Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849 e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, No. 2, Februari 2021
�
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH AL MUJAHIDIN GUNUNGKIDUL
Ari Nopriyani dan Enung Hasanah
Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected].
�
Abstract
This study aims to explore the principal's leadership in increasing the number of students at SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul, Yogyakarta Special Region. The research was conducted at SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul. We use qualitative research with a case study method. The process of collecting data by observation, interviews, and documentation. The data checking technique used source triangulation, technique triangulation, and time triangulation. Data analysis in the form of data reduction, data display and data verification. From the research results it is known that SMP Muhammadiyah AL Mujahidin in building community trust cannot be separated from the leadership role of the principal who has several strategies as follows: 1) conveying a clear vision and mission, 2) encouraging teachers to improve their professional analysis, 3) creating a conducive environment, 4) student-friendly learning, 5) building strong management, 6) creating a broad but balanced curriculum, 7) assessing and reporting meaningful student achievement, and 8) involving parents and the community.
Keywords: leadership; principal; strategy; ppdb
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengeksplorasi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan
jumlah siswa di SMP
Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan
di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul. Penelitian ini menggunakan kualitatif
dengan metode studi kasus. Proses pengambilan data dengan observasi, wawanacara, dan dokumentasi. Teknik Pemeriksaan data
mengunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik,
dan triangulasi waktu. Analisis data berupa Reduksi data, display data dan
verifikasi data. Dari hasil
penelitian diketahui bahwa SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dalam membangun kepercayaan
masyarakat tidak lepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki
beberapa strategi sebagai berikut : 1) penyampaian visi dan misi yang jelas, 2)
mendorong guru untuk meningkatkan profesioanalismenya, 3) menciptakan
lingkungan yang kondusif, 4) pembelajaran yang ramah siswa, 5) membangun
manajemen yang kuat, 6) menciptakan kurikulum yang luas tapi seimbang, 7)
penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna, serta 8) pelibatan orang
tua dan masyarakat.
Kata kunci:
kepemimpinan; kepala sekolah; strategi; PPDB
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Pendidikan merupakan proses untuk membantu peserta didik agar mampu tumbuh menjadi dirinya sendiri, yang tumbuh sejalan dengan bakat, watak,
kemampuan, dan hati nuraninya secara utuh. Pendidikan tidak dimaksudkan untuk mencetak karakter dan kemampuan peserta didik sama seperti
gurunya (Mulyasana,
2011), melainkan
sebagai proses pembangunan karakter yang didasari nilai-nilai moral (E. Hasanah,
2019), agar mampu
mencapai identitas diri yang positif (Hasanah, et al,
2019). Oleh karena
itu, pendidikan perlu dikemas menjadi
sebuah proses yang komprehensif,
yang mampu membangun afektif, kognitif, maupun psikomotorik peserta didik, dalam upaya membantu
generasi muda untuk tumbuh menjadi
manusia seutuhnya, yang bermoral, memiliki pengetahuan yang luas, serta terampil dalam melakukan berbagai pekerjaan, agar dapat memenuhi harapan masyarakat.
Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan (Hammer, 2016), harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan sinergi antara potensi anak, dukungan
orang tua, dan sekolah (Ainscow et al.,
2006), agar dapat
menghasilkan output pendidikan
yang berkualitas. Mutu lulusan yang baik, dapat menjadi salah satu aspek yang menarik minat dan kepercayaan sekolah (Ferlie et al.,
2010). Selain itu, sekolah perlu
meningkatkan kemampuan komunikasi publik agar sekolah lebih dikenal
oleh masyarakat (Wiyono et al.,
2019). Semua itu dapat berjalan
dengan baik jika sekolah digerakkan
oleh seorang pimpinan yang memiliki kapasitas untuk memimpin sekolah. Terlebih dalam masa pandemi covid-19, seorang kepala sekolah harus semakin
kreatif dalam membangun mutu sekolah (Citra Resmi
& Hasanah, 2020; Hasim & Hasanah, 2020), untuk dapat menarik minat
masyarakat.
Peran kepala sekolah sebagai pemimpin di satuan pendidikan yang ada dituntut untuk melakukan berbagai inovasi dengan berbagai penyesuaian sesuai dengan kebutuhan
yang ada dan segala perencanaan yang matang. Pengendalian keadaan seperti saat pandemi
covid 19 ini harus dilakukan kepala sekolah agar pelayanan pendidikan tetap berjalan dengan baik dengan menjunjung
tinggi keselamatan dan Kesehatan
warga sekolah �(Amini &
Ginting, 2020).
Ciri-ciri pemimpin
yang baik adalah sehat, cerdas, setia, jujur, berpendidikan
dan berpengalaman (Caldwell, 2015). Kepemimpinan
yang berkualitas adalah kepemimpinan yang selalu berusaha untuk menunjukkan lembaga pendidikan dan meningkatkan mutu lulusan yang dikeluarkan (Ekosiswoyo,
2016). Oleh karena
itu strategi kepala sekolah dalam merekrut
siswa baru sangat diperlukan untuk melanjutkan program-program
yang telah ditetapkan akan dapat dilaksanakan
dengan baik sesuai yang diinginkan. Kepemiminan sebagai suatu kemampuan seseorang (pemimpin) untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan
orang lain untuk berkontribusi
terhadap efektifitas dan keberhasilan organisasi (Fatah, 2004)). Pemimpin
yang baik dapat menjadi faktor utama untuk keberhasilan
sekolah dalam menarik minat masyarakat,
sehingga sekolah tidak akan mengalami
kesulitan dalam proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) (Purwanti et
al., 2018).
Penerimaan peserta didik pada hakikatnya proses pencarian, menyeleksi, dan menentukan siswa yang nantinya akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan. Dalam Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ini, biasanya setiap sekolah melakukan pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru yang melibatkan semua unsur guru, pegawai TU (Tata Usaha), dewan sekolah/komite sekolah, selain itu sekolah juga melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang menjadi target PPDB,� membuat dan memasang pengumuman penerimaan siswa baru yang dilakukan secara terbuka sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif tentang penerimaan siswa baru. Semua yang dilakuakn oleh pihak sekolah dalam PPDB ditujukan untuk menarik minat masyarakat (Ferlie et al., 2010). Meskipun pola PPDB di setiap sekolah hampir sama, tetapi minat hasil PPDB setiap sekolah berbeda-beda dari tahun ke tahun, tergantung dari keberhasilan manajemen sekolah dalam mebangun mutu sekolah dan mempromosikannya kepada masyarakat (Nawaz Khan & Qureshi, 2010).
