Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia p�ISSN:
2541-0849
e-ISSN : 2548-1398
Vol.
6, No. 2, Februari 2021
�
EFEKTIVITAS
PELAYANAN PENGADUAN DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) GIRI TIRTA KABUPATEN
GRESIK
Lulu
Syafirah dan Ertien Rining Nawangsari
Universitas
Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Jawa Timur,
Indonesia
Email: [email protected] dan [email protected]
Abstract
The purpose of this study
was to determine the effectiveness of services at PDAM Giri
Tirta, Gresik Regency. This research was conducted at
PDAM Giri Tirta, Gresik
Regency. The availability of water is very necessary for the daily needs of the
community and water availability is very much needed during the current
pandemic. During a pandemic like now there is a recommendation from the
government based on health protocols to wash hands frequently as one of the
breakers in the chain of spreading the virus, so as a public service, PDAM Giri Tirta, Gresik Regency is
demanded to continue to provide optimal service to the community. This study
used descriptive qualitative method. Researchers will look for data related to
research, while the data collection techniques in this study are by 3 ways,
namely, interviews, observation, and documentation. The results of the study
were conducted through interviews with 2 employees of PDAM Giri
Tirta, Gresik Regency and several customers who made
complaints. Discussion of research with the results of interviews and linked to
conceptual findings related to research.
�����������
Keywords: effectiveness, complaints
service, pandemic
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pelayanan di PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik. Penelitian ini dilakukan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Ketersediaan air sangat diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat dan air sangat dibutuhkan ketersediaannya pada masa pandemi
saat ini. Di masa pandemi seperti sekarang terdapat anjuran dari pemerintah
berdasarkan protokol kesehatan untuk sering mencuci tangan sebagai salah satu pemutus mata
rantai penyebaran virus, maka sebagai pelayanan publik PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik di tuntut untuk terus memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Peneliti akan mencari
data yang berhubungan dengan
penelitian, adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan
3 cara yaitu, wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian dilakukan melalui wawancara dengan 2 pegawai PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dan beberapa pelanggan yang melakukan pengaduan. Pembahasan penelitian dengan hasil wawancara
dan dihubungkan dengan temuan-temuan konsep yang berkaitan dengan penelitian.
Kata kunci: efektivitas, pelayanan pengaduan, pandemi
Coresponden Author
Email: [email protected]
Artikel dengan akses terbuka dibawah lisensi
Pendahuluan
Air merupakan
salah satu bentuk sumber daya nasional
yang menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh
anggota masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan akan air minum. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan
di dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air yang menjelaskan bahwa pengembangan sistem penyediaan air minum menjadi tanggung
jawab Pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan jaminan standar kebutuhan pokok air minum bagi masyarakat
yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, dan kontinuitas.
Sehingga guna menunjang ketersedian air sebagai kebutuhan masyarakat, maka harus ada pengelolaan
sistem terkait dengan ketersediaan air karena air menjadi
barang publik yang dikonsumsi oleh masyarakat untuk dikelola oleh negara dan dijamin pemenuhannya oleh pemerintah. Dan dengan demikian pengelolaan ketersediaan air mencukupi sebagai salah satu cara untuk melakukan
pendistribusian air dengan
optimal ke seluruh daerah. Namun pada kenyataannya, debit air yang tersedia
terbatas sehingga masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih, hal ini menyebabkan
kebutuhan air bersih tidak sepenuhnya terpenuhi. Hal tersebut sejalan berdasarkan pada Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air� pasal 5 yang �menyatakan
bahwa negara menjamin hak setiap warga
untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok sehari-hari guna memenuhi kehidupannya
yang bersih, sehat, dan produktif. Air memiliki peranan penting untuk mendukung kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Seiring dengan bertambahnya penduduk maka kebutuhan
air akan semakin meningkat. Oleh karena itu pemerintah mengelola sebuah perusahaan yaitu Perusahaan
Daerah Air Minum yang biasanya
lebih dikenal sebagai PDAM
Berdasarkan penjelasan diatas badan atau organisasi yang mengelola dan mengatur pendistribusian air yaitu PDAM, yang mana menurut Undang-Undang RI No.5, 1962 PDAM merupakan suatu kesatuan usaha milik pemerintah daerah yang memberikan jasa pelayanan dan penyelenggaraan secara umum yang terus berupaya menciptakan kinerja pegawai yang berkualitas dan bertanggung jawab kepada masyarakat dalam memberikan pelayanan yang baik serta mengimplementasikan 3S (Senyum, Salam, Sapa) baik kepada sesama pegawai maupun kepada pelanggan. PDAM yang memiliki tujuan untuk meningkatkan pelayanan yang baik guna memenuhi prinsip kualitas, kuantitas, dan kontinuitas kepada masyarakat. Sehingga keberadaan PDAM dibutuhkan oleh masyarakat untuk mencukupi kebutuhan air bersih yang layak untuk di konsumsi. Dalam hal ini, pengelolaan air menjadi poin yang sangat penting, karena dengan adanya pengelolaan, maka air bersih yang tersedia dapat dikelola dan diolah dengan sebaik mungkin yang kemudian didistribusikan secara merata kepada seluruh masyarakat. Oleh karena itu, guna menjamin pendistribusian air yang merata kepada masyarakat maka perlu adanya peningkatan kinerja dari para pegawai PDAM guna menunjang terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan senantiasa memperhatikan efektivitas serta efisiensi dari bentuk pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Menurut (Febliany, Imelda Fitriyah, Nur Paselle, Enos, 2017) efektivitas merupakan konsep untuk mengukur produktivitas, menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Sedangkan menurut (Waruwu & Masitho, 2016) efektivitas merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh instansi pemerintah agar dapat memuaskan masyarakat. Berdasarkan penjelasan diatas maka hampir seluruh PDAM yang ada di Indonesia selalu berupaya memberikan pelayanan yang baik dan optimal kepada masyarakat, tidak terkecuali PDAM Giri Tirta yang berada di Kabupaten Gresik. PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik adalah salah satu Perusahaan Daerah Air Minum yang diberi tugas mengelola air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Gresik yang tersebar baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Sehingga, untuk mencapai tujuan PDAM dalam mewujudkan air bersih, diperlukannya pelayanan publik yang baik kepada masyarakat baik terkait dengan pelayanan pengaduan secara administrasi