�����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������� e-ISSN : 2548-1398
����������� Vol. 2,
No 9 September 2017
EFEKTIFITAS MEDIA EDMODO SEBAGAI PENUNJANG BELAJAR MATA KULIAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
Ahmad
Arif Fadilah
Universitas Muhammadiyah Tangerang
Abstrak
�
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa efektif �media edmodo pada proses perkualiahan di mata
kuliah Manajemen Pendidikan. Penelitian ini bermetodekan kuantitatif deskriptif
dengan design one shot case study. Populasi
dari penelitian yaitu Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang dengan
sampel 32. Teknik pengambilan data dengan pemberian tugas untuk mengetahui
hasil belajar setelah penggunaan media tersebut pada mata kuliah manajemen
pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan pengujian hipotesis menggunakan uji-t
satu pihak yaitu uji-t pihak kanan. Berdasarkan perhitungan uji-t pihak kanan,
dengan taraf signifikan 5% diperoleh t hitung= 10,0766 sedangkan t tabel= 15,1 karena
t hitung<t tabel maka penulis dapat berkesimpulan �bahwa rata-rata hasil belajar pada mata kuliah
Manajemen Pendidikan Mahasiswa yang diberi perkuliahan melalui media �Edmodo lebih tinggi. Merujuk pada data yang
diperoleh, rata-rata hasil belajar dari mahasiswa menjadi
80,10. Pembelajaran dengan media penunjang pembelajaran edmodo pada mata kuliah Manajemen Pendidikan disimpulkan efektifitas
atas hasil belajar mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Tangerang tahun
pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci: Efektifitas, Media Odmodo, Hasil Belajar
Pendahuluan
Pembelajaran
merupakan sebuah sistem yang saling terhubung satu sama lain dimana terdiri
atas materi, tujuan, motode dan evaluasi (Rusman, 2014: 1). Hal-hal sebagaimana
di atas akan diolah dan diproses oleh dosen guna mendapat proses perkuliahan
yang lebih efektif dan efisien. Pembelajaran adalah sistem yang terdiri dari
beberapa komponen yang saling berkaitan. Komponen yang dimaksud dalam uraian di
atas adalah materi, tujuan pembelajaran, metode, serta evaluasi proses
pembelajaran. Guna meningkatkan efektivitas perkuliahan, dosen dan pihak
terkait harus memperhatikan keempat komponen di atas. Akan tetapi, yang utama
dari hal-hal di atas adalah metode perkualihan. Metode wajib diperhatikan
dengan seksama. Sebab, jika metode adalah alat, maka semakin baik alat yang
digunakan, semakin baik pula hasil yang akan didapat. Saat ini teknologi dalam
pembelajaran semakin berkembang pesat, perkembangan tersebut dirasakan baik oleh
dosen maupun �mahasiswa. Pada masa
milenial seperti sekarang, tidak sedikit mahasiswa yang sudah bisa menggunakan
internet. Bahkan, dari pengamatan peneliti dan hasil survei telah menunjukan
bahwa, �hampir rata-rata mahasiswa
membuka internet setiap hari baik itu untuk belajar ataupun bermain.
Di masa
globalisasi sekarang ini model pembelajaran secara konvensional dirasa kurang
menarik minat mahasiswa untuk belajar. Masing-masing mahasiswa mempunyai daya
imajinasi berbeda-beda sehingga saat mahasiswa menangkap suatu pembelajaran
tanpa adanya suatu media yang menarik hasil serapannya akan berbeda-beda. Daya
tangkap mahasiswa dengan tanpa adanya media yang menarik membuat mahasiswa akan
menelaah suatu pembelajaran tersebut secara berbeda, bahkan tidak sesuai dengan
tujuan yang harus dicapai. Permasalahan yang timbul dengan tanpa adanya media
penunjang untuk pembelajaran diantaranya kurangnya daya serap dan antusias,
respon mahasiswa terhadap materi yang diajarkan dosen saat di kelas, sebagian
mahasiswa cenderung jenuh dan� bosan
dengan proses perkualiahan yang selama ini dilaksanakan.