Proses PPDB dilakukan oleh sekolah dengan strategi dan caranya masing-masing, dari beberapa hasil penelitian tersebut adalah penelitian Joni Nur Junaidi yang berjudul Strategi Kepala Sekolah dalam Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangi, bahwa strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Merangin adalah: Kepala sekolah melibatkan semua guru dan SDM lembaga sekolah serta masyarakat untuk melaksanakan kegiatan strategi rekrutmen yang akan dilakukan. Strategi dilakukan melalui perencanaan pembentukan tim penerimaan peserta didik baru. Setelah terbentuknya tim atau panitia PPDB kepala sekolah bersama panitia PPDB melakukan rapat musyawarah panitia, dan hingga pelaksanaan rekrutmen.� Sebelum dibentuknya panitia PPDB pihak sekolah lebih awal melakukan berbagai persiapan dan pendekatan terhadap masyarakat untuk untuk melancarkan strategi rekrutmen, menjelang jadwal rekrutmen dilaksanakan. Pengumpulan data dan berkas sebagai media dan bahan rekrutmen disiapkan.� Strategi intern dengan menata lingkungan sekolah, memperbaik sarana dan gedung-gedung yang rusak juga dilakukanoleh pihak sekolah. Penyusunan dan penataan ruangan mulai dirapikan kembali sehingga menampakkan estetika yang baik. Strategi ekstern yang dilakukan oleh kepala sekolah SMAN 5 Merangin adalah dengan memasang spanduk PPDB dijalan, mengirim brosur ke sekolah SMP, MTs/sederajat, penggunakan rekrutmen melalui media online website sekolah, kunjungan ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi kepada calon peserta didik baru serta koordinasi bersama pihak terkait, seperti komite dan para kepala sekolah (Junaidi, 2019).
Dalam penelitian tersebut sama-sama melakukan beberapa strategi dalam upaya untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru, awal proses kegiatan PPDB dilakukan dengan melakukan beberapa tahapan yang semua dilakukan dalam rangka agar mendapat pengakuan dari masyarakat termasuk didalamnya dengan meningkatkan sarana dan prasarana sekolah agar siswa mendapatkan fasilitas yang baik ketika bersekolah di sekolah tersebut.
Hasil tersebut diatas juga untuk mempertegas penelitian Marsiti yang berjudul Strategi Kepala Sekolah dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 untuk penerimaan siswa baru ( Studi Multi Kasus pada SMA Islam Kepanjen Malang dan SMPK Santa Maria II Malang).Strategi kepala sekolah dalam perencanaan penerimaan siswa baru untuk meningkatkan layanan siswa meliputi: (1) melakukan sosialisasi terhadap semua civitas di lembaga untuk perbaikan sistem, (2) proses penerimaan siswa baru dilaksanakan sebelum dimulainya tahun ajaran baru, (3) strategi yang di tetapkan tidak terbatas pada salah satu aspek melainkan pada semua aspek baik itu sarana prasarana, tenaga pendidik, kurikulum dan pembiayaan sekolah, dan (4) penekanan pada pemberian layanan pada siswa.Strategi kepala sekolah dalam implementasi penerimaan siswa baru untuk meningkatkan layanan siswa meliputi: (1) perbaikan pada sistem penerimaan siswa baru berdasarkan pagu, (2) tes IQ dilaksanakan untuk melihat kemempuan siswa dalam proses pendampingan pembelajaran yang akan dilaksanakan, terutama pelajaran IPA (3) Pengendalian dokumen penerimaan siswa baru. Evaluasi pelaksanaan penerimaan siswa baru dalam meningkatkan layanan siswa meliputi: (1) pelaksanaan audit internal secara berkala guna menentukan apakah sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan memenuhi aturan yang direncanakan terhadap persyaratan standar internasional ISO 9001:2000, (2) meningkatkan kinerja dilembaga pendidikan terutama terhadap layanan siswa yang prima disekolah, dan (3) melakukan pengukuran dengan standar yang telah ditentukan, sehingga diketahui selisih antara hasil pengukuran dengan standar yang telah ditentukan (Marsiti, 2011).
Diperkuat dari penelitian dari Ulfatul Shafira yang berjudul Strategi Kepala Sekolah Dasar dalam Rekrutmen siswa baru di SDN 20 Banda Aceh, perencanaan
strategi kepala sekolah dalam rekrutmen siswa baru, meliputi
(1) rekrutmen peserta didik dilaksanakan secara online; (2) seleksi peserta didik dilakukan
dengan melihat domisili dan umur dari siwa baru;
(3) penetapan siswa baru; (4) melaksanakan orientasi untuk siswa baru; (5) pencatatan dan pelaporan siswa baru. Kedua,
proses rekrutmen siswa baru, meliputi (1)� membentuk panitia rekrutmen siswa baru; (2) pihak sekolah memberikan
informasi mengenai rekrutmen siswa baru dengan memasangkan
baliho besar; (3) pendaftaran siswa baru dilakukan secara online; (4) penyeleksian;
(5) pengumuman siswa baru; (6) rapat penentuan siswa baru; (7) melakukan registrasi (Shafira, 2019).Hasil penelitian
Reza Taruna dalam Tesis yang berjudul Pengelolaan Rekrutmen Peserta Didik dalam
Peningkatan Animo
Masyarakat di SMAN 16 Banda Aceh, bahwa 1) Pengelolaan kegiatan rekrutmen peserta didik di SMAN 16 Banda Aceh sudah
dijalankan sesuai dengan apa yang direncanakan yang mana sekolah membuat rapat untuk
membentuk panitia PPDB selanjutnya sekolah mengadakan sosialisaisi terhadap masyarkat dan membagikan brosur serta memasang spanduk disimpang jalan menuju kesekolah.2) Pelaksanaan kegiatan rekrutmen peserta didik dalam peningkatan
animo masyarakat sekolah membuat rapat untuk PPDB, rapat penentuan peserta didik, pembuatan pengumuman, pendaftaran peserta didik, seleksi peserta didik, penentuan peserta didik yang diterima, dan pendaftaran ulang (Taruna, 2020).
Beberapa penelitian
diatas merupakan penelitian yang senada mengenai strategi kepala sekolah dalam meningkatkan
jumlah siswa dalam kegiatan PPDB. Namun belum ada
penelitian yang membahas
Best Prectices Kepemimpinan
Kepala Sekolah dalam meningkatkan jumlah siswa di SMP Muhammadiyah
Al Mujahidin Logandeng Gunungkidul.
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menentukan
maju mundurnya sekolah, dalam hal PPDB seorang kepala sekolah harus mempunyai strategi yang jitu untuk menarik
siswa sebanyak-banyak, dan ini dibuktikan oleh Kepala Sekolah SMP Muhammdiyah Al Mujahidin bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut melalui peningkatan jumlah siswa setiap tahunnya,serta peningkatan kualiatas dan mutu sekolah tersebut. Selain itu juga karena
kepemimpinan (Thoha,
2016) kepala sekolah tersebut dalam mengendalikan seluruh stekholder dalam melaksanakan program sekolah, termasuk program kegaiatan PPDB ini.
SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, Gunung
Kidul, Yogyakarta, merupakan
salah satu sekolah
Muhammadiyah di Gunung Kidul
yang mengalami peningkatan,
baik jumlah peminatnya maupun jumlah prestasi yang diraih oleh para siswanya. Proses
PPDB tahun pertama SMP Al
Mujahidin melakukan sosialisasi
dan publikasi untuk melakukan rekruitmen siswa melalui kegiatan
PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang dibuka sejak tanggal
13-27 Mei 2013. Pada saat itu
jumlah siswa yang diterima berjumlah 60 siswa dan setelah melalui proses seleksi diterima 48 siswa atau 2 kelas. Dalam
perkembangan selanjutnya dari 48 siswa yang mendaftar hanya 45 siswa yang melakukan herregistrasi dan dari 45 siswa tersebut terdapat 3 siswa lagi yang mengundurkan diri karena diterima
di Mualimat dan 1 orang lagi
pindah ke sebuah Pondok Pesantren
di Magelang. Dengan demikian jumlah siswa SMP Al Mujahidin saat itu tinggal 42. Di sisi lain masih ada juga beberapa pendaftar yang menyusul, oleh karena itu sekolah
dan panitia pendiri kemudian mempertimbangkan untuk melakukan seleksi terhadap pendaftar susulan dan dari 4 pendaftar susulan tersebut setelah diuji 2 pendaftar diterima sehingga jumlah siswa berjumlah 44. Hal ini dilakukan karena
kuota yang diberikan oleh Dinas Pendidikan untuk SMP Al
Mujahidin adalah 2 kelas.
