langsung berkomunikasi di waktu dan ruang yang sama tanpa harus bertemu. Dosen juga dapat menggunakan edmodo untuk menginstruksikan, menetapkan dan membicarakan dengan mahasiswanya secara online di waktu yang sama secara bersamaan. Edmodo juga memudahkan mahasiswa untuk mengirim gambar, tugas dalam bentuk file, link, maupun video yang ditugaskan dosen. Guna meningkatkan kualitas komunikasi, edmodo juga dibekali fitur selayaknya messenger. Dengan fitur tersebut, baik mahasiswa, dosen, maupun pihak lain yang terlibat, dapat berkomunikasi melalui pesan antarindividu. Pesan edmodo dibuat lebih menarik, mudah dimengerti, dan tidak terbatas waktu serta jumlah karakter. Penelitian ini mengulas efektivitas pembelajaran menggunakan edmodo di UMT, yaitu pada mata kuliah Manajemen Pendidikan.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini bermetodekan kuantitatif eksperimen. Penelitian ini berdesain �One Shot Case Study�. Desain penelitian ini memungkinkan kelompok diberikan perlakuan atau treatment. Lebih lanjut, untuk mengetahui hasil, peneliti melakukan observasi terhadap proses dan hasil penelitian. Sugiyono (2012) menerangkan bahwa pengujian hipotesisdeskriptif merupakan pengujian yang bersifat generalisasi atas hasil penelitian dengan orientasi pada sampel penelitian itu sendiri. Pada tahap akhir, proses pengujian tersebut akan membuahkan simpulan, apakah hipotesis tersebut dapat digeneralisasikan atau tidak. Variabel dalam penelitian ini bersifat mandiri. Sehingga, pada proses penelitian, hipotesis penelitian pun tidak mengarah pada perbandingan hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012: 94). Guna mempertegas pernyataan tersebut peneliti memvisualisasikan desain penelitian sebagaimana rumusan berikut:

X�������� O

 

 


Keterangan:

X�������� : treatment yang dilakukan (variabel independen);

O�������� : observasi (variabel dependen)

Dalam penelitian ini mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Tangerang bertindak sebagai populasi. Jumlah populasi peneliti sebanyak 158 mahasiswa yang seluruhnya berasal dari semester dua. Tabel berikut menerangkan detail populasi penelitian yang digunakan:

Tabel 1

Jumlah Populasi Penelitian

 

Semester

Jumlah Peserta Didik

II A

32

II B

32

II C

31

II D

31

II E

32

Jumlah

158

Sampel merupakan karakteristik dan jumlah terkecil dari populasi (Sugiyono: 2012). Dalam penentuannya sampel penelitian ini dipilih melalui teknik random atau acak. Teknik pengambilan sampel ini dikombinasikan dengan metode undian (Margono: 2010). Dari metode ini terpilihlah semester IIA dengan jumlah 32 mahasiswa.

Dua variabel yang digunakan disini adalah variabel terikatdan bebas. Lebih lanjut, dalam penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel terikat adalah hasil belajar mata kuliah manajemen pendidikan (variabel Y). Sedangkan, yang bertindak sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah media edmodo, atau variabel X. Kemudian, menurut pengertiannya, variabel sendiri merupakan objek meliputi makhluk hidup maupun non makhluk hidup yang diteliti (Arikunto: 2013). Variabel pada dasarnya memiliki dua jenis yang begitu menonjol. Jenis yang pertama adalah variabel bebas atau variabel yang memberi pengaruh atas jenis lainnya adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi.

 

Hasil dan Pembahasan

Tempat penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Tangerang. Berdasarkan kurikulum yang telah ditetapkan, pada mahasiswa semester II. Oleh karena hal tersebut penelitian dilaksanakan pada waktu semester genap tahun ajar 2016/2017 yaitu pada tanggal 4-20 Mei 2017.

Melalui pemanfaatan media edmodo, hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah manajemen pendidikan menuju arah yang lebih efektif.Hal ini senada dengan data terkait post test di semester eksperimen. Semester eksperimen pada penelitian ini adalah semester II C . Dari data yang diperoleh semester II A rentang skor dari keefektifan hasil belajar dengan memanfaatkan media bernama edmodo yaitu dengan nilai tertinggi mencapai 94 dan nilai terendah yaitu 53.

Data diperoleh setelah melakukan post test pada semester eksperimen dengan menggolongkan sebanyak 6 kategori penilaian diantaranya Sangat Kurang, Kurang, Sedang, Cukup, Baik, Sangat Baik. Tabel distribusi frekuensi menunjukkan 6 interval semester yang masing-masing mempunyai kategori dan frekuensi relatif.