Model-model
Pembelajaran disusun berdasarkan prinsip atau teori sebagai pijakan. Lebih
lanjut, beberapa para ahli telah menyusun beberapa model pembelajaran modern.
Penyusunan metode pembelajaran dan perkuliahan sebagaimana disusun para ahli
merupakan model peningkatan kualitas pendidikan dengan orientasi pada;
prinsip-prinsip pendidikan, analisis sistem, sosiologis, serta beberapa teori
lain (Rusman, 2015: 5). Umumnya mempelajari model-model pembelajaran didasarkan
pada teori belajar yang dikelompokan menjadi empat model pembelajaran.
Model
pembelajaran yang dimaksud di atas merupakan pola-pola umum yang kerap
digunakan guna mencapai kompetensi/tujuan pembelajaran yang dicita-citakan.
Joyce dalam Arsyad (2014) berpendapat bahwa model pembelajaran merupakan
rencana dan pola-pola yang digunakan untuk membentuk kurikulum dan pembelajaran
dalam jangka panjang, merencang beberapa bahan pembelajaran, serta mengolah dan
merancang proses pembelajaran di semester atau di luar semester.
Belajar merupakan
suatu proses yang kompleks untuk setiap individu. Pada umumnya seorang
pembelajaran akan mudah dipengaruhi oleh lingkungan (Arsyad, 2014: 1). Satu
dari sekian tanda bahwa seseorang telah melaksanakan proses belajar �adalah terjadinya perubahan terhadap tingkat
keterampilan, sikap dan pengetahuan. Proses pembelajaran yang berbeda
mempengaruhi daya pikir setiap individu. Belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal. Hal-hal sebagaimana yang dimaksud di atas adalah lingkungan, keterampilan
individu, ataupun kemauan pribadi. Teknik belajar masing-masing orang memiliki
perbedaan satu dengan yang lain, oleh karena hal tersebut metode belajar yang
menyenangkan dan efektif dapat mendukung tiap individu dalam belajar.
Setiap individu
menginginkan agar proses belajar berjalan dengan menarik dan menyenangkan. Hal
tersebut tergambar dari keinginan individu dalam melaksanakan pola belajar yang
simpel, fleksibel, namun memiliki orientasi pada tujuan pembelajaran itu
sendiri. Salah satu metode belajar yang fleksible
adalah prinsip Individualized Learning. Metode
pembelajaran ini memungkinkan pembelajaran menyesuaikan kecepatan belajarnya
dengan �sistem modular. Satu dari sekian
bentuk dari Individualized Learning yaitu dengan pembelajaran
berbasis internet untuk pendidikan.
Pada masa seperti
sekarang, internet kerap digunakan untuk berbagai hal, salah satunya adalah
sebagai penyokong proses belajar. Tidak sedikit lembaga pendidikan yang
membolehkan peserta didik untuk memanfaatkan internet dalam kegiatan belajar,
tidak terkecuali dengan Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT). Pemberlakukan model dan pola belajar
sebagaimana pemaparan di atas memungkinkan mahasiswa di UMT memiliki
peningkatan kecepatan dalam menangkap setiap informasi dan materi pembelajaran.
Belakangan ini
jenjang pendidikan universitas menerapkan pembelajaran berbasis internet yaitu
dengan elektronik learning untuk
mencapai pembelajaran yang lebih aktif dan inovatif. E-learning atau elektronik learning salah satu media yang begitu menunjang dalam
pembelajaran Manajemen Pendidikan (Arsyad, 2014: 203). Dosen/guru sering
menggunakannya sebagai media penunjang seperti keterbatasan jarak dan waktu
yang kadang membatasi untuk tatap muka dalam satu ruangan. Salah satu jenis
layanan atau produk e-learning yang kerap
diterapkan di Indonesia, adalah Edmodo.
Edmodo
adalah media berbasis internet seperti facebook.