Dalam perjalanan berikutnya ternyata terdapat beberapa siswa yang menghendaki pindah ke SMP Al Mujahidin namun tidak semuanya bisa diterima. Hal ini dikarenakan SMP Muhammadiyah Al Mujahidin sudah menetapkan kualifikasi siswa yang akan diterima yaitu minimal mendapatkan NEM 24. Dari beberapa siswa yang menghendaki pindah tersebut akhirnya ada 1 siswa yang bisa diterima dengan alasan secara kualifikasi NEM memenuhi dan bersedia mengikuti ketentuan dan persyaratan yang ditentukan oleh sekolah. Dengan demikian pada tahun pelajaran 2013/2014 siswa SMP Muhammadiyah Al Mujahidin berjumlah 45 siswa dengan jumlah siswa laki-laki 23 siswa dan 22 siswa perempuan.
Dari tahun ke tahun SMP Muhammadiyah Al Mujahin menunjukan progres capaian siswa siswi yang sangat luar biasa ini membuktikan bahwa sekolah tersebut mempunyai keunggulan yang tidak di miliki sekolah lain, serta peran kepemimpinan Kepala sekolah dalam meningkatkan jumlah siswanya, melalui pengambilan kebijakan untuk melaksanakan rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru, serta memiliki pegangan cara yang komprehensif dan intergartif. Progres pencapaian siswa dari tahun ke tahun bisa dilihat pada gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1
Grafik
Jumlah Kenaikan Jumlah Siswa Setiap Tahun
Berdasarkan hasil kesuksesan kepala
sekolah SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dalam meningkatkan jumlah siswa dari
tahun ketahun maka penelitian tentang Best Practice Kepala Sekolah SMP Al Mujahidin dalam meningkatkan jumlah siswa dari tahun
ke tahun, diharapkan dapat
dijadikan contoh bagi sekolah lain dengan kondisi yang
sama untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan hasilnya bagi kemajuan sekolah dalam meningkatkan
jumlah siswa.
Metode Penelitian
Penelitian ini mengunakan
penelitian kualitatif dengan metode studi kasus (Patton, 2012). Berdasarkan fokus
masalah, tujuan, subjek penelitian dan karakteristik data, maka pendekatan
penelitian yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Pendekatan tersebut berdasar pada alasan bahwa peneliti bermaksud memperoleh
data-data tentang. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan jumlah siswa
di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Logandeng Gunungkidul. Sumber data penelitian
ini adalah populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
warga sekolah SMP Muhammdiyah Al Mujahidin sejumlah
36. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Arikunto, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan karyawan
di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin Logandeng Gunungkidul.
Secara lebih rinci, di bawah ini kami sajikan keseluruhan proses pemgambilan data yang kami lakukan
sebagai berikut:
a. Observasi
digunakan untuk mencermati beragam fenomena seperti proses pelaksanaan penerimaan peserta didik baru
sehingga jumlah siswa bisa naik setiap tahunnya, strategi yang dilakukan kepala sekolah untuk menarik
siswa mulai dari tahap studi
orientasi suasana lingkungan, implementasi sampai evaluasi hasil. Observasi
yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan melihat fenomen-fenomena yang
terkait Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan jumlah siswa.
b. Wawancara
yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur. Peneliti
menggunakan pedoman wawancara agar tidak keluar dari focus yang telah
ditentukan. Data yang dikumpulkan melalui wawancara bersifat uraian kata. Wawancara dilakukan kepada kepala sekolah dan guru, pelaksanaan wawancara dilakukan tiga puluh menit setiap
orangnya.
c. Dokumentasi, kami gunakan untuk
mendapatkan data dalam bentuk visualisasi yaitu berupa profil sekolah dokumen
program kerja sekolah, dokumen pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru.
Untuk menjamin objektivitas
terhadap proses dan interpretasi
hasil penelitian, kami melakukan traiangulasi data (Moleong, 2018). Dalam konteks
ini kami melakukan trainggulasi sumber, trianggulasi metode pengambilan data, dan trianggulasi waktu.
Aktivitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh (Matthew, 1994).
Proses analisis
data yang kami lakukan terdiri
dari reduksi data, penyajian/display data, dan penatikan kesimpulan/verifikasi.
Hasil dan Pembahasan
SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin merupakan sekolah yang tergolong baru di Kabupaten Gunungkidul, berdiri pada tanggal 14 Juni 2013. Setelah melalui verifikasi dari Disdikpora Kabupaten Gunungkidul pada akhirnya Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga menerbitkan SK nomor 421/133/KPTS/2013 tentang Persetujuan Pembukaan SMP Swasta Tahun Pelajaran 2013/2014.
SMP Muhammadiyah Al Mujahidin adalah sekolah Islam unggul di Kabupaten Gunungkidul. Visi sekolah unggul, berbudi dan berprestasi, sekolah ini tampil menjadi sekolah unggulan dengan mengedepankan sense of quality, dengan misi Membimbing peserta didik untuk memahami ajaran Islam secara komprehensif; Membantu peserta didik menjadi pribadi yang mencintai ilmu pengetahuan dan teknologi; Membangun budaya sekolah yang membelajarkan dan mendorong semnagat keunggulan; Mengembangkan sistem dan manajemen sekolah yang berbasis penjamin mutu.
Dengan visi dan misi ini, SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin mencoba membangun citra sekolah unggul diantara sekolah-sekolah yang lain dan merupakan landasan utama sebuah sekolah, sebab dengan adanya visi dan misi maka arah didirikannya sekolah dapat dilalui sehingga mampu mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam usia yang relatif muda yaitu sekitar 7 tahun, SMP Al-Mujahidin telah tumbuh menjadi sekolah yang memiliki banyak prestasi baik akademik maupun non akademik. Pada tahun 2018 sekolah ini ditetapkan sebagai salah satu ��SEKOLAH RUJUKAN�� Nasional bersama 260 sekolah dari 38.960 SMP se Indonesia. Selama enam tahun ini telah meraih 381 prestasi meliputi 19 prestasi tingkat internasional, 25 prestasi tingkat nasional, 45 prestasi tingkat propinsi, 175 prestasi tingkat kabupaten, 117 prestasi tingkat kecamatan. Kondisi ini telah menjadikan sekolah ini menjadi sekolah pavorit dan diakui masyarakat dari tahun ke tahun, minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah ini selalu meningkat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan para partisipan, diketahui bahwa kunci keberhasilan SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dalam membangun kepercayaan masyarakat tidak lepas dari peran kepemimpinan kepala sekolah yang memiliki beberapa strategi sebagai berikut : 1) penyampaian visi dan misi yang jelas, 2) mendorong guru untuk meningkatkan profesioanalismenya, 3) menciptakan lingkungan yang kondusif, 4) pembelajaran yang ramah siswa, 5) membangun manajemen yang kuat, 6) menciptakan kurikulum yang luas tapi seimbang, 7) penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna, serta 8) pelibatan orang tua dan masyarakat. Secara lebih rinci kedelapan strategi tersebut dapat dilihat dalam paparan berikut ini:
1)
Penyampaian visi dan misi
sekolah yang jelas
Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, menyampaikan
kepada seluruh warga sekolah bahwa visi misi sekolah itu penting dan wajib
dipahami, dan dilaksanakan
dalam setiap aktifitasnya disekolah. Oleh karena itu, sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah berupaya untuk menyampaikan visi misi sekolah
kepada seluruh stake holder
maupun masyarakat secara umum. Proses penyampaian visi misi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Muhamamdiyah Al Mujahidin adalah sebagai berikut:
a.
