�����������
Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia � ISSN : 2541-0849
����������� e-ISSN : 2548-1398
����������� Vol. 2,
No 9 Sepetember 2017
PEGARUH STRATEGI
BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)
DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK KAOS (STUDI KASUS DI FAHREZI SHIRT GRAFIKA)
Hadi Santosa
AMIK
Purnama Niaga Indramayu
Abstraksi
Tugas utama manajemen pemasaran dalam perusahaan
adalah memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan konsumen. Dengan memahami
hal tersebut diharapkan produk yang ditawarkan sesuai dengan keinginan
konsumen. Tidak mudah memang memahami keinginan konsumen, apalagi dalam benak
konsumen dihadapkan pada banyak pilihan yang ditawarkan beberapa produsen. Maka
perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan ini perlu mengembangkan strategi
pemasarannya. Salah satu strategi pemasaran adalah melalui strategi bauran
pemasaran (marketing mix). Dalam penilitian deskriptif ini yang menjadi obyek komoditasnya
adalah produk kaos untuk segmen anak muda di CV. Fahrezi Shirt
Grafika di Indramayu. Dalam penelitian kali ini peneliti mencoba
mengkorelasikan antara peranan bauran pemasaran beserta subsistemnya dan
penjualan produk kaos. Sehingga dari proses yang dilakukan ini bisa disimpulkan
desain/formula bauran pemasaran bagaimana agar konsumen mau membeli produk.
Indikator untuk mengetahui berapa nilai kenaikan produk kaos yang dibeli
konsumen adalah dilihat dari nilai omzet yang terjual, dengan mengkomparatifkan
data penjualan tahun 2015 dengan 2016.
Kata kunci: Bauran
pemasaran dan penjualan
Pendahuluan
Di era globalisasi ini,
semakin meningkatnya persaingan tidak dapat dihindari oleh semua perusahaan, tidak
terkecuali perusahaan skala menengah ke bawah. Oleh karena itu setiap
perusahaan jika ingin bertahan harus�
memiliki keunggulan kompetitif (competitive
advantage). Salah satu keunggulan kompetitif yang dimaksud adalah melalui
strategi pemasaran. Defini strategi pemasaran menurut Cravens (2000);
�Strategi pemasaran kerap dikaitkan sebagai
suatu strategi analisis, pengembangan, serta pelaksanaan kegiatan pada suatu
pilihan tertentu, seperti pemilihan produk pada masing-masing unit, penentuan
pasar sasaran, penetapan tujuan pemasaran, pengembangan dan/pengelolaan
strategi program pemasaran dan penenpatan posisi pasar, yang dimana, kesemua
hal tersebut dibentuk dan dirancang guna memenuhi keinginan konsumen pasar.�
����������� Dengan
demikian, pada dasarnya, strategi pemasaran merupakan �strategi pengembangan proses orientasi pasar
yang terlibat dalam lingkungan bisnis yang berubah dan kebutuhan untuk mencapai
kepuasan konsumen. Tujuan strategi pemasaran adalah membangun keunggulan
bersaing dengan mengkombinasikan strategi untuk mempengaruhi konsumen dan
bisnis untuk menjadi suatu kegiatan yang terintegrasi yang berfokus pada pasar
yang terpadu. Strategi yang baik adalah menghubungkan organisasi dengan
dinamisasi lingkungan eksternalnya.
Salah satu strategi
pemasaran adalah melalui strategi bauran pemasaran (Marketing Mix). Menurut Phillip Kotler (2000); bauran pemasaran merupakan seperangkat variable pemasaran yang
dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang
diinginkan di dalam pasar sasaran.
Dalam bukunya, Kotler
dan Amstrong (1997) juga menerangkan bahwa bauran pemasaran merupakan instrumen
pemasaran taktis dan terkendali, yang dalam prosesnya, masing-masing instrumen
tersebut dipadukan oleh perusahaan dengan tujuan respon yang diinginkan pasar
sasaran.
Secara umum bauran
pemasaran terdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
mempengaruhi permintaan terhadap produknya. Phillip Kotler membuat 7 variabel
bauran pemasaran yakni:
1.
Produk (product)
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian,
pembelian dan pemakaian atau konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau
kebutuhan. Produk bisa berbentuk fisik, pelayanan, orang, tempat dan gagasan.