Media ini dapat memudahkan dosen maupun mahasiswa dalam penunjang pembelajaran
secara elektronik seiring berjalannya waktu. Platform yang disajikan dengan tampilan yang serupa dengan fitur facebook, tetapi Edmodo menampilkan fitur yang didesain untuk penunjang pembelajaran
berbasis internet. Edmodo merupakan
media yang dapat membuktikan perkembangan internet dunia pendidikan dalam proses
belajar. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa edmodo berfungsi sebagai
platform penugasan dan interaksi
antar dosen dan mahasiswa, sehingga edmodo
memungkinkan untuk diterapkan sebagai
penunjang pembelajaran.
Berikut adalah
beberapa manfaat yang bisa didapat dari pola pembelajaran Edmodo:
1. Menjadi wahana komunikasi yang lebih efektif
serta efisien untuk guru dan murid;
2. Memungkinkan peserta didik untuk
berkomunikasi, berinteraksi dan berdiskusi dengan tetap ditinjau dosen selaku
pendidik;
3. Memudahkan komunikasi antarguru, peserta
didik maupun orang tua siswa;
4. Dapat digunakan sebagai sarana ujian dan
kuis yang lebih menarik dan efektif;
5. Memungkinkan pendidik untuk memberi materi
dan/atau pertanyaan dengan lebih mudah;
6. Memungkinkan orang tua murid untuk dapat
memantau setiap kegiatan belajar anak (Zakaria: tanpa tahun)
Edmodo juga
memungkinkan pendidikan menyampaikan berita dan tes secara online di grup. Edmodo juga memudahkan mahasiswa
mengirim artikel dan blog yang ditugaskan dosen. Di sisi lain, dosen juga dapat
mengembangkan ruang diskusi melalui edmodo.
Dengan kata lain, melalui fitur ini, dosen dan mahasiswa dapat secara
langsung berkomunikasi di waktu dan ruang yang sama tanpa harus bertemu. Dosen
juga dapat menggunakan edmodo untuk menginstruksikan, menetapkan dan membicarakan dengan
mahasiswanya secara online di waktu yang sama secara bersamaan. Edmodo juga memudahkan mahasiswa untuk
mengirim gambar, tugas dalam bentuk file, link, maupun video yang ditugaskan
dosen. Guna meningkatkan kualitas komunikasi, edmodo juga dibekali fitur selayaknya messenger. Dengan fitur tersebut, baik mahasiswa, dosen, maupun
pihak lain yang terlibat, dapat berkomunikasi melalui pesan antarindividu. Pesan
edmodo dibuat lebih menarik, mudah dimengerti, dan tidak terbatas waktu
serta jumlah karakter. Penelitian ini mengulas efektivitas pembelajaran
menggunakan edmodo di UMT, yaitu pada mata kuliah Manajemen
Pendidikan.
Metode
Penelitian
Penelitian ini bermetodekan kuantitatif
eksperimen. Penelitian ini berdesain �One
Shot Case Study�. Desain penelitian ini memungkinkan kelompok diberikan
perlakuan atau treatment. Lebih
lanjut, untuk mengetahui hasil, peneliti melakukan observasi terhadap proses
dan hasil penelitian. Sugiyono (2012) menerangkan bahwa pengujian
hipotesis� deskriptif merupakan pengujian
yang bersifat generalisasi atas hasil penelitian dengan orientasi pada sampel
penelitian itu sendiri. Pada tahap akhir, proses pengujian tersebut akan
membuahkan simpulan, apakah hipotesis tersebut dapat digeneralisasikan atau
tidak. Variabel dalam penelitian ini bersifat mandiri. Sehingga, pada proses
penelitian, hipotesis penelitian pun tidak mengarah pada perbandingan hubungan
dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2012: 94). Guna mempertegas pernyataan
tersebut peneliti memvisualisasikan desain penelitian sebagaimana rumusan
berikut:
X�������� O
Keterangan:
X�������� :
treatment yang dilakukan (variabel
independen);
O�������� :
observasi (variabel dependen)
Dalam penelitian ini mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Muhammadiyah Tangerang bertindak sebagai populasi. Jumlah populasi
peneliti sebanyak 158 mahasiswa yang seluruhnya berasal dari semester dua.