Menyampaikan visi misi
kepada orang tua wali siswa pada rapat pertemuan orang tua wali murid setiap tahunnya.
b.
Membuat baliho yang bertuliskan visi misi sekolah dan menempelkannya di lingkungan
sekolah
c.
Menyampaikan visi misi
sekolah dalam setiap kegiatan dan program yang diadakan sekolah agar tercipta
budaya komunikasi
yang efektif antara strekholder dan masyarakat secara umum.
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa keberhasilan SMP Muhamamdiyah
Al-Mujahidin untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat sehingga dari tahun
ke tahun jumlah siswa terus
bertambah karena faktor kepemimpinan kepala sekolah yang inovatif. Dalam hal ini, kepala
SMP Muhammahdiyah Al-Mujahidin telah
berhasil membentuk system pendidikan yang memberikan jaminan mutu pendidikan
yang baik bagi para lulusannya.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah untuk menarik minat
masyarakat terhadap SMP
Muhammadiyah Al-Mujahidin, kepala sekolah
mengambil tindakan untuk menyampaikan visi misi sekolah
kepada seluruh stakeholder
dan masyarakat luas.
Program ini terbukti telah menjadikan SMP Muhammadiyah
AL Mujahidin semakin dikenal
dan dipercaya oleh masyarakat
sebagai sekolah unngulan yang mengedepankan ajaran tauhid Islam. Strategi ini
menunjukan bahwa kepala sekolah merupakan pemimpin yang visioner
dan memahami memahami budaya sekolah (Mombourquette, 2017). Hubungan antara kepemimpinan dan penciptaan budaya sekolah yang sama tergantung pada kehadiran dan kekompakan kelompok individu yang berinteraksi.
Kunci dari gagasan
ini adalah bahwa kepala sekolah
memiliki kebebasan untuk bekerja dengan
guru untuk membentuk budaya sekolah yang positif. Kepala sekolah memberikan dukungan untuk pengembangan budaya positif ini dengan
memfasilitasi identifikasi
dan pelestarian apa yang berharga sambil bekerja untuk mengurangi
faktor budaya yang tidak mendukung pembelajaran siswa. Ketika dilakukan dengan benar, kepemimpinan instruksional kepala sekolah berpadu dengan budaya sekolah
dan bersama-sama mereka membentuk kekuatan yang kuat untuk berdampak
positif pada pembelajaran siswa. Budaya sekolah
yang akan dibangun, semua tercermin dalam visi misi
sekolah (Fitrah et al., 2020), sehingga pengenalan visi misi sekolah secara
jelas merupakan bagian dari pengenalan
budaya sekolah yang ditawarkan kepada masyarakat.
Ketika kepala sekolah ditanya tentang visi sekolah
masing-masing, dicatat bahwa
semua mampu mengartikulasikan apa yang mereka anggap sebagai
kekuatan pendorong sekolah. Mereka tidak serta merta
mengutip visi sekolah yang dicetak dan disetujui secara resmi. Sebaliknya, mereka membahas gagasan besar tentang
visi dari sudut pandang apa
yang umumnya dianggap sebagai fitur yang membuat sekolah mereka unik. Pengenalan
visi sekolah dapat meningkatkan performance sekolah di mata masyarakat (Kantabutra, 2005).
2) Mendorong guru untuk meningkatkan professionalismenya
Guru juga memegang peranan penting dalam pendidikan khususnya dalam memberikan pembelajaran, guru yang professional tentunya akan menghasilkan siswa yang berkualitas juga. SMP Muhammadiyah Al Mujahidin mengadakan rekrumen guru sehingga guru yang ada di SMP Muhammadiyah Al Muajhidin benar-benar berkualitas sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh sekolah. Selain itu juga guru-guru didorong untuk mempunyai prestasi membanggkan. Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada bapak ibu guru untuk mengikuti even-even lomba sesuai dengan kompetensi dan bidang masing-masing dari tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan sampai tingkat internasional, guru yang berprestasi juga diberikan beasiswa untuk menlanjutkan studi ketingkat selanjutnya agar lebih meningkatkan kompentsi serta pendidikannya. Guru yang terseleksi dan berkualitas ini tentunnaya akan menghasilkan siswa yang berprsetasi pula. Sumber dana yang digunakan dalam meningkatkan profesionalisme guru ini di ambilkan dari sumber pembiayaan sekolah di SMP Muhammadiyah al Mujahidin meliputi iuran komite, BOS, Iuran komite meliputi IPP (Infaq Penyelenggaraan Pendidikan), IPK (Infaq Penyelenggaraan Kampus), UKT (Uang Kegiatan Tahunan), SP (Sumbangan Pendidikan) dan AJ (Amal Jariyah).
Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh mutu dan tingkat pendidikan. Kualitas pendidikan yang rendah menyebabkan kualitas sumber daya manusia rendah; makin tinggi tingkat pendidikan maka makin tinggi pula kualitas sumber daya manusia. Profesionalisme guru tercermin pada pelaksanaan tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam materi maupun metode. Profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai guru kepada pesertadidik, orang tua, masyarakat, bangsa negara, dan agamanya (Yusutria, 2017).
Guru di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin memiliki kompetensi yang berkualitas. Selain itu juga guru-guru� mempunyai prestasi membanggkan ini di buktikan dengan beberapa guru menjuarai lomba-lomba sebagai contoh adalah Bapak Hanasto, SPdI, M.S.I menjuarai lomba Aplikasi Mobile Pembelajaran Ki Hajar tingkat Propinsi pada tahun 2018, Penulisan naskah kultum Olympicad tingkat Kabupaten Gunungkidul, mendapatkan medali emas lomba majalah sekolah, tahun 2019 dan 2020 Juara 1 dan 2 pembuatan aplikasi mobile tingkat kabupaten Gunungkidul.Dengan guru dan tenaga kependidikan yang semuanya pilihan dan berkualitas ini tentunnaya akan menghasilkan siswa yang berprestasi pula.
Sikap bersaing dapat dibangun melalui kepemimpinan yang kuat dan gigih sehingga hal tersebut akan mampu juga meningkatkan motivasi guru-guru dalam meningkatkan kompetensinya dalam mengahadapi persaingan yang ada, ini sudah dibuktikan dengan prestasi yang diperoleh guru-guru di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin. Pengembangan kualitas dan profesionalisme guru secara baik dipastikan akan mewujudkan mutu dan kualitas pendidikan. (Yusutria, 2017).
