Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN: 2541-0849
e-ISSN: 2548-1398
Vol. 6, No. 1, Januari 2021
ANALISIS
SWOT SEBAGAI STRATEGI DALAM MEMBANTU PEREKONOMIAN UMKM JASA KONVEKSI @ANFCREATIVE.ID
DI ERA PANDEMI
Ashif
Jauhar Winarto
Pasca Sarjana
Ekonomi Syariah UIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia
Email: [email protected]
Abstract
This study aims
to know the economy of UMKM
sector during pandemic. This study was conducted at the @anfcreative.id
convection service, located in Jombang, East Java. For the management of UMKM,
the @anfcreativ.id convection service creates empowerment to the people living
around the location by employing local communities. In this study, the
researchers explained product marketing strategy and analyze it, in terms of
internal and external environmental problems. Method of this study used descriptive
qualitative methods, of which the researchers collected data related to this
research and information that supports the research discussion. The interview
focused on 3 elements, such as owners, employees and buyers of the convection
service. Observations were carried out directly in the location. The results of
interviews and observations were grouped by analysis of internal and external
environmental factors, which were linked into an internal-external matrix, SWOT
matrix. The results of the analysis of internal and external factors were more
inclined on the strategy (SO) or strength and opportunities, so that it can be
concluded that UMKM convection service @anfcreative.id continue to expand
market share and to open employment opportunities for local residents, so that
the local residents can maintain or even increase their household economy at
maximum during pandemic.
Keywords: product
marketing; UMKM management; pandemic
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi
dalam membantu perekonomian sektor UMKM di era pandemi. Penelitian dilakukan di
jasa konveksi @anfcreative.id tepatnya di Jombang, Jawa Timur. Dalam
pengelolaan UMKM seperti jasa konveksi @anfcreativ.id memberikan
pemberdayaan pada masyarakat yang berada disekitar lokasi dengan cara memperkerjakan
masyarakat tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan strategi
pemasaran produk dan menganalisisnya baik dalam masalah lingkungan internal
atau eksternal. Penelitian ini
menggunakan metode kualitatif deskriptif. Yang mana peneliti akan mencari data
yang berhubungan dengan penelitian, adapun informasi yang mendukung pada
pembahasan penelitian. Wawancara di fokuskan pada 3 unsur yakni pemilik atau
owner dari jasa konveksi, karyawan jasa konveksi dan pembeli produk dari jasa
konveksi. Observasi dilakukan secara langsung ke lokasi. Hasil wawancara dan
observasi dikelompokan dengan analisis faktor lingkungan internal dan
eksternal, kemudian menghubungkan kedalam bentuk matriks internal eksternal,
matriks swot. Yang mana hasil dari penelitian ini dalam analisis faktor
internal dan eksternal lebih condong kepada strategi (SO) atau kekuatan (strength), Peluang
(opportunites) yang mana dapat disimpulkan bahwa UMKM jasa konveksi @anfcreative.id
bisa terus melakukan ekspansi pangsa pasar dan juga terus membuka lapangan
pekerjaan bagi warga sekitar sehingga warga sekitar bisa mempertahankan ekonomi
rumah tangganya dengan maksimal di era pandemi.
Kata
Kunci: pemasaran
produk; pengelolaan UMKM;
pandemi
Coresponden
Author
Email: [email protected]
Artikel dengan
akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Pertumbuhan
ekonomi dapat dilihat dari beberapa indikator yakni dari perkembangan ekonomi
di setiap daerah, bangsa dan negara, atas dasar tersebut maka daerah, bangsa
dan negara merupakan elemen penting untuk mengatur regulasi ekonomi. Pada saat ini Indonesia
mengalama kondisi dimana tingkat kependudukan usia produktif semakin meningkat,
jika hal ini tidak diimbangi dengan kegiatan atau pola pikir yang positif
seperti memulai berfikir kreatif untuk menciptakan sebuah lapangan usaha, agar
masyarakat di negara ini tidak mengalami keterpurukan nasib dikarenakan semakin
banyak usia produktif yang tidak bekerja atau menambah angka pengangguran hal
ini sangat bersifat negatif dan mempengaruhi sektor perekonomian, seperti
halnya sempitnya lapangan perkerjaan jika tidak membuat usaha badan milik
sendiri dan angka pengangguran akan terus bertambah. Oleh sebab itu masyarakat
dituntut untuk membuat lapangan pekerjaan sendiri walaupun lingkupnya kecil
atau bisa dibilang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
�Keberadaan UMKM tidak bisa dihapuskan ataupun
dihindarkan dari masyarakat negara saat ini. Karena keberadaan UMKM mempunyai
peran yang sangat penting dalam mempertahankan perekonomian nasional, dan juga
sangat bermanfaat dalam hal pendistribusian pendapatan bagi masyarakat. Selain
itu UMKM mampu menciptakan ide atau gagasan kreatif yang searah dengan tujuan
maupun harapan usaha untuk mempertahankan dan mengembangkan tradisi juga
kebudayaan setempat. Di dalam pandangan lain bahwa UMKM juga memiliki potensi
untuk meningkatkan perekonomian dan kemakmuran masyarakat dikarenakan semakin banyak
UMKM maka semakin banyak juga lapangan pekerjaan mengingat jumlah penduduk di
negara ini sangatlah banyak sehingga bisa mengurangi angka pengangguran. Dari
sini bisa dilihat bahwa adanya sektor UMKM yang bersifat padat karya,
menggunakan teknologi yang sederhana dan mampu dipahami sehingga masyarakat
mudah untuk berkerja.