Tabel berikut menerangkan detail populasi penelitian yang digunakan:
Tabel 1
Jumlah Populasi Penelitian
Semester |
Jumlah Peserta Didik |
II A |
32 |
II B |
32 |
II C |
31 |
II D |
31 |
II E |
32 |
Jumlah |
158 |
Sampel merupakan
karakteristik dan jumlah terkecil dari populasi (Sugiyono: 2012). Dalam
penentuannya sampel penelitian ini dipilih melalui teknik random atau acak. Teknik pengambilan sampel ini dikombinasikan
dengan metode undian (Margono: 2010). Dari metode ini terpilihlah semester IIA
dengan jumlah 32 mahasiswa.
Dua variabel yang
digunakan disini adalah variabel terikatdan bebas. Lebih lanjut, dalam
penelitian ini, yang bertindak sebagai variabel terikat adalah hasil belajar
mata kuliah manajemen pendidikan (variabel Y). Sedangkan, yang bertindak
sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah media edmodo, atau variabel X. Kemudian, menurut pengertiannya, variabel sendiri merupakan objek meliputi
makhluk hidup maupun non makhluk hidup yang diteliti (Arikunto: 2013). Variabel
pada dasarnya memiliki dua jenis yang begitu menonjol. Jenis yang pertama
adalah variabel bebas atau variabel yang memberi pengaruh atas jenis lainnya
adalah variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi.
Hasil
dan Pembahasan
Tempat penelitian ini adalah Universitas Muhammadiyah Tangerang. Berdasarkan kurikulum yang telah
ditetapkan, pada mahasiswa semester II. Oleh karena hal tersebut penelitian
dilaksanakan pada waktu semester genap tahun ajar 2016/2017 yaitu pada tanggal
4-20 Mei 2017.
Melalui pemanfaatan media edmodo,
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah manajemen pendidikan menuju arah
yang lebih efektif.� Hal ini senada
dengan data terkait post test di
semester eksperimen. Semester eksperimen pada penelitian ini adalah semester II
C . Dari data yang diperoleh semester II A rentang skor dari keefektifan hasil
belajar dengan memanfaatkan media bernama edmodo yaitu dengan nilai tertinggi mencapai 94
dan nilai terendah yaitu 53.
Data diperoleh setelah melakukan post test pada semester eksperimen dengan menggolongkan sebanyak 6 kategori
penilaian diantaranya Sangat Kurang, Kurang, Sedang, Cukup, Baik, Sangat Baik. Tabel distribusi frekuensi menunjukkan
6 interval semester yang masing-masing mempunyai kategori dan frekuensi
relatif.
Skor semester interval pertama berada di angka 53 sampai dengan 59.
Frekuensi mahasiswa yang memperoleh nilai kurang berjumlah 2 mahasiswa dengan frekuensi
relatif sebanyak 6,25%. Dari hasil yang didapat dari rentang skor 53-59
tersebut maka digolongkan dalam kategori Sangat Kurang karena rendahnya skor.
Semester interval kedua yaitu dengan jarak skor 60 sampai dengan
66. Frekuensi mahasiswa dengan nilai sebagaimana disebutkan di atas adalah 2
mahasiswa dengan frekuensi relatif sebanyak 6,25%. Dari hasil yang didapat dari
rentang skor 60-66 tersebut maka digolongkan dalam kategori Kurang.
Semester interval ketiga yaitu dengan jarak atau rentang skor 67
sampai dengan 73 dimana mahasiswa dengan nilai demikian berjumlah 4 mahasiswa dengan
frekuensi relatif sebanyak 12,5%. Melalui hasil tersebut maka digolongkan dalam
kategori sedang.
Semester interval keempat yaitu dengan rentang skor 74 sampai
dengan 80 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana disebutkan berjumlah 6
mahasiswa� dengan frekuensi relatif
sebanyak 18,75%. Hasil sebagaimana di atas digolongkan dalam kategori Cukup.
Semester interval kelima yaitu dengan rantang skor 81 sampai dengan
87 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana di atas berjumlah 10 mahasiswa dengan
frekuensi relatif sebanyak 25%. Dengan demikian, hasil sebagaimana di atas
kemudian digolongkan ke dalam kategori baik.