3) Menciptakan lingkungan yang kondusif
Agar para siswa merasa aman dan nyaman dalam proses pembelajaran SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dilengkapi dengan sarana prasarana menunjang kebutuhan belajar siswa dalam
kegiatan kurikuler maupun ekstrakurikuler yaitu memiliki ruangan kelas ber
AC dan dilengkapi LED TV, Lab IPA, Lab Komputer, Perpustakaan
Multimedia. Memiliki 4 Kampus
sebagai Pusat Pembelajaran,
dengan fasilitas yang bagus ini tentunya
juga membawa daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Menurut Kepala Sekolah SMP Muhammdiyah Al
Mujahidin awal dulu ketikan memperkenalkan sekolah kepada siswa atau masyarakat
yang di unggulkan adalah bahwa sekolah memilki
fasilitas ruang kelas ber Ac dengan
dilengkapi TV, sehingga siswa dan masyarakat tertarik untuk menyekolahkan putra-putrinya di
SMP Muhammdiyah Al Mujahidin ini,
pada masa itu memang sekolah di kabupaten Gunungkidul belum ada yang memiliki ruang kelas seperti
yang dimiliki oleh SMP Muhammdiyah
Al Mujahidin.
Keberhasilan siswa dalam
pembelajaran tentunya dipengaruhi oleh lingkungan yang kondusif sehingga siswa akan merasa
aman, nyaman dalam menerima pembelajaran. Berdasarkan penuturan salah satu wali siswa SMP Muhammadiyah Al
Mujahidin bahwa sekolah memiliki gedung yang bagus,bersih,rapi dengan sarana prasarana
yang menunjang kebutuhan belajar serta dilengkapi
dengan pagar dan gerbang,sehingga anak-anak akan aman dan nyaman� walaupun sekolahan berada di pinggir jalan raya.
Menurut Wahyu Suraksumah dalam Atwool (1999) menyatakan bahwa lingkungan pembelajaran sekolah, dimana siswa mempunyai kesempatan untuk melakukan hubungan yang bermakna di dalam lingkungan sekolahnya, sangat diperlukan untuk meningkatan kemampuan belajar siswa, memfasilitasi siswa untuk bertingkah
laku yang sopan, serta berpotensi untuk membantu siswa dalam menghadapi
masalah yang dibawa dari rumah.
Mengingat pentingnya lingkungan kelas pembelajaran, Les Gallay &
Suet-Ling Pong (2004), menyimpulkan bahwa iklim kelas
dapat mempengaruhi pencapaian prestasi akademik dan non akademik. Di samping itu, penelitian
yang dilakukan oleh Silalahi
(2008) menunjukkan bahwa iklim (lingkungan) kelas juga berpengaruh terhadap motivasi belajar. Bahwa situasi, suasana atau kondisi lingkungan,
baik sekolah maupun di kelas sangat penting untuk pencapaian target akademik maupun non akademik (Harjali, 2017). Kelas yang kondusif dapat menghindarkan siswa dari kejenuhan,
kebosanan dan kelelahan psikis sedangkan disis lain kelas yang kondusif akan dapat
menumbuhkan minat motivasi dan daya tahan belajar (Arianti, 2019).
4) Pembelajaran yang ramah siswa
Proses kegiatan pembelajaran di SMP Muhammdiyah
Al Mujahidin adalah pembelajaran
yang ramah siswa adalah dengan pembelajaran
yang menyesuaikan dengan kondisi siswa dengan
mengembangkan delapan kecerdasan yang dimilki siswa, multi strategi serta multi
intelegences diharapkan siswa dapat mengeksplorasi,
mengkomunikasikan, mengamati,
mempraktekan dan mendiskusikan
sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh siswa tersebut. Kepala Sekolah mengatakan bahwa siswa pintar
itu tidak hanya pintar secara
science maupun
matematik tetapi anak dapat mengembangkan
bakat seperti kecerdasan linguistik, musical, kinestetik, interpersonal, intrapersonal, spasial, gerak dan lain-lain. dalam proses pembelajaran ini bertujuan agar siswa itu belajar
untuk mendapat pengalaman serta sebuah karya dengan
siswa berekspresi dengan kreatifitasnya.
Sekolah membuat program yaitu Program Bina Prestasi �One Student One Tropy�
dan program Apresiasi Cipta
Adi Karya. Program ini difokuskan untuk membimbing siswa mempersiapakan berbagai perlombaan yang akan dikuti oleh siswa. Bentuk bimbingan ada dua bentuk
yaitu bimbingan reguler dan bimbingan intensif. Bimbingan reguler dilakukan 20x pertemunan, bimbingan intesif adalah pembinaan secara lebih mendalam dilaksanakan selama 2 minggu sebelum pelaksanaan lomba dimulai.
Menurut penuturan Kepala SMP Muhammadiyah Al Mujahidin program ini untuk terwujudnya
siswa yang berprestasi sesuai bakat minat,
satu siswa satu piala. Tujuan
penyusunan program ini adalah sebagai acuan dan pemetaan dalam pembinaan prestasi siswa dalam mempersiapkan even-even kompetisi sehingga terwujudnya pelaksanaan bina prestasi yang efektif dan efisien.
Pada tahun pelajaran 2020/2021 berdasarkan hasil evaluasi program one
student one tropy perlu dipetakan berbagai perlombaan sekolah untuk mewadahi para siswa yang belum berprestasi dalam kompetisi luar sekolah. Hal ini akan lebih meningkatkan
jumlah perolehan piala prestasi siswa dalam even lomba sekolah yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa. Program Apresiasi Cipta Adi Karya juga dikembangkan sebagai wadah para siswa yang belum bisa meraih
prestasi akademik maupun prestasi kompetensi di luar sekolah agar menciptakan karya yang berharga.
Guru juga memegang peranan penting dalam pendidikan khususnya dalam memberikan pembelajaran. Pembelajaran yang ramah siswa adalah dengan
pembelajaran yang menyesuaikan
dengan kondisi siswa. Program ini tidak lepas dari
peran serta guru dalam mendidik dan membimbing siawa dalam kegiatan pembelajaran.
Pendidikan dapat dikatakan ramah anak apabila dengan
melihat kondisi lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang
sebab hubungan yang terjalin dengan rasa cinta dan kasih sayang antara anak
dengan guru, orang tua, maupun sesama teman
sebayanya sangat berpengaruh dalam membentuk karakter seorang anak (Yulianto, 2016).