Skor semester interval pertama berada di angka 53 sampai dengan 59. Frekuensi mahasiswa yang memperoleh nilai kurang berjumlah 2 mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 6,25%. Dari hasil yang didapat dari rentang skor 53-59 tersebut maka digolongkan dalam kategori Sangat Kurang karena rendahnya skor.

Semester interval kedua yaitu dengan jarak skor 60 sampai dengan 66. Frekuensi mahasiswa dengan nilai sebagaimana disebutkan di atas adalah 2 mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 6,25%. Dari hasil yang didapat dari rentang skor 60-66 tersebut maka digolongkan dalam kategori Kurang.

Semester interval ketiga yaitu dengan jarak atau rentang skor 67 sampai dengan 73 dimana mahasiswa dengan nilai demikian berjumlah 4 mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 12,5%. Melalui hasil tersebut maka digolongkan dalam kategori sedang.

Semester interval keempat yaitu dengan rentang skor 74 sampai dengan 80 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana disebutkan berjumlah 6 mahasiswadengan frekuensi relatif sebanyak 18,75%. Hasil sebagaimana di atas digolongkan dalam kategori Cukup.

Semester interval kelima yaitu dengan rantang skor 81 sampai dengan 87 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana di atas berjumlah 10 mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 25%. Dengan demikian, hasil sebagaimana di atas kemudian digolongkan ke dalam kategori baik.

Semester interval keenam yaitu dengan rantang skor 88 sampai dengan 94 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana di atas berjumlah 2 mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 31,25%. Dengan demikian, hasil sebagaimana di atas kemudian digolongkan ke dalam kategori sangat baik.

Perolehan data menunjukkan lebih banyaknya frekuensi relatif pada rentang skor 88-94 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Merujuk dari uraian di atas peneliti kemudian dapat berkesimpulan bahwa hasil belajar dari mahasiswa semester II B meningkat setelah diberikan media penunjang pembelajaran dengan edmodo. Meningkatnya hasil belajar mata kuliah manajemen pendidikan di Universitas Muhamadiyah Tangerang setelah diberikan media penunjang dengan edmodo dapat dikatakan efektif karena meningkatnya nilai yang diperoleh mahasiswa. Apabila hasil belajar meninggkat maka kualitas mahasiswa, dosen dan juga media sangat baik dalam proses pelaksanaan pembelajaran.

Pada analisis uji normalitas data digunakan guna memberi simpulan bahwa data yang digunakan dapat dan telah berdistribusi secara normal, sehingga analisis akhirnya menggunakan statistic parametric. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat.

Terlihat dari table bahwa uji normalits akhir pada semester eksperimen untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk= 6-1 = 5, diperoleh hitung = 10,0766 tabel = 15,1. Karena hitung<tabel maka peneliti dapat berksimpulan bahwa data dapat berdistribusi dengan baik dan normal. Pada semester eksperimen kemampuan post test yang dihitung dari uji normalitas tersebut berdistribusi normal hal ini dapat dibuktikan pada perolehan xhitung diperoleh sebesar 10.0766 dengan derajat kebebasan yaitu 5 pada taraf signifikan 5%. Sedangkan hasil yang diperoleh dari xtabel yaitu sebesar 15,1.

Untuk mengetahui normalitas hasil belajar mahasiswa semester II D Universitas Muhammadiyah Tangerang yaitu dengan membandingkan, data dikatakan berdistribusi normal apabila hitung<tabel . Dari uji normalitas yang diperoleh yaitu hitung sebesar 10,0766 dan tabel sebesar 15,1.Dapat disimpulkan bahwa hitung<tabel , dari data tersebut berdistribusi normal.

Tabel 2

Hasil Post Test Semester Eksperimen

 

Sampel

Eksperimen

X

80,1

S

15,1

N

32

�0

75

t

10,0

 

Bedasarkan peritungaan yang diperoleh dalam penelitian yang menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar semester eksperimen diperoleh = 80,1. Setelah perhitungan akhir dengan uji t pihak kanan diperoleh thitung = 10,0766. Kemudian dikonsultasikan ke tabel distribusi t satu pihak dengan dk =32-1 = 31 dengan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel= 15,1.