maupun teknis. Untuk segala penyelenggaraan pelayanan pengaduan dilaksanakan oleh seluruh kantor, baik kantor cabang ataupun unit pelayanan. Pelayanan tersebut diperlukan untuk membantu masyarakat agar segera mendapatkan penanganan atas berbagai permasalahannya sehingga permasalahan tersebut dapat terselesaikan dengan cepat dan tepat. Menurut (Ruru, 2015) menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Sedangkan Menurut (Ardianor & Suriyani, 2017) menyatakan bahwa pelayanan adalah suatu kegiatan dikantor atau didalam suatu organisasi yang dilaksanakan setiap hari kerja oleh para pegawai atau petugas yang ditunjuk untuk melayani keperluan masyarakat dalam urusan adminstrasi umum dengan ukuran cepat , tepat waktu dan benar. Hal tersebut perlu dilakukan didalam menyelesaikan suatu permasalahan yang dialami masyarakat sehingga keberadaan pelayanan didalam suatu instansi atau organisasi untuk menyelesaikan masalah tersebut sangat penting karena pemberian pelayanan publik merupakan tugas utama bagi aparatur negara yang pada dasarnya merupakan pelayan bagi masyarakat. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, �menyatakan bahwa pelayanan publik adalah serangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Dalam pandangan lain Menurut Agung Kurniawan dalam Pasolong (2013:132) dikutip oleh (Indrawati, Suntoro, & Nurmalisa, 2017) menyatakan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut (Sari, 2019) menyatakan bahwa pelayanan publik adalah segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan, dalam pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan. Dan menurut (J Jumarianto, 2017) menyatakan bahwa pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
Dalam Kemenpan No. 14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan
Survei Kepuasan
Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, menyatakan bahwa unit
pelayanan publik adalah unit kerja atau kantor pelayanan
pada instansi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
pelayanan kepada penerima pelayanan. Sehingga pelayanan publik menjadi tolak
ukur atas kinerja dari sebuah instansi, karena pelayanan merupakan suatu bentuk
yang dilakukan oleh instansi
atau organisasi untuk melakukan pengabdiannya kepada masyarakat. Sehingga urgensi dari pelayanan
publik menentukan optimal atau tidaknya pelayanan
yang diberikan kepada masaarakat dan manfaat atau dampak apa
saja yang diterima oleh masyarakat sebagai penerima pelayanan. �Oleh
karena itu, suatu instansi atau organisasi harus melakukan langkah yang efektif dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan atau masyarakat. Sebab, pelayanan akan selalu ada pada organisasi tidak terkecuali pada PDAM yang merupakan
suatu perusahaan daerah yang memberikan pelayanan terkait dengan penyediaan dan pendistribuasian air. Berdasarkan
penjelasan tersebut ada beberapa faktor
yang mempengaruhi PDAM untuk
senantiasa melakukan pelayanan yang prima kepada masyarakat yaitu pertumbuhan
penduduk, perkembangan pembangunan, dan meningkatnya standar kehidupan
menyebabkan kebutuhan masyarakat akan air yang semakin meningkat.
Oleh karena itu, dengan terjadinya
perkembangan masyarakat, menuntut birokrasi publik untuk lebih
responsif dalam memberikan pelayanan. Sehingga pemerintah dituntut untuk terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, karena pelayanan publik dilaksanakan dengan tujuan memberikan
kepuasan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan
oleh suatu organisasi dilihat dari banyaknya
pelanggan atau masyarakat yang membutuhkan pelayanan, sebab kuantitas pelanggan yang akan menentukan jalannya kebijakan atau peraturan yang akan dijalankan oleh suatu organisasi dalam memeberikan pelayanan yang prima kepada masayarakat atau pelanggan selaku penerima pelayanan. Berdasarkan penjelasan tersebut berikut jumlah pelanggan yang ada di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yakni:
Tabel 1
������ �Jumlah Pelanggan Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Tirta��� Kabupaten Gresik
NO |
Uraian |
Tahun |
||||
2015 |
2016 |
2017 |
2018 |
2019 |
||
1 |
Sosial Umum |
63 |
67 |
79 |
91 |
106 |
2 |
Sosial Khusus |
938 |
983 |
1038 |
1075 |
1124 |
3 |
Rumah Tangga |
78.226 |
82.608 |
85.889 |
89.720 |
93.614 |
4 |
Instansi Pemerintah |
147 |
161 |
168 |
176 |
181 |
5 |
Niaga Kecil |
3.140 |
3.318 |
3.581 |
3.585 |
3.652 |
6 |
Niaga Besar |
345 |
355 |
457 |
484 |
558 |
7 |
Industri Kecil |
89 |
95 |
84 |
85 |
83 |
8 |
Industri Besar |
203 |
213 |
218 |
215 |
226 |
9 |
Khusus |
1 |
1 |
2 |
1 |
1 |
Jumlah |
83.153 |
87.801 |
91.516 |
95.432 |
99.545 |
��� Sumber
: PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 2020
����������� Berdasarkan data diatas mulai tahun 2015-2019 terjadi
peningkatan permintaan akan penyediaan air bersih dari masyarakat.
Pada tahun 2015 PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik memiliki jumlah pelanggan sebanyak 83.153 pelanggan. Pada tahun 2016 tercatat 87.801 pelanggan. Pada tahun 2017 tercatat 91.516 pelanggan. Pada tahun 2018 tercatat 95.432 pelanggan. Dan pada tahun 2019 tercatat 99.545 pelanggan. Seiring dengan pesatnya peningkatan
permintaan pemenuhan air di
Kabupaten Gresik, maka sangat diperlukan adanya sistem pengelolaan
dan pendistribuasian air yang maksimal
agar kebutuhan air masyarakat
dapat terpenuhi. Karena saat ini
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik merupakan satu-satunya perusahaan penyedia air untuk masyarakat di Kabupaten Gresik dan sekitarnya.
Sehingga berdasarkan
penjelasan diatas PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik harus memaksimalkan sumber daya yang ada dalam
mewujudkan pelayanan yang
optimal sebagaimana yang tertuang
pada Pearturan Daerah Kabupaten
Gresik Nomor 14 Tahun 2013 tentang Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresik menyatakan bahwa untuk lebih
meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat dan fungsi PDAM Kabupaten Gresik sebagai
Perusahaan Daerah yang mandiri berdasarkan
prinsip-prinsip ekonomi
yang sehat, maka perlu dilakukan penataan organisasi dan kepegawaian PDAM Kabupaten
Gresik. Akan tetapi pada realitanya
masih banyak berbagai permasalahan yang terjadi terkait dengan banyaknya hambatan di dalam melakukan pengelolaan dan pendistribusian air bersih. Hal tersebut juga terjadi pada PDAM Giri Tirta di Kabupaten
Gresik yang mengalami berbagai
bentuk permasalahan dalam melakukan pengelolaan dan pendistribusian
air bersih. Akibatnya dari berbagai permasalahan yang terjadi berdampak pada banyaknya keluhan atau pengaduan
pelanggan PDAM Giri Tirta di Kabupaten Gresik terkait dengan pelayanan yang diberikan. Pengaduan pelanggan kepada PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik terkait dengan fasilitas air yang banyak
terjadi, seperti
air keruh, mati air, kebocoran pipa, sampai alat pencatat meter rusak. Dari berbagai permasalahan yang terjadi di PDAM Giri Tirta di Kabupaten Gresik terkait dengan keluhan masyarakat atau pelanggan mengenai ketersediaan air yang
minim dan terus-menerus terjadi
kemacetan air membuat permasalahan tersebut tak kunjung usai.