5) Membangun manajemen yang kuat
SMP Muhammadiyah Al Mujahidin pembentukan
manajemen yang kuat dengan melibatkan berbagai pihak yaitu kepala sekolah,
guru, yayasan, komite sekolah, orang tua hingga masyarakat untuk membantu mempromosikan dengan menunjukan keunggulan sekolah, melalui musyawarah untuk menyususn dan merumuskan berbagai program sekolah melalui panitia kecil atau tim
untuk merumuskan program kerja kemudian disampaikan kepada semua komponen sekolah melalui rapat kerja dilakukan
revisi program kerja. Di dalam pembuatan program kerja sudah dilengkapi
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penganggaran biaya, pihak yang melaksanakan program kerja tersebut dan diadakan evaluasi terhadap target dan sasaran yang telah tercapai. Teknis pelaksanaan program kegiatan sekolah tersebut diserahkan kepada koordinator masing-masing. Dalam pelaksanaannya, kepala sekolah menggunakan sistem kontrol dengan menjalin komunikasi intensif dengan koordinator kegiatan. Sistem lain yang diterapkan oleh kepala sekolah SMP Al-Mujahidin adalah dengan melakukan pengamatan, pengawasan, dan pengecekan secara berkala. Kepala Sekolah melihat setiap proses yang terjadi secara langsung, melihat setiap dokumen-dokumen yang ada,hasil dari pengawasan tersebut selanjutnya dapat dijadikan sebagai rujukan bagi �Kepala Sekolah dalam mengevaluasi setiap program kegiatan, proses adalah pertama, dengan cara
melakukan konfirmasi dan koordinasi langsung dengan koordinator�� program yang diberi tanggung jawab suatu
kegiatan, pada koordinasi ini kepala sekolah bisa mendengar langsung proses
awal sampai dengan akhir semua kegiatan, termasuk persoalan yang muncul dan
solusi yang diambil. Kedua, melakukan monitoring dan pengawasan dengan langsung
memantau dan melihat sendiri kegiatan yang sedang dilakukan, dan apabila
menemukan kejanggalan atau ada problem yang muncul pada saat memantau langsung,
kepala sekolah langsung memanggil koordinator program yang diberi tanggungjawab
untuk bermusyawarah mencari sebab dan solusinya. Dan cara yang ketiga, apabila
kepala sekolah tidak bisa memantau langsung dan kebetulan tidak ada di sekolah
karena melaksanakan tugas luar, maka kepala sekolah melakukan pengawasan dan
pemantauan melalui media telekomunikasi, minimal melalui whatsapp, dan CCTV 3G
yang bisa dipantau jarak jauh mengunakan HP/smartphone.
Manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan tindakan, dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Tindakan-tindakan manajemen tersebut bersumber pada kebijakan dan peraturan-peraturan yang disepakati bersama yang diwujudkan dalam bentuk sikap, nilai, dan perilaku dari seluruh orang yang terlibat di dalamnya (Sulfemi & Arsyad, 2019).
Pembentukan manajemen yang kuat dengan melibatkan
berbagai pihak yaitu kepala sekolah,
guru, yayasan, komite sekolah, orang tua hingga masyarakat untuk membantu mempromosikan dengan menunjukan keunggulan sekolah.
Di SMP Muhammadiyah Al Mujahidin melalui
peran kepala sekolah yang memiliki kemampuan secara holistik yang baik sehingga mampu menggerakan seluruh komponen sekolah sebagai sebuah sistem, mampu membangun
manajemen sekolah sehingga mengantarkan sekolah menjadi sekolah favorit yang berprestasi secara akademik maupun non akademik serta mampu bersaing dengan sekolah-sekolah yang lain
di Kabupaten Gunungkidul.
Berdasarkan keberhasilan sekolah tersebut,dalam mencapai target tinggi yang telah ditetapkannya sendiri maka sekolah
tersebut disebut sebagai� Sekolah unggul dan efektif (Sulfemi & Arsyad,
2019).
6) Menciptakan kurikulum yang luas tapi seimbang
Kurikulumnya SMP Muhammadiyah Al Mujahidin diperkaya
dengan pengembangan dan improvisasi, Sekolah memiliki muatan kurikulum sesuai pemerintah ditambah dengan kurikulum agama serta pembiasaan budaya Islami disetiap
kegiatan sekolah kurikulum tersebut dikembangkan menjadi Program terbagi menjadi empat dan menjadi bagian dari program unggulan yang belum dimiliki oleh sekolah lain. Diantaranya adalah pertama program akademik yang terdiri dari KBM Intensif dengan multimedia, bimbingan belajar UN, klinik akademik, bimbingan khusus One Day Before
Examination (ODBE), layanana bimbingan
privat, pembimbitan dan bimbingan olimpiade; kedua program keislaman terdiri dari program incidental (pesantren ramadhan dan pengajian), golden habits islami,
tahfidzul qur�an, tahsinul qur�an, kultum 4 bahasa dan khutbah jum�at; ketiga program pengembangan seperti mujahidin
adventure, mujahidin magz, student exchange, robotik (club robotic),
study tour, field study/out door learning, sekolah sepak bola. SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin melihat terdapat peluang untuk melakukan
terobosan dalam melaksanakan program unggulan ini. Dan ternyata hasilnya cukup membanggakan, sebab setelah memiliki program unggulan, banyak anak yang tertarik bersekolah di SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin dan tentunya hal ini
pula dibarengi dengan diprolehnya prestasi yang sangat membanggakan selama ini, bukan
hanya melalui ekstrakurikuler, SMP Muhammadiyah Al-Mujahidin juga mendorong dan memfasilitasi para siswa-siswanya untuk berprestasi di bidang akademik dan non-akademik. Selain sebagai ajang promosi kenggulan
sekolah. Tujuan lain dari upaya ini
adalah melatih mental anak. Tentunya hal ini menjadi
pengalaman yang akan selalu berkesan pada diri anak. Berdasarkan
percakapan Bapak Jaka Prayitna, S.Pd.I
dengan Bapak Hanasto, S.Pd.I selaku Guru SMP
Muhammadiyah Al-Mujahidin.
Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar
yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke
arah perubahan-perubahan
yang diinginkan dan menilai
hingga mana perubahan-perubahan
itu telah terjadi pada diri siswa (Mubarak, 2013)
7) Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna
Pelaksanaan proses penilian dan pelaporan prestasi siswa SMP Muhammdiyah Al
Mujahidin melalui program sekolah
yaitu Bina Prestasi One Student one Tropy
dan Apresiasi Adi Karya.
Para siswa belajar menghasilkan sebuah karya dan itu sebagai
proses penilaian sekolah, serta hasil karya
siswa di pamerkan sebagai ajang award setiap tahun sekali, sehingga
dengan cara seperti ini para siswa akan berlomba-lomba
untuk menghasilkan karya terbaik. kepala sekolah menyampaikan bahwa di SMP
Al-Mujahidin prestasi peserta
didik itu sangat penting, karena ini ada
hubungannya dengan keberlangsungan sekolah.
Mengelola kelas yang efektif dengan cara mendesain lingkungan fisik kelas untuk pembelajaran
yang optimal, menciptakan lingkungan
yang positif untuk pembelajaran, membangun dan menegakkan aturan, mengajak siswa untuk bekerja sama,
mengatasi problem secara efektif, dan mengunakan strategi komunikasi yang baik (Santrock, 2010). Guru memiliki peranan penting terhadap proses pembelajaran di kelas, guru-guru yang muda dan kreatif akan menciptakan
suasana pembelajaran yang sangat menarik dan menyenangkan dengan berbagai variasi model dan metode pembelajaran.
SMP Muhammadiyah Al Mujahidin membuat
program yang di gunakan sebagai
bagian dari hasil belajar ataupun
karya yang dilahirkan dari tugas-tugas pembelajaran yang di dapatnya di sekolah dengan mengeksplorasi dari delapan kecerdasan majemuk dari siswanya.
Program Apresiasi Cipta Adi
Karya merupakan salah satu program yang dibuat oleh sekolah yang dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa banyak tugas-tugas
pembelajaran di sekolah
yang menghasilkan karya orisinil yang patut untuk diapresiasi untuk mendukung tumbuh kembang kecerdasan anak.
Apresiasi karya ini
diwujudkan dalam bentuk pemeran karya siswa dan kegaitan award untuk menghasilkan karya terbaik. Pameran karya atau award ini dilaksanakan setiap satu tahun
sekali bersamaan dengan wisuda tahfidz
dan pelepasan siswa kelas 9, karya yang dipamerkan adalah hasil karya siswa
yang di wisuda, dengan demikian selain untuk mengasah bakat dan minat siswa dalam sebuah
karya program ini juga dijadikan sebagai bahan penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna.