Didalam
perkonomian negara saat ini mengalami penurunan produk domestik bruto (PDB)
dikarenakan situasi dan kondisi yang kurang menjamin dilandanya pandemi
covid-19. Bukan hanya dinegara Indonesia melainkan banyak negara tetangga juga
yang mengalami penurunan pendapatan negara yang disebabkan adanya pandemi
covid-19. Oleh sebab itu pemerintah memberikan perhatian cukup besar terhadap
sektor UMKM, karena pendapatan untuk negara cukup besar dalam perekonomian di
Indonesia. Berdasarkan data kementerian koperasi dan UMKM ada sekitar 99% unit usaha di Indonesia
adalah UMKM, terdiri dari 6,702 usaha menengah, 783,132 usaha kecil, dan 63,5
juta usaha mikro (Purwanto, 2020).
Kontribusi UMKM terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sangatlah besar
yakni 60,3%. Sehingga UMKM menjadi perhatian khusus dalam kondisi seperti ini.
Dalam situasi pandemi covid-19, justru potensi UMKM menguasai pasar saat
pandemi sangatlah besar, terutama bisa dilihat bahwa saat ini sektor impor
tidak lagi berjalan seperti sediakala atau pada saat situasi normal. Sehingga
sektor UMKM hadir untuk memberikan warna kreatifitas tehadap produk yang dijual
baik lingkup daerah maupun nasional.
Hal
ini menjadi tuntutan kepada sektor UMKM agar terus menjadi garda terdepan untuk
menginisiasi sebuah pola pikir kreatif terhadap produksi maupun pemasaran di
sektor UMKM. Bagaimana diketahui bahwa pandemi covid-19 ini sangatlah mengancam
perekonomian dari sektor manapun, oleh sebab itu UMKM harus berpikiran kreatif
seperti halnya memasarkan produk yang awalnya bisa dipasarkan secara langsung
atau ditempat, tetapi saat ini hanya bisa dipasarkan melalui media online.
Masyarakat Indonesia yang bergelut di sektor UMKM harus memiliki pola pikir
yang maju sehingga bisa mengaplikasikan media online untuk dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya seperti halnya menjual sebuah produk. Agar pada saat pandemi
sektor UMKM tidak berhenti beroperasi tapi terus beroperasi dengan pola pikir
yang awalnya primitif menjadi kreatif sehingga menimbulkan input omset yang
terus mengalami peningkatan walaupun ditengah pandemi saat ini.
Ketahanan
sektor UMKM untuk membantu perekonomian pada saat pandemi merupakan isu yang
sangat sentral dan menjadi domain utama salah satu UMKM yang berada di
Kabupaten Jombang, khususnya UMKM yang bergerak dibidang jasa konveksi seperti @anfcreative.id
yang sudah menggeluti sektor UMKM sejak tahun 2017. @anfcreative.id
merupakan salah satu UMKM yang berada di Kabupaten Jombang fokus untuk
memproduksi seperti pakaian fashion baik laki-laki ataupun perempuan. Letak
dari pada jasa konveksi ini yakni berada di Jl. Raya Jombok, Kabupaten Jombang,
Jawa Timur. Jasa Konveksi @anfcreative.id memiliki 6 karyawan yang
terbagi tugasnya masing-masing yakni 2 orang bertugas untuk menjahit kain untuk
dijadikan baju, 2 orang bertugas untuk menyablon ketika baju sudah dijahit, dan
2 orang bertugas merapikan juga mengemasi barang atau packaging. UMKM ini
memperkerjakan masyarakat disekitarnya yang belum memiliki pekerjaan sehingga
mereka terbantu dalam perekonomian rumah tangganya masing-masing melalui
penghasilan yang didapat saat berkerja. Dan owner sendiri juga ikut berkontribusi
penuh mengatur segala regulasi keuangan dan membantu dalam sistem pemasaran
produk baik via online ataupun offline. Hal ini menciptakan
sebuah keharmonisan dalam usaha di sektor UMKM dikarenakan tumpoksi tanggung
jawab bekerja yang jelas dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Di era
pandemi @anfcreative.id justru yang seharusnya sangat berdampak
mengalami kemerosotan pendapatan tetapi malah sebaliknya UMKM ini bisa bertahan
dan terus bertambah omsetnya setiap bulannya.
Untuk
itu dalam mengetahui langkah strategi yang di gunakanan dalam UMKM jasa
konveksi ini diperlukan dalam menganalisis baik dari sektor internal ataupun
eksternal, dengan begitu akan mengetahui dengan analisis SWOT yang dimana
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan dalam mempertahankan
sebuah UMKM yang telah berjalan di era pandemi ini. Menurut Rangkuti (2008:19),
kinerja perusahaan ataupun organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal. Sehingga bisa mengetahui pola regulasi produksi UMKM
jas konveksi ini dan bisa memperkerjakana para karyawan dengan jumlah tertentu
dan dengan gaji yang berkelanjutan masih bisa diterapkan seperti bisa pada saat
sebelum era pandemi ini. Juga terus bisa memproduksi dan menjualkan produk
dengan maskimal di saat era pandemi ini banyak diketahui bahwa sektor UMKM yang
saat ini bekerja hanyalah sedikit dikarenakan momentum dengan virus covid-19
ini sehingga tidak bisa beroperasi lagi.