 

Gambar 1


Perolehan Uji t Pihak Kanan

Merujuk pada rumusan di atas, diketahui bahwa nilai thitung terletak di daerah penolakan H0. Dengan demikian thitung>ttabel maka hipotesis H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima, sehingga bisa diartikan bahwa media edmodo efektif terhadap hasil belajar Manajemen Pendidikan pada mahasiswa semester II pada tahun pelajaran 2016/2017.

Berdasarkan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan media penunjang pembelajaran yang telah diterapkan pada pembelajaran Manajemen Pendidikan memberikan hasil yang signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian hipotesis yang diajukan bahwa media Edmodo sebagai penunjang mata kuliah manmajemen pendidikan efektif terhadap hasil belajar manajemen pendidikan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang adalah diterima.

Hasil belajar yang diperoleh pada mahasiswa semester II di Universitas Muhammadiyah Tangerang memperoleh peningkatan nilai dengan rata-rata yang telah ditentukan. Setelah menggunakan media penunjang edmodo hasil belajar mahasiswa lebih meningkat dan mahasiswa mengerjakan tugas secara fleksibel dan efesien tanpa harus membawa buku ataupun pensil. Hanya dengan menggunakan smartphone ataupun laptop mengerjakan tugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun.

Kelebihan utama edmodo adalah user interface yang mengadaptasi tampilan facebook. Lebih lanjut, dengan tampilan dan mode sebagaimana demikian, edmodo cenderung mudah digunakan, baik itu untuk pemula atau yang sudah mahir sekali pun. Pada compatibility, edmodo memungkinkan tindakan pratinjau untuk berbagai jenis file, baik itu pdf, pptx, html, swf atau file jenis lainnya. Pada tahap seperti sekarang, edmodo tidak hanya terbuka untuk perangkat komputer, namun juga ponsel dan gadget lainyang dibekali sistem Android OS.

Secara umum, efektivitas metode pembelajaran senantiasa bersinggungan dengan tingkat keberhasilan pada proses pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada ketentuan belajar pembelajaran dapat di katakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 75% dari jumlah 0% mahasiswa telah memperoleh nilai: 60 peningkatan hasil belajar.

Selain itu juga mengacu pada model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar lebih giat dan mendapat hasil belajar yang lebih baik serta mahasiswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan. Pembelajaran dikatakan efektif atau tidaknya dilihat dari bagaimana keefektifan pembelajaran yang mampu memberi motivasi pada mahasiswa agar menjadi lebih giat agar mendapat hasil belajar yang memuaskan.

Dari ketertarikan dan kemudahan tersebut membuat mahasiswa menjadi giat dalam belajar karena belajar tidak harus berada di kelas. Dengan keefektifan inilah media edmodo sangat memberi pengaruh pada hasil belajar mahasiswa. Tidak hanya untuk mengerjakan tugas, sistem edmodo juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi dan berkomunikasi bahkan untuk bekerja kelompok secara maya. Ketertarikan tersebut menimbulkan motivasi belajar dan juga menggugurkan anggapan bahwa belajar itu menjenuhkan. Melalui penggunaan edmodo proses pembelajaran akan berlangsung lebih menarik. Sehingga, pada tahap yang lebih jauh, pembelajaran sebagaimana yang telah diterangkan dapat membuat siswa lebih memiliki hasil belajar yang memuaskan dan sesuai dengan sasaran nilai yang telah ditetapkan.

 

Kesimpulan

Hasil belajar yang diperoleh pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang memperoleh peningkatan nilai dengan rata-rata yang telah ditentukan. Setelah menggunakan media penunjang edmodo hasil belajar mahasiswa lebih meningkat dan mahasiswa dapat mengerjakan tugas secara fleksibel dan efesien, sehingga nilai mahasiswa mencapai di atas rata-rata. Melalui smartphone ataupun laptop mengerjakan tugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Dari ketertarikan dan kemudahan tersebut membuat mahasiswa menjadi giat dalam belajar karena belajar tidak harus berada kampus. Dengan keefektifan inilah media edmodo sangat berpengaruh besar pada hasil belajar mahasiswa

 

 

 

 

 

 

 

BIBLIOGRAFI

 

Arsyad.2014.MediaPembelajaran.Jakarta:Raja Grafindo Persada.

 

Margono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

 

Rusman. 2015. Model-model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

 

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

 

Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

 

Zakaria, Muhammad. Tanpa tahun. Tentang Edmodo: Pengertian, Manfaat, dan Fitur-fiturnya yang Wajib Anda ketahui. Disudur tanggal 30 Mei 2017 pukul 14.11 WIB dari http://www.nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-fitur-edmodo/.