Semester interval keenam yaitu dengan rantang skor 88 sampai dengan
94 dimana mahasiswa dengan skor sebagaimana di atas berjumlah 2 mahasiswa
dengan frekuensi relatif sebanyak 31,25%. Dengan demikian, hasil sebagaimana di
atas kemudian digolongkan ke dalam kategori sangat baik.
Perolehan data menunjukkan lebih banyaknya
frekuensi relatif pada rentang skor 88-94 yang termasuk dalam kategori sangat
baik. Merujuk dari uraian di atas peneliti kemudian dapat berkesimpulan bahwa hasil
belajar dari mahasiswa semester II B meningkat setelah diberikan media
penunjang pembelajaran dengan edmodo. Meningkatnya hasil belajar mata kuliah
manajemen pendidikan di Universitas Muhamadiyah Tangerang setelah diberikan
media penunjang dengan edmodo dapat
dikatakan efektif karena meningkatnya nilai yang diperoleh mahasiswa. Apabila
hasil belajar meninggkat maka kualitas mahasiswa, dosen dan juga media sangat
baik dalam proses pelaksanaan pembelajaran.
Pada analisis uji normalitas data digunakan guna memberi simpulan
bahwa data yang digunakan dapat dan telah berdistribusi secara normal, sehingga
analisis akhirnya menggunakan statistic
parametric. Uji normalitas dilakukan dengan uji Chi Kuadrat.
Terlihat dari table bahwa uji normalits akhir pada semester
eksperimen untuk taraf signifikan α = 5% dengan dk= 6-1 = 5, diperoleh hitung
= 10,0766 tabel = 15,1. Karena hitung<tabel
maka peneliti dapat berksimpulan bahwa data dapat berdistribusi dengan baik dan
normal. Pada semester eksperimen kemampuan post
test yang dihitung dari uji normalitas tersebut berdistribusi normal hal
ini dapat dibuktikan pada perolehan xhitung diperoleh sebesar
10.0766 dengan derajat kebebasan yaitu 5 pada taraf signifikan 5%. Sedangkan
hasil yang diperoleh dari xtabel yaitu sebesar 15,1.
Untuk
mengetahui normalitas hasil belajar mahasiswa semester II D Universitas
Muhammadiyah Tangerang yaitu dengan membandingkan, data dikatakan berdistribusi
normal apabila hitung<tabel . Dari uji normalitas yang
diperoleh yaitu hitung sebesar 10,0766 dan tabel sebesar
15,1.Dapat disimpulkan bahwa hitung<tabel , dari data
tersebut berdistribusi normal.
Tabel 2
Hasil Post Test Semester
Eksperimen
Sampel |
Eksperimen |
X |
80,1 |
S |
15,1 |
N |
32 |
�0 |
75 |
t |
10,0 |
Bedasarkan peritungaan yang diperoleh dalam
penelitian yang menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar semester eksperimen
diperoleh = 80,1. Setelah perhitungan akhir dengan uji t pihak kanan diperoleh
thitung = 10,0766. Kemudian dikonsultasikan ke tabel distribusi t
satu pihak dengan dk =32-1 = 31 dengan taraf signifikan 5% diperoleh ttabel=
15,1.
Gambar 1
Perolehan Uji t Pihak Kanan
Merujuk pada rumusan di atas, diketahui
bahwa nilai thitung terletak di daerah penolakan H0. Dengan demikian
thitung>ttabel maka hipotesis H0 ditolak dan hipotesis
Ha diterima, sehingga bisa diartikan bahwa media edmodo efektif terhadap
hasil belajar Manajemen Pendidikan pada mahasiswa semester II pada tahun
pelajaran 2016/2017.
Berdasarkan pengujian hipotesis dengan
menggunakan uji t di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan media
penunjang pembelajaran yang telah diterapkan pada pembelajaran Manajemen
Pendidikan memberikan hasil yang signifikan pada taraf 5%. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan bahwa media Edmodo
sebagai penunjang mata kuliah manmajemen pendidikan efektif terhadap hasil
belajar manajemen pendidikan pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang
adalah diterima.