Berdasarkan
fenomena tersebut timbulah pertanyaan bagaimana sistem manajemennya, bagaimana
sistem pemasarannya, bagaimana sistem penerimaan tenaga kerjanya, bagaimana
sistem produksinya, juga bagaimana bisa produk UMKMnya bisa bertahan di tengah
pandemi ini, dll. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah
mengidentifikasi faktor strategis eksternal dan internal jasa konveksi
@anfcreative.id dalam strategi membantu perekonomian di era pandemi. Adapaun
tujuan analisis menggunakan analisis SWOT pada UMKM untuk memberikan suatu
pandangan agar UMKM menjadi lebih fokus, sehingga dalam penempatan analisis
SWOT bisa dijadikan sebagai pembanding pikir dari berbagai sudut pandang, baik dari
padangan kekuatan ataupun kelemahan serta peluang dan ancaman (Fahmi, 2015).
Manfaat dalam menggunakan analisis SWOT yakni bisa mengetahui strategi yang
pantas dalam penerapan pemasaran dan bisa menjadi acuan rekomendasi peluang
untuk menghadapi pangsa pasar juga mengetahui kelemahan yang ada di UMKM
tersebut sehingga bisa terus memperbaiki kesalahan yang sebelumnya, dan
menjadikan UMKM terus progres di era pandemi ini. Dalam hal ini UMKM jasa
konveksi @anfcreative.id yang mana awalnya masih belum menggunakan
metode analisis SWOT sehingga pada penelitian ini memberikan kebaharuan dan
rekomendasi strategi agar UMKM terus bisa mengembangkan pangsa pasar dan
meningkatkan omset untuk membantu perekonomian di masa pandemi.
Metode
Penelitian
Metode
penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Menurut (Sugiyono, 2011), bahawasannya metode
kualitatif ini guna menggambarkan juga memahami arti di balik data-data yang
tampak. Juga dijelaskan bahwasannya metode ini lebih mengarahkan kepada
penelitian deskriptif. Dengan sedemikian rupa penelitian kualitatif deskriptif
bisa menggambarkan serta memberikan pemahaman terhadap realitas yang kompleks. �Oleh sebab itu peneliti disini akan memberikan
gambaran-gambaran yang kompleks tentang kondisi dimana UMKM menjadi solusi atau
hal yang bisa menjadi acuan dalam membantu perekonomian dimasa pandemi dan juga
akan mendeskripsikan tentang UMKM jasa konveksi @anfcreative.id di
Jombang yang akan diteliti. Tekni analisis data ialah proses penyusunan data
agar data tersebut dapat di tafsirkan (Ahmad, 2000).
Untuk
membuat deskripsi ataupun memberikan gambaran tekait dengan penelitian ini maka
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yakni data yang digunakan meliputi
data sekunder dan data primer. Data sekunder disini meliputi, profil dari pada
UMKM jasa konveksi @anfcreative.id, strategi pemasaran dan jumlah pasar.
Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan data yang tertulis yang
diperoleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data
primer diperoleh dari wawancara dan observasi pengamatan langsung di lapangan.
Wawancara disini dilakukan secara langsung dengan dengan melontarkan pertanyaan
yang berhubungan erat dengan tujuan penelitian. Wawancara dilakukan kepada
beberapa responden guna memperoleh data yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
penelitian ini. Untuk itu responden dalam penelitian ini terdiri dari 12 orang,
meliputi beberapa unsur yakni 1 owner pemilik dari UMKM @anfcreative.id,
6 karyawan yang bekerja di UMKM jas konveksi tersebut yang sekaligus juga warga
sekitar, dan 5 konsumen yang pernah melakukan transaksi di @anfcreative.id.
Dalam
membantu untuk mendapatkan data yang akurat, diperlukan instrumen penelitian
yang bisa membantu atau alat bantu seperti draf pertanyaan yang sesuai dengan
tujuan penelitian. Selain itu instrumen lain yakni berupa kamera digital, tape
recoder untuk merekam suara dan gambar dari responden, juga yang pasti adalah
pedoman wawancara (Interview guideline) yang digunakan dalam pengumpulan
data.
Untuk
menginventarisir berbagai padangan atau pendapat tentang isi dari setiap aspek
SWOT untuk kasus tertentu (Jazuli, 2016).
Jadi setelah data sudah terkumpul maka peneliti akan menganalisis guna
memperoleh mengenai tujuan penelitian seperti startegi pemasaran yang digunakan
dalam mencapai target penjualan, jumlah dari pasar atau pangsa pasar siapa saja
dan bagaimana respon pangsa pasar terhadap produk, dengan cara menggunakan
Analisis SWOT. Kinerja
perusahaan ataupun organisasi dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal
dan eksternal (Rusdiansyah, 2016).
Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Oleh sebab itu
peneliti dalam� kinerja dari UMKM jasa
konveksi @anfcreative.id ini bisa membantu perekonomian di masa pandemi
dapat ditentukan oleh kombinasi faktor eksternal dan internal yang
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. Analisis SWOT ialah sebuah cara untuk
mengidentifikasi beberapa faktor secar sistemastis guna merumuskan strategi
perusahaan analisis SWOT didasarkan pada logika dapat memaksimalkan kekuatan,
dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan acaman (Marimin, 2004).
Guna dari analisis SWOT yakni membandingkan antara faktor-faktor internal yang
merupakan strengths (kekuatan) dan weaknesses (kelemahan) dengan
faktor-faktor eksternal yang merupakan opportunities (peluang) dan threats
(ancaman).