8) Pelibatan orang tua dan masyarakat
Kepala sekolah menjelaskan
dalam wawancaranya bahwa SMP Muhammadiyah Al Mujahidin mampu
bekerjasama dengan baik, memiliki hubungan yang harmonis didalam sekolah maupun diluar sekolah
dengan para stakeholder, salah satu
contohnya adalah melalui program kegiatan Golden
Habits Islami ini Sekolah bekerja dengan orang tua untuk saling mengontrol
kegiatan anak terkait dengan pembiasaan ini, jika program ini dilaksanakan dengan baik Insya Allah akan bisa memberikan
contoh kepada mereka sehingga pembiasaan positif ini bisa tertanam
dalam pribadi masing-masing
siswa dan keluarga besar SMP Muhammadiyah Al Mujahidin. Orang tua dan masyarakat selalu dilibatkan dalam setiap kegiatan
atau program sekolah sehingga mereka membantu mempromosikan dengan menunjukan keunggulan sekolah kepada masyarakat luas.
Kerjasama dengan orang tua dan masyarakat perlu diusahakan untuk terciptanya lingkungan belajar yang kondusif dan menyelaraskan
program yang tertuang dalam
kurikulum disekolah dengan lingkungan anak dirumah. Kerjasama yang efektif dan komunikasi dengan orang tua sangat diperlukan dalam hal yang terkait dengan kepentingan dan perkembangan anak. Orangtua perlu mengetahui keadaan anak mereka
dari unsur sekolah, dan manfaat bagi guru adanya komunikasi dengan orang tua siswa, diantaranya
untuk memahami perilaku anak di rumah dari masukan
orang tua siswa (U. Hasanah, 2017).
Saat ini pelibatan
orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan sangat penting. Orang tua adalah bagian
dari masyarakat yang harus membantu sekolah, baik bantuan
dana, pemikiran bahkan
support pada sekolah. Keterlibatan
orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan akan mendorong sekolah untuk meningkatkan
kinerjanya, karena orang tua juga dapat berperan sebagai pemantau pelaksana pendidikan.
Kerjasama orang tua sangat penting, sebab lewat komunikasi
dengan pihak sekolah maka orang tua dapat memahami
proses penyelenggaraan pendidikan
yang ada di sekolah (Hidayat, 2013;
Ishimaru, 2014). Oleh karena itu berbagai program, baik kegiatan belajar-mengajar/intrakurikuler, memberikan tugas rumah kepada
siswa/kokurikuler serta latihan kepemimpinan
dan pembinaan siswa/ekstrakuriler dapat berjalan lancar dan tidak terjadi miskomunikasi
antara orang tua dengan pihak sekolah.
Ketika guru bertindak mendisiplinkan
siswa, orang tua tidak komplain karena memahami tentang proses pendidikan yang sementara berlangsung. Agar pelibatan orang tua maksimal, pihak sekolah harus mensosialisasikan
semua program sekolah tiap tahun ajaran
baru serta menyusun program-program tersebut
bersama orang tua (�zdamlı &
Yıldız, 2014).
Realita yang dapat kita temui bahwa
sebagian besar sekolah yang memiliki prestasi kesenian, olimpiade sains baik daerah, nasional
dan internasional biaya-pembiayaannya
diupayakan pihak sekolah lewat bantuan
orang tua. Selain itu, lewat keterlibatan
orang tua dalam penyelenggaraan pendidikan dapat membangun ekosistem pendidikan yang mampu menumbuhkembangkan karakter anak bangsa
yang bermoral dan beretika.
Dalam arti, pendidikan yang
berkarakter akan menciptakan manusia yang bukan hanya sekedar
terpelajar tetapi juga harus terdidik. Sehingga pendidikan yang merupakan syarat mutlak bagi setiap
orang yang mengharapkan hidup
lebih baik itu benar-benar terlaksana bahkan berdampak pada kemajuan bangsa Indonesia.
Berdasarkan paparan diatas
menunjukkan bahwa kepala sekolah memegang peranan penting dalam menentukan
maju mundurnya sekolah, dalam hal PPDB seorang kepala sekolah harus mempunyai strategi yang jitu untuk menarik
siswa sebanyak-banyak, dan ini dibuktikan oleh Kepala Sekolah SMP Muhammdiyah Al Mujahidin bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut melalui peningkatan jumlah siswa setiap tahunnya,
serta peningkatan kualiatas dan mutu sekolah tersebut. Selain itu juga karena kepemimpinan (Thoha, 2016)
kepala sekolah tersebut dalam mengendalikan seluruh stekholder dalam
melaksanakan program sekolah, termasuk program kegaiatan PPDB ini. Secara sederhana, efek setiap strategi yang dilakukan oleh kepala sekolah SMP Muhammadiyah Al Mujahidin dalam
meningkatkan minat masyarakat dapat dilihat dalam tabel
1 berikut ini:
Tabel 1
Hasil
Penerapan Strategi Sekolah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat
No |
Strategi kepemimpinan kepala sekolah |
Hasil dari penerapan
kebijakan |
1 |
Pengenalan visi misi yang jelas |
Sekolah semakin
dikenal, masyarakat semakin paham tentang karakteristik sekolah dan meningkatkan performance sekolah
|
2 |
1.
Mendorong guru untuk meningkatan Profesionalisme |
Sekolah memiliki
guru-guru yang berprestasi sehingga
secara otonmatis dapat mengembangan kualitas dan mutu pendidikan sekolah tersebut |
3 |
Menciptakan lingkungan
yang Kondusif |
Sekolah memliki
pencapaian prestasi baik akademik maupun non akademik, menumbuhkan motivasi dan daya tahan belajar |
4 |
Pembelajaran yang ramah
anak |
Sekolah mengembangkan
delapan kecerdasan yang dimilki siswa, pemetaan dalam pembinaan prestasi siswa |
5 |
Membangun manajemen
yang baik |
Kepemimpinan kepala
sekolah yang holitisk menghasilkan sekolah yang unggul dan efektif |
6 |
Menciptakan kurikulum yang luas tapi seimbang |
Sekolah memiliki kurikulum yang diperkaya dan improvisasi sehingga sekolah mempunyai peluang untuk melakukan terobosan dalam melaksanakan dan mempromosikan keunggulan sekolah |
7 |
Penilaian dan pelaporan prestasi siswa yang bermakna |
Sekolah menghasilkan sebuah program Apresiasi Cipta Adi Karya sebagai ajang untuk mengasah bakat dan minat siswa dalam sebuah karya |
8 |
Pelibatan orang tua dan masyarakat |
Sekolah menciptakan ekosistem pendidikan yang mampu menumbuhkembangkan karater yang bermoral dan beretika. |
Kesimpulan
Keberhasilan SMP Muhamamdiyah
Al-Mujahidin untuk mendapatkan
kepercayaan masyarakat sehingga dari tahun
ke tahun jumlah siswa terus
bertambah karena faktor kepemimpinan kepala sekolah yang inovatif. Dalam hal ini, kepala
SMP Muhammahdiyah Al-Mujahidin telah
berhasil membentuk system pendidikan yang memberikan jaminan mutu pendidikan
yang baik bagi para lulusannya.