Berikut data terkait dengan keluhan pelanggan di Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Giri Tirta Kabupaten Gresik antara lain :
Tabel 2
������� Jumlah Pengaduan Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten
Gresik Tahun
2019
No. |
Uraian |
Pekerjaan |
Selesai |
% |
Proses
Belum Selesai |
% |
1. |
JANUARI |
1.000 |
889 |
88,9% |
111 |
11,1% |
2. |
FEBRUARI |
770 |
647 |
84,0% |
123 |
16,0% |
3. |
MARET |
812 |
789 |
97,2% |
23 |
2,8% |
4. |
APRIL |
622 |
611 |
98,2% |
11 |
1,8% |
5. |
MEI |
927 |
901 |
97,2% |
26 |
2,8% |
6. |
JUNI |
885 |
848 |
95,8% |
37 |
4,2% |
7. |
JULI |
1.795 |
1.737 |
96,8% |
58 |
3,2% |
8. |
AGUSTUS |
951 |
923 |
97,1% |
28 |
2,9% |
9. |
SEPTEMBER |
1.568 |
1.524 |
97,2% |
44 |
2,8% |
10. |
OKTOBER |
2.539 |
2.522 |
99,3% |
17 |
0,7% |
11. |
NOVEMBER |
1.788 |
1.775 |
99,3% |
13 |
0,7% |
12. |
DESEMBER |
1.125 |
1.115 |
99,1% |
10 |
0,9% |
|
Total Jumlah |
14.782 |
14.281 |
95,8% |
501 |
4,2% |
Sumber : PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 2020
Berdasarkan data table 2 jumlah
pengaduan pelanggan di PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik pada tahun 2019 mulai dari bulan
Januari sampai Desember berjumlah 14.782 pengaduan pelanggaan dengan presentase penyelesaian kasus pengaduan sebesar 95,8% atau sekitar 14.281 kasus yang terselesaikan. Sedangakan berdasarkan data tersebut presentase total kasus yang belum terselesaikan sebesar 4,2% atau sekitar 501 kasus. Dari hasil penjelasan tersebut walaupun total kasus yang belum terselesaikan dengan kasus yang sudah terselesaikan perbandingannya jauh, akan tetapi hal
tersebut merupakan dasar yang dapat dijadikan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dalam memberikan pelayanan yang lebih optimal. Sebab dari 501 kasus yang belum terselesaikan pada tahun 2019 belum ada tindak
penyelesaian atau bahkan langkah persuasif yang dilakukan sehingga kasus-kasus tersebut dibiarkan dan membuat masyarakat merasa bahwa dampak
yang dirasakan selalu terjadi dan terus berulang terkait dengan pasokan air yang dilakukan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik pada masyarakat atau pelanggan. Instansi atau organisasi terutama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik lebih cepat dalam
menangani permasalahan yang
ada agar permasalahan tersebut tidak membuat masayarakat kecewa akan pelayanan
yang diberikan seperti seringnya mati air, bahkan warna air sering keruh. Jumlah
total pengaduan di PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik dibedakan menjadi dua bagian pengaduan
pelanggan yaitu pengaduan pelanggan masalah teknis dan pengaduan pelanggan masalah administrasi. Jumlah pengaduan pelanggan masalah teknis dan Jumlah pengaduan pelanggan masalah adminitrasi di PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik sebagai berikut:
Tabel 3
�������
Jumlah Pengaduan Pelanggan Masalah Teknis Perusahaan Daerah Air Minum Giri Tirta
Kabupaten Gresik Tahun 2019
No. |
Uraian |
Pekerjaan |
Selesai |
% |
Proses Belum Selesai |
% |
1. |
SR (Instalasi) |
4.410 |
4.300 |
97,5% |
110 |
2,5% |
2. |
Tersier |
1.931 |
1.759 |
91% |
172 |
9% |
3. |
Transmisi |
329 |
300 |
91,2% |
29 |
8,8% |
4. |
Pindah Lokasi Meter |
86 |
85 |
98,8% |
1 |
1,2% |
5. |
Cek Akurasi/ Tera Meter |
800 |
798 |
99,8% |
2 |
0,2% |
6. |
Ganti Meter |
3.860 |
3.677 |
95,3% |
183 |
4,7% |
|
Total Jumlah |
� 11.416 |
�10.919 |
|
������ 497 |
|
Sumber : PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 2020
Tabel 4
������� Jumlah Pengaduan Pelanggan Masalah Administrasi Perusahaan
Daerah Air Minum Giri Tirta Kabupaten Gresik Tahun 2019
No. |
Uraian |
Pekerjaan |
Selesai |
% |
Proses Belum Selesai |
% |
1. |
Revisi Alamat |
124 |
124 |
100% |
0 |
0% |
2. |
Balik Nama |
265 |
260 |
98% |
5 |
2% |
3. |
Revisi Diameter |
1 |
1 |
100% |
0 |
0% |
4. |
Revisi DRD |
2 |
2 |
100% |
0 |
100% |
5. |
Revisi Zona |
0 |
0 |
100% |
0 |
100% |
6. |
Revisi Tarif |
2.974 |
2.972 |
99% |
2 |
1% |
|
Total Jumlah |
� ��3.366 |
�� 3.359 |
|
7 |
|
Sumber : PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik 2020
Berdasarkan data tabel 4 jumlah total pengaduan pelanggan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terkait masalah teknis berjumlah 11.416 pelanggan dan pengaduan pelanggan terkait masalah administrasi sebanyak 3.366 pelanggan. Dari permasalahan tersebut dapat terlihat bahwa pelayanan yang ada tidak mencakup
penyelesaian masalah secara keseluruhan dengan masih adanya
masalah atau kasus yang belum terselesaikan. Oleh karena itu, untuk lebih
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengurangi masalah atau kasus tersebut
maka PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik harus mengupayakan sistem pelayanan yang optimal. Pelayanan yang optimal harus tetap dilakukan walaupun pada saat ini negara Indonesia berada pada
masa pandemi yang mengharuskan
setiap instansi atau organisasi untuk meminimalkan bentuk pelayanan langsung.