Gabungan
antara faktor internal dengan eksternal yakni strategi SO (Strengths
Opportunities) dalam strategi ini perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan
secara maksimal sehingga bisa meningkatkan produksi ataupun kinerja. Strategi
ST (Strengths Threats) dalam hal ini walaupun perusahaan mengahadapi
ancaman yang berbagai akan tetapi perusahaan masih memilki keunggulan sehingga
masih bisa terus produksi. Strategi WO (Weaknesses Opportunities)
terkait dengan ini perusahaan mengalami peluang pasar yang sangat besar hanya
saja pekerja atau sdm dalam perusahaan tersebut lemah. Strategi WT (Weaknesses
Threats) yakni kondisi dimana perusahan tidak bisa melanjutkan produksi
dikarenakan ancaman dan kelemahan yang komplit.
Hasil
dan Pembahasan
Usaha
Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) merupakan badan usaha milik perorangan yang bisa
memperluas dan membuka lapangan pekerjaan juga memberikan pelayan ekonomi
secara luas kepada masyarakat yang di Indonesia baik di plosok negeri maupun di
perkotaan (Jatmika, 2017).
UMKM memiliki peran yang sangat sentral dalam pendapatan negara atau produk
domestik bruto (PDB) dikarenakan sektor ini memberikan kontribusi 60,3%
terhadap pendapatan negara . Untuk itu UMKM juga memilki peran lain yakni dalam
proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat tersendiri atau ekonomi
rumah tangga, dengan tujuan lain sektor ini juga sangat berdampak dalam
mendorong pertumbuhan perekonomian, dan juga mewujudkan stabilitas perekonomian
nasional.
Pada
tahun 2008 pemerintah mengesahkan undang-undang tersendiri khusus untuk sektor
UMKM. Yang dimana Undang-Undang Republik Indonesia tercatat di Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah yang pada saat itu disahkan oleh Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono
tepatnya pada tanggal 4 Juli 2008 di Jakarta. Dalam ini, UMKM menjadi salah
satu pilar utama ekonomi nasional yang sangat diperhatikan oleh pemerintah dan
haru mendapatkan kesempatan utama, dukungan, perlindungan, dan pengembangan
yang seluas-luasnya sebagai bentuk untuk berpihak dengan tegas kepada kelompok
usaha ekonomi rakyat, tanpa melupakan peran yang diberikan usaha besar ataupun
badan milik usaha.
Berawal
dari tahun 2008 dimana sudah disahkannya undang-undang tentang UMKM, program
pemerintah dalam sektor pengawasan UMKM kini semakin bekembang dan terus di
dorong untuk perekonomian nasional. Banyak yang sudah mengetahu pada saat ini
seluruh sektor perekonomian baik negara Indonesia ataupun negara tetangga
mengalami keterpurukan dikarenakan adanya virus covid-19.
Dalam
situasi pandemi ini pemerintah juga tidak melepas kendali terhadap sektor UMKM
yang dimana sangat berdampak pada pendapatan negara sehingga pemerintah terus
membuat trobosan agar para pelaku UMKM tidak mengalami keterpurukan walaupun
sudah banyak yang tutup buku dalam menjalanankan usahanya saat ini dikarenakan
pandemi yang belum tau kapan berkesudahan.
Pada
saat pandemi seperti ini untuk mempertahankan sektor UMKM pemerintah membuat
kebijakan yakni Pemulihan Ekonomi Nasioanl (PEN), dimana kebijakan ini
memberikan dampak yang positif dari sebelumnya mayoritas pelaku UMKM hanya
memiliki modal usaha kurang dari tiga bulan, sedangkan saat ini dengan adanya
program PEN bisa menambah modal kerja lebih dari empat bulan. Hal ini tentunya
sangat berguna untuk mempertahankan kelangsungan operasi sektor UMKM. Terdapat
salah satu UMKM yang mana pada tahun 2017, berdiri salah satunya UMKM yang ada
di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Jombang dengan fokus UMKMnya yakni jasa konveksi
@anfcreative.id. Walaupun sudah berdiri sejak tahun 2017 UMKM ini terus
mengalami progres baik dalam manajemennya ataupun pendapatan setiap bulannya. �Hingga pada saat kondisi pandemi UMKM ini
terus beroperasi dan mempertahankan omset juga berusaha untuk meningkatkan
omset setiap bulannya.
UMKM
jasa konveksi @anfcreative.id sudah berdiri kurang lebih selama 4 tahun,
pada fase itu juga memiliki pengalaman untuk peningkatkan produksi hingga
seperti pada saat ini. Terdapat didalam UMKM tersebut struktur organisasinya
yakni mulai dari president director atau pemilik badan usaha oleh Agik
Nurfayi yang memiliki beberapa karyawan diantaranya, managing director
atau yang bertuga memanajemen terhadap sistem produksi juga penjualan oleh
Zainul Affan, cutting division atau bertugas untuk divis pemotongan kain
untuk dijadikan sebuah produk seperti baju disini yang bertuga bernama Oky
Yudha Prasetyo, printing supervisior atau yang bertugas menyablon
mencetak sebuah produk untuk dijualkan yakni Jefry Iffah, operator jahit yang
terdapat 3 orang yakni Neneg, Suharti dan Sri, dan yang terakhir packing
steam atau yangg bertugas untuk mengemasi produk yang sudah jadi dan
dikirimkan ke konsumen yakni Rupi�ah.� Dalam
jasa konveksi @anfcreative.id fokus pada pembuatan baju baik laki-laki
ataupun perempuan dengan printting yang sesuai pesanan dari konsumen.