Kepala sekolah memegang peranan penting dalam menentukan
maju mundurnya sekolah, dalam hal PPDB seorang kepala sekolah harus mempunyai strategi yang jitu untuk menarik
siswa sebanyak-banyak, dan ini dibuktikan oleh Kepala Sekolah SMP Muhammdiyah Al Mujahidin bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah tersebut melalui peningkatan jumlah siswa setiap tahunnya,serta
peningkatan kualiatas dan mutu sekolah tersebut. Selain itu juga karena kepemimpinan (Thoha,
2016) kepala sekolah tersebut dalam mengendalikan seluruh stekholder dalam melaksanakan program sekolah, termasuk program kegaiatan PPDB ini. Secara sederhana, efek setiap strategi yang dilakukan
oleh kepala sekolah SMP
Al-Mujahidin dalam meningkatkan
minat masyarakat melalui
beberapa strategi.
BIBLIOGRAFI
Ainscow, M., Muijs, D., & West, M. (2006).
Collaboration as a strategy for improving schools in challenging circumstances.
Improving Schools, 9(3), 192�202.
Amini, A., & Ginting, N. (2020). Otonomi
Pendidikan Di Masa Krisis Pandemi Covid-19 (Analisis Peran Kepala Sekolah). Al-Muaddib:
Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Keislaman, 5(2), 305�314.
Arianti. (2019). Urgensi Lingkungan Belajar
yang Kondusif dalam Mendorong Siswa Belajar Aktif. Didaktika: Jurnal
Kependidikan, 11(1), 41�62.
Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta:
Rineka Cipta..
Caldwell, B. J. (2015). School Management.
In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences:
Second Edition.
Citra Resmi, U. D., & Hasanah, E.
(2020). Best Practice Leadership of The Principal in Covid-19 Prevention
Primary School at SD Muhammadiyah Purbayan. Randwick International of Education
and Linguistics Science Journal.
Ekosiswoyo, R. (2016). Kepemimpinan Kepala
Sekolah yang Efektif Kunci Pencapaian Kualitas Pendidikan. Jurnal Ilmu
Pendidikan, 14(2), 76�82.
Fatah, N. (2004). Landasan Manajemen
Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Ferlie, E., McGivern, G., & De Moraes,
A. (2010). Developing a public interest school of management. British
Journal of Management, 21, s60�s70.
Fitrah, H., Suyanto, S., Sugiharsono, S.,
& Hasanah, E. (2020). Developing a School Culture through Malamang Culture
in Indonesia. Universal Journal of Educational Research, 8(12),
6667�6675.
Hammer, P. C. (2016). Catalyst Schools�
Implementation of the Learning School Approach. Catalyst Schools Research Study
Report. West Virginia Department of Education Office of Research,
Accountability, and Data Governance.
Harjali, H. (2017). Strategi guru dalam
membangun lingkungan belajar yang kondusif: studi fenomenologi pada kelas-kelas
sekolah menengah pertama di Ponorogo. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
(JPP), 23(1), 10�19.
Hasanah, e., zamroni, z., dardiri, a.,
& supardi, S. (2019). Indonesian adolescents experience of parenting
processes that positively impacted youth identity. The qualitative report. 24(3),
499�512.
Hasanah, E. (2019). Perkembangan Moral
Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Teori Kohlberg. JJournal UNY, 6(2),
131�145.
Hasanah, U. (2017). Analisis Praktik
Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Kegiatan Kreatif Anak Usia Dini: Studi
Kasus di TK Pertiwi Ds. Tambah Rejo, Kec. Tunjungan Kab. Blora. Nadwa, 11(2),
177�198.
Hasim, W., & Hasanah, E. (2020). The
Role of Principal Leadership in Preventing COVID-19 Transmission at SMA Muhammadiyah
2 Karang Tengah Buay Madang Timur Indonesia. Asian Journal of Education and
Social Studies. https://doi.org/10.9734/ajess/2020/v11i130279
Hidayat, H. S. (2013). Pengaruh Kerjasama
Orang Tua dan Guru Terhadap Disiplin Peserta Didik di Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri Kecamatan Jagakarsa - Jakarta Selatan. Jurnal Ilmiah Widya.
Ishimaru, A. M. (2014). When new
nelationships meet old narratives: The journey towards improving parent-school
relations in a district-community organizing collaboration. Teachers College
Record.
Junaidi, J. N. (2019). Strategi Kepala
Sekolah dalam Rekrutmen Penerimaan Peserta Didik Baru Di Sekolah Menengah Atas
Negeri 5 Merangi. UIN Jambi.
Kantabutra, S. (2005). Improving public
school performance through vision-based leadership. Asia Pacific Education
Review, 6(2), 124�136.
Marsiti. (2011). Strategi Kepala Sekolah
dalam Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001. UIN Alaudin.
Matthew, B. M. (1994). Huberman. A
Michael. Qualitative Data Analysis: An Expanded Source Book (Thousands Oks, CA:
Sage Publications.
Moleong, L. J. (2018). Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mombourquette, C. (2017). The Role of
Vision in Effective School Leadership. International Studies in Educational
Administration (Commonwealth Council for Educational Administration &
Management (CCEAM)), 45(1).
Mubarak, R. (2013). Pengembangan Kurikulum Sekolah
Dasar. Madrasah: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 5(2),
24.
Mulyasana, D. (2011). Pendidikan Bermutu
dan Berdaya Saing. Bandung: Rosda Karya.
Nawaz Khan, S., & Qureshi, I. M.
(2010). Impact of Promotion on Students� Enrollment: A Case of Private Schools
in Pakistan. International Journal of Marketing Studies.
https://doi.org/10.5539/ijms.v2n2p267
�zdamlı, F., & Yıldız,
E. P. (2014). Parents� Views towards Improve Parent-School Collaboration with
Mobile Technologies. Procedia - Social and Behavioral Sciences.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.130
Patton, M. Q. (2012). Qualitative
research and evaluation methods (3rd ed.). Sage.
Purwanti, D., Irawati, I., &
Adiwisastra, J. (2018). Efektivitas Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru
Sistem Zonasi Bagi Siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan. Dinamika.
Santrock, J. W. (2010). Psikologi
Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Shafira, U. (2019). Strategi kepala
sekolah dasar dalam rekrutmen siswa baru di sdn 20 banda aceh. Ar-raniry.
Sulfemi, W. B., & Arsyad, A. (2019). Pengelolaan
Manajemen Sekolah Yang Efektif Dan Unggul. Universitas Pendidikan Indonesia.
Taruna, R. (2020). Pengelolaan Rekrutmen
Peserta Didik Dalam Peningkatan Animo Masyarakat di SMAN 16 Banda Aceh. Ar-raniry.
Thoha, M. (2016). Kepemimpinan dalam
manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wiyono, B. B., Kusumaningrum, D. E.,
Triwiyanto, T., Sumarsono, R. B., Valdez, A. V., & Gunawan, I. (2019). The
Comparative Analysis of Using Communication Technology and Direct Techniques in
Building School Public Relation. 2019 5th International Conference on
Education and Technology (ICET), 81�86.
Yulianto, A. (2016). Pendidikan Ramah
Anak : Studi Kasus SDIT Nur Hidayah Surakarta. 1(1), 1�20.
Yusutria, M. A. (2017). Profesionalisme
guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Curricula: Journal of
Teaching and Learning, 2(1).