Pada
awal masa pandemi PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik sempat menghentikan sementara proses pelayanan pengaduan pelanggan untuk sementara waktu karena demi menjalankan himbauan dari pemerintah. Oleh karena itu, PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik dalam memberikan pelayanan kepada masayarakat terutama di masa pandemi, dengan melakukan akses pelayanan publik yang diarahkan untuk meminimalkan tatap muka atau datang
ke kantor maka PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik dengan upaya pencegahan
melalui penyelenggaraan layanan diantaranya pembaruan jam layanan, jangka waktu layanan,
penambahan syarat layanan serta mekanisme
layanan dari pelayanan secara langsung menjadi pelayanan secara online
(daring).
Dalam pencegahan covid-19, layanan
online (daring) dapat dijadikan
salah satu cara atau alternatif dalam meberikan layanan sehingga masalah atau kasus
pengaduan masyarakat tidak menambah dan menumpuk walaupun penanganannya dilakukan secara online (daring) namun
tidak menghilangkan layanan secara langsung kepada masyarakat. Meskipun ada pengaruh situasi
dan kondisi pada masyarakat
di masa pandemi PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik mendukung program pemerintah dimasa pandemi dengan tetap melakukan
pelayanan pengaduan pelanggan secara online
(daring) agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.
Akan
tetapi seiring berjalannya kebijakan tersebut dengan mengalihkan sistem pelayanan langsung dengan sistem online
(daring) tidaklah memecahkan
masalah, sebab masayarakat merasa akses online (daring) penanganannya
tidak setanggap ketika melakukan pelaporan secara langsung. Sehingga untuk mencegah permasalahan semakin bertambah, maka PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik membuka kembali sistem pelayanan pengaduan secara langsung dengan syarat mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan anjuran
pemerintah di masa pandemi
covid-19 saat ini. Agar pelayanan dapat berjalan dengan maksimal, perlu adanya usaha
untuk mewujudkan keberhasilan pelayanan, sehingga peneliti dapat mengetahui dan
melihat sejauh mana efektivitas dari pelayanan tersebut, yang
diukur dengan membandingkan antara rencana atau target yang telah ditentukan
dengan hasil yang telah dicapai. Jika usaha atau hasil yang dilakukan tidak
tercapai sesuai dengan rencana, pelayanan tersebut dapat dikatakan tidak
efektif. Begitu pula sebaliknya, jika usaha atau hasil yang dilakukan telah
tercapai sesuai dengan rencana, maka pelayanan tersebut dapat dikatakan
efektif.
Penelitian ini dapat
diukur dengan menggunakan teori Sondang P. Siagian (2019:153) menjelaskan bahwa terdapat beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi, efektivitas dan produktuvitas dari organisasi dalam memberikan pelayanan, diantaranya ialah : Pertama, Ukuran waktu : yakni berapa
lama waktu yang dibutuhkan
oleh seseorang dalam mendapatkan pelayanan di dalam suatu instansi
atau organisasi. Kedua, Ukuran harga:
memiliki arti berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pelayanan di dalam suatu instansi atau organisasi. Ketiga, Ukuran nilai-nilai sosial budaya: memiliki arti sikap atau cara
instansi atau organisasi pemberi pelayanan dalam menyampaikan layanan yang ada kepada pelanggan
selaku pengguna pelayanan. Keempat, Ukuran ketelitian: yakni teliti atau
cermat dalam melakukan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan akurat atau tidak. Jadi, efektivitas perlu dilakukan dengan melihat beberapa ukuran tersebut untuk mengukur efektivitas kerja dari suatu organisasi
atau instansi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat atau pelanggan.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dengan maksud memberikan suatu gambaran yang komprehensif serta mendalam terkait dengan Efektivitas Pelayanan Pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Menurut Sugiyono (2019:18) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandas pada filsafat post positivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Teori yang digunakan dalam peneliti ini tidak terlepas pada satu lingkup yang sama dengan masalah yang diteliti. Sondang P Siagian (2019:153) menjelaskan bahwa terdapat beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi, efektivitas dan produktuvitas dari organisasi dalam memberikan pelayanan, diantaranya ialah :
1.
Ukuran waktu: yaitu berapa lama seseorang yang membutuhkan jasa tertentu untuk memperolehnya.
2.
Ukuran harga: yaitu berapa besar biaya
yang harus dikeluarkan untuk memperoleh jasa yang dibutuhkannya itu.
3.
Ukuran nilai-nilai sosial budaya: yaitu cara
penghasil jasa menyampaikan produknya kepada klientnya.
4.
Ukuran ketelitian : yaitu
ketelitian yang menunjukkan apakah jasa yang diberikan akurat atau tidak.
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian
yang dilakukan oleh penulis
yang berjudul �Efektivitas Pelayanan Pengaduan di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Tirta Kabupaten Gresik� Hal
ini merupakan suatu penemuan di lokasi penelitian berdasarkan pengamatan penulis. Maka, untuk mendapatkan data data penulis menggunakan
metode observasi, wawancara dan pengambilan data dokumentasi baik data arsip maupun foto.
Berdasarkan wawancara
yang dilakukan penulis pada
data jawaban yang bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis efeltivitas pelayanan pengaduan di Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Giri
Tirta Kabupaten Gresik. Maka, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan teori dari Sondang
P. Siagian (2019:153)� menjelaskan
bahwa terdapat beberapa ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur efisiensi, efektivitas dan produktuvitas dari organisasi dalam memberikan pelayanan, diantaranya, yaitu ukuran waktu, ukuran
harga, ukuran nilai-nilai dan sosial budaya, dan ukuran ketelitian. Berikut uraian untuk menjawab
dari keempat ukuran tersebut:
1. Ukuran Waktu
Ukuran waktu
merupakan standar waktu yang ditetapkan dalam melayani pelanggan maupun menindaklanjuti permintaan pelanggan. Penyelenggara pelayanan publik bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik. Penanganan pengaduan yang telah dilakukan oleh pelanggan harus sesuai dengan ukuran
waktu yang telah ditetapkan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ada. Berikut merupakan hasil wawancara dengan Kepala/sub Bagian Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, menyatakan bahwa:
�Oke, jam kerja mulai jam 07.00 pagi-15.00
sore. Lalu untuk lama tidaknya
pelayanan itu tergantung kebutuhan setiap pelanggan yang melakukan pengaduan ya mbak, jadi
antara satu pengaduan ke pengaduan
lainnya dalam menyelesaikan setiap pengaduan tentu beda-beda mbak. Tapi pengaduan disini gak sampai lebih dari 15 menit
sudah selesai. Gini, disini kan ada
pengaduan masalah teknis dan masalah administrasi. Misalnya, kalau pelanggan datang hari ini
melakukan pengaduan masalah teknis maka dalam penyelesaiannya
h+1 hari sudah selesai kalau memang
ganti meter ya cepet tinggal ganti
saja segel sudah selesai. Kalau tepat tidaknya
waktu dalam memberikan pelayanan ini sudah tepat
ya mbak karena
sudah sesuai dengan SOP yang ada dan pelayanan disini sudah cukup efektif
ya karena itu tadi mbak
masih adanya keluhan-keluhan dari pelanggan yang mungkin harus kita perbaiki
lagi� (Wawancara 22 Januari 2021).