Hasil belajar yang diperoleh pada mahasiswa
semester II di Universitas Muhammadiyah Tangerang memperoleh peningkatan nilai
dengan rata-rata yang telah ditentukan. Setelah menggunakan media penunjang edmodo hasil belajar mahasiswa lebih meningkat
dan mahasiswa mengerjakan tugas secara fleksibel dan efesien tanpa harus
membawa buku ataupun pensil. Hanya dengan menggunakan smartphone ataupun
laptop mengerjakan tugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun.
Kelebihan utama edmodo adalah user interface yang
mengadaptasi tampilan facebook. Lebih lanjut, dengan tampilan dan mode
sebagaimana demikian, edmodo cenderung
mudah digunakan, baik itu untuk pemula atau yang sudah mahir sekali pun. �Pada compatibility,
edmodo memungkinkan tindakan pratinjau untuk berbagai jenis file, baik itu
pdf, pptx, html, swf atau file jenis lainnya. Pada tahap seperti sekarang, edmodo tidak hanya terbuka untuk
perangkat komputer, namun juga ponsel dan gadget lain� yang dibekali sistem Android OS.
Secara umum, efektivitas metode
pembelajaran senantiasa bersinggungan dengan tingkat keberhasilan pada proses
pembelajaran. Kriteria keefektifan dalam penelitian ini mengacu pada ketentuan
belajar pembelajaran dapat di katakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 75%
dari jumlah 0% mahasiswa telah memperoleh nilai: 60 peningkatan hasil belajar.
Selain itu juga mengacu pada model
pembelajaran dikatakan efektif jika dapat meningkatkan minat dan motivasi
apabila setelah pembelajaran mahasiswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar
lebih giat dan mendapat hasil belajar yang lebih baik serta mahasiswa belajar
dalam keadaan yang menyenangkan. Pembelajaran dikatakan efektif atau tidaknya
dilihat dari bagaimana keefektifan pembelajaran yang mampu memberi motivasi
pada mahasiswa agar menjadi lebih giat agar mendapat hasil belajar yang
memuaskan.
Dari ketertarikan dan kemudahan tersebut
membuat mahasiswa menjadi giat dalam belajar karena belajar tidak harus berada
di kelas. Dengan keefektifan
inilah media edmodo sangat memberi pengaruh pada hasil belajar
mahasiswa. Tidak hanya untuk mengerjakan tugas, sistem edmodo
juga dapat dimanfaatkan untuk berbagi dan berkomunikasi bahkan untuk bekerja
kelompok secara maya. Ketertarikan tersebut menimbulkan motivasi belajar dan
juga menggugurkan anggapan bahwa belajar itu menjenuhkan. Melalui penggunaan edmodo proses pembelajaran akan
berlangsung lebih menarik. Sehingga, pada tahap yang lebih jauh, pembelajaran
sebagaimana yang telah diterangkan dapat membuat siswa lebih memiliki hasil
belajar yang memuaskan dan sesuai dengan sasaran nilai yang telah ditetapkan.
Kesimpulan
Hasil belajar yang diperoleh pada mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Tangerang memperoleh peningkatan nilai dengan rata-rata yang telah
ditentukan. Setelah menggunakan media penunjang edmodo hasil belajar mahasiswa lebih meningkat dan mahasiswa dapat
mengerjakan tugas secara fleksibel dan efesien, sehingga nilai mahasiswa
mencapai di atas rata-rata. Melalui smartphone ataupun laptop
mengerjakan tugas dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Dari ketertarikan
dan kemudahan tersebut membuat mahasiswa menjadi giat dalam belajar karena
belajar tidak harus berada kampus. Dengan keefektifan inilah media edmodo sangat berpengaruh besar pada hasil belajar mahasiswa
BIBLIOGRAFI
Arsyad.�
2014.� Media� Pembelajaran.� Jakarta:�
Raja Grafindo Persada.
Margono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Rusman. 2015. �Model-model
Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Zakaria, Muhammad. Tanpa tahun. Tentang Edmodo: Pengertian, Manfaat, dan
Fitur-fiturnya yang Wajib Anda ketahui. Disudur tanggal 30 Mei 2017 pukul
14.11 WIB dari http://www.nesabamedia.com/pengertian-manfaat-dan-fitur-edmodo/.