Sistem pembagian gaji terhadap karyawan yakni dengna sistem gaji total diakhir
yang dikerjakan atau yang diproduksi sebuah produknya sabagaimana pada gaji
karyawan 1 produksi baju dengan gaji 3000 jika dikalikan 500 baju maka gaji
setiap bulan dari karyawan tersebut 1,5 juta ini untuk karyawan yang fokus pada
pembuatan baju atau penjahitan baju. Dan untuk karyawan yang fokus dengan printting
1 produksi dengan gaji 2000 jika dikalikan 500 baju maka gaji setiap bulannya
menjadi 1 juta. Begitu juga dengan yang khusus bertugas untuk merapikan baju
atau dengan menyeterika yakni dengan gaji 45 ribu perhari dan dalam satu bulan
membutuhkan 15 hari kerja yakni dalam satu bulan mendapatkan gaji 675 ribu. Dan
keuntungan bersih yang didapatkan kurang lebih berkisar 5-7 juta setiap
bulannya dalam produksi setiap bulannya 500 unit baju konveksi (Nurfayi, 2021).
Produksi
pada UMKM jasa konveksi @anfcreativ.id yang tepatnya berada di Kabupaten
Jombang, Provinsi Jawa Timur, pada saat kondisi pandemi.
a. Kegiatan
produksi
William J. Stanton (1981) (dalam Muhsy, 2020) mendefinisikan produk
secara khusus dan umum. Secara khusus produk adalah sebuah bentuk fisik yang
nyata sedangkan secara umum produk dapat diartikan barang yang nyata atau tidak
nyata, ini mencangkup nama, harga, kemasan, prestise pengecer dan pelayan pihak
pabrik dan pengecer terhadap penliaian baik dan kepuasan pembeli. Dalam
kegiatan produksi UMKM jasa konveksi @anfcreative.id ini memproduksi
produk dengan sendirinya, karena bisa dilihat dalam observasi langsung saat
peneliti langsung berad di lokasi yang diteliti, UMKM ini sudah memilki mesin
untuk produksi kaos seperti alat jahit untuk menjahit baju, hanya saja untuk
membuat baju pasti dibutuhkan kain dan kain ini masih belum bisa memproduksi
sendiri sehingga dari jasa konveksi mengambil dari pihak eksternal atau
tengkulak khusus kain yang di cari keperluan untuk membuat baju seperti halnya
kain cotton combad 30 s yang biasa untuk dibuat menjadi baju. Dan
didalam struktur organisasi yang ada pada @anfcreativ.id ini memiliki beberapa
karyawan yang mana karyawan tersebut memiliki tempat tinggal di dekat lokasi
UMKM ini sehingga bisa membantu dan mempertahankan perekonomian di daerah lokal
tersendiri dengan memperkerjakan masyarakat sekitarnya yang mana bisa terus
memberikan kontribusi untum memproduksi produk dari pada @anfcreative.id.
Dalam hal produksi jasa konveksi ini juga
sudah memiliki alat mesin untuk menyetak baju atau baju yang sudah jadi akan di
berikan sablon sesuai permintaan dari konsumen. Sehingga disini dimudahkan oleh
mesin percetakan sablon untuk baju, jadi karyawan tidak kesusahan untuk
meproduksinya. Disamping itu managing director yang mana bertugas untuk
menyesuaikan dan memberikan arahan terkait dengan pemesan baju sesuai dengan
keingin konsumen, setelah meneriman keinginan konsumen sesuai dengan akad
membayarkan uang muka setengah dan akan diberikan kuwintansi atau bukti
pembayaran yang sah sehingga bisa diproses pesanan tersebut. Pesanan dari
konsumen akan disalurkan kepada karyawan lain yakni seperti penjahit dan
pencetak baju baik dari segi jumlah dan desain yang harus diproses sesuai
permintaan konsumen agar memunculkan kepuasan konsumen dalam pemesanan produk.
Waktu dalam produksi ini tergantung pada
banyaknya jumlah pemesanan yang mana sangat diefesiensikan terhadap deadline
sesuai jumlah pemesanan. Seperti halnya pemesanan 100 unit baju bisa
diselesaikan dalam kurun waktu kurang lebih 1 hingga 2 minggu. Konsumen bisa
melakukan transaksi pelunasan biaya pembuatan kaos pada saat kaos sudah jadi
secara kesuluruhan, sesuai dari keinginan pelanggan ingin di kirim via jasa
kurir pengiriman atau dikirim secara langsung dengan catatan dalam lingkup
Kabupaten Jombang.
b. Situasi
konsumen saat pandemi
Perilaku
konsumen ialah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi
memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman
untuk memuaskan kebutuhan keinginan mereka (Kotler & Keller, 2009).
Berkaitan dengan pengertian tesebut kondisi saat ini yakni covid-19 terus
melanda sehingga diikuti dengan adanya sosial distancing yang mana
memunculkan perilaku konsumen baru, yang mana semua aktivitas dilakukan di
dalam rumah baik bekerja ataupun transaksi jual beli guna untuk menjaga diri
dari tertularnya virus covid-19. Banyak yang merasakan dan mayoritas semua
elemen atau pelaku usaha merasakan dampak yang sangat parah ini sehingga
megalami penurunan omset secara drastis.