Pendapat lain diungkapkan
oleh pegawai Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang dapat melengkapi penjelasan diatas. Hasil wawancara sebagai berikut:
�Kalau jam nya, jam kerja kita mulai
dari jam 07.00-15.00, tetapi
untuk pelayanan onlinenya kami buka di 24 jam. 1
orang pelanggan maksimal 15
menit. Rata-rata waktu yang
kami berikan kepada pelanggan sudah tepat sesuai dengan
SOP. Untuk efektif tidaknya pelayanan yang kami berikan bisa dikatakan
sudah cukup efektif ya mbak
karena ya itu tadi masih
ada tingkat kesulitan administrasi ini kendalanya seperti itu� (Wawancara 25 Januari 2021).
Pendapat lain disampaikan
oleh Ahmad Dumairi, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang melakukan pengaduan
di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Kurang
tepat, jam yang diberikan
nggak maksimal kok. Udah jam setengah
9 kok pegawai pelayanannya makan di dalam. Saya bilang ke pegawainya mbak
barusan ini gini, katanya pelayanannya
ontime kok gak ontime. Yaa kalo efektif tentunya belum mbak karena
saya kurang puas dengan pelayanannya�
(Wawancara 22 Januari
2021).
Pendapat lain disampaikan
oleh Ibu Ita, yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang telah melakukan
pengaduan di Kantor PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik. Hal
ini didukung dengan hasil wawancara
sebgai berikut:
�Tadi ketika saya mengadu penanganannya
15 menitan itu barusan selesai mbak dan itu pun tidak dilayani langsung, jadi ya gitu lumayan
lama padahal saya cuma tanya mengenai
pemasangan baru. Kalo pelayanannya menurut saya kurang
efektif ya mbak� (Wawancara 26 Januari 2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Komalasari,
yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pembayaran pengaduan di Kantor
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Pembayarannya cepet kok mbak tadi,
begitu saya datang untuk membayar
tagihan air saya langsung dilayani. Gasampek 5 menit sudah selesai. Kalo efektif cukup efektif mbak,
karena tadi mbak kasirnya cemberut
terus, gabisa senyum� (Wawancara 26 Januari 2021).
Pendapat serupa disampaikan
oleh Ibu Dina, yaitu salah satu
pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pengaduan di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan
hasil wawancara sebagai berikut:
�Pelayanannya tadi sekitar 15 menitan tapi waktu saya
mengadu itu ndak langsung di proses, pertama dikasihkan ke bapak satunya
saya ngadu tapi diimbalin lagi ke bapak
satunya lagi dan saya ndak tahu
bapak itu bagian apa, pokok
e diimbal-imbalkan gitu mbak. Akhir e saya ndak puas, saya
minta langsung ke atasannya PDAM nya sendiri. Kalau
waktu seh udah tepat sesuai
dengan jam kerja nya, tapi kalau
dengan kaya pengaduan saya yang diimbal-imbalin kaya gini kayanya sih
ndak. Haduh mbak, ya jelas
kurang efektif, masa ada pelayanan publik
seenaknya saja melayani pelanggan� (Wawancara 30 Januari 2021).
Berdasarkan observasi
dan wawancara diatas, dinyatakan bahwa ukuran waktu dari
pelayanan kepelangganan di
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik ini belum sesuai dengan
standar waktu dalam melayani pelanggan, yaitu lebih dari 15 menit.
Selain itu, penanganan pegawai kepada masyarakat yang melakukan pengaduan masih kurang cepat
tanggap, serta pegawai pelayanan kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terbilang kurang maksimal dalam melayani pelanggan yang melakukan pengaduan.
2. Ukuran Harga
Indikator dalam dimensi ini
adalah pegawai pelayanan kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik memberikan penjelasan bahwa tidak ada pungutan
biaya terkait dengan pelayanan pengaduan dan pegawai juga memberikan kepastian harga atau biaya
tambahan dalam pelayanan. Kepastian harga atau biaya
tambahan dalam pelayanan ini di khususkan untuk pelanggan yang mengalami pipa
bocor, sambungan baru, sampai dengan pencatatan
meter rusak. Berikut merupakan
hasil wawancara dengan Kepala/sub Bagian Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, menyatakan bahwa:
�Ndak
ada mbak, kalo kita batasannya
di meter mbak, kalo di lapangan ya, kalo
pengaduan sebelum meter itu tanggung jawab
dari PDAM, Kalo pengaduan setelah meter itu tanggung jawab
dari pelanggan. Contohnya, bocor sebelum meter kita yang perbaiki tanpa biaya, kalo
meternya rusak itu gratis dari kita. Setelah meter tanggung jawab pelanggan. Kalo meter rusak dari pelanggan, meter hilang itu ada
biaya sebesar Rp. 250.000� (Wawancara 22 Januari 2021).
Pendapat lain diungkapkan
oleh pegawai Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang dapat melengkapi penjelasan diatas. Hasil wawancara sebagai berikut:
�Eee� aturan disini gaada biaya
kecuali perbaikan itu setelah meter air menjadi tanggung jawab pelanggan. Selama ini sebelum
meter tidak ada tambahan biaya, seperti meter rusak itu tidak ada
biayanya kecuali meter dihilangkan atau di rusakkan dengan pelanggannya sendiri dan besaran biayanya Rp. 250.000�
(Wawancara 25 Januari
2021).
Pendapat lain disampaikan
oleh Ahmad Dumairi, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang melakukan pengaduan
di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Hmm�tidak ada, tidak ada biaya pelayanannya
mbak gratis. Tapi kalo seperti saya
gini ya mbak
melakukan pasang baru kurang lebihnya 2 juta mbak, itu
sudah keseluruhannya ya mbak harga
nya segitu� (Wawancara 22 Januari 2021)
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Ita, yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pengaduan di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan
hasil wawancara sebgai berikut:
�Untuk pelayanannya tadi
gratis mbak saya tidak dipungut biaya sama sekali
ya mbak. Kalo pemasangan baru tadi saya
dijelasin sama bapaknya termasuk harga pasang baru juga itu kisaran harga
nya 1.741.000 ini harga yang tertera di brosurnya mbak kalo rumah tangga
harganya segitu dan saya dikasih brosurnya
ini mbak� (Wawancara 26 Januari 2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Dina, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang telah melakukan
pengaduan di Kantor PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik. Hal
ini didukung dengan hasil wawancara
sebagai berikut:
�Tidak ada biaya
yang tertera kok mbak mengenai pelayanannya.