2.
Harga (Price)
Tjiptono
(2008) menerangkan bahwa harga dapat dinyatakan dalam beberapa istilah. Namun,
terlepas dari hal tersebut, harga merupakan jumlah uang yang dibebankan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang barang beserta pelayanannya. Dalam
bukunya Alma (2003) menerangkan bahwa sebuah perusahaan��dalam hal ini juga
pemangku kebijakan��harus pandai menentukan harga. Guna meningkatkan ketepatan
penentuan harga, perusahaan dan pemangku kebijakannya harus berpedoman pada:
a. Kondisi
barang;
b. Konsumen
yang dituju;
c. Suasana
dan kondisi pasar;
3.
Promosi (Promotion)
Promosi
adalah suatu arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Promosi memiliki karakteristik karakteristik
seperti;
a. Iklan
(advertising). Suatu bentuk
presentasi umum yang bersifat menanamkan imej produk dalam benak konsumen dalam
jangka panjang.
b. Promosi
penjualan (sales promotion). Suatu bentuk
promosi yang ditujukan untuk menstimulasi penjualan produk dalam jangka pendek.
c. Penjualan
personal (personal sales). Suatu bentuk
promosi secara konfrontasi personal kepada konsumen.
d.
Publikasi (Publication). Suatu bentuk promosi dengan tujuan mempertahankan,
membangun dan memperbaiki citra produk agar dapat kredibilitas di mata
konsumen.
4.
Tempat/Lokasi Distribusi
Tempat
adalah serangkaian organisasi yang saling bergantung yang terlibat di dalam
proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau
dikonsumsi. Manfaat jalur tempat distribusi adalah;
-
Menambah nilai pelayanan di mata
konsumen
-
Efisiensi biaya distribusi
-
Optimalisasi penjualan
-
Menambah nilai guna
-
Menstabilkan harga
-
Memudahkan dalam control persediaan
5.
Proses (process)
Proses
merupakan suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan
aktivitasnya. Perusahaan yang berkinerja tinggi semakin mengubah perhatian
mereka kepada kebutuhan untuk mengelola perusahaan inti seperti pengembangan
produk baru, perolehan penjualan dan pencapaian lainnya.
6.
Sumber daya manusia (people)
Sumber
daya manusia atau SDM merupakan sumber daya yang berupa orang-orang yang
terlibat langsung dalam menjalankan
segala aktivitas perusahaan dan memegang peranan bagi semua organisasi.
7.
Bukti fisik (phsycal evidence)
Bukti
fisik merupakan suatu hal yang secara nyata ikut mempengaruhi keputusan
konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk/jasa yang ditawarkan.
Dalam
penelitian ini, penulis mencoba mengkomparatifkan antara strategi bauran
pemasaran dengan program tertentu dengan dinamisasi data angka penjualan omzet
dari tahun 2015, dimana belum memodifikasi strategi bauran pemasaran dengan
sesudah memodifikasi strategi bauran pemasaran pada tahun 2016.
Adapun
strategi bauran pemasarannya melalui program akan dijelaskan pada uraian
sebagai berikut;
1.
Produk
a.
Kreativitas desain kaos
b.
Meningkatkan kualitas kaos
c. Ukuran
kaos yang fleksibel berdasarkan sang pemesan
2.
Harga
a.
Program potongan harga
b. Harga
yang bersaing dengan kompetitor
3.
Promosi
a. Pameran
dan penjualan kaos secara rutin pada beberapa even remaja
b. Iklan
yang up to date/desain mengikuti trend anak muda
c. Garansi
kaos yang rusak
4.
Tempat
a. Desain
tempat yang disesuaikan dengan gaya anak muda
b. Tempat
yang strategis dan mudah dijangkau
5.
Proses
a. Kualitas
pelayanan yang baik
b. Penjualan
secara on line
c. Kontrol
produk yang ketat untuk meminimalisir kecacatan produk
6.
Sumber daya manusia
a. Memiliki
pekerja yang kompeten di bidangnya seperti desainer kaos, bagian cetak, bagian
marketing, bagian control produk dan sebagainya
b. Pekerja
yang memiliki etika dan ramah pada konsumen.