Walaupun diadakannya kebijakan sosial
distancing guna untuk memutus mata rantai covid-19 para konsumen juga harus
bertahan hidup dengan bekerja dirumah dan melakukan aktivitas lainnya didalam
rumah. Hal ini tidak membuat ciut mental para konsumen melainkan dalam prinsip
bertahan hidup mereka harus membeli bahan pokok dan bahan keinginan lainnya.
Sehingga pada saat pandemi keinginan untuk belanja masih terus meningkat yang
mana bisa menggunakan media via online baik membeli produk yang
diinginkan atau konsumi yang lainnya.
Dalam hal konsumen, @anfcreative.id
terus meningkatkan pelayan yang baik terhadap konsumen dengan cara
berkomunikasi yang baik yang mana UMKM ini juga memiliki lapak di media sosial
dan media online tau ecommerce sehingga biasa memudahkan konsumen
yang sedang berkativitas dirumah dengan melakukan transaksi yang diinginkan
oleh konsumen kepada @anfcreative.id. Setelag itu dalam melakukan
pemabayan juga sudah dipemudah oleh teknologi dengan internet banking yang
sudah disediakan oleh UMKM @anfcreative.id sehingga semua bisa
dibayarkan disana dengan mudah dan bisa memulai transaksi.
c. Strategi
pemasaran @anfcreative.id pada saat pandemi
Pemasaran
disini dapat diartikan fungsi dari serangkaian proses guna menciptakan, mengkomunikasikan
dan memberikan pelayanan yang sangat baik kepada pelanggan dimana hal ini
mempunya tujuan yakni menjalin hubungan baik dengan pelanggan atau konsumen
agar dapat menguntungkan perusahaan dan pemangku kepentingan. Darmanto (2016) mendefinisikan pemasaran
itu sebuah proses dan
manajerial ketika individuk atau kelompok mendapatkan kebutuhan yang mereka
inginkan dengan membuat penawaran dan menukarkan produk serta jasa yang
mempunyai nilai dengan pihak lainnya. Dalam pernyataan dari para ahli terkait
dengan pemasaran UMKM jasa konveksi @anfcreative.id menerapkan proses
pemasaran dengan memanjemen secara maksimal, sehingga seperti pada struktur
organisasi yang ada di dalam UMKM ini seuai dengan tugas masing-masing.
Dalam
hal ini managing director bertugas untuk mengelola dan memasarkan sebuah
produk hasil dari @anfcreative.id. Pada saat pandemi seperti ini yang
mana telah diketahui bahwa konsumen mulai bergeser pola pikirnya pada aslinya
bisa berjualan atau membeli sesuatu dengan secara langsung, tetapi pada saat
ini diberlakukan sosial distancing sehingga konsumen hanya bisa berdiam
diri dirumah dan tidak bisa melakukan transaksi apapun secara langsung. Menurut
Tarigan (2009) digital
marketing atau pemasaran digital ialah kegiatan pemasaran branding
(pengenalan merek) yang menggunakan berbagai media berbasis web seperti blog,
website, email, adwords, ataupun jejaring sosial. Oleh sebab itu @anfcreative.id
memiliki gagasan yang mana bukan pada saat pandemi tetapi jauh sebelum saat
pandemi ini melanda sudah menerapkan strategi pemasaran secara online
dengan menggunakan sosial media marketing seperti Whatsapp, Instagram, dan
facebook (Rusmanto, 2017).
Dan juga memiliki e-commerce lapak usaha di
media online seperti Shopee sehingga ini merupaka peluang yang sangat
besar untuk bisa terus mengembang sebuah bisnis UMKM ini dalam situasi pandemi.
Sebagian bagian kegiatan pemasaran dengan menggunakan media internet, iklan online
(periklanan di internet) menjadi pilihan yang menarik para marketer khususnya
dan dunia usaha umumnya (Dianati, 2007).
Seperti halnya mulai dari penataan feed pada media sosial dan komunikasi
dengan baik dengan konsumen ini menjadi tolak ukur keberhasilan untuk meraih
pangsa yang sangat besar dan luas walaupun lingkupnya masih UMKM tetapi sudah
bisa eksport ke seluruh Indonesia dengan menggunakan strategi marketing
media online.
Dengan
adanya strategi pemasaran yang dipaparkan oleh @anfceative.id yang mana
agar bisa di kenal lebih banyak oleh khalayak umum atau masyarakat umum yang
lebih luas, dan juga bisa membantu perekonomian pada saat pandemi. Walaupun
saat ini juga banyak sekali saingan jasa konveksi diluar sana yang kurang lebih
sama dengan @anfcreative.id, tetapi hal ini tidak menjadi hambatan untuk
terus mengedepankan kualitas produk, harga yang bersaing, pelayanan yang
terbaik dan memperhatikan kepuasan pelanggan. Berikut ini ialah rincian
mengenai faktor internal (kekuatan, kelemahan) dan faktor eksternal (peluang
dan tantangan) dalam analisis SWOT yang peneliti sudah rangkum melalui hasil
wawancara dan observasi di UMKM jasa konveksi @anfcreative.id sebagai
berikut� (Nurfayi, 2021).
Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat
dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul
dihadapi (Mariantha, 2018).
Tabel
1
Tabel
IFAS (Internal Factors Analisys Summary)
1.