Gratis. Hmm�pernah sih mbak pasang baru cuma saya gak begitu
inget habisnya berapa waktu itu,
kira-kira habis sekitar 1.500.000 an mbak. Pokoknya saya kasih
2 juta itu uang saya masih kembali
berapa gitu, lupa saya mbak
wong ya udah
lama kok itu� (Wawancara 30 Januari 2021).
Berdasarkan observasi
dan wawancara diatas, pegawai pelayanan pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik tidak melakukan pemungutan biaya terkait dengan pelayanannya. Namun apabila sebelum meter terdapat kerusakan meter hal itu sudah
menjadi tanggungjawab PDAM.
Akan tetapi apabila setelah meter terdapat kerusakan meter atau hilangnya meter yang disebabkan
oleh pelanggan sendiri, maka akan dikenakan
biaya tambahan. Selain itu, terkait
penjelasan dari beberapa pelanggan yang melakukan pengaduan terkait biaya pelayananya
tidak dipungut biaya/gratis, Namun, penjelasan yang serupa dari beberapa pelanggan
terkait sambungan baru menyatakan bahwa terdapat biaya dan biaya tersebut sudah tertera berdasarkan pada Peraturan Direksi PDAM Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2014. Akan tetapi terdapat pula biaya lain-lainnya yang harus di tanggung oleh pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik.
3. Ukuran Nilai-nilai
Sosial dan Budaya
Indikator ketuga
yaitu ukuran nilai-nilai sosial dan budaya ini adalah
sikap dan kemampuan pegawai dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan yang melakukan pengaduan. Dalam hal mengukur efektivitas
pelayanan pengaduan di PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik, maka peneliti menggunakan beberapa indikator dari Sondang P. Siagian (2019:153). Berikut merupakan
hasil wawancara dengan Kepala/sub Bagian Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, menyatakan bahwa:
�Sebagai pelayanan
publik gitu mbak ya, tentunya
sikap ramah itu harus ada
sebagai pegawai kepada pelanggan. Untuk mutu atau
kualitas kita ada pegangan mbak
ya sesuai dengan SOP nya, jadi kita bekerja
sesuai dengan SOP yang ada, jadi pengaduan
itu harus dimasukkan sistem dulu setelah masuk
ke sistem langsung kita berikan
SPK, lalu kita masukkan ke berita
acara seperti itu. Untuk mutu dan kualitas pelayanannya sudah baik mbak.
Ga mungkin dan ga seharusnya bersikap diskriminasi mbak karena itu tentunya
tidak diperbolehkan� (Wawancara 22 Januari 2021).
Pendapat lain diungkapkan
oleh pegawai Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang dapat melengkapi penjelasan diatas. Hasil wawancara sebagai berikut:
�Baik, karena memang
dituntut untuk bersikap baik, ramah, tanggap kepada pelanggan. Yaa.. prinsip-prinsip pelayanan lah. Di tuntut seperti itu. Mutu dan kualitas
pelayanan kalau menurut saya sudah
baik mbak. Kalo sampai bersikap
diskriminasi ndak ada, gaboleh, dilarang�
(Wawancara 25 Januari
2021).
Pendapat lain disampaikan
oleh Ahmad Dumairi, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang melakukan pengaduan
di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Alhamduillah sikap pegawainya tadi sudah baik, sopan,
ramah. Tidak melakukan diskriminasi kok mbak, untuk
sikapnya aman� (Wawancara 22 Januari 2021).�
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Ita, yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pengaduan di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan
hasil wawancara sebagai berikut:
�Sejauh ini sikap pegawai PDAM kepada saya tadi sangat
ramah ya mbak. Gak mbak, gak sampek melakukan diskriminasi mbak� (Wawancara 26 Januari 2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Komalasari,
yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pembayaran pengaduan di Kantor
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Kurang baik mbak, masa saya
bayar tagihan air dan saya minta print sebagai bukti aja
mbak-mbak kasirnya judes kalo jawab
sama gabisa senyum juga mbak. Tapi ndak sampe
melakukan diskriminasi�
(Wawancara 26 Januari
2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Dina, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang telah melakukan
pengaduan di Kantor PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik. Hal
ini didukung dengan hasil wawancara
sebagai berikut:
�Selama ini untuk sikapnya sendiri sudah bagus, orangnya
welcome, enak maksud e kalo kita tanya
masalah pasang baru orangnya nerangkan dengan santai ini
waktu pegawai bagian lapangan mbak, waktu bapaknya
ke rumah saya itu. Ndak,
ndak ada diskriminasi� (Wawancara
30 Januari 2021).
Berdasarkan observasi
dan wawancara diatas, sikap pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik, ramah,
dan sopan. Selain itu, tanggap dalam
merespon pelanggan. Serta tidak melakukan sikap diskriminasi terhadap pelanggan karena hal tersebut
tidak seharusnya dilakukan dalam pelayanan publik.
4. Ukuran Ketelitian
Indikator dalam
dimensi ini adalah pegawai pelayanan kepelangganan melakukan pelayanan dengan cermat, tepat, dan teliti serta optimal dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan
yang melakukan pengaduan baik pengaduan masyarakat mengenai air keruh, air macet, meteran rusak, kebocoran pipa, dan lain sebagainya.
Berikut merupakan hasil wawancara dengan Kepala/sub Bagian Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik, menyatakan bahwa:
�Ya itu
mbak sesuai dengan SOP nya aja karena PDAM kan merupakan instansi
pelayanan publik, maka sudah seharusnya
cermat dan teliti itu tadi dalam
bentuk pelayanan apapun itu mbak.
Seperti, pemberian informasi, pengaduan, pembayaran, dan customer services. Pelayanan PDAM sudah terbilang optimal cuma kita biasa e itu
mbak kekurangan tenaga kerjanya seperti itu makanya
kita kan gabisa langsung, maksimal besoknya sudah harus selesai.
Seperti itu, jadi kita kekurangannya
ya cuma kekurangan
tenaga aja. Pelayanan lama itu ini ya mbak
karena air tidak keluar dikarenakan adanya kebcoran pipa secara mendadak.� (Wawancara 22 Januari 2021).
Pendapat serupa
diungkapkan oleh pegawai Pelayanan Kepelangganan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang dapat melengkapi
penjelasan diatas. Hasil wawancara sebagai berikut:
�Baik, karena setiap
cabang ada customer
services, ada penerima pengaduan bagian admin nya. Kan ada trining
nya juga 3 bulan sekali ada evaluasi
dan lain sebagainya itu. Pelayanannya sudah optimal. Untuk pelayanan yang biasanya lama ini air tidak keluar karena
ada mendadak kebocoran pipa dan lain sebagainya�
(Wawancara 25 Januari 2021).