Metode
Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif. Dimana metode ini melalui proses
pengumpulan data secara aktual, selanjutnya bagaimana masalah diidentifikasi
dan/atau memeriksa suatu kondisi serta praktek yang bertujuan untuk mengurai
masalah. Dalam pandangan lain, metode penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang difungsikan untuk memberi gambaran nyata terkait
fenomena-fenomena yang telah ada, yang pada pelaksanaannya, fenomena-fenomena
yang tidak maksud adalah fenomena masa lalu maupun masa sekarang (A. Furchan:
20004.)
Lanjut Furchan,
menurutnya, metode penelitian deskriptif memiliki beberapa karakteristik yang
khas, seperti:
1. Tidak
perlakuan khusus terkait pengendalian pada variabel tertentu;
2. Tidak
ada pengujian terhadap h;
3. Cenderung
memberi gambaran pada fenomena yang ada melalui telaah teratur-ketat;
Penelitian deskriptif
sendiri adalah metode yang cukup populer. Di samping memiliki karakteristik
yang mudah dikenali sebagaimana di atas, metode penelitian ini juga memiliki beberapa
ciri yang mudah dikenali, seperti:
1. Terhubung
dengan kejian/fenomena yang sedang diamati;
2. Memberi
uraian pada masing-masing variabel secara jelas dan rinci;
3. Variabel-variabel
penelitian tidak diberi perlakuan khusus atau manipulasi untuk keperluan penelitian
(Ronny: 2003);
CV. Fahrezi Shirt
Grafika adalah perusahaan yang dipilih sebagai tempat penelitian. Dari segi
manajemen dan strategi pemasaran yang berlaku, perusahaan tersebut memiliki
tingkat ketepatan yang ideal untuk dijadikan tempat penelitian.
Secara umum penelitian
ini menggunakan dua variabel umum, variabel tersebut adalah bauran pemasaran
sebagai variabel independen dan angka penjualan sebaga variabel dependen. Pada
prosesnya dua variabel tersebut akan dikaji dan dianalisis perkembangannya.
Teknik analisis yang diterapkan disini merujuk pada metode yang digunakan,
yakni analisis deskriptif.
Teknik pengumpulan data
yang digunakan disini adalah observasi dan studi literatur. Dari teknik
tersebut peneliti hanya menggunakan lembar observasi sebagai instrumen
pengumpulan data yang digunakan. Lebih lanjut, lembar observasi tersebut
peneliti gunakan untuk mendapat setiap perkembangan variabel dependen.
Hasil
dan Pembahasan
Pembahasan penelitian
ini difokuskan pada; Apakah strategi bauran pemasaran dengan program program
terntu dapat berpengaruh pada angka penjualan?�
Angka penjualan dinyatakan dalam data kuantitatif berikut ini;
Data omzet penjualan
tahun
2015 dari bulan Januari
sampai dengan Desember
dalam bentuk unit kaos.
Tabel 1
Perkembangan
Jumlah Kaos yang Terjual
No |
B u l a n |
Jumlah kaos
yang terjual |
1 |
Januari |
400 pcs |
2 |
Februari |
250 pcs |
3 |
Maret |
350 pcs |
4 |
April |
450 pcs |
5 |
Mei |
500 pcs |
6 |
Juni |
300 pcs |
7 |
Juli |
550 pcs |
9 |
Agustus |
270 pcs |
10 |
September |
472 pcs |
11 |
Oktober |
368 pcs |
12 |
Nopember |
540 pcs |
13 |
Desember |
300 pcs |
Total |
4750 pcs |
Pada tahun 2016
perusahaan menggunakan strategi bauran pemasaran, dengan program sebagai
berikut;
1.
Produk
a. Sosialisasi
desain desain produk terbaru yang disukai anak muda, sosialisasi melalui internet
pada berbagai aplikasi multimedia;
b. Sosialisasi
bahwa perusahaan membuat kaos pesanan yang disesuaikan dengan karakter tubuh;
2.
Harga
a.
Program potongan harga pada bulan-bulan
tertentu dari 20% sampai dengan 40%;
b. Memberikan
potongan harga pada pesanan kaos khusus untuk anak anak sekolah SD, SMP dan
SMA.
3.