Kekuatan (Strength)
No. |
Kekuatan
(Strength) |
Bobot |
Skor |
Nilai
Skor |
1. |
@anfcreative.id menjual
produk yang kekinian, harga yang terjangkau, juga kualitas yang terjamin |
0,2 |
3 |
0,6 |
2. |
@anfcreative.id
memiliki jaringan kerja yang luas |
0,1 |
4 |
0,4 |
3. |
@anfcreative.id
memiliki lapak offline dan didalamnya alat yang sangat lengkap untuk hal
produksi |
0,3 |
3 |
0,9 |
4. |
@anfcreative.id dalam
penjualan bisa melakukan kredit tempo dengan pembayaran cicilan setengah dari
akad dan pelunasan di akhir. |
0,2 |
4 |
0,8 |
5. |
@anfcreative.id
mempunyai citra produk yang baik dimata konsumen, seperti melakukan transaksi
berkali-kali karena kepercayaan konsumen dengan pihak UMKM. |
0,2 |
3 |
0,6 |
|
Sub
Total |
1 |
|
3,3 |
2.
Kelemahan (Weaknesses)
No. |
Kelemahan (Weaknesses) |
Bobot |
Skor |
Nilai
Skor |
1. |
Letak
lapak offline kurang strategis jauh dari keramaian. |
0,3 |
2 |
0,9 |
2. |
Masih
belum bisa produksi kain sendiri sehingga membutuhkan pihak luar untuk
mengirimkan kain agar bisa diproduksi. |
0,4 |
3 |
1,2 |
3. |
Produk
yang ditawarkan masih terbatas yakni seperti baju formal atau pakaian dinas
masih belum bisa diproduksi. |
0,3 |
1 |
0,3 |
|
Sub
Total |
1 |
|
2,4 |
(Nurfayi, 2021)
Dari
hasil analisis tabel faktor kekuatan (strenght) memempunya total nilai
3,3 sedangkan kelemahan (weaknesses) total nilai 2,4.
Tabel
2
Tabel
EFAS (Eksternal Factors Analisys Summary)
3.
Peluang (Opportunities)
No. |
Peluang
(Opportunities) |
Bobot |
Skor |
Nilai
Skor |
1. |
Pangsa
pasar yang jelas |
0,3 |
3 |
0,9 |
2. |
Bekerjasama
dengan pihak luar untuk pengiriman kain atau pemesanan kain |
0,2 |
4 |
0,8 |
3. |
Menerima
permintaan produk dari konsumen atau yang diinginkan konsumen |
0,2 |
3 |
0,6 |
4. |
Mengikuti
ajang event sesama jasa konveksi sebagai media promosi |
0,1 |
2 |
0,2 |
5. |
SDM
karyawan yang mumpuni dengan bidangnya dan lokasi rumah karyawan disekitar
tempat produksi @anfcreative.id |
0,2 |
3 |
0,6 |
|
Sub
Total |
1 |
|
3,1 |
(Nurfayi, 2021)
4. Ancaman
(Threats)
No. |
Ancaman
(Threats) |
Bobot |
Skor |
Nilai
Skor |
1. |
Semakin
banyak pesaing UMKM yang baru dan lebih kreatif juga inovatif. |
0,2 |
3 |
0,6 |
2. |
Pengiriman
barang dengan jasa kerjasama dipihak yang sama dengan bisnis lain |
0,3 |
2 |
0,6 |
3. |
Lapak
offline yang dekat dengan keramaian sehingga pangsa pasarnya lebih banyak. |
0,4 |
2 |
0,8 |
4. |
Banyaknya
pasar baru yang sudah dilayani dalam satuan bisnis yang sama. |
0,1 |
3 |
0,3 |
|
Sub
Total |
1 |
|
2,3 |
(Nurfayi, 2021)
Pada
tabel tersebut menunjukkan bahwasannya untuk faktor peluang (Opportunities)
niali skornya 3,1 dan faktor ancaman (Threats) 2,3. Selanjutnya nilai
total skor setiap faktor dapat dirincikan yakni, kekuatan (strength):
3,3, kelemahan (weaknesses): 2,4, peluang (opportunities): 3,1,
dan ancaman (threats) 2,3.
Jika
dalam hal ini diketahu nilai dari kekuatan diatas nilai kelemahan selisih (+)
0,9 dan peluang dengan ancaman selisih (+) 0,8. Dari hasil identifikasi faktor
ini maka dapat digambarkan dalam diagram analisis SWOT sebagai berikut.
����������� Gambar 1
Gambar
diagram SWOT
Dari
hasil yang ditunjukan diatas bahwa @anfcreative.id masuk pada kuadran
(positif,positif). Posisi ini mendandakan bahwa @anfcreative.id dalam
kondisi yang kuat dan berpeluang di era pandemi ini, sehingga sangat
memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi memperluas pangsa pasar dan bisa
membantu perekonomian di kala pandemi.
Tabel
3
Tabel
diagram analisis SWOT
IFAS EFAS |
Kekuatan (Strength) |
Kelemahan (Weaknesses) |
Peluang (Opportunities) |
Strategi
SO = 3,3 +
3,1 = 6,4 |
Strategi
WO = 2,4 +
3,1 = 5,5 |
Ancaman (Threats) |
Strategi
ST = 3,3 +
2,3 = 5,6 |
Strategi
WT = 2,4 +
2,3 = 4,7 |
Dari
tabel tersebut bisa disimpulkan bahwasannya kekuatan + peluang atau strategi
(SO) = 6,4. Peluang + kelemahan atau strategi (WO) = 5,5. Kekuatan + ancaman
atau strategi (ST) = 5,6. Dan untuk kelemahan + ancaman (WT) = 4,7. Sehingga
dalam perencanaan strategi SO yang memiliki nilai 6,4 kemudian ST, WO, dan yang
terakhir yakni WT.