Pendapat lain disampaikan
oleh Ahmad Dumairi, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang melakukan pengaduan
di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Menurut saya sudah teliti mbak, waktu
saya tanya pegawainya menjelaskan secara detail, penjelasannya mudah dipahami dan saya paham mengenai
penjelasan dari bapaknya tadi mbak.
Eee�.optimal mbak ya ? saya
rasa cukup optimal mbak dengan tadi saya
sempet marah karena bapaknya tidak ontime, tapi
saat saya di tangani, kemampuan pegawai dalam menangani
keluhan saya sudah baik mbak.
Jadi saya rasa cukup
optimal dalam pelayanannya,
gitu mbak� (Wawancara 22 Januari 2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Ita, yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pengaduan di Kantor PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan
hasil wawancara sebagai berikut:
�Sudah teliti tadi bapaknya mbak, penjelasannya juga udah jelas. Hehe�saya rasa cukup optimal mbak karena tadi saya
ditangani juga cukup lama gitu� (Wawancara 26 Januari 2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Komalasari,
yaitu salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik yang telah melakukan pembayaran pengaduan di Kantor
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Hal ini didukung dengan hasil wawancara sebagai berikut:
�Kalo teliti, cermat
iya, tapi kalo optimal dalam pelayanannya sih menurut saya kurang
mbak, karena mbak kasirnya judes�
(Wawancara 26 Januari
2021).
Pendapat serupa
disampaikan oleh Ibu Dina, yaitu
salah satu pelanggan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik yang telah melakukan
pengaduan di Kantor PDAM Giri
Tirta Kabupaten Gresik. Hal
ini didukung dengan hasil wawancara
sebagai berikut:
�Teliti mbak.
Tapi kurang optimal pelayanannya, kaya saya tadi di imbal-imbalin kaya gitu, jengkel saya
mbak marah saya disitu, lah
gimana wong ndak di tangani dengan baik kok�
(Wawancara 30 Januari
2021).
Berdasarkan observasi
dan wawancara diatas, kecermatan dan ketelitian pegawai dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan sudah baik. Selain itu,
optimalisasi kinerja pegawai dalam melayani
masyarakat yang melakukan pengaduan masih terbilang cukup baik dikarenakan masih ada beberapa
alasan dari masyarakat yang melakukan pengaduan.
B. Pembahasan
1. Ukuran Waktu dalam
Pelayanan Pengaduan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik.
Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa petugas pelayanan
pengaduan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik terkait masalah yang dikeluhkan pelanggan sudah terlaksana dengan baik dan tepat waktu yaitu
tidak lebih dari 15 menit sesuai
dengan SOP pelayanan pengaduan. Hal diatas menyatakan bahwa sudah sesuai dengan
keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2003, tentang pedoman umum penyelenggaraan
pelayanan publik dalam prinsip pelayanan
penyelenggaraan publik mendefinisikan bahwa kepastian waktu sebagai pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu
yang telah ditentukan dan
juga sesuai dengan teori dari Sondang
P Siagian (2019:153) menyatakan bahwa
efektivitas kerja berarti penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang ditetapkan. Namun, dari hasil
wawancara dengan beberapa pelanggan yang telah melakukan pelayanan baik pelayanan pengaduan maupun pelayanan pembayaran tagihan air yaitu pelayanan yang dilakukan belum sesuai dengan waktu
pelayanan yang ditentukan
oleh pegawai yang seharusnya
juga sesuai dengan SOP pelayanan pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik. Maka dalam hal ini penulis
menyimpulkan bahwa waktu dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat yang melakukan pengaduan belum sesuai dengan standar
waktu yang ditentukan.
Berdasarkan uraian
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada indikator ukuran waktu pegawai
pelayanan kepelangganan PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik perlu memperhatikan lagi agar dapat memenuhi dan meningkatkan kepuasan pelanggan yang sedang melakukan pengaduan atau permintaan
2. Ukuran Harga dalam
Pelayanan Pengaduan di PDAM
Giri Tirta Kabupaten Gresik. �
Harga merupakan
rincian biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk melakukan permintaan kepada pelayanan pengaduan PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Berdasarkan hasil penelitian berupa wawancara dengan pegawai pelayanan pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik bahwa pelayanan pengaduan tidak terdapat pemungutan biaya terkait dengan
pelayanannya. Namun, apabila sebelum meter terdapat kerusakan meter, maka hal tersebut
sudah menjadi tanggungjawab PDAM. Akan tetapi, apabila setelah meter terdapat kerusakan meter atau hilangnya meter yang disebabkan oleh pelanggan sendiri, maka akan
dikenakan biaya tambahan sebesar Rp.250.000. Selain itu terdapat
uraian penjelasan dari beberapa pelanggan
yang melakukan pengaduan terkait biaya pelayananya
menyatakan bahwa pelayanan tidak dipungut biaya/gratis dan dari penjelasan pelanggan yang sedang melakukan sambungan baru menyatakan bahwa terdapat biaya, besaran biaya yang dikeluarkan pelanggan untuk pemasangan baru yaitu sekitar 2.000.000 dan biaya tersebut sudah tertera berdasarkan
pada Peraturan Direksi PDAM
Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2014. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
dari Hardiansyah
(2018:39-40) yang menyatakan
bahwa maklumat pelayanan merupakan bentuk legalitas yang memberikan hak kepada masyarakat untuk mendapatkan akses pelayanan publik yang sesuai dengan harapan dan kebutuhannya, perlindungan atau pengayoman, kepastian biaya yang mengajukan keluhan dan pengaduan yang melakukan pengawasan.
Berdasarkan uraian
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada indikator ukuran harga, pelayanan
pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik sudah baik karena
sudah sesuai dengan Peraturan Direksi PDAM Kabupaten Gresik Nomor 5 Tahun 2014.
3. Ukuran Nilai-nilai
Sosial dan Budaya dalam Pelayanan Pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. �
Ukuran nilai-nilai
sosial dan budaya merupakan sikap dan kemampuan pegawai pelayanan publik dalam memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada pelanggannya. Hal ini ukuran nilai-nilai sosial dan budaya melihat sejauh mana sikap pegawai kepelangganan
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan yang melakukan keluhan atau pengaduan.
Berdasarkan hasil penelitian berupa wawancara dengan pegawai pelayanan pengaduan di PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik bahwa pegawai pelayanan
pengaduan sudah memberikan sikap yang baik kepada pelanggan
yang melakukan pengaduan. Sikap yang baik ini, seperti sopan
santun dan ramah kepada pelanggan yang melakukan pengaduan. Serta tidak melakukan sikap diskriminasi terhadap pelanggan karena hal itu
sudah menjadi ketidak bolehan dalam memberikan pelayanan publik. Selain itu, pendapat
yang serupa dari pelanggan yang melakukan pengaduan bahwa sikap pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik, ramah,
dan sopan. Serta tidak melakukan sikap diskriminasi terhadap pelanggan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Tjiptono dikutip oleh Hardiansyah
(2018:73) menyatakan
bahwa salah satunya yaitu kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pada pelanggan.