Promosi
a. Program
promosi melalui keikutsertaan dalam ajang anak muda, seperti bazar sekolah,
pameran sekolah dan kegiatan kegiatan anak muda lainnya;
b. Promosi
melalui jalur internet seperti website, youtube maupun beberapa aplikasi
multimedia yang sedang up to date;
c. Iklan
rutin melalui media massa cetak dan radio;
4.
Tempat
Desain
tempat yang sesuai dengan suasana anak muda, dilengkapi cafeteria kecil dan wifi
internet.
5.
Proses
a. Pelayanan
via online
b. Pelayanan
di tempat (manual)
c. Selalu
mendengar keluhan pelanggan, sebagai bahan evaluasi untuk peningkatan mutu
produk.
6.
Sumber Daya Manusia (people)
a. Rekrutmen
beberapa desainer muda, karena mereka yang lebih tahu selera terkini;
b. Tenaga
pemasaran yang reaktif terhadap perubahan selera konsumen;
c. Tenaga
penjual online yang mampu mengoperasikan dan memaksimalkan teknologi informasi
yang tersedia;
7.
Bentuk fisik
a. Menjaga
kaos yang berkualitas;
b. Kaos
yang nyaman dipakai;
c. Menjaga
reputasi perusahaan;
Pada tahun 2016,
setelah diadakannya strategi bauran pemasaran diperoleh data omzet penjualan
adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Peningkatan
Penjualan Kaos Setelah Strategi
Bauran Pemasaran
Diterapkan
No |
B u l a n |
Jumlah kaos yang
terjual |
1 |
Januari |
500 pcs |
2 |
Februari |
270 pcs |
3 |
Maret |
450 pcs |
4 |
April |
600 pcs |
5 |
Mei |
570 pcs |
6 |
Juni |
420 pcs |
7 |
Juli |
670 pcs |
9 |
Agustus |
380 pcs |
10 |
September |
500 pcs |
11 |
Oktober |
430 pcs |
12 |
Nopember |
580 pcs |
13 |
Desember |
600 pcs |
Total |
5970 pcs |
Dari uraian di atas
tampak bahwa pada tahun 2015 omzet penjualan total selama satu tahun sebesar
4750 pcs. Pada tahun 2016 perusahaan membuat strategi bauran pemasaran dengan
berdasarkan tujuh komponen di atas, hasilnya adalah omzet penjualan kaos mengalami
peningkatan sebesar 25.68%, yakni dari tahun 2015� sebesar 4750 pcs naik menjadi 5970 pcs.
Hal sebagaimana di atas
kemudian membuktikan bahwa strategi bauran pemasaran yang digunakan CV. Fahrezi
Shrit Grafika efektif meningkatkan jumlah penjualan. Dengan demikian,
sebagaimana pemeparan di atas, strategi bauran pemasaran memiliki dampak
positif terhadap peningkatan penjualan produk CV. Fahrezi Shirt Grafika.�
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di
atas bahwa strategi bauran pemasaran yang terdiri dari komponen komponen
produk, harga, promosi, tempat, proses, sumber daya dan bukti fisik bisa
meningkatkan omzet penjualan.
Mengapa bisa
meningkatkan omzet penjualan? Karena dengan memodifikasi bauran pemasaran bisa
meningkatkan kualitas produk, kualitas pelayanan, promosi yang efektif,
evaluasi terus menerus pada kinerja pekerja. Sehingga dengan profil demikian,
maka dapat memunculkan kredibilitas yang tinggi di mata konsumen. Dengan
dipercaya konsumen, maka bisa berkorelasi positif pada peningkatan omzet
penjualan.
BIBLIOGRAFI
A
Furchan. 20004. Pengantar Penelitian
Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.
Alma,
Buchari. 2003. Manajemen Pemasaran dan
Pemasaran Jasa. Bandung: CV. Alfabeta
Amstrong,
G. & Kotler, P. 1997. Prinsip-prinsip
Pemasaran. Cetakan Pertama. Jakarta: Erlangga.
Cravens,
David W. 2000. Pemasaran Strategis. Bandung:
Penerbit Erlangga
Kotler
Phillip. 2000. Manajemen Pemasaran;
Analisis, Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta: Penerbit PT. Prehalindo.
Kountur,
Ronny. 2003. Metode Penelitian untuk
Kepenulisan Skripsi dan Tesis. Jakarta: PPM.
Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi
Ketiga. Yogayakarta; ANDI.