Tabel
internal dan eksternal ini digunakan untuk menentukan posisi UMKM yang
didasarkan analisis total skor bahwa faktor kekuatan dan peluang lebih tinggi
memiliki skor dibandingkan dengan faktor kelemahan dan ancaman. Sehingga
merupakan posisi dengan strategi SO bisa dikatakan sangat menguntungkan bagi
UMKM yang mempunya peluang juga kekuatan lebih besar dan dapat dimanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal agar bisa terus membuka lapangan pekerjaan
sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat ditengah pandemi ini, juga
menerapkan strategi yang mendukung pola strategi SO.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil analisis IFAS dan EFAS atau faktor internal dan eksternal bahwa diketahui
ada banyak macam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Setelah dilakukan
analisis ini mendapatkan hasil bahwa skor nilai tertinggi yakni berada pada
strategi SO yang memiliki nilai 6,4 kemudian disusul oleh strategi ST memiliki
nilai 5,6, setelah itu dilanjut oleh strategi WO yakni dengan nilai skor 5,5,
dan yang paling terakhir yakni strategi WT dengan skor nilai 4,7. Hal ini
menempatkan posisi UMKM pada strategi SO menunjukan bahwa UMKM ini bisa terus
berkembang. Posisi ini menjadi acuan dalam kuadran satu yakni strategi agresif
dimana strategi ini bisa terus menerapkan hal-hal yang postif guna untuk
memperluas pangsa pasar dan membantu perekonomian di saat pandemi, posisi yang
strategis ini juga yang dapat dilakukan ialah melakukan ekspansi pangsa pasar
atau pengembangan market seluas-luasnya dan memperkerjakan karyawan yang tempat
tinggalnya berada didekat lokasi produksi UMKM jasa konveksi sehingga ekonomi
rumah tangga akan terus bertahan di era pandemi. Analisis SWOT menghasilkan
beberapa saran rekomendasi strategi yang bisa dilakukan dalam pengembangan UMKM
jasa konveksi @anfcreative.id yakni :
1. Memperluas
pangsa pasar dan jaringan pemasaran juga bekerjasama dengan pihak yang bisa
membuat UMKM ini terus berkembang
2. Mengembangkan
sistem manajemen dalam organisasi UMKM agar bisa membuat cabang-cabang usaha
yang lebih luas.
3. Menciptakan
produk yang bekualitas, harga bersaing, dan kemudahan dalam pencarian produk
tersebut untuk konsumen.
4. Bekerja
sama dengan lembaga UMKM yang lain atau bermitra untuk kepentingan bersama.
5. Terus
menciptakan lapangan perkerjaan untuk masyarakat sekitar, agar membantu dalam penghasilan
ekonomi rumah tangga para karyawan dan bisa menghidupi keluarganya juga
bertahan di saat pandemi seperti ini.
6. Dan
untuk peneliti yang selanjutkan agar terus menganalisis dengan menggunakan
analisis SWOT untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang
ada di setiap UMKM maupun perusahaan sehingga bisa terus menemukan strategi
yang baru dalam bersaing di pasar.
Ahmad, D. (2000). Metode Penelitian Agama:
Prespektif Ilmu Perbandingan Agama. Bandung: Pustaka Setia.
Darmanto, S. W. (2016). Manajemen Pemasaran Untuk Mahasiswa, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah. Yogyakarta: Deepublish.
Dianati, A. (2007). 6 Rahasia Sukses Menjadi Jutawan Internet.
Jakarta: Media Kita.
Fahmi, I. (2015). Manajemen Strategic. Bandung: Alfabeta.
Jatmika, R. T. (2017). Masalah yang dihadapi Usaha Kecil Menengah di
Indonesia. Jurnal El-Ecosy, 2(6), 1�14.
Jazuli, S. (2016). Analisis SWOT Strategi Pemasaran Produk Pembiayaan pada
BMT El-Syifa Cigajur. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran (13
ed.; B. Sabran, Ed.). Jakarta: Erlangga.
Mariantha, N. (2018). Manajemen Biaya. Makasar: Celebs Media
Perkasa.
Marimin. (2004). Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria
Majemuk. Surabaya: Grasindo.
Muhsy, N. (2020). Mengulas Pengertian Produk Menurut Para Ahli Beserta
Rinciannya. Diambil 25 Desember 2020, dari
https://trifaris.net/pengertian-produk-menurut-para-ahli/
Nurfayi, A. (2021). Wawancara Seputar @anfcreative.id. (A. J. Winarto,
Interviewer).
Purwanto, N. P. (2020). Bantuan Fisikal Untuk UMKM Pada Masa Pandemi
Covid-19. Puslit BKD 12(17), 19�24.
Rangkuti, F. (2008). The Power of Brands. Jakarta: Gramedia.
Rusdiansyah. (2016). Analisis Strategi Aplikasi Penagihan dengan Metode
SWOT. Bina Insani ICT Journal, 3(1), 145�153.
Rusmanto. (2017). Modul Praktikum Manajemen Pemasaran Berbasis IT.
Jakarta: STT Nurul Fikri.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, R. S. (2009). Creative Digital Marketing Teknologi Berbiaya
Murah, Inovatif dan Berdaya Hasil Gemilang. Jakarta: Elsa Media Koputindo.