Berdasarkan uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa pada indikator ukuran nilai-nilai sosial dan budaya dapat dikatakan
bahwa petugas PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik telah memberikan pelayanan pengaduan yang baik dan dapat dibuktikan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, memahami kebutuhan pelanggan dalam melakukan pelayanan pengaduan dengan sebaik mungkin sehingga dapat menciptakan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan.
4. Ukuran Ketelitian
Dalam surat
keputusan Menpan
No 63 Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan pelayanan publik mendefinisikan tanggungjawab
sebagai pemimpin penyelenggaraan pelayanan publik atau pejabat
yang ditunjuk bertanggungjawab
atas penyelenggaraan pelayanan dan penyelesaian keluhan atau persoalan
dalam pelaksanaan pelayanan publik. Ukuran ketelitian ini dimaksudkan ketelitian dan ke optimalan pegawai pelayanan pengaduan dalam memberikan pelayanan kepada semua pelanggan yang melakukan pengaduan. Berdasarkan hasil penelitian berupa wawancara kepada beberapa pegawai pelayanan pengaduan PDAM Giri Tirta Kabupaten
Gresik menunjukkan petugas sudah teliti atau
akurat dalam memberikan jasa pelayanan kepada pelanggan yang melakukan pengaduan. Hal tersebut sesuai dengan teori
dari Sondang P Siagian (2019:153) menyatakan bahwa
efektivitas pelayanan diukur dari salah satu indikator ukuran ketelitian yaitu menunjukkan jasa yang diberikan akurat atau tidak.
Namun harus diperhatikan mengenai optimalisasi kinerja pegawai dalam melayani
masyarakat yang melakukan pengaduan masih terbilang cukup baik dan lebih di tingkatkan lagi dikarenakan masih adanya keluhan mengenai mutu kualitas
pelayanan pengaduan.
Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian
ini, sebagai berikut :
Ukuran waktu dalam pelayanan ini terbilang kurang
efektif dan kurang maksimal. Petugas menyelesaikan pelayanan kepada pelanggan belum sesuai dengan
ukuran waktu yang telah dilakukan. Serta penanganan dari pengaduan pelanggan dilakukan belum sesuai dengan standar
waktu yang telah ditetapkan oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik.
Harga yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan pelayanan pengaduan sudah efektif karena sesuai dengan biaya
operasional yang telah ditentukan oleh PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. Namun, biaya yang dibutuhkan dalam pemasangan baru sebesar Rp.2000.000,-. Dalam perbaikan mengenai air macet tidak ada
pungutan perbaikan, apabila meteran rusak dan meteran hilang setelah meter terdapat biaya tambahan sebesar Rp. 250.000,-.
Ukuran Nilai-nilai
Sosial dan Budaya menunjukan sikap pegawai dalam pelayanan
ini terbilang baik dengan memberikan
pelayanan yang ramah, sopan, serta tanggap
dalam merespon pelanggan. Selain itu tidak melakukan
sikap diskriminasi terhadap pelanggan yang melakukan pengaduan.
Adapun ukuran ketelitian
Ukuran ketelitian dalam pelayanan ini cukup efektif.
Pegawai memberikan jasa pelayanan kepada pelanggan yang melakukan pengaduan dengan akurat atau
teliti. Namun, Namun dapat diperhatikan
mengenai optimalisasi kinerja pegawai dalam melayani masyarakat yang melakukan pengaduan masih terbilang cukup baik dan lebih di tingkatkan lagi dikarenakan masih adanya keluhan mengenai mutu kualitas
pelayanan pengaduan.
BIBLIOGRAFI
Ardianor, & Suriyani, Eddy. (2017).
Efektivitas Pelayanan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL) Di
Kantor Kecamatan Bintang Ara Kabupaten Tabalong. Jurnal Pemikiran Dan
Penelitian Administrasi Publik Dan Administrasi Bisnis, 1(2),
463�473.
Febliany, Imelda, Fitriyah, Nur, &
Paselle, Enos. (2017). Efektivitas Pelayanan Terpadu Satu Pintu Terhadap
Penyerapan Investasi Di Kalimantan Timur (Studi pada Badan Perijinan dan
Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur). Jurnal Administrative
Reform (JAR), 2(3), 410�420.
Hardiansyah. (2018). Kualitas Pelayanan
Publik Konsep Dimensi Indikator dan Implementasinya. In Gava Media.
Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23790/4/Chapter
I.pdf
Indrawati, Weni, Suntoro, Irawan, &
Nurmalisa, Yunisca. (2017). Efektivitas Kinerja Aparatur Desa Dalam Pelayanan
Publik Kepada Masyarakat Di Desa Tanggulangin. Jurnal Kultur Demokrasi, 5(4).
J Jumarianto. (2017). Efektivitas Pelayanan
Publik Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 (Studi Penelitian pada
Kantor Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala). Jurnal Teknologi, 1(1).
Kemenpan. (2017). Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
14 Tahun 2017 Tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit
Penyelenggara Pelayanan Publik. Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat
Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, (708), 1�30.
Oktasari, Defi Maya. (2015). Implementasi
Kepmen Pan No. 63 Tahun 2003 Tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Publik Di
Kantor Kecamatan Sepaku Kabupaten Penajam Paser Utara. Jurnal Pemerintahan,
3(2), 2257�2262.
PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik. (n.d.).
Retrieved from http://pdam.gresikkab.go.id/
Ruru, Ambron Sius Mamo Patar Rumapea
Joorie. (2015). Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Efektifitas Pelayanan Publik
Di Kecamatan Taliabu Utara Kabupaten Kepulauan Sula. Jurnal Administrasi
Publik (JAP), 4(32).
Sari, Nur Habiba Febriantika dan Slamet
Muchsin dan Sunariyanto. (2019). Efektivitas Pelayanan Kesehatan Pasien Bpjs
(Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Di Puskesmas (Studi Kasus Di Puskesmas
Dinoyo Kota Malang). Respon Publik, 13(3), 113�121.
Siagian, Sondang P. (2019). Organisasi
Kepemimpinan & Perilaku Administrasi (9th ed.). Jakarta: PT. Gunung
Agung.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (27th ed.). Bandung.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik. ,
(2009).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7
Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air. , (2004).
Undang-Undang RI No.5. (1962). Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah. 1959(60),
1�22.
Waruwu, Henrikus, & Masitho, Beby.
(2016). Efektivitas Pelayanan Paspor Pada Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan.
Jurnal Administrasi Publik, 4(1), 43�51. Retrieved from
http://ojs.uma.ac.id/index.php/publikauma%0AEfektivitas